Anda di halaman 1dari 19

PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-1

BAB V

PERAWATAN

5.1 JENIS PERAWATAN


Perawatan (maintenance) dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, seperti tergambar
pada diagram berikut :

- 10 HM
- 50 HM
PERIODIC - 250 HM
MAINTENANCE - 500 HM
- 1000 HM

PREVENTIVE - 2000 HM
MAINTENANCE
INSPECTION
SERVICE (PPM )

CONDITION OIL ANALYSIS


BASE (PAP)
MAINTENANCE
MAINTENANCE
U/C INSPECTION
(PPU)

REPAIR &
ADJUSTM ENT
CORRECTIVE
MAINTENANCE
REPAIR &
ADJUSTM ENT

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-2

5.1.1 Definisi Perawatan


Adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau
mengembalikan suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima sampai dengan umur
rencana yang telah ditetapkan.

5.1.2 Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)


Adalah perawatan yang dilakukan dengan interval waktu tertentu yang maksudnya untuk
meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan mesin yang
berlebihan atau cenderung fatal (unit tidak break down).

5.1.3 Corrective Maintenance (Perawatan Koreksi)


Adalah perawatan yang dilakukan pada mesin yang terlanjur break down untuk
mengembalikan mesin pada standart yang diperlukan.
Tindakan perawatan bisa berupa reparasi atau penyetelan bagian-bagian mesin.

Contoh :

 Water pump tidak berfungsi,


 V belt putus,
 U joint rontok
 Starting motor rusak.

5.1.4 Planned (Periodic) Maintenance


Adalah perawatan yang memang sudah diorganisir dilakukan sesuai dengan rencana,
pelaksanaann sesuai dengan jadwal pengendalian dan pencatatan.

Contoh :

 Penambahan / penggantian pelumas dan air pendingin.


 Penggantian filter dan adjustment.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-3

5.1.5 Condition Base Maintenance


1. PPM (Program Pemeriksaan M esin)
Adalah program pemeriksaan mesin secara lengkap untuk mendapatkan petunjuk-
petunjuk :
a. Kondisi (performance) unit terakhir / saat diperiksa.
b. Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan estimasi kebutuhan suku
cadang.
c. M elakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara pengoperasian dan
pemeliharaan.

2. PPU (Program Pemeriksaan Undercarriage)


Adalah program pemeriksaan dan pengukuran bagian-bagian undercarriage untuk
mengetahui :
a. Tingkat / prosentase keausan bagian-bagian undercarriage.
b. Rekomendasi waktu / kapan dilakukan penggantian (part stock).
c. M elakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara pengoperasian dan
perawatan.

3. PAP (Program Analisa Pelumas)


Adalah pemeriksaan mengenai pelumas yang telah digunakan oleh mesin, dengan
tujuan :
a. untuk mengetahui gejala-gejala kerusakan dan mencegah kerusakan yang
mungkin / akan terjadi.
b. M engurangi down time dan biaya repair, memperbaiki sehingga bisa mencegah
kerusakan yan glebih fatal / parah.
c. M elakukan koreksi ataspenyimpangan cara-cara perawatan.

5.1.6 Break Down Maintenance


Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan karena mesin benar-benar mati karena
rusak, tetapi kerusakan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya.

5.1.7 Emergency Maintenance

Adalah perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan
sebelumnya.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-4

5.1.8 Diperlukan Perawatan


1. Agar kondisi mesin tetap stabil sehingga mempermudah dalam perencanaan
produksi.
2. Untuk menekan biaya produksi dan memperhitungkan / merencanakan anggaran.
3. M emperpanjang umur mesin.

5.1.9 S asaran Perawatan

1. M emaksimumkan waktu operasi / produksi


2. M encegah kemungkinan terjadinya gangguan dan hambatan operasi / produksi.
3. M engetahui kondisi mesin yang digunakan untuk menyiapkan suku cadang.
4. M engatasi hambatan produksi atau operasi dengan cepat.
5. M emanfaatkan mesin / unit dalam keadaan layak operasi selama mungkin.
6. M encegah terjadinya hal-hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan
7. M eminimalkan biaya perawatan.

