Anda di halaman 1dari 15

BAB 2 .

GENERAL KOMPONEN
GAMBAR UMUM ALAT PC 200 - 7 Nama – nama komponen

1. Bucket
2. Cylinder bucket
3. Arm
4. Cylinder arm
5. Boom
6. Cylinder boom
7. Final drive
8. Track frame
9. Track shoe
10. Idler

SPESIFIKASI
Kapasitas Bucket : 0,8 m3
Panjang Keseluruhan : 9.425 mm
Tinggi keseluruhan : 2.970 mm
Lebar keseluruhan : 3.080 mm
Lebar track : 700 mm
Tinggi kabin : 3.000 mm
Radius upper structure : 2.750 mm
Panjang track : 4.450 mm
Jarak pusat tumbler : 3.640 mm
Kecepatan jalan low : 3 km/jam
Kecepatan jalan high : 5,5 km/jam
Kecepatan swing : 12,4 rpm
Jangkauan gali max : 9.875 mm
Kedalaman gali max : 6.620 mm
Tinggi gali max : 10.000 mm
Dinding dalam vertikal : 5.980 mm
Tinggi timbun max : 7.110 mm
Apa itu excavator ? Tinggi timbun min : 2.645 mm
Excavator atau orang sering memakai Jangkauan max ditanah : 9.700 mm
kata back hoe adalah suatu alat berat
yang fungsi utamanya untuk menggali Arti dari PC 200 – 7 yaitu :
material disamping itu juga bisa untuk P Produk komatsu / power
pekerjaan yang lain seperti : membuat C Crawler / rantai
slope / lereng , memindahkan material / 200 Berat operasi x 0,1 = 20
tumpukan , pengangkat beban , ton
memecah bebatuan / breaker dll yang 7 Generasi unit / modifikasi
dibentuk atau di desain sesuai dengan
kebutuhan. ENGINE
Engine yang digunakan adalah dari
Komatsu SAA 6D 102 Diesel engine

Page 1 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
Arti dari engine SAA 6D102 E -2 13. Swing brake solenoid valve
adalah : 14. Travel spped solenoid valve
S : Super charger / turbo 15. Swing machinery
AA : Air to air cooled 16. Swing circle
6 : Jumlah silinder
D : Diesel engine A. To LH 5 spool control valve
102 : Diameter silinder liner B. To Swing brake solenoid valve
E : Low Emission / ramah
lingkungan POWER TRAIN adalah urutan tenaga
2 : Generasi engine atau rangkaian penggerak yang di
mulai dari engine sampai final drive
POWER TRAIN / POWER LINE yang diteruskan oleh komponen under
carriage sehingga unit itu bisa bergerak
atau berjalan .

Adapun urut – urutannya adalah


sebagai berikut :
1. Engine.
2. PTO ( Power Take Off )
3. Main pump .
4. Control valve .
5. Swing motor .
6. Center swivel joint .
7. Travel motor .
8. Final drive .
9. Sprocket .
10. Under carriage .

FUNGSI , LOKASI DAN PRINSIP


KERJA DARI KOMPONEN

1. Engine
Berfungsi sebagai sumber tenaga
penggerak utama untuk diteruskan
ke penggerak lainnya .
KETERANGAN GAMBAR
1. Front idler PENGERTIAN UMUM ENGINE
2. Center swivel joint
3. Swing motor 1. DEFINISI
4. LH 5 spool control valve / Engine : adalah suatu alat yang
Control valve untuk kerja kiri menghasilkan tenaga melalui proses
5. RH 4 spool control valve / ontrol tertentu , dimana proses termis dirubah
valve untk kerja kanan . menjadi tenaga mekanis .
6. Final drive / sprocket Machine : Suatu unit secara
7. Travel motor keseluruhan , yang mencakup dari
8. Engine engine sampai alat itu bisa bergerak /
9. PTO ( Power Take Off ) jalan .
10. Pump 1
11. Pump 2 2. FUNGSI
12. Control pump , PTO lubrication .

Page 2 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
Engine berfungsi sebagai sumber
tenaga mekanis .

3. PRINSIP KERJA
Diesel engine : Udara yang di
masukan kedalam cylinder , kemudian
di kompresikan sehingga mencapai
tekanan 30 s/d 40 kg / cm2 dengan
suhu 300 – 400 derajat celcius ,
kemudian di semprotkan bahan bakar
sehingga terjadi pembakaran , yang
menghasilkan tekanan bekisar 60 s/d
80 kg / cm2 , dengan temperature
sekitar 600 o s/d 800 o C.

Gasoline engine : Udara dan bahan


bakar yang dimasukan kedalam silinder
, secara bersama-sama , kemudian
dikompresikan hingga mencapai 5. PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL
2
tekanan 7-15 kg / cm , dengan 4 TAK
temperature sekitar 100 – 150o C o
kemudian dipercikkan bunga api lewat
busi , sehingga terjadi pembakaran
yang menghasilkan tekanan besar
sampai 30 – 60 kg / cm2 dengan
temperature sekitar 1500 o C.

INTERNAL COMBUSTION ENGINE


Yaitu : Terjadinya proses
pembakaran bahan bakar didalam
cylinder engine itu sendiri .

EXTERNAL COMBUSTION ENGINE INTAKE Intake valve


Yaitu : Terjadinya proses terbuka , exhaust valve tertutup , piston
pembakaran bahan bakar diluar bergerak dari TMA ke TMB , maka
cylinder engine itu sendiri . udara masuk ke dalam cylinder .
4. KLASIFIKASI COMPRESSION
Intake valve tertutup , exhaust valve
tertutup , piston bergerak dari TMB ke
TMA , udara terkompression hingga
mencapai tekanan antara 30 – 40 kg /
cm 2 dan temperature antara 300 0 -
400 0 C. pada akhir langkah
disemprotkan bahan bakar dari nozle .

Page 3 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
POWER
Intake valve tertutup , exhaust valve
tertutup , piston bergerak dari TMA ke
TMB , saat disemprotkan bahan bakar
terjadi pembakaran sehingga mencapai
tekanan 60-80 kg / cm 2 dan suhu
antara 600 0 – 800 0 C , sehingga timbul Engine Diesel 4 Langkah
tenaga ( power ) . Engine dimulai dari langkah intake –
kompressi-tenaga-exhaust , dengan
EXHAUST empat langkah piston , dua kali putaran
Intake valve tertutup , exhaust valve crankshaft dan sekali pembakaran .
terbuka , piston bergerak dari TMB ke Proses seperti ini disebut engine 4
TMA untuk membuang ke luar gas langkah ( 4 tak ).
pembakaran lewat exhaust valve .
6. Perbedaan antara Motor Diesel
dan Motor Bensin

Engine Diesel 2 Langkah


Engine dua tak juga dimulai dari intake
– kompressi – tenaga – exhaust ,
Dalam engine diesel, hanya udara dengan 2 langkah piston , sekali
bersih yang dapat di kompresi dengan putaran crankshaft dan sekali
tekanan tinggi. Ketika suhu mulai pembakaran pada saat kompressi
panas saat akhir kompresi, maka dengan exhaust hampir bersamaan.
bahan bakar secara spontan
(langsung) disemprotkan sehingga
mengakibatkan pembakaran spontan . Bagan Komponen Sistem Engine
Keistimewaan dari engine diesel bahwa
light oil dari Jepang dapat digunakan A. Sistem Udara ( Air Intake and
sebagai bahan bakar , dan efisiensi Exhaust System )
pembakaran sangat bagus , karena
perbandingan kompresi yang tinggi , Jenis – Jenis Sistem Pemasukan
hasil dari reduksi penggunaan bahan dan Pengeluaran Udara
bakar. Sebagai tambahan , torque
engine diesel pada speed engine low 1. Naturally Aspirated
cukup tinggi.
Bagaimanapun , engine diesel paling
banyak digunakan pada alat berat dan
kendaraan medium alat berat.

