Anda di halaman 1dari 20

SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -1

PENGERTIAN UMUM
Pengertian safety secara umum adalah :
• Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman
(bebas dari kecelakaan) sehat dan nyaman.
• Mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.

PENGAWASAN TERHADAP 4 M

Manusia
Tidak ada
kecelakaan
Mesin
Lingkungan
Pengawasan Kerja yang aman
Terhadap 4 M
Material
Lingkungan
kerja aman
Metode

DASAR – DASAR PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA


1. Bahwa kecelakaan dapat terjadi karena ada penyebabnya
2. Yang memungkinkan t erjadinya kecelakaan harus dicegah atau
dihilangkan untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
3. Setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan aman dan selamat, Untuk itu
dapat diambil langkah – langkah :
• Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan
• Mengetahui bahaya – bahaya dari pekerjaan yang akan dilakukan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -2

SEJARAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. Zaman purbakala
Manusia bertahan dari kondisi alam : baju dari bulu hewan, alas
kaki dari kulit dan sebagainya

2. Tahun 1700 SM.


Hamurabi dari baby lonia telah membuat aturan keselamatan
terhadap bangunan – bangunan ( bila bangunan yang dikerjakan
meni mbulkan bencana kematian maka kontraktornya dihukum mati )

3. Zaman Mozai ( 5 abad setelah Hamurabi )


Setiap bangunan yang tinggi harus dipagar.

4. Zaman Romawi ( Th. 80)


Mulai diterapkan pemakaian masker untuk kerja ber debu.

5. Revolusi Industri ( Inggris)


Mulai ditemukan mesin uap penerapan K3.

6. Amerika ( Setelah Th 1850)


Dimulai peraturan safety baik secara sektoral maupun nasional.

HUBUNGAN KESELAMATAN KERJA DENGAN PRODUKSI

Produksi : kualitas + kuantitas + keselamatan kerja

1. Untuk mencapai produksi maka perlu keselamatan kerja, artinya


tidak ada kecelakaan oleh kar ena itu perlu pencegahan.

2. Ingat Produksi
Tidak ada pr oduksi jika ada kecelakaan. Oleh kar ena itu :
kecelakaan / harus dicegah atau dihindarkan.

3. Pencegahan merupakan kunci dari produksi


Oleh karena itu pencegahan adalah keselamatan kerja, maka
keselamatan kerja adalah kunci dari produksi.
PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R
TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -3

YANG TERLIBAT DI DALAM KESELAMATAN KERJA


1. Perusahaan
Kehilangan kesempatan memakai tenaga manusia.

2. Pegawai
Untuk ditempatkan pada pekerjaan – pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan jiwanya dan menjamin bukan saja keselamatan dirinya
tetapi juga teman sekerjanya.

3. Langganan
Hubungan kerja yang lebi h baik dan sempur na.

4. Masyarakat
Hubungan kerja masyarakat yang lebih baik dan sempurna.

MANFAAT DAN TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN KERJA

~ Manfaat Keselamatan Kerja


1. Mengecilkan ongkos pengeluaran perusahaan
- Menjamin suatu hasil yang baik.
- Menjamin pekerjaan
- Menguntungkan masyarakat.

2. Keuntungan – keuntunngan lain


A. Menyelamatkan pegawai dari :
- Kesakitan / penderita sakit, cacat
- Kelihatan waktu ber harga
- Kehilangan mencari nafkaf

B. Menyelamatkan Keluarga dari :


- Kesedi han / kesusahan
- Masa depan yang tidak sempurna

C. Menyelamatkan Perusahaan dari :


- Kehilangan tenaga kerja
- Kehilangan ongkos / biaya
- Kehilangan waktu (melatih & mengganti pegawai baru)

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -4

~ Tanggung Jawab

1. Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang ( dari


pimpinan perusahaan sampai dengan bawahan).
2. Keselamatan kerja dilakukan setiap detik / waktu di mana saja.
3. Keslamatan kerja merupakan keadaan yang bebas dari segala bahaya
dan bukannya bekerja dengan bahaya atau kecelakaan.

