Anda di halaman 1dari 27

METODE DAN TEHNIK OPERASI 4-1

BAB IV
METODE DAN TEKNIK OPERASI

4.1 METODE OPERASI

4.1.1 PENGOPERASIAN UNIT DALAM MASA PERCOBAAN

! PENTING!

1. Harus ekstra hati-hati pada saat mengoperasikan unit untuk 50 HM pertama, karena
diperlukan waktu untuk penyesuaian unit.
2. Jangan melakukan travel unit dengan kecepatan penuh, tetapi gunakan Slow speed
mode, terutama pada 200 HM pertama. Hal ini dikarenakan lower roller dan front idler
bisa aus abnormal.
3. Ketika travel menuju lokasi kerja setelah assembly, gunakan Slow speed mode dan
periksa kondis lower roller dan front idler setiap 10 menit dan jangan biarkan terlalu
panas. Bila perlu berhenti sejenak untuk mendinginkan komponen tersebut.
4. Selalu gunakan prosedur yang benar dalam pengoperasian pin untuk front attachment.

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengopera-sikan unit :

1. Operasikan unit dengan penggunaan tenaga engine sekitar 80 % dari HP maksimum.


2. Hindari terjadinya engine idling yang terlalu lama.
3. Periksa lampu-lampu indikator dan gauge sesering mungkin selama operasi untuk
mengetahui adanya kelainan fungsi komponen.

Perhatian Setiap 10 Jam atau Tiap Shift

1. Selalu lakukan maintenance setiap 10 Jam (HM), sesuai panduan di Maintenance


Interval Guide – 10 Jam.
2. Selalu awasi adanya kebocoran cairan (bahan bakar, air atau oli).
3. Selalu laksanakan pelumasan / greasing pada engsel (pivot) setiap 10 Jam selama 50
HM pertama dan ketika bekerja di lumpur atau air.

Perhatian Setelah 50 HM Pertama

1. Selalu lakukan maintenance 50 Jam (HM), sesuai panduan di Maintenance Interval


Guide – 50 Jam.
2. Periksa keausan dibagian-bagian yang mempunyai torque (beban) besar.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4-2

4.1.2 PEMERIKSAAN UNIT SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE

4.1.2.1 PEMERIKSAAN KELILING UNIT

Penjelasan :
a. Sistem Elektrik
~ Periksa keausan, kondisi kabel, kekendoran atau sambungan yang berkarat/lepas.

b. Boom, Bucket, Sheet Metal, Track, dan Peralatan Lain


~ Periksa kondisi, keretakan, patah, kekendoran, atau komponen yang lepas/hilang.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4-3

C. Sistem Hidrolik
~ Periksa kebocoran, kekendoran/keberadaan clamp, kondisi hose, pipeline, kondisi
sambungan dan komponen lain.
d. Pelumasan
~ Periksa tempat-tempat yang memerlukan pelumasan/greasing.
e. Peralatan Pelindung (Protective Device)
~ Periksa kondisi guard, shield, dan cover
f. Pencegahan Terjadinya Kebakaran
~ Bersihkan unit dari material yang mudah terbakar (kertas, kayu, ceceran oli/solar
dan lain-lain.
g. Safety
~ Periksa keliling unit untuk memastikan tidak ada orang lain /unit lain di lokasi aman
unit.

4.1.2.2 PEMERIKSAAN INSTRUMENT PANEL

1. Tempatkan Pilot control shut-off lever (1) ke


posisi LOCK.
2. Periksa dan pastikan semua control lever dalam
posisi Neutral.
3. Indicator light check
a.ON-kan Starting switch, maka Alternator
indicator (7), pump transmission oil pressure
indica-tor (6), engine stop indicator (5) dan
engine warning indicator (4) akan menyala.
b.Tekan Indicator light check switch (3) untuk
memeriksa lampu indikator. Jika ada yang tidak
menyala berarti lampu tersebut sudah putus dan
harus diganti.
4. Atur posisi tempat duduk senyaman mungkin, dan
gunakan seat belt.

! CATATAN !
Gunakan kain yang lembut untuk menghapus debu yang ada di instrument panel,
untuk mencegah rusaknya permukaan panel.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4-4

Level Check
1. ON-kan Starting swicth.
2. Tunggu sampai + 15 detik, kemudian tekan
Level check switch (1). Maka
Hydraulic oil level, Coolant level dan
Engine oil level indicator akan menyala jika
semua lampu dalam kondisi normal.

4.1.3 MENGHIDUPKAN ENGINE

4.1.3.1 MENGHIDUPKAN ENGINE


KONDISI NORMAL

1. Tarik pilot control shut-off lever (1)


sampai posisi LOCK.
2. Gerakkan Engine speed control lever ke
posisi LOW.
3. ON-kan key switch (3).
4. Bunyikan klakson untuk peringatan bagi
orang lain disekitar unit.
5. Putar key switch ke posisi START dan
tahan sampai engine hidup.
Prelub indicator (4) akan menyala setelah
5-45 detik switch di posisi START, karena
fungsi Prelub sedang aktif.
6. Setelah Prelub indicator padam (sekitar 3
detik), pastikan starting key pada posisi
START, sampai engine hidup.
Jika prelub indicator tetap menyala lebih
dari 45 detik, segera hubungi mekanik,
karena mungkin terjadi kelainan fungsi.

