Anda di halaman 1dari 17

SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -1

SAFETY GENERAL

PENGERTIAN UM UM

Pengertian safety secara umum adalah :


• Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari
kecelakaan) sehat dan nyaman.
• Mutu sua tu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.

PENGAWASAN TERHADAP 4 M

Manusia
Tidak ada
kecelakaan
Mesin
Lingkungan
Pengawasan Kerja yang
Terhadap 4 M aman
Material
Lingkungan
kerja aman

Metode

DASAR – DASAR PENGERTIAN KESELAM ATAN KERJA

1. Bahwa kecelakaan dapat terjadi karena ada penyebabnya


2. Yang memungkinkan terjadinya kecelakaan harus dicegah atau dihilangkan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan.
3. Setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan aman dan selamat, Untuk itu dapa t diambil
langkah – langkah :
• Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan
• Mengetahui bahaya – bahaya dari pekerjaan yang akan dilakukan.

SEJARAH KESELAM ATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. Zaman purbakala
Manusia bertahan dari kondisi alam : baju dari bulu hewan, alas kaki dari kulit dan
sebagainya

2. Tahun 1700 SM.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -2

Hamurabi dari baby lonia telah membua t a turan keselama tan terhadap bangunan –
bangunan ( bila bangunan yang dikerjakan menimbulkan bencana kematian maka
kontraktornya dihukum ma ti )

3. Zaman Mozai ( 5 abad setelah Hamurabi )


Setiap bangunan yang tinggi harus dipagar.

4. Zaman Romawi ( Th. 80)


Mulai diterapkan pemakaian masker untuk kerja berdebu.

5. Revolusi Industri ( Inggris)


Mulai ditemukan mesin uap penerapan K3.

6. Amerika ( Setelah Th 1850)


Dimulai peraturan safety baik secara sektoral maupun nasional.

HUBUNGAN KESELAM ATAN KERJA DENGAN PRODUKSI

Produksi : kualitas + kuantitas + keselamatan kerja

1. Untuk mencapai produksi maka perlu keselamatan kerja, artinya tidak ada
kecelakaan oleh karena itu perlu pencegahan.

2. Ingat Produksi
Tidak ada produksi jika ada kecelakaan. Oleh karena itu : kecelakaan / harus
dicegah atau dihindarkan.

3. Pencegahan merupakan kunci dari produksi


Oleh karena itu pencegahan adalah keselamatan kerja, maka keselama tan kerja
adalah kunci dari produksi.

YANG TERLIBAT DI DALAM KESELAMATAN KERJA

1. Perusahaan
Kehilangan kesempatan memakai tenaga manusia.

2. Pegawai
Untuk ditempatkan pada pekerjaan – pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan
jiwanya dan menjamin bukan saja keselamatan dirinya tetapi juga teman
sekerjanya.

3. Langganan
Hubungan kerja yang lebih baik dan sempurna.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -3

4. M asyarakat
Hubungan kerja masyarakat yang lebih baik dan sempurna.

M ANFAAT DAN TANGGUNG JAWAB KESELAM ATAN KERJA

~ M anfaat Keselamatan Kerja

1. Mengecilkan ongkos pengeluaran perusahaan


- Menjamin suatu hasil yang baik.
- Menjamin pekerjaan
- Menguntungkan masyarakat.

2. Keuntungan – keuntunngan lain


A. Menyelamatkan pegawai dari :
- Kesakitan / penderita sakit, cacat
- Kelihatan waktu berharga
- Kehilangan mencari nafkaf

B. Menyelamatkan Keluarga dari :


- Kesedihan / kesusahan
- Masa depan yang tidak sempurna

C. Menyelamatkan Perusahaan dari :


- Kehilangan tenaga kerja
- Kehilangan ongkos / biaya
- Kehilangan waktu (mela tih & mengganti pegawai baru)

~ Tanggung Jawab

1. Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang ( dari pimpinan


perusahaan sampai dengan bawahan).
2. Keselamatan kerja dilakukan setiap detik / waktu dimana saja.
3. Keslamatan kerja merupakan keadaan yang bebas dari segala bahaya dan bukannya
bekerja dengan bahaya atau kecelakaan.