CARA MENYEMPURNAKAN KESELAMATAN KERJA


Untuk menyempurnakan keselamatan kerja yang baik adanya :
1. Pemeriksaan
2. Keadaan dan pemeliharaan pekerjaan dan tempat yang baik
3. Pelajarilah :
- Cara kerja aman dan selamat
- Menaati peraturan – peraturan
- Memberikan instruksi – instruksi yang sempurna
- Memberikan perintah-perintah yang jelas.
4. Gambar – gambar poster keselamatan kerja
5. Pertemuan / diskusi keselamatan kerja
6. Perlombaan keselamatan kerja
7. Menguatkan penataan peraturan-peraturan

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -5

KECELAKAAN (ACCIDENT)
Suatu kejadian yang ti dak direncanakan, tidak diduga semula dan
tidak diingini.
Dapat terjadi sewaktu-waktu dan mempunyai sifat yang merugikan
terhadap manusia maupun terhadap alat-alat dan material.

• Tidak direncanakan
Kecelakaan • Tidak diinginkan
• Tidak diduga

Tindakan tidak aman


Disebabkan Kondisi tidak aman

Mengakibatkan Kegiatan Terhenti

• Cedera pada
manusia
• Kerusakan alat /
mesin
• Produksi terganggu
• Penderitaan
keluarga

PENYEBAB LANGSUNG KECELAKAAN :

1. Tindakan tida k aman


- Disediakan alat proteksi dari tetapi tidak di pakai
- Menggunakan cara kerja yang bahaya
- Manggunakan alat yang salah

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -6

- Bergerak yang membahayakan


- Bergurau

2. Kondisi Tidak Aman


- Alat proteksi diri tidak tersedia
- Koor dinasi kurang
- Tidak ada keinginan menghayati keselamatan kerja
- Reaksinya lamban
- Grogi
- Emosional
- Pemarah
3. Phisik
- Terlalu lelah
- Tuli
- Pandangan kurang jelas
- Phisik kurang tepat untuk pekerjaannya
- Cacat jasmani
- Sakit jangtung

KERUGIAN KARENA KECELAKAAN

Biaya Langsung

(Berobat, waktu, cacat, barang, pertolongan pertama dan lain-lain

Biaya Tidak Langsung

(Waktu, produksi, pengganti tenaga kerja, asuransi nilai


kepercayaan perusahaan dan biaya lainnya)

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -7

BAGAN ACCIDENT (ACCIDENT)

Kebijakan dan Keputusan


Faktor Personnel
Penyebab Dasar
Faktor Lingkungan

Tindakan Kondisi
Tidak aman Tidak aman
Penyebab Tidak
Langsung

Terkena Energi
M aterial - material
Berbahaya

Penyebab Langsung

• Kecelakaan atau kejadian berbahaya


• Kerusakan alat dan kerugian harta benda

KECELAKAAN TAMBANG
Pada kecelakaan penyelidikan / pekerjaan pertambangan dalam waktu
antara “ Mulai masuk dan mengakhiri bekerja “ digolongkan dalam
kecelakaan tambang.

Klasifikasi kecelakaan tambang di Indonesia :

1. Luka ringan
Kor ban dalam waktu kurang dari 3 minggu telah dapat bekerja
kembali seperti biasa atau kembali kepada pekerjaan semula.

2. Luka berat
Kor ban dalam waktu lebih dari 3 minggu baru dapat bekerja
kembali seperti biasa.
PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R
TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -8

3. Mati
Kor ban meninggal dalam waktu 24 jam sesudah terjadinya
kecelakaan.

FAKTOR MATA RANTAI TERJADINYA KECELAKAAN


1. Faktor Mata Rantai Terjadinya Kecelakaan
a. Keadaan sosial
b. Sifat buruk seseorang
c. Unsafe act / condition
d. Kecelakaan
e. Aki bat Kecelakaan