! PENTING !

Jangan starting engine lebih dari 15 detik. Jika


tidak bisa hidup, ulangi prosedur start engine 2 - 3
menit kemudian.

7. Setelah engine hidup, lepaskan Star-ting


switch (3), dan akan kembali ke posisi ON
secara otomatis.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4-5

4.1.3.2 MENGHIDUPKAN ENGINE DI


MUSIM DINGIN

! PENTING !

Starting fluid (Ether) adalah fluida yang mudah


terbakar, maka jaga tabung ether agar terhindar
dari panas, percikan api, dan penyebab kebakaran
lainnya.
Pindahkan tabung ether dari ruang engine dan
simpan ditempat aman jika sudah tidak diperlukan
lagi.

1. Pasang Tabung Ether ke holder (1) yang


terletak di ruang engine.
2. Pindahkan Engine speed control lever (2)
ke posisi LOW.
3. Putar dan tahan starting switch ke posisi
START, maka Prelub indicator (4) akan
menyala.
4. Starting motor akan berputar 3 detik
setelah prelub indicator padam.
5. Sejumlah Ether akan dimasukkan kedalam
ruang pembakaran.
6. Setelah engine hidup, bebaskan starting
switch, dan akan kembali ke posisi semula
secara otomatis.
7. Pastikan Anda melepas tabung Ether
setelah engine hidup.

CATATAN

Jika engine dihidupkan di lokasi yang bersuhu


dibawah –20oC, (-4oF), hubu-ngi dealer resmi,
karena mungkin memerlukan peralatan tambahan
lain, yaitu : Coolant heater, jacket water heater
atau battery dengan kapasitas lebih.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4-6

4.1.3.3 MENGHIDUPKAN ENGINE DENGAN MENJUMPER UNIT


(MENGGUNAKAN BANTUAN BATTERY LAIN)

PERHATIAN

Gas yang mudah terbakar akan dihasilkan oleh


battery yang sedang digunakan atau sedang di
charge. Hindarkan battery dari api atau panas, dan
pastikan battery mempunyai venti-lasi yang
cukup. Jangan menghubung-kan terminal (+)
dengan (-), karena bisa menyebabkan short pada
sirkuit.
Operator harus duduk di kursi operator, dan harus
dibantu oleh orang lain dalam menghidupkan
engine.

PENTING
Sistem elektrik unit menggunakan 24 Volt.
Gunakan battery dengan voltase yang sama (24
volt) untuk menjumper engine.

Ketika battery unit rusak, hidupkan engine dengan


battery tambahan seperti prosedur berikut :
1. Matikan engine pada unit dimana berada
battery yang akan digunakan sebagai
jumper.
2. Hubungkan ujung kabel merah ke terminal
(+) ke battery unit (1), dan terminal (+)
lain nya ke battery (2).
3. Hubungkan ujung kabel Hitam ke terminal
(-) battery jumper (3), dan pasang ground
ke frame unit yang tehubung dengan kabel
hitam. Di hubungan terakhir ke frame unit
(4), pastikan kabel sudah terhubung dan
terletak dari battery unit sejauh mungkin.
4. Hidupkan engine pada unit yang
digunakan sebagai pembantu jumper.
5. Hidupkan engine pada unit yang
mempunyai masalah.
6. Setelah engine hidup, lepaskan hubungan
kabel (1) dan (2) sesuai prosedur .

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4-7

Prosedur Melepas Battery

1. Lepas kabel negatif hitam (-) dari frame


unit (4).
2. Lepas kabel negatif hitam lainnya dari
booster battery (3).
3. Lepaskan kabel negatif merah (+) dari
booster battery (2).
4. Lepaskan kabel positif merah (+) dari
battery unit (1).

4.1.4 PENGECHEKAN SETELAH


STARTING

4.1.4.1 PENGECHEKAN INSTRUMENT


PANEL

PENTING
Jika lampu indicator tidak padam setelah engine
hidup, segera matikan engine dan periksa
penyebabnya.

Periksa dan pastikan hal – hal berikut :


1. Hydraulic oil temp. gauge (1), berada di
range Hijau atau Putih.
2. Coolant temp. gauge (2), berada di range
Hijau atau Putih.
3. Alternator indicator (3) padam.
4. Pump transmission oil pressure indi-cator
(4) padam.
5. Engine oil pressure indicator (5) padam.
6. Engine stop indicator (6) padam.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4-8

7. Suara engine dan warna gas buang normal (abu-abu transparant).


Kelainan engine bisa diketahui dengan cara memeriksa warna gas buang, dengan kondisi
engine tidak berbeban, dan pemanasan engine sudah dilakukan. Kemungkinan warna gas
buang :

~Abu-abu : normal.
~ Hitam : abnormal (pembakaran tidak sempurna).
~ Putih : abnormal (oil ring aus, atau kebocoran coolant ke dalam ruang bakar).

