Pengertian wirausaha (entrepreneur) menurut Wikipedia4 Ada 3 bentuk dasar dari seorang wirausaha :
adalah :
1. Social entrepreneur : penguasaha wirausaha di bidang
An entrepreneur is an owner or manager of a sosial termotivasi oleh hasrat untuk membantu,
business enterprise who makes money through memperbaiki dan mentranformasikan kondisi sosial,
risk and initiative.[1][note 1] The term was originally lingkungan, edukasi dan ekonomi. Ia termotivasi oleh
a loanword from French and was first defined by keinginan emosional untuk merubah sebuah status
the Irish-French economist Richard Cantillon. quo daripada keuntungan (profit).
Entrepreneur in English is a term applied to a 2. Serial entrepreneur : pengusaha wirausaha ini adalah
person who is willing to help launch a new mereka yang secara rutin/berkala mengajukan ide-ide
venture or enterprise and accept full baru dan memulai bisnis baru. Mereka adalah
responsibility for the outcome. Jean-Baptiste Say, individu yang suka mengambil resiko dan biasa pulih
a French economist, is believed to have coined the dari kesalahan-kesalahan bisnis.
word "entrepreneur" in the 19th century - he 3. Lifestyle entrepreneur: pengusaha ini menempatkan
defined an entrepreneur as "one who undertakes hasrat (passion) sebelum keuntungan (profit) saat
memulai bisnisnya. Ia adalah individu yang
mengkombinasikan ketertarikan dan minat personal
4
dengan kemampuan agar dapat melanjutkan
http://en.wikipedia.org/wiki/Entrepreneur
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 87
Industri Kreatif:
88 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
bisnisnya. Model bisnis yang dicobanya diharapkan Mental/karakter kewirausahaan (entrepreneur) dapat dimiliki
untuk berkembang dalam jangka waktu panjang. oleh mereka yang bekerja di sebuah perusahaan (bukan
miliknya) ataupun di bisnis yang dimilikinya sendiri. Tetapi
Ada beberapa karakter yang melekat kuat dalam seorang ada perbedaan-perbedaan kecil yang dapat membedakan
pemimpin/wirausaha yang tangguh. Hal itu antara lain : diantara keduanya5:
1. Mempunyai locus of control yang tinggi. Artinya Pertama, keduanya adalah orang-orang yang mempunyai
bahwa dia adalah seseorang yang lebih bersandar hasrat tinggi di dalam area yang digelutinya. Tetapi bagi
pada daya juangnya sendiri daripada faktor nasib, mereka yang bekerja di perusahaan, hasrat ini berasal dari
takdir atau apapun di luar dirinya. kehendak untuk mengadakan perubahan yang dirasa perlu
2. Mempunyai high energy level. Artinya bahwa ia sehingga perusahaan tersebut dapat tumbuh dan berkembang.
sangat passionate dan memperlihatkan energi Bagi sang wirausaha sejati, hasrat tinggi ini berasal dari ide
antusiasme yang tinggi dalam kerja. dan ego mereka yang merupakan cikal bakal dari usaha
3. Mempunyai high need of achievement. Artinya ia mereka tersebut.
mempunyai kebutuhan yang tinggi akan keberhasilan.
4. Tolerance of ambiguity. Artinya ia mempunyai Kedua, mereka berdua visioner. Tapi bagi pemimpin
toleransi yang cukup dalam situasi ambiguitas. perusahaan, visi mereka lebih terfokus pada arah perushaan
5. Self confidence. Seorang wirausahawan haruslah sedangkan bagi wirausahawan lebih pada kesempatan yang
mempunyai rasa percaya diri yang kuat. ada.
6. Passion dan action orientation. Mempunyai hasrat
yang besar terhadap bidang bisnis yang digeluti dan Ketiga, keduanya terkadang keras kepala dan single-minded.
selalu berorientasi pada tindakan. Sang wirausahawan akan sangat fokus pada bisnis dan
7. Self relience and desire for independence. aktivitas di dalamnya dan akan sangat terobsesi untuk
Mempunyai ketangguhan dan keinginan untuk mewujudkannya. Pandangan yang lain akan diabaikan bila ia
mandiri. tidak merasakan hal itu dalam intuisinya. Seorang pemimpin
8. Flexibility. Dalam situasi bisnis yang berubah-ubah, perusahaan akan merasa terobsesi dengan perusahaannya tapi
seorang wirausaha harus dapat fleksibel dalam ia akan sangat berpedoman dari tehnik-tehnik manajemen
menghadapinya. yang sudah pernah dicoba dan divalidasi.