CARA M ENYEM PURNAKAN KESELAM ATAN KERJA

Untuk menyempurnakan keselamatan kerja yang baik adanya :


1. Pemeriksaan
2. Keadaan dan pemeliharaan pekerjaan dan tempa t yang baik
3. Pelajarilah :
- Cara kerja aman dan selamat
- Menaati peraturan – peraturan
- Memberikan instruksi – instruksi yang sempurna
- Memberikan perintah-perintah yang jelas.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -4

4. Gambar – gambar poster kesela matan kerja


5. Pertemuan / diskusi keselamatan kerja
6. Perlombaan keselama tan kerja
7. Menguatkan penataan peraturan-peraturan

KECELAKAAN (ACCIDENT)

Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga semula dan tidak diingini.
Dapat terjadi sewaktu-waktu dan mempunyai sifat yang merugikan terhadap manusia
maupun terhadap ala t-ala t dan ma terial.

• Tidak direncanakan
Kecelakaan • Tidak diinginkan
• Tidak diduga

Tindakan tidak aman


Disebabkan
Kondisi tidak aman

Mengakibatkan Kegiatan Terhenti

• Cedera pada manusia


• Kerusakan alat / mesin
• Produksi terganggu
• Penderitaan keluarga
PENYEBAB LANGSUNG KECELAKAAN :

1. Tindakan tidak aman


- Disediakan alat pro teksi dari tetapi tidak di pakai
- Menggunakan cara kerja yang bahaya
- Manggunakan alat yang salah
- Bergerak yang membahayakan
- Bergurau

2. Kondisi Tidak Aman


- Alat pro teksi diri tidak tersedia
- Koordinasi kurang

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -5

- Tidak ada keinginan menghayati keselamatan kerja


- Reaksinya lamban
- Grogi
- Emosional
- Pemarah
3. Phisik
- Terlalu lelah
- Tuli
- Pandangan kurang jelas
- Phisik kurang tepat un tuk pekerjaannya
- Cacat jasmani
- Sakit jang tung

KERUGIAN KARENA KECELAKAAN

Biaya Langsung

(Berobat, waktu, cacat, barang, pertolongan pertama


dan lain-lain

Biaya Tidak Langsung

(W aktu, produksi, pengganti tenaga kerja, asuransi


nilai kepercayaan perusahaan dan biaya lainnya)

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -6

BAGAN ACCIDENT (ACCIDENT)

Kebijakan dan Keputusan


Penyebab Dasar Faktor Personnel
Faktor Lingkungan

Tindakan Kondisi
Penyebab Tidak Tidak aman Tidak aman
Langsung

Terkena Energi
Material -
material
Penyebab Langsung Berbahaya

• Kecelakaan atau kejadian


berbahaya
Kerusakan alat dan kerugian

KECELAKAAN TAMBANG

Pada kecelakaan penyelidikan / pekerjaan pertambangan dalam waktu antara “ Mulai


masuk dan mengakhiri bekerja “ digolongkan dalam kecelakaan tambang.

Klasifikasi kecelakaan tambang di Indonesia :

1. Luka ringan
Korban dalam waktu kurang dari 3 minggu telah dapat bekerja kembali seperti
biasa atau kembali kepada pekerjaan semula.

2. Luka berat
Korban dalam waktu lebih dari 3 minggu baru dapat bekerja kembali seperti
biasa.

3. M ati
Korban meninggal dalam waktu 24 jam sesudah terjadinya kecelakaan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -7

FAKTOR MATA RANTAI TERJADINYA KECELAKAAN

1. Faktor Mata Ran tai Terjadinya Kecelakaan


a. Keadaan sosial
b. Sifat buruk seseorang
c. Unsafe act / condition
d. Kecelakaan
e. Akibat Kecelakaan