MEMATIKAN ENGINE

PENTING

Untuk mencegah kerusakan engine, ketika engine


mati saat operasi muat-an, maka segera buang semua
muatan, dan hidupkan kembali engine, jalan-kan
sekitar 30 detik pada kecepatan sedang sebelum
engine dibebani lagi.

Prosedur mematikan engine :


1. Parkir unit di lokasi yang aman, rata.
2. Turunkan bucket ke tanah.
3. Matikan auto-idle switch (1).

Turbocharger akan rusak jika dalam mematikan


engine tidak benar.

4. Set engine speed lever (2) ke posisi LOW, dan


jalankan engine pada kecepatan rendah tanpa
beban sekitar 5 menit.
5. OFF-kan starting switch, dan ambil starting
switch (3).
6. Tarik pilot control shut-off lever (4) sampai ke
posisi LOCK.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4-9

EMERGENCY ENGINE STOP SWITCH

PENTING

Dalam keadaan normal, engine dimatikan dengan


menggunakan key switch setelah idle 5 menit.
Untuk kondisi darurat, gunakan Emergency engine
stop switch.
Jika engine dimatikan tanpa pendinginan,
turbocharger akan berputar tanpa pelumasan,
sehingga bisa menyebabkan kerusakan di
turbocharger.

Pengoperasian Emergency Engine Stop Switch :

1. Putar Emergency engine stop switch (1) dari


posisi NORMAL ke EMERG STOP ketika
dibutuhkan (kondisi darurat).
2. Engine akan mati dan Emergency engine stop
indicator (2) di monitor panel akan menyala.
3. Pada saat yang sama, air pressure akan
dibuang dari hydraulic oil tank.
4. Kembalikan Emergency engine stop switch ke
posisi NORMAL kembali, sebelum mencoba
menghidupkan engine.

Jangan menggunakan switch ini ketika melakukan


P2H atau melakukan service.

4.1.5.2 ENGINE STOP SWITCH

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 10

Switch ini terletak seperti no. (1) pada gambar,


digunakan untuk menjamin keamanan pada saat
melakukan inspeksi di ruang engine dan ruang
pompa. Ada beberapa switch, yaitu :
~ Ruang engine : 4 switch
~ Ruang pompa : 2 switch
~ Ruang Cabin : 1 Switch
Jika Engine stop switch (1) berada pada posisi
EMERG STOP, engine tidak bisa dihidupkan
dengan key switch, dan indicator (2) akan
menyala, serta alarm akan berbunyi.

Catatan :
Untuk Emergency Stop yang ada di atas cabin
selain untuk menjamin keamanan tidak bisa start
atau untuk keadaan darurat lainnya , juga
berfungsi untuk membuang tekanan udara yang
ada dalam tanki hydrolik.
Oleh karena itu bila terjadi kebocoran hydrolik
sebelum di buka hose nya switch ini harus di
aktifkan.

4.2 TEKNIK OPERASI

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 11

PERHATIAN DALAM PENGOPERASIAN

Penting !

• Selama musim dingin, parkirlah unit di daerah yang keras dan rata untuk mencegah
track membeku dan menyatu dengan permukaan tanah. Bersihkan kotoran-kotoran
yang ada di track atau frame.
• Jika track menyatu dengan tanah, naikkan track menggunakan boom, pindahkan unit
perlahan-lahan untuk mencegah kerusakan pada final drive dan track.
• Jika engine mati pada saat diberi beban maka buang muatan terlebih dahulu, baru
kemudian hidupkan engine dan jalankan pada putaran rendah sekitar 30 detik.
Setelah itu baru bisa diberi beban seperti sebelumnya.

Pilih jalan yang akan dilewati unit serata mungkin, jalan lurus dan jika akan berbelok, buatlah
belokan sekecil mungkin.Jika travel melewati jalan bergelombang, kurangi kecepatan engine
untuk menghindari kerusakan undercarriage.

4.2.2 MENGATUR ARAH GERAKAN UNIT (STEERING UNIT)


4.2.2.1 MENGGUNAKAN STEERING PEDAL

PERHATIAN

Prosedur posisi unit saat travel adalah front idler


di depan dan travel motor dibelakang. Jika travel
motor berada didepan, maka reaksi dari gerakan
travel pedal akan terbalik. Oleh karena itu
pastikan posisi travel motor berada didepan
sebelum melakukan travel.

‰ Travel ke Depan
~ Tekan kedua pedal bagian depan (A).
‰ Travel ke Belakang
~ Tekan kedua pedal bagian belakang (B).
‰ Posisi Netral (C)
~ Ketika travel pedal posisi Netral, maka
Travel Brake akan aktif secara otomatis
untuk menahan gerakan unit.
‰ Belok ke Kanan
~ Tekan pedal kiri bagian depan.
‰ Belok ke Kiri
~ Tekan pedal kanan bagian depan

‰ Belok Secara Cepat (Spin Turn)

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 12

~ Dorong salah satu pedal ke bawah dan


tekan pedal lainnya ke arah yang
berlawanan.

