Anda di halaman 1dari 28

METODE & TEKNIK OPERASI

By : OTD KPC-S
Petunjuk Metode & Teknik Operasi yang benar.
A. Pemeriksaan sebelum menghidupkan engine Parking Brake ON

1. Pastikan transmisi shift lever pada posisi netral


2. Pastikan parking brake switch pada posisi parking/ on dan
brake yang lain (retarder, service, emergency brake) pada
posisi release/ bebas
3. Posisikan seat dan steering senyaman mungkin untuk
Shift Lever posisi N
mengoperasikan unit dengan menggunakan seat adjuster
dan tilt steering.
4. Pastikan seat belt masih bagus dan kencangkan
Bulb Check Switch Emergency
seat belt. untuk check lamp Steering switch
5. Pastikan hoist dump lever pada posisi float
6. Putar starting switch pada posisi On
7. Periksa kondisi lampu panel dan gauge
dengan bulb check switch
8. Lakukan pengetesan emergency steering
dengan menekan emergency steering switch
(max pengetesan 90 detik)

Starting Switch
posisi ON
Dump lever pada Posisikan steering
posisi float dengan tilt lever
By : OTD KPC-S
B. Prosedur saat akan menghidupkan engine
1. Bunyikan klakson 1 kali sebelum start engine (pastikan kondisi disekitar aman).
2. Putar starting switch pada posisi Start.
- Jangan starting engine lebih dari 20 detik
g - Jika engine tidak dapat distart tunggu selama 2 menit untuk start ulang kembali
nin - Jika engine tidak dapat distart sebanyak 3 kali segera laporkan ke CCR atau mekanik.
a r
W - Jika transmision shift lever tidak pada posisi N, engine tidak dapat distart
- Jika parking brake pada posisi OFF (release) starting switch diputar pada posisi ON
maka emergency steering akan aktif secara otomatis.
3. Setelah engine running, kunci akan secara otomatis kembali pada posisi ON.
4. Idlekan engine ± 5 menit dan perhatikan seluruh instrumen panel dan control, warna gas
buang serta suara dari engine dalam kondisi normal
- Jangan menaikkan RPM engine dengan tiba-tiba (kerusakan bearing pada turbocharge
karena mendapat beban max secara tiba-tiba tetapi pelumasan belum maximal)
- Jangan mematikan engine secara tiba-tiba karena masih ada sisa gaya inersia (20 – 30
g detik) tetapi pelumasan berhenti sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada bearing
n
r ni dari turbocharge).
a
W - Jangan low idle terlalu lama (> 20 menit) karena dapat menyebabkan oli akan bocor
kesisi turbin
- Jangan high idle terlalu lama (20 menit) karena dapat menyebabkan oli akan bocor kesisi
blower
Catatan :
Jika kondisi udara luar dingin (< ± 50C) maka electric preheating akan aktif secara otomatis saat starting
switch pada posisi ON. Dan setelah waktu preheating selesai putar starting switch pada posisi start hingga
engine running seperti biasa. Adapun waktu preheating sebagai berikut :
Suhu 50C s.d -200C, waktu yang dibutuhkan 20 dtk s.d 45 detik.
Suhu dibawah -200C, waktu yang dibutuhkan ± 45 detik.
By : OTD KPC-S
B. Prosedur saat akan menghidupkan engine (lanjutan…)
Perhatikan
5. Lakukan test brake sesuai standar tachometer
RPM saat test
6. Pastikan Dump Body lever berfungsi brake
dengan baik saat mengangkat dump
body/ vessel
7. Pastikan alarm mundur dan lampu
over taking berfungsi dengan baik. Dump lever
8. Pastikan radio komunikasi dapat harus
berfungsi
digunakan dengan baik dimana dengan baik
dilengkapi dengan chanel area kerja.

Lampu over Switch


Alarm mundur taking akan Overtaking
harus berbunyi menyala (warna
jika shift lever hijau) saat switch
pada posisi R diaktifkan

Pastikan radio
komunikasi
sudah diaktifkan
dan sesuaikan
dengan chanel
area kerja

By : OTD KPC-S
C. Prosedur pengetesan brake

Service/ Foot Emergency/


Parking Brake Retarder Brake
Brake Secondary Brake

1. Parking brake ON 1. Foot brake pedal ditekan 1. Emergency brake pedal 1. Retarder Brake lever
2. Brake yang lain release penuh ditekan ditarik penuh.
3. Posisikan shift lever ke D 2. Brake yang lain release 2. Brake yang lain release 2. Brake yang lain release
4. Naikkan RPM engine 3. Posisikan shift lever ke D 3. Posisikan shift lever ke D 3. Posisikan shift lever ke D
secara bertahap hingga 4. Naikkan RPM engine 4. Naikkan RPM engine 4. Naikkan RPM engine
RPM engine 1440 RPM secara bertahap hingga secara bertahap hingga secara bertahap hingga
5. Jika unit tidak bergerak RPM engine 1570 RPM RPM engine 1900 RPM RPM engine 1200 RPM
kondisi parking brake 5. Jika unit tidak bergerak 5. Jika unit tidak bergerak 5. Jika unit tidak bergerak
masih normal. kondisi foot brake kondisi emergency brake kondisi retarder brake
masih normal. masih normal. masih normal.
- Posisi semua roda - Posisi semua roda - Posisi semua roda - Posisi semua roda
- Max Oil Presure - Max Oil Presure - Max Oil Presure - Max Oil Presure
100 kg/cm2 100±7 kg/cm2 100 kg/cm2 65±7 kg/cm 2
By : OTD KPC-S
D. Prosedur saat akan menjalankan unit

Sesuaikan chanel
1. Pastikan radio komunikasi sudah radio komunikasi
diaktifkan sesuai chanel area kerja. 6

2. Lakukan komunikasi dengan


pengawas/ GL setempat jika anda
belum mengetahui lokasi loading
maupun lokasi disposal.
3. Sebelum menjalankan unit,
Setiap awal
perhatikan sekeliling area melalui pergerakan unit
kaca spion kanan & kiri dalam posisi shift lever
kondisi aman. pada posisi 6 atau
4. Posisikan shift lever pada posisi 6 mulai F1
atau mulai F1 untuk setiap awal
pergerakan unit, tarik retarder dan
release parking brake. Bunyikan klakson
2 kali sebelum
5. Bunyikan klakson 2 kali, release
menjalankan unit
retarder dan jalankan unit perlahan
disertai lampu indikator (turn
signal).

By : OTD KPC-S
E. Prosedur selama menjalankan unit

Jaga jarak aman


1. Perhatikan dan patuhi rambu-
rambu yang ada disepanjang
jalan.
2. Operasikan unit sesuai kecepatan
yang diijinkan (rambu kecepatan)
3. Jaga jarak antar unit saat
beriringan dengan jarak minimal
30 meter atau sesuaikan dengan
kecepatan saat traveling dimana
saat kecepatan 10 km/jam
pertahankan jarak 10 meter
dibelakang unit yang lain.
4. Jangan mengoperasikan unit
terlalu kekiri / dekat dengan
tanggul atau aliran air karena unit
dapat amblas.
5. Operasikan unit sesuai jalurnya
(jalur muatan atau jalur kosongan)

