Anda di halaman 1dari 16

ANALISA PERAN KEPEMIMPINAN DALAM USAHA LATAR BELAKANG

KECIL DAN MENENGAH INDUSTRI KREATIF:


Perusahaan yang bergerak di kategori usaha kecil dan
STUDI KASUS DI KINERUKU – BANDUNG menengah membutuhkan fleksibilitas yang tinggi dalam
pendirian dan pengembangan usahanya. Kejelian dan strategi
Oleh : Bismantara S.Ip, M.Si bisnis yang tepat juga menjadi sebuah keharusan dalam
ABSTRAK mengembangkan usaha ini. Hal ini semua terkait dalam pola
kepemimpinan yang diterapkan dalam sebuah usaha.
Analisa ini dibuat bertujuan untuk mengobservasi peran
kepemimpinan yang cocok untuk diterapkan dalam sebuah Penelitian ini bertujua untuk melihat pola dan karakter
usaha kecil menengah yang bergerak di industri kreatif. kepemimpinan yang tepat diterapkan dalam sebuah usaha
Peran kepemimpinan yang ada akan menjelaskan jenis yang berada di kategori usaha kecil dan menengah (UKM).
usaha, karakter dan strategi bisnis yang dijalankan dalam Meskipun bentuk usaha dan jenis usaha dari UKM sendiri
sebuah bisnis. bermacam-macam, tetapi sekiranya ada beberapa karakter
dan pola kepemimpinan yang dapat dijadikan contoh dari
Peran kepemimpinan yang diobservasi meliputi pilihan- sebuah usaha. Hal inilah yang mendasari penelitian ini untuk
pilihan yang mempengaruhi : (1) strategi pengembangan; (2) mengobservasi peran kepemimpinan dalam sebuah UKM
budaya kerja dan (3) pengelolaan sumber daya manusia industri kreatif.
yang tersedia.

Dari analisa yang dibuat dapat dilihat bahwa karakter yang


menonjol dalam diri pemimpin usaha Kineruku adalah DEFINISI DAN KATEGORISASI
kemandirian (tidak bergantung pada pihak lain) dan juga
2.1 KEPEMIMPINAN
berpikir cost effective (efektif dalam pengelolaan biaya).
Selain itu, jelas adanya locus of control dan tolerance of Kepemimpinan yang handal merupakan prasyarat untuk
ambiguity yang cukup tinggi merupakan karakter yang menjadi pemain utama dalam usaha kecil dan menengah ini.
menonjol dalam budaya kerja dan pengelolaan sumber daya Kepemimpinan ini diperlukan untuk mengarahkan kreativitas
manusia yang ada. yang dimiliki menjadi sesuatu yang berorientasi pada profit.
Diperlukan sebuah keahlian manajemen tertentu sehingga
Kata kunci : peran kepemimpinan, UKM, industri kreatif

Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 81


Industri Kreatif:
82 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
kreativitas yang menjadi modal utama dalam sebuah usaha • Visi. Pemimpin diharapkan untuk merumuskan
tetap tidak terhambat atau bahkan hilang. tujuan-tujuan yang akan menuntun diri dan
organisasinya ke arah tertentu.
Beberapa karakter yang dianggap penting dalam
• Kewibawaan. Pemimpin harusnya memiliki aura
kepemimpinan seseorang1 :
kewibawaan pada busana, kendaraan atau hal-hal
• Pengetahuan. Pemimpin haruslah seseorang yang yang ada di sekelilingnya.
menguasi pengetahuan yang luas tentang bisnis
Ada beberapa gaya kepemimpinan2 :
maupun perusahaannya.
• Kepercayaan. Tidak melakukan micromanagement. 1. Kediktatoran.
Anda harus bisa menumbuhkan iklim kepercayaan Ciri-cirinya :
antara Anda dan bawahan serta sebaliknya. a. Tidak diperkenankannya pertanyaan.
• Integritas. Seorang pemimpin harus mempunyai b. Pengetahuan adalah kekuatan.
integritas agar dapat menumbuhkan kepercayaan di c. Tidak boleh ada kesalahan.
antara karyawan dan rekan bisnisnya.
• Standar. Pemimpin yang baik haruslah memberikan 2. Demokrasi Relatif.
tauladan. Ciri-cirinya :
• Ketegasan. Pemimpin akan dinilai dari ketegasannya a. Partisipasi.
dalam mengambil sebuah keputusan. b. Mendorong perdebatan.
• Keteguhan. Pendapat seorang pemimpin harus c. Pemimpin mempunyai kekuasaan memveto.
diwarnai keteguhan yang membentuk kepercayaan
para bawahannya. 3. Kemitraan.
• Optimisme. Situasi tidak selalu ideal tapi pemimpin Ciri-cirinya :
berusaha untuk mencari solusi dari kondisi yang ada. a. Kesejajaran antara pemimpin dan bawahan.
• Prestasi. Pemimpin memiliki daftar keputusan yang b. Visi kelompok. Semua anggota berpartisipasi
dapat menjadi rujukan keberhasilan di bidangnya. dalam pembuatan keputusan dan penetuan arah
unit.
1
Elizabeth O’Leary, “Kepemimpinan: Menguasai Keahlian yang Anda
Perlukan dalam 10 Menit” (Terj.), Penerbit Andi, Yogyakarta, 2001, hlm.
3 2
Ibid. Hlm. 18 – 23.
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 83
Industri Kreatif:
84 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
c. Berbagi tanggung jawab antara pemimpin dan TRANFORMATIONAL ENTREPRENEURIAL
anggota kelompok. Focus on the organization Focus on the opportunity
Changing attitudes Finding like-minded people
4. Transformasional. Focus on change Focus on building/creating
Ciri-cirinya : Passion Passion
a. Kharisma. A stake in the ground A moving stake
b. Keputusan yang diambil berdasarkan pada Creative rearrangement Creative
destruction/rearrangement
keyakinan.
Committed investment Staged investment
c. Membangkitkan rasa hormat dan pengabdian Symbolic communication Intimate, personal
dalam tiap anggota tim. communication
d. Pujian terbuka. Sering memberikan pujian Long term, stay the course Mediem term, exit strategy
secara terbuka, anggota tim menjadi semakin
percaya diri pada kemampuan mereka.
e. Inspirasi. Pemimpin tranformasional adalah Melihat dari beberapa karakter di atas, sangat penting untuk
sumber inspirasi dari para anggota timnya. mengamati bahwa kepemimpinan merupakan “nahkoda”
untuk “kapal” bisnis yang dijalankan. Tanpa adanya
kepemimpinan yang efektif maka bisnis yang dijalankan
Tipe lain yang ada dalam kategorisasi kepemimpinan adalah tidak akan dapat bertahan dalam menghadapi dinamika bisnis
entrepreneurial leadership (kepemimpinan yang berjiwa yang fluktuatif seperti sekarang.
kewirausahaan). Persamaan dan perbedaan antara
entrepreneurial leadership dan transformasional leadership Kepemimpinan juga tidak bisa dipisahkan dari visi dan misi
adalah3 : dari suatu perusahaan. Semakin jelas dan jernih visi dan misi
yang dimiliki oleh perusahaan, semakin baik bagi
pembentukan moral dan budaya kerja dari para anggotanya.
Visi dan misi ini tentu harus dikaitkan dengan nilai-nilai
utama (core values) dari perusahaan tersebut. Tanpa adanya
3
Neal Thornberry, “Lead Like An Entrepreneur: Keeping the serangkaian visi dan misi yang jelas maka arah dan orientasi
Entrepreneurial Spirit Alive within the Corporation”, Mc perusahaan menjadi tidak jelas.
Graw-Hill, 2006, New York, p. 26.

Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 85


Industri Kreatif:
86 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
2.2 KEWIRAUSAHAAN/ENTREPRENEURSHIP an enterprise, especially a contractor, acting as
intermediatory between capital and labour".
Karakter lain yang sering tergambar dalam industri ini adalah
adanya corak kewirausahaan yang kental dalam usaha- Penjelasan dari Wikipedia merujuk pada ciri khas dari
usahanya. Menghindari pola produksi massal (mass seorang wirausahawan yaitu kepemimpinan yang baik dan
production), usaha yang berkembang di bidang kreatif kemampuannya membuat sebuah tim yang solid dan
biasanya berskala kecil hingga menengah (small medium mendukung. Wirausaha adalah pengusaha karena ia
enterprise). Dalam menjalankan usaha-usaha ini, peran mempunyai kejelian dalam melihat sisi peluang yang tidak
pemimpin menjadi faktor utama dalam mensintesiskan terlihat oleh orang lain. Tetapi ia juga seorang pemimpin
kekuatan tim di dalamnya supaya usahanya dapat tetap karena ia mempunyai kemampuan untuk memotivasi dan
adaptif dalam situasi yang terus menerus berubah. mengarahkan tim yang dimilikinya untuk meraih tujuannya.

Pengertian wirausaha (entrepreneur) menurut Wikipedia4 Ada 3 bentuk dasar dari seorang wirausaha :
adalah :
1. Social entrepreneur : penguasaha wirausaha di bidang
An entrepreneur is an owner or manager of a sosial termotivasi oleh hasrat untuk membantu,
business enterprise who makes money through memperbaiki dan mentranformasikan kondisi sosial,
risk and initiative.[1][note 1] The term was originally lingkungan, edukasi dan ekonomi. Ia termotivasi oleh
a loanword from French and was first defined by keinginan emosional untuk merubah sebuah status
the Irish-French economist Richard Cantillon. quo daripada keuntungan (profit).
Entrepreneur in English is a term applied to a 2. Serial entrepreneur : pengusaha wirausaha ini adalah
person who is willing to help launch a new mereka yang secara rutin/berkala mengajukan ide-ide
venture or enterprise and accept full baru dan memulai bisnis baru. Mereka adalah
responsibility for the outcome. Jean-Baptiste Say, individu yang suka mengambil resiko dan biasa pulih
a French economist, is believed to have coined the dari kesalahan-kesalahan bisnis.
word "entrepreneur" in the 19th century - he 3. Lifestyle entrepreneur: pengusaha ini menempatkan
defined an entrepreneur as "one who undertakes hasrat (passion) sebelum keuntungan (profit) saat
memulai bisnisnya. Ia adalah individu yang
mengkombinasikan ketertarikan dan minat personal
4
dengan kemampuan agar dapat melanjutkan
http://en.wikipedia.org/wiki/Entrepreneur
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 87
Industri Kreatif:
88 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
bisnisnya. Model bisnis yang dicobanya diharapkan Mental/karakter kewirausahaan (entrepreneur) dapat dimiliki
untuk berkembang dalam jangka waktu panjang. oleh mereka yang bekerja di sebuah perusahaan (bukan
miliknya) ataupun di bisnis yang dimilikinya sendiri. Tetapi
Ada beberapa karakter yang melekat kuat dalam seorang ada perbedaan-perbedaan kecil yang dapat membedakan
pemimpin/wirausaha yang tangguh. Hal itu antara lain : diantara keduanya5:
1. Mempunyai locus of control yang tinggi. Artinya Pertama, keduanya adalah orang-orang yang mempunyai
bahwa dia adalah seseorang yang lebih bersandar hasrat tinggi di dalam area yang digelutinya. Tetapi bagi
pada daya juangnya sendiri daripada faktor nasib, mereka yang bekerja di perusahaan, hasrat ini berasal dari
takdir atau apapun di luar dirinya. kehendak untuk mengadakan perubahan yang dirasa perlu
2. Mempunyai high energy level. Artinya bahwa ia sehingga perusahaan tersebut dapat tumbuh dan berkembang.
sangat passionate dan memperlihatkan energi Bagi sang wirausaha sejati, hasrat tinggi ini berasal dari ide
antusiasme yang tinggi dalam kerja. dan ego mereka yang merupakan cikal bakal dari usaha
3. Mempunyai high need of achievement. Artinya ia mereka tersebut.
mempunyai kebutuhan yang tinggi akan keberhasilan.
4. Tolerance of ambiguity. Artinya ia mempunyai Kedua, mereka berdua visioner. Tapi bagi pemimpin
toleransi yang cukup dalam situasi ambiguitas. perusahaan, visi mereka lebih terfokus pada arah perushaan
5. Self confidence. Seorang wirausahawan haruslah sedangkan bagi wirausahawan lebih pada kesempatan yang
mempunyai rasa percaya diri yang kuat. ada.
6. Passion dan action orientation. Mempunyai hasrat
yang besar terhadap bidang bisnis yang digeluti dan Ketiga, keduanya terkadang keras kepala dan single-minded.
selalu berorientasi pada tindakan. Sang wirausahawan akan sangat fokus pada bisnis dan
7. Self relience and desire for independence. aktivitas di dalamnya dan akan sangat terobsesi untuk
Mempunyai ketangguhan dan keinginan untuk mewujudkannya. Pandangan yang lain akan diabaikan bila ia
mandiri. tidak merasakan hal itu dalam intuisinya. Seorang pemimpin
8. Flexibility. Dalam situasi bisnis yang berubah-ubah, perusahaan akan merasa terobsesi dengan perusahaannya tapi
seorang wirausaha harus dapat fleksibel dalam ia akan sangat berpedoman dari tehnik-tehnik manajemen
menghadapinya. yang sudah pernah dicoba dan divalidasi.

5
Op.Cit., Neal Thornberry, p. 31.
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 89
Industri Kreatif:
90 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Pada dasarnya, perusahaan-perusahaan yang besar saat ini Apalagi kenyataan menunjukkan bahawa sebagian besar
adalah perusahaan yang kecil pada awalnya. Apple dan pengusaha kewirausahaan ini bergerak di bidang yang padat
Microsoft berawal dari sebuah usaha yang dibuat di garasi karya dan bukan padat modal. Ini semakin menunjukkan
Steve Jobs dan Bill Gates, Teh Botol Sosro dimulai dari adanya penyerapan tenaga kerja, khususnya mereka yang
proses marketing yang sangat sederhana. Dilihat dari sudut tidak memiliki pendidikan ataupun keterampilan (skill) yang
ini, sebetulnya setiap perusahaan dimulai atau diawali dari tinggi.
semangat kewiraushaan yang tinggi. Namun seiring
perkembangan waktu, perusahaan-perusahaan tadi Faktor ini juga menjadi perhatian dari bisnis perbankan. Saaat
“kehilangan” jiwa kewirausahaannya. Perusahaan-perusahaan ini kita dapat melihat begitu banyak bank-bank yang
ini dalam perkembangannya menjadi “dinasaurus”: besar, menyediakan kredit mikro kepada para pengusaha kecil. Ini
susah bergerak dan karenanya rentan untuk punah dalam memperlihatkan bahwa trend kucuran kredit ke para
jaman yang sangat cepat bergerak. pengusaha besar juga mengalami perubahan. Jumlah kredit
yang relatif kecil, tingkat pengembalian yang baik serta
Pengusaha wirausaha juga diperlukan karena kontribusi adanya kesempatan untuk mengembangkan bisnis di ranah
mereka yang tetap dalam siklus ekonomi yang seringkali yang biasanya tidak terlihat oleh pengusaha besar menjadikan
menemui lonjakan dan penurunan. Dalam fenomena krisis bidang kewirausahaan menjadi begitu menarik. Melihat dari
ekonomi yang melanda Indonesia di tahun 1997, banyak beberapa faktor diata, kewirausahaan sangat penting untuk
sekali perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, bisa dijadikan tulang punggung perekonomian.
properti dan pabrikan yang mengalami kehancuran. Tetapi
fakta menunjukkan perusahaan-perusahaan kecil yang
berskala UKM-lah yang menyelamatkan perekonomian
PROFIL TOKOH/ROLE MODEL
Indonesia. Pengusaha-pengusaha ini mampu tetap bertahan
karena mereka memakai bahan baku dalam nege4ri, Ariani Darmawan lahir di Bandung pada tanggal 18 Maret
berorientasi pada ekspor, tenaga kerja yang efisien (tidak 1977. Dia adalah seorang arsitektur lulusan Unpar, Bandung.
terlalu banyak) sehingga mempunyai biaya tetap yang kecil. Selulusnya dari Unpar, ia melanjutkan studinya di Amerika
Serikat (Fine Art di Art Insititute of Chicago). Perpaduan
Pengusaha kewirausahaan juga diperlukan guna mengurangi
antara pendidikan arsitektur yang sangat metodis dengan
angka pengangguran yang masih begitu besar di Indonesia.
pendidikan seni yang sangat impresionistik telah
Dengan adanya pengusaha-pengusaha yang bergerak di
membawanya ke ranah penulisan dan pembuatan film.
bidang kewirausahaan, angka ini diharapkan berubah.
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 91
Industri Kreatif:
92 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Ariani telah berpartisipasi dalam berbagai festival film dan kepemimpinan. Observasi terhadap Rumah Buku/Kineruku
seni di Eropa, Amerika Utara, Australia dan Asia dengan tentu saja tidak akan lepas dari figur Ariani Darmawan
karya yang mencakup film pendek, film dokumenter, instalasi sebagai pendiri dan pemiliknya.
video dan kolaborasi teater. Selain bergiat di ranah seni dan
film, Ariani (Rani) juga mempunyai bisnis toko buku yang Rumah Buku/Kineruku adalah ruang publik yang
berlokasi di jalan Hegarmanah 52, Bandung. Toko ini menyediakan referensi berupa buku, CD musik, dan film
bernama Rumah Buku/Kineruku. (dikelola oleh Kineruku). Buku sastra, sosiologi/budaya,
sejarah, arsitektur, seni, desain, filsafat, dan buku anak
Ariani juga mendirikan sebuah perusahaan produksi film merupakan tema-tema utama koleksi Rumah Buku/Kineruku,
yang bernama Kineruku di tahun 2005. Perusahaan ini yang dapat dibaca di tempat atau disewa.
didirikannya denga Budi Warsito dan Joedith Tjhristianto. Ia
juga terlibat dalam kelompok Video Babes yang didirikannya Koleksi Rumah Buku/Kineruku meliputi lebih dari 4000
bersama Prilla Tania dan Rani Ravenina di tahun 2004. Saat judul buku, 1000 CD musik dan 1000 judul film yang tertata
ini, Rani sedang mengerjakan karya kolaborasi berupa film rapi di antara rak-rak kayu, sofa-sofa nyaman, dan taman
dengan grup Efek Rumah Kaca. Film ini akan diberi judul yang asri. Selain ruang baca yang tenang, pengunjung juga
“Dimana Rafael?”. dapat meminjam koleksi film Kineruku atau menontonnya di
Ruang Nonton. Menemani waktu santai Anda, tersedia juga
PROFIL USAHA ROLE MODEL berbagai menu makanan dan minuman.

Tidak banyak pengusaha toko buku yang bisa bertahan dalam Selain menyewakan, Rumah Buku/Kineruku juga menjual
memadukan idealisme bisnis dengan kenyataan bisnis yang buku dan menerima kerjasama titip jual dengan penerbit-
seringkali tidak berpihak padanya. Di era 90-an, toko buku penerbit lokal dan nasional, meliputi buku, majalah, juga
yang bercirikan kemandirian (tidak mengikuti arus besar produk stationary.
mainstream buku-toko buku besar) dan berbasis komunitas
Rumah Buku/Kineruku didirikan tanggal 29 Maret 2003
bermunculan di Bandung. Namun seiring dengan berjalannya
(pada awal berdiri bernama “Rumah Buku”). Ketika
waktu, toko buku tersebut “bertumbangan” karena
melanjutkan sekolah di AS, pendiri Rumah Buku/Kineruku
ketidakmampuannya dalam menghadapi dinamika bisnis
melihat betapa akses publik terhadap informasi di negeri
yang sedemikian cepat berubah. Inilah point penting yang
maju sangat terfasilitasi, terlihat dari banyaknya perpustakaan
menjadikan Rumah Buku/Kineruku menjadi menarik untuk
kota, toko-toko buku, CD musik, dan rental film di setiap
menjadi obyek penelaahan dari sisi bisnis kewirausahaan dan
penjuru kota. Percaya pada pepatah ‘knowledge is power‘, ia
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 93
Industri Kreatif:
94 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
kemudian bermimpi untuk bisa membuka perpustakaan yang PEMBAHASAN
menyediakan itu semua di kota kelahirannya, Bandung.
Sepulangnya ke Indonesia, segera diwujudkanlah mimpinya 4.1 PERKEMBANGAN BISNIS DAN AKTIVITAS
tersebut di sebuah rumah kosong peninggalan kakeknya. RUMAH BUKU/KINERUKU

Dengan semangat berbagi, Rumah Buku/Kineruku didirikan Melihat dari profil dan bisnis profil dari Ariani Darmawan
sebagai alternatif pusat referensi dengan kemudahan akses. dan Rumah Buku/Kineruku-nya, maka dapat dilihat bahwa
Rumah Buku/Kineruku juga didirikan untuk mendobrak bisnis yang dijalankannya tidak hanya bertahan tetapi juga
anggapan masyarakat bahwa perpustakaan (juga buku) adalah mengalami perkembangan. Hal ini terutama dilihat dari
sesuatu yang angker dan kurang bersahabat. Oleh karenanya ukuran koleksi RB/K yang mengalami perkembangan dari
Rumah Buku sengaja dirancang senyaman mungkin, dengan awal berdirinya serta jumlah aktivitas yang terus mengalami
konsep rumah. Tak heran apabila banyak pengunjung perkembangan.
menganggap Rumah Buku/Kineruku sebagai rumah kedua
Saat ini koleksi Rumah Buku/Kineruku meliputi lebih dari
mereka.
4000 judul buku, 1000 CD musik dan 1000 judul film yang
Ciri khas yang dimiliki oleh RB/K, menurut Rani adalah ia tertata rapi di antara rak-rak kayu, sofa-sofa nyaman, dan
adalah ruang perpustakaan privat pertama di Bandung yang taman yang asri. Hal ini jauh mengalami perkembangan dari
terbuka untuk publik dan dikelola secara profesional. Selain jumlah koleksi awalnya. Jumlah ini terutama mengalami
itu RB/K tidak hanya menyediakan buku tetapi juga referensi perkembangan dari pembelian rutin buku yang merupakan
lain seperti film (DVD/VHS/LD) dan musik (CD). tulang punggung aktivitas toko buku tersebut.
Menurutnya, hal ini jarang dilakukan oleh perpustakaan-
Aktivitasnya saat ini juga tidak hanya terbatas pada
perpustakaan yang ada di Indonesia (bahkan perpustakaan
pembelian dan penjualan buku tetapi juga sudah merambah
universitas). Sebagai tambahan, RB/K juga mengadakan
pada beberapa aktivitas lain seperti pemutaran film,
kegiatan-kegiatan yang berorientasi publik, berkenaan
pementasan drama dan pertunjukan musik. Salah satu grup
dengan buku/musik/film.
musik indie bernama Efek Rumah Kaca (ERK) juga pernah
mengadakan pertunjukan di RB/K. Aktivitas ini akhirnya
melahirkan proyek film bersama antara Rani dan grup ini
dengan judul “Dimana Rafael?”.

Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 95


Industri Kreatif:
96 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Dari sisi branding, RB/K juga semakin meneguhkan Melihat dari kenyataan tersebut, dapat ditilik bahwa brand
posisinya sebagai salah satu toko buku dengan posisi association terhadap RB/K adalah “pusat buku-buku aneh
alternatif di Bandung. Posisi RB/K berbeda dengan beberapa yang jarang ada di pasaran” dan “tempat nonton film-film
toko buku alternatif lainnya di Bandung. Sebagai contoh, seni”. Keberhasilan RB/K dalam hal ini adalah ia berusaha
Toko Buku Kecil (Tobucil) yang berlokasi di jalan Riau konsisten di jalur itu dengan selalu berusaha memperbesar
memposisikan diri sebagai pusat kegiatan yang berfokus pada koleksinya di dalam buku, CD dan film yang berselera “off-
komunitas (merajut, menulis dan sebagainya). Sedangkan mainstream” tersebut.
Ultimus memposisikan diri sebagai toko buku yang berfokus
pada ilmu-ilmu sosial. RB/K sendiri mempunyai koleksi yang 4.2 KAPABILITAS ORGANISASI RUMAH
unik dan memposisikan sebagai pusat koleksi buku yang BUKU/KINERUKU
bertemakan filsafat, sastra dan lainnya. Sisi unik lainnya dari Jumlah staff RB/K tidak terlalu banyak dan organisasi yang
RB/K adalah koleksi film dan CD yang “off-mainstream”. dijalankanya juga sederhana. Untuk menjaga dan mengatur
Dari karakter pengunjung RB/K dan komentar dari beberapa toko buku sendiri dipercayakan pada 1 orang : Mbak Suryani.
pengunjung (yang duduk dan menikmati suasana RB/K ) Selain itu untuk “dewan direksi” –nya hanya terdiri dari 5
terekam bahwa memang RB/K mempunyai posisi yang unik orang (Ariani Darmawan dan 4 orang patnernya). Selain itu,
di khalayak penggemar buku di Bandung. yang bergiat di RB/K adalah sekelompok anak muda (sekitar
Perkembangan Rumah Buku yang berkolaborasi dengan 20 orang) yang kerap membantu sebagai contributor dalam
Kineruku (perusahaan produksi film milik Ariani Darmawan) ezine.
juga berhasil “menangkap” segmen yang berbeda: penggemar Sistem recruitment yang dilakukan oleh RB/K adalah
film-film internasional yang tertarik dengan “film seni”. berdasar pada pertemanan/relasi. Ini berlaku pada sebagian
Lebih lanjut, RB/K saat ini juga mempunyai kegiatan seperti besar staff-nya. Menurut Rani, ia telah cukup puas dengan
screening film bersama yang merupakan hasil kolaborasi sistem recruitmen tadi. Walaupun pada perkembangannya,
RB/K dengan komunitas-komunitas film indie dari Bandung RB/K juga pernah membuat recruitment secara terbuka
maupun Jakarta. Aktivitas Rani di kelompok Video Babes melalui social network (Facebook) yang menghasilkan 15
juga mempengaruhi hal ini. Salah satu wujud aktivitas Rani pelamar/applicant. Ini merupakan salah satu upaya RB/K
di bidang film ini juga berwujud pembuatan film pendek untuk lebih membuka diri pada khalayak dan komunitas yang
yang diputar di pameran berjudul “OK. Video” di Galeri menopangnya.
Nasional, Jakarta tahun 2011.

Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 97


Industri Kreatif:
98 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Staf tetap RB/K mempunyai masa percobaan selama 3 bulan. tidak mewajibkan peningkatan kapabilitas individu dalam
Jika mereka merasa tidak cocok, usaha pergantian pun secara kontinyu.
dilakukan. Sejauh ini, menurut Rani, belum ada usaha
pemecatan dari RB/K sendiri. Peningkatan kapabilitas organisasi juga terlihat bersifat
organis. Artinya, peningkatan kemampuan organisasi RB/K
Melihat dari perkembangan koleksi RB/K dan jumlah dalam menangani koleksi dan aktivitas yang dijalankannya
aktivitas yang dijalankannya, kita bisa berasumsi bahwa staf berjalan secara perlahan sesuai dengan peningkatan tantangan
RB/K adalah staf yang capable dalam pekerjaannya. Lebih kerja yang terjadi akibat perkembangan bisnis RB/K sendiri.
jauh, ini memperlihatkan kapabilitas organisasi yang cukup
baik di dalam RB/K sendiri. Menarik untuk melihat bahwa RB/K tidak mempunyai
agenda bulanan yang fix dalam artian bahwa ia tidak
Kapabilitas yang baik ini ditopang oleh adanya proses mempunyai target kegiatan sebanyak 4 buah dalam sebulan,
sinkronisasi antar seluruh staf yang menjalankan RB/K. misalnya. Hal ini menjadikan RB/K lebih fleksibel dalam
Namun ini bukanlah proses yang mudah. Menurut Rani, mengatur jadwal dan kegiatan yang dipunyainya. Berbeda
proses ini memakan waktu 5 tahun-an sendiri. dengan Tobucil, misalnya yang mempunyai jadwal tetap dari
Kesinambungan ini adalah aset termahal diluar koleksi fisik kegiatan beberapa klub-nya, RB/K jelas mempunyai
RB/K. keleluasaan yang relatif lebih besar dalam menangani jadwal
dan bentuk-bentuk kegiatan yang akan dijalankannya.
Menurut Rani, koleksi buku/musik/film ini bisa saja
berpindah tangan ke orang lain tetapi belum tentu orang Dari sisi lain, karena keterbatasan sumber daya manusia yang
tersebut bisa menjalankannya seperti sekarang. Argumentasi ada di RB/K, RB/K tidak bisa membuka cabang ataupun
ini menegaskan pentingnya kapasitas individu, sistem dan franchise RB/K di tempat lain. Berdasarkan wawancara yang
proses sinkronisasi diantara berbagai elemen yang ada di dilakukan oleh penulis, rencana untuk membuka cabang di
dalam sebuah bisnis. Dan RB/K secara relatif, telah BSD, Jakarta pernah muncul. Tetapi kemungkinan itu batal
melakukannya dengan baik. karena adanya keterbatasan waktu dan tenaga dari para
pengelola RB/K saat ini.
Sejauh yang penulis ketahui, tanggungjawab peningkatan
kapabilitas individual di dalam RB/K merupakan Pilihan ini bisa jadi merupakan pilihan yang tepat untuk saat
tanggungjawab masing-masing. Skala usaha yang masih ini karena Rani masih melihat bahwa potensi RB/K belum
menengah dan budaya kerja yang cukup longgar (baca santai) dioptimalkan. Selain itu, pilihan franchise ataupun cabang
dapat menjadi sesuatu yang beresiko. Jika salah di-manage,
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 99
Industri Kreatif:
100 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
bisa saja prestasi dan citra RB/K yang baik selama ini tidak terlalu besar. Hal ini memang disengaja oleh Rani
menjadi negatif. Ini seharusnya juga menjadi point pikiran karena ingin bahwa core business mereka yang terletak pada
dari para pengelola RB/K dalam mempertimbangkan opsi- buku, tidak bergeser. Tetapi dapat ditebak dari sini bahwa
opsi pengembangan bisnis ini di masa depan. unit-unit usaha yang berbeda di RB/K ini mempunyai posisi
untuk saling melakukan subsidi ulang.
Maksimalisasi potensi menjadi pilihan yang bijak saat ini.
Apalagi dapat dilihat secara sekilas bahwa potensi RB/K Strategi utama yang dijalankan oleh RB/K adalah menggarap
belum mencapai point maksimal. Masih banyak niche market untuk bisnis mereka. Hal ini didasari pada
kemungkinan yang bisa dicapai oleh RB/K jika peningkatan keyakinan bahwa niche market bisa diperdalam walaupun
kapasitas organisasinya ditingkatkan. Tetapi dengan jumlah Anda tidak mungkin memperluasnya.
yang terbatas, kemungkinan hal itu akan cukup sulit dicapai.
Tantangannya adalah bagaimana cara RB/K memaksimalkan Solusi yang dikembangkan oleh RB/K adalah merancang dan
potensinya? Apakah dengan menambah jumlah staf yang menjalankan berbagai aktivitas yang mampu menarik niche
dimilikinya atau dengan berusaha memperbesar market itu. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain berupa
kapasitasnya? Menarik untuk melihat bagaimana RB/K akan pemutaran film, diskusi, pentas musik dan sebagainya.
berkembang di masa depan. Aktivitas ini antara lain acara Dheg Dheg Plat (acara obrolan
santai untuk penikmat musik), Musik Video (diskusi dan
acara pemutaran video eksperimen Jerman-Indonesia) dan
sebagainya. Secara umum, produk dan brand association
4.3 STRATEGI YANG DIKEMBANGKAN RB/K RB/K yang “aneh” menuntutnya untuk memasarkan dirinya
Sejak awal, RB/K sudah mempunyai 4 unit usaha: dengan cara-cara yang tidak umum juga. Hal ini tergambar
buku/musik/film dan cafe. Dalam operasionalisasi sehari- dari ragam aktivitas-aktivitasnya beserta karakter pengunjung
harinya, unit usaha yang berbeda itu memberikan besaran (customer) RB/K.
kontribusi yang berbeda juga kepada RB/K. Diantara 4 unit Pola promotion yang dilakukan oleh RB/K bertumpu pada
usaha itu, penghasilan dari buku lebih besar dari film. Hal ini ezine dan website. Ini sesuai dengan karakter segmen
wajar karena koleksi buku RB/K lebih besar daripada film. masyarakat yang disasarnya. Segmen orang-orang muda yang
Lebih lanjut, dari peminjaman CD hasilnya kurang karena suka dengan buku, musik dan film akan menggunakan
saat ini orang lebih suka untuk mendownload lagu secara internet sebagai tempat informasinya.
digital daripada mendengarkan CD. Penghasilan dari cafe

Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 101


Industri Kreatif:
102 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Struktur harga (price) yang ditawarkan oleh RB/K juga Pandangan bahwa jenis pemasaran yang efektif saat ini
sangat “user-friendly”. Ada 2 bentuk keanggotaan yaitu tipe adalah comunity marketing, telah dijalankan oleh RB/K.
A yang hanya bisa meminjam buku-buku dibawah harga Rp Pola-pola untuk lebih mengembangkan ketertarikan
150.000 dan ada tipe B yang bisa meminjam buku-buku yang komunitas yang mempunyai kemiripan dalam kesenangan
harganya diatas Rp 150.000. Untuk keanggotaan tipe A, (interest) yang sama dengan RB/K yaitu buku, musik dan
Anda hanya perlu membayar uang keanggotaan sebesar Rp film sudah dan akan terus ditingkatkan intensitasnya. Pola-
45.000 sedangkan tipe B uang keanggotaannya sebesar Rp pola networking dengan berbagai pihak yang mempunyai
95.000. Keanggotaan di RB/K bersifat seumur hidup. Dilihat interest yang sama juga telah dilakukan baik dari komunitas
dari harga keanggotaan yang bersifat minimalis ini, jelas buku maupun dengan komunitas penikmat film.
bahwa misi RB/K untuk menyediakan buku-buku bermutu
untuk publik menjadi prioritas awalnya.
4.4 BUDAYA KERJA DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Inovasi masa depan yang akan dijalankan oleh RB/K adalah
dengan membuat perubahan-perubahan kecil yang Budaya kerja yang berjalan di RB/K dapat digambarkan
(diharapkan) berdampak besar. Hal-hal ini antara lain dalam 2 kata: santai tapi serius. Ini terlihat dari pengerjaan
memperbanyak buku, mengadakan acara-acara bermutu yang tugas masing-masing staf. Masing-masing staf mempunyai
sesuai dengan karakter pasar pengunjung RB/K dan tugas dan dateline yang berbeda-beda. Mbak Sur (kasir)
mengadakan publikasi-publikasi yang lebih baik cakupannya misalnya, mempunyai tugas untuk melaporkan penjualan
lebih luas. yang terjadi tiap bulannya kepada Rani sebelum tanggal 10
setiap bulannya. Tanto (pembantu) juga bertugas membeli
Dari sisi zine, ke depannya, RB/K juga ingin terus keperluan dapur dan RB/K. Menurut Rani, sistem yang
memperbaiki konten zine-nya serta membuat sistem yang dicoba dikembangkan di RB/K adalah sistem yang dijalankan
“menantang” para pembaca zine untuk ikut memberikan dengan kesadaran masing-masing. Di dalam sistem ini tidak
kontribusinya dalam zine tersebut. Lebih mengaktifkan ada proses ordering (suruh menyuruh) yang terlampau
Twitter dan Page Facebook juga menjadi perhatian masa banyak.
depan RB/K. Di sisi ini, tingkat interaksi yang lebih tinggi
menjadi fokus utama RB/K untuk lebih me-mantain dan Faktor lingkungan dan individu-individu yang bekerja dalam
bahkan memperluas cakupan komunitasnya. RB/K juga mempengaruhi budaya kerja yang ada di dalam
RB/K. Dari list 22 contributor yang ada di website RB/K6 ,

6
http://zine.rukukineruku.com/contributors/
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 103
Industri Kreatif:
104 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
sebagian besar adalah anak-anak muda yang berasal dari berpikir cost effective (efektif dalam pengelolaan biaya). Hal-
kelas menengah (middle class). Mereka adalah kelompok hal tersebut, menurut penulis, merupakan ciri karakter
yang mempunyai pendidikan tinggi dengan kemampuan kewirausahaan yang kuat dari Rani. Dari beberapa karakter
(skill) yang baik di bidangnya. Sebagian besar dari mereka kewirausahaan yang telah dijelaskan dalam bab 1, Rani jelas
mempunyai pekerjaan di luar posisi contributor di ezine mempunyai locus of control dan tolerance of ambiguity yang
RB/K. Beberapa orang bahkan tidak berdomisili di Bandung. cukup tinggi. Karakter tolerance of ambiguity yang tinggi
tampak paling jelas dalam kesabarannya menghadapi tahun-
Tingkat keahlian yang tinggi ditambah dengan posisi mereka tahun awal RB/K. Dalam situasi dimana RB/K masih belum
yang hanya contributor, menghindarkan RB/K dari kultur mempunyai jumlah pengunjung yang banyak, ia bertahan dan
perusahaan besar. Hal ini menyebabkan situasi dan tetap mempertahankan bisnis ini.
lingkungan kerja yang relatif cair.
Rani sendiri – dalam wawancara yang dilakukannya –
mengakui bahwa pengaruh dirinya sebagai pribadi (as
4.4 PENGARUH PRIBADI ARIANI DARMAWAN person) masih kuat dalam bisnis ini. Hal ini terlihat dari
TERHADAP RUMAH BUKU/KINERUKU andilnya dimulai dari pembuatan sistem hingga melakukan
pelayanan terhadap customer. Karakter yang dipunyainya
Menjalankan bisnis sesuai dengan hasrat (passion) sebelum tergambar sebagai santai tapi tegas. Beberapa kali kunjungan
memikirkan keuntungan (profit), menempatkan Rani sebagai yang dilakukan oleh penulis ke RB/K memperlihatkan hal
seseorang lifestyle entrepreneur. Istilah lifestyle entrepreneur itu: Rani kerap ditemui dengan hanya mengenakan t-shirt dan
bukan mengacu kepada bidang usaha yang dimilikinya tetapi celana pendek sedang berdiskusi tentang berbagai project
lebih pada orientasi jangka panjang yang ingin dicapai dalam dengan teman-temannya.
bisnisnya. Penentuan jangka waktu yang panjang ini tentu
membutuhkan semacam kegigihan dalam mengelolanya. Dan Penampilan ini memperlihatkan sisi santai dari Rani. Tetapi
sejauh ini, RB/K telah memperlihatkan performa yang sangat di sisi lain, jika kita melihat banyaknya aktivitas yang harus
baik di sisi ini. dilakukanya, kita akan melihat betapa ketat dan tegasnya dia
dalam menangani hal-hal di sekelilingnya. Ini akan terlihat
Sebagian koleksi RB/K bermula dari koleksi pribadi Rani dari tindakannya yang secara tegas menegur orang-orang
sendiri. Tempat usaha RB/K merupakan rumah pribadi milik yang nongkrong beralama-lama di RB/K. Terutama jika
keluarga Rani juga. Hal ini memperlihatkan karakter Rani mereka berasal dari 1 kalangan saja. Mengapa? Karena kesan
yang mandiri (tidak bergantung pada pihak lain) dan juga yang muncul di depan publik adalan ekslusifitas yang
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 105
Industri Kreatif:
106 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
menyebabkan orang lain malas untuk masuk ke RB/K. Jika antara akademisi, pelaku bisnis berbasis kreatif dan
mereka datang dengan niat tidak jelas, ngomong keras-keras pemerintah belum bisa benar-benar bersinergi. Masih belum
dan tidak peduli dengan orang lain maka pastinya Rani dan menyatunya kepentingan diantara ketiga pihak ini
Budi (patnernya) akan menegur. menjadikan perkembangan Bandung sebagai salah satu kota
kreatif di Indonesia tersendat-sendat. Aturan-aturan serta
Tindakan tegas ini didasari juga oleh prinsip bahwa RB/K tindakan fasilitasi dari pihak pemerintah masih belum
adalah tempat publik yang menyangkut kepentingan banyak maksimal dalam pembangunan struktur baik infrastruktur
orang (tidak cuma satu atau dua individu/kelompok saja). maupun suprastruktur yang mendukung hal ini.
Pengunjung RB/K datang dan masuk RB/K dengan
ekspektasi bahwa tempat ini akan menyediakan suasana yang Akibat tidak langsung dari fenomena ini adalah adanya
tenang dan nyaman baginya. Dan tugas pengelola RB/K tindakan “migrasi” besar-besaran dari para insan kreatif
adalah menyediakan hal itu bagi para tamunya. Bandung ke tempat-tempat lain yang dinilai lebih kondusif
terhadap perkembangan mereka. Dari pantuan di beberapa
blog yang membahas tentang perekonomian kreatif, para
KESIMPULAN insan kreatif dari Bandung banyak yang “berkelana” ke
Indonesia saat ini sedang memasuki gelombang awal dari tempat-tempat lain di Indonesia dan bahkan ke negara-negara
kebangkitan kembali UKM. Dari sekian banyak kota-kota tetangga seperti Singapura, Malaysia dan lainnya.
yang merespon perkembangan ini dengan cukup baik, Faktor lain yang menghambat adalah terbatasnya akses dari
Bandung merupakan salah satu episentrumnya. Banyaknya lembaga keuangan terhadap para pebisnis kreatif ini yang
lembaga pendidikan yang melimpahinya dengan tenaga mempengaruhi tingkat kegairahan berusaha di bidang ini.
intelektual dengan keahlian tinggi serta kultur yang ramah Ide-ide yang muncul seringkali tidak menjadi operasional
terhadap pendatang telah menjadikan Bandung sebagai ketika mereka harus berhadapan dengan permasalahan modal.
sebuah melting pot. Selanjutnya, melting pot ini menyemai Beban pikiran untuk bisa memenuhi kewajiban mereka
potensi kreatif yang luar biasa besarnya dan tersebar di kepada lembaga keuangan ini jelas menjadi penghambat bagi
berbagai bidang kehidupan. para pebisnis pemula ini.
Minimnya infrastruktur dan kepedulian pemerintah untuk Terlepas dari kesulitan-kesulitan yang masih menghimpitnya,
men-support potensi kreatif ini telah menjadi perhatian dari masih banyak pebisnis di bidang kreatif yang masih bertahan
berbagai kalangan. Pola hubungan yang saling mendukung dalam situasi tersebut. Salah satunya adalah Ariani dengan
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 107
Industri Kreatif:
108 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Rumah Buku/Kineruku-nya. Dan berdasarkan pandangan kegiatan atau proses kreatif di bidang buku, musik dan film.
penulis, Rani beserta RB/K-nya tidak hanya bertahan tapi Dengan memfasilitasi kegiatan-kegiatan ini, RB/K secara
juga malah semakin berkembang dari waktu ke waktu. aktif turut berpartisipasi dalam mengembangkan potensi-
potensi kreatif di ketiga bidang tersebut. Hal ini
Perkembangan bisnis yang dijalankannya memperlihatkan menyebabkan 2 hal yang terjadi secara simultan: pertama,
bahwa kemauan yang kuat serta kemampuan untuk berpikir RB/K turut memfasilitasi dan mengembangkan komunitas-
secara cost-effective adalah penting. Kemandirian (dalam komunitas yang menjadi pelanggan utama (main customer)
bidang finansial) dalam menjalankan bisnis ini juga mereka dan kedua, terjadi brand positioning dari RB/K
semestinya mendapat perhatian yang besar dari para bahwa RB/K adalah pusat informasi dan aktivitas dari ketiga
pengamat dan pelaku bisnis kreatif. bidang tersebut.
Dari sisi ekonomi, strategi yang dijalankan oleh RB/K pada Kesan yang tertangkap secara umum adalah RB/K
prinsipnya, compatible untuk dijalankan oleh pihak lain yang menyediakan fasilitas dan aktivitas-aktivitas ini dengan cara
ingin menjalankan bisnis serupa. RB/K juga menyodorkan yang khas: personal, ramah dan dalam lingkungan
kepada kita bahwa sebuah bisnis juga terus berkembang (environtment) yang asri. Jika Anda pernah berkunjung ke
walaupun mereka hanya mengandalkan segment pasar yang RB/K di jalan Hegarmanah, Bandung maka untuk sesaat ada
sempit (niche market). Kreativitas untuk menggarap niche jeda antara kehidupan kota yang hiruk pikuk di Bandung
market ini secara terus menerus adalah tantangan selanjutnya dengan ketenangan dan keasrian yang ditawarkan RB/K.
dari kisah bisnis RB/K. Unsur suasana yang “luar biasa mengesankan” ini akan
RB/K juga memperlihatkan aplikasi dari bisnis berbasiskan melekat di benak konsumen dalam jangka waktu yang lama.
komunitas. Baik dari produk, aktivitas maupun pola Pada gilirannya, kesan suasana yang kuat ini menjadikan
networking yang dikembangkan bisa terlihat komunitas pengunjung betah berlama-lama untuk membaca, menonton
merupakan tulang punggung yang men-support kelangsungan film ataupun mendengarkan CD musik di tempat tersebut.
hidup RB/K. Maka usaha untuk lebih menyediakan akses Pengamatan di sisi lain, akan memperlihatkan bahwa sebagai
sehingga pola interaksi antara RB/K dengan komunitas yang sebuah basis industri kreatif di Bandung, RB/K mempunyai
menopangnya bisa lebih terjalin, sangatlah penting. dampak sosial (social impact) yang nyata bagi
Sumbangan terbesar dari RB/K menurut saya adalah RB/K lingkungannya. Hal ini dikarenakan ia, secara tak langsung,
menyediakan sebuah ruang publik untuk berkembangnya mengedukasi masyarakat (terutama anak muda) yang masih
memiliki potensi yang besar dan masa depan di Bandung.
Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 109
Industri Kreatif:
110 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112
Dari sisi ini, kehadiran RB/K mempunyai posisi strategis DAFTAR PUSTAKA
sebagai sebuah bisnis yang berperan aktif dalam proses
menjadikan Bandung sebagai kota kreatif. Dari persepektif
ini, Ariani dan kawan-kawan yang bekerja di RB/K telah
BUKU
memainkan fungsi strategis dalam membangun Bandung
sebagai kota kreatif. Melalui RB/K, komunitas kreatif tidak Elizabeth O’Leary, “Kepemimpinan: Menguasai Keahlian
hanya menemukan tempat untuk melakukan aktivitas kreatif yang Anda Perlukan dalam 10 Menit” (Terj.), Penerbit Andi,
tetapi juga menemukan tempat dimana potensi kreatif mereka Yogyakarta, 2001.
dilatih dan dikembangkan. Inilah signifikansi dari keberadaan
RB/K di ranah industri kreatif Bandung.
Neal Thornberry, “Lead Like An Entrepreneur: Keeping the
Entrepreneurial Spirit Alive within the Corporation”, Mc
Graw-Hill, New York, 2006.

INTERNET

www.slideshare.com

www.industrikreatif–depdag.blogspot.com

www.wikipedia.org

www.cmc.msc.com.my/industry.php

Analisa Peran Kepemimpinan Dalam Usaha Kecil Dan Menengah 111


Industri Kreatif:
112 Dimensia Volume 10 Nomor 2 Mei 2013 : 81-112

Anda mungkin juga menyukai