5.1.10 Tujuan Perawatan

1. High Availability
(Kesiapan alat untuk beroperasi yang tinggi).
2. Best Performance
(Kondisi unit yang paling baik).
3. Reduce Cost
(Menekan biaya perbaikan).

5.1.11 Hasil dari Tujuan Perawatan

1. Umur Alat M encapai M aksimum


2. Produktivitas Tinggi
3. Jadwal Pekerjaan Lebih Cepat
4. M enguntungkan

5.1.12 Yang dilakukan dalam Perawatan

1. Pengechekan / Inspeksi : Operator


2. Penyetelan / Inspeksi : Operator dan M ekanik
3. Penggantian part / oli : M ekanik
4. Pembersihan / Cleaning : Operator
5. Cara operasi yang benar : Operator

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-5

5.2 PELAKS ANAAN PERAWATAN HARIAN / P2H

5.2.1 PEMERIKS AAN KELILING UN IT

Peringatan :
Kebocoran oil atau fuel pada komponen yang bertemp eratur tinggi seperti turbocharger, muffler bisa
menyebabkan kebakaran. Periksalah dengan teliti dan pastikan tidak ada kebocoran, apa bila ada yang tidak
normal segera laporkan agar segera diperbaikki. Naik ke atas unit, gunakan tangga dan pegangan yang telah
disediakan.

Pastikan unit dalam keadaan rata sebelum diperiksa. Dan periksalah keliling seluruh komponen
dengan teliti serta bagian bawah unit dari kekendoran, keausan , keretakkan dan kebocoran, dan
bersihkan kotoran debu minyak yang menempel pada komponen yang bertemperatur tinggi.

5.2.2 BAGIAN KOMPONEN YANG HARUS DIPERIKS A


• Periksa kerusakkan, keausan, kekendoran keretakkan atau kebocoran work
equipment, cylinder, linkage dan hose
Periksa dan pastikan tidak ada kelainan, bila ada kelainan segera adakan perbaikkan.

• Bersihkan kotoran dan debu di sekitar engine, battery, radiator


Periksa dan pastikan tidak ada kotoran di sekitar engine atau radiator. Periksa juga dan
bersihkan bila ada benda – benda yang mudah terbakar seperti kertas, daun kering pada
komponen yang bertemperature tinggi disekitar engine muffler, turbocharger, battery, yang
bisa menambah temperature engine tinggi dan bisa menyebabkan kebakaran.

• Periksa kebocoran air, oli di sekitar engine


Periksa dan pastikan tidak ada kebocoran oli pada engine dan kebocoran air pada cooling
system, bila ada yang tidak normal segera adakan perbaikkan.

• Periksa kebocoran oli dari power train, final drive, hydroulic tank, hose, joints.
Periksa dan pastikan tidak ada kebocoran, bila ditemukan ada kebocoran segera adakan
perbaikkan. Periksa kebocoran di bawah cover, kebocoran atau bekas genangan yang
tercecer di tanah.

• Periksa keausan, keretakkan, kekendoran under carriage pada track, s procket,


guard,serta kebocoran oli pada track roller
Bila ada kerusakkan, kekendoran atau kebocoran, segera adakan perbaikkan masalahnya,
dan kencangkan bautnya.

• Periksa kerusakkan pegangan tangga serta kekendoran bautnya


Perbaikki kerusakkannya dan kencanggkan bautnya.

• Periksa kerusakkan gauge, instrument panel lamp, kekendoran bautnya


Periksa dan pastikan tidak ada kerusakkan pada gauge , instrument panel lamp, perbaikki
bila ada yang tidak normal, atau ganti yang baru dan bersihkan kotoran-kotorannya.

• Periksa kerusakkan seat belt dan mounting clamps


Periksa dan pastikan tidak ada yang rusak, bila ada kerusakkan segera perbaikki atau ganti
yang baru.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-6

5.2.2.1 PERIKS A LAMP MONITOR


Putar starting switch ke posisi ON (1).

Lamp monitor akan menyala selama 3 detik dan


buzzer alarm akan berbunyi selama 2 detik.

Keterangan :
Bila dalam pemeriksaan lamp monitor tidak nyala
segera adakan perbaikan.

5.2.2.2 PERIKS A COOLANT LEVEL

• Dalam kondisi normal, jangan membuka tutup. S aat pemeriksaan jumlah coolant
water, periksa melalui sub tank saat engine dingin.
• Jangan membuka tutup radiator saat air radiator panas, karena air tersebut
dapat menyembur keluar. Setelah temperatur air pendingin dingin bukalah tutup
radiator pelan-pelan untuk membebaskan tekanan, jka tekanan sudah hilang
bukalah tutupnya.

1. Buka tutup engine samping di sebelah kiri, periksa


apakah air pendingin berada diantara pada tanda
FULL dan LOW pada subtank (1), jika kurang
tambahkan melalui filler.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-7

2. Buka tutup radiator (2), seharusnya ketinggian


airnya terlihat sampai dasar strainer seperti dalam
gambar. Dan bila perlu penambahan bisa melaui
filler radiator cap.

a. Periksa dan pastikan, air radiator kemungkinan


tidak tercampur oli.

b. Bila ketinggian air radiator di bawah standard,


penambahan airnya bisa melalui filler radiator
(2) dan filler cap sub tank hingga mencapai
standard ketinggiannya seperti dalam gambar.

c. Pada saat mengisi air radiator engine harus


dalam keadaan mati, setelah air cukup
kemudian hidupkan engine dengan putaran low
idle selama 5 menit, setelah itu periksa ulang
airnya dan bila perlu ditambah lagi.

d. Setelah air cukup kencangkan kembali filler


cap (2).

e. Bila penambahan airnya tidak seperti biasanya


periksalah kemungkinan ada kebocoran.

5.2.2.3 PERIKS A FUEL LEVEL

S aat penambahan fuel jangan sampai tumpah melebihi batas, ini dapat menyebabkan
kebakaran. Jika tumpah segera bersihkan tumpahan tersebut.

1. Putar key starting switch ke posisi ON, dan


periksalah jumlah bahan bakar pada fuel gauge
(G) pada monitor panel. Setelah selesai,
kembalikan lagi key switch ke posisi OFF.
2. Setiap selesai bekerja, isilah tank bahan bakar
melalui filler port (F) dan periksalah bahan bakar
dengan menggunakan dipstick yang tersedia pada
fuel filler port.
3. Setelah bahan bakar cukup, kencangkan kembali
cap fuel filler portnya.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-8

Keterangan :
Isi fuel tank 1050L, sebelum unit bekerja di tempat
yang miring, pastikan bahan bakar cukup agar engine
tidak masuk angin. Dan bila lubang breather pada cap
filler port fuel tank buntu, tekanan di dalam fuel tank
akan rendah, sirkulasi bahan bakar akan terhambat dan
engine bisa masuk angin. Bersihkan lobang breather
cap filler port fuel tank secara teratur.

5.2.2.4 PERIKS A ENGIN E OIL LEVEL

Di bagian sekitar oil dan oil itu sendiri bertempertur tinggi jika segera dibuka setelah
engine baru saja berhenti ini dapat menyebabkan oil menyembur, tunggulah beberapa
saat untuk melakukan pemeriksaan sampai temperaturnya turun.

1. Buka side cover engine sebelah kanan.


2. Tarik dan keluarkan dipstick (G) dan bersihkan
olinya dengan kain pembersih. M asukkan kembali
dipstick (G) sepenuhnya ke dalm oil filler pipe,
kemudian keluarkan kembali dan periksalah
ketinggian olinya.

3. Seharusnya ketinggian oli berada di antara tanda H


dan L pada sisi dipstick, bila oli berada di bawah
tanda L berarti kurang dari standard dan harus
ditambah,dan menambahnya melalui oil filler
engine (F).

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-9

4. Bila oli engine berada di atas tanda (H) buang


kelebihannya melalui drain plug (1) dengan
mengendorkan drain plug (2) dan kemudian
periksa kembali ketinggian olinya.
5. Bila oli engine sudah sesuai standard, kencangkan
kembali engine cap oil filler, dan tutup kembali
engine side cover.

Keterangan :
Pemeriksaan oli engine pada saat engine mati di antara tanda H dan L pada dipstick engine
STOP. Dan pemeriksaan engine hidup di antara tanda H dan L pada dipstick engine IDLING.
Pemeriksaan oli engine pada saat unit baru selesai bekerja , tunggu 15 menit setelah engine
dimatikan, dan pastikan posisi unit rata. Cabutlah dipstick dari holder pipenya terlebih dahulu
sebelum menambah atau mengisi oli engine, untuk membebaskan udara keluar dari dalam
crankcase.

5.2.2.5 PERIKS A OIL LEVEL PO WER TRAIN CAS E (TRAS MISS ION TORQUE
CONVERTER DAN BEVEL GEAR)

Tutup berat jangan berada dibawahnya saat membuka atau menutupnya

1. Hidupkan engine selama 5 menit sebelum


melakukan pemeriksaan ketinggian oli
transsmision. Dan periksalah ketinggian olinya
di antara tanda COLD STOP pada sisi dipstick.
2. Cabut dan keluarkan dipstick (G), dan bersihkan
menggunakan kain pembersih. M asukan
dipsticknya kembali sepenuhnya ke dalam filler
pipe, kemudian cabut kembali dan periksalah
ketinggiannya.

3. Seharusnya ketinggian olinya berada di antara


tanda H dan L pada sisi dipstick, apa bila
ketinggian olinya berada di bawah tanda L
harus ditambah, dan penambahannya melalui
filler (F).

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-10

4. Jika ketinggian oil diatas tanda H :


a. Buka dua baut (4) ke depan engine.
b. Turunkan tutup (3) dan buka dua baut (5) ke
belakang.
c. Cover (3) di topang pin jadi tutup akan turun
ke depan engine.

5. Apa bila ketinggian olinya di atas tanda H,


buanglah olinya dengan menggunakan hose (1),
kendorkan drain plug (2) untuk membuang
kelebihan olinya, kemudian periksalah kembali.
Apa bila olinya sudah cukup kencangkan
kembali filler oil capnya.

Keterangan :
 Saat memeriksa jumlah oil, tempatkan unit dengan posisi rata.
 Saat memeriksa jumlah oil sebelum operasi, periksa dengan engine stopped dan gunakan
dipstick pada posisi COLD STOP. Pemeriksaan juga dapat dilakukan pada saat engine telah
berjalan, temperatur oil power train tinggi, dalam hal ini engine berjalan idling gunakan
dipstick pada posisi HOT IDLING.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-11

5.2.2.6 PERIKS A OIL LEVEL DUMPER CAS E


1. Cabut dan keluarkan dipstick (G) dan bersihkan
dengan menggunakan kain pembersih.
2. M asukkan kembali dipstick ke dalam holder pipe
sepenuhnya kemudian cabut keluarkan kembali dan
periksalah ke tinggian olinya.
3. Ketinggian oli seharusnya berada diantara tanda H
dan L pada sisi dipstick.
4. Apa bila ketinggian olinya berada di atas tanda H
kurangilah dengan membuang kelebihannya melalui
drain plug, sampai batas antara tanda H dan L.

Keterangan :
 Saat pemeriksaan engine harus dalam keadaan mati.
 Pemeriksaan oli dumper, unit harus dalam posisi datar.

5.2.2.7 PERIKS A BRAKE PED AL TRAVEL


1. Tekan brake pedal ke dalam sepenuhnya.
2. Jarak tekan lurus brake pedal seharusnya 65 –
85mm (2,56 – 3,35in).
3. Apa bila jarak tekan di luar standard harus segera
diperbaikki.

5.2.2.8 PERIKS A DUS T INDICATOR


1. Buka engine side cover sebelah kanan dan periksa
sisi dalam yellow piston pada kaca dust indicator
apakah melewati red zone.
2. Jika yellow piston sudah melewati red zone berarti
air cleaner buntu, segera bersihkan air cleaner atau
ganti air cleaner dengan yang baru.
3. Setiap kali memeriksa dust indicator atau
mengganti air cleaner, tekanlah knop dust
indicator agar red piston kembali ke posisi semula.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-12

5.2.2.9 PERIKS A OIL HYD ROULIC TANK

• Bila cap oil filler hydroulic tank dibuka, oli


hydroulic akan menyembur ke luar.
Matikan engine sebelum membukanya,
tunggulah temperatur oli turun kemudian
bukalah cap hydroulic tank secara perlahan
untuk membebaskan tekanan udara panas
dari dalam sebelum membuka sepenuhnya.
• Jika setelah dilakukan penambahan oil
ternyata berada diatas tanda H, buka drain
plug (P), lalu kendorkan val ve (1) dan
drainlah.

1. Unit harus dalam posisi datar dan turunkan blade


ke atas tanah sebelum memeriksa oli hydroulic,
kemudian matikan engine dan tunggu sekitar 5
menit, ketinggian oli seharusnya berada di antara
tanda H dan L di dalam sight gauge.

Catatan :
Jangan menambah oli hydroulic bila oli sudah
berada di tanda H, karena bisa merusak
hydroulic system dan bisa menyembur ke luar.

2. Bila oli berada di bawah tanda L berati kurang dan


harus ditambah, dan penambahannya melalui filler
port (F).

KETERANGAN :
Saat pemeriksaan, jika unit dalam posisi miring
pindahkan unit ke tempat rata.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-13

5.2.2.10 PERIKS A KELIS TRIKAN

• Jika terjadi kerusakan atau korsleting segera lakukan perabaikan.


• Kumpulan bahan-bahan yang mudah terbakar di sekitar battery memungkinkan
terjadinya kebakaran, jadi periksalah dan buang kotoran-kotoran tersebut.
• Jagalah kebersihan permukaan battery dan periksa lubang breather battery. Jika
buntu oleh kotoran atau debu bersihkan lubang breather pada tutupnya.

1 Periksa Lampu Light Up


1. Putar key starting switch ke posisi ON.

2. Putar front lamp dan working lamp switch ke


posisi ON (b), dan pastikan lampu depan dan
belakang menyala.

3. Putar rear lamp switch ke poaiai ON (b), dan


pastikan lampu belakang kiri dan kanan menyala.
Jika lampu tidak menyala mungkin bola lampu
padam atau disconnect pada kabelnya atau fuse,
perikas adan lakukan perbaikan jika rusak.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-14

2 Periksa Horn S ound


1. Putar key switch ke posisi ON.

2. Tekan horn switch dan pastikan horn berbunyi.

3 Periksa Backup Alarm


1. Setelah engine hidup, jalankan idling, Tekan pedal
brake dan tarik parking lever ke posisi bebas.
2. Tekan pedal brake, set joystick ke posisi
REVERSE. Buzzer harus hidup dengan ceapt.
Buzzer akan tetap hidup sampai jotstickdi
posisikan NETRAL atau FORWARD.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-15

5.3 TROUBLE S HOOTING

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan trouble shooting :


