Anda di halaman 1dari 3

Cara Kerja Sistem Pendinginan Air ( Radiator )

Prinsip kerja pendingin radiator ini, adalaha perpindahan panas dari mesin ke udara bebas. Tapi
karena mesin mobil itu tertutup, dalam artian udara bebas tidak bisa mengalir melewati mesin
maka dibuatlah komponen tambahan bernama radiator.

Jadi alurnya secara singkat, panas mesin - air pendingin - radiator -- (suhu air turun) - air kembali
kemesin untuk menangkap panas.

1. Saat suhu mesin masih dingin


Saat dipagi hari dimana suhu mesin masih dingin, cooling system tidak akan bekerja walau
mesin menyala.
Alasannya, karena mesin memerlukan panas agar kinerjanya efisien. Sehingga panas yang
dihasilkan oleh proses pembakaran terlebih dahulu digunakan untuk memanaskan semua
komponen mesin dan tidak disalurkan ke radiator.
Dalam tahap ini, alurnya mesin hidup - panas mesin terbentuk - air pendingin menyerap panas -
air bersirkulasi hanya didalam mesin karena thermostat tertutup.
Jadi saat suhu mesin masih dingin tetap ada sirkulasi air pendingin namun sirkulasinya hanya
sebatas didalam water jacket mesin. Hal ini dikarenkan thermostat masih tertutup. Tehrmostat
adalah katup air pendingin yang memisahkan saluran air pendingin didalam mesin dengan
saluran ke radiator.
Thermostat ini akan terbuka secara otomatis saat suhu mesin mencapai 80 derajat celcius.

2. Saat suhu mesin mencapai 80 derajat celcius

Seperti yang dijelaskan diatas, sirkulasi air pendingin hanya berlangsung didalam mesin karena
thermostat tertutup. Tapi saat suhu air pendingin mulai menyentuh 80 derajat celcius maka katup
pada thermostat akan mulai terbuka.
Hal ini menyebabkan sirkulasi air pendingin dari mesin semakin luas hingga ke radiator.

Thermostat ada dua macam, yaitu


 tipe lilin, tipe ini bekerja secara konvensional. Dimana element seperti lilin ini akan
bereaksi seiring bertambahnya suhu air. Saat likin bereaksi thermostat akan membuka. 
 tipe elektrik, untuk tipe kedua bekerja secara elektronik. Dimana pembukaan thermostat
diatur langsung oleh ECM dengan sensor ECT sebagai indikatornya. (lebih lengkap

Cara kerja thermostat)


ketika thermostat terbuka, air panas didalam mesin akan bersirkulasi keluar melalui themostat.
Sehingga sirkulasi air pendingin dari mesin mencapai radiator.
Namun, kipas pendingin masih belum menyala. Hal ini dikarenakan suhu 80 derajat celcius
merupakan suhu kerja mesin. Dengan kata lain, sistem pendingin akan mempertahankan suhu
mesin antara 80 hingga 90 derajat celcius.

3. Saat suhu mesin melewati 90 derajat celcius

Tapi ketika suhu mesin terus meningkat bahkan melebihi suhu kerja (lebih dari 90 derajat
celcius) maka kipas akan beraksi untuk mengalirkan aliran udara melewati sirip-sirip radiator.

Kipas pendingin sendiri, memiliki tiga tingkat kecepatan


 Low, kipas berputar dengan kecepan rendah saat suhu mesin mencapai 90 derajat. Suhu
ini masih dalam suhu kerja mesin, namun kipas akan menjaga agar penambahan suhu
berlangsung lebih lama. 
 medium, kipas akan berputar dengan kecepatan medium ketika terdeteksi suhu diatas
suhu kerja mesin. Putaran berangsur akan mendinginkan mesin. 
 high, kipas akan berputar demgan kecepatan penuh saat mesin bekerja dengan RPM
tinggi dan suhu kerja mesin telah terlampaui. Putaran ini akan mendinginkan suhu mesin
yang memiliki penambahan panas cepat karena bekerja dengan RPM tinggi. 

Pada tahap ini, bisa dikatakan sistem pendingin sepenuhnya aktif. Hasil dari pendinginan ini,
suhu air pada tanki bawah radiator lebib rendah. Sehingga bisa digunakan kembali untuk
menyerap panas pada mesin. (selengkapnya bisa baca prinsip kerja radiator)
kipas akan berhenti berputar saat suhu mesin kembali normal (80 - 90 derajat celcius). Artinya
cooling fan dalam sistem pendingin radiator, berfungsi untuk menjaga mesin tidak mengalami
overheating.
Selain itu, sistem pendingin radiator ternyata juga memiliki dua macam, yaitu ;
1. open system, sistem terbuka artinya terdapat ventilasi pada cooling system yang
bertujuan untuk menstabilkan tekanan didalam rangkaian pendingin. Tekanan ini tercipta
karena peningkatan suhu air. saat tekanan meningkat maka rawan terjadi kebocoran
sehingga tekanan tersebut perlu dilepas melalui lubang ventilasi yang umumnya terletak
pada tutup radiator. Namun anda harus selalu melakukan pengecekan kondisi air
pendingin. 
2. closed sytem, pada tipe closed sytem tidak ada kerugian air pendingin karena memang
tidak terdapat lubang ventilasi. Namun untuk mengatasi tekanan berlebih pada sistem,
umumnya digunakan tabung reservoir dengan volume besar. Sehingga tekanan akan
berkumpul pada ruang tabung reservoir. 

Anda mungkin juga menyukai