2. Faktor Penyebab Kecelakaan


a. 88 % karena tindakan tidak aman (manusia )
b. 10 % karena kondisi tidak aman ( alat / lingkungan )
c. 2 % karena diluar kemampuan manusia (nasib)

BIAYA YANG TIMBUL AKIBAT KECELAKAAN


1. Langsung
- Gaji dll
- Perawatan / pengobatan
- Kerusakan peralatan / bahan-bahan

2. Tidak Langsung
- Kehilangan waktu
- Karena menolong karyawan yang mendapat kecelakaan
- Mempersoalkan apa yang baru terjadi
- Membina penggantiannya

Pahamilah dengan benar kata-kata peringatan yang ada, niscaya


anda akan terhindar dari bahaya.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -9

INFORMASI KESELAMATAN KERJA


Sebagian besar accident disebabkan oleh kesalahan dalam mengikuti petunjuk
dasar pengoperasian dan maintenance dari unit tersebut. Untuk
menghindar kan accident, baca, pahami dan ikuti semua petunjuk keselamatan
dan peringatan dalam manual ini dan pada unit, sebelum melakukan
pengoperasian dan perawatan.

Untuk memahami pesan keselamatan yang digunakan pada buku ini atau yang
terdapat pada label unit, di bawah ini adalah kata-kata tanda yang digunakan :

Kata i ni di gunakan pada pesan keselamatan atau label


keselamatan yang di tempat i ni terdapat kemungki nan sangat
ti nggi terjadi nya luka berat atau kemati an bi la peri ngatan
! DANGER
(BAHAYA)
ti dak di i ndahkan. Pesan keselamatan atau label kes elamatan
i ni bi asanya memberi kan penjelasan bagai mana cara
menghi ndari bahaya tersebut. Kegagalan menghi ndari bahaya
i ni juga dapat mengaki batkan uni t rusak berat.
Kata i ni di gunakan pada pesan keselamatan atau label
keselamatan yang di tempat i ni terdapat kemungki nan
! WARNING
terjadi nya si tuasi yang sangat ber bahaya yang akhi rnya dapat
meni mbulkan luka berat atau kemati an bi la peri ngatan ti dak
(PERINGAT AN
dii ndahkan. Pesan keselamatan atau label kes elamatan i ni
)
bi asanya mem beri kan penjelasan bagai mana cara menghi ndari
bahaya tersebut. Kegagalan menghi ndari bahaya i ni juga dapat
mengaki batkan uni t rusak berat.
Kata i ni di gunakan pada pesan keselamatan atau label
keselamatan untuk bahaya yang bi sa menimbulkan luka ri ngan
CAUTION
! (PERHATIAN)
dan menengah, ji ka bahaya tersebut ti dak bi sa di hi ndarkan.
Peri ngatan i ni bi sa juga di gunakan untuk bahaya yang
meni mbulkan kerusakan uni t saja.

! NOTICE
Kata i ni memberi kan arahan tentang langkah apa yang harus
di ambi l, untuk mencegah terjadi nya ti ndakan yang bi sa
(CATATAN)
memperpendek umur uni t.

Caterpillar tidak bisa memprediksi seluruh kondisi berbahaya yang mungkin


timbul pada aktivitas operation dan maintenance. Oleh karena itu pesan
keselamatan pada manual ini dan pada unit tidak dapat mencakup semua
petunjuk keselamatan dan pencegahannya.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 10

Jika ada prosedur e atau tindakan yang tidak sesuai dengan recomendasi
atau yang diizinkan seperti dalam manual ini, anda dan yang lain harus
memastikan bisa melakukan seperti prosedure serta cukup aman, tanpa
merusak unit.

Jika anda tidak paham ter hadap beberapa prosedure t ersebut, silahkan
hubungi pihak Safety & Training terdekat yang ada di lokasi kerja.

INFORMASI BAHAYA UMUM


HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Pasanglah sebuah label “JANGAN DIOPERASIKAN “ atau label


bahaya lain pada kunci starter atau tuas kontrol hidrolis, sebelum
melakukan per baikan ataupun perawatan lakukan pekerjaan perawatan,
bila tidak instruksi khusus, sebaiknya lakukan perawatan seperti
berikut.
a. Turunkan blade dan tuas kontrol
pada posisi TAHAN ( HOLD )
b. Transmissi posisi netral
c. Pasang rem par kir
d. Matikan engine
e. Matikan kunci starter dan ambil
kuncinya
f. Matikan kunci penghubung battery
dan ambil kuncinya
2. Udara Bertekanan.
Udara bertekanan bisa membuat cedera, bila menggunakan udara
bertekanan untuk pembersihan, gunakan pelindung wajah, kaca mata,
pakaian pelindung dan sepatu keselamatan

3. Penetrasi Cairan
Gunakan karton atau papan untuk memeriksa kebocoran oli hidrolis.
Semburan cairan bertekanan meskipun hanya sebesar jarum bisa
menembus kulit, yang mengaki batkan luka serius atau meninggal. Bila
cairan menembus kulit, hal ini harus segera ditangani oleh seorang
dokter ahli secepatnya atau paramedic yang ada dilokasi kerja anda
untuk pertolongan pertama

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 11

4. Menghindari bahaya terjepit


Peralatan dan perlengkapan harus diganjal dengan kokoh bila anda
sedang bekerja dibawahnya. Jangan mengandalkan cylinder hi drolis
saja untuk menahan peralatan hi drolis.
Peralatan tersebut bisa turun bila tuas kontrol tersentuh atau pipa
hidrolis bocor.
Jangan menyetel apapun juga pada saat engine hidup, bila tidak ada
petunjuk secara khusus.

5. Sarana Pelindung Ter balik ( ROPS )


ROPS adalah suatu sarana pelindung yang dipasang diatas kabin
operator dan diikat dengan kuat pada kerangka kendaraan.
Struktur ini tidak boleh dirubah oleh siapapun sebelum mendapatkan
ijin dari pihak distributor yang berwenang.

6. Mencegah luka bakar.


Pada suhu operasi cairan pendingin sangat panas dan bertekanan.
Radiator dan saluran – salurannya berisi air dan uap panas yang dapat
melukai bila bersinggungan dengan kulit.
Memeriksa ketinggian per mukaan air pendingin hanya boleh dilakukan
setelah engine mati, dan tutup radiator telah cukup dingin untuk
dipegang dengan tangan telanjang.
Bukalahtutup radiator dengan perlahan untuk membebaskan tekanan yang
ada dalam sistem pendingin.
Campuran air pendingin mengandung alkali bisa membuat cedera, bila
terkena kulit, mata atau mulut

7. Minyak pelumas
Oli dan komponen – komponen ang panas bisa melukai bila anda tersentuh.
Bukalah penutup tangki hidrolis bila enginenya sudah mati, tutupnya sudah
cukup dingin dan bebaskan tekanan dari dalam tangki secara perlahan –
lahan

8. Battery
Battery mengeluarkan gas yang mudah ter bakar dan bisa meledak, jangan
merokok bila sedang melakukan pemeriksaan battery, cairan elektrolit
mengandung asam yang bisa menyebabkan cedera fatal, selalu gunakan
kaca mata pelindung yang telah diberikan setiap melakukan pemeriksaan
battery.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 12

9. Mencegah Bahaya kebakaran dan Ledakan


Semua bahan bakar , sebagian pelumas dan beberapa campuran air
pendingin adalah bahan yang mudah ter bakar, kebocoran atau tumpahan
bahan bakar pada per mukaan yang panas akan mengakibatkan kebakaran,
pada saat melakukan pengisian bahan bakar.
Battery yang di hubungkan secara seri ditempatkan secara terpisah, bila
menggunakan jumper, hubungkan kabel positif (+) dengan kutub negative (-
).
Simpanlah oli dan bahan bakar ditempat yang aman dengan label jelas,
jangan mengelas pipa – pipa sebelum sebelum komponen tersebut sudah
di bersihkan.