2. Faktor Penyebab Kecelakaan


a. 88 % karena tindakan tidak aman (manusia )
b. 10 % karena kondisi tidak aman ( alat / lingkungan )
c. 2 % karena diluar kemampuan manusia (nasib)

BIAYA YANG TIM BUL AKIBAT KECELAKAAN

1. Langsung
- Gaji dll
- Perawatan / pengobatan
- Kerusakan peralatan / bahan-bahan

2. Tidak Langsung
- Kehilangan waktu
- Karena menolong karyawan yang mendapat kecelakaan
- Mempersoalkan apa yang baru terjadi
- Membina penggantiannya

Pahamilah dengan benar kata-kata peringatan yang ada, niscaya


anda akan terhindar dari bahaya.

INFORM ASI KESELAM ATAN KERJA

Sebagian besar accident disebabkan oleh kesalahan dalam mengikuti petunjuk dasar
pengoperasian dan maintenance dari unit tersebu t. Un tuk menghindarkan accident, baca,
pahami dan ikuti semua petunjuk keselamatan dan peringatan dalam manual ini dan pada unit,
sebelum melakukan pengoperasian dan perawatan.

Untuk memahami pesan keselamatan yang digunakan pada buku ini atau yang terdapa t pada
label unit, di bawah ini adalah kata-kata tanda yang digunakan :

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -8

Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label


keselamatan yang ditempat ini terdapat kemungkinan

! DANGER
sangat tinggi terja dinya luka berat a tau kema tian bila
peringatan tidak diindahkan. Pesan keselamatan atau
(BAHAYA) label keselamatan ini biasanya memberikan penjelasan
bagaimana cara menghindari bahaya tersebu t.
Kegagalan menghindari bahaya ini juga dapat
mengakibatkan unit rusak bera t.
! Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
keselamatan yang ditempat ini terdapat kemungkinan
terjadinya situasi yang sangat berbahaya yang
akhirnya dapat menimbulkan luka bera t a tau kema tian
WARNING
bila peringatan tidak diindahkan. Pesan keselamatan
(PERINGATAN)
atau label keselamatan ini biasanya memberikan
penjelasan bagaimana cara menghindari bahaya
tersebu t. Kegagalan menghindari bahaya ini juga dapat
mengakibatkan unit rusak bera t.
Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
keselamatan un tuk bahaya yang bisa menimbulkan luka
! CAUTION
(PERHATIAN)
ringan dan menengah, jika bahaya tersebu t tidak bisa
dihindarkan. Peringatan ini bisa juga digunakan untuk
bahaya yang menimbulkan kerusakan unit saja.

! NOTICE
Kata ini memberikan arahan ten tang langkah apa yang
harus diambil, untuk mencegah terjadinya tindakan
(CATATAN)
yang bisa memperpendek umur unit.

Caterpillar tidak bisa memprediksi seluruh kondisi berbahaya yang mungkin timbul pada
aktivitas operation dan maintenance. Oleh karena itu pesan keselamatan pada manual ini dan
pada unit tidak dapat mencakup semua petunjuk keselama tan dan pencegahannya.

Jika ada prosedure a tau tindakan yang tidak sesuai dengan recomendasi atau yang diizinkan
seperti dalam manual ini, anda dan yang lain harus memastikan bisa melakukan seperti
prosedure serta cukup aman, tanpa merusak unit.

Jika anda tidak paham terhadap beberapa prosedure tersebu t, silahkan hubungi pihak
Training terdeka t yang ada di lokasi kerja.

INFORM ASI BAHAYA UM UM

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 -9

1. Pasanglah sebuah label “JANGAN DIOPERASIKAN “ atau label bahaya lain pada
kunci starter a tau tuas kontrol hidrolis, sebelum melakukan perbaikan ataupun
perawatan lakukan pekerjaan perawatan, bila tidak instruksi khusus, sebaiknya
lakukan perawatan seperti berikut.
a. Turunkan blade dan tuas kontrol pada posisi
TAHAN ( HOLD )
b. Transmissi posisi netral
c. Pasang rem parkir
d. Matikan engine
e. Matikan kunci starter dan ambil kuncinya
f. Matikan kunci penghubung battery dan ambil
kuncinya
2. Udara Bertekanan.
Udara bertekanan bisa membua t cedera, bila menggunakan udara bertekanan untuk
pembersihan, gunakan pelindung wajah, kaca mata, pakaian pelindung dan sepatu
keselamatan

3. Penetrasi Cairan
Gunakan karton atau papan untuk memeriksa kebocoran oli hidrolis.
Semburan cairan bertekanan meskipun hanya sebesar jarum bisa menembus kulit,
yang mengakibatkan luka serius atau meninggal. Bila cairan menembus kulit, hal ini
harus segera ditangani oleh seorang dokter ahli secepatnya atau paramedic yang ada
dilokasi kerja anda untuk pertolongan pertama

4. Menghindari bahaya terjepit


Peralatan dan perlengkapan harus diganjal dengan kokoh bila anda sedang bekerja
dibawahnya. Jangan mengandalkan cylinder hidrolis saja untuk menahan peralatan
hidrolis.
Peralatan tersebut bisa turun bila tuas kon trol tersen tuh atau pipa hidrolis bocor.
Jangan menyetel apapun juga pada saat engine hidup, bila tidak ada petunjuk secara
khusus.

5. Sarana Pelindung Terbalik ( ROPS )


ROPS adalah suatu sarana pelindung yang dipasang diatas kabin operator dan diikat
dengan kuat pada kerangka kendaraan.
Struktur ini tidak boleh dirubah oleh siapapun sebelum mendapatkan ijin dari pihak
distribu tor yang berwenang.

6. Mencegah luka bakar.


Pada suhu operasi cairan pendingin sangat panas dan bertekanan. Radiator dan
saluran – salurannya berisi air dan uap panas yang dapat melukai bila bersinggungan
dengan kulit.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 10

Memeriksa ketinggian permukaan air pendingin hanya boleh dilakukan setelah engine
mati, dan tu tup radiator telah cukup dingin untuk dipegang dengan tangan telanjang.
Bukalahtutup radiator dengan perlahan untuk membebaskan tekanan yang ada dalam
sistem pendingin.
Campuran air pendingin mengandung alkali bisa membuat cedera, bila terkena kulit, ma ta
atau mulu t

7. Minyak pelumas
Oli dan komponen – komponen ang panas bisa melukai bila anda tersen tuh.
Bukalah penutup tangki hidrolis bila enginenya sudah mati, tu tupnya sudah cukup dingin
dan bebaskan tekanan dari dalam tangki secara perlahan – lahan

8. Battery
Battery mengeluarkan gas yang mudah terbakar dan bisa meledak, jangan merokok bila
sedang melakukan pemeriksaan battery, cairan elektrolit mengandung asam yang bisa
menyebabkan cedera fatal, selalu gunakan kaca mata pelindung yang telah diberikan
setiap melakukan pemeriksaan battery.

9. Mencegah Bahaya kebakaran dan Ledakan


Semua bahan bakar , sebagian pelumas dan beberapa campuran air pendingin adalah bahan
yang mudah terbakar, kebocoran atau tumpahan bahan bakar pada permukaan yang panas
akan mengakibatkan kebakaran, pada saat melakukan pengisian bahan bakar.
Battery yang dihubungkan secara seri ditempatkan secara terpisah, bila menggunakan
jumper, hubungkan kabel positif (+) dengan kutub nega tive (-).
Simpanlah oli dan bahan bakar ditempat yang aman dengan label jelas, jangan mengelas
pipa – pipa sebelum sebelum komponen tersebu t su dah dibersihkan.

