Anda di halaman 1dari 5

Sistem Pendingin

Saat beroperasi, mesin mobil menghasilkan panas tinggi. Panas ini pun perlu dijaga atau
ditransfer dengan komponen lain. Sistem pendingin mesin mobil memiliki peran penting
dalam menjaga temperatur kerja mesin tetap stabil. Menggunakan cairan, sistem pendingin
ini mampu memindahkan panas mesin.

Ketika mesin masih dalam kondisi dingin, sistem pendingin mesin belum bekerja. Cairan
pendingin masih berada di dalam radiator dan belum bersirkulasi untuk melakukan
pendinginan. Begitu mesin mencapai temperatur tertentu, cairan pendingin baru bersirkulasi
untuk memindahkan panas mesin.

Satu komponen sistem pendingin yang mengatur sirkulasi cairan pendingin itu adalah
thermostat. Thermostat akan membuka ketika mesin sudah mencapai suhu tertentu dan
akan tertutup ketika suhu mesin rendah atau di bawah spesifikasi. Sehingga sistem
pendingin ini bertugas menstabilkan suhu kerja mesin.

Lalu mengapa suhu kerja mesin mobil perlu dijaga? Karena mesin mobil bekerja dari proses
pembakaran di ruang bakar, tentu akan menghasilkan panas. Beberapa komponen mesin
yang bergerak dan bergesekan pun juga menghasilkan panas. Bila suhu mesin terlalu tinggi
atau tanpa pendinginan, bisa menyebabkan kerusakan parah yang dapat membuat mesin
malfungsi.

Tak lain karena sebagian besar komponen mesin menggunakan material besi atau
aluminium yang bisa memuai jika terkena panas tertentu. Ketika berada di suhu kerja mesin,
besarnya pemuaian material itu tidak membuat mesin gagal bekerja. Tapi ketika mesin
bekerja di atas suhu kerjanya, pemuaian material itu sudah tidak lagi memungkinkan mesin
untuk bekerja normal.

Seperti pemuaian yang terjadi pada kepala silinder. Jika suhu mesin terlalu tinggi (mesin
overheat), dapat membuat kepala silinder melengkung. Tak hanya itu, pemuaian material
yang terlalu besar dapat membuat komponen yang saling bergesekan tak lagi dapat
bergerak karena saling menghimpit.
Jadi, mesin membutuhkan sistem pendingin yang dapat memindahkan panas menuju ke
lokasi yang jauh dari mesin. Proses pendinginan itu harus berlangsung secara kontinyu
selama mesin itu bekerja. Cairan pada sistem pendingin akan terus bersirkulasi sambil
membawa panas mesin menuju radiator. Ketika mencapai radiator, suhu cairan akan turun
karena ada aliran udara dari depan mobil dan melewati kisi-kisi radiator serta kipas radiator
yang menghisap udara dan menghembuskan ke arah mesin.

Fungsi sistem pendingin


1. Menyerap suhu panas dalam mesin
Sistem pendingin mobil berfungsi sebagai penyerap suhu panas yang berada di dalam
mesin. Suhu panas tersebut nantinya diubah menjadi energi gerak, dan diserap agar mobil
tidak mengalami overheating. Seperti diketahui, overheating dapat merusak komponen
mesin, dan sistem kelistrikan mobil. Bahkan dapat menyebabkan mobil terbakar.
2. Menjaga mesin tetap berada dalam suhu kerja
sistem pendingin mobil juga dapat menjaga kondisi mesin dalam mempertahankan suhu
kerja mesin. Seperti Anda ketahui sebelumnya, suhu kerja mesin berada di kisaran 80
hingga 90 derajat celcius. Suhu tersebut akan membuat kinerja mesin menjadi lebih
maksimal, dan memperpanjang usia komponen mesin.
3. Mempercepat pencapaian suhu operasi mesin
Selain kedua fungsi tersebut, sistem pendingin mobil juga berfungsi mempercepat proses
pencapaian suhu operasi mesin (suhu di atas 90 derajat celcius). Dengan begitu performa
mesin akan meningkat sehingga akselerasi mobil juga meningkat.
Mengingat fungsinya yang begitu penting, Anda perlu mengecek sistem pendingin mesin
secara rutin. Apabila terjadi masalah, segera kunjungi dealer Daihatsu terdekat agar mobil
Anda tidak overheating.

Komponen sistem pendingin


1. Radiator
Radiator merupakan salah satu komponen sistem pendinginan yang berfungsi untuk
mendinginkan air pendingin mesin yang telah digunakan. Fungsi tersebut dilakukan dengan
membuang panas lewat kisi-kisi radiator.

Air yang digunakan untuk mendinginkan mesin kemudian didinginkan kembali oleh radiator
dan dibuang lewat kisi-kisi yang ada di radiator. Proses pendinginan air yang menjadi panas
akibat digunakan untuk mendinginkan mesin bermula dari upper tank.

Upper tank berfungsi untuk menampung air panas sisa pendinginan mesin, kemudian air
panas tersebut akan turun lewat pipa-pipa kecil di tengah kisi-kisi. Pipa-pipa ini berfungsi
untuk membantu proses pendinginan air.

Air yang telah melalui pipa-pipa kecil tersebut akan ditampung pada lower tank. Air ini
nantinya akan diputar lagi untuk mendinginkan mesin. Begitulah komponen ini bekerja
secara berulang.

Namun, sering kali terjadi masalah pada radiator yang disebabkan pipa-pipa kecil pada
sirip-sirip radiator tersumbat oleh kerak. Kerak ini terbentuk karena adanya zat asam yang
terkandung pada air radiator. Untuk membersihkannya, Anda dapat meminta bantuan
bengkel untuk service radiator.

2. Pompa Air
Pompa air atau water pump berfungsi untuk menghantarkan sirkulasi air dari lower tank
pada radiator ke mesin. Pengaliran kembali ini bertujuan agar air radiator kembali
menjalankan fungsinya untuk mendinginkan mesin.

Cara kerja komponen ini menyesuaikan dengan putaran mesin. Hal ini disebabkan oleh
pulley pada komponen ini yang tersambung dengan V-Belt, dimana V-Belt merupakan
penghubung komponen pompa air dengan mesin.

Komponen ini hanya dilumasi oleh air saja, sehingga seal komponen ini cepat aus karena
kurangnya pelumas. Kerusakan ini sulit dideteksi karena apabila seal sudah aus, air yang
menetes ke bawah mengenai mesin dan hilang begitu saja, menguap terkena panas.

3. Selang radiator
Komponen yang tidak kalah penting bagi sistem pendinginan mobil adalah selang radiator.
Komponen ini bertugas untuk menghubungkan radiator dengan blok mesin. Terdapat dua
jenis komponen selang radiator, yaitu selang atas dan selang bawah.

Selang pada bagian atas berfungsi untuk mengalirkan air yang panas akibat penyerapan
suhu mesin menuju radiator. Sedangkan selang radiator pada bagian bawah bertugas untuk
mengalirkan air yang telah mengalami proses pendinginan dalam radiator menuju mesin
untuk menyerap panas.

4. Thermostat
Komponen yang bekerja pada sistem pendinginan lainnya adalah thermostat. Komponen ini
berfungsi untuk mengatur sirkulasi air pendingin mesin. Terdapat dua jenis thermostat, yaitu
thermostat dengan katup by pass dan tanpa katup by pass.

Thermostat akan bekerja hanya pada saat panas mesin telah mencapai panas tertentu.
Apabila panas mesin kendaraan belum mencapai suhu kerja thermostat, maka komponen ini
berfungsi untuk menjaga air agar tidak melakukan sirkulasi.

Kemudian, begitu mesin telah mencapai pada suhu kerja thermostat, komponen ini secara
otomatis membuka salurannya. Dengan demikian, cairan pendingin mesin bisa melakukan
sirkulasi lalu mengaliri radiator.

5. Kipas radiator
Radiator fan atau kipas radiator merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk memberi
aliran udara pada radiator. Aliran udara ini dibutuhkan dalam proses pendinginan air atau
cairan dalam radiator. Berbeda dengan kipas pada umumnya, kipas radiator tidak
meniupkan udara, tapi menyerapnya.

Kipas radiator bekerja dengan menghisap udara dari radiator. Udara tersebut kemudian
dihembuskan ke arah mesin. Udara dingin yang dihasilkan dialirkan melalui kisi-kisi radiator
terutama ketika mobil berhenti.
Kipas radiator terletak di belakang radiator. Bagian radiator berupa poros engkol dengan
v-beltnya bertugas untuk menggerakkan kipas ini.

Ada dua macam kipas radiator, yaitu kipas radiator yang digerakkan mesin dan yang
digerakkan dengan motor listrik. Jenis kipas radiator yang digerakkan dengan motor listrik
lebih sering ditemui pada kendaraan keluaran terkini.

Jenis kipas tersebut dipilih karena bekerja berdasarkan sensor pada saluran air pendingin.
Apabila komponen ini menerima sensor naiknya suhu air pendingin sampai batas
temperatur tertentu, maka kipas radiator baru bergerak menjalankan tugasnya.

Sedangkan kipas radiator yang digerakkan dengan mesin akan terus bekerja ketika mesin
kendaraan dinyalakan. Dengan demikian, penggunaan komponen ini tidak banyak
menggunakan arus listrik

6. Tangki cadangan

Reservoir tank atau tabung reservoir berfungsi untuk menampung uap yang dihasilkan oleh
radiator ketika suhu mesin tinggi. Ketika tekanan upper tank radiator meningkat atau pada
saat relief valve terbuka, komponen ini akan menyimpan air yang dihasilkan.

Air tampungan tersebut nantinya akan diputar kembali. Ketika kevakuman terjadi pada upper
tank radiator atau katup vacuum bekerja, maka air akan dialirkan kembali.

7. Tutup radiator
Radiator cap atau tutup radiator merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan pada
sistem pendinginan. Komponen ini berfungsi untuk meningkatkan sekaligus menjaga titik
didih air agar tidak mencapai suhu 100 derajat Celcius.

Komponen tutup radiator memiliki tugas untuk menjaga kestabilan tekanan pada sistem
radiator. Tekanan tersebut mencapai 0,7 atau 0,9 bar yang tercantum pada tutup radiator.
Apabila telah melebihi batas tekanan tersebut, klep tutup radiator akan terbuka dan
sebagian air mengalir ke tangki cadangan.

Terdapat dua macam tutup radiator, yaitu katup vakum dan katup tekan. Relief valve atau
katup tekan terbuka apabila mesin mengalami kenaikan suhu karena naiknya tekanan dalam
radiator. Hal ini menjadikan komponen mampu mengalirkan air yang menguap menuju
reservoir tank.

Sedangkan katup vakum atau vacuum valve akan bekerja ketika temperature air sudah
menurun. Katup ini berfungsi untuk membuat kevakuman dalam radiator serta menyedot air
dari reservoir tank.
Cara kerja sistem pendingin
1. Saat kondisi suhu mesin dalam keadaan dingin
Ketika, Anda baru saja menyalakan mesin mobil, suhu mesin tidak serta merta langsung
panas. Anda masih membutuhkan beberapa waktu agar suhu mesin panas.

Pada saat suhu mesin dalam keadaan dingin, maka suhu panas dari mobil tidak akan
disalurkan ke bagian radiator. Hal tersebut terjadi karena kondisi thermostat masih dalam
keadaan tertutup. Seperti Anda ketahui, thermostat hanya akan terbuka apabila suhu mesin
sudah mencapai 80 derajat celcius.

2. Saat suhu mesin mencapai 80 derajat celcius


Ketika suhu panas mesin sudah mencapai 80 derajat celcius atau lebih, maka secara
otomatis, thermostat akan terbuka. Kondisi tersebut menyebabkan air pendingin mengalir
hingga ke bagian radiator. Pada kondisi ini, kipas pendingin tidak akan aktif karena suhu
mesin masih terbilang kurang panas.

3. Saat suhu mesin di atas 90 derajat celcius


Ketika suhu di dalam mesin sudah di atas 90 derajat celcius, secara otomatis kipas
pendingin akan bekerja. Kecepatan putar kipas pendingin bergantung pada kecepatan RPM.

Apabila laju RPM dalam kondisi tinggi maka perputaran kipas pendingin akan semakin
cepat. Pada kondisi inilah, sistem pendingin mobil bekerja secara maksimal. Apabila kondisi
mesin kembali pada suhu 90 atau 80 derajat celcius maka kipas pendingin akan berhenti
berputar secara otomatis.

Anda mungkin juga menyukai