Note : (lebar jalan standar : 3,5 kali Jangan terlalu kekiri


lebar unit terbesar yang melintas jalan (potensi amblas)
dijalan tersebut) .sumber PPMS
By : OTD KPC-S
F. Prosedur ketika jalan turunan
1. Kurangi kecepatan saat akan mendekati
jalan turunan.
2. Gunakan ARSC (Automatic Retard Speed
Control) untuk mengefektifkan pengereman
(aktifkan ARSC sebelum jalan turunan)
Teknis penggunaan :
- Aktifkan switch ARSC (pastikan normal)
- Atur kecepatan yang sesuai dengan grade
jalan berdasarkan tabel kecepatan ideal
- Gunakan ARSC lever untuk menambah,
mengurangi, membatalkan pengaturan
kecepatan.
- Pengaturan kecepatan harus sesuai dengan
kecepatan maksimal dari gear tersebut.
- Kecepatan yang diatur ± 5 km/h dari
kecepatan maksimal posisi gear tersebut. ARSC sudah diaktifkan
misalnya : F5 kecepatan maksimal 36 km/h
maka pengaturan kecepatan berada dirange
kecepatan 31 km/h s.d 41 km/h.
3.Jangan mengoperasikan unit melebihi
kecepatan unit yang telah ditentukan
karena sistem ARSC akan batal secara
otomatis. (note : ARSC hanya dapat aktif
pada rentang 10 s/d 55 km/jam)
By : OTD KPC-S
Grafik Brake Peformance dan tabel kecepatan ideal
PERHATIAN
JANGAN MENURUNI KEMIRINGAN JALAN PADA KECEPATAN
LEBIH TINGGI DARI TABEL KETIKA TRUCK DIBEBANI
DENGAN MAKSIMUM GVW 1.100.00 lb ( 498.957) & 53/80 R 63 TIRES.

PERHATIAN

EFFECTIVE SPEED SPEED


GRADE ( CONTINUOUS) ( SHORT TERM)
% MPH(KM/H) MPH(KM/H)

15(24)

12
19(31)

10 11(18)
23(37)
14(23)
8
29(47)
19(31)
6
36(58)
29(47)
4

KEMAMPUAN GRADE ACTUAL AKAN BERVARIASI TERGANTUNG


PADA SUHU LUAR, SUHU SISTEM, TAHANAN GELINDING,BEBAN
DAN UKURAN BAN,TABEL DI ATAS BERDASARKAN PADA SUHU
LUAR 320C( 900F) DAN ASUMSI BAHWA KONDISI JALAN DAN
PANDANGAN MENGIZINKAN PEMAKAIAN SELURUH KEMAMPUAN
RETARDING TORQUE TANPA MENGAKIBATKAN TERGELINCIR

ACTUAL GRADE, TIDAK TERMASUK TAHANAN GELINDING.

1. Gunakan grafik brake performance dengan jarak turunan 1500 meter.


2. Mulai dari titik (A) yang menunjukkan berat unit dengan kapasitas muatan 91 ton, lalu tarik garis ke bawah.
garis akan memotong garis travel resistance – 11% pada titik (b), lalu buat garis horizontal dari titik
tersebut.
3. Garis tersebut akan memotong kurva performance pada titik (c), lalu buat garis tegak lurus ke bawah dari
titik tersebut, sehingga memotong garis travel speed pada titik (d).
4. Informasi yang didapat adalah (tanpa penggunaan exhaust brake) :
dari titik (d) : speed maksimum yang diijinkan = 27 km/jam.
dari titik (c) : speed range = f4 By : OTD KPC-S
G. Prosedur ketika jalan licin
1. Kurangi kecepatan sebelum beroperasi dijalan yang
licin.
2. Aktifkan ASR sebelum memasuki jalan yang licin.
2. Pertahankan rpm pada kecepatan rendah agar traksi
roda tetap ada (F1 – F2)
3. Gunakan retarder brake ketika ingin mengurangi
kecepatan.
4. Jika body unit bagian belakang bergerak kekiri maka
putar steering kearah kiri agar posisi unit tetap stabil
atau sebaliknya.
H. Prosedur ketika unit amblas
1. Jangan memaksakan unit keluar dari lokasi amblas
jika salah satu roda tidak dapat bergerak. Karena
akan memaksakan torqueconverter untuk berkerja
sehingga dapat menyebabkan oli torqueconverter/
transmisi overheat.
2. Laporkan kepada GL/ pengawas diarea tersebut.
3. Gunakan sling untuk menarik unit yang amblas.
4. Gunakan gear F1 /shiift lever 6 saat unit akan
ditarik
5. Jika unit sulit untuk keluar saat sudah ditarik
gerakkan steering perlahan.
6. Dilarang keras untuk mendorong unit dengan
bantuan excavator maupun dozer.
By : OTD KPC-S
Ada beberapa jenis loading point :

1. Bench Loading
2. Top Loading
3. Cab Side Loading
4. Blind Side Loading
5. Double Side Loading

By : OTD KPC-S
Bench Loading
1. Saat memasuki front loading perhatikan
area sekitar dan pastikan rekan yang lain Bench Loading adalah posisi loading dimana bagian
mengetahui keberadaan anda saat atas vessel alat angkut/ Dump Truck sejajar dengan
memasuki front bagian dasar track alat muat/ Excavator
2. Pastikan posisi alat loading
3. Jika ada antrian dump truck jaga jarak Excavator/
aman minimal 1 x panjang unit dan Backhoe
pastikan unit anda dapat dilihat oleh Type
rekan anda yang ada didepan melalui
EX
70
8
CH Posisi siap mundur
kaca spion. N yang
4. Jika antrian lebih dari 3 unit, matikan BE meminimalkan spot
engine untuk menghemat bahan bakar. time
22
5. Lakukan manufer searah jarum jam dan 32
T
pastikan bucket dapat dilihat dari spion D

21
32
kanan kecuali kondisi area front tidak

T
D
memungkinkan.
6. Sebelum mundur, bunyikan klakson 3 kali
dan mundur perlahan mengarah bucket.
7. Pastikan saat mendekati bench bucket
tidak terlihat dari spion kanan dan kiri. Manufer
8. Kemudian dengar aba- aba dari operator searah jarum
untuk berhenti seperti klakson maupun jam
jatuhan material.
9. Hentikan unit dengan menggunakan
service brake dan aktifkan parking brake
(HD 785-7) dan retarder ( HD 785-5).
10. Lakukan pencatatan di form ritasi dan
perhatikan pay load meter (± 96 ton).
11. Sebelum meninggalkan front menuju
disposal perhatikan kondisi sekitar aman Posisi menunggu yang kurang
dan bunyikan klaskson sebanyak 2 kali efektif karena membutuhkan
spot time yang tinggi
By : OTD KPC-S
Top Loading
1. Saat memasuki front loading perhatikan
area sekitar dan pastikan rekan yang lain Top Loading adalah posisi loading dimana posisi dasar
mengetahui keberadaan anda saat tyre alat angkut/ Dump Truck sejajar dengan track alat
memasuki front muat/ Excavator
2. Pastikan posisi alat loading Posisi siap mundur
3. Jika ada antrian dump truck jaga jarak yang
aman minimal 1 x panjang unit dan meminimalkan spot
pastikan unit anda dapat dilihat oleh time
rekan anda yang ada didepan melalui
kaca spion.
4. Jika antrian lebih dari 3 unit, matikan
engine untuk menghemat bahan bakar.
5. Lakukan manufer searah jarum jam dan
pastikan bucket dapat dilihat dari spion
kanan kecuali kondisi area front tidak
memungkinkan.
6. Sebelum mundur, bunyikan klakson 3 kali
dan mundur perlahan mengarah bucket.
7. Pastikan saat mendekati bench bucket
tidak terlihat dari spion kanan dan kiri.
8. Kemudian dengar aba- aba dari operator Posisi menunggu yang kurang
untuk berhenti seperti klakson maupun efektif karena membutuhkan
jatuhan material. spot time yang tinggi
9. Hentikan unit dengan menggunakan
service brake dan aktifkan parking brake
(HD 785-7) dan retarder ( HD 785-5).
10. Lakukan pencatatan di form ritasi dan
perhatikan pay load meter (± 96 ton).
11. Sebelum meninggalkan front menuju
disposal perhatikan kondisi sekitar aman
dan bunyikan klaskson sebanyak 2 kali

By : OTD KPC-S
Cap Side Loading
1. Saat memasuki front loading perhatikan
area sekitar dan pastikan rekan yang lain Cap Side Loading adalah posisi loading dimana posisi
mengetahui keberadaan anda saat alat muat berada disamping kiri cabin alat angkut/ Dump
memasuki front Truck saat melakukan posisi loading mundur.
2. Pastikan posisi alat loading
3. Jika ada antrian dump truck jaga jarak Excavator/
aman minimal 1 x panjang unit dan Shovel Type
pastikan unit anda dapat dilihat oleh
rekan anda yang ada didepan melalui
kaca spion. N
4. Jika antrian lebih dari 3 unit, matikan A L IA
G
engine untuk menghemat bahan bakar.
I NG
5. Lakukan manufer searah jarum jam dan I ND
pastikan bucket dapat dilihat dari spion D
kanan kecuali kondisi area front tidak
memungkinkan.
6. Sebelum mundur, bunyikan klakson 3 kali
dan mundur perlahan mengarah bucket.
7. Pastikan saat mendekati bench bucket
tidak terlihat dari spion kanan dan kiri.
8. Kemudian dengar aba- aba dari operator
untuk berhenti seperti klakson maupun
jatuhan material.
9. Hentikan unit dengan menggunakan
service brake dan aktifkan parking brake
(HD 785-7) dan retarder ( HD 785-5).
10. Lakukan pencatatan di form ritasi dan
perhatikan pay load meter (± 96 ton).
11. Sebelum meninggalkan front menuju Posisi samping
disposal perhatikan kondisi sekitar aman kiri kabin
dan bunyikan klaskson sebanyak 2 kali

By : OTD KPC-S
Blind Side Loading
1. Saat memasuki front loading perhatikan
area sekitar dan pastikan rekan yang lain Blind Side Loading adalah posisi loading dimana posisi
mengetahui keberadaan anda saat alat muat berada disamping kanan cabin alat angkut/
memasuki front Dump Truck saat melakukan posisi mundur menuju
2. Pastikan posisi alat loading dinding galian.
3. Jika ada antrian dump truck jaga jarak
aman minimal 1 x panjang unit dan
pastikan unit anda dapat dilihat oleh
rekan anda yang ada didepan melalui
kaca spion. Posisi samping
4. Jika antrian lebih dari 3 unit, matikan kanan kabin
engine untuk menghemat bahan bakar.
5. Lakukan manufer searah jarum jam dan
pastikan bucket dapat dilihat dari spion
kanan kecuali kondisi area front tidak
memungkinkan.
6. Sebelum mundur, bunyikan klakson 3 kali
dan mundur perlahan mengarah bucket.
7. Pastikan saat mendekati bench bucket
tidak terlihat dari spion kanan dan kiri. N
A
8. Kemudian dengar aba- aba dari operator A LI
untuk berhenti seperti klakson maupun G
I NG
jatuhan material. ND
9. Hentikan unit dengan menggunakan DI
service brake dan aktifkan parking brake
(HD 785-7) dan retarder ( HD 785-5).
10. Lakukan pencatatan di form ritasi dan
perhatikan pay load meter (± 96 ton).
11. Sebelum meninggalkan front menuju
disposal perhatikan kondisi sekitar aman
dan bunyikan klaskson sebanyak 2 kali

