Anda di halaman 1dari 6

8 Komponen Sistem Pendinginan Mobil dan Cara

Kerjanya
Sistem pendinginan adalah suatu sistem penstabilan suhu pada mesin mobil.
Sistem ini akan bekerja ketika mesin mobil telah mencapai suhu tertentu. 

Sistem pendinginan adalah suatu sistem penstabilan temperatur atau suhu pada
mesin mobil. Sistem ini akan bekerja ketika mesin mobil telah mencapai suhu
tertentu. Pada kondisi tersebut, cairan pendingin melakukan sirkulasi agar panas
pada mesin dapat berpindah.

Sistem yang bertugas untuk menjaga kestabilan suhu kerja pada mesin ini
didukung oleh berbagai komponen. Simak penjelasan berikut untuk memahami
komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk mendinginkan mesin mobil
serta cara kerja komponen tersebut.

 Radiator merupakan salah satu komponen sistem pendinginan yang berfungsi


untuk mendinginkan air pendingin mesin yang telah digunakan. Fungsi tersebut
dilakukan dengan membuang panas lewat kisi-kisi radiator.

Air yang digunakan untuk mendinginkan mesin kemudian didinginkan kembali


oleh radiator dan dibuang lewat kisi-kisi yang ada di radiator. Proses pendinginan
air yang menjadi panas akibat digunakan untuk mendinginkan mesin bermula dari
upper tank.

Upper tank berfungsi untuk menampung air panas sisa pendinginan mesin,
kemudian air panas tersebut akan turun lewat pipa-pipa kecil di tengah kisi-kisi.
Pipa-pipa ini berfungsi untuk membantu proses pendinginan air.

Air yang telah melalui pipa-pipa kecil tersebut akan ditampung pada lower tank.
Air ini nantinya akan diputar lagi untuk mendinginkan mesin. Begitulah komponen
ini bekerja secara berulang.

Namun, sering kali terjadi masalah pada radiator yang disebabkan pipa-pipa kecil
pada sirip-sirip radiator tersumbat oleh kerak. Kerak ini terbentuk karena adanya
zat asam yang terkandung pada air radiator. Untuk membersihkannya, Anda dapat
meminta bantuan bengkel untuk service radiator.

 Pompa air

Pompa air atau water pump berfungsi untuk menghantarkan sirkulasi air dari lower
tank pada radiator ke mesin. Pengaliran kembali ini bertujuan agar air radiator
kembali menjalankan fungsinya untuk mendinginkan mesin.

Cara kerja komponen ini menyesuaikan dengan putaran mesin. Hal ini disebabkan
oleh pulley pada komponen ini yang tersambung dengan V-Belt, dimana V-Belt
merupakan penghubung komponen pompa air dengan mesin.

Komponen ini hanya dilumasi oleh air saja, sehingga seal komponen ini cepat aus
karena kurangnya pelumas. Kerusakan ini sulit dideteksi karena apabila seal sudah
aus, air yang menetes ke bawah mengenai mesin dan hilang begitu saja, menguap
terkena panas.

Jika Anda merasa air radiator Anda cepat habis, bisa jadi kebocoran tersebut yang
terjadi. Untuk mengatasinya, Anda harus mengganti pompa air atau water pump
agar proses pendinginan mesin Anda kembali berjalan lancar.
 Thermostat

Komponen yang bekerja pada sistem pendinginan lainnya adalah thermostat.


Komponen ini berfungsi untuk mengatur sirkulasi air pendingin mesin. Terdapat
dua jenis thermostat, yaitu thermostat dengan katup by pass dan tanpa katup by
pass.

Thermostat akan bekerja hanya pada saat panas mesin telah mencapai panas
tertentu. Apabila panas mesin kendaraan belum mencapai suhu kerja thermostat,
maka komponen ini berfungsi untuk menjaga air agar tidak melakukan sirkulasi.

Kemudian, begitu mesin telah mencapai pada suhu kerja thermostat, komponen ini
secara otomatis membuka salurannya. Dengan demikian, cairan pendingin mesin
bisa melakukan sirkulasi lalu mengaliri radiator.

 Kipas Radiator

Radiator fan atau kipas radiator merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk
memberi aliran udara pada radiator. Aliran udara ini dibutuhkan dalam proses
pendinginan air atau cairan dalam radiator. Berbeda dengan kipas pada umumnya,
kipas radiator tidak meniupkan udara, tapi menyerapnya.

Kipas radiator bekerja dengan menghisap udara dari radiator. Udara tersebut
kemudian dihembuskan ke arah mesin. Udara dingin yang dihasilkan dialirkan
melalui kisi-kisi radiator terutama ketika mobil berhenti.

Kipas radiator terletak di belakang radiator. Bagian radiator berupa poros engkol
dengan v-beltnya bertugas untuk menggerakkan kipas ini.

Ada dua macam kipas radiator, yaitu kipas radiator yang digerakkan mesin dan
yang digerakkan dengan motor listrik. Jenis kipas radiator yang digerakkan dengan
motor listrik lebih sering ditemui pada kendaraan keluaran terkini.

Jenis kipas tersebut dipilih karena bekerja berdasarkan sensor pada saluran air
pendingin. Apabila komponen ini menerima sensor naiknya suhu air pendingin
sampai batas temperatur tertentu, maka kipas radiator baru bergerak menjalankan
tugasnya.

Sedangkan kipas radiator yang digerakkan dengan mesin akan terus bekerja ketika
mesin kendaraan dinyalakan. Dengan demikian, penggunaan komponen ini tidak
banyak menggunakan arus listrik.

 Radiator cap

atau tutup radiator merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan pada sistem
pendinginan. Komponen ini berfungsi untuk meningkatkan sekaligus menjaga titik
didih air agar tidak mencapai suhu 100 derajat Celcius.

Komponen tutup radiator memiliki tugas untuk menjaga kestabilan tekanan pada
sistem radiator. Tekanan tersebut mencapai 0,7 atau 0,9 bar yang tercantum pada
tutup radiator. Apabila telah melebihi batas tekanan tersebut, klep tutup radiator
akan terbuka dan sebagian air mengalir ke tangki cadangan.

Terdapat dua macam tutup radiator, yaitu katup vakum dan katup tekan. Relief
valve atau katup tekan terbuka apabila mesin mengalami kenaikan suhu karena
naiknya tekanan dalam radiator. Hal ini menjadikan komponen mampu
mengalirkan air yang menguap menuju reservoir tank.

Sedangkan katup vakum atau vacuum valve akan bekerja ketika temperature air
sudah menurun. Katup ini berfungsi untuk membuat kevakuman dalam radiator
serta menyedot air dari reservoir tank
 Tabung Reservoir

Reservoir tank atau tabung reservoir berfungsi untuk menampung uap yang
dihasilkan oleh radiator ketika suhu mesin tinggi. Ketika tekanan upper tank
radiator meningkat atau pada saat relief valve terbuka, komponen ini akan
menyimpan air yang dihasilkan.

Air tampungan tersebut nantinya akan diputar kembali. Ketika kevakuman terjadi
pada upper tank radiator atau katup vacuum bekerja, maka air akan dialirkan
kembali.

 Selang Radiator

Komponen yang tidak kalah penting bagi sistem pendinginan mobil adalah selang
radiator. Komponen ini bertugas untuk menghubungkan radiator dengan blok
mesin. Terdapat dua jenis komponen selang radiator, yaitu selang atas dan selang
bawah.
Selang pada bagian atas berfungsi untuk mengalirkan air yang panas akibat
penyerapan suhu mesin menuju radiator. Sedangkan selang radiator pada bagian
bawah bertugas untuk mengalirkan air yang telah mengalami proses pendinginan
dalam radiator menuju mesin untuk menyerap panas.

 Tangki Cadangan Radiator

Pada sistem pendinginan, tangki cadangan radiator juga sangat dibutuhkan. Tangki
ini digunakan untuk menampung air yang harus keluar dari proses pendinginan.

Pada suatu kondisi di mana suhu mesin meningkat, maka tekanan pada sistem
pendingin juga terus bertambah. Tekanan ini membuat adanya air yang harus
dikeluarkan dari sistem untuk mengurangi tekanan. Air yang keluar dari sistem ini
kemudian ditampung oleh tangki cadangan radiator.

Apabila suhu mesin sudah kembali dingin, maka air pada tangki cadangan dapat
digunakan kembali. Pada suhu mesin dingin, tekanan di sistem pendingin akan
normal kembali. Proses ini membutuhkan tambahan air, dan air tampungan dalam
tangki cadangan inilah yang digunakan untuk dialirkan kembali.

Itulah tadi pembahasan mengenai 8 komponen sistem pendinginan mobil dan cara
kerjanya. Jadi apabila salah satu dari komponen sistem pendinginan di atas
mengalami kendala atau kerusakan, maka sangat disarankan untuk membawa
kendaraan Anda ke bengkel resmi terdekat untuk melakukan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai