PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
BAB I
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN
1.1. Spesifikasi, Fungsi dan Tugas Alat
Arti kode unit:
F M X 440
Horse Power (HP)
Extreme
Medium
Forward
Axle Konfigurasi:
8 x 4
4 titik roda penggerak
8 titik tumpu
1 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
1.1.1. Spesifikasi Unit
Gambar Spesifikasi FM 12
Specification
Nama Satuan FM 12
Engine Hp D 13 A 440
Horsepower Hp 440 Hp
Displacement Liter 12,8 Liter
Compression ratio ‐ 18,1 : 1
No Cylinder, type ‐ 6 Cylinder, In line engine
Payload Ton 30 ton
Engine RPM RPM 2200 RPM
Transmissi ‐ Power tronic
Wheel base Cm 5600 cm
Panjang unit Cm 9465 cm
Lebar unit Cm 2467 cm
Tinggi unit Cm 2949 cm
Tinggi vessel Cm 3845 cm
Refill Capacities
No Item Volume (Liter)
1 Fuel (Solar) 415 Liter
2 Coolant 38 Liter
3 Oil engine 33 Liter
4 Oil transmisi 13,5 Liter
2 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
1.1.2. Fungsi dan Tugas Unit
Suatu alat angkut yang digunakan untuk mengangkut material pada jarak pendek
hingga menengah. Dalam pertambangan Volvo FM X digunakan untuk mengangkut OB
(Over Burden), Coal (Batubara), Fuel (Solar) ataupun dipakai sebagai water truck.
1.2. Basic Engine dan Hydraulic
1.2.1. Basic Engine
Secara umum, klasifikasi berbagai jenis engine pada saat ini biasa dipakai, dapat dilihat dibagan
berikut:
1.2.1.1. Definisi Engine dan Machine
‐ Engine adalah suatu alat yang menghasilkan tenaga melalui proses tertentu, yaitu
proses thermis atau panas dirubah menjadi tenaga mekanis.
‐ Machine adalah suatu unit secara keseluruhan, yang mencakup dari engine sampai
power train, sehingga alat itu bisa bergerak/ jalan.
D 13 A 440
Horse Power
Seri / generasi
Displacement (liter)
Diesel
3 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
1.2.1.2. Fungsi Engine
Fungsi engine adalah sebagai sumber tenaga penggerak utama untuk diteruskan ke
penggerak lainnya.
1.2.1.3. Prinsip Kerja Engine Diesel 4 Langkah
Udara yang dimasukkan kedalam cylinder liner, kemudian dikompresikan mencapai
tekanan 30 – 40 kg/cm2 dan suhunya naik antara 3000C – 4000C, kemudian
disemprotkan bahan bakar (solar) sehingga terjadi pembakaran, yang menghasilkan
tekanan sebesar 60 – 80 kg/cm2 dengan suhu sekitar 6000C – 8000C.
Gambar Langkah kerja engine
Keterangan :
a. Langkah pemasukan udara (Intake stroke)
‐ Intake valve terbuka, exhaust valve tertutup.
‐ Piston bergerak turun dari TDC (Top Death Center) ke BDC (Bottom Death
Center) dan menghisap udara dari intake manifold kedalam ruang bakar
(cylinder liner).
b. Langkah kompresi (Compression Stroke)
‐ Intake valve dan exhaust valve dalam keadaan tertutup.
‐ Setelah piston turun sampai BDC, piston akan kembali naik untuk
memampatkan udara yang telah dihisap tadi.
‐ Suhu didalam cylinder liner pada saat itu bisa mencapai sekitar 6000C – 8000C.
c. Langkah Usaha (Power/ Expansion Stroke)
‐ Intake valve dan exhaust valve masih dalam keadaan tertutup.
‐ Setelah piston mencapai titik yang ditentukan (beberapa derajat sebelum TDC),
kemudian bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar dan terjadilah
pembakaran/ ledakan karena udara yang dikompresikan tadi mempunyai suhu
tinggi dan bercampur dengan bahan bakar.
4 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
d. Langkah buang (Exhaust Stroke)
‐ Setelah langkah power, piston kembali turun dari TDC ke titik BDC.
‐ Kemudian bergerak naik kembali dari BDC ke TDC untuk membuang sisa – sisa
pembakaran melalui exhaust valve.
‐ Intake valve tetap tertutup.
1.2.1.4. System Engine
Engine dapat bekerja secara optimal dengan adanya beberapa system dalam engine.
System – system tersebut diantaranya adalah:
1.2.1.4.1. Air Intake dan Exhaust System
Air Intake dan Exhaust System adalah sistem pemasukan udara dan pengeluaran
udara yang terdiri dari berbagai komponen yang mengatur aliran udara sampai
dengan pengeluaran gas buang sisa pembakaran.
Ada 3 sistem pemasukan udara yaitu:
‐ Naturally Aspirated.
‐ Turbocharger Aspirated.
‐ Turbocharger with after cooler Aspirated.
a. Naturally Aspirated
Gambar Naturally Aspirated
b. Turbocharger Aspirated
Gambar Turbocharger Aspirated
5 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
c. Turbocharger With After Cooler Aspirated
Gambar Turbocharger with After Cooler Aspirated
Berikut adalah fungsi dari masing – masing komponen Air Intake & Exhaust System
NO KOMPONEN FUNGSI
1. Pre Cleaner Memisahkan udara bersih dan kotor sebelum masuk ke
air cleaner.
2. Air Cleaner Sebagai alat pembersih udara sehingga kotoran halus dan
kasar dapat dipisahkan terlebih dahulu sebelum masuk ke
ruangan pembakaran.
3. Vacuator Valve Untuk membuang debu dan kotoran yang masuk ke
dalam ruang air cleaner.
4. Dust Indicator Sebagai petunjuk/ indikator debu pada air cleaner
sehingga dapat diketahui air cleaner tersebut dalam
keadaan tersumbat atau tidak.
5. Turbo Charger Meningkatkan jumlah udara yang akan masuk ke dalam
ruang bakar dengan tekanan tinggi, sehingga udara yang
masuk bertambah banyak dan tenaga engine akan
bertambah sekitar 30 % tanpa merubah konstruksi engine
itu sendiri.
6. Muffler ‐ Sebagai peredam suara.
‐ Sebagai tempat peredam percikan api.
‐ Menurunkan temperature/ suhu gas buang.
‐ Memberikan back pressure ke dalam ruang bakar
sehingga perubahan suhu menjadi kecil pada
cylindernya.
6 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
7. After Cooler Mendinginkan udara yang masuk ke dalam ruang bakar
setelah dari turbocharger, sehingga berat udara
persatuan volumenya bertambah padat dan tenaga
engine bertambah 5% – 10%.
8. Intake Manifold Sebagai tempat penampungan udara bersih sebelum
dimasukkan ke dalam ruang bakar.
9. Exhaust Manifold Sebagai tempat berkumpulnya gas buang hasil
pembakaran sebelum dibuang melalui muffler.
10. Exhaust Pipe Sebagai saluran pembuangan akhir dari gas buang sisa
pembakaran.
Catatan :
‐ Turbocharger
Turbocharger ini mempunyai dua impeller yaitu turbin dan blower. Turbin di putar
oleh gas buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin
dipasang blower dengan ikatan nut (mur), sehingga putaran blower akan sama dengan
putaran turbin. Putaran dari turbocharger berkisar antara 50.000 – 150.000 RPM.
Pada tengah – tengah rumah turbin dilengkapi dengan saluran oli untuk pelumasan
bearing. Pelumasan ini menggunakan oil engine.
Proses kerjanya yaitu untuk mengalirkan udara bertekanan kedalam ruang bakar dan
menyebabkan suhu udara naik. Proses pendinginan udara menggunakan charge air
cooler dan memungkinkan fuel lebih banyak yang dikabutkan kedalam ruang bakar,
dengan demikian diperoleh tenaga yang lebih pada engine, dan pemakaian bahan
bakar rendah.
Gambar Turbocharger
‐ Inter Cooler
Intercooler berfungsi untuk menurunkan suhu udara sebelum masuk keruang
pembakaran.
7 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
Gambar Siklus intercooler
Turbo adalah pengisi udara yang proses kerjanya sebagai compressor untuk
mengalirkan udara bertekanan kedalam ruang bakar dan menyebabkan suhu naik.
Proses pendinginan udara menggunakan charge air cooling dan memungkinkan
fuel lebih banyak yang dikabutkan kedalam ruang bakar, dengan demikian
diperoleh power pada engine. Charge air cooler mampu mendinginkan udara ±
100 %, akan diperoleh torque engine ± 10 % dan pemakaian bahan bakar rendah.
1.2.1.4.2. Fuel System
Fuel system adalah rangkaian komponen yang menyalurkan bahan bakar ke ruang
bakar dengan jumlah, tekanan dan waktu tertentu sehingga terjadi proses
pembakaran.
Unit Volvo FM 12 menggunakan jenis Electronic Engine Control Unit (E ECU).
Dibawah ini adalah bagan atau skema aliran fuel system.
Gambar Fuel System type EECU
8 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
Gambar Alur Fuel System type EECU
Nama Komponen
1 Fuel Pump 9 Injector.
2 Hand priming pump 10 Non return valve
3 Fuel filter 11 Regulator
4 EECU 12 Automatic bleeding
5 Cooling loop 13 Non reverse valve
6 Fuel flow valve 14 Bleed nipples
7 Strainer 15 Filter bracket
8 Control over flow valve 16 Drain fuel system.
Berikut adalah fungsi dari masing – masing komponen Fuel System
NO KOMPONEN FUNGSI
9 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
Control overflow
8. Untuk mengatur sirkulasi over flow agar tetap konstan.
valve
Untuk menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar
9. Injector
dengan tekanan tinggi ke ruang bakar.
*Sumber Data OMM Volvo FMX
Cara kerja:
Fuel dihisap melalui primary fuel filter oleh fuel transfer pump. Fuel mengalir
melewati engine ECM menuju secondary fuel filter, selanjutnya fuel mengalir ke fuel
gallery sebelum dikabutkan oleh injector. Kembalinya fuel dari injector melalui fuel
pressure regulator.
1.2.1.4.3. Lubricating System
Lubricating system adalah sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang
mengatur aliran oli pelumas keseluruh komponen engine yang bergerak dan
membutuhkan pelumasan sehingga engine dapat bertahan lama.
Gambar Lubricating System
10 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
Nama Komponen
1 Thermostat valve oil cooler. 9 Compressor
2 Over flow valve / By pass 10 Turbocharger
3 Piston cooling valve 11 Regulating valve
4 Over flow valve (full flow filter) 12 Oil cooler
5 Over pressure vale 13 Sprayed (nozzle)
6 Safety valve 14 Drive pump
7 Full flow filter 15 Oil pan
8 By pass filter
‐ Oli di sirkulasikan oleh drive pump ke oil cooler dan kedua flow filter kemudian oli
disalurkan untuk pelumasan komponen engine yang berada di cylinder block &
cylinder head.
‐ Drive pump dilengkapi dengan safety valve.
a. Safety valve akan membuka, jika tekanan oli pada sistim naik.
b. Thermostat valve berfungsi untuk mengatur aliran oli untuk diteruskan ke oil
cooler.
‐ Bila suhu oli didalam oil cooler antara 105° ‐ 115°C, maka thermostat akan
terbuka, dan oli langsung keluar masuk sistim pelumasan tanpa melewati oil
cooler.
‐ Bila suhu oli naik dan didalam oil cooler meningkat, thermostat valve tertutup dan
oli mengalir masuk ke oil cooler untuk didinginkan sebelum kesistim pelumasan.
Kedua full flow filter menggunakan sebuah overflow valve, yang berfungsi untuk
menjamin pelumasan engine pada saat filter oli tersumbat.
Berikut adalah fungsi dari masing – masing komponen Lubricating System:
NO KOMPONEN FUNGSI
1. Oil Pan Tempat penampungan oli engine.
2. Strainer Penyaring oli dari kotoran yang kasar.
3. Drive Pump Sebagai pompa oli utama, memberikan oli bertekanan dari Oil
Pan ke sistim / bagian – bagian yang perlu di lumasi.
4. Scavenging Pump Membantu memompakan oli pada waktu unit mendaki
maupun menurun sehingga selalu ada pelumasan pada
lubrication system.
5. Oil Filter Membersihkan oli dari kotoran dan partikel lain yang timbul
selama sirkulasi sehingga dapat memperpanjang daya tahan
umur engine
11 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
10. Bypass Filter Menyaring oli dari oil pan jika oil filter buntu melalui main
gallery dan sebagai pendingin oli karena tempatnya diluar
engine.
11. Oli ‐ Membentuk lapisan film.
‐ Sebagai pendingin.
‐ Sebagai penyekat.
‐ Sebagai pembersih.
‐ Sebagai pencegah / anti karat.
‐ Sebagai pemindah tenaga pada hydraulic & brake system.
‐ Sebagai media pemindah daya pada torque converter.
1.2.1.4.4. Cooling System
Cooling System adalah system yang terdiri dari berbagai komponen yang mengatur
aliran pendingin keseluruh komponen engine yang membutuhkan pendinginan
sehingga suhu engine selama bekerja dapat tetap stabil pada suhu yang telah di
tentukan dan system ini juga dapat mengatur pencapaian suhu kerja engine. Suhu
kerja engine normal adalah 700C ‐ 900C.
Gambar Alur pendinginan / Cooling System
12 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
NAMA KOMPONEN
1. Coolant pump 5. Compressor
2. Coolant filter 6. Radiator
3. Oil cooler 7. Expansion tank
4. Thermostat 8. Heating cell ( in cab )
NO KOMPONEN FUNGSI
Mensuplai/ memompakan air dengan aliran yang
1. Coolant pump
bertekanan ke dalam system pendingin air.
Mencegah korosi, sebagai pembersih endapan karat
2. Coolant filter
pada sistem pendingin air.
Mendinginkan oli engine, transmisi dengan media
3. Oil cooler
pendingin air.
Untuk mengatur air bekas pendinginan ke radiator atau
ke engine lagi hingga suhu air pendingin tetap konstan
4. Thermostat
70 –90 oC atau mempercepat suhu kerja engine saat
bekerja maupun mencegah engine overheat.
Komponen compressor untuk pendinginannya
5. Compressor
menggunakan air pendingin.
Tempat menampung air pendingin engine dan proses
6. Radiator
pendinginan air tersebut, dibantu dengan udara luar.
13 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
Pipa dan hose dialiri air panas dari thermostat housing ke pemanas cabin (heating
cell).
Water filter dihubungkan langsung dengan saluran cooling jacket pada cylinder block,
yang bertujuan membersihkan air pendingin secara terus menerus dan mencampur
zat anti karat ke air pendingin.
CATATAN
Gunakan hanya Volvo CE original Anti‐freeze, gunakan genuine Volvo Coolant ketika
menambah atau mengganti coolant, sebaliknya jika tidak cooling system akan rusak
oleh karat atau sejenisnya.
Jangan pernah mengisikan coolant dingin ke engine yang masih panas, karena dapat
menyebabkan cylinder block dan cylinder head retak.
1.2.1.4.5. Electric System
Untuk menunjang kerja unit dibutuhkan tenaga listrik karena beberapa komponen
atau system tergantung pada arus listrik, sistem kelistrikan pada unit antara lain :
a. Starting System
Starting system adalah sistim kelistrikan yang berfungsi sebagai penggerak awal
untuk menghidupkan engine.
Gambar Starting system
Komponen yang digunakan pada Starting System diantaranya adalah:
1. Starting Motor 4. Starting Switch (position ”ON”)
2. Battery 5. Chassis (Grounded)
3. Battery Relay
b. Charging system
14 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
Charging system atau sistem pengisian battery adalah sistem pengisian battery
sebagai sumber arus listrik yang digunakan untuk menggerakkan aksesoris engine dan
unit secara keseluruhan, selama engine dalam keadaan hidup.
Gambar Charging system
Komponen yang digunakan pada Charging System diantaranya adalah :
1. Alternator 4. Starting Switch (posisi ON)
2. Battery 5. Chassis (Grounded)
3. Battery Relay
c. Accessories Electric
Accessories Electric adalah perlengkapan electric yang digunakan untuk
mendukung kerja unit saat beroperasi, antara lain:
1. Lighting 5. Wiper
2. Rotary Lamp 6. Timer Auto Lube (Jika dilengkapi)
3. Radio
4. Horn
PERHATIAN
Pada unit Volvo Articulated hauler di lengkapi dengan perangkat elektronik berupa
ECU (Electronic Control Unit) yang di dalamnya terdapat Hardwere dan Softwere.
Perangkat softwere sangat sensitive, rentan terhadap arus listrik yang besar (pada
saat pengelasan) dan yang terutama sangat rentan terhadap gelombang elektro
magnetic yang terdapat pada signal handphone.
Berikut adalah fungsi dari masing – masing komponen Electric System:
15 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
1.2.2. Basic Hydraulic
- Definisi Hydraulic System
Hydraulic system adalah suatu sistim pemindah tenaga dengan mempergunakan zat
cair / oli sebagai perantara.
- Fungsi Hydraulic System
Hydraulic sistem berfungsi untuk menggerakkan peralatan kerja (attachment).
Disamping itu juga dapat untuk menggerakkan sistem – sistem tertentu seperti:
Steering, dump body dan sistem brake.
Dibawah ini adalah salah satu gambar contoh dari suatu system hydraulic.