7. Perbedaan Motor 4 Langkah dan


Motor 2 Langkah

Page 4 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
1. Pre cleaner
2. Air cleaner
3. Intake valve
4. Piston
5. Cylinder liner
6. Exhaust valve
7. Muffler
8. Exhaust pipe
9. Dust indicator
A. Combustion Chamber
1. Pre cleaner
Udara yang masuk ke dalam silinder 2. Air cleaner
terjadi akibat hisapan piston dari engine 3. Intake valve
itu sendiri. 4. Piston
5. Cylinder Liner
2. Supercharger Aspirated 6. Exhaust Valve
7. Muffler
8. Exhaust Pipe
9. Dust indicator
10. Turbocharger
11. After cooler
A. Combustion Chamber
B. Cooling Water

Fungsi Komponen Udara ( Exhaust


and Intake System )

Pre Cleaner
1. Pre cleaner
Sebagai penyaring awal udara yang
2. Air cleaner
akan masuk kedalam air cleaner
3. Intake valve
terhadap debu dan kotoran– kotoran
4. Piston
kasar.
5. Cylinder liner
6. Exhaust valve
Air Cleaner
7. Muffler
8. Exhaust Pipe
Menyaring udara secara total / sebersih
9. Dust Indicator
– bersihnya sebelum udara tersebut
10. Turbocharger
masuk keruang bakar ( Cylinder Liner ).
A. Combustion Chamber
Turbo Charger
Udara yang masuk ke dalam silinder
dipaksakan , sehingga berat jenis
Meningkatkan jumlah pemasukan
udara bertambah.
udara ke engine sehingga bahan bakar
3. Supercharger Aspirated With yang dapat dibakar menjadi lebih
After Cooler banyak dan tenaga engine menjadi
lebih besar tanpa merubah bentuk /
konstruksi engine nya.

Page 5 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
Intake Manifold Sebagai saluran akhir gas buang /
bekas yang akan keluar ke udara
Merupakan saluran udara masuk bebas.
keruang pembakaran setelah udara
tersebut melewati air cleaner. Dust Indicator
Mengetahui kondisi air cleaner ,
After Cooler apakah tersumbat atau tidak.
Mendinginkan udara yang akan masuk
keruang bakar , sehingga kerapatan
udara meningkat dan tenaga engine TURBO CHARGER
akan bertambah 5 – 10  . Adapun
media pendingin yang dipakai adalah
air ( water ) yang diambil dari air
radiator

Intake Valve
Mengatur udara yang akan masuk
keruang bakar ( Cylinder Liner ) dengan
mekanisme kerja
Membuka dan menutup yang diatur
oleh perputaran cam shaft.

Piston
Menghisap dan memampatkan udara
didalam ruang pembakaran sesuai
dengan langkah prinsip kerjanya.

Cylinder Liner
Tempat terjadinya proses pembakaran
dimana bertemunya udara yang
bertekanan ( Temperature Tinggi ) ,
hasil dari langkah compressi dengan
bahan bakar yang berbentuk kabut.

Exhaust Valve
Mengatur udara yang keluar dari ruang
pembakaran berupa gas buang / Fungsi : Untuk meningkatkan jumlah
bekas. pemasukan udara ke engine sehingga
lebih banyak bahan bakar yang dapat
Exhaust Manifold dibakar dan tenaga engine lebih besar
Sebagai saluran keluarnya udara dari pula tanpa merubah bentuk atau
ruang bakar menuju ke muffler. kontruksi engine .

Muffler Turbocharger ini mempunyai dua


Sebagai peredam suara engine , impeller , yaitu turbin dan blower .
menahan percikan api dan Turbin di putar oleh gas buang dengan
menurunkan temperature gas buang. kecepatan yang sangat tinggi . Pada
ujung poros turbin ini dipasang blower
Exhaust Pipe dengan ikatan nut ( mur ) , sehingga
putaran blower akan sama dengan

Page 6 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
putaran turbin. Putaran dari 9. Adapter
turbocharger ini berkisar antara 50.000 10. Emergency stop selenoid valve (
– 150.000 RPM . x2) (for R bank).
Pada tengah – tengan rumah turbin
dilengkapi dengan saluran oil untuk FUNGSI KOMPONEN FUEL SYSTEM
pelumasan bearing. Dan pelumasan ini
menggunakan oil engine . 1. FUEL TANK
Fungsi :
A. After Cooler Menampung / menyimpan bahan
bakar.
Engine tertentu dilengkapi dengan Tempat mengendapkan kotoran-
sebuah aftercooler . Tujuan ( kegunaan kotoran dan air yang tercampur dalam
) aftercooler ini untuk mendinginkan fuel.
udara dengan air sebagai media Tempat kondensasi penimbunan udara
pendingin . Udara didinginkan karena dalam fuel tank atau fuel yang
adanya panas akibat dari turbocharger tercampur gelembung gelembung
sebelum masuk ke ruang pembakaran udara.
. Manfaat aftercooler untuk menaikkan
power engine sampai 5 – 10 %, selain 2. SCREEN
itu , aftercooler digunakan untuk Fungsi :
mengurangi oksidasi nitrogen pada gas Menyaring kotoran kotoran yang
buang . terbawa fuel akan masuk ke fuel
system

B. SKEMA FUEL SYSTEM 3. DRAIN


Fungsi :
Untuk mengeluarkan / membuang fuel
yang tercampur air & kotoran.

4. WATER SEPARATOR
Fungsi :
Untuk memisahkan air dari solar yang
akan masuk ke fuel system.

5. FEED PUMP
Fungsi :
Untuk memompakan bahan bakar / fuel
ke fuel system.
1. Fuel Tank
2. Hand priming pump (Priming pump 6. FUEL FILTER
for right ( for L bank ) bank is Fungsi :
installed on chassis side) Untuk menyaring kotoran kotoran yang
3. Feed pump terdapat pada solar sebelum dialirkan
4. Fuel filter di Fuel Injection Pump.
5. Electronic control fuel injection
pump 7. FUEL INJECTION PUMP
6. Electronic control fuel injection Fungsi :
pump Mensuplai bahan bakar dengan
7. Fuel injection nozzle. tekanan tinggi ke nozzle dan
8. Overflow valve. menentukan saat injection .

Page 7 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN

8. NOZZLE : FUNGSI KOMPONEN LUBRICATING


Menyemprotkan bahan bakar ke ruang SYSTEM.
pembakaran .
1. OIL PAN
9. RETURN LINE : Sebagai tempat penampungan dan
Mengembalikan fuel ( bahan bakar ) pendingin oil .
yang lebih dari nozzle ke fuel tank .
2. SCREEN
C. SKEMA LUBRICATION SYSTEM Penyaring oil dari kotoran yang kasar .

3. OIL MAIN PUMP


Sebagai pompa oil utama, memberikan
oil dengan tekanan dari oil pan ke
system / bagian – bagian yang perlu
dilumasi .

4. SCAVENGING PUMP
Membantu memompakan oil pada
waktu unit mendaki maupun menurun
sehingga selalu ada pelumasan pada
lubricating system .

5. OIL COOLER
Untuk mendinginkan oil dengan
perantara sirkulasi air pendingin atau
1. Oil pan dengan media pendinginnya adalah air
2. Oil Strainer ( water ) .
3. Oil pump (three gear pump)
4. Main relief valve 6. OIL FILTER
5. Oil cooler (without governor) Membersihkan oil dari kotoran dari
6. Regulator valve partikel lain yang timbul selama
7. Oil cooler by – pass valve sirkulasi , sehingga dapat
8. Oil filter memperpanjang daya tahan umur
9. Oil filter safety valve engine .
10. Main gallery
11. Crank shaft 7. REGULATOR VALVE / RELIEVE
12. Cam shaft VALVE .
13. Rocker arm Mengatur tekanan oil dalam system
14. Cam follower dengan tekanan yang telah ditentukan
15. Intake & exhaust valve (with 2 s/d 5 kg/cm 3 .
governor)
16. Piston 8. SAFETY VALVE
17. Piston cooling nozzle Menjadi bypass waktu oil filter kotor /
18. Timing gear buntu atau menjaga oil tetap ada dalam
19. Turbo charger system , bila dilengkapi dengan caution
20. Fuel injection pump lamp oil filter lampu akan menyala bila
21. Fuel injection pump filter buntu .

W : Cooling water
Page 8 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
9. OIL PRESSURE GAUGE besar viscositas minyak pelumas akan
Sebagai petunjuk tekanan oil mesin / semakin kental .
engine . Viscositas dinyatakan dalam SAE (
Seociety of Automatic Engineer ) .
10. BY PASS FILTER Contoh : SAE 10 , SAE 40 dll .
Menyaring oil dari oil pan lewat main
galery dan sebagai pendingin oil , Klasifikasi Minyak Pelumas
karena tempatnya diluar dari pada
engine . Klasifikasi dinyatakan API Service (
American Petrolium Institute )
11. OIL klasifikasi menunjukan kualitas dari
- Membentuk lapisan film minyak . minyak pelumas . Semakin berada
- Sebagai pendingin pada urutan bawah berarti semakin
- Sebagai penyekat baik ( semakin banyak memenuhi
- Sebagai pembersih fungsinya ) . Contoh : Diesel Engine .
- Sebagai pencegah anti karat
- Sebagai pemindah tenaga pada TABEL KELAS MINYAK PELUMAS
hydraulic dan brake system
- Sebagai media pemindah daya
pada torque converter

Pelumas

System pelumasan pada engine sangat


penting sekali . Dalam hal ini fungsi oil
disamping sebagai pelumasan juga
digunakan untuk pendingin , peredam D. COOLING SYSTEM CHART
getaran , pembersih , penyekat ,
sebagai bantalan dan anti karat .

Aliran oil dari system pelumasan


tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
Oil dari oil pan mengalir ke oil pump dan
disaring terlebih dahulu oleh strainer .
Dari oil pump dialirkan dengan tekanan
ke oil cooler untuk didinginkan ,
kemudian ke oil filter yang menyaring
kotoran – kotoran yang lebih halus dari
oil tersebut .
Dari oil filter diteruskan ke main galery
didalam cylinder block dan selanjutnya
ke bagian – bagian engine yang peru
dilumasi . 1. Radiator
2. Cooling fan
3. Water pump
Viscositas Minyak Pelumas 4. After cooler
5. Oil Cooler
Viscositas menunjukan derajat 6. Corrosion resistor
kekentalan minyak pelumas , makin 7. Air Compressor

Page 9 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
8. Thermostat housing pendingin ) mengalir kembali ke
9. Oil cooler cylinder block.
10. Oil cooler By – pass Pada kondisi begini aliran yang
melewati radiator dikurangi apalagi bila
A : Lubrication Oil thermostat – thermostat sepenuhnya
membuka .
FUNGSI COMPONENT COOLING
SYSTEM Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada
Sistem Engine
1. RADIATOR
Tempat penampung air pendingin 1. Air Intake & Exhaust
engine dan pendingin air tersebut Periksalah air cleaner , bersihkan jika
dengan bantuan udara luar . kotor dan apabila setelah dibersihkan
ternyata pada saat engine dihidupkan
2. FAN dust indicator masih menunjukkan
Untuk menghembuskan udara kearah warna merah , maka gantilah air
sirip – sirip radiator agar sirkulasi udara Cleaner tersebut.
lebih sempurna , sehingga air panas di Bersihkan air cleaner dengan udara
sirip – sirip radiator cepat dingin . bertekanan dari arah dalam .
Periksalah dust indicator dan bersihkan
3. THERMOSTAT kaca penunjuknya.
Mengatur air bekas pendinginan ke Bersihkan housing air cleaner dan
radiator atau ke engine lagi , sehingga vakuator valve.
temperature air pendingin tetap Peliharalah turbo charger dengan
konstan 70 - 90 derajat celcius atau cara beroperasi yang benar , yaitu tidak
mempercepat temperature kerja engine boleh low idle engine lebih dari 15 menit
saat bekerja maupun mencegah over dan tidak dibenarkan high idle engine
heat . tanpa beban.
Periksalah kebocoran – kebocoran
4. WATER PUMP pada turbo charger.
Mensuplay / memompakan air dengan Periksalah kebocoran – kebocoran
aliran yang bertekanan tinggi kedalam pada intake & exhaust manifold.
system pendingin .
2. Fuel System
5. WATER TEMPERATURE GAUGE
Untuk mengetahui suhu air pendingin Pastikan persediaan bahan bakar
engine . dalam fuel tank sebelum operasi.
Isilah bahan bakar jika persediaan
6. WATER MANIFOLD bahan bakar tinggal ¼ dari jumlah
Menampung / membagi air ke bagian – volume fuel tank.
bagian yang memerlukan pendinginan . Buang ( drain ) endapan , kotoran atau
air yang berada di dasar fuel tank.
7. CORROSION RESISTOR Periksalah water separator ( jika
Rumah – rumah thermostat terdiri mungkin ).
atas dua thermostat dengan type Gantilah fuel filter sesuai dengan
piston dan plate bagian bawah ( jadwal yang telah ditentukan.
dasar ) . Dari rumah – rumah Periksalah kebocoran – kebocoran
thermostat dilengkapi dengan pada sistem bahan bakar ini.
sebuah lubang. Lubang inilah Isilah bahan bakar setelah selesai
bagian – bagian pendingin ( air operasi untuk menghindari terjadinya

