Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN

TRANSAKSIONAL MENURUT GENDER DAN PENGARUHNYA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN

Maria Angelika Bunga Ramadea

Jurusan Manajemen
Universitas Ma Chung
Malang, Indonesia

e-mail: angelicabunga05@gmail.com

Abstrak
Sumber daya manusia adalah sekelompok orang yang bekerja dan berfungsi sebagai
aset perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Kinerja dari SDM itu sendiri
merupakan salah satu upaya perusahaan dalam proses pengelolaan dan
pengembangan perusahaan. Salah satu faktor yang mampu mempengaruhi kinerja
itu sendiri adalah gaya kepemimpinan dari pemimpin perusahaan dalam mengelola
SDMnya. Setiap pemimpin memiliki cara masing-masing dalam mengarahkan dan
menuntut bawahannya, dalam artikel ini gaya kepemimpinan yang digunakan adalah
gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional.
Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang cenderung
memberikan dukungan dan motivasi kepada bawahannya, sedangkan kepemimpinan
transaksional merupakan gaya kepemimpinan yang melibatkan hubungan timbal
balik dengan bawahannya. Dalam era modern ini, banyak industri telah dikelola dan
dikembangkan oleh masing-masing pimpinan yang tidak hanya pria saja, sehingga
gender sudah bukan faktor pembeda yang dominan dalam dunia kerja. Tujuan dari
penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan gaya kepemimpinan
antara pria dan wanita melalui dimensi gaya kepemimpinan transformasional dan
transaksional, serta mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan. Artikel ini melibatkan sejumlah karyawan dalam sebuah perusahaan untuk
menguji pengaruh yang diberikan oleh para atasannya terhadap kinerjanya melalui
gaya kepemimpinan yang telah diterapkan dalam kurun waktu tertentu. Hasil dari
artikel ini menunjukkan tidak ada perbedaan antara gaya kepemimpinan pria dan
wanita, gender terdiri dari karakter maskulin dan karakter feminin dan masing-masing
karakter dapat dimiliki semua orang baik pria maupun wanita. Kepemimpinan antara
pria dan wanita mengkombinasi gaya kepemimpinan transformasional dan
transaksional, adapun gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional sama-
sama digunakan dalam perusahaan. Selain itu pada artikel ini juga menunjukkan
bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja
karyawan, sedangkan gaya kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.

Kata kunci: Gaya Kepemimpinan Transformasional, Gaya Kepemimpinan


Transaksional, Gender, Kinerja Karyawan.

Abstract
Human resources are a group of people who work and function as company assets in
achieving company goals. The performance of HR itself is one of the company's
efforts in the process of managing and developing the company. One of the factors
that can influence performance itself is the leadership style of the company's leaders
in managing their human resources. Each leader has their own way of directing and
demanding their subordinates, in this article the leadership style used is
transformational leadership style and transactional leadership style. Transformational
leadership is a leadership style that tends to provide support and motivation to
subordinates, while transactional leadership is a leadership style that involves
reciprocal relationships with subordinates. In this modern era, many industries have
been managed and developed by each leader not only men, so gender is not the
dominant differentiating factor in the world of work. The purpose of writing this article
is to find out the differences in leadership styles between men and women through
the dimensions of transformational and transactional leadership styles, and to know
the influence of leadership styles on employee performance. This article involves a
number of employees in a company to test the influence given by their superiors on
their performance through leadership styles that have been applied in a certain period
of time. The results of this article show there is no difference between male and
female leadership styles, gender consists of masculine character and feminine
character and each character can be owned by everyone, both men and women.
Leadership between men and women combines transformational and transactional
leadership styles, while transformational and transactional leadership styles are
equally used in companies. In addition, this article also shows that transformational
leadership style influences employee performance, while transactional leadership
style does not affect employee performance.

Keywords : Transformational Leadership Style, Transactional Leadership Style,


Gender, Employee Performance.

PENDAHULUAN mengubah gaya atau perilaku karyawan


Sumber daya manusia merupakan dengan menggunakan perilaku suportif,
aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan bahkan pimpinan dapat berorientasi pada
dalam mencapai tujuan organisasi yang prestasi dalam mendorong kinerja
diinginkan. Menurut Nawawi dalam Gaol karyawan (Lumando, 2017). Setiap
(2014), SDM adalah orang yang bekerja pemimpin memiliki cara masing-masing
dan berfungsi sebagai aset organisasi dalam berperan mengelola dan
atau perusahaan yang dapat dihitung mengembangkan suatu perusahaan.
jumlahnya (kuantitaif), dan SDM Terdapat dua tipe gaya kepemimpinan,
merupakan potensi yang menjadi yaitu gaya kepemimpinan
penggerak organisasi. Oleh karena itu, transformasional dan gaya kepemimpinan
sebuah organisasi/perusahaan transaksional dengan masing-masing
membutuhkan karyawan yang dapat memiliki berbagai indikator yang
membantu berjalannya kinerja mempengaruhi kinerja karyawan (Burns
perusahaan. dalam Supriyatin, Miarsyah, dan Melia,
Upaya perusahaan dalam mengelola 2017). Kepemimpinan transformasional
dan mengembangkan SDMnya dapat adalah pemimpin yang memberikan
dilihat dari kondisi karyawan yang ada, motivasi pada bawahannya untuk bekerja
contohnya tingkat kinerja karyawan. secara maksimal dalam mencapai tujuan
Kinerja adalah tentang melakukan perusahaan, sedangkan kepemimpinan
pekerjaan dan hasil yang dicapai dari transaksional merupakan sikap pemimpin
pekerjaan tersebut (Wibowo, 2010). yang membimbing dan memotivasi
Kinerja disebut juga sebagai keberhasilan pengikutnya dengan memberikan
seseorang dalam menyelesaikan tugas penghargaan atas hasil kerja mereka.
dan tanggung jawabnya dengan Dalam era sekarang, banyak industri
kemampuan dan pengalaman yang dimiliki telah dikelola dan dikembangkan oleh
masing-masing individu untuk mencapai masing-masing pimpinan yang tidak hanya
tujuan perusahaan. pria saja, melainkan pemimpin wanita juga
Salah satu faktor yang dapat ikut terjun. Seperti general manager
mempengaruhi tingkat kinerja karyawan Savana Hotel & Convention Malang yang
adalah gaya kepemimpinan (Kasmir, dijabat wanita, bernama Suci Ulfani
2016). Gaya seorang pimpinan mampu (Arifah, 2017). Adapun general manager
yang dijabat oleh pria, yaitu Ibnu dan (3) mengaktifkan kebutuhan para
Darmawan yang menjabat di Atria Hotel karyawan yang lebih tinggi.
Malang (Tea, 2018). Sehingga pada era Karakteristik dari pemimpin dengan tipe
modern ini, gender sudah bukan faktor kepemimpinan transformasional menjadi 4
pembeda yang dominan dalam dunia atribut (Wijaya, Dewi, dan Widjaja, 2016)
kerja. adalah:
Artikel ini dilakukan untuk 1. Stimulasi intelektual (Intellectual
mengetahui adanya perbandingan gaya Stimulation)
kepemimpinan tranformasional dan Pemimpin mengajarkan karyawan
transaksional antara pria dan wanita serta dari ide-ide baru dan tidak pernah
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan mengkritik karyawan secara
dalam industri perhotelan di kota Malang. terbuka untuk kesalahan yang
Artikel ini bertujuan untuk membahas gaya dilakukan oleh karyawan. Melalui
kepemimpinan yang digunakan antara pria stimulasi intelektual pemimpin
dan wanita dalam sebuah perusahaan dan merangsang kreativitas anggota
untuk mengetahui apakah gaya untuk menemukan solusi bagi
kepemimpinan transformasional dan setiap masalah dalam prespektif
transaksional dapat mempengaruhi kinerja baru. Karyawan juga didorong
karyawan. melakukan inovasi dalam
mengembangkan kemampuan diri
KAJIAN TEORI dan secara aktif ikut terlibat dalam
Kepemimpinan menyelesaikan masalah
Menurut Sutikno (2014), kepemimpinan organisasi.
dalam organisasi diarahkan untuk 2. Motivasi yang menginspirasi
mempengaruhi orang-orang yang (Inspirational Motivation)
dipimpinnya, agar mau berbuat seperti Pemimpin yang memiliki motivasi
yang diharapkan ataupun diarahkan oleh inspirasional mampu meningkatkan
orang lain yang memimpinnya. motivasi dan antusiasme karyawan
untuk mencapai prestasi terbaik
Gaya Kepemimpinan dalam performasi dan dalam
Gaya kepemimpinan merupakan norma pengembangan dirinya sehingga
perilaku yang digunakan oleh seseorang karyawan bekerja lebih keras dari
pada saat orang tersebut mencoba biasanya, selain itu pemimpin
mempengaruhi perilaku orang lain seperti mengartikulasikan tentang tujuan
yang dilihatnya (Thoha dalam Ambarwati, visi perusahaan untuk masa depan
2015). dan menantang para karyawan
dengan standar yang tinggi.
Gaya Kepemimpinan Transformasional 3. Pengaruh yang ideal (Idealized
Gaya kepemimpinan transformasional Influence)
adalah menyatakan bahwa kepemimpinan Pemimpin menginspirasikan
transformasional sebagai pemimpin yang karyawan untuk menerima nilai-
menginspirasi para pengikut untuk nilai, norma-norma, dan prinsip-
melampaui kepentingan pribadi mereka prinsip bersama selain itu
yang mampu membawa dampak memberikan keyakinan,
mendalam dan luar biasa pada para mengutamakan kepada
pengikut (Robbins dalam Septyan, kepercayaan, berani menghadapi
Musadieq, & Mukzam, 2017). masalah ketika masalah datang,
Gaya kepemimpinan ini juga dapat mengutamakan suatu nilai, tujuan
mengubah dan memotivasi para karyawan dan komitmen dalam sebuah
dengan: (1) membuat para karyawan lebih proses.
menyadari pentingnya hasil tugas, (2) 4. Pertimbangan individual
mempengaruhi para karyawan untuk (Individualized Consideration)
mementingkan kepentingan organisasi Pemimpin bertindak sebagai
dibandingkan dengan kepentingan pribadi, pendamping untuk karyawan dan
memberi suatu penghargaan untuk 4. Memperlihatkan keyakinan
kreativitas dan inovasi yang terhadap karyawan
karyawan lakukan. Karyawan Pemimpin harus memperlihatkan
diberikan kesempatan dalam keyakinan akan tercapainya visi
mengambil keputusan dan sehingga karyawan dapat
diberikan fasilitas-fasilitas yang menjadikan pemimpin sebagai
membantu melaksanakan panutan atau contoh dalam
keputusan tersebut. melaksanakan kewajiban serta
Terdapat tujuh pedoman seorang tanggung jawabnya ketika
pemimpin transformasional (Yukl dalam tantangan dan halangan terjadi.
Wijaya, Dewi, dan Widjaja, 2016) yaitu: 5. Menggunakan tindakan dramatis
1. Menyatakan visi yang jelas dan dan simbolis untuk menekankan
menarik nilai-nilai penting
Pemimpin harus mempunyai visi Seorang pemimpin harus dapat
yang jelas dan membuat komitmen menjadi simbolis bagi para
yang kuat kepada setiap karyawan. karyawan sehingga dapat merubah
Keberhasilan suatu perusahaan presepsi atau pemikiran yang terus
dapat tercapai jika setiap karyawan menerus diikuti dalam suatu
mengetahui tujuan, sasaran dan organisasi.
prioritas yang harus dicapai. 6. Memimpin dengan memberikan
Penyampaian visi tersebut harus contoh
dilakukan berulang kali pada setiap Seorang pemimpin harus dapat
kesempatan dan dalam cara yang menjadi contoh bagi karyawannya
berbeda-beda. yang sangat mempengaruhi kinerja
2. Menjelaskan bagaimana visi dalam melaksanakan kewajiban
tersebut dapat dicapai serta tanggung jawab.
Pemimpin tidak boleh hanya 7. Memberikan kewenangan kepada
menyampaikan visi secara jelas orang-orang untuk mencapai visi
saja, tetapi harus meyakinkan tersebut. Pemimpin dapat memberi
karyawan bahwa visi tersebut kewenangan yang berarti
dapat tercapai. Dalam hal ini, mendelegasikan kewenangan
sangatlah penting membuat untuk dapat mengambil keputusan
hubungan yang jelas antara visi yang dilakukan oleh para
dengan bagaimana strategi yang karyawan. Salah satunya adalah
dilakukan untuk mencapai visi dengan memperbolehkan
tersebut. Pemimpin memberi karyawan menentukan sendiri
bantuan berupa cara-cara apa saja bagaimana cara, strategi dan
yang dapat dilakukan oleh sasaran terbaik agar visi
karyawan guna mencapai visi perusahaan dapat dicapai. Dengan
perusahaan. cara ini karyawan juga secara
3. Bertindak secara rahasia dan langsung dapat menyampaikan
optimis pendapat serta solusi apa yang
Pemimpin harus mempunyai dapat dilakukan dalam pencapaian
pendirian yang kuat terhadap visi visi tersebut.
yang dimilikinya. Pemimpin dapat
menekankan pada hal apa saja Kepemimpinan Transaksional
yang telah dicapai sejauh ini Menurut Robbins dan Coulter (2012),
daripada menekankan pada hal pemimpin dengan gaya kepemimpinan
apa saja yang belum tercapai dan transaksional yaitu pemimpin yang
yang belum dilaksanakan serta membimbing dan memotivasi pengikutnya
halangan dan bahaya yang akan menuju ke sasaran yang ditetapkan
dihadapi terhadap visi yang akan dengan memberikan penghargaan atas
dicapai. produktivitas mereka.
Karakteristik dari pemimpin dengan tipe pendidikan, dan pengalaman kerja
kepemimpinan transaksional menurut manajer. Kepemimpinan antara pria dan
Philip dalam Wijaya, Dewi, dan Widjaja wanita mengkombinasi gaya
(2016) adalah: kepemimpinan transformasional dan
1. Contingent Rewards transaksional, namun terkadang pria dan
Peralihan pemimpin wanita cenderung menganut gaya
menghubungkan tujuan untuk kepemimpinan transaksional dimana
hadiah, mengklarifikasikan kepemimpinan transaksional lebih
harapan, menyediakan sumber- mengarah pada memberikan hubungan
sumber daya yang diperlukan, timbal balik kepada bawahan untuk
menyamakan tujuan-tujuan yang mencapai atau menyelesaikan tugas yang
telah disepakati bersama dan diinginkan. Di fenomena lain, ditemukan
memberikan berbagai hadiah atau bahwa adapun gaya kepemimpinan
penghargaan bagi para karyawan transformasional dan transaksional sama-
yang sukses. 513 sama digunakan dalam perusahaan dan
2. Active Management by Exception kedua gaya kepemimpinan tersebut
Pemimpin secara aktif melakukan mempengaruhi positif terhadap kinerja
pemantauan terhadap kinerja karyawan. Kemudian gaya kepemimpinan
karyawan, waspada terhadap memiliki pengaruh terhadap kinerja
penyimpangan-penyimpangan karyawan. Gaya kepemimpinan
yang ada yang muncul dari aturan transformasional berpengaruh terhadap
serta standar dan mengambil kinerja karyawan, sedangkan gaya
tindakan korektif untuk mencegah kepemimpinan transaksional tidak
kesalahankesalahan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
terjadi.
3. Passive Management by Exception KESIMPULAN
Pemimpin melakukan intervensi 1. Tidak ada perbedaan yang antara
hanya ketika standar tidak dapat gaya kepemimpinan pria dan
ditemukan atau ketika kinerja wanita. Gender terdiri dari karakter
karyawan yang tidak sesuai maskulin dan karakter feminin,
dengan ekspektasi. Pemimpin masing-masing karakter dapat
dapat memberikan hukuman dimiliki semua orang baik pria
sebagai tanggung jawab dari maupun wanita.
kinerja yang tidak dapat diterima. 2. Adanya pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional
Kinerja Karyawan karena gaya kepemimpinan
Menurut Rivai dalam Sandy (2015) transformasional membuat
memberikan pengertian bahwa kinerja karyawan memiliki rasa hormat,
atau prestasi kerja adalah hasil atau menghargai dan mengagumi
tingkat keberhasilan seseorang secara pemimpin, memiliki loyalitas yang
keseluruhan selama periode tertentu di tinggi dan termotivasi untuk
