62
Perhitungan kapasitas produksi A2B
1. Kapasitas blade
Kapasitas blade :
•0,80 x LH² (S. blade/A.blade)
H SAE J1285
3. Efisiensi kerja
Efisiensi kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya
- Kondisi kerja yang berdebu
- Kelelahan operator
- Kenyamanan dan sisim operasi mesin
- Manajemen lapangan
- Dan lain-lain
Bagus 0,83
Sedang 0,75
Agak jelek 0,67
Jelek 0,58
65
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Mudah digusur, tanah lepas, kandungan air rendah tanah berpasir 1,1 – 0,9
tidak padat, tanah biasa, material untuk stock pile
Agak mudah digusur, tanah lepas tapi agak sulit digusur sepenuh 0,9 – 0,7
blade, tanah bercampur kerikil, pasir dan batu halus hasil crushing
Agak sulit digusur, kandungan air tinggi dan tanah liat yang lengket, 0,7 – 0,6
pasir bercampur batu, tanah liat kering dan keras
Sulit digusur, batu hasil peledakan, atau bongkahan batu yang besar 0,6 – 0,4
67
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Contoh kasus
Bulldozer Komatsu D85E SS sedang menggusur tanah memiliki data sbb :
- Jarak gusur/dorong : 30 m
- Kapasitas blade : 3,40 m³
- Kecepatan maju rata-rata : 2,50 km/jam
- Kecepatan mundur rata-rata : 5,00 km/jam
- Material mudah digusur dengan faktor blade (a) : 0,90
- Kondisi kerja sedang dengan efisiensi kerja (E) : 0,75
- Kondisi topografi datar
Perhitungan
Produksi q = KB x a = 3,40 x 0,9 = 3,06 m³
m
Cm = D/F + D/R + Z
30 x 60 30 x 60
Cm = --------------- x -------------- + 0,05
2,5 x 1000 5 x 1000
3,06 x 60 x 1 x 0,75 68
QD = ----------------------- = 121,86 m³/jam (Lcm)
Perhitungan kapasitas produksi A2B
a. Giant ripper
S=P
P
P
½ (P)² x D x 60 x E Dimana
Qr = ---------------------------- Qr = Produksi ripping (m³/jam)
Cm P = Kedalamam penetrasi (m)
S = P = Lebar kerja/spasing (m)
D = Jarak ripping (m)
E = Efisiensi kerja
Cm = Cycle time
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Contoh kasus
Sebuah bulldozer D155A yang dilengkapi single ripper digunakan untuk
pekerjaan ripping. Panjang alur ripping rata-rata
rata 30 meter, dengan kedalaman
penetrasi 90 cm. Hitung kapasitas produksi ripping tersebut,
jika efisiensi kerja : 0,58.
Kecepatan kerja maju : 2,50 km/jam
Kecepatan kerja mundur : 5,00 km/jam
Jawab :
P P
S
S x P x D x 60 x E Dimana
Qr = ---------------------------- Qr = Produksi ripping (m³/jam)
D/F + D/F + Z P = Kedalamam penetrasi (m)
S = Lebar kerja/spasing (m)
D = Jarak ripping (m)
E = Efisiensi kerja
Cm = Cycle time
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Qr x Qd
Qrd= ---------------- (m³/jam)
³/jam)
Qr + Qd
Dimana :
Qrd : Produksi ripping dan dozing (m³/jam)
Qr : Produksi ripping (m³/jam)
Qd : Produksi dozing (m³/jam)
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Contoh kasus
Sebuah bulldozer D155A yang dilengkapi Straight tilt blade kapsitas 4,35 m³ dan single ripper
digunakan untuk pekerjaan ripping dozing. Panjang alur ripping rata-rata 30 meter, dengan
kedalaman penetrasi 90 cm. Hitung kapasitas produksi ripping tersebut, jika efisiensi kerja
ripping= 0,58 efisiensi kerja dozing = 0,75 dan faktor blade 0,85.