Catatan !

Untuk gerakan travel jarak jauh, tekan


pedal tab (D) dan kaki bisa disandarkan
di footrest. Travel lever damper
disediakan untuk menghaluskan gerakan
travel. Selama musim dingin, reaksi lever
akan meningkat, maka operasikan lever
beberapa kali dengan pilot control shut-
off lever di posisi LOCK.

4.2.2.2 MENGGUNAKAN STEERING


LEVER

‰ Travel ke Depan
~ Dorong kedua lever ke depan (A).
‰ Travel ke Belakang
~ Tarik kedua lever ke belakang (B).
‰ Posisi Netral (C)
~ Ketika travel pedal posisi Netral, maka
Travel Brake akan aktif secara otomatis
untuk menahan gerakan unit.
‰ Belok ke Kanan
~ Dorong lever kiri ke depan.
‰ Belok ke Kiri
~ Dorong lever kanan ke depan.
‰ Belok Secara Cepat (Spin Turn)
~ Dorong salah satu lever kedepan dan
tarik lever yang lain ke belakang (arah
berlawanan).

4.2.3 TRAVEL UNIT

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 13

4.2.3.1 TRAVEL SPEED SWITCH

PERHATIAN
Jika terjadi kecelakaan unit terguling, bisa
menyebebkan luka. Jangan merubah travel mode
pada saat travel, khususnya pada saat merubah
kecepatan ke fast mode ketika sedang melalui
jalan menurun. Selalu hentikan unit dahulu
sebelum merubah speed mode. Pastikan lampu
indicator rmenyala sesuai speed mode yang
dipilih.
Ketika menuruni slope, hindari merubah
kecepatan secara mendadak, untuk menghindari
kerusakan pada travel motor.

Fast speed atau Slow speed bisa dipilih dengan


menggunakan switch (1), pada sembarang
kecepatan engine, dan lampu indicator (2) atau (3)
akan menyala.
Untuk menurunkan kecepatan travel, saat berjalan
di slope atau jarak pendek, maka tekan switch
bergambar kura-kura.
1. Travel speed switch
2. Travel mode indicator (Slow speed)
Digunakan pada saat generap operasi
seperti ekskavasi. Tenaga besar saat travel
akan mempermudah steering unit.
3 . Travel mode indicator (Fast speed)
Digunakan saat travel dijalan rata. Pada
keadaan ini, tenaga travel kecil,
sehingga lebih sulit untuk steering.

4.2.3.2 TRAVEL ALARM

Travel alarm (1) berfungsi untuk mengi- ngatkan


operator/orang lain disekitar unit bahwa unit
sedang travel.

Jika alarm tidak berbunyi saat travel lever atau


travel pedal dioperasikan, segera matikan engine
dan perbaiki, agar tidak menyebabkan kecelakaan
yang tidak diinginkan.

4.2.3.3 CARA MELAKUKAN TRAVEL UNIT

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 14

PERHATIAN
Mintalah bantuan pada seseorang untuk memberi
aba-aba ketika akan bergerak, swing atau
beroperasi di daerah ber-bahaya lainnya.

Pastikan ladder sudah pada posisi diatas


secara penuh (LOCK).

Sebelum bergerak, pastikan pedal / lever


untuk travel dioperasikan dengan benar,
tidak salah arah. Jika travel motor berada
dibelakang, tekan kebawah travel pedal
bagian depan, atau dorong lever ke depan,
untuk menggerakkan unit ke depan.

Pilihlah jalur yang akan dilewati serata


mungkin, dan jalan lurus. Jika akan
berbelok, buatlah belokan sekecil
mungkin.

Ketika travel di jalan rata, posisi depan adalah : Boom (1) naik full, Arm (2) tertarik
full sepertai pada gambar diatas. Posisi ini untuk menyeimbangkan unit sehingga
lower roller mendapatkan beban yang seimbang.

Pastikan jalan atau jembatan yang akan dilalui mampu menahan beban unit, atau jika
perlu gunakan plat kayu untuk mengurangi kerusakan jalan. Berhati-hatilah melakukan
steering saat berjalan di jalan aspal atau salju.

Jangan melakukan kontak bodi dengan jembatan atau kabel listrik lainnya.

Ketika menyeberangi sungai, pastikan berapa kedalaman air dengan menggunakan


bucket, dan menyeberanglah dengan perlahan. Jangan menyeberang sungai yang
kedalamannya lebih dari sisi atas Upper roller.

Saat berjalan naik ke alat angkut (kereta tarik), berjalanlah dengan perlahan, untuk
mengurangi kerusakan unit.

Hindari pengoperasian unit yang bisa menyebabkan kerusakan pada track komponen
undercarriage lainnya.

Selama musim dingin, bersihkan salju dari track sebelum naik/turun dari kereta tarik,
agar tidak terpeleset.