Page 10 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
kondensasi ( penguapan ) air dalam cylinder liner , yang mengakibatkan
fuel tank. sebagian tekanan tersebut meniup
kearah oil pan dan memaksa oil yang
3. Lubricating System ada didalam oil pan menguap keluar
melalui breather engine. Peristiwa ini
Periksalah kondisi dan permukaan oil terjadi pada saat piston bergerak dari
sebelum menghidupkan engine. TMB ke TMA.
Gantilah oil dan filternya sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan 4. Engine Hunting / Masuk angin
Periksalah kebocoran – kebocoran Merupakan kasus tidak normalnya
pada sistem pelumasan ini. suplay bahan bakar yang masuk
kesistem pembakaran yang
4. Cooling System disebabkan adanya gelembung –
gelembung udara pada saluran mauk
Periksalah kondisi dan permukaan air bahan bakar.
pendingin ( radiator ).
Perhatikan jadwal penggantian air 5. Over Fueling
pendingin berikut zat anti karatnya Adalah kasus kelebihan bahan bakar
Periksalah kebocoran – kebocoran didalam nozzle karena saluran bahan
pada sistem pendinginan ini. bakar yang kembali ke fuel tank ( Fuel
Return ) mengalami hambatan .
Akibatnya engine agak sulit dimatikan.
Istilah – istilah teknis dalam system
engine 6. Over Running
Adalah kasus kecepatan unit melebihi
1. Oil Up putaran engine ( Rpm ).
Adalah kasus naiknya oil ke ruang
bakar yang disebabkan keausan pada 1. PTO
ring piston atau cylinder liner , sehingga
oil tersebut akan terbakar . Peristiwa ini Lokasi dari PTO dipasang antara
terjadi karena ketidak mampuan ring engine dan main pump .
piston mengikis oil yang ada didinding Fungsi meneruskan tenaga langsung
liner , disebabkan clereance antara dari engine untuk menggerakkan
dinding liner dengan ring piston sudah beberapa sistim yang lain misal untuk
melebihi batas toleransi . Ini terjadi pompa hidrolik , trasmisi dan pompa
tentunya saat langkah piston dari TMA steering .
ke TMB. Hal – hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
2. Oil Down  oli pelumasan harus sesuai dengan
Adalah kasus turunnya oil ke ruang specifikasinya .
pembakaran yang disebabkan keausan  engine tidak boleh idle terlalu lama .
pada valve guide atau insert valve ,  rawan terhadap kebocoran /
sehingga oil akan menelusuri batang rembesan .
valve dan berakhir jatuh keruang bakar
dan terbakar saat proses pembakaran. 2. Main pump

3. Blow By Lokasi di pasang pada PTO dan


Adalah kasus kebocoran tekanan dihubungkan ke control valve oleh hose
compressi yang disebabkan keausan hydraulic yang sudah di standarisasi
pada ring compressi piston atau oleh pabrik .
Page 11 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
Fungsinya yaitu untuk mensuplai - Periksa kebocoran pada o – ring
aliran oli ke sistim hydraulic dan atau gasket .
bersama komponen lain menimbulkan - Periksa linkage – linkage yang
oil pressure . menggerakkan control valve .
Prinsip kerjanya yaitu putaran pump
didapat dari putaran drive gear PTO 4. Swing Motor
dimana putaran pump ini di gunakan
untuk memompa oli dari tanki hidraulic
ke sistim hidraulic .
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
perawatan pump adalah :
- Jangan memaksakan beban yang
berlebihan karena selain merusak
atacment juga komponen sistim
hidraulic terutama main pump .
- Jangan menggerakan rod cilinder
sampai akhir langkah .
- Pastikan oli hidraulic selalu pada
level aman .

3. Control valve Lokasi dipasang pada swing


machinery .
Fungsi dari control valve disini adalah Fungsinya adalah untuk memutar
untuk mengarahkan oli sesuai dengan upper structure unit kekiri atau kekanan
yang dikehendaki . 360 derajat .
Prinsip kerjanya yaitu aliran oli ( oil Prinsip kerjanya yaitu merubah
flow ) yang dihasilkan pump akan diatur pressure oli hidraulic menjadi tenaga
jumlah alirannya , arah alirannya dan mekanis untuk menggerakkan ring gear
diatur tekanannya . pada swing machinery .

Control valve dibagi menjadi dua 5. Swing machinery

A. LH 5 Spool control valve , terdiri Adalah tempat kedudukan swing motor


dari : dan juga sebagai penghubung antara
- Spool bottom dump . swing motor dan swing circle .
- Spool boom – High Fungsinya yaitu untuk meneruskan
- Spool arm – Low putaran swing motor ke swing circle
- Spool bucket – High dengan mereduksi putaran swing motor
- Spool LH Travel .
Prinsip kerjanya yaitu gaya dari swing
B. RH 4 Spool control valve , terdiri motor di pindahkan dan di reduksi
dari : melalui sun gear , planetary gear , ring
- Spool RH Travel . gear dan planetary carrier yang
- Spool boom – Low diteruskan ke swing circle .
- Spool Bucket – Low
- Spool arm – High 6. Swing circle

Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk Fungsi meneruskan putaran dari swing
merawat control valve antara lain : machinery ke upper structure sekaligus

Page 12 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
sebagai rel upperstructure sehingga Prinsip kerjanya :
dapat berputar . Meneruskan tekanan oli yang diterima
piston motor dari travel control valve
sehingga out put shaft memutar
penggerak akhir ( Final drive ) . Putaran
travel motor secara langsung di atur
oleh travel control valve .
Kecepatan putaran motor dapat
dirubah dengan mengoperasikan travel
speed selector switch . Ketika switch ini
dioperasikan , solenoid valve bekerja
membuka atau menutup tekanan oli
yang mengalir ke motor .
Pada travel motor ini dilengkapi brake
Prinsip kerjanya : untuk hidraulic excavator . Ketika travel
- Tenaga yang di pindahkan swing control lever ”netral” saluran oli untuk
pinion melalui swing machinery dari masuk dan keluar di motor tertutup oleh
motor swing yang berputar counter balance valve , akibatnya
menyusuri permukaan dalam swing motor tidak dapat berputar .
circle yang diikat dengan kerangka
bawah . 9. Final drive
- Permukaan luar swing circle
berputar bersama dengan upper Lokasi dipasang pada bagian
structure karena sudah di ikat kerangka bawah .
dengan upper structure . Fungsinya yaitu untuk mereduksi
- Dengan kata lain upper structure putaran travel motor supaya di
dan under carriage dapat berputar dapatkan tenaga yang lebih besar dan
secara terpisah dengan mekanisme meneruskannya ke sprocket .
swing .
10. Sprocket
7. Center swivel joint
Lokasi
Lokasi dipasang pada center frame . Terletak dibagian luar final drive kanan
Fungsinya yaitu mengarahkan aliran dan kiri unit / menempel .
oli dari control valve ke travel motor . Fungsi
Prinsip kerjanya : Meneruskan gerakan putar dari final
Center swivel joint digunakan sebagai drive ke track assy menjadi gerak
saluran antara upper structure ( bila gulungan melalui teeth sprocketnya .
swing ) dan under carriage . Aliran oli Sprocket ada 2 macam yaitu :
yang datang dari control valve ( Tipe solid : dipakai excavator
terpasang pada upper structure ) Tipe segment : dipakai bulldozer
menuju ke travel motor . Prinsip Kerja
Putaran yang masuk kedalam final
8. Travel motor drive direduksi ( diperkecil ) oleh gigi-
gigi utama didalamnya seperti : Sun
Lokasi dipasang pada under carriage gear, Planetry gear, dan Ring gear,
yaitu tetap dan menyatu dengan final sehingga hasil akhir putaran out put
drive kiri dan kanan . menjadi lebih kecil dan tenaga yang
Fungsinya merubah tenaga oil flow didapat menjadi besar .
hidraulic menjadi tenaga mekanis .
Page 13 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
11. Under carriage memperhatikan ketentuan skala
gambar .
Under carriage / Kerangka bawah - terjadinya benturan antara batu
adalah : dengan permukaan bawah diagonal
- Bagian bawah dari unit yang brace yang dapat merusak fisik
berfungsi untuk bergerak maju , diagonal brace .
mundur , belok kiri dan kanan . - unit sudah beroperasi dalam waktu
- Bagian bawah dari unit yang lama sehingga dengan variasi
menahan dan meneruskan berat beban dapat menyebabkan
dari unit ke landasan . perubahan kelurusan track frame .
- Bagian bawah dari unit yang
berfungsi sebagai pembawa dan B. Roller
pendukung unit .
Jenis roller ada 2 yaitu :
Klasifikasi kerangka bawah - Track roller
Fungsinya sebagai pembagi berat
1. Tipe RIGID unit ke track . Track roller ada dua
Tipe kerangka ini front idler jenis juga yaitu single flange dan
dilengkapi rubber pad , final drive double flange roller yang pada
tidak memakai rubber bushing dan umumnya untuk pemasangannya
equalizing beam hanya duduk di yang pertama dan terakhir di
atas main frame ( frame utama ) pasang single flange roller . Hal ini
2. Tipe SEMI RIGID bertujuan untuk memudahkan pada
Tipe kerangka ini pada sprocket saat belok .
dilengkapi dengan rubber bushing - Carrier roller
dan front idler di lengkapi rubber Fungsinya yaitu menahan berat
pad dan equalizing beam di lock gulungan bagian atas dari track
dengan pin pada frame utama . shoe assy agar tidak melentur dan
3. Tipe BOGEY menjaga gerakan track shoe tetap
Tipe ini terdapat dua idler , track lurus pada posisi sprocket dan
roller dapat bergerak fleksibel dan idlernya .
sprocket kedudukannya lebih tinggi
dari idler . C. Front idler

Bagian – bagian Under carriage Berfungsi untuk meredam kejutan


dari depan dan membantu
A. Track frame menegangkan / mengendorkan
Track frame merupakan tulang track .
punggung dari under carriage dan
sebagai tempat kedudukan dari D. Recoil spring
komponen – komponen .
Track frame di buat khusus mampu Berfungsi untuk meredam kejutan
melawan beban kejut selama operasi dari idler . Sedang untuk mengatur
berat atau ringan dari kondisi kerja unit kekencangan track digunakan
. TRACK ADJUSTER .
Track frame bisa mengalami ketidak
lurusan atau center , hal ini disebabkan
karena :
- posisi track roller dalam
pemasangannya tidak

Page 14 of 15
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
E. Track link Dibuat dari baja Mangaan dan
digunakan pada lokasi bersuhu
Berfungsi untuk : tinggi
- Merubah gerak putar menjadi
gerakan gulungan . 3. Rock Bed Shoe
- Tempat tumpuan atau rel dari track
roller sehingga unit dapat berjalan .
- Tempat kedudukan pin , bushing
dan track shoe .
- Tempat bersinggungan dengan
roller saat unit diam maupun
bergerak .
- Penumpu berat unit ke landasan .
Dipergunakan untuk lokasi berbatu ,
F. Track shoe tidak mudah retak dan bengkok ,
terbuat dari material Mangaan dan
Fungsinya disamping tempat dirancang anti slip.
persinggungan dengan tanah juga
merupakan alas gerak dari unit dan 4. Swamp Shoe
juga merupakan pembagi berat unit
ke permukaan tanah .

Tipe track shoe :

1. Single Grouser Shoe

Dirancang untuk daerah berlumpur


(Swampy area) dengan tipikal Shoe
dengan bentuk segitiga dengan
bidang kontak lebih luas sehingga
mempunyai daya apung lebih
besar.

Dirancang untuk daerah berbatu G. Guard


dan bertraksi besar , dirancang
dengan grouser tinggi dan sering 1. Track roller guard
disebut “Extreme Service Shoe” , Track roller guard berfungsi untuk
lebih tahan keausan dan bengkok . - Melindungi kerusakan track
roller yang di akibatkan oleh
benda – benda dari luar ( batu /
2. Scoria Disposal Shoe kayu )
- Mencegah lepasnya track link

2. Wear guard
Wear guard berfungsi untuk
melindungi final drive dari terjadinya
keausan akibat gesekan dengan
benda – benda luar ( kayu / batu ) .

Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai