Bab Ii Oht 777-D

PEMAHA
AMAN INSTRUMEN PANEL D
DAN KONTROL CAT 777‐D
BAB II
PEMAH HAMAN INSSTRUMEN PANEL DA
AN KONTR
ROL
2.1. Instrumen Pan
nel & Kontrrol

Gaambar Instrument Panel d dan Control
KEETERANGAN
1. Steering Column and teleescope contro ol 16. Faan speed swittch
2. Cigarette Ligghter (12V) 17. Teemperature vvariable switcch
3. Multi Function Switch 18. Panel light swiitch
4. Horn Button n 19. Engine start sw witch
5. Hazard Flasher Switch 20. Retarder contrrol lever
6. Switch for h
headlights, paarking lights aand tail lights 21. Seervice brake p pedal
7. Switch for the fog lights 22. Accelerator pe
A edal
8. Reverse lighhts switch 23. Transmission sselection leveer
9. Switch for aaccess lights 24. Parking brake switch
10. Throttle bacckup switch 25. Parking brake reset valve
11. Ether startin
ng aid switch 26 In nterior light
12. Automatic rretarder control 27. Hoist control
13. Brake releasse switch 28 Seecondary brake pedal
14. Test switch for TCS 29. Power window w switch
15. Air conditioner switch

Seccara garis be
esar fungsi Instrument Panel adalaah sebagai petunjuk aw
wal / peringgatan
awal, teentang kond disi system p
pada unit seecara keselurruhan.

1 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama

PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL CAT 777‐D
2.1.1. Kelompok Monitor (Monitor Group)

Gambar Instrument Panel Kelompok Monitor

Gambar gauge indicator
KETERANGAN
1. Engine Coolant Temperature Gauge 4. Fuel Level Gauge
2. Brake Oil Temperature Gauge 5. Tachometer Gauge
3. Brake Air Pressure Gauge 6. Actual Gear & Speed Display

Keterangan gambar:
1. Engine Coolant Temperature Gauge
Berfungsi untuk mengetahui kondisi suhu engine, untuk
operasi normal maka suhu pada gauge akan menunjukkan
antara 820C – 1080C (180F – 2270F).

2 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama

CATATAN !!
Jika gauge pada posisi merah berarti suhu kerja melebihi standar (overheat), hentikan
unit ditempat yang aman naikan rpm tanpa beban pada posisi high idle ± 1700 Rpm jika
suhu engine sudah kembali normal operasi dapat dilanjutkan kembali.

2. Brake Oil Temperature Gauge
Menunjukan adanya temperature oli pada brake atau pada
converter dalam keadaan operasi normal, maka gauge register
akan berada pada posisi area garis putih.

CATATAN !!
Jika gauge pada posisi merah, berarti suhu oli brake melebihi dari standar (over heat),
hentikan unit di tempat yang aman, naikan rpm pada posisi high idle ±1700 Rpm. Jika
suhu sudah normal operasi dapat di lanjutkan kembali.

3. Brake Air Pressure Gauge
Berfungsi untuk mengetahui tekanan udara brake yang
ada di dalam tangki udara.

4. Fuel Level Gauge
Berfungsi untuk mengetahui jumlah bahan bakar yang ada
di dalam tangki bahan bakar.

5. Tachometer Gauge
Berfungsi untuk mengetahui putaran engine per menit
(RPM ). Dalam ratusan atau X100. Pada operasi normal Rpm‐
nya antara 1200 – 2200 Rpm.

6. Digital Speedometer
Menunjukkan jumlah kecepatan yang dihasilkan roda
mesin pada satuan MPH atau Km/h.


7. Actual Gear Indicator
Menunjukkan adanya jumlah gigi yang masuk secara actual
akan tetapi tidak sama dengan jumlah gigi yang dipilih dengan
menggunakan lever control transmisi.