10. Naik dan Turun dari kendaraan


Jangan pernah melompat pada saat menaiki maupun menuruni unit, gunakan
selalu three point contact dan menghadap unit dengan menggunakan
tangga yang telah disediakan

11. Alat Pemadam Api


Lengkapilah unit yang anda operasikan t elah dipasangi dengan alat
pemadam api ringan ( APAR ) dan anda telah mendapat kan pelatihan
tentang cara penggunaannya bila terjadi kebakaran pada unit.
Pastikan alat pemadam api ringan ( APAR ) diletakkan ditempat yang
mudah dicapai dan terlihat oleh operator

SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE

1. Ketahui dan pelajari jenis mat erial tempat akan bekerja, sehingga bisa
menentukan metode operasi yang akan digunakan untuk menghasilkan
hasil produksi yang optimal, serta bisa mengetahui bahaya-bahaya yang
mungkin terjadi (bisa mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin).

2. Periksa kebocoran-kebocoran solar, oli dan sistem hidrolik. Periksa


baut shoe dan pastikan tidak ada yang hilang / kendor. Unit dengan
kondisi banyak kerusakan tidak boleh dioperasikan, tetapi harus
diper baiki terlebih dahulu.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 13

3. Periksalah kondisi sabuk pengaman, gantilah bila terdapat kerusakan –


kerusakan pada sabuk tersebut, gunakan selalu sabuk pengaman pada
saat mengoperasikan unit.

4. Ketika menaiki unit, selalu gunakan pegangan yang tersedia (handrail),


jangan pernah melompat atau terjun dari unit.

5. Jangan menghidupkan engine atau menggerakkan alat – alat bila


terdapat label “ TANDA BAHAY A “ diunit anda, tempatkan tuas
kontrol diposisi HOLD sebelum menghi dupkan engine

6. Jangan meletakkan part-part atau tool di sekitar kabin. Tempatkan


segala sesuatu pada tempatnya. Hal ini bisa menyebabkan operator
terpeleset, jatuh dan menyebabkan cidera / luka.

7. Bersihkan segala kotoran yang ada didalam dan sekitar kabin (oli, solar,
lumpur dll), untuk menghindari terpeleset.

8. Periksa level bahan bakar , oli dan air pendingin. Matikan tokok Anda
jika akan melakukan pengecekan. Periksa radiator, lakukan sesuai
dengan prosedur dan tutup kembali dengan kencangkan.

9. Atur dan sesuaikan posisi tempat duduk sebelum beroperasi senyaman


mungkin, sehingga brake pedal dapat terjangkau dengan kaki dan
kondisi punggung menempel di sandaran kursi operator.

10. Sebelum operasi, periksa kondisi seat belt, harus dalam kondisi baik
dan selalu gunakan seat belt sebelum operasi.

11. Untuk meyakinkan bahwa tidak ada orang lain disekitar unit, bunyikan
klakson untuk memberi tanda kepada mereka.
~ Sebelum menghi dupkan engine : 1 kali.
~ Sebelum menjalankan unit : 2 kali.
~ Sebelum manuver unit : 3 kali.

12. Sebelum menghidupkan engine, pastikan bahwa semua contol lever pada
posisi “Neutral” atau “Hold”.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 14

SETELAH MENGHIDUPKAN ENGINE

1. Pastikan bahwa semua gauge dan lampu/ tanda peringatan berfungsi


dengan baik, semua gauge menunjukkan range yang semestinya.

2. Periksa langkah gerakan semua lever dan pedal.

3. Operasikan blade dan ripper untuk meyakinkan semua attachment


berfungsi dan dalam kondisi normal.

4. Jalankan unit secara perlahan dan dengarkan dengan baik apakah ada
kelainan suara engine atau gear.

5. Operasikan gear shift lever untuk meyakinkan transmissi berfungsi


dengan baik (maju dan mundur). Test juga fungsi brake dan lakukan
sesuai prosedur.

6. Pilih tempat yang rata dan aman, putar unit ke kiri dan kanan untuk
meyakinkan steering berfungsi dengan baik.

7. Jika beberapa test diatas ada kelainan walaupun sedikit, segera


hubungi atasan untuk mengambil tidakan per baikan.