dalam melaksanakan tugas dibandingkan melakukan hal yang lebih dari yang
dengan berbagai kemungkinan, seperti seharusnya.
standar hasil kerja, target atau sasaran 3. Tidak ada pengaruh gaya
atau kriteria yang telah ditentukan terlebih kepemimpinan transaksional
dahulu dan disepakati bersama. terhadap kinerja karyawan karena
dari beberapa penelitian yang
PEMBAHASAN ditemukan, beberapa perusahaan
Temuan dari artikel ini adalah tidak ada yang bergerak di bidang jasa
perbedaan antara gaya kepemimpinan menunjukkan bahwa gaya
pria dan wanita di dalam sebuah kepemimpinan transaksional tidak
perusahaan. Tidak ada hubungan yang berpengaruh terhadap kinerja
ditemukan antara gaya kepemimpinan dan karyawan.
gender, tingkat manajemen, tingkat
SARAN Robbins, S., & Coulter, M. (2012).
1. Peran pemimpin sangat penting Manajemen. Jakarta: Gramedia.
dalam sebuah organisasi, Sandy, M. (2015) . Karakteristik Pekerjaan
penerapan gaya kepemimpinan dan Kinerja Dosen Luar BiasaUIN
juga harus diimbangi dengan Sunan Gunung Djati, Komitmen
kondisi karyawan dan perusahaan. Organisasi Sebagai Variabel
2. Lebih meningkatkan gaya Moderating. Tesis Universitas
kepemimpinan yang mampu Widyatama Bandung.
meningkatkan kinerja karyawan Septyan, F. B., Musadieq, M. A., &
(contoh: transformasional) untuk Mukzam, M. D. (2017). Pengaruh
memaksimalkan pencapaian tujuan Gaya Kepemimpinan
perusahaan (idealized influence). Transformasional Terhadap Motivasi
3. Meningkatkan gaya kepemimpinan dan Kinerja (Studi Pada Karyawan
transaksional bila ada indikator CV. Jade Indopratama Malang).
yang harus dipenuhi dengan gaya Jurnal Administrasi Bisnis , LIII, pp.
kepemimpinan transaksional 81-88.
(contoh: contingent reward). Supriyatin, Miarsyah, M., & Melia. (2017).
Hubungan Antara Persepsi Siswa
Tentang Gaya Kepemimpinan
DAFTAR PUSTAKA Transaksional Guru dengan Motivasi
Ambarwati, N. (2015). Gaya Belajar Biologi Siswa. Vol. X, pp. 45-
Kepemimpinan yang Efektif dalam 49.
Upaya Meningkatkan Kinerja Sutikno, S. M. (2014). Pemimpin dan
Karyawan Pada PT. Sumber Mas Gaya Kepemimpinan. Lombok:
Indah Plywood. Jurnal Akuntansi Holistica.
UNESA , Vol. III, pp. 1-22. Tea. (2018, March 30). Surya Malang.
Arifah. (2017, August 2). Jatim Times. Retrieved December 1, 2018, from
Retrieved December 1, 2018, from http://suryamalang.tribunnews.com/20
http://m.jatimtimes.com/baca/156268/ 18/03/30/pisah-sambut-manager-
20170802/115143/wanita-cantik-nan- hotel-atria-kota-malang-ibnu-
trendi-di-savana-hotel--convention- darmawan-saya-akan-beri-yang-
malang-siapa-dia/ terbaik
Gaol, C. J. (2014). A to Z Human Capital Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja.
(Manajemen Sumber Daya Manusia) Jakarta: Rajawali Press.
Konsep, Teori, dan Pengembangan Wijaya, N. M., Dewi, N. P., & Widjaja, D.
dalam Konteks Organisasi Publik dan C. (2016). Analisa Pengaruh Gaya
Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Kepemimpinan Transformasional dan
Widiasarana. Gaya Kepemimpinan Transaksional
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Terhadap Kinerja Karyawan di
Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta: Restoran Madame Chang Surabaya.
PT Raja Grafindo Persada. Jurnal Hospitality dan Manajemen
Lumando. (2017). Tribun Manado. Jasa, Vol. IV.
Retrieved March 5, 2018, from
http://manado.tribunnews.com/amp/20
17/01/05/gaya -kepemimpinan-yang-
memberikan-dampak-pada-kinerja-
karyawan?page=2
Supriyatin, Miarsyah, M., & Melia. (2017).
Hubungan Antara Persepsi Siswa
Tentang Gaya Kepemimpinan
Transaksional Guru dengan Motivasi
Belajar Biologi Siswa. Vol. X, pp. 45-
49.

Anda mungkin juga menyukai