Anda di halaman 1dari 8

Fungsi Alat Pekerjaan Pondasi Dalam :

1. Diesel Hammer (Sumber :


https://www.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/diesel-hammer#:~:text=Diesel
%20Hammer%20adalah%20sebuah%20alat,%2C%20dermaga%2C%20tower%2C
%20dll.)

Diesel Hammer adalah sebuah alat yang digunakan untuk memancang/memukul


tiang pancang ke dalam tanah yang digunakan untuk pondasi sebuah bangunan
bertingkat, jembatan, dermaga, tower, dll.
Bagian-bagian penting alat pancang :

1. Pemukul (Hammer)Bagian ini biasanya terbuat dari baja masif/pejal yang


berfungsi sebagai palu untuk pemukul tiang pancang agar masuk ke
dalam tanah.
2. LeaderBagian ini merupakan jalan (truck) untuk bergeraknya pemukul
(hammer) ke atas dan ke bawah. Macam-macam Leader :- Fixed Leader
(leader Tetap)- Hanging Leader (Leader Gantung)- Swinging Leader
(Leader yang dapat berputar dalam bidang vertikal).
3. Mesin uap untuk menggerakkan pemukul (hammer) pada single atau
double acting steam hammer.
Kelebihan Diesel Hammer

 Ekonomis dalam pemakaian


 Mudah dipakai di daerah terpencil
 Berfungsi sangat baik di daerah dingin
 Mudah perawatannya
Kekurangan Diesel Hammer

 Kesulitan dalam menentukan energi / blow


 Sulit / Sukar dalam pengerjaan pada tanah lunak
Ikhtisar diesel hammer
Tubular diesel Hammer sebagian besar digunakan untuk pekerjaan beton
menengah sampai berat dan untuk tiang baja. Kapasitas mengemudi tinggi
Tubular Diesel Hammer diperoleh karena rasio kompresi yang relatif kecil
(CR=15) dan tinggi pukulan (s=3000-3300mm) dicomparaison dengan rod type
Diesel Hammer (CR=25-28) dan (s=2000-2500mm). Tubular Diesel Hammer
sebagai palu diesel paling terbaik.
Bagian-bagian Tubular Diesel Hammer SP-79

1. Silinder atas
2. Piston
3. Tangki bahan bakar
4. Pompa bahan bakar
5. Silinder lebih rendah
6. Blok landasan
7. Selang minyak anvil blok
8. Tangki air
9. Pompa minyak
10. Tangki minyak
11. Crab
12. Kendali crab
13. Selang minyak cincin Ram
14. Mengisi batang pengisian
15. Pipa batang pengisian
Pengoperasian
Tabung Diesel Hammer beroperasi sebagai berikut: Piston dengan bantuan dari
crab dan  pekerja ahli katrol mengemudi tumpukan khusus, kemudian dinaikkan
ke posisi atas dengan crab dan dijatuhkan ke bawah. Sebelum bawah Ram
melewati exhaust port piston mendorong tuas pompa bahan bakar dan bahan
bakar dari pompa dipasok ke landasan. Dampak energi dibagi antara penguapan
bahan bakar dan pencampuran udara panas dan mengemudi tumpukkan. Setelah
singkat waktu, campuran udara – bahan bakar dinyalakan dan tekanan dari gas
buang memperluas piston dibangkitkan dan impuls mengemudi tambahan
ditransmisikan ke tumpukan.
2. Vibro Hammer ( Sumber :
http://web.ipb.ac.id/~erizal/alatberatkonstruksi/ALAT%20PANCANG.pdf)

 Alat ini menekan tiang dengan getaran sehingga dapat mengurangi


getaran pemancangan, mengurangi kebisingan, dan mempunyai
kecepatan penetrasi yang bagus. Hasil terbaik digunakan pada
tanah non kohesif, agak bagus pada tanah berlempung dan
berlanau.