8. Selama bekerja harus selalu ber konsentrasi. Sangat ber bahaya jika
mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dihadapi.
Jika berada ditempat yang ber bahaya, untuk melihat apakah kita
benar-benar aman bekerja, segera turun untuk melihat keadaan yang
sebenarnya, baru kemudian melanjutkan pekerjaan.

9. Area kerja harus dibuat serata mungkin. Hal ini akan memper mudah
operasi dan mengurangi kelelahan operator atau driver truck produksi.

10. Unit harus selalu dioperasikan pada kecepatan yang sesuai dan mudah
dikontrol. Jangan melakukan hal-hal berikut :
a. Ngebut.
b. Menstart mendadak, brake mengejut dan ber belok tajam.
c. Berbelok-belok.
d. Stall

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 15

11. Per hatikan lingkungan sekitar jika ada orang lain disekitar unit.
Terutama jika sedang manuver / travel.

12. Selalu jalankan unit secara perlahan di tempat yang ramai. Jika
berjalan di jalan hauling, utamakan kendaraan lain untuk lewat.

13. Ketika travel unit, angkat blade sekitar 40 – 50 cm diatas


per mukaan tanah.

14. Jangan mengizinkan ada orang lain berada di area kerja kita, kecuali
dalam keadaan khusus.

15. Selalu bekerja dengan memper hatikan kemampuan unit, jangan


dipaksakan. Jika dipaksakan akan mengaki batkan kerusakan unit dan
bisa juga menyebabkan accidents / luka.

16. Kondisi unit bisa berubah setiap saat. Perubahan pembacaan pada
instrument panel, suara engine, getaran unit, warna gas buang atau
respon dari control lever merupakan tanda kelainan dan kerusakan unit.
Segera hentikan unit ditempat yang aman, dan laporkan ke atasan jika
dianggap kondisinya memang abnor mal, untuk dilakukan pemeriksaan
dan per baikan.

17. Jika unit rusak dan perlu ditarik, pastikan kondisi brake bekerja
dengan baik, kemudian gunakan seling sebagai tali penarik.

18. Ketika memarkir unit setelah selesai operasi, letakkan gera shift lever
pada posisi “Neutral”, gunakan parking brake, turunkan blade dan
attachment lain, fungsikan lock lever. Jangan meninggalkan unit
sebelum mematikan engine.

19. Ketika beroperasi setelah hujan, ingat bahwa kondisi material lembek
dan ber beda dengan sebelum hujan. Maka harus ekstra hati-hati dalam
beroperasi.

20.Periksa kemampuan jembatan sebelum


menyeberang.
Setelah kondisi (gempa, blasting dll) periksa kondisi unit, dan pastikan
tidak ada lagi kegiatan blasting agar aman untuk bekerja.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 16

21. Jika beroperasi di daerah yang tidak rata, ingat beberapa hal berikut :
a. Travel dengan kecepetan yang aman untuk mencegah berubahnya
arah travel.

b. Jika memungkinkan, hindari melewati batu besar , pohon dan lain-


lain. Gunakan attachment untuk memindahkan benda tersebut
sebelum travel.

c. Jangan melangkah melalui hambatan dengan posisi unit miring,


jangan mendisengaged satu steering clutch untuk melewatinya.

22.Harus sangat ber hati – hati jika ada kemungkinan jatuhnya material
dari atas, jangan sekali – kali mendekati ujung tebing

23. Jika harus membuang material melewati puncak tebing, ketika unit
melewati puncak slope, kecepatan unit akan bertambah cepat, sehingga
decelerator pedal harus selalu dioperasikan dengan waspada.

24. Ketika membuang material kedalam jurang, dozingan pertama tidak


langsung dibuang, tetapi gunakan dozingan berikutnya untuk mendorong
dozingan pertama.

25.Jika bekerja ditebing sungai, ingat bahwa getaran unit bisa


menyebabkan longsor dan unit bisa terguling.

