MAKALAH
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK TIGA
2. ALPIN (G2U119012)
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu
tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang
tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu
Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-
kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah
orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati
bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain.
Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak
2
dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-
Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan
pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya. Menurutnya
kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat
secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kepemimpinan
dan nilai yang dimiliki oleh seorang leader. Teory kepemimpinan telah
berkembang sejak puluhan tahun yang lalu dan sudah banyak berbagai
referensi dalam bentuk beraneka macam mengenai topic ini yang dihasilkan
dapat mencapai tujuannya melalui jalan dan cara yang benar. Memahami
organisasi bekerja lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan dan kondisi
yang diinginkan.
4
adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang
Harold Koontz and Cyril O’Donnell, state that leadership is influencing people
suatau kelompok.
5
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dan mengarahkan
1989: 459-460).
1. Teori Bakat ini adalah teori klasik dari kepemimpinan. Di sini disebutkan
Teori Bakat (Trait Theory) atau Great Man Theory: Menekankan bahwa
setiap orang adalah pemimpin (yang dibawa sejak lahir) dan mereka
Ciri-ciri :
a) Intelegensi
1) Pengetahuan
2) Keputusan
3) Kelancaran berbicara
6
b) Kepribadian
1) Adaptasi
2) Kreatif
3) Kooperatif
4) Siap / siaga
6) Integritas
8) Independen
9) Tenang
c) Perilaku
2) Kemampuan interpersona;
3) Kemampuan diplomasi
4) Partisipasi sosial
5) Prestise
2. Teori Perilaku: teori ini menekankan apa yang dilakukan pemimpin dan
1994 ).
sendiri ( Gillis,1970 ).
7
Bahwa kepemimpinan berfokus pada atasan dan kepemimpinan
situasi.
3) Sistem konsultatif
4) Sistem partisipatif
1) Direktif
2) Suportif
3) Partisipatif
4) Berorientasi tujuan
1) Intruksi
2) Konsultasi
3) Partisipasi
4) Delegasi
1) Otoriter
8
2) Demokratis
Gillis,1996):
1) Direktif
2) Suportif
3) Partisipatif
4) Bebas bertindak
transformasi.
tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian
6. Teori Z
9
menekankan pada keamanan pekerjaan, promosi yang lambat, dan
7. Teori Interaktif
Teori ini dikemukakan oleh Schein (1970), menekankan bhawa staf atau
8. Teori Situasi
orang biasa yang jadi pemimpin tersebut adalah karena adanya situasi yang
sebagai pemimpin.
9. Teori Ekologi
Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu masalah
10
baik. Hasil pengamatan yang seperti ini melahirkan teori ekologi, yang
pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat-
bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang di peroleh dari alam.
11
menyajikan rancangan yang bersifat sementara. Rancangan tersebut
bawahan bekerjasama secara penuh dalam team. Cara lain, pemimpin dan
pada pimpinan.
ditandai oleh rasa tolong menolong, saling membantu dan berkerja sama
berdasarkan kasih saying, serta tetap berpegang pada efisiensi dan efektif.
12
2.1.4 Tipe-Tipe Kepemimpinan
kepemimpinan , yaitu :
1. Tipe Otokratik
oleh bawahan.
tujuan dan berbagai sasaran itu semata – mata karna takutnya para
tujuan yang telah ditentukan itu wajar dan layak untuk dicapai dan disiplin
kerja yang terwujud pun hanya karna para bawahan selalu di bayang –
bayangi ancaman.
2. Tipe Paternalistik
13
terhadap kebersamaan tidak memungkinkan pertumbuhan dan
organisasi modern.
3. Tipe Kharismatik
dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai
5. Tipe Demokratif
beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan
yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
14
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan
sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
sejumlah alternatif.
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
15
b. Sesuatu yang bersifat futuristic, artinya menyangkut dengan hari
kegiatan itu dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah
1. Fase Inteligensi
2. Fase Desain
3. Fase Pilihan
4. Fase Implementasi
1. Fase Inteligensi
16
2. Fase Desain
3. Fase Pilihan
4. Fase Implementasi
5. Fase Monitoring
Fase Inteligensi
organisasional yang berkaitan dengan isu yang terkait dan menentukan apakah
Fase Desain
divalidasi.
Fase Pilihan
Fase pilihan adalah fase dimana dimana dibuat suatu keputusan yang nyata
17
Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu
Fase Implementasi
bekerja.
alternatif dibandingkan dan pencarian solusi yang terbaik (atau yang cukup
Keputusan
18
2.2.5 Macam – Macam Keputusan Manajemen
Oleh Herbert Simon secara umum membedakan antara dua jenis keputusan,
yaitu:
terperinci.
19
Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan
terstruktur.
20
2.2.6 Tahap - Tahap Pengambilan Keputusan
Sebagai dalam proses pengambilan keputusan, model tersebut memuat
keputusan.
yang ada.
menghadapi masalah.
21
2.2.8 Model Pengambilan Keputusan
Teori manajemen mengenal perbedaan antara dua model utama dalam
model administrasi.
manajerial.
menghadapi 3 kondisi:
satisficing)
22
dipelajari oleh pembuatan keputusan efektif adalah menerima
b. Heuristic
a. Model Preskiptif
model normatif.
langkah, yaitu :
dihadapi.
23
3. Pengawasan, yaitu menentukan apa yang harus dilakukan
b. Model Deskriptif
penyelesaian masalah.
24
1. Keadaan lingkungan dn nilai-nilai yang kerap kali
bertentangan
2. Pengaruh politik
3. Emosionalisme
4. Tingkat pendidikan
2.3 Wewenang
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku terakhir sesuai dengan keinginan dari
a. Louis A Allen
b. G. R. Terry
25
“Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk
menyuruh pihak lain, supaya bertindak dan taat kepada pihak yang
atau bertindak.”
d. R. C Davis
e. Henry Fayol
f. James D. Mooney
g. Chester I. Barnard
harus ditaati.”
mencapai tujuan, tetapi power tidak selalu diikuti oleh authority dan
26
Authority sangat penting bagi seseorang karena :
ditaati.
5. Authority menjadi batas tentang apa yang dapat dikerjakan dan yang
perintahnya.
bawahan.
mencapai tujuan.
27
1. Wewenang Kharismatis, Tradisional dan Rasional
tersebut.
a. Wewenang Kharismatis
b. Wewenang Tradisional
28
memiliki kemampuan khusus seperti kharismatis, tetapi karena
kekuasaannya.
c. Wewenang rasional
kekuasaan serta diuji pula apakah sistem hukum tadi cocok atau
29
sebaliknya wewenang yang berlaku dalam kelompok-kelompok
ayah sebagai kepala keluarga atau pada diri seorang yang sedang
mengajar di kelas
bersifat konsentris yaitu dari satu titik pusat lalu meluas melalui
30
kenyataannya kedua bentuk wewenang tadi dapat saja hidup
berdampingan.
tetapi hanya terbatas pada salah satu sektor atau bidang saja.
2.4 Kekuasaan
31
dibatasi pada kekuasaan, yang diartikan sebagai kemampuan untuk
Gejala lain yang tampak juga adalah perasaan tidak puas (yaitu mereka
Golongan yang berkuasa tak mungkin bertahan terus tanpa didukung oleh
dapat diterima masyarakat sebagai kekuasaan yang legal dan baik untuk
32
tersebut terletak pada perbedaan alam pikiran antargolongan yang
berkuasa (yang secara reIatif maju) dan alam pikiran antara golongan
1. Simetris
1) Hubungan persahabatan
2) Hubungan sehari-hari
2. Asimetris
1) Popularitas
2) Peniruan
3) Mengikuti Perintah
33
6) Pertentangan antara mereka yang tidak sejajar kedudukannya
7) Hubungan sehari-hari.
kehendaknya.
kemampuan.
(Abdulsyani, 2007:140)
34
2.4.2.1 Sumber kekuasaan dilihat dari anggota dan pemimpin
untuk taat.
melakukan sesuatu.
persetujuan Agent
35
2.4.3 Unsur dan Dimensi kekuasaan
a. Unsur kekuasaan
1. Rasa Takut
mempunyai rasa takut akan berbuat segala sesuatu yang sesuai dengan
2. Rasa Cinta
pihak yang bersangkutan. Rasa cinta yang efisien harusnya dimulai dari
pihak penguasa. Apabila ada suatu reaksi positif dari masyarakat yang
3. Kepercayaan
orang atau lebih yang bersifat asosiatif. Hubungan yang terjadi bersifat
kekuasaan.
36
4. Pemujaan
b. Dimensi Kekuasaan
lain.
37
Yang dimaksud dengan positif adalah penggunaan sumber kekuasaan
dan seterusnya.
38
4. Mengadakan konsolidasi horizontal dan vertikal.
1. Tipe pertama (tipe kasta) adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis
pemisah yang tegas dan kaku. Tipe semacam ini biasanya dijumpai pada
Lapisan kedua terdiri dari buruh tani yang kemudian diikuti dengan lapisan
2. Tipe yang kedua (tipe oligarkis) masih mempunyai garis pemisah yang
penguasa tertinggi atau raja, lalu lapisan kedua bangsawan dari berbagai
garis pemisah antara lapisan yang sifatnya mobile sekali. Kelahiran tidak
politik, organisasi besar, dan orang-orang kaya, lalu pada lapisan kedua
terdapat pejabat administratif, lapisan ketiga yaitu ahli teknik, petani dan
39
2.5 Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (seseorang) yang
juga berarti suatu kondisi di masa yang lalu atau di masa sekarang, yang
Hitler adalah pemimpin begitu juga Jim Jones , Martin Luther King,
yaitu:
40
1. Sering mengalami frustasi karena hanya memiliki sedikit pengikut; dan
Dengan demikian, maka semua orang berati pemimpin pada salah satu
bidang, namun di bidang lainya kita bisa saja menadi seorang pengikut.
Pada situasi dan kelompok tertentu, selalu ada seseorang yang memberi
maka opini siapa yang paling dihargai, siapa yang paling diperhatikan, dan
Perhatikan hal-hal kecil atau orang yang mempengaruhi kita dengan cara
yang luar biasa. Kehidupan berisi pengaruh yang setiap hari mempengaruhi
41
Setiap manusia harus menetapkan ingin menadi pengaruh yang
42
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
evaluasi
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku terakhir sesuai dengan keinginan dari
3.2 Saran
43
Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun tak luput dari itu juga
memahaminya. Dari itu kami berharap makalah ini bisa menjadi inspirasi bagi
kita semua dengan segala kritikan-kritikan yang bisa menjadikan motivasi untuk
belajar.
https://www.academia.edu/12475125/Hakikat_Kekuasaan_Wewenang_dan_Kepemi
mpinan
https://www.academia.edu/36479376/Kekuasaan_dan_Wewenang
44