 Secara khusus efektif digunakan pada tanah non kohesif jenuh air
dan sulit memancang pada tanah pasir kering atau tanah kohesif
yang tidak merespon getaran

 Getaran yang dibangkitkan untuk pemancangan suatu tiang


berkisar antara 1200 VPM s.d 2400 VPM (vibration per minutes).
3. Bore Pile (Sumber : https://www.adhyaksapersada.co.id/apa-itu-
borepile/)

Bored Pile merupakan  sejenis pondasi dengan elemen beton


bertulang yang dimasukan ke dalam lubang bor. Pondasi ini digunakan
untuk memindahkan beban berat pada  bangunan ke tanah atau lapisan
batuan yang lebih keras. Konstruksi tersebut dilaksanakan dengan
metode pengeboran secara berturut dengan mengguanakan getaran
rendah. Selain itu, hal ini juga dapat digunakan untuk pondasi dan
pengamanan bangunan serta untuk stabilisasi lereng.

Pondasi jenis ini adalah jenis pondasi dalam dengan desain berbentuk


tabung. Fungsinya yaitu untuk meneruskan beban bangunan ke lapisan
tanah yang keras. Pondasi tersebut juga sering disebut sebagai pondasi
bor pile. di mana selalu digunakan apabilalevel tanah dipermukaan atas
tidak cukup untuk menahan beban bangunan secara keseluruhan dan
memerlukan daya dukung tambahan.

Fungsinya hampir sama dengan pondasi dalam lainya layaknya pondasi


tiang pancang. Perbedaanya hanya terletak pada cara pengerjaanya.
Pengerjaan pondasi yang satu ini dimulai dengan melubangi tanah
sebelumnya hingga kedalaman yang diperlukan. Kemudan, lanjut ke
tahap pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran
beton untuk pengurugannya.

Jenis-jenis Pondasi Borepile


Berdasarkan Alat dan Metode Kerjanya

Dalam dunia konstruksi dikenal beberapa jenis alat dan metode


pengerjaan borpile itu sendiri. Berikut ini adalah jenis-jenis borpile yang
bisa digunakan:

1. Borepile Mini Crane

Dengan alat boredpile Mini Crane ini  dapat dilakukan pengeboran


dengan pilihan pondasi dengan ukuran diameter sekitar 30 cm, 40 cm,
50 cm, 60 cm hingga sebesar 80 cm. Metodenya menggunakan sistem
wet boring atau bor basah. Sehingga, dibutuhkan air yang cukup untuk
mendukung keberhasilan pelaksanaan pekerjaan ini juga dapat berguna
untuk memeriksa ketersediaan sumber air.

2. Borepile Gawangan
Alat borpile ini sebeutlnya memiliki sistem kerja mirip dengan borpile
mini crane.  Perbedaannya pada desain sasis dan tiang tempat gearbox-
nya di mana diperlukan tambang pada bagian kanan dan kiri alat. Ini
juga yang harus dikaitkan ke tempat lain yang kokoh untuk menjaga
keseimbangan alat supaya pengboran tidak melenceng.

3. Strauss Pile

Mengguanakan strauss pile ini  harus menggunakan tenaga manual


untuk memutar mata bornya karena menggunakan metode borpile
kering. Alat tersebut lebih praktis karena komponennya simpel, ringkas,
dan mudah dioperasikan serta  tidak bising saat pengerjaan.

Kekuranganya karena terbatasnya pilihan diameter yaitu hanya mampu


menggali dengan diameter 20 cm, 25 cm, 30 cm dan 40 cm. Hal ini
karena ini berhubungan dengan tenaga penggeraknya yang hanya tenaga
manusia yang relatif lebih kecil dari tenaga mesin. Jadi cara ini
kebanyakan digunakan untuk bangunan skala kecil.

Manfaat dari Borepile


 pemasangannya tidak menciptakan gangguan suara ataupun
getaran karena prosesnya dilakukan secara manual dan tidak
menggunakan mesin. Jadi, selama proses pemasangan
berlangsung, lingkungan di sekitar proyek tidak terganggu dan
proses ini juga tidak beresiko terhadap bangunan yang terletak di
sekitar tempat tersebut.

 Proses ini tidak membutuhkan banyak jumlah beton dan rangkaian


tulangan yang digunakan pada penutup tiang lebih sedikit sehingga
harganya pun lebih murah dibandingkan jenis pondasi lainnya.
Selain itu, pondasi jenis ini juga bisa dikerjakan di tempat yang
sulit.

Anda mungkin juga menyukai