26. Ketika bekerja di daerah miring (slope), perhatikan hal – hal berikut :
a. Saat travel, selalu jalankan unit dengan arah vertikal, jangan kearah
horizontal atau diagonal slope, kar ena bisa menyebabkan unit
terguling.
b. Jika engine stall di daerah slope, pertama-tama harus
menggunakan brake untuk menghentikan unit, kemudian kembalikan
gear shift lever ke posisi “Neutral” sebelum menstart engine
kembali.
c. Sebelum menuruni slope, pilihlah terlebih dahulu kecepatan yang
sesuai, jangan sampai merubah kecepatan ketika sedang berada di
slope.
d. Ketika menuruni slope, gunakan engine sebagai brake. Jika tidak
mampu, maka kendalikan speed control lever. Gunakan steering
brake jika perlu. Jangan per nah menuruni slope dengan transmissi
“Neutral”.
PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R
TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 17

e. Hindari memutar unit di daerah miring, unit bisa terguling.

27.Ketika beroperasi di dalam daerah air


atau berlumpur perhatikan beberapa
hal berikut :
a. Ketika berada di air atau ketika akan menyeberangi parit, pertama
harus diperiksa kondisi kekerasan tanah, kedalaman air dan
derasnya aliran air. Kedalaman air tidak boleh melebihi batas
maksimum.
b. Jika unit terjebak didalam lumpur, jangan sekali-kali menaikkan rpm
engine, karena track akan slip atau akan mendorong unit ke depan
dan belakang. Jika terjadi demikian, maka yang harus dilakukan
adalah naikkan blade untuk mengurangi beban, kemudian jalankan
unit dengan perlahan.
c. Ketika akan melewati daerah yang sempit, per hatikan apakah
daerah tersebut cukup dilewati unit. Jika perlu minta bantuan orang
lain untuk memberi aba-aba pada saat melewati daerah tersebut,
agar bisa berjalan dengan aman, baik dari sisi kanan, kiri ataupun
bagian atas unit.

28. Ketika beroperasi di malam hari, ingat dan per hatikan beberapa hal
berikut :
a. Yakinkan lampu penerangan selama operasi cukup memadai.
b. Bekerja di malam hari akan lebih sulit untuk memperkirakan jarak,
tinggi dan per mukaan suatu obyek. Maka harus lebi h ber hati-hati.

29. Saat beroperasi di daerah berkabut, berdebu, berasap berhati-hatilah


karena jarak pandang ter batas. Jika perlu hentikan operasi jika
memang kondisinya tidak aman.

30. Jika beroperasi di daerah bersalju atau bekerja membersihkan salju


ingat beberapa hal berikut :
a. Walaupun bekerja di slope kecil,
bisa menyebabkan unit terguling
karena licin. Berhati-hatilah.
b. Jangan pernah menggunakan steering brake untuk menghentikan
unit secara mendadak. Turunkan attachment lebih jauh sebelum
titik penghentian yang diinginkan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 18

31. Ingat, selama operasi harus selalu “Gunakan Seat Belt dan
Kencangkan”.

MEMARKIR UNIT (SETELAH OPERASI)

1. Ketika memarkir unit, tempatkan pada posisi yang rata, aman dan diluar
area kerja atau ditempat parkir khusus.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat akan memarkir unit :
a. Tempat harus rata.
b. Tempat harus bebas dari kemungkinan kejatuhan batu atau material
lain.
c. Tempat harus bebas dari tanah longsor atau banjir.
d. Jika unit harus diparkir di daerah slope, unit harus menghadap
searah kemiringan, baik keatas atau kebawah, tidak boleh miring
dengan arah slope, dan track harus diganjal. Jika unit menghadap
kebawah, turunkan blade hingga sedikit masuk kedalam tanah agar
lebih aman.

2. Tempatkan gear shift lever pada posisi “Neutral”, gunakan parking


brake, lock, turunkan blade sampai ke tanah, dan tempat kan semua lock
lever ke posisi “Lock”.

3. Matikan engine dan ambil kunci kontaknya.

TRANSPORTASI UNIT (LOADING – UNLOADING)

1. Menaikkan dan menurunkan unit selalu penuh dengan pot ensial bahaya.
PERHATI AN YANG LEBIH HARUS DIBERIKAN.

2. Apabila menaikkan dan menurunkan unit turunkan putaran engine ke low


idling, dan gunakan low speed.

3. Lakukan loading dan unloading unit hanya pada tempat yang kokoh dan
per mukaan yang rata. Jagalah jarak yang aman dengan pinggir jalan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 19

4. Selalu gunakan tangga naik yang cukup kokoh. Pastikan bahwa tangga
naik itu cukup lebar, panjang, dan cukup tebal sehingga aman untuk naik
unit. Bila kemiringannya terlalu tinggi, per kuat ramp / tangga dengan
balok.

5. Apabila loading dan unloading unit dilakukan pada lokasi timbunan atau
temporary, pastikan bahwa lebar, kekuatan, dan sudut dari ramps
masi h memenuhi syarat.

6. Untuk mencegah unit selip, bersihkanlah oli, grease, atau material


lainnya dari per mukaan ramps. Bersihkanlah lumpur dari undercarriage
unit. Secara khusus harus lebi h berhati-hati pada hari hujan, karena
unit akan mudah sekali selip dan tergelincir.

7. Jangan pernah memutarkan steering di atas ramps. Bila perlu,


tinggalkan dulu ramps, baru ulangi lagi.

8. Titik beban dari unit akan berubah dengan cepat pada saat melewati
joint antara ramps dengan trailer, dan unit bisa kehilangan
kesei mbangannya. Travellah dengan perlahan melewati poin ini.

9. Setelah loading unit, ganjal track dengan balok dan ikat unit dengan
menggunakan seling.

PENARIKAN UNIT (TOWING)

1. Menarik unit dengan cara yang salah bisa menyebabkan ci dera atau
kerusakan fatal.
2. Ketika menggunakan unit lain untuk menarik unit, gunakan seling yang
kuat dan mampu menahan beban.
3. Jangan menarik unit yang rusak di per mukaan yang miring.
4. Jangan menggunakan sling yang terlipat atau terpilin.
5. Ketika menyambung dengan unit yang akan ditarik, tidak boleh ada
seorangpun yang berada di antara dua unit tersebut.
6. Pasang coupling unit yang akan ditarik dengan benar dan amankan
(kunci), baru kemudian lakukan penarikan unit dengan perlahan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 20

PERHATIAN SELAMA PERAWATAN UNIT

1. Pastikan unit selalu diparkir ditempat rata dan engine di matikan


sebelum melakukan inspeksi dan perawatan unit. Posisikan semua lock
lever pada posisi ON (Lock).

2. Saat melakukan inspeksi dan perawatan harus selalu ber hati-hati


untuk menghindari cidera / luka.

3. Jika attachment harus diangkat selama perawatan, harus di block


dengan kuat menggunakan balok.

4. Jika melakukan pekerjaan perawatan dibawah unit, track harus


diganjal dengan balok agar aman.

5. Jangan melakukan pekerjaan perawatan di bawah unit jika kondisi unit


tidak mendukung.

PERHATIAN SELAMA PENAMBAHAN FUEL / OIL

1. Tumpahan sisa solar/oli bisa menyebabkan licin dan t erjatuh, maka


harus selalu dibersihkan.

2. Selalu kencangkan tutup lubang pengisian dengan baik.

PERHATIAN SELAMA PEMERIKSAAN AIR RADIATOR

1. Saat pengecekan water level, matikan engine dan tunggu sampai engine
dan radiator dingin, baru kemudian lakukan pengecekan jumlah wat er
level radiator. Lebih baik cek dibagian sub tank (jika ada).

2. Jika akan melepas tutup radiator, putar secara perlahan dan bertahap
untuk melepaskan tekanan air di dalam system pendingin (internal
pressure).

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D9R


TRAINING & RESEARCH DEPT.

Anda mungkin juga menyukai