JUDUL
EVALUASI BOTTOM HOLE ASEMBLY PADA SUMUR - SUMUR
HORISONTAL DILAPANGAN ‘X’
1. Prinsip Pendulum
Pada prinsip ini , jarak titik tangensial diperbesar dengan jalan menempatkan
stabilizer jauh dari bit (30 - 90 ft di atas bit). Dengan cara penempatan ini dan dengan
pemakaian stabilizer yang berukuran kecil, maka gaya gravitasi mempunyai
kecenderungan menarik bit ke arah sumbu vertikal lubang, akibatnya sudut kemiringan
semakin kecil. Pengaturan pengurangan besar sudut kemiringan dilakukan dengan
mengatur ukuran stabilizer dan jarak stabilizer terhadap bit.
2. Prinsip Fulcrum
Prinsip ini dimaksudkan untuk memperbesar sudut kemiringan yang telah
tercapai, yaitu dengan cara menempatkan stabilizer didekat bit dan juga pembebanan
yang cukup berat pada drill string. Karena stabiliser akan menjadi tumpuan berat
seluruh peralatan diatasnya, maka ketika mendapatkan pembebanan stabilizer
memberikan effek menggeser kearah bit dan setiap penekanan senantiasa akan
memperbesar sudut kemiringan. Penambahan besar sudut kemiringan dapat diatur
dengan mengubah- ubah ukuran stabilizer dan besar pambebanan tanpa mengubah
letak / posisi stabilizer pada sudut pemboran.
3. Prinsip Stabilisasi
Prinsip stabilisasi ini dimaksudkan untuk menjaga sudut kemiringan yang telah
tercapai, hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyusun desain BHA sekekar mungkin,
sehingga dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pengaruh pembebanan dan
perubahan titik tangensial.
Prinsip- prinsip ini sering digunakan untuk bagian pertambahan, penurunan dan
mempertahankan sudut terutama dalam pemboran horizontal.
Hal – hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengaturran sudut kemiringan
adalah besar WOB, RPM, dan faktor hidrolika pada bit. WOB yang terlalu besar akan
memperbesar sudut kemiringan, sedanngkan RPM dan hidrolika yang terlalu besar akan
mengakibatkan pembesaran lubang (wash out), sehingga sudut kemiringan mengecil.
Peralatan – peralatan yang dipergunakan dalam suatu desain BHA adalah
sebagai berikut :
- Down Hole Motor (DHM)
- Bent Sub dan Bent Housing.
- Heavy Weight Drill Pipe (HWDP)
- Non Magnetic Drill Collar
- Drilling Jar
- Measurement while Drilling (MWD)
- Stabilizer.
V. METODOLOGI PENDEKATAN
Evaluasi BHA yang dilakukan pada sumur- sumur horisontal ini dilakukan
dengan dua cara pendekatan, yaitu :
1. Menganalisa pembentukan sudut dan menghitung kinerja ulang konfigurasi
motor dengan menggunakan persamaan konfigurasi tipe geometri motor.
2. Menghitung pembebanan yang terjadi pada rangkaian BHA, yaitu beban torsi
dan drag dengan menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Frank J.
Schuh serta Rudi R.S. & Zumja M. Sedangkan untuk menghitung beban
buckling menggunakan persamaan Dausan dan perhitungan beban tension
menggunakan persamaan Johansick et. al.
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
RINGKASAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TINJAUAN UMUM SUMUR ‘X’ LAPANGAN ’Y’
1.1. Letak Geografis.
1.2. Geologi Lapangan.
1.2.1. Stratigrafi Lapangan.
1.2.2. Struktur Geologi.
2) Rubiandini Rudi, R.S, Dr. Ing. Ir., “Diktat Kuliah Teknik dan Alat
Pemboran”, HMTM Patra, Institut Teknologi Bandung.
4) Roger M. Buttler. “ Horisontal Wells For The Recovery Oil, Gas and
Bitumen”, Petroleum Society Canadian Institute of Mining, Metallurgy
and petroleum, 1994.