Kecepatan kerja maju = 2,50 km/jam
mundur = 5,00 km/jam
Kapasitas Produksi ripping (QR)
½ P² x D x 60 x E ½ x 0,90 x 0,90 x 30 x 60 x 0,58 422,82
QR = ------------------------- = --------------------------------------------- = ---------- =
D/F + D/R + Z 30/41,67 x 30/83,33 + 0,05 1,30
= 380,92 m³/jam
Kapasitas Produksi dozing (QD)
q x ax 60 x e x E 4,35 x 0,85 x 60 x 1 x 0,75 166,39
QD = ------------------------ = -------------------------------------- = ---------- =
D/F + D/R + Z 30/41,67 x 30/83,33 + 0,05 1,30
= 127,99 m³/jam
Kapasitas Ripping dozing (QRD)
Qr x Qd 380,92 x 127,99 48.753,95
Qrd= ---------------- = --------------------- = -------------- = 95,8 (m³/jam)
Qr + Qd 380,92 + 127,99 508,91
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Rumus umum
Produksi Q = q x 3600/Cm x E (m³/jam)
(m
q = produksi per siklus (m³) = q’ x a
q’ = kapasitas bucket (m³)
a = faktor bucket
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Faktor bucket
Faktor bucket
Kondisi Galian
Backhoe Shovel
Mudah Tanah asli, clay lunak 1,1 – 1,2 1,00 – 1,1
75
Perhitungan kapasitas produksi A2B
1
2
1 1
Heaped
Capacity
Struck
Capacity
q x 60 x E
Q = ----------------- (m³/jam)
CTl
Dimana
Q = Produksi pemuatan/loading (m³/jam)
q = Produksi per siklus (m³/jam)
= q’ x a
q’ = Kapasitas bucket (m³)
a = Faktor bucket
E = Efisiensi kerja
CTl = Waktu siklus (cycle time, menit)
Perhitungan kapasitas produksi A2B
D x 60 D x 60
CTl = (------------ + -------------)
------------- x n + Z (menit)
1000 x F 1000 x R
80
Perhitungan kapasitas produksi A2B
D x 60 D x 60
CTl = (------------ + -------------)
------------- x n + Z (menit)
1000 x F 1000 x R
Contoh :
Wheel loader (torqflow transmission), kapasitas bucket 2,5 m³
Digunakan untuk mengisi material ke atas dumo truck.
Metode pengisian yang digunakan adalah v shape loading
- Jarak muat : 10 meter
- Kecepatan maju rata-rata : 6 km/jam
- Kecepatan mundur rata-rata : 8 km/jam
- Faktor bucket : 0,8
- Efisiensi kerja : 0,75
Hitung produksi wheel loader tersebut !
Perhitungan :
83
Perhitungan kapasitas produksi A2B
D x 60 D x 60
Waktu siklus (Cm) = ------------ + ------------ + Z (menit)
1000 x F 1000 x F
Perhitungan kapasitas produksi A2B
2) Kecepatan operasi
Sangat tergantung pada jenis pekerjaan, umumnya sbb. :
88
Perhitungan kapasitas produksi A2B
89
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Contoh perhitungan :
Satu unit motor grader GD621 621R digunakan untuk membentuk dan
meratakan jalan baru. Hitung kapasitas produksi (panjang jalan yang
bias diselesaikan km/jam) motor grader tersebut, bila diketahui lebar
jalan = 8 meter, kecepatan kerja =2,6 km/jam, jumlah lintasan = 2.
Efisiensi kerja = 0,60 dan blade disetel pada 60º.
Hitungan :
90
Perhitungan kapasitas produksi A2B
PERHITUNGAN PRODUKS
KSI COMPACTOR (ALAT PEMADAT)
91
Perhitungan kapasitas produksi A2B
93
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Contoh kasus :
BW212D single drum wheel drive roller, berat 10 ton digunakan untuk
memadatkan material perkerasan badan jalan yang terdiri daris campuran
kerikil (gravel) dan pasir (sand).