4.2.4 BEROPERASI DI DAERAH LEMBEK

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 15

Hindari melakukan travel dipermuka-an


yang terlalu lembek, kira-kira tidak
mampu menahan berat unit.
Setelah bekerja di daerah lembek,
bersihkan komponen track frame.
Putar upper structure 90o dan turunkan
bucket untuk mengangkat salah satu track.
Pastikan Anda menjaga sudut Boom dan
Arm sebesar 90 – 110o dan posisi bucket
rata dengan tanah.
Putar track pada sisi yang sedang diangkat
untuk membuang lumpur dan kotoran
lainnya.
Setelah menurunkan track ke tanah,
pindahkan engine speed controllever ke
posisi Medium speed dan Slow speed
travel. Berhati-hatilah selama memin-
dahkan unit.
Tariklah unit ketika terbenam, tetapi
engine dalam keadaan hidup.
Pastikan memasang seling dengan benar,
untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan.

4.2.4.1 MENGANGKAT SALAH SATU


TRACK DENGAN BOOM DAN ARM

PERHATIAN
Pertahankan sudut antara boom dan arm 90 -
110o, bucket rata dengan tanah.

Putar (Swing) bagian upper structure


sampai 90o, turunkan bucket untuk
mengangkat salah satu track. Jangan
memasukkan teeth bucket ke tanah, tetapi
gunakanlah punggung bucket dengan
posisi bucket rata.
Pasang balok dibawah unit untuk menahan
beban unit.

Penting !

Untuk unit loading shovel, jangan mengangkat unit dengan menggunakan tooth bucket
dengan kondisi bucket cylinder tertarik penuh. Hal ini akan memberikan beban penuh
pada pin bucket dan cylindernya, sehingga bisa mengakibatkan kerusakan pin bucket.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 16

4.2.4.2 MENARIK UNIT PADA JARAK


DEKAT

PERHATIAN
Kabel atau seling bisa mengakibatkan luka serius.
Pastikan Anda menarik unit dengan peralatan
dalam kondisi bagus. Selalu gunakan sarung
tangan saat bekerja dengan seling / kabel.

Unit bisa ditarik saat terbenam jika engine masih


bekerja.
Pasang seling seperti gambar disamping,
kemudian tarik secara perlahan mengguna-kan
unit lain sampai daerah yang aman.
Pastikan memasang seling seperti gambar. Untuk
mencegah kerusakan seling, pasang protektor
diantara track frame dan seling.

PENTING
1. Tarik unit secara perlahan, dan jaga posisi seling horisontal dan lurus dengan unit penarik.
2. Ketika unit ditarik, bebaskan parking brake dengan mengoperasikan travel lever.

4.2.5 BEROPERASI DI AIR ATAU LUMPUR

Unit bisa dioperasikan didaerah berair sampai


batas upper roller bagian atas dan air dalam
kondisi mengalir lambat.
Anda harus yakin bahwa permukaan tanahnya
cukup kuat dan unit tidak akan tenggelam
sehingga permukaan air tidak melebihi batas
upper roller (+ 2300 mm dari permukaan tanah).

Selama beroperasi, selalu periksa dan pastikan


kondisi unit tetap stabil.

Jangan sampai merendam komponen swing


bearing, swing gear dan center joint.
Jika komponen tersebut sampai terendam air,
maka lepas drain plug untuk membuang air dan
lumpur dan bersihkan swing area. Pasang plug
dan lumasi komponen swing internal gear dan
swing bearing secukup-nya.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 17

4.2.6 PERHATIAN SAAT BERADA DIDAERAH SLOPE


4.2.6.1 TRAVEL DIDAERAH SLOPE

PERHATIAN
Saat travel di daerah slope beresiko unit terguling, oleh karena itu harus berhati-hati. Jangan
pernah melakukan travel dengan bucket berbeban. Pahami beberapa perhatian berikut agar
bisa melakukan travel dengan aman.

1. Jangan pernah travel didaerah slope yang


lebih dari 30o.
2. Gunakan selalu safety belt.
3. Posisikan bucket sekitar 0.5 – 1 m diatas
permukaan tanah. Jika unit tidak stabil saat
travel, bucket bisa segera diturunkan.
4. Lakukan travel dengan arah sesuai kemiringan
slope, jangan pernah berbelok di daerah slope,
karena bisa menyebabkan unit terguling. Jika
perlu mengubah arah, lakukan didaerah yang
rata.
5. Jangan melakukan swing upper structure di
daerah slope. Jika terpaksa harus melakukan
swing, maka lakukan gerakan swing dan
operasikan boom dengan perlahan.
6. Jika engine mati (stall) saat di travel, segera
turunkan bucket, dan hidupkan kembali
engine. Lanjutkan travel kembali.
7. Pastikan Anda sudah melakukan pemana-san
unit sebelum menaiki slope. Jika oli hidrolik
belum cukup panas, maka bisa menyebabkan
penurunan performance kerja.
8. Sebelum menuruni slope, pastikan
menggunakan Slow Travel Mode saat masih
berada di daerah rata. Jangan memindahkan
speed mode ketika di daerah miring, bisa
menyebabkan unit slip dan kecelakaan yang
tidak diinginkan.
9. Ketika melewati jalan menurun yang panjang,
hindari melakukan Quick start atau
menghentikan unit saat speed mode berada di
Fast Mode, karena bisa menyebabkan
kerusakan pada travel motor.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 18

4.2.6.2 MEMARKIR UNIT DIDAERAH SLOPE

PERHATIAN
Hindari memarkir unit di daerah slope (miring), karena bisa menyebabkan unit terguling atau
luka serius.

Jika situasi dan kondisi mengharuskan untuk


memarkir unit di daerah slope, maka lakukan hal-
hal sebagai berikut :
a. Masukkan teeth bucket ke dalam tanah.
b. Netralkan control lever, dan tarik pilot
control shut-off lever ke posisi LOCK.
c. Ganjal kedua track dengan balok.

4.2.7 PROSEDUR MEMARKIR UNIT

1. Pilihlah tempat parkir yang aman dan rata.


2. Turunkan bucket ke permukaan tanah.
3. Matikan Auto idle switch.
4. Pindahkan Engine speed control lever (1)
ke posisi Slow idle. Jalankan engine
sampai + 5 menit untuk pendinginan.
5. Putar starting switch (2) ke posisi OFF,
dan ambil kunci.
6. Tarik Pilot control shut-off lever (3)
sampai posisi LOCK.
7. Tutup jendela, lubang ventilasi dan pintu
kabin (untuk menghindari kerusakan
komponen elektrik).
8. Kunci semua pintu ruangan.

PENTING
Turbocharger bisa rusak jika tidak melakukan
prosedur mematikan engine dengan benar.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 19

4.2.8 PERSIAPAN SEBELUM OPERASI


4.2.8.1 PEMANASAN ENGINE

PENTING
Temperatur kerja normal oli hidrolik adalah 50 – 80oC atau berada didaerah Hijau pada
Hydraulic oil temperature gauge. Jika unit dioperasikan ketika temperatur oli masih dibawah
20oC, bisa mengakibatkan kerusakan pada komponen sistem hidrolik.

Hidupkan engine dan lakukan pemanasan sampai


suhu oli hidrolik mencepai > 20oC, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Jalankan engine pada Slow idle selama +
5 menit.
2. Naikkan kecepatan engine ke rpm sedang,
dengan menggunakan Fuel lever. Jalankan
sekitar 5 menit dengan posisi bucket rolled
out (full restracted). Jangan
mengoperasikan control lever lainnya pada
saat ini.
3. Naikkan kecepatan engine sampai
kecepatan maksimum sampai sekitar 5-10
menit, dengan posisi bucket rolled in (full
extend) atau arm rolled in (cylinder
extend). Jangan operasikan yang lainnya.

4.2.8.2 PEMANASAN MOTOR DAN SILINDER HIDROLIK


PENTING
Saat musim dingin, pastikan melakukan cukup pemanasan motor dan cylinder.
Jika sirkuit hidrolik kondisi release dalam waktu lama, suhu didalam control velve akan
naik. Janan pernah mengoperasikan cylinder full stroke lebih dari 15 detik. Setelah
menjalankan cylinder full stroke sampai 15 detik, berilah interval waktu 5-10 detik
sebelum menjalankan kembali.

1. Jalankan engine pada Slow idle (minimal


5 menit).
2. Jalankan engine pada Medium speed
(minimal 5 menit).
3. Panjangkan bucket cyli. Sampai maksimal.
Jangan mengoperasikan bucket control
lever (1) selama lebih dari 30 detik.
4. Tarik bucket cyl. Sampai maksimum.
Jangan mengoperasikan bucket control
lever (1) selama lebih dari 30 detik.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 sampai bucket
bekerja normal. Ketika suhu udara luar
rendah, perpanjang waktu pemanasan
(langkah 2).

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 20

4.2.8.3 AUTO IDLE

Sekitar 4 detik setelah semua control lever


Netral dan posisi Auto idle switch (1) posisi
ON, maka rpm engine akan turun sampai
setingan auto-idle untuk menghemat bahan
bakar. Rpm akan naik kembali sampai
setingan engine speed control lever (2), jika
ada salah satu control lever yang dioperasikan.
Untuk mematikan auto idle indicator, tekan
kembali switch (1).

PENTING
1. Selalu periksa dan pastikan auto-idle indicator (3) menyala sebelum operasi, sehingga
auto-idle berfungsi.
2. Ketahui besarnya setingan rpm auto-idle, agar bisa menghindari gerakan attachment yang
tidak terkontrol.
3. Jangan melakukan gerakan attachment yang tidak perlu. Pastikan auto-idle dimatikan
untuk menghindari hal tersebut, khususnya pada saat naik-turun dari kereta tarik (low
boy) saat mobilisasi.

4.2.8.4 ENGINE SPEED CONTROL

Tinggi rendahnya rpm engine bisa diseting


dengan menggunakan engine speed control lever
(1).

Sebelum mematikan engine, turunkan rpm engine


salmap slow idle seting sekitar 5 menit untuk
mendinginkan engine, baru kemudian dimatikan.
Kemudian putar starting switch ke posisi OFF
untuk mematikan engine.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 21

4.2.9 PERHATIAN SELAMA OPERASI


4.2.9.1 PERSIAPAN

Gunakan pakaian kerja, helm, sepatu


safety dan perlengkapan keselamatan kerja
yang lain.
Amankan lokasi kerja dari orang lain atau
unit lain.
Saat meloading material ke truck,
posisikan bucket diatas vesel dari sisi
belakang. Jangan menggerakkan bucket
kabin diatas kabin atau melewati orang
lain disekitar unit.
Pastikan unit sudah dilengkapi dengan
cabin guard saat akan bekerja didaerah
yang ada kemungkinan jatuhnya material.
Spesifikasi unit standard sudah dilengkapi
dengan head guard integrated cab
(pelindung kabin yang sudah menyatu).

4.2.9.2 PESAN KESELAMATAN

1. Pastikan daerah yang dikerjakan cukup


kuat dan aman untuk nahan beban unit.
2. Saat bekerja di dekat jurang, posisikan
track melintang dengan arah jurang,
jangan sejajar dan posisi final drive berada
dibelakang, sehingga bisa cepat bergerak
jika tanah yang diinjak longsor.
3. Jika bekerja didaerah tebing, pastikan
aman dari kemungkinan jatuhnya material
dari atas. Jika tidak yakin, hindari untuk
beroperasi di daerah tsb.
4. Saat bekerja didaerah yang lembek,
pastikan permukaannya kuat menahan
beban unit. Oleh karena itu pasang
papankayu atau besi untuk men-support
unit.
5. Saat bekerja di daerah slope atau daerah
tidak rata :
a. Kurangi rpm engine.
b. Pilih Slow travel mode
c. Operasikan unit secara perlahan dan
berhati-hatilah dengan setiap gerakan unit.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 22

4.2.10 PENGOPERASIAN UNIT BACKHOE

4.2.10.1 PEKERJAAN LOADING

1. Posisikan teeth bucket dengan permukaan


material membentuk sudut 45o.
2. Tarik bucket kearah unit dengan
menggunakan arm sebagai tenaga utama
(main digging force).
3. Ketika material melebihi kapasitas bucket,
gerakkan bucket atau arm kedepan/
belakang untuk mengurangi material.
4. Saat menurunkan boom, jangan
menghenti-kan gerakan secara mendadak
agar tidak terjadi beban kejut yang bisa
merusak unit.
5. Saat mengoperasikan arm, jangan mengo-
perasikan rod cylinder sampai full stroke,
agar tidak merusak hydraulic cylinder.
6. Saat digging membentuk sudut, jangan
sampai teeth bucket membentur track.
7. Saat digging dalam pekerjaan menggali,
jangan sampai hose-hose hidrolik pada
boom atau bucket cylinder terkena tanah.
8. Ketika sedang menggali parit, posisikan
track paralel dengan arah parit. Setelah
dig-ging sampai kedalaman yang
diinginkan, geser unit untuk melanjutkan
penggalian.

4.2.10.2 PEKERJAAN GRADING (MERATAKAN)

1. Tarik arm mendekat secara perlahan


(posisi vertikal) dan posisi bucket tegak
seperti gambar disamping.
2. Tarik arm ke dalam sambil sedikit
mengangkat boom. Setelah satu gerakan
arm, turunkan boom perlahan sambil
menarik bucket perlahan untuk
mendapatkan permukaan yang rata.
3. Operasi grading bisa menghasilkan
permukaan yang presisi dengan meng-
gunakan gerakan kombinasi antara boom,
arm dan bucket.

PERHATIAN
Jangan pernah menarik atau mendorong material dengan bucket pada saat unit tavel.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 23

LAKUKAN PEKERJAAN DENGAN HALUS (HARMONIS)

1. Jangan menggunakan Travel untuk menambah digging force, karena bisa me-
ngakibatkan kerusakan unit.
2. Jangan mengangkat unit bagian belakang dan menjadikan berat unit sebagai tambahan
digging force.

4.2.10.3 PESAN / TIPS SELAMA OPERASI

1. Ketika digging, jangan sampai bucket


membentur track. Tempatkan unit
ditempat serata mungkin.
2. Jangan menggunakan bucket sebagai
pemukul dan sebagai alat untuk meratakan
permukaan tanah dengan gerakan swing.
Hal ini akan merusak front attachment.
3. Jangan membenturkan bucket ke tanah
atau menarik bucket full, agar tidak
merusak bucket cylinder.
4. Jangan membongkar batuan dengan posisi
arm extend penuh dan menghantamkan
ujung bucket (teeth bucket) untuk pene-
trasi. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan
serius.
5. Atur posisi bucket (panjang dan kedalaman saat digging) untuk mendapatkan
produksi yang tinggi.
6. Hal pertama yang harus dicapai adalah penuhnya bucket, baru kemudian kecepatan
gerakan untuk menambah produksi.
7. Ketika membuat parit dan menemukan bongkahan batu dibibir parit, ambil batu
tersebut dengan mengambil material dibawah batu tersebut.
8. Saat digging, ikuti urutan pengambilan
mulai dari permukaan atas, kemudian
kebawah.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 24

4.2.11 PENGOPERASIAN UNIT LOADING SHOVEL


4.2.11.1 PEKERJAAN LOADING

1. Untuk proses digging, buat posisi bucket


(bagian bawah) horizontal, kemudian
panjangkan arm sambil men-tilt bucket.
2. Digging force akan meningkat ketika arm
dipanjangkan. Oleh karena itu jika
memerlukan digging force yang besar
panjangkan arm seperlunya.
3. Gerakan Bucket Yang Datar dan Cepat.
Saat arm cylinder ditarik, ujung atas arm
akan bergerak horizontal. Oli akan
mengalir dari level cylinder ke bagian
bawah boom cylinder dan akan
mendorong rod sehinga boom akan naik.

Ketika bucket cylinder tertarik full, dan bucket akan menyentuh stopper, gerakan datar tidak
bisa lagi dilakukan. Untuk mendapatkan gerakan yang datar, tarik arm secara perlahan
setelah melakukan gerakan dumping bucket.

4.2.11.2 PENGOPERASIAN YANG HARUS DIHINDARI


(PROHIBIT OPERATION)

1. Jangan melakukan digging dengan posisi


bucket restract terlalu dekat dengan
undercarriage, minimal 3 meter (10 ft),
karena bisa menyebabkan kerusakan
komponen.

2. Jangan melakukan digging dengan posisi


bucket restract penuh dan teeth bucket
menancap kedalam tanah, karena bisa
menyebabkan kerusakan front attachment.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 25

3. Jangan menggunakan bucket bagian bela-


kang untuk meratakan tanah.

4 Jangan mendorong material keras atau


batu dengan menggunakan sisi bucket
sambil swing, agar tidak merusak front
attach-ment. Jika terpaksa harus
melakukan, kerjakan dengan perlahan,
tempelkan dulu kemudian swing

5 Ketika sedang mengangkat material


dengan posisi boom extend (posisi yang
tinggi), jangan sampai melakukan gerakan
tilt bucket, karena material akan terjatuh
dan mengenai unit. Buka bucket secara
perlahan untuk membuang material.

6 Saat digging dengan posisi upper structure


dekat dengan undercarriage, jangan
sampai bucket membentur undercarriage.
Jangan sampai terus
memanjangkan bucket cylinder ketika
akan mencapai stopper. Saat arm cylinder
dipanjangkan, gerakkan bucket kedepan.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 26

7. Jangan menggunakan berat unit untuk


membongkar material seperti gambar. Hal
ini sangat berbahaya dan bisa menyebab-
kan kerusakan unit.

8. Unit akan makin stabil jika beban sejajar /


paralel dengan track.
Kestabilan unit akan berkurang saat unit
swing dan front attachment pada posisi
melintang dengan track.
Berhenti mendadak saat menurunkan
boom bisa menyebabkan unit terguling.
Saat bekerja di daerah lembek atau
memuat material dengan berat jenis yang
tinggi, kurangi banyaknya material yang
dimuat bucket, agar kestabilan unit terjaga
dan bisa beroperasi dengan aman.

4.2.12 MENGANGKAT BEBAN (OBJECT)

PENTING
1 Selalu gunakan tali, rantai, seling dan alat
pengikat lain dalam kondisi bagus. Jika
tali tersebut putus bisa menyebabkan
kecelaka-an / luka.
1 Jangan mengangkat beban secara
mendadak, melintas diatas orang lain atau
membiarkan orang lain berada disekitar
beban yang diang-kat.
1 Posisikan upper structure, sehingga travel
motor berada di belakang.
1 Jangan pernah memasang tali /rantai
pengikat ke teeth bucket.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE DAN TEHNIK OPERASI 4 - 27

4.2.13 PROSEDUR PENYIMPANAN UNIT

1. Setelah selesai operasi, parkirlah unit


ditempat yang rata, aman dari jatuhnya
material, longsor atau banjir. Lebih
lengkapnya, lihat dibagian Prosedur
memarkir unit.
2. Isi penuh bahan bakar.
3. Bersihkan unit.
4. Jika dimusim dingin dalam coolant tidak
menggunakan anti-freeze atau long life
coolant, pastikan Anda membuang coolant
dari radiator dan engine jacket. Dan
pastikan Anda memasang Tanda
“ Tidak ada coolant di Radiator ” untuk
menandakan bahwa dalam radiator tidak
ada air pendingin, sehingga unit TIDAK
BISA DIOPERASIKAN.

PT PAMAPERSADA NUSANTARA HITACHI EX 5500


DISTRIK ADARO By Hnw
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT

Anda mungkin juga menyukai