Anda di halaman 1dari 29

Perilaku dalam

Organisasi
Sistem pengendalian manajemen
mempengaruhi perilaku manusia.
Sistem pengendalian manajemen
yang baik mempengaruhi manusia
sedemikian rupa sehingga memiliki
tujuan yang selaras, artinya
tindakan-tindakan individu yang
dilakukan untuk tujuan-tujuan
pribadi juga akan membantu
mencapai tujuan organisasi

.
Keselarasan Tujuan

 Manajemen senior menginginkan agar organisasi


mencapai tujuan organisasi
 Tetapi anggota individual organisasi mempunyai
tujuan pribadi masing-masing yang tidak selalu
konsisten dengan tujuan organisasi
 Tujuan utama dari Sistem Pengendalian Manajemen
adalah memastikan (sejauh mungkin) tingkat
“keselarasan Tujuan (goal congruence)” yang tinggi.
.
Keselarasan Tujuan…..(Lanjutan)
 Dalam proses yang sejajar dengan tujuan,
manusia diarahkan untuk mengambil tindakan
yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka
sendiri, yang sekaligus juga merupakan
kepentingan organisasi.
 Sistempengendalian yang memadai setidaknya
tidak akan mendorong individu untuk melawan
kepentingan organisasi.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Keselarasan
Tujuan
Baik sistem formal maupun informal
mempengaruhi perilaku manusia dalam
organisasi perusahaan, konsekuensinya,
kedua hal tersebut akan berpengaruh
pada tingkat pencapaian keselarasan
tujuan perusahaan
SISTEM FORMAL DAN INFORMAL

 SISTEM FORMAL :  SISTEM INFORMAL


1. Perencanaan strategis 1. Etos kerja
2. Penyusunan anggaran 2. Gaya manajemen
3. Pelaporan 3. Budaya yang melingkupi
Faktor Eksternal

 Adalah norma-norma mengenai perilaku yang


diharapkan di masyarakat, dimana organisasi
menjadi bagian.
 Norma-norma ini mencakup sikap, yang secara
kolektif disebut ETOS KERJA, yang diwujudkan
melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi,
keuletan, semangat, dan juga kebanggaan yang
dimiliki pegawai dalam menjalankan tugas
(bukan sekedar menjalankan tugas secara tepat
waktu).
Faktor Internal
 Budaya
merupakan faktor terpenting yang meliputi keyakinan bersama,nilai-nilai
yang dianut, norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi yang secara
implisit diterima dan secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran
organisasi.
Budaya perusahaan biasanya tidak pernah berubah selama bertahun-tahun
 Gaya Manajemen
memiliki dampak yang paling kuat terhadap pengendalian manajemen
Biasanya, sikap-sikap bawahan mencerminkan apa yang mereka anggap
sebagai sikap atasan mereka, dan sikap atasan itu pada akhirnya berpijak
pada apa yang menjadi sikap pimpinan puncak.
Faktor Internal….(Lanjutan)

 Organisasi informal
Misalnya, terbentuknya secara tidak sengaja kelompok atau genk dalam satu
organisasi
 Persepsi dan Komunikasi
Penyerapan informasi dari berbagai jalur, baik jalur formal maupun jalur
informal.
MOTIVASI

MERUPAKAN BAGIAN TIDAK KASAT MATA YANG


TERCERMIN DALAM PERILAKU ORGANISASI
TERMASUK JUGA KEMAUAN UNTUK MELAKUKAN
TINGKAT UPAYA YANG TINGGI KEARAH TUJUAN
ORGANISASI.
DENGAN DEMIKIAN MOTIVASI DALAM SPM
MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DALAM UPAYA
MENGOPTIMALKAN PENGENDALIAN MANAJEMEN
SUATU ORGANISASI.
Teori Tata
Tingkat Kebutuhan

 Manusia berusaha memenuhi kebutuhan


tingkat rendahnya terlebih dahulu sebelum
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.

 Dalam diri manusia ada lima kebutuhan


yang harus dipenuhi:
Maslow’s Hierarchy of Needs
Teori Dua Faktor
 Dinamakan juga motivation–hygiene theory 
Herzberg.
 Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-
faktor tertentu di tenpat kerja yang menyebabkan
kepuasan kerja, sementara ada di bagian lain ada
pula faktor yang menyebabkan ketidakpuasan.
 Faktor yang menimbulkan kepuasan  motivation
factors (faktor pemuas).
 Faktor yang menimbulkan ketidakpuasan  hygiene
factors (faktor kesehatan).
Teori Dua Faktor

Hygiene Factors Motivation Factors


(ekstrinsik)
 Faktor pendorong yang datang (intrinsik)
 Faktor pendorong yang datang
dari luar diri individu, terutama dari dalam diri individu 
dari organisasi tempat bekerja. motivasi berprestasi di tempat
 Disebut juga  “dissatisfiers” kerja.
atau faktor pemeliharaan yang  Dikaitkan dengan isi
diperlukan untuk menghindari
ketidakpuasan. pekerjaan.
 Gaji, kehidupan pribadi, kondisi
 Keberhasilan, pengakuan,
kerja, jaminan kerja, hubungan pekerjaan yang menantang,
antar pribadi, kebijaksanaan dan peningkatan dan pertumbuhan
administrasi perusahaan dalam pekerjaan
Teori Harapan
(Expectancy Theory)
 Dipopulerkan oleh Victor Vroom

 Jika seseorang menginginkan dan harapan untuk


memperoleh sesuatu itu cukup besar, maka akan
membuatnya sangat terdorong untuk memperoleh
hal yang diinginkannya tersebut. Sebaliknya, jika
harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu
tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi
rendah.
Teori Harapan
(Expectancy Theory)
Teori Keadilan
(Equity Theory)

 Teori keadilan  Stacy Adams  bahwa para


karyawan melihat apa yang mereka peroleh dari situasi
pekerjaan dikaitkan dengan apa yang mereka
masukkan ke pekerjaan itu, kemudian membandingkan
dengan rekan kerjanya.
Sistem Pengendalian Formal

 Dalam suatu organisasi atau perusahaan, ada


dua sistem pengendalian formal yang
mengaturnya, yaitu :
1. Sistem Pengendalian Manajemen
2. Aturan-aturan
Aturan-aturan
 Beberapa aturan adalah pedoman kerja; yaitu
para anggota organisasi diizinkan, dan bahkan
diharapkan, untuk menyimpang dari pedoman
tersebut, baik dalam situasi-situasi khusus atau
ketika mereka menilai bahwa penyimpangan
tersebut akan berakibat baik bagi perusahaan.
 Sejumlahaturan bernilai positif (misal, latihan
menghadapi kebakaran).
 Aturan-aturan lain adalah larangan-larangan
terhadap tinadakan yang tidak etis, ilegal, atau
tindakan-tindakan lain yang tidak diinginkan.
Beberapa Jenis Aturan

 Pengendalian fisik.
Penjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci,
password komputer, CCTV, dll.
 Manual.

Manual dalam organisasi jauh lebih rinci


dibandingkan dengan aturan di organisasi lainnya.
 Pengamanan Sistem.
 Sistem Pengendalian Tugas.
JENIS – JENIS ORGANISASI

STRATEGI PERUSAHAAN UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA SANGAT


MEMPENGARUHI BENTUK DARI STRUKTUR ORGANISASINYA.
SETIDAKNYA ADA 3 KATEGORI UMUM BENTUK STRUKTUR ORGANISASI :
1. STRUKTUR FUNGSIONAL
2. STRUKTUR UNIT BISNIS
3. STRUKTUR MATRIKS
JENIS – JENIS ORGANISASI

STRUKTUR FUNGSIONAL
SETIAP MANAJER
BERTANGGUNGJAWAB PADA FUNGSI
MASING – MASING YANG TELAH
DISPESIALISASIKAN SEPERTI BAGIAN
PRODUKSI DAN PEMASARAN
STAFF

Kepala Seksi
STAFF

MARKETING
MANAJER

Kepala Seksi
Kepala Seksi
CEO

STAFF

Kepala Seksi
MANUFAKTUR
MANAJER

Kepala Seksi
Kepala Seksi
JENIS – JENIS ORGANISASI

STRUKTUR UNIT BISNIS


SETIAP MANAJER BERTANGGUNGJAWAB
PADA AKTIVITAS MASING – MASING DARI
UNIT BISNIS, DAN UNIT BISNIS
BERFUNGSI SEBAGAI BAGIAN YANG SEMI
INDEPENDEN DARI PERUSAHAAN
MANAJER
PEMASARAN
DIREKTUR
UNIT Z

MANAJER PABRIK
MANAJER
PEMASARAN
DIREKTUR
UNIT Y
CEO

MANAJER PABRIK
MANAJER
PEMASARAN
DIREKTUR
UNIT X MANAJER PABRIK
JENIS – JENIS ORGANISASI

STRUKTUR MATRIKS
UNIT – UNIT FUNGSIONAL MEMILIKI
TANGGUNG JAWAB RANGKAP.
MANAJER A DAPAT MENANGANI
PEKERJAAN MANAJER B, DAN
SEBALIKNYA
CEO

MANAJER MANAJER
FUNGSI A FUNGSI A

MANAJER MANAJER
FUNGSI A FUNGSI A

MANAJER MANAJER
FUNGSI A FUNGSI A
FUNGSI KONTROLLER

 Orang yang bertanggungjawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem


pengendalian manajemen disebut sebagai seorang kontroller
Fungsi-fungsi kontroller
 Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian
 Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan
 Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, mengintepretasikan laporan-
laporan ini untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-
proposal anggaran
 Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur
pengendalian untuk menjamin validitas informasi
 Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi
dalam pendidikan personel manajemen

Anda mungkin juga menyukai