Tebal lapis pemadatan (compaction layer thickness h) = 0,5 m.
Lebar drum (Wd) = 2,10 m
Rolling speed (F) = 3,0 km/jam
Efisiensi kerja (E) = 0,60
Jumlah passing (n) =6
Hitung kapasitas produksi pemadatan out volume dan output area !
Hitungan :
Output volume (QCV)
95
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Lebar Penghamparan :
Ditentukan oleh lebar jalan dan lebar screed Asphalt finisher.
- Jika lebar jalan = lebar screed Af,
Af maka lebar yang diambil adalah
jalan atau lebar screed
- Bila lebar jalan lebih besar dari lebar screed Af, maka lebar yang
diambil adalah lebar screed, dan penghamparan dilakukan lebih
dari satu jalur..
Lebar Jalan
Jumlah jalur = -------------------------
Lebar Screed Af
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Semi NF220BiiV
Hydraustatic DM
NF220BiiV-DM 10 9,0
NF220BiiTV-DM
DM
220
NFW220BiiV
NFW220BiiV-DM
DM 10 16,8
NFW220BiiTV
BiiTV-DM
Perhitungan kapasitas produksi A2B
100
Perhitungan kapasitas produksi A2B
C x a x 60 x E C x a x 60 x E
QT = ------------------- = ----------------------------- (m³/jam)
CT Lt + Ht + Rt + t1 + t2
C x a x 60 x E
QT = ---------------------------------------------- (m³/jam)
(n x Cm) + D/V1 + D/V2 + t1 + t2
Rumus umum
C x a x 60 x E C x a x 60 x E
QT = ------------------- = ----------------------------- (m³/jam)
CT Lt + Ht + Rt + t1 + t2
C x a x 60 x E
QT = ---------------------------------------------- (m³/jam)
(n x Cm) + D/V1 + D/V2 + t1 + t2
Cycle time dump truck (Ct) ialah waktu yang diperlukan oleh truck
untuk satu siklus produksi,
produksi yang terdiri dari beberapa tahap
sebagai berikut :
Operating
t1 (menit)) Waktu atur posisi (t2) dump truck
condition
Operating
Favorable 0,5 ~ 0,7 t1 (menit)
condition
Average 1,0 ~ 1,3
Unfavorable 1,5 ~ 2,0 Favorable 0,5 ~ 0,7
Average 1,0 ~ 1,3
Unfavorable 1,5 ~ 2,0
103
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Faktor-faktor
faktor yang mempengaruhi kecepatan angkut
104
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Rolling
Resistance
105
Perhitungan kapasitas produksi A2B
30 180
160
25
140
20 120
100
15 Rated NVW 80
1st
RIMPULL ( 1.000 lb )
10 60
8 50
7 40
6 2nd
5 30
4
3rd
20
3 18
4th 16
14
2 12
5th
10
6th 8
1 6
5
4
3
600 400 300 200 160 120 100 80 60 40 0 5 10 15 20 25 30 35 40
106
Perhitungan kapasitas produksi A2B
140
-20 120
-15 100
1st
Rated NVW 80
RIMPULL ( 1.000 lb )
-10 2nd 60
-8 50
-7 3rd 40
-6
-5 30
4th
-4
5th 20
-3 18
6th 16
14
-2 12
10
8
-1 6
5
4
3
600 400 300 200 160 120 100 80 60 40 0 5 10 15 20 25 30 35 40
107
Perhitungan kapasitas produksi A2B
108
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Contoh kasus :
Truck dengan berat operasi 110.000 pound, pay load 140.000
pound atau 34 m³ (heaped), mengangkut batu hasil peledakan dari
quarry menuju crushing plan. Loadernya menggunakan
PC1100SE-6 dengan bucket 6,,5 m³, bucket factor 0,90 dan waktu
muat = 3,5 menit. Kondisi jalan dari quarry menuju crushing plan,
seperti skema dibawah dengan rolling resistance rata-rata 3%.