16 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
Gambar Hydraulic System
Secara garis besar system hydraulic mempunyai komponen‐komponen utama:
NO KOMPONEN FUNGSI
1. Tangki hidrolik Sebagai tempat penampungan oli dari sistem dan
(hydraulic tank) berfungsi sebagai pendingin oli yang kembali.
2. Pompa hidrolik Sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam sistem. Dan
(hydraulic pump) bersama komponen lain menimbulkan hydraulic
pressure (tenaga hidrolik).
3. Control valve Untuk mengarahkan jalannya oli ke tempat yang
diinginkan.
4. Main relief valve Untuk membatasi tekanan maksimum yang diijinkan
dalam hydraulic system.
5. Pressure line Saluran oli hidrolik bertekanan tinggi, baik berbentuk
pipa atau hose.
6. Hydraulic control Mengarahkan spool yang terdapat dikontrol valve
lever (membuka & menutup saluran oli).
7. Actuator (hydraulic Sebagai perubah dari tenaga hidrolik menjadi tenaga
cylinder) mekanik.
8. Filter Oil Hydraulic Untuk menyaring kotoran‐kotoran agar tidak ikut
bersirkulasi.
Accumulator Untuk menyimpan energi bertekanan dan meredam
gaya kejut dari attachment hydraulic.
17 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
1.2.2.1. Sifat Zat Cair
Berikut ini adalah sifat – sifat Zat Cair
a. Zat cair mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang rendah.
b. Zat cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.
c. Zat cair bentuknya selalu berubah – ubah dan selalu menyesuaikan dengan wadah
yang ditempatinya, tetapi isinya atau volumenya tetap.
d. Zat cair tidak dapat di mampatkan atau dipadatkan (Uncompressible).
Gambar percobaan zat cair
Percobaan zat cair sangat erat hubungannya dengan “HUKUM PASCAL”.
Apabila kita melihat gambar diatas, Hukum pascal sangat berkaitan dengan gambar
percobaan zat cair tersebut.
Adapun bunyi dari Hukum Pascal adalah sebagai berikut :
“Suatu zat cair dalam ruangan tertutup apabila diberikan tekanan, maka tekanan
tersebut akan diteruskan ke semua arah dengan sama rata, serta tegak lurus pada
bidangnya“.
1.2.2.2. Keuntungan dan Kerugian System Hydraulic
System Hydraulic yang digunakan pada alat – alat berat mempunyai keuntungan dan
kerugiannya, antara lain :
A. Keuntungan
1. Dapat menyalurkan tenaga dan gaya yang besar.
2. Pencegahan over load tidak sulit.
3. Control pengoperasian mudah dan cepat.
4. Penggantian kecepatan lebih mudah.
5. Getaran yang timbul relatif kecil.
6. Daya tahan lebih lama.
B. Kerugian
1. Peka terhadap kebocoran.
2. Peka terhadap perubahan suhu.
3. Kadang – kadang kecepatan kerja berubah.
4. Saluran system kerja sangat rumit / tidak sederhana.
18 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
1.2.2.3. Prinsip Kerja Hydraulic
Prinsip kerja Hydraulic dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Single Acting
Adalah suatu sirkuit hydraulic yang prinsip kerjanya jika memanjangkan rod
cylinder dengan menggunakan tenaga hydraulic, sedang memendekkannya dengan
menggunakan beban dari attachment (peralatan kerja) itu sendiri atau menggunakan
gaya grafitasi (Misal : Vessel untuk Articulated).
2. Double Acting
Adalah suatu sirkuit hydraulic yang prinsip kerjanya jika untuk memanjangkan dan
memendekkan rod cylinder dengan menggunakan tenaga hydraulic. Sirkuit ini di
tandai dengan adanya dua saluran yang terdapat pada cylinder hydraulic yang terletak
dimasing – masing ujungnya.
1.3. Pengenalan Komponen
Gambar Komponen Volvo FM X
Nama Komponen
1. Radiator & cooler group 5. Air tank
2. Head lamp 6. Rear tyre
3. Turn signal lamp 7. Vessel/ Dump body
4. Front tyre
19 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGEENALAN UNIT DAN KOMPON
NEN FM X
1.3.1. Power Traain
Adalah suatu urutan/ rangkaian penggerak teenaga yang di mulai dari engine saampai
finaal drive sehin
ngga unit tersebut dapat bergerak/ berjalan.
Gambar Power Train V
Volvo FM X
KETERANGAN
1 Engine 5 Universsal Joint
2 Clutch 6 Differenntial
3 Transmiission 7 Final Drrive
4 Propeller Shaft
Dib bawah ini nama – nama yyang termassuk dalam Po ower Train, antara lain:
1.3.1.1. Engine e
Berfungsi sebagai sum mber tenagaa penggerakk utama dengan prinsip merubah teenaga
thhermis menjjadi mekaniss.
1.3.1.2. Flywh heel
Berfungsi untuk mem mindah tenaaga putar daari engine kee
power train.
1.3.1.3. Sistem m Clutch
D
Definisi clucth h:
Suatu kompo onen pengh hubung dan n pemutus,
dalam rangkaaian tenaga pada suatu kendaraan.
Clucth terletaak diantara eengine dan ttransmisi.
Fungsi clutcch untuk mempermudah saat
perpindahan speed denggan cara meemutus dan
m
menghubung gkan tenaga engine ke trransmisi.
20
0 Operation
n People Deveelopment | PTT. Bukit Makm
mur Mandiri Utama 2012
PENGEENALAN UNIT DAN KOMPON
NEN FM X
Nama dan fun
N ngsi kompon nen clucth
1. Disc clucth
Berfungsi sebagai media
m pemmutus dan penghubungg
putaran eengine ke traansmisi.
2. Cluth oil
Berfungsi untuk meenimbulkan tekanan oli o didalam m
clucth master cylindder kemudiaan diteruskaan ke clucth h
booster, untuk meenghubungkkan dan memutuskan m n
kopling.
3. Pedal cluccth
Berfungsi sebagai teempat berpijak untuk memberikan n
tekanan d didalam cluccth master cyylinder.
4. Clucth maaster cylindeer
Berfungsi sebagai tempat
t terjjadinya tekkanan untuk
mensuplaay udara dan n oli yang diteruskan paada booster/
servo cluccth.
5. Clucth bo ooster
Berfungsi untuk meempermudah h pengoperrasian clucth h
dan merin ngankan ten naga oparattor.
1.3.1.4. Transmission
Berfungsi sebagai ko omponen penerus
p ten naga untuk mendapatkkan gerak maju,
m
m
mundur dan kecepatan u unit.
FM X menggu unakan tipe Power tronic Transmission (I‐Shift TTransmission n, AT 2412 C)
- A : Autom
matic
- T : Transm
mission
- 24 : Max Toorque 2400 NM
- 12 : Forward Gear
- C : Model
21
1 Operation
n People Deveelopment | PTT. Bukit Makm
mur Mandiri Utama 2012
PENGEENALAN UNIT DAN KOMPON
NEN FM X
Gam
mbar Propellerr shaft
1.3.1.6. Cente
er bearing.
Berfungsi sebagai beaaring sambungan propeller shaft, teerletak pada frame.
Gam
mbar Center bearing
1.3.1.7. Universal joint
Berfungsi untuk men njaga keseim
mbangan pu
utaran prop
peller shaft. Terletak antara
output transm
misi dan diffferential.
Gam
mbar Universa
al joint
1.3.1.8. Differential
Berfungsi untuk mereeduksi putarran serta meembedakan kecepatan p
putar antara roda
kiiri dan roda kanan saat u
unit berjalan
n membelokk.
Gambar Diffferential Vollvo FM X
N
NAMA KOMP PONEN
1. Pinion ggear 2. Beveel gear 3. Drive shaft
22
2 Operation
n People Deveelopment | PTT. Bukit Makm
mur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
1.3.1.9. Final drive
Berfungsi mereduksi putaran akhir untuk mendapatkan torque yang lebih besar.
Komponen Final Drive
1. Sun Gear
2. Planetary Gear
3. Ring Gear
1.3.2. Lower Structure (Chassis)
Adalah kerangka bagian bawah dari komponen unit yang digunakan untuk menopang
sistem kerja unit.
Gambar Lower Structure keseluruhan
Gambar kerangka bawah FM X
Nama dan fungsi komponen :
1. Shock absorber berfungsi sebagai peredam geteran dari permukaan jalan dan
sebagai penyeimbang gerak unit.
2. Parabolic leaf spring pada bagian depan dan leaf spring bogie tandem drive pada
bagian belakang, berfungsi sebagai peredam kejut, getaran dari luar (kondisi jalan).
3. Bracket spring berfungsi sebagai tempat kedudukan spring.
4. Stabilizer berfungsi untuk mengurangi gaya centrifugal, saat unit berjalan
membelok.
5. Trunion assembly berfungsi untuk titik tumpu dan penyeimbang pergerakan antara
differential depan belakang dan differential belakang – belakang.
23 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGEENALAN UNIT DAN KOMPON
NEN FM X
1.3.3.1. Komp
ponen Steering
24
4 Operation
n People Deveelopment | PTT. Bukit Makm
mur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
Gambar Steering tipe twin axle
KETERANGAN
1. Steering Wheel 8. Knuckle
2. Steering column 9 Tie rod
3. Steering shaft 10. Steering pump
4. Steering valve 11. Steering oil case
5. Pit man arm 12. Intermediate pit man arm
6. Link rod 13. Cylinder rod (auxiliary steering)
7. Steering arm
1.3.3.2. Power Steering
Berfungsi meringankan kerja operator untuk mengendalikan arah kendaraan.
Keterangan gambar:
1. Oil reservoir
2. Vane pump
3. Camp ring
4. Rotor
5. Control valve
A : Jalur oli ke steering valve
B : Jalur oli dari steering valve
1.3.4. Rem/ Brake
- Definisi brake
Adalah sistem mekanisme pengendalian kecepatan suatu kendaraan.
- Fungsi brake
Menghentikan sisa putaran roda dan mengurangi kecepatan unit/ kendaraan, ketika
beroperasi maupun posisi parkir dan sebagai pengaman operator saat operasional.
Prinsip kerja brake
Merubah energi gerak putar menjadi energi panas. Rem/ brake bekerja disebabkan
adanya sistem gabungan penekanan, melawan sistem gerak putar. Efek pengereman
(braking effect), diperoleh adanya gesekan yang ditimbulkan dari dua obyek benda.
25 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
- Tipe Rem/ Brake
Rem/ brake yang digunakan kendaraan dapat digolongkan menjadi beberapa tipe,
tergantung pada penggunaannya.
Tipe brake:
Unit Volvo FM X, sistem brake menggunakan Full Air type. Proses kerja brake Full air type
adalah jika pedal brake ditekan, tekanan udara diteruskan ke chamber brake, untuk
mengaktifkan brake shoe melalui cam shaft.
a. Sistem Foot Brake / Service brake Volvo FM X
Gambar brake full air type
26 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGEENALAN UNIT DAN KOMPON
NEN FM X
G
Gambar Cham
mber brake
27
7 Operation
n People Deveelopment | PTT. Bukit Makm
mur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
7. Spring brake chamber
Berfungsi untuk mengaktifkan service brake dan parking brake. Spring brake
chamber dibagi menjadi dua yaitu:
- Service brake chamber : dioperasikan saat braking
- Spring brake chamber : dioperasikan menggunakan tekanan angin
melalui control valve dan bisa aktif secara otomatis ketika terjadi droop
pressure pada batas tekanan udara yang ditentukan.
8. Lining brake
Sebagai alat lapisan/ bantalan pada sepatu rem,
yang melakukan penekanan, gesekan pada drum/
tromol yang tujuannya mengurangi/ menghentikan
putaran roda hingga unit itu berhenti.
9. Drum Brake
Sebagai alat/ sarana pendukung tempat duduknya
roda yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat
menekan gesekan dalam mengurangi/ menghentikan
putaran melalui lining brake.
10. Slack adjuster
Berfungsi untuk adjust clereance antara brake lining
dan drum brake.
b. Parking brake
Parking brake unit FM X bidang kontaknya berada di roda yang dilengkapi dengan
double chamber brake.
c. Emergency brake valve / Blocking valve
Berfungsi untuk menetralkan spring brake pada sistim brake.
Bila tekanan udara di spring brake chamber menurun atau kosong (secara
otomatis atau manual), spring akan menekan camshaft untuk diteruskan ke brake
shoe.
d. Auxiliary Brake (Rem tambahan)
EPG (Exhaust pressure governor)
28 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
29 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
‐ Tyre Radial
Konstruksi ban radial mempunyai rangka yang terbuat dari satu lapis bahan
kawat baja yang direntangkan dari bead (bibir ban) ke bead dengan sudut 900
terhadap arah pergerakan ban dan relative radial terhadap titik tengah ban.
Pada bagian crown (mahkota ban) mempunyai beberapa lembar lapisan
stabilisator yang juga berfungsi sebagai pelindung. Dengan bentuk konstruksi ini
maka bagian tapak ban akan bekerja secara terpisah sehingga pergerakan side wall
tidak mempengaruhi kerja bagian tapak ban. Dengan kata lain pelenturan ban tidak
merubah luas kontak antara ban dengan permukaan jalan.
Selain itu tidak ada pergerakan antar lapis rangka ban seperti pada ban bias
karena ban radial hanya terdiri dari satu lapis kawat baja dan efek panas yang
ditimbulkan lebih kecil dibandingkan dengan ban bias dan panas yang ditimbulkan
juga lebih mudah di lepas.
Beberapa keuntungan dari ban radial adalah:
1. Umur pakai ban lebih lama.
2. Daya cengkeram lebih baik.
3. Hemat bahan bakar.
4. Lower rolling resistance.
5. Lebih stabil.
6. Beroperasi dalam keadaan dingin (running cooler).
7. Nyaman dikendarai karena side wall yang lebih lentur.
8. Lapisan pelindung pada crown melindungi kerusakan pada daerah crown.
9. Lebih mudah di perbaiki apabila mengalami kerusakan.
10. Daya apung lebih besar (flotation).
Dibawah ini adalah perbedaan konstruksi antara ban Radial dan ban Bias:
Gambar Tyre Radial dan Tyre Bias
30 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN FM X
B. Rim
Fungsi Rim adalah sebagai bracket / tempat untuk penempatan tyre.
Komponennya antara lain:
1. Flange.
2. Rim base.
3. Driver.
4. Bead set band.
5. Lock ring.
Gambar RIM
1.3.6. Attachment (Vessel)
Suatu perlengkapan kerja yang digerakkan oleh system hydraulic.
Gambar Attachment vessel Volvo FM X
‐ Hoist Dump (Cylinder dump)
Berfungsi untuk menaikkan, menurunkan dan memposisikan vessel mengambang.
‐ Spesifikasi:
1 Hoist cylinder, tipe telescopic 3 rod.
Kecepatan dumping normal:
9 Naik (Raise) : 25 – 26 detik pada 1800 Rpm.
9 Turun (Lower) : 26 – 27 detik pada 1800 Rpm.
31 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
BAB II
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL
2.1. Instrumen Panel & Kontrol
Gambar Instrument Panel dan Control
Secara garis besar fungsi Instrument Panel adalah sebagai petunjuk awal / peringatan
awal, tentang kondisi system pada unit secara keseluruhan.
2.1.1. Kelompok Monitor (Monitor Group)
Gambar lampu indicator Volvo FM X
Ketika Engine starting switch diputar diposisi ON, sebelum menghidupkan engine,
monitor check akan tampak (lampu menyala) sekitar 5 – 10 detik.
Dibawah ini adalah lampu‐lampu yang menyala dan peringatan atau perhatian yang muncul.
‐ Central warning lamp akan menyala 2 detik kemudian mati.
‐ Alarm Buzeer akan bunyi selama 2 detik kemudian mati.
1 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
‐ Lampu monitor akan menyala selama 2 detik kemudian mati.
‐ Indikator akan menampilkan 88 selama 2 detik kemudian mati.
‐ Setelah 3 detik system cek selesai, meteran mulai berfungsi.
‐ Jika lampu tidak menyala kemungkinan terjadi kerusakan atau sambungan yang putus.
Jika starting Switch diputar ke ON, dan tuas transmisi tidak pada posisi N, maka pilot lamp
dan central warning lamp akan menyala disertai bunyi alarm. Dan apabila posisi tuas
transmisi diposisikan ke N maka semua akan mati atau berhenti.
2.1.1.1. Character Display
Display ini menunjukkan adanya kerusakan / trouble pada unit dan memberikan
informasi unit yang bersifat peringatan.
SYMBOL INFORMATION ACTION
Matikan engine, tunggu
Crank case pressure tinggi
sesaat dan start lagi
Perhatikan RPM saat
Engine speed terlalu tinggi
mengemudi
Temperature engine terlalu
Tunggu hingga temperature
rendah untuk pengoperasian
Engine diatas 70° C
Engine brake.
Air pressure shift transmission Tunggu sampai air pressure
belum cukup. penuh
Problem gear box
Cek mekanik
(Power tronic type)
Level oil transmission
Tambahkan oli
(Power tronic type)
Problem air pressure transmission
Cek mekanik
(Power tronic type)
2 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
Temperature transmission over Idle sesaat, bila temperature
heat tidak turun lapor mekanik
Problem air dryer Cek mekanik
Adanya kebocoran atau kelebihan
Periksa kebocoran
pada sistim udara.
Problem steering servo
Cek mekanik
(tag axle)
Cabin tidak terkunci rapat Periksa jack cabin
Air didalam water separator Lakukan drain
Tambahkan dengan air
Air wiper kurang
bersih
Pintu cabin atau bagasi terbuka Lakukan pengulangan
Main beam fault Cek mekanik
Direction indicator fault Cek mekanik
Matikan engine & cek
Instrument overheating
mekanik
Matikan engine & cek
Fault in electrical system
mekanik
Brake lamp fault Cek mekanik
Fault fuel gauge Cek mekanik
3 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
Fuel filter warning Cek mekanik
Low fuel level Tambahkan bahan bakar
Tachograph open Cek mekanik
Operasikan retarder brake
Hydraulic retarder over heat
dengan benar
Exhaust ATS filter. Untuk
membersihkan gas buang
( Optional Japan).
Display ini menunjukkan informasi, status penggunaan aplikasi unit:
Preheating aktif atau kegagalan preheating
Alarm jam aktif
Pesan aktif, lakukan pengecekan panel
Odometer mile
Odometer kilometer
PTO aktif
Cruise control aktif
Auxiliary brake aktif
4 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
2.1.1.2. Meter Display Portion
KETERANGAN
1. Oil pressure gauge 5. Speedometer
2. Temperature gauge, coolant 6. Fuel gauge
3. Turbo pressure gauge 7. Air pressure gauge
4. Rev counter / Tachometer.
1. Engine oil pressure gauge
Untuk mengetahui tekanan oil yang bersikulasi dalam
engine. Jika engine mulai panas, jarum harus pada posisi
antara strip 3 dan saat unit beroperasi pada strip 5. Unit
tidak boleh jalan bila jarum penunjuk berada pada posisi
daerah merah. Saat engine low idle jarum pada posisi di kiri
dan bila Rpm dinaikkan maka jarum akan bergerak kekanan.
Pada saat mengemudi perhatikan gauge ini, karena bila
terjadi oil pressure drop, engine bisa rusak/ jammed.
2. Coolant temperature gauge
Untuk mengetahui suhu air pendingin Di dalam engine,
normalnya 850C – 1000C. Selama operasi jarum harus pada
posisi rentang hijau 850C – 1000C. Engine ini dilengkapi
dengan suatu alat pelindung over heat yang secara otomatis
akan menurunkan power engine.
5 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
3. Turbo pressure gauge
Berfungsi mengetahui tekanan udara yang masuk ke intake
manifold. Turbo pressure governor untuk mengukur
pressure yang berlebihan dan membantu operator agar bisa
menjalankan engine dengan pemakaian fuel yang ekonomis.
Turbo pressure gauge bersama dengan speedometer
membantu operator mempertahankan speed dan trotlle
konstan. Saat driving menanjak dan selama aselerasi
operator harus berpedoman pada Rev Counter/ RPM.
4. Rev counter / RPM
‐ Untuk mengetahui putaran engine dalam permenit.
‐ Rev counter mengunakan skala 1 x 100.
‐ Mengemudi yang baik bila rev counter pada daerah
hijau.
‐ Mengemudi yang baik selalu memperhatikan putaran
engine.
‐ Saat down‐shifting atau up‐shifting berpedoman pada
putaran engine RPM.
‐ Putaran engine melebihi standart yang telah ditentukan
oleh pabrik, akan mengakibatkan engine over running.
5. Speedometer.
Untuk mengetahui kecepatan kendaraan dalam km/jam.
Selain tersebut di atas dapat diketahui jarak yang ditempuh
unit tersebut.
6. Fuel gauge.
Untuk mengetahui banyaknya isi bahan bakar di dalam
tangki. Bila isi bahan bakar di dalam tangki tinggal ¼ segera
isi kembali untuk mencegah agar tidak masuk angin.
7. Air pressure gauge.
Untuk mengetahui tekanan udara di dalam tangki udara.
Standart tekanan udara yang normal saat operasi 7 – 9 bar.
Jangan jalankan unit bila tekanan udara di bawah 5 bar. Saat
tekanan udara di bawah 5 bar lampu peringatan akan
menyala.
6 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHA
AMAN INSTRUMEN PANEL D
DAN KONTROL FM X
7 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
c. TIME / DISTANCE
d. FAULTS?
e. SET UP MODE
f. SYSTEM DIAGNOSTIC
g. SERVICE STATUS
h. DATA LOG MODE
i. PASSWORD INPUT
2. Pilih menu utama yang dikehendaki dengan menekan tanda “+“ atau “‐“.
3. Tekan tanda “SELECT” setelah menu utama yang dikehendaki telah dipilih.
4. Pada masing‐masing menu utama, mempunyai sub‐menu sebagai berikut:
A. GAUGE MODE
1. Gearbox 4. Temperature gearbox oil
2. Temperature outside 5. Volt meter/ Ampere meter
3. Temperature engine oil 6. Axle load
B. FUEL ECONOMY
1. Fuel consumption 2. Leg fuel
C. TIME / DISTANCE
1. Clock 3. Trip meter
2. Alarm clock 4. Average speed
D. FAULTS
1. No errors 2. Errors massage
E. SET MODE
1. Language 8. Defaults language
2. Miles / 0F / 0C 9. Fleet limit : rpm
3. Clock format 10. Fleet limit : speed
4. Contrast 11. Fleet limit target
5. Backlight 12. Ampere meter
6. Night display 13. Fleet id
7. Traction control 14. Password confirm
F. SYSTEM DIAGNOSTIC
1. Fault diagnostic 3. Part number
2. Cluster self test 4. Status test
8 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
G. SERVICE STATUS
1. Engine oil level 3. Oil type
2. Service status
H. DATA LOG MODE
1. Vehicle ID 3. Trip data
2. Total 4. Reset trip data
I. PASSWORD INPUT
1. Enter password
Dibawah ini ini adalah keterangan dari masing‐masing fungsi:
A. Gauge Mode
1. Gear box lamp
Untuk menginformasikan tentang kondisi gear saat ini
posisi berhubungan, posisi lever gear.
2. Outside temperature
Untuk menginformasikan tentang kondisi suhu udara luar.
Jika suhu di bawah –400C maka akan diinformasikan LOW,
jika di atas 600C maka diinformasikan HIGH.
3. Engine oil temperature
Untuk menginformasikan kondisi suhu oli engine.
4. Gearbox oil temperature
Untuk menginformasikan kondisi suhu oli di gearbox.
Jika suhu di bawah 600C maka akan diinformasikan LOW
dan jika di atas 900C maka diinformasikan HIGH.
5. Voltmeter / ampere meter
Untuk menginformasikan voltage dan arus pada battery.
‐ LOW : Jika voltage di bawah –22,8V dengan
kecepatan engine di bawah 800 rpm / 10 menit.
‐ HIGH : Jika voltage di atas 30V.
‐ LOW : Jika arus di bawah –40A.
‐ HIGH : Jika arus di atas 100A.
9 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
6. Axle load
Menginformasikan beban axle depan/ belakang.
‐ Beban axle depan : 7,0 Ton.
‐ Beban axle belakang : 13,0 Ton.
B. Fuel Economy
1. Fuel Consumption
Untuk mengetahui jumlah pemakaian bahan bakar.
‐ Average Fuel Consumption (AVG)
Angka yang menunjukkan jumlah rata‐rata fuel yang
dipakai / 100 km dari setelah disetting.
‐ Instant Fuel Consumption (INST)
Angka yang menunjukan jumlah fuel yang sekarang
dipakai per 100 km.
‐ Target Fuel Consumption (TARGET)
Target pemakain fuel / 100 km.
2. Leg Fuel
Untuk mengetahui jumlah fuel yang masih tersedia dan
dapat digunakan untuk jarak berapa.
C. Time/ Distance
1. Clock
Untuk mengetahui waktu/ jam sekarang.
2. Alarm clock
Untuk mengetahui bahwa jam berapa alarm akan berbunyi
(jika diaktifkan).
3. Trip meter
Untuk menjalin jarak yang telah ditempuh.
4. Average speed
Untuk mengetahui berapa kecepatan rata – rata unit
berjalan dari sejak di reset.
10 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
D. Faults
1. No Errors
Untuk menginformasikan bahwa tidak ada pesan
kerusakan/ trouble.
2. Errors
Untuk menginformasikan mengenai kerusakan/ trouble
pada unit.
E. Set Up Mode
1. Language
Untuk menginformasikan mengenai bahasa yang
digunakan.
2. Miles/ 0F or km/ 0C
Untuk memilih penggunaan ukuran jarak tempuh dan suhu
bahan bakar (fuel data unit).
3. Clock format
Untuk melakukan pemformatan terhadap waktu.
4. Contrast
Untuk mengatur pembedaan warna pada monitor disply.
5. Backlight
Untuk mengatur agar terang/ tidaknya monitor display.
6. Night display
Untuk mengatur gelap/ terangnya teks dan back
groundnya.
‐ Jika Normal : Teksnya akan gelap dan background
terang.
‐ Jika Reserve : Teksnya terang dan background gerlap.
7. Defaults language
Untuk membatalkan bahasa yang digunakan dan dapat
memilih bahasa yang dikehendaki.
11 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
8. Fleet limit : Rpm
Untuk mengatur batas rpm / putaran engine. Jika driver
menembah putaran engine maka akan tercatat pada trip
data.
9. Fleet limit : Speed
Untuk mengatur batas kecepatan engine. Jika driver
menambah kecepatanya maka kan tercatat pada trip data.
10. Fleet target : Fuel
Untuk mengset mengenahi target fuel yang digunakan per
100 km.
11. Ampere meter Calibration
Untuk melakukan calibrasi pada ampere meter.
12. Fleet id
Untuk mengetahui identifikasi unit dan dapat merubah
sesuai dengan keinginan.
13. Password Confirm
Untuk melakukan perubahan password unit, baik
password mekanik dan owner, jika unit tersebut diprotect
dengan password.
F. System Diagnostic
1. Fault Diagnostic.
Untuk mengetahui kerusakan/ trouble dari daftar control
unit kendaraan yang diidentifikasi dengan MID (Message
Identifier)
Contoh :
‐ Engine : MID 128
‐ Brake : MID 136
‐ Transmission : MID 130
12 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
2. Cluster Self test
Untuk melakukan test pada lampu, gauge, display dan bell.
3. Part Number
Untuk mengetahui No. Part/ No. bagian dari kerusakan
tersebut.
4. Status test.
Untuk melakukan test pada kerusakan yang terjadi (MID
dan PID).
G. Service Status
1. Engine Oil Level
Untuk mengetahui berapa banyak oli engine yang masih
ada.
2. Service Status
Untuk memilih parameter/ component yang akan di
service.
3. Oil Type
Untuk mengetahui type oil yang dipakai.
H. Data Log Mode
1. Vehicle Id.
Untuk mengetahui identitas kendaraan (Body dan Chasis).
2. Totals
Untuk mengetahui total aktifitas yang telah dilakukan unit,
seperti :
‐ Jarak yang telah ditempuh.
‐ Penggunaan fuel.
‐ Jam kerja engine.
‐ Idle time.
‐ Total putaran engine.
13 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
3. Trip Data.
Untuk mengetahui data‐data yang sekarang sedang
berjalan mulai dari:
‐ Setting mengenai jarak yang telah ditempuh.
‐ Rata‐rata kecepatan per jam over speed.
‐ Idle time.
‐ Idle fuel.
4. Reset Trip data.
Untuk melakukan reset pada data‐data yang ada.
I. Password Input
Untuk memasukkan password yang dikehendaki baik
password mekanik maupun owner.
2.1.2. Switch & Indicator Lamp
Didalam kabin operator terdapat beberapa switch yang harus diketahui oleh operator, yaitu:
1. Starting Switch/ Ignition Switch (Kunci Kontak)
‐ Posisi (0)
Adalah posisi kunci kontak OFF (bisa dimasukkan master key)
‐ Posisi (R)
Beberapa peralatan listrik ON/ disertai dengan voltage. Misalnya: radio
‐ Posisi (1)
Peralatan elektronik menyala kunci pada kondisi “ON”, maka semua electrical
circuit akan aktif kecuali starter motor belum bisa beroperasi.
‐ Posisi (2)
Posisi Starting, kunci diputar kekanan untuk start maka starter motor akan
berfungsi dan jika engine menyala/ hidup segera lepaskan, kunci akan kembali
keposisi “ON”.
2. PTO (Power Take Off) switch.
Untuk mengoperasikan pump hydraulic yang terpasang pada Transmisi.
Cara pengoperasian :
‐ Tekan pedal clutch.
14 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
‐ Tunggu ± 5 ‐ 10 detik.
‐ Tekan switch PTO.
‐ Lepas pedal clutch dengan perlahan.
‐ Posisikan control valve ke naik .
‐ Naikan putaran engine sampai dengan 750 ‐ 900
rpm, dengan menggunakan cruise control.
‐ Jika material sudah terbuang, kembalikan switch PTO posisi
OFF dan turunkan vessel rapat dengan frame.
3. Differential lock switch
Hentikan kendaraan sebelum mengoperasikan switch.
‐ Switch akan ”ON” Inter Axle, jika ditekan 1x ke
dalam dan terkunci. Kedua lampu indikator pada
switch dan meter akan menyala .
Bagian ini berfungsi untuk mengunci axle depan
belakang dengan belakang‐belakang.
‐ Switch akan ”ON” Inter wheel, jika ditekan 2x ke
dalam dan terkunci . Kedua lampu indikator pada
switch dan meter akan menyala .
Bagian ini mengunci roda kiri dan kanan belakang
berguna untuk menyamakan putaran roda.
Jika mengemudi pada permukaan tanah yang tidak rata, becek dll sebaiknya gunakan
differential lock sebelum melewati permukaan jalan tersebut untuk menjamin
performance mengemudi yang baik .
4. Lighting & head lamps switch.
Untuk mengoperasikan lampu seri (kota) lampu kerja
dan lampu bahaya/ hazard lamp.
Keterangan gambar :
(1) Switch lampu/ light switch, posisi OFF.
(1a) Lampu parkir.
(1b) Lampu kerja.
(1c) Lampu jauh atau lampu sorot (tambahan).
(1d) Indikator lampu kabut depan.
(1e) Indikator lampu kabut belakang.
(2) Instrument lighting
Putar kearah atas untuk penerangan lebih pada
lampu panel.
15 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
(3) Setting tinggi atau rendah pada lampu utama.
Putar kearah atas untuk sorot lampu datar/ vertical.
(4) Hazard lamp knob.
Tekan tombol untuk mengaktifkan lampu bahaya (hazard lamp).
a. Lampu ini diaktifkan pada saat unit berhenti dijalan angkut atau unit
mengalami trouble dan harus berhenti untuk pemeriksaan/ perbaikan.
b. Lampu ini diaktifkan ketika unit berjalan perlahan – lahan akibat faktor cuaca
buruk (debu, kabut, hujan).
c. Lampu ini diaktifkan saat mobilisasi unit.
5. Climate unit
Berfungsi untuk mengaktifkan sirkulasi udara (AC) didalam cabin .
Keterangan gambar:
(1). AC switch (lampu menyala bila switch posisi OFF)
(2). Temperature switch / AC.
(3). Fan switch. (mengatur kecepatan kipas).
(4). Recirculation switch.
(5). Switch untuk mengatur arah udara yang diinginkan.
6. Tachograph
Berfungsi untuk mencatat kecepatan operasional unit
dalam km/jam. Penggantian kertas tachograph dapat
dilakukan 1 minggu sekali, dan ada juga tipe yang
penggantiannya dilakukan setiap hari.
2.2. Control Lever & Pedal
2.2.1. Control Lever dan Switch
Dibawah ini adalah fungsi dari masing – masing komponen:
a. Mode selector / General display Lever.
Sebagai alat control, setting kerja unit dan untuk melihat informasi dari display monitor
(temperature, level fluid, pressure, maintenance) dan berfungsi untuk windscreen
wiper.
Pemeriksaan kendaraan pada control unit
1. Escape
2. Enter
3. Scrool Up
4. Scrool down
16 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
‐ Windscreen wiper, washer.
Berfungsi untuk mengoperasikan penghapus kaca depan dan mencuci kaca lampu
besar.
Cara pengoperasian :
1. Penyapuan berkala/ interval
Digunakan ketika berjalan pada cuaca berkabut atau
hujan gerimis dan melakukan penyapuan setiap 10
detik.
2. Single sweep
Jika diinginkan agar wiper bekerja satu/ dua kali
penyapuan saat hujan rintik – rintik, tekan switch
perlahan dan tahan dengan jari, switch akan kembali
keposisi jika switch dilepaskan.
3. Winsdcreen wipers kecepatan normal
Jika diaktifkan wiper akan bergerak pelan.
4. Windscreend wipers kecepatan tinggi
Jika diaktifkan wiper akan bergerak cepat.
5. Windscreen washers + head lamp washers.
Wiper ini untuk membersihkan lampu besar dan membersihkan 2‐3 penyapuan
setelah lever ditekan.
Catatan:
Apabila air di resorvoir tank tinggal 2 liter, maka lampu indicator akan menyala.
b. Hand control parking brake
Untuk mengoperasikan rem parkir dan digunakan pada saat parkir. Apabila dioperasikan
maka lampu peringatan akan menyala.
Cara pengoperasian:
‐ Posisi O parking brake terlepas / OFF.
‐ Posisi 1.
9 Dengan menggerakkan hand control perlahan‐lahan
kebawah maka service brake akan bekerja
tergantung dengan gerakan lever tersebut.
9 Saat jalan menanjak dan kemudian unit berhenti,
posisi ini dapat berfungsi sebagai brake pada saat
kedua kaki menginjak accelerator pedal dan pedal
clutch.
‐ Posisi 2.
Dengan mengangkat lock lever, dari posisi 1 dapat pindah keposisi 2.
17 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
Posisi 2, rem akan bekerja (yang hanya memiliki dua chamber). Bila pada posisi 2
lampu peringatan untuk brake pada dashboard instrument panel akan menyala.
PERHATIAN
Lampu peringatan akan menyala meskipun parking tidak posisi ON, apabila tekanan
angin pada spring brake belum mencapai standart.
c. Blocking valve/ Emergency brake
Berfungsi untuk menetralkan spring brake pada brake system.
PERHATIAN
‐ Bila tekanan angin belum mencapai standart saat awal engine
dihidupkan, unit tidak dapat digerakkan, karena spring brake
bekerja secara otomatis.
‐ Bila tekanan angin mencapai standart, bloking valve harus
ditekan agar spring brake release.
‐ Bloking valve bekerja secara otomatis bila tekanan angin berkurang, dan dapat
bekerja secara manual walaupun tekanan angin masih mencapai standart.
‐ Operasikan bloking valve saat parkir di tempat berbahaya / tidak rata.
‐ Cara pengoperasian bloking valve secara manual :
9 Tarik parking brake lever pada posisi 1.
9 Tarik bloking valve saat parking brake lever pada posisi 1.
d. Transmission control lever.
Untuk menambah dan mengurangi kecepatan unit.
Cara pengoperasian:
‐ Tekan pedal clucth dan pindahkan lever tersebut sebelum
menambah atau mengurangi kecepatan unit.
e. Cruise control.
Untuk menaikkan dan menurunkan putaran engine dengan mengunakan elektrik. Lokasi
switch ini terletak pada direction indicator lever.
Cara pengoperasian :
‐ Tekan foot brake & transmisi netral.
‐ Tekan switch (B) ke posisi ON, kemudian dorong
switch ke posisi RESUME, dan dengan waktu
bersamaan tekan SET (A) .
18 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
PEMAHA
AMAN INSTRUMEN PANEL D
DAN KONTROL FM X
‐ Tekan tombol (A) p pada tanda ++ (plus), maka putaran
engine aakan naik.
‐ Untuk m menurunkan n putaran en ngine tekan tombol (B)
ke tanda – (min).
‐ Lepaskaan switch dan release foot brake.
Cruise contro
ol tidak dapaat bekerja jikka Engine brrake switch p
posisi “ON”.
Cruise contro
ol secara otoomatis akan llepas / OFF jjika pedal brrake, clutch ditekan.
CATATAN N
Tombol A dite ekan 1 x, akaan terjadi peergantian keecepatan uniit 1,6 km/jam
m.
Tombol B dite ekan, menu disediakan llebih dari 15 5 km/jam.
Full / Dipped beam, Direcction indicattors.
U
Untuk menggoperasikan lampu bellok kiri ataau kanan dan d lampu menyala seecara
berkedip.
Cara pengope erasian :
1. Dengan menggerakkkan keatas atau kebaw wah lampu akan
a
menyalaa, keatas siggn kanan keb bawah sign kkiri.
2. Tarik le
ever kearah atas/ steering maka laampu jauh akan
a
menyalaa sampai dengan lever d dilepas.
3. Bila lever digerakkaan ke bawaah maka lam mpu kerja dekat
akan menyala
m dann bila leverr digerakkan keatas maka
m
lampu jauh akan meenyala.
f. VEB control le
V ever.
Berfungsi unttuk mengatu ur penggunaan VEB.
Cara pengope erasian :
‐ Gear traansmission aaktif.
‐ Accelerator pedal (ggas) dan kop pling dilepass.
‐ Cruise ccontrol posissi OFF.
‐ Kecepattan engine diatas 100 00 RPM. (RRPM tinggi
semakin n bagus , asaalkan tidak m mencapai garis merah).
9 Posiisi 0 : VEB off
9 A : Automatic mode
9 1 – 3 3 : Manual possisi
9 B : Hanya untuuk unit mengggunakan traansmisi auto
omatic.
19 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama
PEMAHAMAN INSTRUMEN PANEL DAN KONTROL FM X
g. Steering wheel adjustment
Untuk mengatur steering wheel, diatur tergantung dengan keinginan operator.
Penyetelan dapat dilakukan secara vertikal maupun horisontal.
Hindari melakukan penyetelan steering pada saat unit posisi travel/ berjalan karena
akan membahayakan.
2.2.2. Control Pedal
Berikut adalah fungsi dari masing – masing komponen:
1. Brake Pedal
Tekan kebawah brake pedal untuk berhenti atau
untuk memperlambat unit dan menjaga engine dari
over speeding pada jalan menurun.
2. Accelerator Pedal
Digunakan untuk menaikkan dan menurunkan rpm
unit sesuai kebutuhan.
3. Clutch pedal
Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran engine ke transmisi.
20 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
BAB III
P2H DAN PERAWATAN
3.1. Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (P2H)
Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (P2H) adalah suatu kegiatan pemeriksaan unit yang
dilakukan oleh seorang operator pada saat sebelum dan setelah operasi.
Tujuan dari P2H ini adalah:
‐ Untuk mengetahui kondisi unit lebih awal sebelum di operasikan.
‐ Untuk mencegah kerusakan yang lebih besar agar biaya perbaikan lebih hemat.
‐ Memberikan rasa nyaman operator saat mengoperasikan
Kegiatan P2H tertuang dalam form P2H operator yang wajib di isi sebelum dan setelah
mengoperasikan unit.
P2H yang wajib dilakukan seorang operator dibagi menjadi:
1. Pemeriksaan keliling sebelum menghidupkan Engine (Walk around).
2. Pemeriksaan di atas unit dan didalam kabin, meliputi:
a. Di luar cabin operator (pemeriksaan Oli, Air, Komponen, kerusakan dll).
b. Di dalam cabin operator, sebelum engine hidup (penyetelan seat operator,
pemeriksaan instrumen panel dan kontrol, aksesoris unit, apakah ada ketidak
normalan).
3. Pemeriksaan setelah menghidupkan engine.
4. Pemeriksaan setelah selesai operasi.
Dengan adanya P2H ini diharapkan unit yang dioperasikan operator selalu dalam kondisi yang
prima (berdaya guna yang tinggi) untuk pencapaian produktifitas yang maksimal sehingga
operator dapat bekerja dengan aman dan selamat.
3.1.1. Pemeriksaan Keliling Sebelum Menghidupkan Engine
Pastikan unit dalam posisi rata sebelum dilakukan pemeriksaan. Lakukan pemeriksaan
keliling secara menyeluruh (kiri, kanan, depan dan belakang). Periksalah semua bagian
komponen dengan teliti serta bagian bawah unit dari kekendoran, keausan, keretakan dan
kebocoran air, solar, oli dan grease. Bersihkan kotoran, debu, oli, grease yang menempel
pada komponen yang bersuhu tinggi untuk mencegah unit terbakar.
PERINGATAN
‐ Kebocoran oli atau fuel, atau material‐material yang mudah terbakar di sekitar
komponen‐komponen bersuhu tinggi (misal : muffler, turbocharger, dll), kemungkinan
dapat mengakibatkan kebakaran.
‐ Lakukan pemeriksaan secara hati‐hati. Jika ditemukan ketidaknormalan, segera lakukan
perbaikan.
1 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text
P2H DANt]
N PERAWATAN
N FM X
Gambar W Work Around IInspection
Dibaw
wah ini adalah
h pedoman attau cara‐cara melakukan P
P2H, diantaraanya adalah:
1. Pemeriksaan ketinggian o oli engine:
‐ Tarik keluuar dipstick o
oli dan bersihkan.
‐ Masukkan pstick oli dan cabut kem
n penuh dip mbali (lihat
dipstick o
oli pada posissi datar).
‐ Jika posisi oli beradda diantaraa “MAX” daan “MIN”,
etinggian oli normal.
berarti ke
‐ Jika oli ku
urang tambah oli secukupnya.
‐ Periksa keembali setelah menamb bahkan oli.
‐ Setelah se elesai, kembbalikan dipstick oli dengaan benar.
PERINGATAAN
• Ketika men nambahkan o oil, pastikan
n tidak ada o
oil yang terccecer. Jika oli tercecer d
dipipa
exhaust maanifold, mungkin saja bissa terbakar kkarena suhu yang tinggi..
• Hati – hati ssaat menam
mbahkan oil
• Jangan pern nah menambahkan oil jiika sudah beerada ditand da “MAX” pada garis leveel oil.
2. Pemeriksaan air pendingin engine
‐ Periksa banyaknya
b air pendinngin dengan melihat
ketinggian n di reservoiir tank.
‐ Jika ketinggian berad da pada pada posisi antara “MAX”
dan “MIN N” berarti kettinggian air pendingin normal.
‐ Tambahkan air pendingin direservoir tank. Jika air
pendingin n kurang.
‐ Pasang tu utup reservo oir tank denggan kuat dan n benar.
‐ Jika tiba –
– tiba level indicator aiir pendingin menurun,
kemungkinan terjadi kebocoran d disistem pen ndinginan.
2 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama 2012
[Type text
P2H DANt]
N PERAWATAN
N FM X
3. Pemeriksaan air wiper
‐ Tambahkan air bersih sebelum operasi (jika volume
kurang).
‐ Bila volu ume tinggal 2 liter maka
m indikkator akan
menyala.
4. Pemeriksaan ketinggian b bahan bakarr (Solar)
Periksa ketin
nggian solar,, kemungkin
nan kebocorran, clamp
taangki dan ke
ekencangan plug/ tutup tangki bahan bakar.
5. Pemeriksaan water separrator
‐ Water separator berffungsi memisah air den ngan bahan
bakar untuk menceggah masalah h yang timbbul karena
bercampu urnya air denngan bahan bakar.
‐ Periksa daan buanglah h air yang meengendap.
‐ Membuan ng air:
9 Buka ssaluran pem mbuangan.
9 Buangg air kem mudian tutup kembali saluran
pembbuangan.
‐ Udara mungkin massuk ke sisteem bahan bakar
b pada
saat mem mbuang air.
PERINGATA AN
• Setelah mengganti filteer, periksa permukaan lu uar pada filtter bahan baakar dari gorresan
dan bengkook. Berbahaaya menggu unakan filter bahan bakar tergores atau benggkok,
karena dapat menyebabkan bahan bakar bocor, kebakaran n atau kecelaakaan lainnyya.
• Setelah pen
nggantian elemen,
e hiduupkan mesinn untuk meemeriksa jikaa ada keboccoran
bahan bakaar karena dapat menyeb babkan kebakaran.
6. Pemeriksaan bolt dan nut roda
‐ Periksalahh bolt atau n
nut roda setiiap hari.
‐ Periksa keekendoran n nut roda, jikka ada yang lepas atau
kendor lakukan perbaaikan.
‐ Kencangkkan nut sekaali lagi setelaah berjalan sselama 4‐5
jam.
3 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
7. Pemeriksaan tekanan roda
‐ Periksa tekanan udara pada tiap – tiap ban, sebelum
mengoperasikan unit.
‐ Pada saat yang sama lakukan pengecekan fisik ban.
‐ Periksa juga bahwa tidak ada paku atau logam pada
bagian ban yang berpotensi merusak ban.
8. Pemeriksaan Exhaust pipe dan muffler
Lakukan pemeriksaan rutin terhadap exhaust pipe dan
muffler jika terjadi kebocoran asap.
9. Pemeriksaan oli transmisi
Periksa ketinggian oli transmissi pada kaca, yang terpasang
pada housing transmisi.
Bila oli kurang/ dibawah MIN, tambahkan oli transmisi
sebelum mengoperasikan unit.
10. Pemeriksaan komponen spring dan sistim brake bagian depan
Pemeriksaan kerusakan dan kelayakan:
Keterangan:
(1) Hangger spring.
(2) Stabilizer.
(3) Shock absorber.
(4) Spring.
(5) Chamber brake.
11. Pemeriksaan komponen spring dan sistim brake bagian belakang
Pemeriksaan kerusakan dan kelayakan:
Keterangan :
(1) Trunion assembly.
(2) Torque rod.
(3) Shock absorber.
(4) Spring.
(5) V‐Stay.
(6) Stabilizer.
(7) U‐Bolt.
4 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text
P2H DANt]
N PERAWATAN
N FM X
Siistim brake:
‐ Periksa kondisi
k hosse, chamber brake, caamshaft ap pakah ada kerusakan atau
kebocoran.
‐ Buka penutup lining brake dan laakukan penggecekan, kettebalan linin ng brake (kammpas
rem) yangg diijinkan m minimum 5 m mm. Pastikan n menutup kkembali tutup lining brakke.
12. Pemeriksaan Differential
Pemeriksaan differential cek kebocorran dan rem mbesan oli.
13. Pemeriksaan komponen unit bagian belakang
Pemeriksaan kerusakan d dan kelayakaan :
(11) Stabilizer.
(22) Tilt gate.
(33) Bracket & & pin.
(44) Lampu ke erja (R & L).
14. Pemeriksaan air dyer
‐ Kendaraan yang dileengkapi den ngan air dryyer, dalam
keadaan n normal tidakk ada air did dalam tangkii. Bilamana
suhu didaalam tangki u udara turun sampai 160C akan ada
sedikit air ikut keluar dari exhauust port. Hal ini dalam
keadaan n normal.
‐ Jika banyak air atau oil yang keluar saat pemeriksaan,
air dryer uunit bermasalah.
15. Pemeriksaan Battery
‐ Battery baasah
a) Buka tutup batteery dan peeriksa dengaan melihat
posisi elektronik level (battery basah).
b) Jika posisi
p level elektrolit
e battttery berad
da diantara
garis “UPPER” daan “LOWER”” yang ada disamping
batterry berarti no ormal.
c) Pastikkan lubang u udara/ ventilasi tidak terrtutup.
d) Perikssa terminal b battery dari karat dan keekendoran.
5 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama 2012
[Type text
P2H DANt]
N PERAWATAN
N FM X
‐ Battery ke
ering
a) Buka tutup batteery dan peeriksa dengaan melihat
warnaa pada gelas penduga.
9 Hijau Battery norm
: B mal.
9 Hitam : B
Battery disch
harge
9 Pu utih : B
Battery low.
b) Perikssa terminal b
battery dari karat dan keekendoran.
PERINGATA AN
Battery menggeluarkan gas hydrogen n, maka hin
ndari nyala api
a atau perrcikan bunga api
didekat battery. Hal teersebut sangat berbahaya dan daapat menyeebabkan baattery
teerbakar atau
u meledak.
16. Pemeriksaan drain valve (tangki udarra).
‐ Kosongkaan tangki udara u untukk memerikssa adanya
pengendaapan air melalui drain vaalve.
‐ Air ditangki mengindikasikan bahwa b air dryer
d tidak
bekerja dengan
d normmal. Kosongkan tangki utama
u dan
jalur tanggki angin jikaa terdapat aiir, maka filteer air dryer
harus digaanti dan air dryer harus diperiksa.
17. Pemeriksaan oli steering
Bila dipstick oli menunjuukkan dibawwah garis “M MIN”, maka
taambahkan o oli streering ssebelum meengoperasikaan unit.
18. Pemeriksaan sistem monitor dan perlengkapan kabin
(MMonitoring SSystem and Cab Featurees)
Keterangan:
‐ Battery Disconnect Sw witch – Switch Pemutus Battery
‐ Disconnecct jumper baattery.
19. Pemeriksaan Inlet system m
Periksalah ko ondisi pre‐ccleaner, air filter dan evacuator
vaalve.
6 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
20. Pemeriksaan level oil hydraulic
(1) Periksa ketinggian oil hydraulic melalui kaca/gelas
penduga.
(2) Periksa pump hydraulic, adakah kebocoran tetesan
atau rembesan oil.
(3) Periksa cylinder hoist dump adakah kebocoran
rembesan atau tetesan oli.
21. Pemeriksaan APAR
‐ Periksa kondisi valve, lock pin & hose.
‐ Periksa pressure/ tekanan APAR.
22. Pemeriksaan bagian depan unit (seputaran grill)
‐ Pastikan bahwa disana tidak ada material yang mudah
terbakar (daun, kering, ranting) yang terkumpul atau
kotoran lain.
‐ Lakukan pemeriksaan lampu kerja, turn signal, lampu
rotary dan pastikan tidak ada kerusakan.
3.1.2. Pemeriksaan Diatas Alat dan Didalam Kabin
Pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeriksaan didalam kabin operator.
Pergunakan Three body contact (tiga titik tumpu/ dua tangan berpegang dan satu kaki
berpijak secara bergantian) saat naik ke kendaraan.
1. Penyetelan seat operator
Aturlah seat operator senyaman mungkin disesuaikan dengan posisi badan dengan
steering dan pedal. Seat operator dapat diatur dengan berbagai varian antara lain.
‐ Penyetelan maju dan mundur.
‐ Penyetelan kemiringan seat.
‐ Penyetelan berat.
‐ Penyetelan kemiringan sandaran.
‐ Penyetelan ketinggian.
‐ Penyetelan ketinggian headrest.
‐ Penyetelan sudut headrest.
7 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
2. Kelayakan seat belt
‐ Sebelum mengencangkan seat belt, periksa bahwa seat
belt tersebut tidak mengalami kerusakan pada pengikat
atau beltnya.
‐ Atur dan pasangkan seat belt sebelum mulai jalan.
‐ Selalu gunakan seat belt selama operasi.
‐ Jangan gunakan seat belt dengan salah satu atau seat belt
melipat.
3. Pengaturan steering wheel
Steering wheel dapat diatur tergantung dengan keinginan
driver. Penyetelan dapat dilakukan secara vertikal dan
horizontal dengan cara tekan pedal adjustment kemudian atur
posisi steering sesuai dengan kenyamanan operator.
PERINGATAN
Jangan menyetel kemudi saat kendaraan berjalan, karena dapat mengakibatkan
kecelakaan.
4. Pemeriksaan Control dan Lever
‐ Periksa lever parking brake (1) pada posisi PARKING.
‐ Periksa lever transmisi (2) pada posisi (Netral).
‐ Periksa PTO Switch pada posisi Off.
‐ Lever Dump pada posisi Float.
PERINGATAN !!
Ketika menghidupkan engine, periksa bahwa shift lever pada posisi N (Netral) dan
parking brake switch pada posisi PARKING. Sebelum berdiri dari tempat duduk, yakinkan
bahwa lever transmisi N (Netral) dan lever parki brake posisi PARKING.
8 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
5. Pemeriksaan monitor instrument panel
Untuk meyakinkan instrumen panel berfungsi, maka diharuskan bagi operator untuk
melakukan pengetesan sebelum menghidupkan engine dengan disconnect switch pada
posisi “ON” dan start switch pada posisi “ON”.
6. Menghidupkan engine
Sebelum menghidupkan engine bunyikan klakson satu kali sebagai tanda atau isyarat
agar orang yang berada disekitar unit anda menjauh, ketika menghidupkan engine
ditempat sempit hati – hati dengan partikel gas buang karena mengandung racun,
yakinkan bahwa ventilasi terjaga dengan baik.
CATATAN
9 Jangan menaikkan putaran engine dengan tiba‐tiba sebelum proses pemanasan
sepenuhnya.
9 Jangan hidupkan starting motor terus menerus lebih dari 20 detik
9 Jika engine tidak hidup, tunggu 2 menit sebelum mencoba untuk menghidupkan
kembali.
9 Jangan menghidupkan engine dari posisi Off langsung ke posisi start.
9 Pada saat awal jangan injak accelerator di karenakan putaran engine yang tinggi
akan mempercepat kerusakan pada turbocharger.
3.1.3. Pemeriksaan Setelah Engine Hidup
PERINGATAN
9 Biarkan engine pada putaran idle selama + 5 menit setelah hidup.
9 Setelah engine hidup, jangan menaikkan rpm engine secara tiba‐tiba, mematikan engine
dengan tiba‐tiba pada kondisi normal ataupun merubah arah gerak dengan tiba‐tiba.
Setelah menghidupkan engine dan sebelum memulai operasi, periksalah hal – hal sebagai
berikut :
1. Dengarkan suara engine, apakah normal atau tidak. Apabila ada ketidak normalan,
segera periksa dan laporkan ke pengawas.
2. Lihat warna asap gas buang yang keluar dari exhaust pipe. Warna asap gas buang yang
normal adalah transparan.
3. Setelah pemanasan engine, periksa monitor panel normal, jika terjadi
ketidaknormalan, segera laporkan dan perbaiki.
4. Injak pedal accelerator perlahan dan tambahkan putaran engine tanpa beban pada
kecepatan menengah selama ± 5 menit.
9 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
5. Test transmisi maju – mundur.
6. Test fungsi steering dan attachment (dump body).
7. Periksa lampu‐lampu, switch sebelum operasi dan pastikan dalam kondisi normal.
8. Lakukan control terhadap kondisi unit melalui instrument panel, selama
mengoperasikan unit.
3.1.4. Pemeriksaan Setelah Selesai Operasi
Setelah selesai operasi, jangan langsung mematikan engine. Lakukan beberapa hal
dibawah ini :
1. Parkirlah unit ditempat yang rata, aman, jauh dari bahaya banjir, pohon kering dan
tanah longsor.
2. Parkir unit pada tempat yang mudah dijangkau oleh lub‐car maupun fuel‐truck.
3. Bila parkir ada unit lain perhatikan jarak yang aman parkir.
4. Pastikan parking brake posisi ON/ applied.
5. Low idle engine selama + 5 menit
6. Periksa kembali apakah ada kebocoran pada semua sistim selama operasi melalui
instrument panel.
7. Matikan perangkat elektrik (lampu, AC, radio).
8. Matikan engine
9. Turun dari unit memakai metode tiga titik tumpu.
10. Periksa bagian attachment, apakah ada kerusakan, keausan, kebocoran selama
pengoperasian. Apabila ditemukan ketidak normalan, segera laporkan ke pengawas
dan beritahukan kepada operator shift berikutnya.
11. Bersihkan unit dari kotoran yang menempel sebelum meninggalkan unit.
3.2. Perawatan
Perawatan adalah suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan yang tidak
normal sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh
pabrik.
3.2.1. Pengetahuan Dasar Perawatan Unit
Kenapa operator harus tahu tentang dasar perawatan unit? Hal ini tentu mempunyai
tujuan dan sasarannya.
3.2.1.1. Tujuan perawatan
Tujuan perawatan diantaranya adalah :
1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High availability, berdaya guna fisik
yang tinggi).
10 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
2. Agar suatu alat selalu dalam keadaan prima berdaya guna mekanis yang paling baik
(Best Performance).
3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce Repair Cost).
4. Untuk memperpanjang masa pakai mesin.
3.2.1.2. Sasaran perawatan
‐ Sasaran dari perawatan adalah:
1. Memaksimalkan waktu operasi/ produksi.
2. Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan/ hambatan pada saat operasi .
3. Mengetahui kondisi mesin atau unit yang digunakan dan untuk menyiapkan suku
cadangnya.
4. Mengatasi gangguan/ hambatan dengan cepat pada saat operasi atau produksi.
5. Memanfaatkan mesin atau unit dalam keadaan layak pakai.
6. Mencegah hal – hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan.
‐ Agar dapat melakukan atau melaksanakan hal tersebut operator harus mengerti dan
memahami antara lain :
1. Periodical Service.
2. Nama, fungsi, lokasi dan prinsip kerja sistim yang ada pada komponen.
3. Melakukan P2H dengan benar.
Pekerjaan yang harus dilakukan dalam melaksanakan pekerjaan perawatan adalah :
1. Pengontrolan.
2. Perbaikan.
3. Penggantian.
4. Penyetelan.
5. Pengetesan.
6. Pemeliharaan.
3.2.1.3. Kunci Perawatan (Maintenance)
Kunci Perawatan atau Maintenance diantaranya adalah:
1. Ketrampilan dan perilaku manusia.
2. Kegiatan pemeliharaan.
3. Perencanaan yang baik.
4. Peralatan yang memadai dan standart.
5. Keselamatan kerja.
6. Pengadaan spare part.
11 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
3.2.1.4. Istilah – istilah Dalam Perawatan
Istilah‐ istilah pada Perawatan:
1. PPM (Program Pemeriksaan Mesin)
Tujuan diadakan PPM adalah melaksanakan pemeriksaan mesin/ engine secara
keseluruhan untuk mendapatkan petunjuk :
a. Kondisi unit terakhir saat diperiksa.
b. Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan estimasi biaya kebutuhan
suku cadang.
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara – cara pengoperasian dan
pemeliharaan.
2. PPU (Program Pemeriksaan Undercarriage)
Tujuan diadakan PPU adalah melakukan pemeriksaan dan pengukuran bagian – bagian
undercarriage untuk mengetahui :
a. Tingkat prosentase keausan bagian under carriage.
b. Rekomendasi waktu kapan akan dilakukan penggantian.
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara‐cara pengoperasian dan
pemeliharaan.
3. PAP (Program Analisa Pelumas) atau SOS (Sample Oil System)
Tujuan diadakan PAP atau SOS adalah melakukan pemeriksaan dan analisa terhadap
pelumas atau oli untuk:
a. Mengetahui gejala – gejala kerusakan dan pencegahan kerusakan yang mungkin
akan timbul atau sedang terjadi .
b. Mengurangi waktu rusak (down time) dan biaya repair.
c. Mengganti pelumas sehingga tercegah kerusakan yang lebih fatal/ parah.
d. Melakukan koreksi atau penyimpangan terhadap cara – cara pengoperasian dan
pemeliharaan.
3.2.1.5. Pelumas
Fungsi pelumas oli diantaranya adalah:
1. Sebagai bantalan dan pencegah anti karat.
2. Sebagai media pendingin pada system.
3. Sebagai penyekat.
4. Sebagai pembersih.
5. Sebagai media pemindah tenaga.
12 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
Jenis – jenis Oli
1. Hidraulic oil ( ISO VG 32 – 150 / SAE 10 )
2. Engine oil ( API : CA, CB, CC, CD, CE, CF , / SAE 10 – 50 )
3. Gear oil ( AGMA , GL‐ 1, GL‐ 8A / SAE 60 – 250 )
4. Brake oil ( SAE 10 )
5. Automatic Transmission fluid oil
Kerusakan oli dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Kontaminasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar sistim oli
tersebut.
Penyebabnya antara lain : debu, air dan kotoran.
2. Deteriorasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari sistim oli tersebut.
Penyebabnya antara lain : Karena proses pembakaran atau campuran kimia oli.
3.2.2. Mengatasi Gangguan Sederhana
Tujuannya yaitu operator dapat melakukan tindakan pencegahan agar supaya unit tidak
mengalami kerusakan lebih besar.
Hal ini diharapkan saat mengoperasikan unit, operator PT. BUMA dapat mengidentifikasi
atau menganalisa gangguan dan penyebabnya yang mungkin timbul selama beroperasi.
- Identifikasi Gangguan Sederhana
KOMPONEN PROBLEM KEMUNGKINAN PENYEBAB
9 Kebocoran kompresi tinggi.
Low Power 9 Blow by gas tinggi.
9 Fuel Injection Pump abnormal.
9 Campuran bahan bakar dengan udara tdk
Asap Hitam
seimbang (lebih banyak bahan bakar).
9 Oli ikut terbakar.
9 Kebocoran kompresi tinggi.
Engine
Asap kebiru‐biruan 9 Blow by tinggi.
9 Turbocharger rusak, oli bocor ke air intake dan
exhaust intake.
9 Kebocoran pada sistem pendingin (Air pendingin
Asap keputih putihan masuk ke ruang bakar).
9 Kemungkinan Fuel bercampur air.
Hunting 9 Banyak gelembung udara dalam fuel system.
9 Timing injection tidak tepat.
Tidak bisa hidup
9 Injection nozzle buntu.
13 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
9 Tidak ada bahan bakar.
9 Bolt pengikat vibration damper kendor/ lepas.
Engine bergetar
9 Bolt pada universal joint lepas/ kendor.
9 Engine over heat.
9 Radiator core buntu.
9 Air pendingin kotor.
Water temp. Gauge 9 Air pendingin kurang.
menyala. 9 Van belt kendor.
9 Water Pump tidak berfungsi.
9 Thermostat tidak bekerja dengan baik.
9 Tutup radiator tidak rapat/ kencang.
KOMPONEN PROBLEM KEMUNGKINAN PENYEBAB
Engine oil pressure 9 Tekanan oli engine dibawah standart.
monitor/engine oil 9 Oil dalam oil pan kurang.
pressure gauge warning
9 Oil Pump tidak berfungsi.
lamp menyala
Oil kurang dalam oil pan 9 Oil bocor.
(Pada penunjuk/dipstick
Engine 9 Engine over heat.
kurang)
9 Oil campur air.
Oil keputih‐putihan
9 Oil cooler bocor.
seperti susu.
9 Ring pada liner bocor.
9 Oil campur solar.
Oil ditambah dan encer
9 Kebocoran solar pada nozzle ke ruang cyl.head.
9 Strainer buntu.
9 Stall speed terlalu lama.
Torque
Slip temperature tinggi 9 Salah memilih speed.
Converter
9 Torque converter relief valve tidak berfungsi.
9 Overload.
Bergetar, suara 9 Needle bearing pada speeder rontok.
Universal joint
abnormal 9 Tidak ada pelumasan pada speeder joint.
9 Steering control valve rusak.
Steering &
Tidak Bisa belok 9 Hose oil steering pecah (rusak).
Brake
9 Oil Pump rusak.
14 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN FM X
9 Oil kurang.
9 Strainer buntu.
9 Oil Pump rusak.
Brake Tidak Bekerja
9 Slack adjuster rusak.
9 Multiple disc aus.
KOMPONEN PROBLEM KEMUNGKINAN PENYEBAB
9 Filter buntu.
9 Oilpump rusak.
Hydraulic 9 Oil kurang.
Low power.
system 9 Relief valve rusak.
9 Viscositas oil tidak tepat.
9 Seal cylinder rusak.
9 Floting seal rusak.
Oli Bocor & Suara
Final Drive 9 System pelumasan tidak normal atau oil kurang.
Abnormal
9 Ada keausan pada component final drive.
9 Battery relay rusak.
Tidak bisa start 9 Starting switch rusak.
9 Starting motor rusak.
9 Alternator rusak.
9 Regulator rusak
Electrical Tidak charger
9 Fuse putus.
system
9 Ampere meter rusak.
9 Lampu putus.
Lampu penerangan 9 Fuse putus.
tidak menyala. 9 Cable putus.
9 Switch lampu putus.
9 Terselip batu di sela ban.
Robek, bocor, meledak, 9 Menginjak material yang keras dan tajam.
Tyre/Ban
lepas 9 Tekanan angin ban kurang.
9 Nut roda lepas.
9 Muatan melebihi standard (over load).
Suspensi Bocor, amblas 9 Jalan bergelombang, menikung dengan kecepatan
tinggi.
15 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
BAB IV
METODE DAN TEKNIK OPERASI
4.1. Pedoman Pengoperasian Unit
Pedoman pengoperasian unit Dump Truck FMX 440, terdiri dari metode dan teknik
pengoperasian. Hal ini bertujuan untuk keselamatan pengoperasian unit (Safety Operation)
yang mencakup keamanan mengoperasikan, benar sesuai dengan petunjuk pengoperasian
dan mengurangi tingkat kerusakan komponen selama mengoperasikan unit.
Mengoperasikan unit dengan aman dan benar untuk mencapai productivity, ada
beberapa factor yang harus dipahami dan dilaksanakan dengan baik, antara lain:
9 Kondisi Operator.
9 Persiapan pengoperasian dan menjalankan unit.
9 Pengoperasian unit untuk persiapan loading.
9 Metodhe loading dan tehnik pengoperasian unit.
9 Hauling material.
9 Dumping material.
9 Refueling unit.
9 Shut down engine dan parkir unit.
9 Prosedur – prosedur pengoperasian.
9 Petunjuk pencegahan salah pengoperasian (Miss Operation) dan pengertian Miss
Aplication atau kesalahan penggunaan unit.
9 Emergency respon / Tindakan darurat.
4.1.1. Kondisi Operator Siap Kerja
Sebelum operator siap melakukan tugas, harus dilengkapi perlengkapan kerja/ APD
(alat pelindung diri) standart dan digunakan dengan benar.
Manfaat perlengkapan kerja yang standart adalah :
‐ Memberi perasaan aman ketika bekerja.
‐ Menunjukkan identitas diri.
‐ Melindungi anggota tubuh dari accident yang tidak terduga.
Kondisi operator yang tidak siap bekerja sebaiknya :
‐ Segera lapor atasan/ pengawas (Foreman/ Supervisor) untuk meminta ijin.
‐ Jangan memaksakan diri untuk bekerja karena akibatnya akan berbahaya, baik diri
sendiri maupun orang lain disekitarnya.
‐ Jangan memasuki lokasi kerja atau mengoperasikan unit bila anda tidak memakai
APD yang standart.
Kondisi operator tidak siap bekerja akan berakibat:
‐ Bekerja merasa kurang aman.
‐ Bekerja kurang atau tidak konsentrasi.
‐ Produktifitas unit akan berkurang.
1 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4.1.2. Persiapan Pengoperasian dan Menjalankan Unit
4.1.2.1. Persiapan Pengoperasian Unit
Sebelum menghidupkan engine, faktor penting yang harus diketahui dan dilaksanakan
oleh operator adalah:
a. Koordinasi dengan pengawas
Sebelum melakukan pekerjaan sebelumnya harus berkoordinasi dengan pengawas,
hal ini untuk mendapatkan informasi dan petunjuk kerja, antara lain:
9 Lokasi pemuatan material (front loading).
9 Jalan angkut material (hauling).
9 Lokasi dumping material (disposal).
9 Jenis material.
9 Penggunaan chanel radio komunikasi.
b. Naik dan turun unit
Pada saat naik dan turun dari unit melalui tangga sebelah kiri atau kanan, gunakan
metode tiga titik tumpu (three body contact).
Dibawah ini adalah petunjuk naik dan turun unit :
9 Gunakan hand rail sebagai pegangan tangan, selama naik dan turun tangga
unit.