2.1.2. Switch & Indicator Lamp

Gambar instrument panel
KETERANGAN
1 Engine starting switch 6 Operator Scroll switch
2 Lamp switch 7 Throttle Back‐up switch
3 Secondary steering & Brake retraction switch 8 Ether starting aid switch
4 Automatic Retarder Control switch 9 Air Conditioner switch
5 Traction Control System switch

A. Instrumen Panel Switch
1. Engine Starting Switch
Ada 3 posisi pada engine starting switch yaitu:
9 Untuk memutuskan aliran listrik.
9 Mengaktifkan semua electrical circuit.
9 Menghidupkan engine.


‐ Posisi (A) :
Kunci harus pada posisi “OFF” sebelumnya untuk bisa
mencabut tetapi untuk lampu bahaya dan circuit lamp
lainnya masih akan tetap bisa beroperasi.

‐ Posisi (B) :
Kunci pada kondisi “ON”, maka semua electrical circuit
akan aktif kecuali starter motor belum bisa beroperasi.

‐ Posisi (C) :
Kunci diputar kekanan untuk start maka starter motor
akan berfungsi dan secepatnya engine menyala segera
lepaskan, dan kunci akan kembali keposisi “ON” (2), tuas
transmisi harus dalam kondisi netral sebelum engine
hidup.

2. Lamp Switch
Penerangan lampu dashboard.

3. Secondary steering & Brake retraction switch
Tekan switch sedikit kebawah untuk mengaktifkan
secondary steering dan brake retract pump pada posisi ON,
digunakan saat pengetesan secondary steering dan
pengambilan brake pada saat sedang menarik unit.

4. Automatic Retarder Control Switch
Berfungsi untuk membatasi kecepatan agar tidak terjadi
engine over speed pada saat di turunan, ARC akan otomatis
aktif pada saat RPM engine mencapai + 1900 setelah ARC di
aktifkan. Automatic Retarder Control akan aktif dengan
menekan bagian tengah atas dari switch.

CATATAN !
Untuk mengoperasikan Automatic Retarder Control sebaiknya switch tidak di gunakan
selama operasi normal. Pada saat pedal gas di injak, maka secara otomatis akan
menggagalkan system kerja ARC.


5. Traction Control System Test switch
Berfungsi untuk menguji TCS (Traction Control System) pada
roda belakang.

CATATAN !!
TCS akan aktif secara otomatis pada saat terjadi perbedaan putaran antara roda
belakang kanan dan kiri akibat spin/ slip, kecuali pada saat berbelok.

6. Operator Scroll switch
Switch ini di gunakan untuk mengaktifkan
9 Service meter
9 Odometer
9 Digital Tachometer
9 Load Counter
9 Diagnostic Scrolling

7. Throttle Back‐Up Switch
Berfungsi untuk menaikkan RPM pada saat akselerator pedal
tidak berfungsi, RPM maksimal yang bisa dipakai adalah
1300 RPM ini digunakan untuk memindahkan unit.

8. Ether Starting Aid Switch
Pemanasan awal (Preheating).

9. AC Switch
Switch untuk menghidupkan Air Conditioner (AC).

10. Battery Disconnect Switch
Saat saklar pemutus hubungan (1) pada posisi OFF, maka
sistem elektrik tidak berfungsi. Apabila saklar (1)
dikembalikan pada posisi ON, maka battery akan terhubung
kembali dengan seluruh sistem elektrik.


PERHATIAN !!
Jangan pindahkan switch pemutus battery pada
posisi OFF saat mesin sedang beroperasi. Karena
akan menimbulkan kerusakan pada sistem elektrik.

‐ Posisi ON
Masukkan kunci, putar searah jarum jam untuk
mengaktifkan sistem elektrik. Saklar pemutus battery (1)
harus pada posisi ON sebelum menghidupkan mesin.

‐ Posisi OFF
Putar switch pemutus battery (1) kebalikan dari arah
jarum jam pada posisi OFF untuk mematikan sistem
elektrik.