0% -7%
0%
5%
0%
500 m 500 m 500 m 350 m 450 m
A B C D E F
Perhitungan
1. Kecepatan kerja (mph / kph)
110
Perhitungan kapasitas produksi A2B
Total tahanan
Keterangan 3% 8% 3% 10% 3%
500 m 500 m 500 m 500 m 500 m
Bermuatan 15/24,1 6,8/10,9 18,8/30,3 12/19,3 18,8/30,3
Waktu (mnt)) 1,28 2,75 0,99 1,14 0,89
Kosong 24/38,6 24/38,6 24/38,6 17,3/27,8 8,4/29,5
Waktu (mnt)) 0,78 0,78 0,78 0,76 0,91
Total (menit) 2,06 3,53
53 1,77 1,90 1,80
C x a x 60 x E C x a x 60 x E
QT = ------------------- = ----------------------------- (m³/jam)
CTt Lt + Ht + Rt + t1 + t2
C x a x 60 x E 1101,6
QT = --------------------- = ----------- = 64,20 m³/jam
17,16 17,16
= 115,56 ton/jam
Perhitungan kapasitas produksi A2B (STUDI KASUS)
Studi kasus :
Truck dengan berat operasi 110.000
110 pound, pay load 140.000 pound
atau 34 m³ (heaped), mengangkut batu hasil peledakan dari quarry
menuju crushing plan. Loadernya menggunakan PC1100SE-6 dengan
bucket 6,5 m³, bucket factor 0,90
90 dan waktu muat = 3,5 menit. Kondisi
jalan dari quarry menuju crushing plan, seperti skema dibawah
dengan rolling resistance rata-rata
rata 3%.
0% -7% 0%
0% 5%
A B C D E F
DR
W
1/6 W
DC H
b. Dumping Clearance ( DC ).
Small and medium sized loaders : DC ≥ H+300 mm
Large sized loaders : DC ≥ H+(W/12)
c. Dumping Reach ( DR ).
Small and medium sized loaders : DR ≥ (W/6)+500 mm
Large sized loaders : DR ≥ W/3 112
Kesepadanan/keserasian
keserasian alat-alat berat
Contoh kasus
Hydraulic Excavator digunakan untuk mengisi material tanah galian ke
dalam dump truck.
Kapasitas bucket 0,93 dan bucket factor = 1,0 dan efisiensi kerja = 0,75
Cycle time excavator (sudut swing 90°
90°) = 22 detik
Cycle time dump truck (minus waktu muat) = 14 menit
Dump truck yang akan digunakan ada 3 pilihan, yaitu kapasitas 3 m³, 4 m³,
dan kapasitas 5 m³ (faktor muat a = 1).
Hitung kebutuhan dump truck dari masing-masing tipe dan tentukan mana
yang paling efisien ?
Perhitungan
a. Waktu muat ( loading time Lt ) :
C x at ctl
Lt = -------------- x ----- (menit)
q x al x E 60
111
Kesepadanan/keserasian
keserasian alat-alat berat
Kesimpulan :
Dalam contoh kasus ini pemilihan kombinasi ditentukan dari 2 aspek yaitu :
< 3 0 0 0 0 ~ 0.5
3 ~ 10 0 0 1.0 ~ 1.5 1.5 ~ 2.0
11 ~ 30 0 ~ 0.5 0.5 ~ 1.0 1.5 ~ 2.0 2.0 ~ 3.0
> 30 1 1.5 ~ 2.0 2.0 ~ 3.3 3.0 ~ 4.0
Data iklim dan curah hujan setempat dan sekitarnya perlu diketahui
untuk mendapatkan jumlah hari kerja efektif yang benar-benar tersedia
di daerah tersebut. Diperolehnya data iklim dan curah hujan minimal 10
tahun terakhir untuk daerah setempat dan sekitarnya sangat membantu
Dalam perencanaan proyek konstruksi jalan.
