Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

NAMA: DARWIN MARLON SAFKAUR


NIM: 20160611044069
MATA KULIAH: TEKNIK PEMBORAN
Pemboran explorasi
a. Adalah pemboran sumur-sumur yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon serta
untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin.
Pembuatan rencana pemboran titki kordinat: evaluwasi perkiraan litrologi dan dan tekanan formasi,
program lumpur, konstruksi sumur, program korin Analisa cutting logging dan testing
b. Persiapan pemboraan pembuatan : jalan jembatan, pemilihan Menara bor dan peralatan yang sesuai
pemasangan alat pembantu, (jaringan, telkomunikasi, air listrik dsb), perhitungan biaya pemboran
c. Pemboraan explorasi, sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui coring dan pemeriksan
cutting
d. Tess produksi, dengan. Drill stem Tess (DST) dan survai lubang lubang bor dengan loging
Pemboraan pengembangan
Adalah pemboraan sumur yang akan di fungsikan sebagai sumur-sumur produksi
Langkah-langkah
a. Persiapan dan pemboraan
b. Pemboraan sumur-sumur pengembangan
c. Penyelesaiaan susmur-sumur pengembangan
d. Perencanaan dan persiapan pemasangan fasilitas produksi
e. Kegiatan produksi dan tranportasi
Kegiatan pemboran
• Kegiataan pengebioran adalah salah satu kegiatan pentying dalam sebuah industry
pertambangan kegiataan pengeboran ini adalah satu tujuan ysmh bermacam-macam
dan tidak hanya di lakukan dalam industry pertambangan saja namun juga untuk
bidang- bidang yang lain pengoboran adalah satu kegiataan dalam industry telah ada
semenjak cina mempergunakan bor tumbuk (cable toll) sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Dengan adanya berbagai pengembangan hingga saat ini baik dari segi teknis maupun
aplikasi pengeboran telah berkembang ke delapan skor industry berikut ini geoteknik
pengeboran konstruksi secara umum bertujuan uuntuk menentukan karakteristuik
tanah untuk mentukan batas antara batuan dasar (basemen) dan batuan di atasnya
yang umumnya sudah mengalami defosmasi tentang kondisi alami dan posisi muka
air tanah bertujuan untuk untuk secara umum.
Sistem klafikasi metode pengeboran
B. SISTEM KLASIFIKASI METODE PENGEBORAN Klasifikasi pengeboran dapat didasarkan pada
beberapa bagian proses pengeboran, diantaranya berdasarkan: 1. Metode pembuatan lubang

Proses pembuatan lubang meliputi pemberaian batuan dari batuan yang tak terkonsolidasi. Pembuatan
lubang juga termasuk pembersihan pecahan dan material tak terkonsolidasi dari bawah mata bor
sehingga pemberaian dapat terus berlangsung. Pembuatan lubang dapat berupa proses mekanik atau pun
proses- proses yang lain. Metode-metode pembuatan lubang berdasarkan pemberaian mekanik adalah: a.
Pengeboran cable tool b. Pengeboran putar auger c. Pengeboran putar d. Pengeboran top hole hammer e.
Pengeboran putar down hole hammer f. Pengeboran putar slim hole

Gambar 1. Contoh tipe pengeboran berdasarkan pembuatan lubang. 2. Metode pembersihan dan
penyetabilan lubang Karena lubang bor telah dibuat dan cutting dibersihkan dari muka mata bor, maka
cutting harus dibersihkan semuanya dari lubang bor dan dilakukan penyetabilan dinding lubang bor. Jika
lubang bor tidak terbuka dan bersih maka proses pengeboran tidak bisa
Contoh tipe pengeboran berdasarkan pembersihan lubang .
3. Kedalaman dan ukuran lubang Tipe pengeboran harus sesuai dengan kedalaman dan
ukuran lubang bor yang diinginkan. Sebagai contoh bor auger tangan hanya dapat
melakukan pengeboran pada beberapa meter kedalaman dan ukuran lubang yang kecil.
Beberapa tipe pengeboran dapat diaplikasikan pada rentang ukuran lubang bor tertentu,
a. Cable tool, ukuran lubang 100 mm s/d 400 mm (4-16 in) dan sampai kedalaman
1.500 m (5.000 ft) b. Slim rotary (diamond), ukuran lubang 30 mm s/d 100 mm (1-4 in)
dan sampai kedalaman 1.500 m (5plikasinya seperti cable tool untuk pengeboran air,
rotary untuk pengeboran minyak, hammer untuk pengeboran pada kuari, dll. Dalam hal
ini klasifikasi lebih banyak ditentukan oleh sifat formasi seperti ditunjukkan dalam
daftar berikut: a. Pengeboran pada formasi yang terkonsolidasi Cable - Sampel bagus 1
0

Rotary mud.000 ft)


C. PERALATAN PEMBORAN
• Mesin Bor Mesin bor merupakan peralatan penting dalam operasi pengeboran sebagai tenaga
penggerak dari rangkaian bor. Dalam setiap metode pengeboran maka akan digunakan jenis mesin bor
yang berbeda pula tergantung dari mekanisme metode pengeboran. Pada pengeboran cable tool, mesin
bor berperan sebagai sumber tenaga yang menggerakkan rangkaian bor naik dan turun secara terus-
menerus. Pada pengeboran putar, mesin bor berperan sebagai sumber tenaga yang memutar rangkaian
bor. Pada sistem pengeboran putar hidrolik maka mesin bor sekaligus akan menjadi sumber tenaga
sehingga pompa hidrolik akan bekerja memberikan tekanan pada rangkaian bor. Seorang ahli bor
harus mampu memilih mesin bor sesuai dengan kebutuhan dari kegiatan pengeboran yang akan
dilakukan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan mesin
bor yang akan digunakan antara lain: a. Tipe dan model mesin bor, aspek ini berhubungan dengan
jenis metode pengeboran yang akan dilakukan. b. Kemampuan rotasi (rpm) atau tumbuk per satuan
waktu
• c. Momen puntir (torque) maksimum, yaitu kekuatan maksimum mesin untuk bisa memutar stang bor, (kg.m) d.
Rentang diameter lubang bor yang bisa dibuat, (mm) e. Total kedalaman yang bisa dicapai, (m) f. Hoisting capacity,
yaitu kapasitas pengerekan terhadap rangkaian bor dari mata bor sampai ke hoisting swivel, termasuk di sini adalah
sirkulasi fluida bor yang berada di dalamnya, (kg). g. Sliding stroke, yaitu mobilisasi mesin bor tanpa memindahkan
bantalan mesin atau tanpa kehilangan posisi titik lubang bor. Ada kalanya unit pemutar pada mesin bor harus digeser
misalnya untuk melakukan pengangkatan rangkaian bor, (mm). h. Dimensi (panjang x lebar x tinggi), (mm) i. Berat
mesin bor, (kg) j. Power unit, yaitu tenaga yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin bor, (kW.P) Ketepatan dalam
pemilihan mesin bor sangat berpengaruh terhadap efektivitas operasi pengeboran. Sebagai contoh pemilihan mesin yang
kurang tepat, misalnya akan melakukan pengeboran dengan kedalaman 200 m, jika memilih mesin bor dengan kapasitas
kedalaman yang kurang dari 200 m maka pengeboran tidak akan bisa mencapai target kedalaman yang diinginkan. Jika
memilih mesin bor dengan kapasitas kedalaman yang lebih tinggi misalnya 1.000 m maka penetrasi pengeboran akan
cepat tetapi tidak efisien karena biaya mobilisasi alat yang tinggi, biaya depresiasi yang besar, dll. Didalam pemboran
ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai berikut: a. Mesin Bor Tumbuk Mesin bor tumbuk yang
biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang diopersikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat
secara berulang- berulang ke dalam lubang bor.

Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan melepaskan butiran – butiran pada
lapisan.Kepingan atau hancuran tersebut merupakan campuran lumpur dan fragmen batuan pada bagian dasar lubang,
jika di dalam lubang tidak dijumpai air, perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan (slurry).Pertambahan
• Prinsip Pemboran Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar spindel utama (n)
dan gerakan/laju pemakanan (f). a. Putaran mata bor ( n ) Gerakan putaran mata bor ini merupakan
gerakan berputarnya spindel mesin bor. Gerakan ini sering disebut gerakan utama ( main motion ).
Besarnya putaran spindel ini tergantung oleh material benda kerja, material mata bor dan diameter mata
bor. Gerakan utama ini diukur dalam m/menit. b. Laju pemakanan ( f )

Laju pemakanan adalah gerakan turunnya mata bor menuju benda kerja tiap satuan waktu. Besarnya laju
pemakanan ini mempengaruhi kualitas permukaan hasil lubang. Laju pemakanan diukur dalam
mm/putaran. Gerak berputar spindel utama dihasilkan dari gerak putar motor utama yang diteruskan
melalui beberapa sistem transmisi yaitu : a. Sistem transmisi sabuk (belt) (1) Biasanya digunakan untuk
mesin bor meja atau mesin yang dayanya kecil. (2) Jika terjadi kelebihan beban memungkinkan adanya
selip sehingga aman tetapi efisiensi dayanya rendah. b. Sistem transmisi roda gigi (gear) (1) Biasanya
digunakan untuk mesin bor yang dayanya besar. (2) Efisiensi daya tinggi, tidak memungkinkan adanya
selip. c. Sistem transmisi gabungan sabuk dan roda gigi Ukuran dari mesin bor ditentukan oleh beberapa
hal, yaitu : a. Jarak dari tiang ke poros utama b. Besarnya mata bor yang dapat dipasang c. Panjang
langkah poros utama d. Jarak dari permukaan meja ke spindel utama
• Pola Pemboran Pola pemboran yang digunakan tergantung pada akses permukaan. Pada daerah yang tidak
mengalami kendala akses, pola pemboran yang digunakan dibuat dengan grid yang teratur pada zona mineralisasi.
Lubang bor pertama digunakan untuk proyeksi dip anomali bawah permukaan atau interpretasi pusat anomali
geofisika (anomali geokimia) dibawah permukaan. (Balfas,2015) Pemboran dilakukan untuk dapat menentukan
batas (outline) dari beberapa endapan dan juga kemenerusan dari endapan tersebut yang berfungsi untuk
perhitungan cadangan. Metode pemboran yang akan digunakan bergantung kepada akses permukaan. Pada daerah
yang tidak mengalami kendala akses pola pemboran yang digunakan adalah persegi panjang dengan bentuk teratur.
Lubang bor pertama digunakan untuk proyeksi dip dari anomali bawah permukaan atau interpretasi pusat anomali
geofisika (atau anomali geokimia) di bawah permukaan. Program berikutnya direncanakan setelah melihat hasil
dari sejumlah lubang bor pada daerah target. Spasi lubang bor didasarkan pada antisipasi ukuran target, atau
pengalaman sebelumnya terhadap endapan yang sejenis dan dari sejumlah kegiatan pemboran di lokasi tersebut.
Lokasi pemboran dan orientasi titik bor selanjutnya didasarkan pada sukses pemboran pada lubang pertama. Jika
pemboran pada lubang pertama tidak memberikan keyakinan geologi yang pasti maka daerah target lain harus
dicoba. Penentuan pola pemboran secara normal dilakukan dengan grid yang teratur pada suatu zona mineralisasi.
Hal ini akan memberikan data statistik yang baik dan penampang geologi dengan proyeksi minimum. Pagaran
sangat baik dibuat pada jarak 200–400 m dengan interval lubang antara 100–200 m sehingga memberikan ruang
untuk pengisian kembali. Letak lubang khusus sangat penting dan biasanya dibor dengan sudut siku-siku terhadap
arah kemiringan rata-rata. Sebagai contoh, pada Gambar 6.16 dapat dilihat beberapa tahapan pemboran
berdasarkan anamoli geokimia :

Anda mungkin juga menyukai