2016
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program
pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi .
Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi ( Competence Based
Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai
referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar
pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi
kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut , maka disusunlah modul pel atihan
berbasis kompetensi dengan judul “MEMBUAT LAPORAN OPERASI “.
menyadari bahwa modul yang di susun ini masih jauh dari sempurna . Oleh karena itu,
sangat diharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan
modul ini menjadi lebih efektif.
DAFTAR ISI
1. Buku informasi
2. Buku kerja
3. Buku penilaian
Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Jabatan Kerja Operator
Excavator dengan uraian sebagai berikut:
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 2
5. Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
- Tidak ada
LAMPIRAN
1. Buku informasi
2. Buku kerja
3. Buku penilaian
INA.5220.222.02.05.05
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1. Membuat laporan kondisi alat, jam operasi, jam idle, jam service alat,
hasil produksi dan kondisi lingkungan/cuaca setiap hari pada form
laporan yang telah ditetapkan ........................................................ 5
2. Membuat laporan pemakaian bahan bakar, pelumas dan air batere setiap
hari pada form laporan yang telah ditetapkan................................... 6
1. Membuat laporan kondisi alat, jam operasi, jam idle, jam service alat,
hasil produksi dan kondisi lingkungan/cuaca setiap hari pada form
laporan yang telah ditetapkan. ....................................................... 7
2. Membuat laporan pemakaian bahan bakar, pelumas dan air batere setiap
hari pada form laporan yang telah ditetapkan. .................................. 7
C. Sikap Kerja dalam Menyampaikan Laporan kepada Atasan Langsung. .... 188
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Membuat Laporan
Operasi.
B. Tujuan Khusus
BAB II
MEMBUAT LAPORAN HARIAN OPERASI
1. Membuat laporan kondisi alat, jam operasi, jam idle, jam service alat, hasil produksi dan
kondisi lingkungan/cuaca setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan
Laporan harian operasi yang dibuat oleh operator dikenal dengan LHO yang berisi hal
hal yang berkaitan dengan pengoperasian excavator antara lain :
a. Kondisi alat
Kondisi alat adalah keadaan alat yang sebenarnya setelah diadakan pemeriksaan/
pemantauan oleh seorang operator, sebelum selama dan sesudah pengoperasian.
Hasil pemeriksaan/pemantauan kondisi alat dicatat sesuai keadaan pada waktu
diperiksa dan dimasukkan dalam lembar/form laporan operasi yang telah ditetapkan.
Selain kondisi alat yang diperlukan untuk pengisian laporan harian operasi ada
berbagai macam hal yang berhubungan dengan pengoperasian excavator
diantaranya:
b. Jam operasi
Jam operasi adalah waktu dari mulai alat beroperasi sampai dengan akhir alat
beroperasi. Jam operasi ini dapat termonitor pada Hour Meter yang terdapat pada
unit. Jumlah jam operasi dicatat pada Hour Meter awal dan pada Hour Meter akhir.
Jam idle adalah waktu disaat unit menunggu beroperasi dengan operator dengan
kondisi unit siap pakai dan mesin masih dalam keadaan hidup
Jam service alat adalah interval waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan, penggantian/penyetelan komponen/bahan yang telah
ditentukan oleh pabrik atau sesuai dengan OMM ( Operation and Maintenance
Manual).
SMU adalah jam operasi unit yang ditunjukkan oleh indikator panel yang ada di
dalam kabin (Jam operasi ditambah jam idle unit).
• Jam Standby
Jam standby adalah waktu disaat unit menunggu beroperasi tanpa operator
dengan kondisi unit siap pakai tanpa menyalakan mesin.
2. Membuat laporan pemakaian bahan bakar, pelumas dan air batere setiap hari pada form
laporan yang telah ditetapkan
Pemakaian bahan bakar adalah bahan bakar yang diisikan kedalam tangki bahan
bakar yang dipergunakan untuk pengoperasian. Misalnya : unit sebelum dioperasikan
jumlah bahan bakar dalam tangki penuh, setelah dioperasikan selama 8 jam tangki
bahan bakar diisi kembali hingga penuh sebanyak 100 liter. Berarti pemakaian bahan
bakar selama 8 jam operasi adalah 100 liter.
b. Pemakaian pelumas
Ketika memeriksa volume dan kondisi minyak pelumas ternyata kurang dari ukuran
yang telah ditetapkan, maka minyak pelumas itu harus ditambah sampai batas ukuran
yang telah ditentukan. Penggantian dan penambahan minyak pelumas disebut
pemakaian pelumas, termasuk juga pada penggunaan grease/gemuk yang digunakan
untuk pin atau bushing.