5
Op.Cit., Neal Thornberry, p. 31.
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 89
Industri Kreatif:
90 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Pada dasarnya, perusahaan-perusahaan yang besar saat ini Apalagi kenyataan menunjukkan bahawa sebagian besar
adalah perusahaan yang kecil pada awalnya. Apple dan pengusaha kewirausahaan ini bergerak di bidang yang padat
Microsoft berawal dari sebuah usaha yang dibuat di garasi karya dan bukan padat modal. Ini semakin menunjukkan
Steve Jobs dan Bill Gates, Teh Botol Sosro dimulai dari adanya penyerapan tenaga kerja, khususnya mereka yang
proses marketing yang sangat sederhana. Dilihat dari sudut tidak memiliki pendidikan ataupun keterampilan (skill) yang
ini, sebetulnya setiap perusahaan dimulai atau diawali dari tinggi.
semangat kewiraushaan yang tinggi. Namun seiring
perkembangan waktu, perusahaan-perusahaan tadi Faktor ini juga menjadi perhatian dari bisnis perbankan. Saaat
“kehilangan” jiwa kewirausahaannya. Perusahaan-perusahaan ini kita dapat melihat begitu banyak bank-bank yang
ini dalam perkembangannya menjadi “dinasaurus”: besar, menyediakan kredit mikro kepada para pengusaha kecil. Ini
susah bergerak dan karenanya rentan untuk punah dalam memperlihatkan bahwa trend kucuran kredit ke para
jaman yang sangat cepat bergerak. pengusaha besar juga mengalami perubahan. Jumlah kredit
yang relatif kecil, tingkat pengembalian yang baik serta
Pengusaha wirausaha juga diperlukan karena kontribusi adanya kesempatan untuk mengembangkan bisnis di ranah
mereka yang tetap dalam siklus ekonomi yang seringkali yang biasanya tidak terlihat oleh pengusaha besar menjadikan
menemui lonjakan dan penurunan. Dalam fenomena krisis bidang kewirausahaan menjadi begitu menarik. Melihat dari
ekonomi yang melanda Indonesia di tahun 1997, banyak beberapa faktor diata, kewirausahaan sangat penting untuk
sekali perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, bisa dijadikan tulang punggung perekonomian.
properti dan pabrikan yang mengalami kehancuran. Tetapi
fakta menunjukkan perusahaan-perusahaan kecil yang
berskala UKM-lah yang menyelamatkan perekonomian
PROFIL TOKOH/ROLE MODEL
Indonesia. Pengusaha-pengusaha ini mampu tetap bertahan
karena mereka memakai bahan baku dalam nege4ri, Ariani Darmawan lahir di Bandung pada tanggal 18 Maret
berorientasi pada ekspor, tenaga kerja yang efisien (tidak 1977. Dia adalah seorang arsitektur lulusan Unpar, Bandung.
terlalu banyak) sehingga mempunyai biaya tetap yang kecil. Selulusnya dari Unpar, ia melanjutkan studinya di Amerika
Serikat (Fine Art di Art Insititute of Chicago). Perpaduan
Pengusaha kewirausahaan juga diperlukan guna mengurangi
antara pendidikan arsitektur yang sangat metodis dengan
angka pengangguran yang masih begitu besar di Indonesia.
pendidikan seni yang sangat impresionistik telah
Dengan adanya pengusaha-pengusaha yang bergerak di
membawanya ke ranah penulisan dan pembuatan film.
bidang kewirausahaan, angka ini diharapkan berubah.
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 91
Industri Kreatif:
92 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Ariani telah berpartisipasi dalam berbagai festival film dan kepemimpinan. Observasi terhadap Rumah Buku/Kineruku
seni di Eropa, Amerika Utara, Australia dan Asia dengan tentu saja tidak akan lepas dari figur Ariani Darmawan
karya yang mencakup film pendek, film dokumenter, instalasi sebagai pendiri dan pemiliknya.
video dan kolaborasi teater. Selain bergiat di ranah seni dan
film, Ariani (Rani) juga mempunyai bisnis toko buku yang Rumah Buku/Kineruku adalah ruang publik yang
berlokasi di jalan Hegarmanah 52, Bandung. Toko ini menyediakan referensi berupa buku, CD musik, dan film
bernama Rumah Buku/Kineruku. (dikelola oleh Kineruku). Buku sastra, sosiologi/budaya,
sejarah, arsitektur, seni, desain, filsafat, dan buku anak
Ariani juga mendirikan sebuah perusahaan produksi film merupakan tema-tema utama koleksi Rumah Buku/Kineruku,
yang bernama Kineruku di tahun 2005. Perusahaan ini yang dapat dibaca di tempat atau disewa.
didirikannya denga Budi Warsito dan Joedith Tjhristianto. Ia
juga terlibat dalam kelompok Video Babes yang didirikannya Koleksi Rumah Buku/Kineruku meliputi lebih dari 4000
bersama Prilla Tania dan Rani Ravenina di tahun 2004. Saat judul buku, 1000 CD musik dan 1000 judul film yang tertata
ini, Rani sedang mengerjakan karya kolaborasi berupa film rapi di antara rak-rak kayu, sofa-sofa nyaman, dan taman
dengan grup Efek Rumah Kaca. Film ini akan diberi judul yang asri. Selain ruang baca yang tenang, pengunjung juga
“Dimana Rafael?”. dapat meminjam koleksi film Kineruku atau menontonnya di
Ruang Nonton. Menemani waktu santai Anda, tersedia juga
PROFIL USAHA ROLE MODEL berbagai menu makanan dan minuman.
Tidak banyak pengusaha toko buku yang bisa bertahan dalam Selain menyewakan, Rumah Buku/Kineruku juga menjual
memadukan idealisme bisnis dengan kenyataan bisnis yang buku dan menerima kerjasama titip jual dengan penerbit-
seringkali tidak berpihak padanya. Di era 90-an, toko buku penerbit lokal dan nasional, meliputi buku, majalah, juga
yang bercirikan kemandirian (tidak mengikuti arus besar produk stationary.
mainstream buku-toko buku besar) dan berbasis komunitas
Rumah Buku/Kineruku didirikan tanggal 29 Maret 2003
bermunculan di Bandung. Namun seiring dengan berjalannya
(pada awal berdiri bernama “Rumah Buku”). Ketika
waktu, toko buku tersebut “bertumbangan” karena
melanjutkan sekolah di AS, pendiri Rumah Buku/Kineruku
ketidakmampuannya dalam menghadapi dinamika bisnis
melihat betapa akses publik terhadap informasi di negeri
yang sedemikian cepat berubah. Inilah point penting yang
maju sangat terfasilitasi, terlihat dari banyaknya perpustakaan
menjadikan Rumah Buku/Kineruku menjadi menarik untuk
kota, toko-toko buku, CD musik, dan rental film di setiap
menjadi obyek penelaahan dari sisi bisnis kewirausahaan dan
penjuru kota. Percaya pada pepatah ‘knowledge is power‘, ia
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 93
Industri Kreatif:
94 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
kemudian bermimpi untuk bisa membuka perpustakaan yang PEMBAHASAN
menyediakan itu semua di kota kelahirannya, Bandung.
Sepulangnya ke Indonesia, segera diwujudkanlah mimpinya 4.1 PERKEMBANGAN BISNIS DAN AKTIVITAS
tersebut di sebuah rumah kosong peninggalan kakeknya. RUMAH BUKU/KINERUKU
Dengan semangat berbagi, Rumah Buku/Kineruku didirikan Melihat dari profil dan bisnis profil dari Ariani Darmawan
sebagai alternatif pusat referensi dengan kemudahan akses. dan Rumah Buku/Kineruku-nya, maka dapat dilihat bahwa
Rumah Buku/Kineruku juga didirikan untuk mendobrak bisnis yang dijalankannya tidak hanya bertahan tetapi juga
anggapan masyarakat bahwa perpustakaan (juga buku) adalah mengalami perkembangan. Hal ini terutama dilihat dari
sesuatu yang angker dan kurang bersahabat. Oleh karenanya ukuran koleksi RB/K yang mengalami perkembangan dari
Rumah Buku sengaja dirancang senyaman mungkin, dengan awal berdirinya serta jumlah aktivitas yang terus mengalami
konsep rumah. Tak heran apabila banyak pengunjung perkembangan.
menganggap Rumah Buku/Kineruku sebagai rumah kedua
Saat ini koleksi Rumah Buku/Kineruku meliputi lebih dari
mereka.
4000 judul buku, 1000 CD musik dan 1000 judul film yang
Ciri khas yang dimiliki oleh RB/K, menurut Rani adalah ia tertata rapi di antara rak-rak kayu, sofa-sofa nyaman, dan
adalah ruang perpustakaan privat pertama di Bandung yang taman yang asri. Hal ini jauh mengalami perkembangan dari
terbuka untuk publik dan dikelola secara profesional. Selain jumlah koleksi awalnya. Jumlah ini terutama mengalami
itu RB/K tidak hanya menyediakan buku tetapi juga referensi perkembangan dari pembelian rutin buku yang merupakan
lain seperti film (DVD/VHS/LD) dan musik (CD). tulang punggung aktivitas toko buku tersebut.
Menurutnya, hal ini jarang dilakukan oleh perpustakaan-
Aktivitasnya saat ini juga tidak hanya terbatas pada
perpustakaan yang ada di Indonesia (bahkan perpustakaan
pembelian dan penjualan buku tetapi juga sudah merambah
universitas). Sebagai tambahan, RB/K juga mengadakan
pada beberapa aktivitas lain seperti pemutaran film,
kegiatan-kegiatan yang berorientasi publik, berkenaan
pementasan drama dan pertunjukan musik. Salah satu grup
dengan buku/musik/film.
musik indie bernama Efek Rumah Kaca (ERK) juga pernah
mengadakan pertunjukan di RB/K. Aktivitas ini akhirnya
melahirkan proyek film bersama antara Rani dan grup ini
dengan judul “Dimana Rafael?”.
6
http://zine.rukukineruku.com/contributors/
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 103
Industri Kreatif:
104 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
sebagian besar adalah anak-anak muda yang berasal dari berpikir cost effective (efektif dalam pengelolaan biaya). Hal-
kelas menengah (middle class). Mereka adalah kelompok hal tersebut, menurut penulis, merupakan ciri karakter
yang mempunyai pendidikan tinggi dengan kemampuan kewirausahaan yang kuat dari Rani. Dari beberapa karakter
(skill) yang baik di bidangnya. Sebagian besar dari mereka kewirausahaan yang telah dijelaskan dalam bab 1, Rani jelas
mempunyai pekerjaan di luar posisi contributor di ezine mempunyai locus of control dan tolerance of ambiguity yang
RB/K. Beberapa orang bahkan tidak berdomisili di Bandung. cukup tinggi. Karakter tolerance of ambiguity yang tinggi
tampak paling jelas dalam kesabarannya menghadapi tahun-
Tingkat keahlian yang tinggi ditambah dengan posisi mereka tahun awal RB/K. Dalam situasi dimana RB/K masih belum
yang hanya contributor, menghindarkan RB/K dari kultur mempunyai jumlah pengunjung yang banyak, ia bertahan dan
perusahaan besar. Hal ini menyebabkan situasi dan tetap mempertahankan bisnis ini.
lingkungan kerja yang relatif cair.
Rani sendiri – dalam wawancara yang dilakukannya –
mengakui bahwa pengaruh dirinya sebagai pribadi (as
4.4 PENGARUH PRIBADI ARIANI DARMAWAN person) masih kuat dalam bisnis ini. Hal ini terlihat dari
TERHADAP RUMAH BUKU/KINERUKU andilnya dimulai dari pembuatan sistem hingga melakukan
pelayanan terhadap customer. Karakter yang dipunyainya
Menjalankan bisnis sesuai dengan hasrat (passion) sebelum tergambar sebagai santai tapi tegas. Beberapa kali kunjungan
memikirkan keuntungan (profit), menempatkan Rani sebagai yang dilakukan oleh penulis ke RB/K memperlihatkan hal
seseorang lifestyle entrepreneur. Istilah lifestyle entrepreneur itu: Rani kerap ditemui dengan hanya mengenakan t-shirt dan
bukan mengacu kepada bidang usaha yang dimilikinya tetapi celana pendek sedang berdiskusi tentang berbagai project
lebih pada orientasi jangka panjang yang ingin dicapai dalam dengan teman-temannya.
bisnisnya. Penentuan jangka waktu yang panjang ini tentu
membutuhkan semacam kegigihan dalam mengelolanya. Dan Penampilan ini memperlihatkan sisi santai dari Rani. Tetapi
sejauh ini, RB/K telah memperlihatkan performa yang sangat di sisi lain, jika kita melihat banyaknya aktivitas yang harus
baik di sisi ini. dilakukanya, kita akan melihat betapa ketat dan tegasnya dia
dalam menangani hal-hal di sekelilingnya. Ini akan terlihat
Sebagian koleksi RB/K bermula dari koleksi pribadi Rani dari tindakannya yang secara tegas menegur orang-orang
sendiri. Tempat usaha RB/K merupakan rumah pribadi milik yang nongkrong beralama-lama di RB/K. Terutama jika
keluarga Rani juga. Hal ini memperlihatkan karakter Rani mereka berasal dari 1 kalangan saja. Mengapa? Karena kesan
yang mandiri (tidak bergantung pada pihak lain) dan juga yang muncul di depan publik adalan ekslusifitas yang
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 105
Industri Kreatif:
106 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
menyebabkan orang lain malas untuk masuk ke RB/K. Jika antara akademisi, pelaku bisnis berbasis kreatif dan
mereka datang dengan niat tidak jelas, ngomong keras-keras pemerintah belum bisa benar-benar bersinergi. Masih belum
dan tidak peduli dengan orang lain maka pastinya Rani dan menyatunya kepentingan diantara ketiga pihak ini
Budi (patnernya) akan menegur. menjadikan perkembangan Bandung sebagai salah satu kota
kreatif di Indonesia tersendat-sendat. Aturan-aturan serta
Tindakan tegas ini didasari juga oleh prinsip bahwa RB/K tindakan fasilitasi dari pihak pemerintah masih belum
adalah tempat publik yang menyangkut kepentingan banyak maksimal dalam pembangunan struktur baik infrastruktur
orang (tidak cuma satu atau dua individu/kelompok saja). maupun suprastruktur yang mendukung hal ini.
Pengunjung RB/K datang dan masuk RB/K dengan
ekspektasi bahwa tempat ini akan menyediakan suasana yang Akibat tidak langsung dari fenomena ini adalah adanya
tenang dan nyaman baginya. Dan tugas pengelola RB/K tindakan “migrasi” besar-besaran dari para insan kreatif
adalah menyediakan hal itu bagi para tamunya. Bandung ke tempat-tempat lain yang dinilai lebih kondusif
terhadap perkembangan mereka. Dari pantuan di beberapa
blog yang membahas tentang perekonomian kreatif, para
KESIMPULAN insan kreatif dari Bandung banyak yang “berkelana” ke
Indonesia saat ini sedang memasuki gelombang awal dari tempat-tempat lain di Indonesia dan bahkan ke negara-negara
kebangkitan kembali UKM. Dari sekian banyak kota-kota tetangga seperti Singapura, Malaysia dan lainnya.
yang merespon perkembangan ini dengan cukup baik, Faktor lain yang menghambat adalah terbatasnya akses dari
Bandung merupakan salah satu episentrumnya. Banyaknya lembaga keuangan terhadap para pebisnis kreatif ini yang
lembaga pendidikan yang melimpahinya dengan tenaga mempengaruhi tingkat kegairahan berusaha di bidang ini.
intelektual dengan keahlian tinggi serta kultur yang ramah Ide-ide yang muncul seringkali tidak menjadi operasional
terhadap pendatang telah menjadikan Bandung sebagai ketika mereka harus berhadapan dengan permasalahan modal.
sebuah melting pot. Selanjutnya, melting pot ini menyemai Beban pikiran untuk bisa memenuhi kewajiban mereka
potensi kreatif yang luar biasa besarnya dan tersebar di kepada lembaga keuangan ini jelas menjadi penghambat bagi
berbagai bidang kehidupan. para pebisnis pemula ini.
Minimnya infrastruktur dan kepedulian pemerintah untuk Terlepas dari kesulitan-kesulitan yang masih menghimpitnya,
men-support potensi kreatif ini telah menjadi perhatian dari masih banyak pebisnis di bidang kreatif yang masih bertahan
berbagai kalangan. Pola hubungan yang saling mendukung dalam situasi tersebut. Salah satunya adalah Ariani dengan
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 107
Industri Kreatif:
108 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Rumah Buku/Kineruku-nya. Dan berdasarkan pandangan kegiatan atau proses kreatif di bidang buku, musik dan film.
penulis, Rani beserta RB/K-nya tidak hanya bertahan tapi Dengan memfasilitasi kegiatan-kegiatan ini, RB/K secara
juga malah semakin berkembang dari waktu ke waktu. aktif turut berpartisipasi dalam mengembangkan potensi-
potensi kreatif di ketiga bidang tersebut. Hal ini
Perkembangan bisnis yang dijalankannya memperlihatkan menyebabkan 2 hal yang terjadi secara simultan: pertama,
bahwa kemauan yang kuat serta kemampuan untuk berpikir RB/K turut memfasilitasi dan mengembangkan komunitas-
secara cost-effective adalah penting. Kemandirian (dalam komunitas yang menjadi pelanggan utama (main customer)
bidang finansial) dalam menjalankan bisnis ini juga mereka dan kedua, terjadi brand positioning dari RB/K
semestinya mendapat perhatian yang besar dari para bahwa RB/K adalah pusat informasi dan aktivitas dari ketiga
pengamat dan pelaku bisnis kreatif. bidang tersebut.
Dari sisi ekonomi, strategi yang dijalankan oleh RB/K pada Kesan yang tertangkap secara umum adalah RB/K
prinsipnya, compatible untuk dijalankan oleh pihak lain yang menyediakan fasilitas dan aktivitas-aktivitas ini dengan cara
ingin menjalankan bisnis serupa. RB/K juga menyodorkan yang khas: personal, ramah dan dalam lingkungan
kepada kita bahwa sebuah bisnis juga terus berkembang (environtment) yang asri. Jika Anda pernah berkunjung ke
walaupun mereka hanya mengandalkan segment pasar yang RB/K di jalan Hegarmanah, Bandung maka untuk sesaat ada
sempit (niche market). Kreativitas untuk menggarap niche jeda antara kehidupan kota yang hiruk pikuk di Bandung
market ini secara terus menerus adalah tantangan selanjutnya dengan ketenangan dan keasrian yang ditawarkan RB/K.
dari kisah bisnis RB/K. Unsur suasana yang “luar biasa mengesankan” ini akan
RB/K juga memperlihatkan aplikasi dari bisnis berbasiskan melekat di benak konsumen dalam jangka waktu yang lama.
komunitas. Baik dari produk, aktivitas maupun pola Pada gilirannya, kesan suasana yang kuat ini menjadikan
networking yang dikembangkan bisa terlihat komunitas pengunjung betah berlama-lama untuk membaca, menonton
merupakan tulang punggung yang men-support kelangsungan film ataupun mendengarkan CD musik di tempat tersebut.
hidup RB/K. Maka usaha untuk lebih menyediakan akses Pengamatan di sisi lain, akan memperlihatkan bahwa sebagai
sehingga pola interaksi antara RB/K dengan komunitas yang sebuah basis industri kreatif di Bandung, RB/K mempunyai
menopangnya bisa lebih terjalin, sangatlah penting. dampak sosial (social impact) yang nyata bagi
Sumbangan terbesar dari RB/K menurut saya adalah RB/K lingkungannya. Hal ini dikarenakan ia, secara tak langsung,
menyediakan sebuah ruang publik untuk berkembangnya mengedukasi masyarakat (terutama anak muda) yang masih
memiliki potensi yang besar dan masa depan di Bandung.
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 109
Industri Kreatif:
110 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Dari sisi ini, kehadiran RB/K mempunyai posisi strategis DAFTAR PUSTAKA
sebagai sebuah bisnis yang berperan aktif dalam proses
menjadikan Bandung sebagai kota kreatif. Dari persepektif
ini, Ariani dan kawan-kawan yang bekerja di RB/K telah
BUKU
memainkan fungsi strategis dalam membangun Bandung
sebagai kota kreatif. Melalui RB/K, komunitas kreatif tidak Elizabeth O’Leary, “Kepemimpinan: Menguasai Keahlian
hanya menemukan tempat untuk melakukan aktivitas kreatif yang Anda Perlukan dalam 10 Menit” (Terj.), Penerbit Andi,
tetapi juga menemukan tempat dimana potensi kreatif mereka Yogyakarta, 2001.
dilatih dan dikembangkan. Inilah signifikansi dari keberadaan
RB/K di ranah industri kreatif Bandung.
Neal Thornberry, “Lead Like An Entrepreneur: Keeping the
Entrepreneurial Spirit Alive within the Corporation”, Mc
Graw-Hill, New York, 2006.
INTERNET
www.slideshare.com
www.industrikreatif–depdag.blogspot.com
www.wikipedia.org
www.cmc.msc.com.my/industry.php