1. Signal Switch (1)
Gerakkan lever keatas untuk tanda belok kekanan. Bila lever
diposisi tengah lampu akan mati, dan gerakkan lever
kebawah untuk tanda belok kekiri
‐ Front Wipers (1)
Putar knob kekanan untuk mengaktifkan wiper, putar
kekiri untuk mematikan

‐ Window Washer (1)
Tekan kedalam switch (1) untuk menyemprot air wiper

‐ Switch Dimmer (1)
Tarik tuas kontrol kearah operator untuk merubah
tingkat pencahayaan lampu besar. Lampu akan berubah
dari lampu dekat ke lampu jauh atau sebaliknya.

2. Front Brake switch
Dengan lever digerakkan kekiri dan service brake pedal
diinjak, maka brake roda depan dan belakang akan bekerja.
Dengan lever digerakkan kekanan dan service brake pedal
diinjak, maka hanya brake belakang saja yang bekerja.

3. Tilt Steering switch
Tarik knob dan atur posisi steering sesuai dengan yang
dikehendaki

4. Cigarette Lighter Switch
Tekan kedalam untuk memanaskan element dan akan mati
sendiri bila elemen sudah panas.

5. Horn Switch
Tekan switch kebawah, klakson akan berbunyi. Klakson
digunakan untuk memberikan tanda – tanda atau isyarat.

B. Indicator Lamp

1. Left Turn Indicator
Menunjukkan arah belok kekiri bila lever posisi kebawah.


2. Dump Body Up Indicator
Indikator ini akan menyala ketika sensor yang ada
dibelakang truck menyatakan bahwa dump body tidak turun
secara utuh. Indikator ini juga akan menyala selama 3 detik
saat kendaraan dihidupkan, agar operator mengetahui
bahwa indikator tersebut berfungsi dengan baik. Penting
bagi operator untuk memperhatikan hal ini. Segeralah
melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya,
apabila indikator tidak menyala saat mesin dihidupkan atau
apabila indicator tetap menyala meskipun dump body telah
turun secara utuh.

3. Transmission Reverse Indicator
Menunjukkan lever transmissi pada posisi mundur, dan
apabila akan memindahkan gigi mundur kegigi maju atau
sebaliknya unit harus benar‐benar berhenti.

4. High Beam Indicator
Menunjukkan lampu jauh atau Dimmer.

5. Right Turn
Menunjukkan arah belok kekanan bila lever posisi
keatas.

6. Action Light Indicator
Indikator ini akan menyala bila memerlukan suatu tindakan
dari operator. Peringatan kategori 2 dan peringatan kategori
3 akan memicu lampu peringatan (3). Lihatlah pada
“Kategori Peringatan pada VIMS” untuk perincian kategori
peringatan.

7. Secondary steering indicator
Menunjukkan pompa steering cadangan berfungsi
dengan baik.


8. Retarder Indicator
Indikator ini akan menyala (ON) ketika Kontrol Otomatis
Retarder/ ARC menyala (ON). Indikator ini juga akan
menyala pada saat pengggunaan retarder atau rem servis
secara manual dan akan menyala selama 3 detik saat mulai
digunakan, untuk memberi pesan pada operator bahwa
indikator ini bekerja dengan baik. Penting bagi operator
untuk memperhatikan indikator ini. Periksalah segera
apabila indikator tidak menyala atau menyala redup saat
mulai digunakan, atau tetap menyala (ON) meskipun rem
servis tidak digunakan.

C. Warning Lamp Category
Ada 3 tingkat peringatan pada CMS, adalah sebagai berikut :
1. Tingkat Peringatan Pertama.
Mesin hanya memerlukan “Perhatian Dari Operator” yang ditandai dengan Lampu
Indicator menyala dan jarum penunjuk (gauge) pada garis merah.
2. Tingkat Peringatan Kedua.
Operator harus melakukan “Tindakan Perubahan Pengoperasian Pada Mesin” yang
ditandai dengan Lampu Indicator menyala, jarum penunjuk (gauge) pada garis
merah dan lampu action menyala.
3. Tingkat Peringatan Ketiga.
Operator harus “Menghentikan Operasi dan segera Mematikan Engine” yang
ditandai dengan Lampu Indicator menyala, jarum penunjuk (gauge) pada garis
merah.

1. Warning Category I (Tingkat Peringatan I)
Hanya lampu indicator yang menyala berkedip – kedip, dalam hal ini operator
diminta kewaspadaan dan perhatiannya terhadap system dan mesin. Kerusakan
sistem tersebut tidak membahayakan bagi operator dan juga komponen mesin.


‐ Brake On
Menunjukkan bahwa parking brake dalam keadaan
terpasang dan transmissi dalam netral. Lampu indicator
akan menyala pada saat menghidupkan engine dan akan
hilang pada saat di release.

‐ Charging System
Menunjukkan bahwa system pengisian pada battery tidak
berfungsi dengan baik.

‐ Maintenance Service
Menunjukkan kapan akan dilakukan service, atu
menandakan hal‐hal yang kurang pada system. Contoh:
engine oil filter, fuel filter tidak bekerja dengan baik atau
tersumbat.

‐ Air Filter Restriction
Menunjukkan bahwa filter udara (air cleaner) dalam
keadaan tersumbat, jika lampu indikator masih menyala
selama operasi, maka bersihkan atau lakukan tindakan
perbaikan pada saat itu juga.

‐ Transmission Oil Filter
Menunjukkan bahwa filter oil transmission kotor dan harus
ada perbaikan. Jika lampu menyala lakukan tindakan
perbaikan pada waktu itu juga.

2. Warning Category II (Tingkat Peringatan II)
Pada tingkatan ini lampu indikator menyala yang diikuti dengan lampu action
menyala, Operator harus melakukan perubahan cara pengoperasian pada mesin,
untuk menurunkan suhu yang terlalu tinggi dari beberapa system.


‐ Check Engine
Menunjukkan bahwa sensor pada engine tidak bekerja
dengan baik atau engine over speed pada 2200 RPM.

‐ Converter / Brake Oil Temperature
Menunjukkan bahwa termperatur oil yang berlebihan pada
converter / retarder dan dimana tempat indikator menyala,
brake oil temperature gauge akan berada pada garis merah.
Jika lampu indikator menyala maka kurangi beban dan
kurangi penggunaan retarder atau hentikan mesin sampai
dingin kembali. Jangan mengoperasikan mesin bila indicator
dan lampu action masih menyala.

‐ Coolant Temperature
Menunjukkan daya suhu air pada engine yang berlebihan
dan bila gauge register berada pada garis merah, maka
hentikan mesin dan cari penyebabnya. Jangan
mengoperasikan mesin bila indicator dan lampu action
menyala merah.

3. Warning Category III (Tingkat Peringatan III)
Pada tingkat ini lampu indicator akan menyala dan di ikuti dengan lampu action dan
alarm akan berbunyi, maka segera pinggirkan unit dan matikan engine, untuk
menghindari kerusakan yang fatal dari sistem dan engine.

‐ Engine Oil Pressure
Menunjukkan adanya tekanan oil engine rendah, jika lampu
indikator menyala dan di ikuti dengan lampu action menyala
serta alarm berbunyi, maka hentikan operasi dan segera
matikan engine dan cari penyebabnya, jangan
mengoperasikan unit jika tidak ada perbaikan.


‐ Brake ON
Menunjukkan bahwa keadaan brake pada posisi terpasang
(engaged) jika lampu indikator menyala selama operasi dan
transmisi pada posisi terpasang pada gear dan lampu action
menyala yang diikuti dengan suara alarm, maka hentikan
operasi dan segera matikan engine dan cari penyebabnya,
jangan mengoperasikan unit sebelum ada perbaikan.

‐ Charging System
Menujukkan adanya system pengisian battery tidak
berfungsi dengan baik, jika indikator menyala selama
operasi dan lampu action menyala yang diikuti suara alarm,
maka hentikan unit dan segera cari penyebabnya (mungkin
tali kipas putus atau lepas), jangan mengoperasikan unit
sebelum ada perbaikan.

‐ Steering
Menunjukkan adanya penurunan aliran oil pada steering
utama. Jika indicator menyala selama operasi dan lampu
action menyala yang diikuti dengan suara alarm, maka
hentikan unit dan segera matikan engine dan cari
penyebabnya, jangan mengoperasikan unit sebelum ada
perbaikan.

‐ Coolant Flow
Menunjukkan tidak adanya aliran air pendingin pada engine.
Jika indikator menyala selama operasi dan lampu action
menyala yang diikuti dengan suara alarm maka hentikan unit
dan segera matikan engine sampai ada perbaikan.

‐ Brake Air Pressure
Menunjukkan adanya tekanan udara pada brake rendah, jika
jarum register berada pada garis merah, indikator menyala
selama operasi yang diikuti dengan suara alarm, maka
hentikan unit dan matikan engine dan segera cari
penyebabnya, jangan mengoperasikan unit sampai dengan
adanya perbaikan.



CMS (Caterpillar Monitoring System)
Sebagai alat pemberitahuan pada operator dimana pada saat mesin atau sistemnya
mengalami gangguan. Pada CMS dilengkapi dengan perlengkapan antara lain:
(Action Lamp, Action Light, 4 gauge cluster, Speedometer – Tachometer, Gauge dan
Indicator Lamp)

Cara pengetesan CMS :
Untuk meyakinkan CMS berfungsi atau tidak maka diharuskan bagi operator untuk
melakukan pengetesan pada saat sebelum menghidupkan engine dengan disconnect
switch pada posisi “ON” dan start switch pada posisi “ON” maka electric power akan
mengaktifkan CMS lampu action menyala dan alarm berbunyi.

Keterangan:
9 Pada posisi engine stop, putar kunci switch (1) dari “Off” keposisi “ON”.
9 Lampu indicator (2) akan menyala kira – kira satu detik.
9 Operator display area (3) akan melakukan self test kira – kira 3 detik, dengan meter
simbol 888.8.8.8 terbaca sebanyak 6 digit.
9 Tachometer gauge (4) dan group gauge (5), jarum akan berputar kekanan dan
kembali lagi keposisi nol dan kemudian akan menunjukkan jumlah yang sebenarnya.
9 Transmisi actual gear indicator (6) menunjukkan gigi yang terpakai.
9 Digital speedometer (7) menunjukkan kecepatan “188” dalam MPH dan Km/h.
9 Lampu aksi akan menyala dan alarm akan berbunyi hanya sekali.


2.2. Control Lever & Pedal

2.2.1. Control Lever
Control Lever yang terdapat di OHT CAT 777‐D diantaranya adalah:

a. Parking Brake Lever (1)
Gerakkan lever parking brake maju untuk membebaskan
parking brake. Gerakkan lever parking brake ke belakang
untuk mengaktifkan/ applied parking brake.

CATATAN
Jangan menggunakan parking brake pada saat unit sedang berjalan kecuali kalau ada
kerusakan pada service brake utama.

b. Transmission Gear Shift Lever (2)
Gunakan tuas kontrol transmisi untuk memilih transmisi
MAJU, NETRAL atau MUNDUR. Pastikan kendaraan
berhenti dan engine pada kondisi low idle saat anda
merubah arah dari MAJU ke MUNDUR atau sebaliknya.

PERHATIAN
Kendaraan harus berhenti dan engine pada kecepatan idle sebelum merubah posisi
tuas, setelah merubah posisi tuas, jangan tekan accelerator pedal sampai terdengar atau
terasa bahwa clutch transmisi telah terpasang.

c. Retarder Brake Lever
Tarik lever retarder kebawah / kebelakang untuk mengaktifkan
brake, tekan lever keatas untuk membebaskan brake. Posisi
control lever menentukan banyaknya pengereman, selanjutnya
lever ditarik kebawah lebih banyak maka akan lebih kuat gaya
pengereman unit tersebut.

Sistem retarder akan membuat kendaraan terjaga

kecepatannya pada saat penurunan yang panjang, tetapi
retarder tidak bekerja seperti kapasitas pengereman yang
normal.

CATATAN
Jangan gunakan retarder pada saat parkir atau di gunakan sebagai parking brake.

PERINGATAN
Penggunaan retarder yang terlalu agresif pada kondisi jalan yang licin dapat
menyebabkan operator kehilangan kontrol atau kerusakan pada power train. Gunakan
retarder secara perlahan dan bertahap pada kondisi jalan yang licin.

d. Front Brake Cut Off

Dengan lever digerakkan kekiri dan pedal service brake diaktifkan, front dan rear brake
akan berfungsi. Dengan lever digerakkan kekanan dan pedal service brake diaktifkan,
maka hanya rear brake yang akan berfungsi.

CATATAN
Jangan menggunakan service brake untuk memperlambat pada jalan menurun dan
panjang, akan terjadi over heat yang menyebabkan kurangnya umur service pada
komponen brake

e. Hoist Control Lever
Digunakan untuk menaikkan dan menurunkan dump body.


Keterangan:

1. Raise
Tarik secara penuh untuk menaikkan body sampai muatan
yang berada pada body terbuang habis dan release kembali
pada posisi semula.

2. Hold
Jika body dalam keadaan tidak terpakai maka letakkan body
pada posisi hold (tertahan).

3. Lower
Dorong keposisi bawah untuk menurunkan body, release lever
pindah keposisi float.

4. Float
Pada saat tuas berada pada posisi float, dump body akan
mencari tingkatnya, dan tuas akan tetap pada posisi ini sampai
dipindahkan.

CATATAN
Body harus selalu berada pada posisi turun (lower) dan float selama mesin operasi,
ini dilakukan untuk mengurangi kerusakan pada body yang disebabkan getaran pada
saat jalan membawa material.

2.2.2. Control Pedal
Control Pedal yang terdapat di OHT CAT 777‐D diantaranya adalah:

1. Service Brake Pedal
Tekan ke bawah service brake untuk berhenti
atau untuk memperlambat unit dan berfungsi
menjaga engine dari over speeding pada jalan
menurun.

2. Accelerator Pedal
Digunakan untuk menaikkan dan menurunkan RPM unit sesuai kebutuhan.


CATATAN
Lokasi untuk accelerator pedal dilantai bawah sebelah kanan, dalam ruang control
operator. Accelerator pedal berfungsi untuk mengontrol aliran bahan bakar ke engine
(ruang bakar).

3. Secondary Brake Pedal
Digunakan disaat semua brake tidak berfungsi ketika unit sedang travel.

PERINGATAN
Untuk menghindari gerakan kendaraan yang tidak diharapkan pada saat parkir pada
kemiringan, selalu ganjal roda sebelum meninggalkan kendaraan. Jika sistem rem
cadangan diperlukan untuk menghentikan kendaraan, jangan mengoperasikan
kendaraan tersebut sampai pemeriksaan dan perbaikan dilakukan.
Lokasi untuk Secondary Brake pedal dilantai bawah sebelah kiri (warna merah),
dalam ruang control operator.


Bab Ii Oht 777-D

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bab Ii Oht 777-D

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sistem retarder akan membuat kendaraan terjaga

Anda mungkin juga menyukai