By : OTD KPC-S
Double Side Loading
1. Saat memasuki front loading perhatikan
area sekitar dan pastikan rekan yang lain
mengetahui keberadaan anda saat
Double Side Loading adalah posisi loading dimana
memasuki front posisi alat angkut berada disamping kanan dan samping
2. Pastikan posisi alat loading kiri alat loading/ Excavator Shovel.
3. Jika ada antrian dump truck jaga jarak
aman minimal 1 x panjang unit dan
Alat angkut/ Dump
pastikan unit anda dapat dilihat oleh
Truck yang lain
rekan anda yang ada didepan melalui
mengambil posisi
kaca spion. loading
4. Jika antrian lebih dari 3 unit, matikan
engine untuk menghemat bahan bakar.
5. Lakukan manufer searah jarum jam dan
pastikan bucket dapat dilihat dari spion
kanan kecuali kondisi area front tidak
memungkinkan.
Alat angkut/ Dump
6. Sebelum mundur, bunyikan klakson 3 kali
Truck yang sedang
dan mundur perlahan mengarah bucket. di isi material
7. Pastikan saat mendekati bench bucket
tidak terlihat dari spion kanan dan kiri. N
A
8. Kemudian dengar aba- aba dari operator A LI
untuk berhenti seperti klakson maupun G
I NG
jatuhan material. ND
9. Hentikan unit dengan menggunakan DI
service brake dan aktifkan parking brake
(HD 785-7) dan retarder ( HD 785-5).
10. Lakukan pencatatan di form ritasi dan
perhatikan pay load meter (± 96 ton).
11. Sebelum meninggalkan front menuju
disposal perhatikan kondisi sekitar aman
dan bunyikan klaskson sebanyak 2 kali

By : OTD KPC-S
1. Saat memasuki area disposal
perhatikan area sekitar dan pastikan Manufer searah
rekan yang lain mengetahui jarum jam
keberadaan anda saat memasuki
area disposal
2. Pastikan lokasi atau area
dumpingan
3. Jika ada antrian dump truck jaga
jarak aman minimal 1 x panjang unit
dan pastikan unit anda dapat dilihat
oleh rekan anda yang ada didepan
melalui kaca spion.
4. Lakukan manufer searah jarum jam
dan perhatikan kaca spion kanan Posisi dump truck
maupun kiri dan pastikan jarak tegak lurus dengan
dengan unit yang lain masih dalam tanggul pengaman/
kondisi aman. bundwall
5. Sebelum mundur, bunyikan klakson
3 kali dan mundur perlahan
mengarah bund wall.
6. Pastikan sudut yang dibentuk antara
unit Dupm Truck tegak lurus dengan
bund wall atau sebesar 900 dan
kedua tyre belakang menyentuh
bund wall. By : OTD KPC-S
7. Hentikan unit dengan menggunakan services
brake, lalu shift lever diposisikan pada posisi
netral kemudian aktifkan segera parking
brake (HD 785-7) atau retarder brake(HD
785-5).
8. Kemudian naikkan dump body lever pada
posisi Raise seiring menaikkan rpm engine
secara bertahap hingga 1900 Rpm.
9. Lepas accelelator pedal ketika ujung sudut
bawah vessel bagian depan tidak kelihatan
lagi dari kaca spion bagian kanan.
10. Pastikan material yang didumping terbuang
seluruhnya.
11. Turunkan dump body lever pada posisi lower
dan tunggu hingga lampu indikator Dump Material yang didumping
Body float tidak menyala lagi.

- Jika dumpbody tidak dapat diangkat karena overload informasikan kepada


operator dozer untuk melakukan dumping dilokasi yang beda tinggi
g
Warnin
- Jangan menjalankan unit sambil menurunkan vessel karena dapat menyebabkan
kerusakan pada hoist silinder
- Jangan manufer didaerah yang patah atau ada retakan
- Saat manufer dilarang keras berkecepatan tinggi karena dapat menyebabkan
material tertumpah dan kerusakan pada tyre
By : OTD KPC-S
Hal – hal yang sangat perlu diketahui oleh operator Dump
Truck HD 785 untuk mengurangi terjadinya mis operation
DO (Lakukan) DONT (Jangan Lakukan) Why (kenapa)
 Saat anda menggunakan Retarder  Jangan anda menggunakan Untuk menjaga suhu Rear Brake
Brake Lever jaga RPM engine Retarder Brake Lever diatas 2000 Oil temperature dari overheat dan
diantara 1750 RPM – 1950 RPM RPM mencegah keausan dari Rear Brake
 Saat anda memindahkan Shift  Jangan memindahkan Shift Lever Dapat merusak komponen dari
Lever D ke R atau R ke D pastikan D ke R atau R ke D secara langsung transmisi dan differential
terlebih dahulu ke Shift Lever N tanpa Shift Lever N terlebih dahulu
 Gunakan Parking Brake hanya  Jangan mengaktifkan Parking Brake Disc & Pad dari Parking Brake
saat unit sudah berhenti total / jika unit belum berhenti total atau lebih cepat mengalami keausan
parkir masih ada putaran drive shaft
 Gunakan Shift Lever 5 untuk  Hindari penggunaan lever D saat Untuk menjaga suhu dari Oil
mengawali pergerakan unit gerakan awal bahkan unit dalam Torqueconverter & Transmisi dan
keadaan sedang amblas mencegah keausan clutch 2 dari
transmisi
 Pastikan muatan unit tidak  Jangan membawa muatan yang Dapat merusak suspensi, tyre, dan
overload atau untuk HD 785 ± 91 berlebih (overload) brake
ton.
 Pastikan putaran engine saat  Jangan mengoperasikan unit Merusak komponen dari engine
operasi <2500 RPM dengan putaran > 2500 RPM dan penggunaan fuel lebih boros
 Pastikan unit saat berhenti posisi  Jangan menggunakan Shift lever R Dapat menyebabkan STALL
Shift Lever pada posisi N atau F dalam kondisi unit yang sehingga suhu Oil Torque
sedang berhenti > 20 detik converter Overheat

By : OTD KPC-S
PARKIR SALAH

By : OTD KPC-S
Jarak samping kanan & kiri

20 M 2M

Jarak dari depan unit

5M

By : OTD KPC-S
KLIK DISINI

By : OTD KPC-S
Dilarang berhenti Prioritas Bagi Lalu Arah yang diwajibkan
Lintas dari muka

Dilarang parkir Dilarang mendahului Batas akhir dilarang


mendahului

Hati - hati Dilarang berbalik arah Berhenti min 8 detik bila


aman jalan kembali
By : OTD KPC-S
Persimpangan tiga Kecepatan maksimal Kecepatan maksimal
50 Km/Jam 30 Km/Jam

Dilarang membelok ke Beri kesempatan unit Dilarang masuk


arah yang ditunjukkan yang melintas di depan

Petunjuk arah ke Kiri Parkir Mundur Tikungan tajam kekanan

By : OTD KPC-S
U U

PT PAMA
PELIKAN SOUTH SMALL PIT

CONTACT OSCAR 2
CH. 4 G

TERBATAS
RESTRICTED
Lock
CLOSED : TIDAK BOLEH MASUK

RESTRICTED : BERHENTI & MINTA IJIN MASUK

OPEN : BOLEH MASUK & BERHATI-HATI

By : OTD KPC-S
U U

PT PAMAPERSADA NUSANTARA
PIT PELIKAN SOUTH SMALL - KPC

SLEEP LOADING
DANGER BERBAHAYA BERBAHAYA
DANGER
EXPLOSIVE BAHAN PELEDAK BAHAN PELEDAK

EXPLOSIVE

Lock

Rambu yang menunjukkan


adanya aktivitas blasting
yang bermalam
By : OTD KPC-S
U U

PT PAMAPERSADA NUSANTARA
PIT PELIKAN SOUTH SMALL - KPC

BLASTING TODAY

12:00
DANGER BERBAHAYA

EXPLOSIVE BAHAN PELEDAK

BLASTING HARI INI


Lock

Diputar

Rambu yang menunjukkan


adanya aktivitas blasting
pada pukul 12:00
By : OTD KPC-S
U U

PT PAMAPERSADA NUSANTARA
PIT PELIKAN SOUTH SMALL - KPC

NO BLASTING
TODAY

TIDAK ADA
PELEDAKAN
HARI INI
Lock

Rambu yang menunjukkan


tidak ada aktivitas blasting

By : OTD KPC-S

Anda mungkin juga menyukai