Judul : Membuat Laporan Operasi Halaman 6 dari 22
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.05.05
Cairan elektrolit pada batere mempunyai ukuran batas atas dan batas bawah, jika
cairan tersebut kurang dari batas yang telah ditentukan, maka perlu ditambah sampai
batas yang telah ditentukan yaitu batas atas dengan air suling/ air accu. Penambahan
air suling tersebut dinamakan pemakaian air batere.
1. Membuat laporan kondisi alat, jam operasi, jam idle, jam service alat, hasil produksi dan
kondisi lingkungan/cuaca setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan.
Pengisian laporan harus mengikuti petunjuk pengisian, baik petunjuk lengkap maupun
petunjuk sebagian saja. Hal ini penting karena petunjuk pengisian tersebut besar artinya
; bila tidak mengikuti petunjuk atau menyalahi petunjuk, maka laporan dapat menjadi
salah besar misalnya petunjuk pengisian mengharuskan diisi dengan satuan m (meter),
tetapi diisikan dengan km (x1000), atau km/jam diisi dengan mil/jam, dan sebagainya.
Oleh karena itu ikuti petunjuk atau cara pengisian dari formulir yang bersangkutan.
2. Membuat laporan pemakaian bahan bakar, pelumas dan air batere setiap hari pada form
laporan yang telah ditetapkan.
Pemakaian bahan bakar , pelumas dan air batere dibuat sesuai form laporan yang telah
ditentukan dan di isikan sesuai dengan kedaan sebenarnya. contoh formulir laporan
operasi (Gambar II.1).
Gambar II.1
a. Harus diingat bahwa dari data yang anda laporkan akan menjadi bahan pengambilan
keputusan manajemen bahkan mungkin tingkat manajemen puncak
b. Harus diingat bahwa betapa pentingnya data yang dilaporkan, dan dituntut untuk
mengisinya dengan benar dan penuh tanggung jawab
c. Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya tuangkan dalam
laporan sesuai dengan yang diminta.
BAB III
MEMBUAT LAPORAN K3
1. Membuat laporan potensi kecelakaan kerja dan kondisi perlengkapan kerja pada daftar
simak yang telah ditetapkan.
Laporan K3 dibuat oleh operator dan pelaksana lapangan, harus dikirim ke atasan sesuai
dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic). Sebelum memulai pekerjaan
yang beresiko maka operator harus membuat JSA (Job Safety Analysis). Pada dasarnya
laporan ini memberikan informasi, sejauh mana K3 dilaksanakan oleh operator dan
pelaksana ditempat kerjanya, sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. Dengan
laporan ini diharapkan setiap petugas memberikan perhatian kepada segala sesuatu
yang berkaitan dengan K3 agar kecelakaan dapat dikurangi.
Pada setiap pelaksanaan pekerjaan hampir selalu ada potensi kecelakaan yang setiap
saat bisa muncul. Potensi bahaya ini perlu diketahui oleh para pelaksana dilapangan,
terutama para operator, sehingga yang bersangkutan masing-masing dapat lebih
waspada dan dapat menghindari terjadinya kecelakaan. Hal ini dapat juga disebabkan
karena kondisi dari perlengkapan kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja
Daftar simak tersebut berisi potensi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada
setiap langkah pekerjaan berdasarkan kondisi kerja dan lingkungannya.
2. Membuat laporan kecelakaan kerja dengan memberikan informasi yang benar kepada
pejabat/petugas terkait.
Daftar simak keselamatan kerja ini ada 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat
dan ditanda tangani oleh operator dan pelaksana lapangan Daftar sim ak tersebut berisi
potensi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada setiap langkah pekerjaan
berdasarkan kondisi kerja dan lingkungannya Daftar simak dirancang (didesain) berupa
formulir isian yang cukup mudah caramengisinya. Untuk daftar simak potensi kecelakaan
Judul : Membuat Laporan Operasi Halaman 9 dari 22
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.05.05
diisi dengan memberi tanda (misalnya X, atau √) pada kolom yang sesuai dengan
potensi kecelakaan kerjanya (berada pada kolom keterangan) untuk setiap langkah
kerjanya. Untuk daftar simak keselamatan kerja, dilakukan dengan memberi tanda
(misalnya X, atau √) pada kolom-kolom yang tersedia sesuai dengan senyatanya (ya,
atau tidak), sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada kolom Daftar
Pertanyaan. Dari sedikit uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa laporan K3 pada
hakekatnya adalah merupakan informasi mengenai pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja disuatu tempat pelaksanaan kegiatan pekerjaan/proyek pada setiap
tahap pelaksanaan pekerjaan, dengan menggunakan daftar simak (cek list) mengenai
potensi kecelakaan kerja dan keselamatan kerja.
3. Membuat laporan kehilangan karena pencurian atau sebab lainnya berdasar kondisi
sebenarnya pada format Berita Acara yang telah ditetapkan.
Operator harus dapat melaporkan kehilangan karena pencurian atau hal lain kepada
atasan dengan jelas dan terperinci untuk di teruskan ke pihak yang berwenang (petugas
keamanan). Dan untuk mempertegas hal tersebut dibuatkan berita acara kehilangan,
atau mengikuti peraturan yang ada.
1. Membuat laporan potensi kecelakaan kerja dan kondisi perlengkapan kerja pada daftar
simak yang telah ditetapkan.
Potensi ini perlu diketahui adanya oleh para pelaksana dilapangan, terutama para
operator, sehingga yang bersangkutan masing-masing dapat lebih waspada dan dapat
menghindari terjadinya kecelakaan. Daftar simak tersebut berisi potensi kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja pada setiap langkah pekerjaan berdasarkan kondisi kerja
dan lingkungannya. Contoh form daftar simak petnsi kecelakaan seperti pada Gambar
III.1
Gambar III.1
2. Membuat laporan kecelakaan kerja dengan memberikan informasi yang benar kepada
pejabat/petugas terkait.
Daftar simak keselamatan kerja ini ada 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat
dan ditanda tangani oleh operator dan daftar simak yang dibuat dan ditanda tangani
oleh pelaksana lapangan. Pada dasarnya daftar simak pertama (yang dibuat oleh
operator) adalah menginformasikan kegiatan dan penyediaan sarana yang terkait
dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilakukan. Sementara yang lainnya
(yang ditanda tangani oleh pelaksana lapangan) menginformasikan mengenai
pengawasan sejauh mana sarana atau perlengkapan keselamatan kerja telah
dipergunakan secara benar.
a. Contoh daftar simak yang harus dibuat dan ditanda tangani oleh operator
LOKASI :
b. Contoh daftar simak yang dibuat dan ditanda tangani oleh pelaksana lapangan
LOKASI :
3. Membuat laporan kehilangan karena pencurian atau sebab lainnya berdasar kondisi
sebenarnya pada format Berita Acara yang telah ditetapkan.
Bila terjadi kehilangan karena pencurian atau hal lain, maka seorang operator harus
dapat melaporkan kehilangan karena pencurian atau hal lain kepada atasan untuk
diteruskan ke pihak yang berwenang (petugas keamanan). Dan untuk mempertegas hal
tersebut dibuatkan berita acara kehilangan, atau mengikuti peraturan yang ada.
Laporan K3 dibuat oleh operator excavator dan pelaksana lapangan dan dikirim ke
atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic atau setiap memulai
pekerjaan baru). Pada dasarnya laporan ini memberikan informasi, sejauh mana K3
ditempat kerjanya dilaksanakan, baik oleh operator maupun oleh pelaksana sesuai
dengan lingkup tugas masing-masing. Dengan laporan ini diharapkan setiap petugas
memberikan perhatian kepada segala sesuatu yang berkaitan dengan K3 sehingga
kecelakaan dapat dihindarkan dan kalaupun masih saja terjadi maka akan dapat
ditelusuri dengan tidak terlalu sulit, ditemukan penyebabnya dan dilakukan per baikan-
perbaikan sistem pencegahan kecelakaan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
• Harus diingat bahwa dari data yang anda laporkan akan menjadi bahan pengambilan
keputusan manajemen bahkan mungkin tingkat manajemen puncak
• Harus diingat bahwa betapa pentingnya data yang anda laporkan, dan dituntut untuk
mengisinya dengan benar dan penuh tanggung jawab
• Harus diingat bahwa keterlambatan penyampaian laporan akan berdampak
terlambatnya informasi yang sampai ke tingkat manajemen, yang mungkin akan
merugikan karyawan termasuk anda sendiri. Untuk itu harus disiplin agar laporan
tepat waktu
• Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya tuangkan dalam
laporan sesuai dengan yang diminta.
BAB IV
MENYAMPAIKAN LAPORAN LANGSUNG KEPADA ATASAN
1. Mentelitti ulang laporan operasi dan laporan K3 dan ditandatangani setelah diyakini
kebenarannya.
2. Menyampaikan laporan harian operasi dan laporan K3 yang dan telah ditandatangani,
kepada atasan langsung operator tepat waktu.
Laporan yang sudah selesai diisi dan telah disyahkan harus secepatnya dikirim kepada
yang berwenang/atasan langsung. Keterlambatan penyampaian laporan akan
berdampak terlambatnya informasi yang sampai ke tingkat manajemen, yang mungkin
akan merugikan karyawan.
Data yang dilaporkan akan menjadi bahan pengambilan keputusan pihak manajemen,
karena pentingnya data yang dilaporkan, maka diperlukan pengisian form laporan
dengan benar dan penuh tanggung jawab
1. Menteliti ulamg laporan operasi dan laporan K3 dan ditandatangani setelah diyakini
kebenarannya.
2. Menyempaikan laporan harian operasi dan laporan K3 yang dan telah ditandatangani,
kepada atasan langsung operator tepat waktu
a. Tepat Waktu
Tepat waktu, dimaksudkan penyampaian laporan harus sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan atau sesuai dengan jenis laporan.
Laporan Harian, disampaikan tiap hari, pada hari yang bersangkutan atau paling
lambat keesokan harinya, atau sampai pada batas akhir yang ditentukan.
Laporan Mingguan, disampaikan pada tiap akhir minggu yang bersangkutan, atau tiap
awal minggu berikutnya, atau sesuai dengan yang ditentukan.
Laporan Bulanan, disampaikan pada tiap akhir bulan yang bersangkutan, atau paling
lambat pada tiap awal bulan berikutnya, atau sesuai dengan yang ditentukan lain.
b. Tepat Kirim
Tepat Kirim, dimaksudkan bahwa laporan harus dikirim dan disampaikan kepada
pejabat yang berhak sesuai dengan hirarki atau ketentuan lain. Misalnya laporan
harian harus dikirim dan disampaikan kepada atasan langsung operator atau
pengawas pekerjaan atau pejabat lain yang ditentukan.
Sedangkan laporan bulanan (yang dibuat oleh para formen atau pengawas lapangan,
atau yang lainnya), dikirim kepada Pelaksana Lapangan atau Pelaksana Pekerjaan.
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Pelatih
Pelatih dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
2. Penilai
a. Melaksanakan penilaian apabila telah siap dan merencanakan proses belajar dan
penilaian selanjutnya.
b. Menjelaskan kepada mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan
rencana pelatihan selanjutnya.
c. Mencatat pencapaian / perolehan
Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan
menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar .
Judul : Membuat Laporan Operasi Halaman 19 dari 22
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.05.05
B. Sumber-sumber Kepustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
B. Manual
C. Refernsi Lainnya
1. Peralatan (excavator).
2. APD.
3. Rambu-rambu operasi dan K3.
4. Standard tools.
INA.5220.222.02.05.05
TAHUN 2016
PENJELASAN UMUM
1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang
telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen
kompetensi, baik secara teori maupun praktik;
2. Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat
dilakukan secara jelas dan tegas;
3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti.
Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen
kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI. Ruang lingkup buku kerja ini
meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja.
DAFTAR ISI
A. Tugas Teori....................................................................................... 4
B. Pertanyaan yang harus dijawab dengan benar oleh peserta .................... 4
1. Tugas 1 ........................................................................................ 9
2. Tugas 2 ........................................................................................ 9
3. Tugas 3 ...................................................................................... 10
BAB I
TAHAPAN BELAJAR
A. Langkah-langkah/Tahapan Belajar.
1. Penyajian
Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh
rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
2. Isi perencanaan
Isi perencanaan merupakan kaitan antara Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dengan pokok-
pokok keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja, yang merupakan persyaratan
kompetensi yang harus dicapai pada setiap KUK yang dijabarkan dalam Indikator Unjuk
Kerja (IUK).
BAB II
TUGAS TEORI DAN PRAKTEK
A. Tugas Teori
Tugas tertulis dapat digunankan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Peserta
dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja.
Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika
Penilai kurang puas dengan kesiapan Peserta dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja,
maka rencana pelatihan atau Penilaian Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan
antara Peserta dan Penilai.
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling benar: a, b, c atau d dengan
memberi tanda lingkaran (О) pada lembar jawaban yang tersedia
5. Laporan Harian Operasi (LHO) dibuat pada form yang telah ditentukan sesederhana
mungkin tapi telah mencakup berbagai hal yang dibutuhkan informasinya.
Maksudnya antara lain adalah :
a. Mudah dan sederhana pengisiannya dan mudah dalam pengirimannya
b. Menghindarkan kesalahan dalam pengisian dan mudah dalam pengisiannya
c. Mudah dan sederhana pengisiannya sehingga terhindar dari kesalahan dalam
pengisiannya
d. Mudah membuatnya, tidak memerlukan bentuk/form yang bagus
7. Adanya daftar simak potensi kecelakaan kerja maka operator akan memberikan
pengaruh positif, diantaranya :
a. Tiap operator akan mengetahui adanya potensi kecelakaan pada pekerjaan yang
dihadapinya
b. Akan lebih waspada menghadapi pekerjaan
c. Kemungkinan untuk dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan
d. Jawaban a, b dan c benar semuanya
8. Pada daftar simak keselamatan kerja yang dibuat oleh operator dan pelaksana
lapangan memberikan informasi, antara lain :
a. Kegiatan terkait dengan K3 yang dilaksanakan, sarana K3 yang telah disediakan,
sejauh mana petugas K3 memberikan penyuluhan dan sejauh mana pengawasan
dilakukan terhadap pelaksanaan K3
b. Kegiatan terkait dengan K3 yang dilaksanakan dan penyediaan APD oleh
perusahaan
c. Kegiatan terkait dengan K3 dan pengawasan yang dilaksanakan petugas/ahli K3
dilapangan serta pelaksanaan penyuluhan/bimbingan K3 terhadap operator
d. Kegiatan terkait dengan K3 yang dilakukan operator dan pelaksana lapangan serta
pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan oleh ahli K3 di lapangan
9. Dalam form laporan harian operasi (LHO) pada kolom penggunaan/ pengoperasian
terdapat ”kolom keterangan” yang disediakan untuk mengisikan data/keterangan
yang terkait dengan :
a. Waktu pengoperasian (siang atau malam)
b. Kondisi kerja pada jam-jam yang bersangkutan (misalnya operasi, rusak,
menunggu perintah, dsb.
c. Kejadian khusus pada jam-jam yang bersangkutan (misalnya kebakaran, kecurian
dsb)
d. Kondisi operator, (misalnya sakit, ijin keluar sebentar, dipanggil atasan dsb)
10. Laporan yang dibuat harus berdasar keadaan sebenarnya, untuk memberikan
informasi yang benar bagi pengambil keputusan, namun banyak laporan yang dibuat
asal jadi saja. Hal tersebut terjadi karena alasan tertentu misalnya :
a. Untuk memenuhi perintah atasan
b. Untuk menyenangkan pimpinan
c. Untuk menutupi kesalahan baik operator maupun atasannya
d. Bagaimanapun alasan itu tidak dapat diterima, laporan harus benar adanya
Isilah titik-titik dari lembar pertanyaan atau jawab pertanyaan dari lembar pertanyaan,
dengan jawaban singkat dalam lembar jawaban dengan benar
1. Mengapa laporan harian yang dibuat operator harus diketahui/disetujui oleh atasan
langsungnya ?
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Apa tujuan sebenarnya laporan operasi yang harus dibuat oleh operator ?
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
4. Sebutkan paling sedikit 3 jenis data yang harus diisikan ke dalam LHO ?
a. .....................................................................................................................
b. .....................................................................................................................
Judul : Membuat Laporan Operasi Halaman 7 dari 11
Buku Kerja Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.05.05
c. .....................................................................................................................
Catatan Penilai :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
D. Tugas-tugas Praktek
1. Tugas 1
2. Tugas 2
b. Tugas Praktek
3. Tugas 3
INA.5220.222.02.05.05
TAHUN 2016
PENELASAN UMUM
Buku penilaian untuk unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan dibuat
sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh
tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi
dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka
untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji
komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam
buku penilaian ini.
Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta
pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif
dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten
terhadap unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan.
Metoda Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian yang opsinya sebagai berikut:
1. Metoda Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tertulis
Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih
dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang
dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan
materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini
jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa
diberikan selama tes essay tersebut tes essay tertutup, tidak essay terbuka, hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif penilai.
b. Tes Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh
itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai
dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang.
DAFTAR ISI
1. Tugas 1 ........................................................................................ 9
2. Tugas 2 ........................................................................................ 9
3. Tugas 3 ...................................................................................... 10
BAB I
PENILAIAN TEORI
5. Laporan Harian Operasi (LHO) dibuat pada form yang telah ditentukan sesederhana
mungkin tapi telah mencakup berbagai hal yang dibutuhkan informasinya.
Maksudnya antara lain adalah :
a. Mudah dan sederhana pengisiannya dan mudah dalam pengirimannya
b. Menghindarkan kesalahan dalam pengisian dan mudah dalam pengisiannya
c. Mudah dan sederhana pengisiannya sehingga terhindar dari kesalahan dalam
pengisiannya
d. Mudah membuatnya, tidak memerlukan bentuk/form yang bagus
Jawab : c
7. Adanya daftar simak potensi kecelakaan kerja maka operator akan memberikan
pengaruh positif, diantaranya :
a. Tiap operator akan mengetahui adanya potensi kecelakaan pada pekerjaan yang
dihadapinya
8. Pada daftar simak keselamatan kerja yang dibuat oleh operator dan
pelaksanalapangan memberikan informasi, antara lain :
a. Kegiatan terkait dengan K3 yang dilaksanakan, sarana K3 yang telah disediakan,
sejauh mana petugas K3 memberikan penyuluhan dan sejauh mana pengawasan
dilakukan terhadap pelaksanaan K3
b. Kegiatan terkait dengan K3 yang dilaksanakan dan penyediaan APD oleh
perusahaan
c. Kegiatan terkait dengan K3 dan pengawasan yang dilaksanakan petugas/ahli K3
dilapangan serta pelaksanaan penyuluhan/bimbingan K3 terhadap operator
d. Kegiatan terkait dengan K3 yang dilakukan operator dan pelaksana lapangan serta
pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan oleh ahli K3 di lapangan
Jawab : a
9. Dalam form laporan harian operasi (LHO) pada kolom penggunaan/ pengoperasian
terdapat ”kolom keterangan” yang disediakan untuk mengisikan data/keterangan
yang terkait dengan :
a. Waktu pengoperasian (siang atau malam)
b. Kondisi kerja pada jam-jam yang bersangkutan (misalnya operasi, rusak,
menunggu perintah, dsb.
c. Kejadian khusus pada jam-jam yang bersangkutan (misalnya kebakaran, kecurian
dsb)
d. Kondisi operator, (misalnya sakit, ijin keluar sebentar, dipanggil atasan dsb)
Jawab : b
10. Laporan yang dibuat harus berdasar keadaan sebenarnya, untuk memberikan
informasi yang benar bagi pengambil keputusan, namun banyak laporan yang dibuat
asal jadi saja. Hal tersebut terjadi karena alasan tertentu misalnya :
a. Untuk memenuhi perintah atasan
b. Untuk menyenangkan pimpinan
c. Untuk menutupi kesalahan baik operator maupun atasannya
d. Bagaimanapun alasan itu tidak dapat diterima, laporan harus benar adanya
Jawab : d
1. Mengapa laporan harian yang dibuat operator harus diketahui/disetujui oleh atasan
langsungnya ?
Jawab :
Untuk memperkuat kebenaran isi laporan yang dibuat operator
2. Apa tujuan sebenarnya laporan operasi yang harus dibuat oleh operator ?
Jawab :
Pembuatan laporan operasi yang dibuat operator akan berisi data yang benar karena
dibuat oleh pelaku lengsung yaitu operator. Laporan yang benar ini dan sampai tepat
waktu ke tangan pejabat yang tepat, akan menjadikan bahan utama dalam
pengambilan keputusan/tindak hukum yang tepat
4. Sebutkan paling sedikit 3 jenis data yang harus diisikan ke dalam LHO ?
Jawab :
a. Data proyek (nama, lokasi, dsb)
Judul : Membuat Laporan Operasi Halaman 7 dari 12
Buku Kerja Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.05.05
1. Tugas 1
2. Tugas 2
3. Tugas 3
E. Lembar Penilaian
Tanda tangan :
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan
Tanda tangan penilai :
Tanggal :
Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut
Tanda tangan Peserta Pelatihan :
Tanggal :