10. Naik dan Turun dari kendaraan


Jangan pernah melompat pada saat menaiki maupun menuruni unit, gunakan selalu three
point contact dan menghadap unit dengan menggunakan tangga yang telah disediakan

11. Alat Pema dam Api


Lengkapilah unit yang anda operasikan telah dipasangi dengan alat pema dam api ringan (
APAR ) dan anda telah mendapatkan pelatihan ten tang cara penggunaannya bila terjadi
kebakaran pada unit.
Pastikan alat pemadam api ringan ( APAR ) diletakkan ditempa t yang mudah dicapai dan
terlihat oleh operator

SEBELUM M ENGHIDUPKAN ENGINE

1. Ketahui dan pelajari jenis material tempa t akan bekerja, sehingga bisa menentukan
metode operasi yang akan digunakan untuk menghasilkan hasil produksi yang optimal,

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 11

serta bisa mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin terjadi (bisa mengambil tindakan
pencegahan sedini mungkin).

2. Periksa kebocoran-kebocoran solar, oli dan sistem hidrolik. Periksa baut shoe dan
pastikan tidak ada yang hilang / kendor. Unit dengan kondisi banyak kerusakan tidak
boleh dioperasikan, tetapi harus diperbaiki terlebih dahulu.

3. Periksalah kondisi sabuk pengaman, gantilah bila terdapat kerusakan – kerusakan pada
sabuk tersebu t, gunakan selalu sabuk pengaman pada saat mengoperasikan unit.

4. Ketika menaiki unit, selalu gunakan pegangan yang tersedia (handrail), jangan pernah
melompa t a tau terjun dari unit.

5. Jangan menghidupkan engine atau menggerakkan alat – alat bila terdapat label “
TANDA BAHAYA “ diunit anda, tempa tkan tuas kontrol diposisi HOLD sebelum
menghidupkan engine

6. Jangan meletakkan part-part a tau tool di sekitar kabin. Tempa tkan segala sesua tu
pada tempa tnya. Hal ini bisa menyebabkan operator terpeleset, ja tuh dan
menyebabkan cidera / luka.

7. Bersihkan segala kotoran yang ada didalam dan sekitar kabin (oli, solar, lumpur dll),
untuk menghindari terpeleset.

8. Periksa level bahan bakar, oli dan air pendingin. Matikan tokok Anda jika akan
melakukan pengecekan. Periksa radiator, lakukan sesuai dengan prosedur dan tu tup
kembali dengan kencangkan.

9. Atur dan sesuaikan posisi tempa t du duk sebelu m beroperasi senyaman mungkin,
sehingga brake pedal dapat terjangkau dengan kaki dan kondisi punggung menempel di
sandaran kursi operator.

10. Sebelum operasi, periksa kondisi seat belt, harus dalam kondisi baik dan selalu
gunakan seat belt sebelum operasi.

11. Untuk meyakinkan bahwa tidak ada orang lain disekitar unit, bunyikan klakson untuk
memberi tanda kepada mereka.
~ Sebelum menghidupkan engine : 1 kali.
~ Sebelum menjalankan unit : 2 kali.
~ Sebelum manuver unit : 3 kali.

12. Sebelum menghidupkan engine, pastikan bahwa semua contol lever pada posisi
“Neutral” atau “Hold”.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 12

SETELAH M ENGHIDUPKAN ENGINE

1. Pastikan bahwa semua gauge dan lampu/ tanda peringatan berfungsi dengan baik,
semua gauge menunjukkan range yang semestinya.

2. Periksa langkah gerakan semua lever dan pedal.

3. Operasikan blade dan ripper untuk meyakinkan semua attachmen t berfungsi dan
dalam kondisi normal.

4. Jalankan unit secara perlahan dan dengarkan dengan baik apakah ada kelainan suara
engine atau gear.

5. Operasikan gear shift lever un tuk meyakinkan transmissi berfungsi dengan baik (maju
dan mundur). Test juga fungsi brake dan lakukan sesuai prosedur.

6. Pilih tempa t yang rata dan aman, putar unit ke kiri dan kanan untuk meyakinkan
steering berfungsi dengan baik.

7. Jika beberapa test diatas ada kelainan walaupun sedikit, segera hubungi atasan untuk
mengambil tidakan perbaikan.

8. Selama bekerja harus selalu berkonsen trasi. Sangat berbahaya jika mengalihkan
perhatian dari pekerjaan yang sedang dihadapi.
Jika berada ditempa t yang berbahaya, untuk melihat apakah kita benar-benar aman
bekerja, segera turun un tuk melihat keadaan yang sebenarnya, baru kemudian
melanjutkan pekerjaan.

9. Area kerja harus dibuat sera ta mungkin. Hal ini akan mempermudah operasi dan
mengurangi kelelahan operator atau driver truck produksi.

10. Unit harus selalu dioperasikan pada kecepatan yang sesuai dan mudah dikontrol.
Jangan melakukan hal-hal berikut :
a. Ngebut.
b. Menstart mendadak, brake mengejut dan berbelok ta jam.
c. Berbelok-belok.
d. Stall

11. Perhatikan lingkungan sekitar jika ada orang lain disekitar unit. Teru tama jika sedang
manuver / travel.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 13

12. Selalu jalankan unit secara perlahan di tempat yang ramai. Jika berjalan di jalan
hauling, utamakan kendaraan lain untuk lewat.

13. Ketika travel unit, angkat blade seki tar 40 – 50 cm diatas permukaan tanah.

14. Jangan mengizinkan ada orang lain berada di area kerja kita, kecuali dalam keadaan
khusus.

15. Selalu bekerja dengan memperha tikan kemampuan unit, jangan dipaksakan. Jika
dipaksakan akan mengakibatkan kerusakan unit dan bisa juga menyebabkan accidents
/ luka.

16. Kondisi unit bisa berubah setiap saat. Perubahan pembacaan pada instrumen t panel,
suara engine, getaran unit, warna gas buang atau respon dari control lever merupakan
tanda kelainan dan kerusakan unit.
Segera hentikan unit ditempa t yang aman, dan laporkan ke atasan jika dianggap
kondisinya memang abnormal, untuk dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.

17. Jika unit rusak dan perlu ditarik, pastikan kondisi brake bekerja dengan baik,
kemudian gunakan seling sebagai tali penarik.

18. Ketika memarkir unit setelah selesai operasi, letakkan gera shift lever pada posisi
“Neutral”, gunakan parking brake, turunkan blade dan attachmen t lain, fungsikan lock
lever. Jangan meninggalkan unit sebelum mema tikan engine.

19. Ketika beroperasi setelah hujan, ingat bahwa kondisi material lembek dan berbeda
dengan sebelum hujan. Maka harus ekstra ha ti-ha ti dalam beroperasi.

20. Periksa kemampuan jemba tan sebelu m menyeberang.


Setelah kondisi (gempa, blasting dll) periksa kondisi unit, dan pastikan tidak ada lagi
kegiatan blasting agar aman untuk bekerja.

21. Jika beroperasi di daerah yang tidak rata, ingat beberapa hal berikut :
a. Travel dengan kecepetan yang aman untuk mencegah berubahnya arah travel.

b. Jika memungkinkan, hindari melewati batu besar, pohon dan lain-lain. Gunakan
attachmen t un tuk memindahkan benda tersebu t sebelu m travel.

c. Jangan melangkah melalui hambatan dengan posisi unit miring, jangan


mendisengaged satu steering clutch un tuk melewa tinya.

22. Harus sangat berhati – hati jika ada kemungkinan jatuhnya material dari atas, jangan
sekali – kali mendekati ujung tebing

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 14

23. Jika harus membuang material melewati puncak tebing, ketika unit melewati puncak
slope, kecepatan unit akan bertambah cepa t, sehingga decelerator pedal harus selalu
dioperasikan dengan waspada.

24. Ketika membuang ma terial kedalam jurang, dozingan pertama tidak langsung dibuang,
tetapi gunakan dozingan berikutnya untuk mendorong dozingan pertama.

25.Jika bekerja ditebing sungai, ingat bahwa getaran unit bisa menyebabkan longsor dan
unit bisa terguling.

26. Ketika bekerja didaerah miring (slope), perhatikan hal – hal berikut :
a. Saat travel, selalu jalankan unit dengan arah vertikal, jangan kearah horizontal
atau diagonal slope, karena bisa menyebabkan unit terguling.
b. Jika engine stall di daerah slope, perta ma-tama harus menggunakan brake untuk
menghentikan unit, kemudian kembalikan gear shift lever ke posisi “Neutral”
sebelum menstart engine kembali.
c. Sebelum menuruni slope, pilihlah terlebih dahulu kecepatan yang sesuai, jangan
sampai merubah kecepatan ketika sedang berada di slope.
d. Ketika menuruni slope, gunakan engine sebagai brake. Jika tidak mampu, maka
kendalikan speed control lever. Gunakan steering brake jika perlu. Jangan pernah
menuruni slope dengan transmissi “Neutral”.
e. Hindari memutar unit di daerah miring, unit bisa terguling.

27. Ketika beroperasi didalam daerah air atau berlumpur perha tikan beberapa hal berikut
:
a. Ketika berada di air atau ketika akan menyeberangi parit, pertama harus diperiksa
kondisi kekerasan tanah, kedalaman air dan derasnya aliran air. Kedalaman air
tidak boleh melebihi batas maksimum.
b. Jika unit terjebak didalam lumpur, jangan sekali-kali menaikkan rpm engine,
karena track akan slip atau akan mendorong unit ke depan dan belakang. Jika
terjadi demikian, maka yang harus dilakukan adalah naikkan blade untuk
mengurangi beban, kemudian jalankan unit dengan perlahan.
c. Ketika akan melewati daerah yang sempit, perha tikan apakah daerah tersebu t
cukup dilewati unit. Jika perlu minta bantuan orang lain untuk memberi aba-aba
pada saat melewati daerah tersebu t, agar bisa berjalan dengan aman, baik dari
sisi kanan, kiri ataupun bagian atas unit.

28. Ketika beroperasi di malam hari, ingat dan perhatikan beberapa hal berikut :
a. Yakinkan lampu penerangan selama operasi cukup memadai.

b. Bekerja dimalam hari akan lebih sulit untuk memperkirakan jarak, tinggi dan
permukaan suatu obyek. Maka harus lebih berha ti-ha ti.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 15

29. Saat beroperasi di daerah berkabut, berdebu, berasap berha ti-ha tilah karena jarak
pandang terba tas. Jika perlu hen tikan operasi jika memang kondisinya tidak aman.

30. Jika beroperasi di daerah bersalju a tau bekerja membersihkan salju ingat beberapa
hal berikut :
a. Walaupun bekerja di slope kecil, bisa menyebabkan unit terguling karena licin.
Berhati-ha tilah.
b. Jangan pernah menggunakan steering brake untuk menghentikan unit secara
mendadak. Turunkan attachmen t lebih jauh sebelum titik penghentian yang
diinginkan.

31. Ingat, selama operasi harus selalu “Gunakan Seat Belt dan Kencangkan”.

M EMARKIR UNIT (SETELAH OPERASI)

1. Ketika memarkir unit, tempa tkan pada posisi yang rata, aman dan diluar area kerja
atau ditempat parkir khusus.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat akan memarkir unit :
a. Tempa t harus ra ta.
b. Tempa t harus bebas dari kemungkinan kejatuhan batu a tau ma terial lain.
c. Tempa t harus bebas dari tanah longsor a tau banjir.
d. Jika unit harus diparkir di daerah slope, unit harus menghadap searah kemiringan,
baik keatas atau kebawah, tidak boleh miring dengan arah slope, dan track harus
diganjal. Jika unit menghadap kebawah, turunkan blade hingga sedikit masuk
kedalam tanah agar lebih aman.

2. Tempa tkan gear shift lever pada posisi “Neutral”, gunakan parking brake, lock,
turunkan blade sampai ke tanah, dan tempatkan semua lock lever ke posisi “Lock”.

3. Matikan engine dan ambil kunci kontaknya.

TRANSPORTASI UNIT (LOADING – UNLOADING)

1. Menaikkan dan menurunkan unit selalu penuh dengan potensial bahaya. PERHATIAN
YANG LEBIH HARUS DIBERIKAN.
2. Apabila menaikkan dan menurunkan unit turunkan putaran engine ke low idling, dan
gunakan low speed.
3. Lakukan loading dan unloading unit hanya pada tempa t yang kokoh dan permukaan yang
rata. Jagalah jarak yang aman dengan pinggir jalan.
4. Selalu gunakan tangga naik yang cukup kokoh. Pastikan bahwa tangga naik itu cukup
lebar, panjang, dan cukup tebal sehingga aman untuk naik unit. Bila kemiringannya
terlalu tinggi, perkuat ramp / tangga dengan balok.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 16

5. Apabila loading dan unloading unit dilakukan pada lokasi timbunan atau temporary,
pastikan bahwa lebar, kekuatan, dan sudu t dari ramps masih memenuhi syarat.
6. Untuk mencegah unit selip, bersihkanlah oli, grease, atau material lainnya dari
permukaan ramps. Bersihkanlah lumpur dari undercarriage unit. Secara khusus harus
lebih berha ti-ha ti pada hari hujan, karena unit akan mudah sekali selip dan tergelincir.
7. Jangan pernah memutarkan steering di atas ramps. Bila perlu, tinggalkan dulu ramps,
baru ulangi lagi.
8. Titik beban dari unit akan berubah dengan cepat pada saat melewati joint antara
ramps dengan trailer, dan unit bisa kehilangan keseimbangannya. Travellah dengan
perlahan melewati poin ini.
9. Setelah loading unit, ganjal track dengan balok dan ikat unit dengan menggunakan
seling.

PENARIKAN UNIT (TOWING)

1. Menarik unit dengan cara yang salah bisa menyebabkan cidera atau kerusakan fatal.
2. Ketika menggunakan unit lain untuk menarik unit, gunakan seling yang kuat dan mampu
menahan beban.
3. Jangan menarik unit yang rusak di permukaan yang miring.
4. Jangan menggunakan sling yang terlipat a tau terpilin.
5. Ketika menyambung dengan unit yang akan ditarik, tidak boleh ada seorangpun yang
berada di antara dua unit tersebu t.
6. Pasang coupling unit yang akan ditarik dengan benar dan amankan (kunci), baru
kemudian lakukan penarikan unit dengan perlahan.

PERHATIAN SELAM A PERAWATAN UNIT

1. Pastikan unit selalu diparkir ditempa t ra ta dan engine dimatikan sebelum melakukan
inspeksi dan perawatan unit. Posisikan semua lock lever pada posisi ON (Lock).
2. Saat melakukan inspeksi dan perawatan harus selalu berha ti-ha ti untuk menghindari
cidera / luka.
3. Jika attachmen t harus diangkat selama perawatan, harus diblock dengan kuat
menggunakan balok.
4. Jika melakukan pekerjaan perawatan dibawah unit, track harus diganjal dengan balok
agar aman.
5. Jangan melakukan pekerjaan perawatan dibawah unit jika kondisi unit tidak
mendukung.

PERHATIAN SELAM A PENAM BAHAN FUEL / OIL

1. Tumpahan sisa solar/oli bisa menyebabkan licin dan terja tuh, maka harus selalu
dibersihkan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.
SAFETY (KESELAMATAN KERJA) 1 - 17

2. Selalu kencangkan tu tup lubang pengisian dengan baik.

PERHATIAN SELAM A PEMERIKSAAN AIR RADIATOR

1. Saat pengecekan water level, ma tikan engine dan tunggu sampai engine dan radiator
dingin, baru kemudian lakukan pengecekan jumlah water level radiator. Lebih baik cek
dibagian sub tank (jika ada).
2. Jika akan melepas tu tup radiator, pu tar secara perlahan dan bertahap untuk
melepaskan tekanan air didalam system pendingin (internal pressure).

PT MADHANI TALATAH NUSANTAR A CAT.D8R


TRAINING & RESEARCH DEPT.

Anda mungkin juga menyukai