9 Perhatikan posisi landasan/ plat form, anak tangga, saat naik dan turun unit.
9 Dilarang naik atau turun di anak tangga dengan posisi membelakangi unit.
c. Menghidupkan engine
Sebelum menghidupkan dan mengoperasikan unit ada beberapa petunjuk
pengoperasian isyarat suara klakson diarea parkir, workshop, area pit dan area kerja
unit ditempat lain.
Berikut prosedur membunyikan isyarat suara klakson:
9 Bunyi 1 X, sebelum menghidupkan engine.
9 Bunyi 2 X, sebelum unit bergerak maju.
9 Bunyi 3 X, sebelum unit bergerak mundur.
9 Bunyi 1 X dengan suara panjang, khusus untuk keadaan darurat (Emergency).
2 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
Petunjuk menghidupkan engine dan mengoperasikan unit (didalam cabin):
Gambar petunjuk menghidupkan engine
1. Periksa kelayakan seat belt dan gunakan dengan benar.
2. Setting operator seat dengan benar dan sesuai dengan kenyamanan operator.
3. Parking brake posisi aktif.
4. Gear transmissi posisi netral.
5. Auxiliary brake/ EPG pada posisi 0.
6. Gunakan preheating sebelum menghidupkan engine ( jika diperlukan ).
7. Bunyikan isyarat suara/ horn 1X dan beri jeda waktu 5‐10 detik sebelum
menghidupkan engine.
8. Lepas accelator pedal dan lakukan start engine.
“Hindari start engine secara terus‐menerus lebih dari 20 detik, maximal lakukan
3X start dengan jeda waktu 2 menit “.
9. Periksa apakah semua lampu instrument menyala dan lakukan pemanasan
engine dengan RPM rendah/ idle.
10. Tekan foot brake beberapa saat untuk mengaktifkan cruise control.
11. Lakukan test bekerjanya transmisi dari gerak maju ke gerak mundur atau
sebaliknya.
Pastikan unit benar‐benar berhenti ketika memindahkan lever transmisi.
12. Pastikan tekanan udara normal (air pressure gauge) dan lakukan test
kemampuan semua brake pada posisi unit berhenti diarea datar dan landasan
material keras.
13. Setting dan pastikan radio komunikasi dapat dipergunakan untuk berkomunikasi
dengan baik sesuai dengan channel radio area kerja.
4.1.2.2. Persiapan Menjalankan Unit Sebelum Loading
Sebelum melakukan loading material, ada beberapa petunjuk dan tehnik pengoperasian
unit antara lain:
9 Penempatan unit DT posisi menunggu/ antri diarea front loading.
9 Maneuver unit diarea front loading.
9 Gerakan mundur diarea front loading (Backhoe & Loader).
3 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
1. Petunjuk penempatan unit posisi menunggu/ antri diarea front loading:
Tindakan operator sebelum unit berhenti, posisi menunggu/ antri diarea front
loading:
‐ Kurangi kecepatan dan sesuaikan speed (maximum 10 km/jam).
‐ Jaga jarak antara unit dengan tebing minimal 6 – 7 meter.
‐ Jaga jarak dengan sesama unit DT dan unit support (bulldozer).
‐ Operator harus dalam keadaan siap berada didalam kabin.
Tempatkan unit diluar area pemuatan/ loading material dan aktifitas unit support
yang melakukan perbaikan front loading. Hentikan unit, netralkan transmisi dan
aktifkan parking brake. Beri kesempatan unit support untuk melakukan perbaikan
area front loading, jika antri lebih dari satu unit, jaga jarak aman minimal 2X panjang
unit dengan unit lain.
2. Petunjuk dan tehnik loading material
Beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelum masuk ke area tambang dan pada
saat unit posisi muat material. Sebelum masuk ke area tambang unit harus berhenti
terlebih dahulu, driver turun dari unit, tujuannya untuk mengecek ulang kondisi unit
bila ditemukan kerusakan lebih awal dan dalam unit kosongan, perbaiki unit terlebih
dahulu dari pada saat bermuatan, disamping itu untuk menghindari kontaminasi
tambang seandainya ada komponen unit atau barang lainnya terjatuh pada areal
tambang .
‐ Lakukan manuver searah jarum jam (bila lokasi memungkinkan).
‐ Gunakan speed rendah dan hindari area turning radius unit loader.
‐ Posisikan vessel unit lurus ditengah dengan bucket excavator.
‐ Apabila loading di wheel loader, posisikan unit 90° lurus bucket.
‐ Pastikan unit posisi rata. “Hindari salah satu roda naik ditumpukan material
atau berhenti dikaki bench”.
‐ Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
‐ Netralkan transmissi dan aktifkan parking brake.
‐ Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja .
‐ Operator dilarang keluar dari cabin, selama proses loading.
4 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
‐ Lakukan kontrol muatan (radio komunikasi atau isyarat dari operator loader) .
‐ Setelah muatan penuh, gunakan speed LOW atau C, release parking brake dan
naikkan putaran engine dengan perlahan.
Gambar FM 12 loading diunit excavator
Gambar FM X loading diunit wheel loader
3. Petunjuk dan tehnik maneuver diareal front loading.
Maneuver adalah merubah arah gerak unit diarea tertentu, dengan memanfaatkan
sudut ruang kerja. Hindari melakukan maneuver dengan memutar steering wheel
secara penuh/ end stroke, hal ini mengakibatkan kerusakan komponen steering dan
tyre.
Dibawah ini adalah mekanisme melakukan maneuver dengan benar:
‐ Tentukan lokasi maneuver dan tidak terlalu jauh dengan unit Loader.
‐ Kurangi kecepatan dan gunakan speed rendah.
‐ Kondisi mesin dapat dilihat dari instrument panel dan alat control.
‐ Lakukan gerakan maneuver searah dengan putaran jarum jam dan pastikan tidak
memutar steering wheel secara penuh atau end stroke. Hal ini akan cepat
merusak tyre depan tepatnya di sidewall tyre, karena mendapat beban lebih dari
gaya dorong unit ketika maneuver kearah depan. “Hindari melakukan gerakan
maneuver di area turning radius loader (backhoe, WA) dan gerakan end stroke
steering“.
‐ Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
‐ Pastikan unit benar‐benar berhenti sebelum menetralkan lever transmisi.
‐ Pastikan unit Loader telah siap loading (bucket posisi terangkat dan terisi
material) sebelum melakukan gerakan mundur.
5 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4. Gerakan mundur diarea front loading
Unit bergerak dari posisi berhenti, keposisi mundur diarea front loading sesuai
dengan permintaan operator Excavator atau Wheel Loader.
Efek yang ditimbulkan dari salah pengoperasian gerakan mundur dan penempatan
posisi unit dilokasi front loading adalah:
a. Kerusakan tyre:
9 Disebabkan terjadi benturan roda dengan tumpukan material atau kaki
bench.
9 Beban muatan pada saat loading yang diterima tyre tidak sesuai dengan
distribusi beban unit rigid, dikarenakan posisi unit terjungkit.
b. Kerusakan suspensi :
9 Dikarenakan beban muatan pada saat loading yang diterima suspensi tidak
merata, sehingga menyebabkan kerusakan pada seal suspensi dan
mengakibatkan kebocoran oli suspensi.
c. Kerusakan pada lower structure:
9 Dikarenakan beban kejut yang berlebihan akibat dari benturan roda
menabrak tumpukan material, kaki bench dan posisi DT berhenti saat loading
tidak tepat. Hal ini menyebabkan keausan bushing dan link suspensi.
5. Petunjuk dan tehnik mundur diarea excavator (backhoe).
a. Pastikan unit excavator telah siap (bucket sudah terisi dengan material).
b. Kontrol lokasi untuk memastikan tidak ada unit lain dibelakang dengan melihat
kaca mirror/ spion disisi kanan dan sisi kiri.
c. Injak brake pedal, release parking brake dan pindahkan lever transmisi ke posisi
mundur (R).
d. Gunakan kecepatan rendah 5 – 10 km/jam dan konsentrasi mengoperasikan alat
kontrol (pedal, lever, steering) dan juga spion saat unit bergerak mundur.
e. Pastikan unit DT berhenti ketika mendengar isyarat klakson atau radio
komunikasi dari operator excavator. “Hindari batuan besar dan menabrak
tumpukan material saat bergerak mundur, karena akan mengakibatkan
kerusakan tyre, radius rod dan suspensi“.
f. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
g. Netralkan lever transmisi dan aktifkan parking brake.
4.1.3. Pengoperasian unit untuk persiapan Loading dan Hauling
a. Teknik pengoperasian steering wheel:
Untuk menghindari bagian tangan operator terluka ketika mengoperasikan steering
wheel, berikut dijelaskan dua teknik memegang steering wheel dengan benar:
6 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
Gambar Steering wheel
1. Tehnik Ten to Two, pengertiannya adalah:
Memegang steering wheel dengan cara tangan kiri diarah jarum jam 10 (sepuluh)
dan tangan kanan diarah jarum jam 2 (dua) Æ lihat gambar.
2. Tehnik Quarter to Three, pengertiannya adalah:
Memegang steering wheel dengan cara tangan kiri diarah jarum jam 9 (sembilan)
dan tangan kanan diarah jarum jam 3 (tiga) Æ lihat gambar.
Selama mengoperasikan steering wheel pastikan ibu jari kedua tangan tidak melipat
masuk kearah lingkar steering dan pastikan memegang steering wheel dengan kedua
tangan ketika jalan lurus ataupun berbelok.
b. Menjalankan unit
Untuk menjalankan unit dengan aman dan benar, berikut beberapa petunjuk dan
teknik mengoperasikan unit FM X:
1. Petunjuk dan tehnik menjalankan unit dari area parkir dan area workshop.
‐ Pastikan seat belt telah dipakai dengan benar.
‐ Periksa lokasi unit sebelum bergerak/ berjalan, dengan melihat kedua sisi
mirror/ spion kanan dan kiri. Ikuti aba‐aba jika ada pemandu (spotter).
‐ Konsentrasi saat mengoperasikan alat control unit (pedal, lever, steering).
‐ Tekan brake pedal dan release parking brake kemudian tempatkan lever
transmisi pada gear paling rendah saat bergerak maju (speed 1) atau
tempatkan lever transmisi posisi “R” ketika unit akan bergerak mundur.
‐ Gunakan isyarat suara klakson sebelum menjalankan unit.
‐ Kendalikan unit agar terkontrol selama unit bergerak maju atau mundur.
2. Petunjuk dan tehnik pengoperasian pada saat travel tanpa muatan/ kosongan.
‐ Sesuaikan gear transmisi dengan kecepatan unit. Control kecepatan unit
dengan menggunakan retarder brake.
‐ Kendalikan unit agar terkontrol saat mengoperasikan steering. “Hindari
memutar steering dengan gerakan mendadak pada saat travel”.
7 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
‐ Atur jarak beriringan dengan unit lain, minimal 5X panjang unit (60 meter).
‐ Pastikan kecepatan unit tidak melebihi batas yang ditentukan (40 km/ jam).
‐ Kondisi mesin dapat dilihat pada instrument panel dan alat kontrol lainnya.
‐ Bila ada ketidaknormalan segera menepi dipinggir jalan atau ketempat aman
untuk parkir unit. Aktifkan parking brake, lampu bahaya/ hazard lamp dan
sebelum melakukan pengecekan unit pastikan memberi informasi pengguna
jalan dan pengawas setempat. Khusus untuk ketidaknormalan engine oli
pressure, segera parkir unit dan matikan engine. Berhati‐hatilah bila terjadi
kebocoran bahan bakar atau oli karena bisa menimbulkan kebakaran.
‐ Beri kesempatan unit yang bermuatan, penyempitan jalan atau diarea unit
rusak (breakdown) dijalan angkut material.
Gambar FM X travel tanpa muatan
4.1.3.1. Mode Selector Unit (Programing)
Cara Adjustment/ setting RPM engine:
Engine normal posisi idle dapat diadjust/ setting dengan menggunakan mode selector
unit. Display menunjukkan “Driver instruction, specification”, Idling speed tersedia
dicontrol memory.
Idling speed diadjust dengan kondisi sebagai berikut :
9 Temperature engine pada posisi diatas 50°C atau lebih.
9 Unit pada posisi normal (tidak ada error di display monitor).
9 Unit berhenti dengan posisi idle putaran rendah dan accelerator tidak ditekan,
ketika adjust dimulai.
Cara adjusting/ setting :
1. Tekan pedal foot brake.
2. Tekan side button (tombol) pada cruise control ke “resume” ± 3 detik.
3. Tekan tombol (A) untuk menambah RPM dan tekan tombol (B) untuk menurunkan
RPM.
4. Release foot brake dan idle engine telah tersetting/ adjust.
8 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4.1.3.2. Cruise Control
Cruise control dapat dipergunakan saat unit posisi travel dengan kecepatan 15km/jam
sampai dengan 30 km/jam.
Cara pegoperasian cruise control:
Ketika unit mencapai kecepatan yang diinginkan, tekan “SET” button untuk
mempertahankan kecepatan. Kecepatan dapat dirubah dengan “SET+” menambah dan
“SET‐“ untuk mengurangi kecepatan.
Untuk melepaskan (OFF), tekan side control keposisi OFF atau tekan pedal clutch, brake
dan dapat menggunakan trailer brake.
4.1.3.3. Pengoperasian Transmisi
Berfungsi untuk mengatur kecepatan unit dan mendapatkan gerak maju atau mundur.
Dibawah ini adalah petunjuk dan tehnik mengoperasikan unit FM X 440:
1. Gear step button
Tombol gear stop adalah spring load dan
mempunyai 2 opsi, ke atas dan ke bawah dipakai
untuk cara manual memilih gear.
2. Lever fold button
Lever gigi terpasang langsung pada dudukan
driver dan dapat di lipat ke depan untuk
memudahkan jalan masuk untuk operator.
Hanya dapat dilakukan lever posisi netral.
3. Gear selector inhibit button
Gear lock mencegah kesalahan memasukkan gigi transmisi.
4. Gear selector positions
‐ R : Gigi mundur.
‐ N : Netral
‐ A : Automatic
‐ M : Manual
5. Menggerakkan gear selector
‐ Pastikan gear selector posisi netral.
‐ Tekan tombol di bagian atas gear selector dan gerakan gear selector kebawah
melewati posisi gigi mundur (R) hingga ke posisi horisontal.
6. Limp home button
Switch emergency di gunakan saat darurat/ error speed (untuk evakuasi jarak dekat).
9 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
‐ Display Instrument Panel Control
Keterangan:
1. Driving Program :
9 E : Economy
9 E+ : Freewheel possible
9 P : Power
9 B : Braking
9 L : Limp‐Home function
2. Selected Gear :
9 N : Netral
9 N1 : Low split , N2 : High split.
9 R : Reverse.
3. Available :
9 Maximum over gear ( Down/ Up ).
4. Lever Position :
9 R : Reverse.
9 N : Netral.
9 A : Automatic.
9 M : Manual.
CATATAN:
Pengertian Overrunning:
Adalah kasus kecepatan unit melebihi kecepatan putaran engine/ RPM. Dimana
kasus tersebut sering terjadi diarea jalan menurun, dikarenakan ketidak sesuaian
speed dengan kecepatan unit. Faktor yang mempengaruhi unit overrunning adalah:
9 Penempatan lever transmisi tidak sesuai.
9 Kecepatan unit tidak terkontrol.
4.1.3.4. Pengoperasian Differential Lock
Differential lock digunakan ketika unit melewati kondisi jalan licin atau ketika unit
amblas/ soft box. Differential lock switch terbagi menjadi 2:
1. Inter axle switch, berfungsi untuk menghubungkan axle belakang‐belakang dengan
belakang depan.
2. Inter wheel switch, berfungsi untuk menghubungkan roda kiri dan kanan berputar
secara bersama.
10 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODEE DAN TEHNIK OPERASI FM X
X
Swiitch Inter axle dengan Inter wheeel terpasangg menjadi satu dan dib bagi menjaddi 2
baggian
9 Posisi 1 : Inter axlee engaged.
9 Posisi 2 : Inter whe eel engaged.
Carra pengoperaasian :
‐ Hentikan un nit dan netraalkan transm misi.
‐ Aktifkan sw witch pada po osisi 1 atau p
posisi 2.
‐ Pilih gear trransmisi yan ng sesuai (Craawler, 1 LOW W ).
‐ Jalankan un nit dengan ke ecepatan ± 1 10 km/ jam.
Catatan
Jangan gunakan diffferential locck saat unit m melintas dijaalan kondisi normal
4.1.3.5. Pengoperasian Brakke
Opeerasikan pen nggunaan brrake sesuai langkah uruttannya:
‐ Exhaust braake/ EPG.
‐ Service brake.
‐ Blocking valve.
‐ Parking brake.
A. Exhaust Braake / EPG
Petunjuk pen nggunaan EP PG lever (Volvo engine b brake):
9 O : Fungsi off.
9 A : Otomatis pengereman.
9 1 : Bantuann pengeremaan step 1.
9 2 : Bantuann pengeremaan step 2.
9 3 : Bantuann pengeremaan step 3.
9 B : Brake prrogramme w with I‐Shift (kkhusus otom
matis transmiisi).
Petunjuk men ngaktifkan EPG:
‐ Operasikaan lever EP PG tarik keaarah belakaang
sesuai dengan
d effek pengeereman yaang
dibutuhkaan.
Keterangan n:
9 (A) Swittch pengaturr Engine brake posisi ON N.
9 (B) Putaaran mesin (Rpm) di atass 900 rpm.
9 (C) Kece epatan truckk di atas 5km m/h.
9 (D) Suhu u oli engine lebih dari 55 50C.
9 (E) Tekaanan turbo d di bawah 0,5 5 bar.
CATATAN N
Jika Acceelerator pedaal diaktifkan, dengan oto omatis brakee ini tidak akkan berfungssi
11 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
9 Aktifkan engine brake untuk mengurangi kecepatan unit dijalan datar maupun di
kondisi jalan menurun. Kemampuan engine brake bisa berkurang dikarenakan
gaya gravitasi yang membuat truck bergerak turun semakin cepat.
9 Jangan melakukan pengereman berlebihan, karena akan kehilangan energi
pengereman.
9 Gunakan brake ini dijalur hijau dan kemampuan terkuat brake ini berada dijalur
hitam.
B. Pengoperasian Service brake/ Foot brake untuk menghentikan unit (STOP).
Operasikan pedal brake dengan perlahan/ smooth sesuai dengan efek pengereman
yang dibutuhkan. Hindari menekan pedal brake secara mendadak.
Cara pengoperasian:
‐ Lepas accelerator pedal ±200 m sebelum titik
pemberhentian.
‐ Tekan pedal brake 1/2 sampai 1/3 bagian.
‐ Bila unit mendekati titik pemberhentian,
tambahkan tekanan ke pedal brake.
‐ Setelah unit akan berhenti lepas sedikit pedal
brake.
Kunci utama bekerjanya pengereman pada kendaraan ini dari tekanan udara yang
dikontrol dengan panjang langkah pedal rem/brake karena brake bekerja dengan
tekanan udara. Hal ini memungkinkan membuat gaya pengereman lebih besar
dengan membuka dan menutup brake valve ketika menekan pedal brake.
Bila terdapat banyak jalan yang menurun, gunakanlah terlebih dulu pengereman
engine brake/ EPG. Jika gaya pengereman EPG kurang, maka tambahkan dengan
mengoperasikan foot brake.
Gunakan foot brake secukupnya, hal ini untuk menghindari terjadinya overheating
pada brake linning.
C. Blocking Valve/ Emergency brake
Berfungsi untuk mengaktifkan spring brake.
Bila tekanan udara pada sistem terlalu rendah, brake ini akan
aktif secara otomatis. Sebagai contoh kendaraan diparkir untuk
jangka waktu lama, maka blocking valve harus ditekan supaya
rem parkir bisa release.
Saat unit berjalan dan tiba‐tiba tekanan udara turun/ rendah dan unit tidak dapat
dihentikan dengan EPG dan service brake, maka operasikan blocking valve.
Posisi blocking valve:
‐ OFF : Posisi switch rata (tidak tercabut).
‐ ON : Posisi switch keluar (tercabut).
12 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
Blocking valve bekerja pada double chamber brake.
Blocking valve dioperasikan secara manual dan otomatis, ketika tekanan udara di
sistim brake kurang dari 5 bar.
PERHATIAN
Bila unit parkir dijalan tidak rata, maka aktifkan blocking valve, hal ini untuk
antisipasi jika ada kerusakan pada otomatis sistim brake.
D. Parking brake
Digunakan ketika unit posisi parkir.
Parking brake lever dibagi menjadi 3, yaitu:
‐ Posisi 0 .
‐ Posisi 1 .
‐ Posisi 2 .
Cara penggunaan :
Tarik kearah posisi 2 untuk mengaktifkan parking brake.
4.2. Metode Loading, Hauling dan Tehnik Pengoperasian
4.2.1. Loading Material
Loading adalah kegiatan pemuatan material, dari tempat asal (insitu) ke unit hauler
dengan menggunakan alat mekanis berupa Loader Excavator (backhoe, shovel) dan Wheel
Loader Articulated (WA).
Ada beberapa metode pemuatan sesuai dengan alat muat/ loader, diantaranya adalah:
Excavator Backhoe Excavator Shovel Wheel loader
1. Low Bench loading. 1. Cab side loading 1. V ‐ shape
2. Double side loading 2. Blind side loading
3. Top loading depan 3. Double side loading
4. Top loading samping
900 (V luar) & 450 (V dalam).
5. Loading 450 kiri dan kanan
6. Drive by loading.
4.2.1.1. Loading Excavator Back Hoe
a. Low Bench Loading
Adalah suatu metode loading material dari excavator ke truck produksi, dimana
truck mengambil posisi pengisian dengan membentuk sudut 900 dengan posisi
digging excavator yang berada diatas bench. Metode ini bertujuan:
9 Meminimalkan waktu swing alat loading.
9 Mendapatkan cycle time loading yang lebih kecil.
9 Produktifitas unit tinggi.
9 Keselamatan kerja lebih terjamin.
13 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
Petunjuk dan teknik pegoperasian diarea low bench loading:
1. Posisikan vessel unit lurus ditengah dengan bucket excavator.
2. Pastikan unit posisi rata,“Hindari salah satu roda naik ditumpukan material atau
berhenti dikaki bench”.
3. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
4. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
5. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja DT.
6. Lakukan kontrol muatan dengan payload meter dan time sheet .
7. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.
8. Setelah muatan penuh, aktifkan foot brake, release parking brake dan posisikan
lever transmisi pada speed (1) kemudian lepas pedal brake. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi hentakan/ impact yang ditimbulkan dari tenaga engine yang
diteruskan ke transmisi, kemudian naikkan putaran engine/ RPM saat keluar dari
front loading.
b. Top Loading Depan
Adalah suatu metode loading material ditempat rata/ level, dengan posisi DT
didepan dan excavator dibelakang.
Petunjuk dan tehnik pengoperasian unit, di area top loading
1. Lakukan gerak mundur dan hentikan unit sebelum tanggul pengaman.
2. Posisikan vessel unit lurus ditengah dengan bucket excavator.
3. Pastikan unit posisi rata,“Hindari salah satu roda naik ditumpukan material”.
4. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
5. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
6. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja DT.
7. Lakukan kontrol muatan dengan payload meter dan time sheet .
8. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.
c. Top Loading Samping (900 dan 450)
‐ Metode top loading 900 atau V luar.
Adalah suatu metode loading material ditempat rata/ level dengan posisi DT
disamping dan membentuk sudut 900, ketika excavator posisi dumping material.
‐ Metode top loading 450atau V dalam.
Adalah suatu metode loading material ditempat rata/ level dengan posisi DT
disamping dan membentuk sudut 450, ketika excavator posisi dumping material.
Petunjuk dan tehnik pengoperasian unit di area top loading 450dan 900
1. Lakukan gerak mundur dan hentikan unit sebelum tanggul pengaman.
2. Posisikan vessel unit lurus dengan ujung bucket excavator (membentuk sudut
450 atau 900 antara DT dan Excavator).
3. Pastikan unit posisi rata.
14 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4. “Hindari salah satu roda naik ditumpukan material”.
5. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
6. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
7. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja DT.
8. Lakukan kontrol muatan.
9. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.
d. Loading 450 (Kiri dan Kanan)
Adalah suatu metode loading material, dimana truck mengambil posisi pengisian
dengan membentuk sudut 450 dan unit excavator berposisi diatas bench. Metode ini
bertujuan meminimalkan waktu swing alat loading untuk mendapatkan cycle time
loading yang lebih kecil, produktifitas unit tinggi dan keselamatan kerja lebih
terjamin.
Loading 450 ini bisa dilakukan pada sisi kiri dan sisi kanan excavator.
‐ Loading kiri :
Petunjuk dan tehnik pengoperasian area loading 450 (sisi kiri):
1. Lakukan maneuver unit searah putaran jarum jam.
2. Posisikan unit DT sejajar dengan bench. Hindari gerakan maneuver patah
atau end stroke, hal ini bertujuan untuk mengurangi keausan & kerusakan
pada side wall tyre bagian roda depan.
3. Posisikan unit mundur miring 450 sesuai dengan tepi kiri bucket excavator .
4. Pastikan unit posisi rata,“Hindari salah satu roda naik ditumpukan material
atau berhenti dikaki bench”.
5. Untuk unit DT yang menunggu loading urutan selanjutnya, berada diposisi
siap bergerak maju.
6. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
7. Netralkan transmisi dan aktifkan Parking brake.
8. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja DT.
9. Lakukan kontrol muatan.
10. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.
11. Setelah muatan penuh, aktifkan pedal brake dan posisikan lever transmisi
pada speed C/LOW kemudian lepas pedal brake. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi hentakan/ impact yang ditimbulkan dari tenaga engine yang
diteruskan ke transmisi, kemudian naikkan putaran engine/ RPM dengan
perlahan.
12. Setelah unit selesai loading dan bergerak maju, unit selanjutnya langsung
menyusul bergerak maneuver. Jaga jarak aman dengan unit muatan yang
bergerak keluar dari loading point dan gunakan radio komunikasi, jika
diperlukan.
15 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
e. Drive By Loading
Adalah suatu metode loading material, dimana truck mengambil posisi pengisian
dengan maneuver maju dan membentuk sudut 450 antara unit DT dengan posisi
bucket excavator ketika dumping material.
Metode ini bertujuan meminimalkan waktu edar truck dan gerakan swing alat
loading guna mendapatkan cycle time loading yang lebih kecil, produktifitas unit
tinggi dan keselamatan kerja lebih terjamin.
Metode loading drive by digunakan disebelah kiri saja dan membutuhkan lokasi yang
cukup luas untuk truck bergerak manuever untuk menempatkan posisi loading.
Petunjuk dan tehnik pengoperasian area loading drive by:
1. Lakukan maneuver unit searah putaran jarum jam, saat unit excavator posisi
digging material (gunakan radio komunikasi jika diperlukan). Hentikan unit tepat
disamping excavator dengan membentuk sudut 450 dengan posisi bucket
dumping.
2. Unit posisi loading material.
3. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
4. Untuk unit selanjutnya, DT yang menunggu berada pada posisi siap maju.
4.2.1.2. Loading Wheel Loader (V‐Shape Loading)
Metode ini memerlukan area yang cukup luas, karena untuk maneuver unit loading
(Wheel Loader). Langkah – langkah yang perlu diperhatikan untuk operator DT adalah:
9 Posisi DT membelakangi dan dekat dengan stock pile, hal ini bertujuan agar
maneuver wheel loader tidak terlalu jauh.
9 Posisi vessel tepat disamping bucket Wheel loader.
Dengan melaksanakan langkah‐ langkah tesebut akan didapat :
9 Sudut maneuver dan cycle time wheel loader lebih kecil.
9 Produktifitas tinggi.
Petunjuk dan tehnik pengoperasian area loading V‐shape Wheel Loader:
1. Lakukan maneuver unit searah putaran jarum jam.
2. Posisikan tepi samping kiri vesel, berhenti lurus disamping bucket Wheel Loader.
3. Pastikan unit posisi rata.
4. “Hindari salah satu roda naik ditumpukan material.”
5. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
6. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
7. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja DT.
8. Lakukan kontrol muatan dengan payload meter dan time sheet.
9. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.
16 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4.2.2. Hauling Material
Hauling material adalah kegiatan dump truck memindahkan material dari tempat
loading sampai ke tempat dumping.
Dibawah ini, petunjuk dan tehnik pengoperasian unit DT ketika menjalankan unit selama
hauling material.
4.2.2.1. Hauling material keluar dari front loading
Setelah selesai loading untuk bergerak awal, gunakan speed LOW dan sesuaikan
dengan putaran engine (RPM), hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya hunting
speed. Patuhi rambu‐rambu lalu lintas yang ada dan sesuaikan speed jika unit memasuki
jalan kondisi normal.
4.2.2.2. Hauling material di jalan datar
Gambar FM X travel muatan
Jalankan unit di range economy ( ± 1800 RPM ). Gunakan jalur hauling sesuai rambu
dan jalankan unit dengan batas kecepatan yang diijinkan diarea tambang (40 km/jam).
Untuk mengurangi kecepatan unit gunakanlah exhaust brake dan untuk menghentikan
unit di bawah 10 km/jam di anjurkan menggunakan service brake.
a. Petunjuk mengoperasikan unit beriringan (Convoy).
Convoy adalah, unit berjalan beriringan depan dan belakang yang dilakukan dua
unit atau lebih, dijalur muatan maupun jalur tanpa muatan. Ketika unit convoy,
jarak aman beriringan yang diizinkan diarea tambang adalah 60 meter atau 6X
panjang unit.
b. Petunjuk mendahului unit/ Over taking motor grader diarea perbaikan jalan
1. Sebelum mendahului unit lain, perhatikan rambu‐rambu lalu lintas tambang.
2. Lakukan komunikasi radio dua arah dengan unit grader dan kurangi kecepatan
unit, sebelum mendahului.
3. Pastikan kondisi jalan aman (tidak ada kendaraan lain dari arah berlawanan),
jaga jarak aman dengan unit grader sebelum dan saat melintas diarea perbaikan
jalan.
4. Pergunakan isyarat lampu sign sebelum dan ketika mendahului unit grader.
17 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4.2.2.3. Petunjuk hauling material di grade jalan naik/ tanjakan
‐ Sebelum memulai jalan menanjak, gunakan gear transmisi yang sesuai dengan
medan tanjakan tersebut.
‐ Putaran engine / RPM, pertahankan disektor ekonomis (hijau / 1900 rpm).
‐ Hindari up‐shifting pada saat jalan menanjak, pertahankan kecepatan unit dengan
putaran engine 1800 ‐ 1900 rpm.
‐ Pindahkan gigi transmisi setelah mencapai puncak tanjakan (jalan mendatar).
‐ Hindari melakukan double aselerasi RPM engine.
Gambar FM X travel muatan dijalan tanjakan
4.2.2.4. Petunjuk dan tehnik pengoperasian start awal di tanjakan
Bila unit terpaksa harus berhenti dijalan tanjakan, dibawah ini dijelaskan tehnik
pengoperasian start awal ditanjakan.
Tehnik pengoperasian:
‐ Pastikan unit benar‐benar berhenti dan aktifkan parking brake.
‐ Masukkan transmisi pada posisi C/ LOW.
‐ Tarik parking brake posisi 1 dan usahakan unit tidak bergerak mundur.
‐ Naikkan putaran engine dengan perlahan (tidak menyentak).
‐ Release parking brake ke posisi 0, setelah unit mulai ada gerakan maju.
CATATAN :
Bila saat dijalan menanjak tiba – tiba unit mendapatkan trouble dan harus berhenti
maka lakukan:
1. Injak pedal brake.
2. Aktifkan blocking valve.
3. Matikan engine.
4. Lepaskan pedal brake.
5. Ganjal roda unit.
4.2.2.5. Hauling material dijalan menurun
‐ Sebelum unit melintas dijalan turunan panjang, gunakan gigi transmisi yang sesuai
dengan medan tersebut.
‐ Pertahankan putaran engine pada range hijau, dan bila putaran engine keluar dari
range hijau ke range biru, maka gunakanlah exhaust brake dan service brake.
18 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
‐ Saat mengoperasikan EPG berikan selang waktu pada posisi off.
‐ Control penggunaan steering.
‐ Patuhi rambu‐rambu yang ada dan gunakan radio komunikasi, jika diperlukan.
Gambar FM X travel dijalan menurun
4.2.2.6. Pengoperasian unit pasca penyiraman jalan
Ketika unit travel atau hauling material terkadang di hadapkan pada kondisi jalan
licin selesai dilakukan penyiraman. Dibawah ini di jelaskan beberapa tehnik
mengoperasikan unit selesai penyiraman untuk mencegah unit tergelincir yang
berakibat fatal.
Petunjuk dan tehnik pengoperasian, melintas diarea pasca penyiraman jalan:
1. Sebelum menghadapi jalan kondisi basah, selesai penyiraman kurangi kecepatan
dengan mengangkat accelerator pedal.
2. Pindahkan lever transmisi ke speed rendah, sesuai dengan grade jalan.
3. Jaga jarak dengan unit water truck (4X panjang unit/ 60 meter).
4. Gunakan radio komunikasi untuk berkoordinasi (jika diperlukan).
5. Hindari gerakan mendadak dan memutar steering secara berlebihan (agresif).
6. Pertahankan putaran engine RPM sedang (range hijau) dengan mengkombinasikan
penggunaan EPG dan accelerator pedal, untuk mencegah terjadinya transmisi
shift‐down yang menyebabkan putaran roda berhenti karena bidang kontak tyre
dengan permukaan jalan kondisinya basah dan shift‐up menyebabkan putaran
roda menjadi lebih cepat. Hal ini mengakibatkan roda tergelincir ditambah dengan
gaya dorong dari unit itu sendiri, sehingga unit sulit untuk dikendalikan.
7. Ketika unit sudah bergerak lambat (10 km/jam) untuk menghentikan unit gunakan
service brake.
19 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
8. Jangan menggunakan service brake ketika unit masih bergerak cepat, hal ini
menyebabkan putaran roda berhenti mendadak atau roda terkunci dan
mengakibatkan unit tergelincir dikarenakan bidang kontak tyre dalam kondisi licin,
ditambah dengan gaya dorong dari unit itu sendiri.
CATATAN
Prioritaskan unit yang melintas dijalan pasca penyiraman (muatan atau kosongan)
4.2.2.7. Hauling material memasuki disposal/ waste dump
Hal penting yang perlu diperhatikan memasuki area disposal adalah:
9 Perhatikan jalur tikungan dan pastikan unit berjalan sesuai rambu.
9 Kontrol kecepatan dengan menggunaan retarder brake.
9 Beri kesempatan pada unit support (motor grader maupun water truck yang
melakukan perbaikan jalan dan lokasi kerja).
Pastikan kecepatan unit sesuai dengan gear transmisi dan hindari engine over running.
4.2.2.8. Maneuver di area disposal
Sebelum melakukan maneuver, ada 4 faktor yang harus dihindari saat
mengoperasikan unit antara lain:
9 Manuever dengan kecepatan tinggi.
9 Maneuver dengan kecepatan terlalu rendah, tidak sesuai dengan putaran engine/
RPM.
9 Maneuver dengan gerakan patah
9 Mengoperasikan steering wheel secara penuh/ end stroke steering.
Dari faktor diatas, efek yang ditimbulkan terhadap unit adalah kerusakan pada
komponen tyre, komponen lower structure dan system steering. Selain kerusakan
komponen unit, juga menimbulkan tumpahan material dan kerusakan terhadap lokasi
maneuver.
Petunjuk tehnik pengoperasian unit maneuver di area disposal/ waste dump:
1. Tentukan lokasi dumping dan pastikan unit berjalan sesuai dengan jalur/ rambu.
2. Kurangi kecepatan dan pindahkan lever transmisi pada posisi rendah (5 atau 4).
3. Lakukan koordinasi dengan pengawas lewat radio komunikasi (jika diperlukan).
4. Hindari area disposal retak, beda tinggi permukaan tanah dan pastikan tidak ada
unit lain di area maneuver.
5. Aktifkan lampu sign (turn signal lamp), sebelum melakukan gerak maneuver.
6. Gunakan speed (1) saat melakukan maneuver.
7. Lakukan gerakan maneuver searah dengan jarum jam (bila lokasi memungkinkan),
dan lakukan gerak maneuver ± 10 meter dari tanggul (tidak terlalu jauh).
8. Putar steering perlahan & gunakan RPM engine putaran sedang (1500‐1900 RPM).
9. Jaga jarak aman dengan unit lain dan unit support (bulldozer).
10. Hentikan unit, netralkan transmisi dan pastikan unit benar‐benar berhenti sebelum
bergerak mundur.
20 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4.2.2.9. Gerakan mundur di area disposal
Sebelum melakukan gerakan mundur hal penting yang perlu diperhatikan adalah
tanggul pengaman (safety berm). Pengertian umum untuk tanggul/ safety berm di area
disposal adalah pembatas disposal, bukan untuk tempat berhentinya roda.
Jika perlu pergunakan radio komunikasi untuk berkoordinasi dengan dumping man atau
unit support (bulldozer) saat melakukan gerakan mundur.
Petunjuk dan tehnik pengoperasian unit bergerak mundur diarea disposal/ waste dump:
1. Pastikan unit benar‐benar berhenti, sebelum memindah lever transmisi posisi R.
2. Periksa kondisi belakang unit dengan melihat mirror/ spion kanan dan kiri.
3. Lakukan gerakan mundur dengan perlahan dan control putaran engine (RPM).
4. Hindari tyre unit menginjak batu besar dan tumpukan material.
5. Pastikan jarak aman antara unit DT dan bulldozer (minimal 1X lebar unit DT) dan
usahakan gerakan mundur disebelah kiri bulldozer.
6. Kontrol gerakan mundur dan gunakan mirror/spion untuk meluruskan unit dengan
tanggul pengaman.
7. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
8. Hentikan unit diposisi rata, berhenti sebelum tanggul dan pastikan tyre tidak
menabrak tanggul. Jika area disposal tidak ada tanggul, hentikan unit sebelum
ujung disposal dengan jarak ± 10 meter. “Hindari batuan besar dan menabrak
tumpukan material saat bergerak mundur, karena akan mengakibatkan kerusakan
tyre, radius rod dan suspensi“
9. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
CATATAN
“Jika terjadi retakan diarea disposal, pastikan unit berhenti sebelum area tersebut,
± 5 – 10 meter dari area retakan“.
Dampak yang ditimbulkan dari salah penempatan posisi unit diarea disposal dengan
menggunakan tanggul pengaman adalah:
9 Kerusakan tyre.
9 Kerusakan pada suspensi.
4.2.3. Dumping Material
Dumping adalah proses bongkar muatan material pada umumnya diarea disposal,
waste dump, hopper ataupun crusser. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan dumping
material dilakukan di jalan angkut (road maintenance) atau area yang lain.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum dumping material:
1. Periksa kondisi tyre, spring, vessel, hydraulic, link rod.
2. Periksa kondisi lokasi yang akan dilewati telah siap (secara visual), antara lain:
9 Tidak ada unit yang sedang dumping (area crusser).
9 Lokasi dumping rata, keras dan dilengkapi tanggul pengaman (area stockpile).
21 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
9 Pastikan tidak ada kabel atau rintangan yang mengganggu saat proses dumping.
(bebas dari area terbatas untuk ketinggian).
Gambar DT dumping di area stock pile
Gambar DT dumping di area crusser/ hopper
4.2.3.1. Petunjuk dan tehnik pengoperasian dumping material:
‐ Posisikan unit mundur diarea dumping dan hindari roda melewati batu besar,
tumpukan material atau roda membentur stopper.
‐ Pastikan unit ditempat rata dan keras.
‐ Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
‐ Lakukan dumping material dengan langkah berikut :
9 Idle engine ± 10 detik.
9 Tekan switch PTO posisi ON.
9 Gerakkan dump control lever posisi naik/ raise.
9 Naikkan putaran engine dengan perlahan atau aktifkan resume 900 Rpm.
9 Pastikan material telah terbuang habis.
9 Gerakkan dump control lever ke posisi turun/ lower, dengan RPM rendah.
9 Pastikan vessel rapat dengan chassis.
9 Tekan switch PTO pada posisi OFF.
9 Jalankan unit dengan normal.
CATATAN
“Hindari dumping material, jika posisi salah satu roda belakang naik ditanggul
atau posisi miring, hal ini mengakibatkan unit bisa amblas, rebah dan
menambah pekerjaan bagi unit support (bulldozer)”.
22 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4.2.4. Re‐fueling Unit
Re‐fueling adalah proses pengisian bahan bakar dari Fuel Station ataupun dari Fuel
Truck ke unit lain. Petunjuk dan teknik pelaksanaan re‐fueling unit Dump Truck:
a. Re‐fueling unit area Fuel Station/ Fuel Skidding
1. Pastikan unit bergerak kearah fuel station/ skidding, tanpa muatan/ kosongan.
2. Kurangi kecepatan unit, ikuti rambu‐rambu petunjuk yang ada sebelum masuk
kedalam area re‐fueling .
3. Jaga jarak aman menunggu/antri dengan unit lain.
4. Ikuti aba‐aba pemandu (fuelman), saat masuk area re‐fueling.
5. Jarak aman unit dumptruck dengan tepi fuel truck ± 5 meter.
6. Hentikan unit netralkan transmissi, pasang parking brake dan matikan engine.
7. Dilarang merokok selama proses pengisian bahan bakar/ re‐fueling.
8. Operator memastikan, untuk mengisi check list re‐fueling (Hour Meter dan Code
Number unit).
9. Pastikan proses re‐fueling selesai, sebelum menjalankan unit.
10. Start engine dan jalankan unit dengan perlahan saat meninggalkan area re‐fueling.
b. Re‐fueling unit dengan fuel truck ditempat yang ditentukan (Front dan disposal).
1. Pastikan unit bergerak ketempat re‐fueling, tanpa muatan/ kosongan.
2. Kurangi kecepatan unit, sebelum masuk kedalam area re‐fueling dan pastikan
komunikasi aktif 2 arah (operator dump truck dan crew fuel truck).
Gambar Re‐fueling DT di Fuel truck
3. Ikuti aba‐aba pemandu (fuelman), saat masuk area re‐fueling. Jarak aman dump
truck dengan fuel truck ± 1X lebar unit.
4. Hentikan unit, netralkan transmisi, pasang parking brake dan matikan engine.
5. Dilarang merokok selama proses pengisian bahan bakar/ re‐fueling.
6. Operator memastikan, untuk mengisi check list re‐fueling (HM dan CN unit).
7. Pastikan proses re‐fueling selesai, sebelum menjalankan unit.
8. Start engine dan jalankan unit dengan perlahan saat meninggalkan area re‐fueling.
CATATAN
“Dilarang mengangkat dump body/ vessel selama proses Re‐fueling“
23 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4.2.5. Shut Down Engine dan Parkir Unit
Bertujuan untuk mendeteksi kondisi unit dan sebagai persiapan operasi untuk shift
selanjutnya.
Gambar posisi unit parkir berdampingan
Gambar posisi unit parkir depan belakang
Petunjuk pengoperasian memarkir unit dan mematikan engine (Shut down Engine):
1. Pastikan unit posisi tanpa muatan (kosongan), kecuali Emergency.
2. Gunakan speed rendah dan jaga jarak dengan unit lain ketika travel dilokasi parkir.
3. Kontrol lokasi parkir dump truck dan lakukan koordinasi dengan unit lain (jika ada).
4. Pastikan tempat parkir rata/ datar.
Jika unit parkir diluar area parkiran dump truck. Pastikan lokasi parkir jauh dari
aktifitas unit lain dan jauh dari potensi material longsor atau bahaya banjir.
5. Tekan foot brake dan pastikan unit benar‐benar berhenti sebelum bergerak mundur.
6. Perhatikan kondisi belakang unit, bunyikan isyarat klakson, pindah lever transmisi R1
dan lakukan gerakan mundur perlahan dengan melihat mirror/ spion kanan, kiri.
7. Pastikan jarak parkir aman, minimal 1X lebar unit dengan unit yang lain.
Bila parkir berjajar (depan belakang), jarak aman parkir 1,5X Panjang unit.
8. Tekan foot brake, hentikan unit sebelum tanggul (jika area parkir dilengkapi tanggul).
9. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
10. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
11. Idle engine ± 3 ‐ 5 menit dan matikan perlengkapan elektrik (AC, lampu & radio).
12. Matikan engine, putar kunci kontak pada posisi OFF.
13. Sebelum keluar dari unit tutuplah semua kaca pintu kiri – kanan.
14. Lakukan 3 titik tumpu ketika turun dari unit.
15. Sebelum meninggalkan unit putarlah kunci disconect pada posisi off, (Lock‐out).
24 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
4.2.6. Emergency Respon / Tindakan Darurat
a. Bila terjadi kebakaran saat dibawah Unit
1. Jangan panik, pastikan lokasi kebakaran (secara visual).
2. Ambil pemadam kebakaran (APAR).
3. Cabut pin pengunci pemadam.
4. Semprotkan pada permukaan api.
5. Menjauhlah dari unit, setelah mengaktifkan switch pemadam kebakaran.
6. Jika api menjadi besar (belum padam), mintalah bantuan orang lain. Atau laporkan
kepada pengawas atau emergency call.
b. Bila terjadi kebakaran saat mengoperasikan Dump Truck
1. Jangan panik, pastikan lokasi kebakaran (secara visual).
2. Hentikan truck dengan foot brake.
3. Aktifkan parking brake dan matikan swith lampu.
4. Matikan engine / Shut down engine.
5. Jika terjadi kebakaran didalam cabin, ambil APAR dan semprotkan ke titik api.
6. Jika api menjadi besar (belum padam), mintalah bantuan orang lain, atau laporkan
kepada pengawas atau emergency call.
c. Bila steering tiba‐tiba tidak berfungsi dengan baik
1. Jangan panik.
2. Kurangi kecepatan dengan retarder brake.
3. Informasikan kepada pengguna jalur.
4. Arahkan truck pada tempat yang aman dengan sisa‐sisa tenaga steering ke pinggir
jalan dan dengan service brake hentikan truck tersebut. Jika steering susah untuk
digerakkan dan tidak memungkinkan untuk mengarahkan truck, gunakan service
brake untuk menghentikan dengan segera.
5. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
6. Matikan engine/ Shut down engine.
7. Ganjal roda dengan wheel chock.
8. Laporkan pada pengawas.
d. Bila foot brake tiba‐tiba tidak berfungsi dengan baik
1. Lepaskan accelerator pedal.
2. Aktifkan EPG pada stage 3.
3. Bila efek pengereman kurang, tarik lever parking brake pada posisi 1 dengan
perlahan.
4. Arahkan truck ke tempat yang aman.
5. Netralkan lever transmission.
6. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
7. Matikan engine/ Shut down engine.
8. Ganjal roda dengan wheel chock.
25 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
9. Lakukan pengecekan keliling.
10. Laporkan pada pengawas.
e. Bila engine tiba‐tiba mati saat sedang bekerja
1. Jangan panik.
2. Kurangi kecepatan dengan foot brake.
3. Arahkan unit pada tempat yang aman (pinggir jalan) dan netralkan transmisi.
4. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
5. Matikan engine / Shut down engine.
6. Ganjal roda dengan wheel chock.
7. Check keliling kondisi unit.
8. Laporkan pada pengawas.
f. Bila unit harus di parkir pada tempat menanjak atau menurun
1. Aktifkan parking brake.
2. Matikan engine/ Shut down engine.
3. Putar steering ke arah kiri (tanggul, tebing) atau ganjal roda dengan wheel chock.
4. Berikan tanda isyarat bahaya (hazard lamp) selama parkir.
g. Bila lampu panel peringatan menyala saat hauling/ travelling
1. Arahkan unit pada tempat yang aman (pinggir jalan) dan netralkan transmisi.
2. Aktifkan parking brake dan nyalakan lampu sein kiri bila pengecekan dilakukan
dengan posisi engine hidup.
3. Lakukan prosedur sesuai dengan fungsi dari panel tersebut.
(Untuk keterangan detail, baca pada bab Instrument panel).
4.2.7. Pengoperasian tilt cab/ membuka kabin
Periksa posisi parking brake (ON), transmission netral (N) dan pintu tertutup rapat.
Gambar Proses penarikan unit
Keterangan:
A. Sebelum bekerja di bawah kabin, pastikan kemiringan dan periksa penguncinya.
B. Saat kabin tidak dapat miring secara maksimal, pasanglah besi pengaman agar
memastikan kabin tidak turun kebawah.
C. Dilarang bekerja di bawah kabin saat kemiringan kabin belum maksimal.
26 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
Cara mengoperasikan :
‐ Lubang tangki pompa hidrolik kabin dapat dilihat pada gambar.
‐ Periksa oil hidrolik kabin sebelum kabin diangkat, putar tutup B, periksa batas
permukaan oil rata dengan tutup lobang .
‐ Putar hydraulic pump valve keposisi “OPEN“.
‐ Pompa dengan alat penyambung dan putar kekanan berulang‐ulang (pompa).
Menurunkan kabin.
‐ Putar hydraulic pump valve ke arah “CLOSSED“.
‐ Pompa dengan alat penyambung dan putar ke kanan dan berulang – ulang (pompa).
‐ Bila kabin telah terkunci maka lampu peringatan yang ada dash board akan padam.
CATATAN
Kabin diangkat hanya saat perbaikan. Dilarang berada didalam kabin saat posisi
diangkat.
4.2.8. Towing/ Menarik kendaraan
Towing adalah kegiatan mengevakuasi kendaraan yang mengalami kerusakan atau
sedang perbaikan dengan cara ditarik menggunakan alat bantu unit lain, dengan cara
ditarik. Berikut dijelaskan proses towing.
1. Sebelum unit di tarik profellar shaft harus dilepas terlebih dahulu, agar tidak terjadi
kerusakan pada transmisi. Sebab transmisi pelumasannya menggunakan pompa, bila
tidak ada power dari engine maka pompa tidak akan bekerja.
2. Bila unit di tarik kurang dari 100 m, propeller shaft tidak perlu dilepas. Saat unit di
tarik dalam kondisi propeller shaft tidak di lepas (jarak pendek) posisi gear shift lever
harus pada posisi high range.
3. Bila belum ke posisi high range dan tekanan udara kosong, maka tangki udara harus
diisi oleh unit lain.
4. Saat unit ditarik dan dalam kondisi engine mati parking brake/ emergency brake harus
di release.
Gambar proses penarikan unit
27 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
METODE DAN TEHNIK OPERASI FM X
Petunjuk dan Saran Mengemudi yang benar:
1. Setelah menghidupkan engine dan selama mengemudi periksalah instrument panel
berfungsi dengan normal. Bila terjadi ketidak normalan berhentilah ditempat yang
aman dan cari penyebabnya.
2. Jangan menaikkan/ memacu RPM, sewaktu engine masih dingin.
3. Operasikan unit dengan terkontrol berpedoman rev‐counter/ rpm, sesuai dengan
penggunaannya.
4. Jangan jalankan unit bila lampu peringatan brake system, air pressure gauge padam.
5. Netralkan transmisi ketika unit posisi berhenti atau parkir.
6. Pergunakan differential lock sebelum memasuki jalan licin.
7. Patuhi rambu‐rambu lalu‐lintas yang ada.
8. Prioritaskan unit ambulance, lowboy atau unit yang mendapat pengawalan/ escote.
9. Mengemudilah dengan ekonomis (rev‐counter di rentang hijau).
28 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama