Anda di halaman 1dari 8

FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

DEWAN PIMPINAN PUSAT REPUBLIK INDONESIA


Komplek Departemen Keuangan C70, Kembangan, Jakarta Barat 11610

Peraturan Organisasi
Forum Kewirausahaan Pemuda
Peraturan organisasi ini dibuat untuk menjadi pegangan bagi pengurus maupun anggota yang
berisikan tentang hak dan kewajiban masing-masing dengan tujuan memelihara sinergitas dan
totalitas guna meningkatkan produktivitas anggota dan organisasi Forum Kewirausahaan Pemuda.

BAB I
TATA KELOLA ORGANISASI
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

1. Tata kelola organisasi adalah pedoman kerja yang harus ditaati bagi pengurus dan anggota
DPP, DPW, dan DPD dalam menjalankan tugas organisasi.
2. Tata kelola merupakan pedoman serta norma dan nilai yang patut ditanamkan dalam
rangkaian proses dan kebiasaan yang mempengaruhi arah dan tujuan organisasi.

PASAL 2
PRINSIP DASAR DAN PENERAPAN TATA KELOLA

1. Pelaksanaan prinsip dasar tata kelola organisasi Forum Kewirausahaan Pemuda merujuk
kepada visi misi serta maksud tujuan organisasi yang tertera pada AD/ART.
2. Pelaksanaan tata kelola organisasi harus merujuk kepada AD/ART serta Peraturan Organisasi
dan dikelola secara terbuka dengan asas musyawarah.

BAB II
TATA KELOLA MUSYAWARAH NASIONAL, WILAYAH, DAN DAERAH

PASAL 3
MUSYAWARAH NASIONAL

1. Musyawarah Nasional merupakan badan kekuasaan tertinggi tingkat nasional yang diadakan
3 (tiga) tahun sekali oleh dan atas tanggung jawab DPP Forum Kewirausahaan Pemuda.
2. Musyawarah Nasional berwenang dan berhak untuk:
a. Mengubah dan menyempurnakan AD/ART organisasi,
b. Menetapkan program umum organisasi,
c. Menilai dan menetapkan laporan pertanggungjawaban DPP FKP,
d. Memilih dan menetapkan ketua umum DPP FKP,
e. Menyusun anggaran pendapatan dan pengeluaran organisasi untuk 1 (satu) periode
f. Menetapkan keputusan - keputusan lain yang diperlukan.
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
DEWAN PIMPINAN PUSAT REPUBLIK INDONESIA
Komplek Departemen Keuangan C70, Kembangan, Jakarta Barat 11610

3. Penetapan ketua umum dalam Musyawarah Nasional dipilih secara voting oleh peserta utusan
dalam Musyawarah Nasional.
4. Peserta Musyawarah Nasional terdiri dari utusan Fungsionaris DPW FKP dengan jumlah
sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. DPW FKP wajib melaksanakan kegiatan pelantikan serta Rakerwil yang
kemudian akan dikonversikan sebagai 1 (satu) peserta penuh.
b. DPW FKP wajib melakukan pembentukan dan pelantikan DPD FKP sekurang-
kurang ¾ dari jumlah kota/kabupaten di wilayah tersebut yang kemudian akan
dikonversikan sebagai 1 (satu) peserta penuh.
c. DPW FKP wajib berperan aktif dalam kegiatan DPP FKP dibuktikan dengan
absen kehadiran yang kemudian akan dikonversikan sebagai 1 (satu) peserta penuh.
d. DPW FKP dengan jumlah penduduk hingga 3.000.000 (tiga juta) jiwa di
wilayah geografis nya dengan anggota aktif 200 (dua ratus) orang memiliki 1 (satu)
hak suara dan berlaku sesuai kelipatannya.
e. DPW FKP dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 (tiga juta) jiwa di
wilayah geografis nya dengan anggota aktif 350 (tiga ratus lima puluh) orang
memiliki 1 (satu) hak suara dan berlaku sesuai kelipatannya.
5. Peninjau dalam Musyawarah Nasional merupakan fungsionaris DPP FKP, serta fungsionaris DPW
atau DPD FKP yang mendapat mandat dari DPW yang bersangkutan dengan maksimal 10
(sepuluh) orang utusan tiap DPW tanpa mendapat hak suara bagi peninjau.
6. Ketua umum terpilih dalam Musyawarah Nasional langsung menjabat secara sah sebagai Ketua
umum periode berikutnya dan mempunyai wewenang untuk membentuk 1 (satu) kepengurusan
dalam periode tersebut.
7. DPK dan DPC FKP akan menginduk kepada DPD FKP setempat terkait administrasi peninjau
Musyawarah Nasional.

PASAL 4
MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA

1. Musyawarah Nasional Luar Biasa merupakan badan kekuasaan tertinggi tingkat nasional
yang diadakan dalam keadaan dan kondisi tertentu sesuai dengan yang tercantum pada
AD/ART.
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa akan dibentuk oleh Dewan Penasehat.
3. Musyawarah Nasional Luar Biasa memiliki fungsi dan aturan yang sama dengan Musyawarah
Nasional.

PASAL 5
MUSYAWARAH WILAYAH

1. Musyawarah Wilayah merupakan badan kekuasaan tertinggi tingkat wilayah yang diadakan
3 (tiga) tahun sekali oleh dan atas tanggung jawab DPW Forum Kewirausahaan Pemuda.
2. Musyawarah Wilayah berwenang dan berhak untuk:
a. Menetapkan program organisasi tingkat wilayah,
b. Menilai dan menetapkan laporan pertanggungjawaban DPW FKP,
c. Memilih dan menetapkan ketua umum DPW FKP,
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
DEWAN PIMPINAN PUSAT REPUBLIK INDONESIA
Komplek Departemen Keuangan C70, Kembangan, Jakarta Barat 11610

d. Menyusun anggaran pendapatan dan pengeluaran organisasi tingkat wilayah


untuk 1 (satu) periode masa bakti,
e. Menetapkan keputusan - keputusan lain yang diperlukan.
3. Penetapan ketua umum dalam Musyawarah Wilayah dipilih secara voting oleh peserta utusan
dalam Musyawarah Wilayah.
4. Peserta Musyawarah Wilayah terdiri dari utusan Fungsionaris DPD FKP dengan jumlah sebanyak-
banyaknya 5 (lima) orang, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. DPD FKP wajib melaksanakan kegiatan pelantikan serta Rakerda yang
kemudian akan dikonversikan sebagai 1 (satu) peserta penuh.
b. DPD FKP wajib berperan aktif dalam kegiatan DPW FKP dibuktikan dengan
absen kehadiran yang kemudian akan dikonversikan sebagai 1 (satu) peserta
penuh.
c. DPD FKP dengan jumlah penduduk hingga 30.000 (tiga puluh ribu) jiwa di
wilayah geografis nya dengan anggota aktif 50 (lima puluh) orang memiliki 1
(satu) hak suara dan berlaku sesuai kelipatannya.
d. DPD FKP dengan jumlah penduduk lebih dari 30.000 (tiga puluh ribu) jiwa di
wilayah geografis nya dengan anggota aktif 100 (seratus) orang memiliki 1
(satu) hak suara dan berlaku sesuai kelipatannya.
5. Peninjau dalam Musyawarah Wilayah merupakan fungsionaris DPW FKP, serta fungsionaris DPD
FKP yang mendapat mandat dari DPD yang bersangkutan dengan maksimal 10 (sepuluh) orang
utusan tiap DPD tanpa mendapat hak suara bagi peninjau.
6. Ketua umum terpilih dalam Musyawarah Wilayah mempunyai wewenang untuk membentuk 1
(satu) kepengurusan dalam periode tersebut dan disahkan pada saat pelantikan oleh DPP FKP
sebagai Ketua Umum DPW FKP pada periode tersebut.
7. DPK dan DPC FKP akan menginduk kepada DPD FKP setempat terkait administrasi peninjau
Musyawarah Wilayah.
PASAL 6
MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA

1. Musyawarah Wilayah Luar Biasa merupakan badan kekuasaan tertinggi tingkat wilayah yang
diadakan dalam keadaan dan kondisi tertentu sesuai dengan yang tercantum pada AD/ART.
2. Musyawarah Wilayah Luar Biasa akan dibentuk oleh DPP FKP.
3. Musyawarah Wilayah Luar Biasa memiliki fungsi dan aturan yang sama dengan Musyawarah
Wilayah.

PASAL 7
MUSYAWARAH DAERAH

1. Musyawarah Daerah merupakan badan kekuasaan tertinggi tingkat kota/kabupaten yang


diadakan 3 (tiga) tahun sekali oleh dan atas tanggung jawab DPD Forum Kewirausahaan
Pemuda.
2. Musyawarah Daerah berwenang dan berhak untuk:
a. Menetapkan program organisasi tingkat Daerah,
b. Menilai dan menetapkan laporan pertanggungjawaban DPD FKP,
c. Memilih dan menetapkan ketua umum DPD FKP,
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
DEWAN PIMPINAN PUSAT REPUBLIK INDONESIA
Komplek Departemen Keuangan C70, Kembangan, Jakarta Barat 11610

d. Menyusun anggaran pendapatan dan pengeluaran organisasi tingkat daerah


untuk 1 (satu) periode masa bakti,
e. Menetapkan keputusan - keputusan lain yang diperlukan.
3. Penetapan ketua umum dalam Musyawarah Daerah dipilih secara voting oleh peserta utusan
dalam Musyawarah Daerah.
4. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari anggota aktif DPD FKP.
5. Ketua umum terpilih dalam Musyawarah Daerah mempunyai wewenang untuk membentuk 1
(satu) kepengurusan dalam periode tersebut dan disahkan pada saat pelantikan oleh DPW FKP
sebagai Ketua Umum DPD FKP pada periode tersebut.

PASAL 8
MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA

1. Musyawarah Daerah Luar Biasa merupakan badan kekuasaan tertinggi tingkat


kota/kabupaten yang diadakan dalam keadaan dan kondisi tertentu sesuai dengan yang
tercantum pada AD/ART.
2. Musyawarah Daerah Luar Biasa akan dibentuk oleh DPW FKP.
3. Musyawarah Daerah Luar Biasa memiliki fungsi dan aturan yang sama dengan Musyawarah
Daerah.

BAB III
PELANTIKAN PENGURUS FKP

PASAL 9
TATA CARA PELANTIKAN PENGURUS

1. Pelantikan Dewan Pengurus Pusat FKP dilakukan oleh Ketua Umum DPP FKP periode
tersebut yang sudah disahkan oleh Ketua Umum DPP FKP periode sebelumnya.
2. Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah FKP dilakukan oleh DPP FKP.
3. Pelantikan Dewan Pengurus Daerah FKP dilakukan oleh DPW FKP.
4. Pelantikan DPC dan DPK FKP dilakukan oleh DPD FKP.

PASAL 10
SYARAT DAN KETENTUAN PELANTIKAN PENGURUS DPP FKP

1. Pelaksanaan pelantikan DPP FKP dilakukan oleh Ketua Umum DPP FKP dan disaksikan oleh
perwakilan DPW.
2. Pelaksanaan pelantikan DPP FKP dihadiri oleh Dewan Penasehat dan Ketua Umum DPP FKP
periode sebelumnya.
3. Prosesi pelantikan DPP FKP dilanjutkan dengan penandatanganan secara simbolis serta
serah terima dari Ketua Umum DPP FKP periode sebelumnya kepada Ketua Umum DPP FKP
periode tersebut.

PASAL 11
SYARAT DAN KETENTUAN PELANTIKAN PENGURUS DPW, DPD, DPC dan DPK FKP
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
DEWAN PIMPINAN PUSAT REPUBLIK INDONESIA
Komplek Departemen Keuangan C70, Kembangan, Jakarta Barat 11610

1. DPW FKP wajib mengajukan persyaratan pelantikan kepada DPP FKP selambat-lambatnya 1
(satu) bulan sebelum hari pelaksanaan pelantikan.
2. DPW FKP wajib mengajukan asistensi terkait persyaratan dan administrasi pelantikan kepada
DPP FKP.
3. DPW FKP wajib melampirkan persyaratan pelantikan sebagai berikut:
a. Berita acara Musyawarah Wilayah,
b. Struktur kepengurusan,
c. Curriculum Vitae calon pengurus,
d. Surat permohonan pelantikan,
e. Data anggota aktif.
4. Pelaksanaan pelantikan selambat-lambatnya dilakukan 100 (seratus) hari terhitung dari
disahkannya keputusan hasil Musyawarah Wilayah.
5. Prosesi pelantikan DPW FKP dilaksanakan sesuai dengan standar ceremonial sebagai berikut:
a. Prosesi pelantikan dilakukan oleh Ketua Umum DPP FKP atau yang mewakili dengan
pemberian surat mandat yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP FKP,
b. Prosesi penandatanganan dan penyerahan Surat Keputusan kepengurusan dilakukan
setelah proses pelantikan,
c. Setiap prosesi pelantikan diwajibkan adanya bendera pataka,
d. Bendera pataka memiliki warna dasar putih dengan logo FKP Biru di tengah,
e. Penyerahan bendera pataka diserahkan setelah prosesi pelantikan selesai oleh ketua
umum DPP FKP kepada Dewan Pengurus Wilayah
6. Syarat dan ketentuan pelantikan pengurus serta prosesi pelantikan yang diatur dalam PASAL 11
ayat 1 hingga ayat 5 berlaku untuk 1 (satu) tingkat di bawahnya.

BAB IV
KEPENGURUSAN DAN KEANGGOTAAN

PASAL 12
PENGURUS

1. Komposisi dan persyaratan pengurus FKP baik di tingkat DPP, DPW, maupun DPD telah
dijabarkan di AD/ART.
2. Para pengurus DPP, DPW, dan DPD FKP wajib mentaati dan menjalankan roda organisasi
berdasarkan AD/ART, dan Peraturan Organisasi dengan sebaik-baiknya.
3. Para pengurus DPP, DPW, dan DPD FKP yang tidak mentaati AD/ART dan Peraturan Organisasi
atau tidak menghadiri rapat dan pertemuan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tanpa
alasan apapun maka akan diberhentikan dari kepengurusan FKP sesuai tingkatannya.
4. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) FKP disahkan melalui proses pelantikan oleh Dewan Pengurus
Pusat (DPP) FKP.
5. Dewan Pengurus Daerah (DPD) dibentuk, dilantik, dan disahkan oleh Dewan Pengurus Wilayah
(DPW) terlantik.
6. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) FKP wajib melaporkan perkembangan organisasi 3 (tiga) bulan
sekali yaitu pada bulan Maret (triwulan pertama), Juni (triwulan kedua), September (triwulan
ketiga), dan Desember (triwulan keempat) ke DPP FKP setiap tanggal 10 (sepuluh) yang isi
laporannya meliputi :
a. Rencana kegiatan (action plan) yang akan dilaksanakan 1 (satu) bulan kedepan,
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
DEWAN PIMPINAN PUSAT REPUBLIK INDONESIA
Komplek Departemen Keuangan C70, Kembangan, Jakarta Barat 11610

b. Evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan 1 (satu) bulan yang lalu,


c. Database anggota terbaru per bulan.
7. DPW FKP yang tidak melapor dalam waktu 6 bulan berturut-turut (2 triwulan) dicabut SK
kepengurusannya yang selanjutnya akan diambil alih oleh DPP FKP (caretaker).
8. Dewan Pengurus Daerah (DPD) FKP wajib melaporkan perkembangan organisasi 3 (tiga) bulan
sekali yaitu pada bulan Maret (triwulan pertama), Juni (triwulan kedua), September (triwulan
ketiga), dan Desember (triwulan keempat) ke DPW FKP setiap tanggal 3 (tiga) yang isi
laporannya meliputi :
a. Rencana kegiatan (action plan) yang akan dilaksanakan 1 (satu) bulan kedepan,
b. Evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan 1 (satu) bulan yang lalu,
c. Database anggota terbaru per bulan.
9. DPD FKP yang tidak melapor dalam waktu 6 bulan berturut-turut (2 triwulan) dicabut SK
kepengurusannya yang selanjutnya akan diambil alih oleh DPW FKP (caretaker).
10. Dewan Pengurus Kelurahan (DPK) dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) FKP wajib melaporkan
perkembangan organisasi 3 (tiga) bulan sekali yaitu pada bulan Maret (triwulan pertama), Juni
(triwulan kedua), September (triwulan ketiga), dan Desember (triwulan keempat) ke DPD FKP
setiap tanggal 1 (satu) yang dipertanggungjawabkan oleh DPC dengan isi laporannya meliputi :
a. Rencana kegiatan (action plan) yang akan dilaksanakan 1 (satu) bulan kedepan,
b. Evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan 1 (satu) bulan yang lalu,
c. Database anggota terbaru per bulan.
11. DPC FKP yang tidak melapor dalam waktu 6 bulan berturut-turut (2 triwulan) dicabut SK
kepengurusannya yang selanjutnya akan diambil alih oleh DPD FKP (caretaker).
12. DPW FKP wajib mendokumentasikan atau membuat notulensi di setiap rapat yang dilakukan
dan melaporkannya ke DPP FKP melalui email : dppfkpnasional@gmail.com
13. DPD FKP wajib mendokumentasikan atau membuat notulensi di setiap rapat yang dilakukan dan
melaporkannya ke DPW FKP melalui email resmi DPW masing - masing.
14. Pengurus FKP yang sah baik di tingkat DPP, DPW, DPD, DPC, dan DPK wajib memiliki Kartu
Tanda Pengenal (KTP) dan Nomor Identitas Pengurus (NIP) yang diterbitkan oleh Biro Humas,
Publikasi, dan Media DPP FKP dan di cek validitasnya via website resmi FKP.
15. Anggota dan Pengurus dilarang menggunakan nama FKP untuk kepentingan pribadi yang tidak
sesuai dengan AD/ART FKP seperti mendapatkan penunjukan langsung proyek pemerintah,
tender dan lain sebagainya.
16. Badan Usaha Otonom yang dibentuk oleh FKP dapat berupa PT ataupun Koperasi dan dikelola
secara profesional progresif oleh personal yang ditunjuk DPP FKP dengan presentasi
kepemilikan sesuai peraturan perhitungan wajar dunia bisnis pada umumnya.
17. Pengurus FKP harus mempunyai nilai dan jiwa kepemimpinan yang didalamnya terkandung
azas-azas :
a. Taqwa, ialah beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepadanya.
b. Ing Ngarsa Sung Tulada, Yaitu memberi suri tauladan dihadapan anggota.
c. Ing Madya Mangun Karsa, Yaitu ikut bergiat serta menggugah semangat ditengah-
tengah anggota.
d. Tut Wuri Handayani, yaitu mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang
kepada anggota.
e. Waspada Purba Wasesa, Yaitu selalu waspada mengawasi serta sanggup dan berani
memberi koreksi kepada anggota.
f. Ambeg Parama Arta, yaitu dapat memilih dengan tepat mana yang harus
didahulukan.
g. Prasaja, Yaitu tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
DEWAN PIMPINAN PUSAT REPUBLIK INDONESIA
Komplek Departemen Keuangan C70, Kembangan, Jakarta Barat 11610

h. Satya, Yaitu sikap loyal yang timbal balik, dari pengurus terhadap anggota dan
kesamping.
i. Gemi Nastiti, Yaitu kesederhanaan dan kemampuan untuk membatasi penggunaan
dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.
j. Belaka, Yaitu kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan.
k. Legawa, Yaitu kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung
jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya.

PASAL 13
RESHUFFLE KEPENGURUSAN

1. Reshuffle pengurus DPP FKP dilakukan ketika pengurus DPP FKP pada periode tersebut tidak
berjalan sesuai AD/ART dan Peraturan Organisasi.
2. Proses reshuffle pengurus DPP FKP menjadi hak prerogatif Ketua Umum DPP FKP.
3. Hasil reshuffle pengurus DPP FKP harus dipublikasikan dan dikukuhkan ulang oleh Ketua
Umum DPP FKP.
4. Reshuffle pengurus DPW FKP dilakukan ketika pengurus DPW FKP pada periode tersebut
tidak berjalan sesuai AD/ART dan Peraturan Organisasi.
5. Proses reshuffle pengurus DPW FKP harus melalui rapat pleno atau rapat pimpinan yang
hasilnya diserahkan kepada DPP FKP.
6. Proses reshuffle pengurus DPW FKP harus melalui pengajuan kepada DPP FKP serta
mendapatkan asistensi dan persetujuan dari DPP FKP.
7. Hasil reshuffle pengurus DPW FKP dikukuhkan oleh DPP FKP.
8. Proses reshuffle yang disebut dalam PASAL 13 ayat 4 hingga ayat 7 berlaku untuk 1 (satu)
tingkatan di bawahnya
PASAL 14
CARETAKER KEPENGURUSAN

1. Proses caretaker dilakukan oleh 1 (satu) tingkat diatasnya apabila kepengurusan di wilayah
atau daerah tersebut melakukan beberapa hal sebagai berikut:
a. Melakukan pelanggaran AD/ART,
b. Tidak mentaati Peraturan Organisasi.
2. Proses caretaker dilakukan oleh 1 (satu) tingkat diatasnya dengan membentuk kepanitiaan.
3. Proses caretaker dilakukan sesuai dengan AD/ART dan Peraturan Organisasi yang mengatur
tentang Musyawarah Luar Biasa.

PASAL 15
ANGGOTA

1. Komposisi dan persyaratan anggota FKP baik di tingkat DPP, DPW, DPD, DPC, dan DPK telah
dijabarkan di AD/ART.
2. Anggota FKP wajib memiliki Kartu Tanda Pengenal (KTP) keanggotaan FKP yang diterbitkan oleh
DPP FKP, dengan mengisi biodata diri dan deskripsi usahanya melalui link formulir online resmi
yang dibuat oleh DPP FKP.
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
DEWAN PIMPINAN PUSAT REPUBLIK INDONESIA
Komplek Departemen Keuangan C70, Kembangan, Jakarta Barat 11610

3. Setiap anggota FKP wajib memfollow akun Instagram DPP FKP dengan username @dppfkp
dengan adanya mekanisme approval follower oleh Admin DPP FKP.
4. Anggota wajib membayar biaya registrasi anggota sebesar Rp. 150.000 disetorkan melalui
rekening resmi Bank BNI : 1395123945 a.n. Forum Kewirausahaan Pemuda, dengan pembagian
keuangan; Rp. 50.000 kas DPP, Rp. 100.000 HPP benefit anggota berupa; Kaos FKP, ID card,
modul dasar organisasi dan kewirausahaan.
5. Anggota wajib membayar iuran kas tahunan sebesar Rp. 100.000 kepada DPD dan Rp. 50.000
kepada DPW disetorkan melalui rekening resmi DPD dan DPW masing - masing. Sementara
untuk iuran DPC dan DPK ditetapkan melalui hasil rapat umum pengurus DPD masing - masing.
6. Anggota aktif adalah anggota yang menunaikan seluruh kewajiban yang tercantum dalam pasal
5.

Peraturan organisasi ini dibuat oleh DPP FKP untuk diterapkan oleh seluruh pengurus organisasi FKP
baik di tingkat pusat, wilayah, maupun daerah.

Jakarta, 14 Desember 2022

Mikail Rakhimi A
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat
Forum Kewirausahaan Pemuda

Anda mungkin juga menyukai