1. Unit harus dihentikan dan diparkir ditempat yang aman, rata, pasang safety pin, ganjal
roda dan gunakan parking brake.
2. Jika mengerjakan dengan 2 atau lebih mekanik, maka gunakan selalu tanda dan tidak
memperbolehkan siapapun mendekati unit.
3. Saat memeriksa level air pendingin, tunggu beberapa saat sampai engine dingin karena
air dalam radiator bisa menyembur keluar. Cara membuka dengan sedikit demi sedikit
dan bertahap untuk membebaskan tekanan yang ada didalam radiator, sehingga terhindar
dari bahaya. Gunakan kain basah yang tebal pada saat membuka cap radiator.
4. Jangan memegang part-part yang panas, karena bisa menyebabkan luka.
5. Jangan memegang part-part yang berputar, karena bisa menyebabkan luka.

Contoh beberapa gangguan yang terjadi secara umum dan penyebabnya :

No Komponen Problem Kemungkinan Penyebab


• Kebocoran kompresi tinggi
Low power
• FIP abnormal
• Campuran bahan bakar dengan
Asap hitam udara
• lebih banyak bahan bakar.
• Terdapat banyak gelembung udara
Hunting
dalam fuel system.
• Timing injection tidak tepat.
Tidak bisa start • Injection nozzle buntu.
• Tidak ada bahan bakar.
• Oli ikut terbakar
• Kebocoran kompressi tinggi
1. Engine Asap kebiru-biruan • Turbocharger rusak, oli bocor ke
air
• Intake & exhaust system.
• Fuel bercampur dengan air
Asap keputih-putihan
• Injection timing tidak tepat
• Bolt pengikat vibration damper
Engine bergetar kendor / lepas.
• Bolt pada u joint lepas / kendor.
• Engine over heat
• Radiator core buntu
Water temp. gauge
• Air pendingin kotor
menyala
• Van belt kendor
• Water pump tidak berfungsi

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-16

• Battery drop
Tidak bisa start • Starting switch rusak
• Battery relay rusak
• Alternator rusak
2. Electrical System • Regulator rusak
Tidak charger
• Fuse putus
• Switch lampu putus
Head Lamp tidak • Lampu / fuse putus
menyala • Switch lamp putus
• Oil filter buntu.
• Oil pump rusak.
Low power • Oil kurang.
3. Hydraulic System • Relief valve rusak.
• Seal cylinder rusak.
Seal cylinder rusak / bocor.
Boom tidak bisa naik •
• Pin linkage ke control valve lepas.

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-17

5.4 POS IS I OIL FILLER & LEVEL GAUGE

1. Cooling water 8. Hydraulic oil filler


2. Engine oil level 9. Hydraulic oil filter
3. Recoil spring case 10. Hydraulic oil level
4. Power train oil pan 11. Hydraulic tank drain
5. Engine oil pan drain 12. Final drive case
6. Fuel tank drain 13. Final drive case drain plug
7. Fuel tank filter

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-18

5.5 PENGGUN AAN OIL, COOLANT DAN LUBRICANT


BERDAS ARKAN TEMPERATURE S EKITAR

PEM ILIHAN FUEL, COOLANT DAN LUBRICANT YANG SESUAI

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.
PERAWATAN (MAINTENANCE) 5-19

Keterangan

 Apabila kandungan sulphur pada bahan bakar kurang dari 0.5 %, lakukan penggantian oli
pelumas secara periodic dengan jangka waktu sesuai standart yang diberikan OMM . Apabila
kandungan sulphur pada bahan bakar lebih dari 0.5 %, lakukan penggantiannya sebagai
berikut:

Kandungan sulphur Interval penggantian


bahan bakar oli pada engine oil
pan
0.5 s/d 1.0 % 1 / 2 dari standart
interval
Di atas 1.0 % 1 / 4 dari standart
interval

ASTM : American Society of Testing and M aterial


SAE : Society of Automotive Engineers
API : American Petroleum Institute

PT . MADHANI T ALAT AHN NUSANT ARA BULLDOZER D375-5


T RAINING & RESEARCH DEPT.

Anda mungkin juga menyukai