Kesepadanan/keserasian
keserasian alat-alat berat
Volume kerja
Target pekerjaan = --------------------------- (ton/bulan)
Jam kerja Waktu kerja efektif
optimal
Jumlah hari kerja efektif = Jumlah hari kalender - jumlah hari libur resmi
(nasional) - hari kerja yang hilang karena hujan
Bulan Jumlah hari Hari libur Hari hujan Hari kerja efektif 10 jam/hari
Januari 31 2 15 14 140 jam
Februari 29 1 12 16 160 jam
Maret 31 - 12 19 190 jam
April 30 1 7 22 220 jam
Mei 31 - 8 23 230 jam
Juni 30 2 4 24 240 jam
juli 31 1 5 25 250 jam
Agustus 31 2 6 23 230 jam
September 30 1 8 21 210 jam
Oktober 31 - 13 18 180 jam
November 30 1 16 13 130 jam
Desember 31 2 10 19 190 jam
Jumlah 366 13 116 237 2370 jam
A D K O
TYPE OF WORK MACHINE WORKING DAYS INVESTMENT
SELECTION PER YEAR
P=C : (G*M)
B E L NO. MACHINE
FIELD CONDITION MACHINE TYPE WORKING SHIFT REQUIREMENT
AND MATERIAL & ATTACHMENT PER DAY
CARACTERISTIC
F M Q = P*F
C MACHINE PRICE WORKING HOURS TOTAL
VOLUME ( IDR, USD ) PER SHIFT INVESTMENT
OF WORKS ( t, m³ ) ( IDR, USD )
G N= K*L*M
HOURLY TOTAL
PRODUCTION WORKING HOURS
( t/h, m³/h )
H J = C*I
I=H:G
OWNING AND
PRODUCTION COST COST OF WORKS
OPERATING COST
( IDR/t, USD/t ) ( IDR, USD )
( IDR/h, USD/h )
Kesepadanan/keserasian
keserasian alat-alat berat
1. Bagi proyek tersebut menjadi beberapa jenis operasi (tahapan kerja), dan
hitung volume dari masing-masing
masing jenis operasi.
2. Buat skedul kerja sesuai dengan tahapannya dan lengkapi dengan alokasi
peralatannya.
6. Hitung kapasitas produksi alat yang digunakan untuk masing- masing jenis
operasi (per jam, per hari, per bulan,
bulan per waktu tersedia efektif)
Kesepadanan/keserasian
keserasian alat-alat berat
Panjang jalan : 80 km
Lebar badan jalan yang diperkeras = 10 m
Lebar bahu jalan kanan dan kiri masing-masing
masing = 1,5 m
Lebar daerah milik jalan = 30 m berupa vegetasi semak belukar
Tebal lapis konstruksi jalan :
-Sub grade = 1,00 m
-Sub base course = 0,20 m
-Base course = 0,30 m
-Surface road = 0,13 m
Menghitung jumlah kebutuhan A2B
Menghitung jumlah kebutuhan A2B
MACHINE AVAILABILITY
DOWN TIME (base on
(Ready For Use)
std Operating hours ( B )
RFU
UTILIZE UN UTILIZE
THE REAR BREAKDOWN
(Productive (Stand by)
(Under Repair)
Machine hour)
R
O S
120
Menghitung jumlah kebutuhan A2B
MACHINE AVAILABILITY
Phisical Availability (PA)
Adalah untuk mengetahui kesiapan operasi dari suatu alat
pada saat alat tersebut harus dioperasikan sesuai jam kerja
efektif yang telah direncanakan.
O+S
PA = ------------ x 100%
O+S+B
TOH
MTBF = -------------------- (Hours)
No of Failure
Kesepadanan/keserasian
keserasian alat-alat berat