Anda di halaman 1dari 16

PERILAKU ORGANISASI

1. Definisi Organisasi
Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani) yang
berarti alat. Oleh karena itu kita dapat mendefinisikan organisasi sebagai sebuah
wadah yang memiliki multi peran dan didirikan dengan tujuan mampu memberikan
serta mewujudkan keinginan berbagai dan tak terkecuali kepuasan bagi perniliknya.
Stephen P. Robbins finisikan organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan cara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan.

2. Definisi Perilaku Organisasi


Dari tahun 1930-an sampai dengan tahun 1960-an perilaku organisasi dikenal
dengan sebutan hubungan manusiawi, berdasarkan penelitian Mayo dan
Roethlisberger yang dimulai dalam tahun 1920-an. Dalam tahun-tahun selanjutnya
penelitian dan pengkajian tentang perilaku organisasi semakin banyak dilakukan,
Perílaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana
orang-orang bertindak di dalam organisasi.
Memang ada banyak pengertian tentang perilaku organisasi namun pengertian
di atas dianggap yang paling mudah untuk dimengerti bagi berbagai kalangan. Jika
ada bagian definisi yang mengalami perubahan tentunya ini sering dikondisikan
dengan tata budaya organisasi atau model dan bentuk organisasi yang ada. Karena
bagaimanapun keberadaan suatu organisasi tidak bisa dipisahkan dari mana dan
dimana organisasi itu berada, seperti sebuah organisasi yang beroperasi di negara
berkembang dan terbelakang atau di negara maju tentunya format pembentukan yang
mempengaruhi pembentukan perilaku (behavior) organisasi tersebut menjadi
berbeda-beda, walaupun tujuannya tetap saja sama, Seperti tujuan perusahaan bisnis
adalah profit dan continuity.

3. Bentuk-bentuk Organisasi
Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis,
dalam arti dapat menyesuaikan diri kepada perubahan, pada hakikatnya merupakan

1
suatu bentuk yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang
sudah diperhitungkan.
Secara umum ada beberapa bentuk organisasi yang selama ini dípakai
atau dianggap familiar untuk diterapkan yaitu:
a. Organisasi garis
b. Organisasi fungsional
c. Organisasi garis dan staf

a. Organisasi garis
Organisasi garis menganut konsep yang bersifat vertical, yaitu dimana setiap
perintah, kebijakan, aturan dan petunjuk penugasan bersumber dari atas ke bawah.
Organisasi garis (hierarki) yang dipelopori H. Fayol merupakan stelsel organisasi
yang tertua.6) Dari segi konsep menunjukkan bahwa pada organisasi ini
penanggungjawab keputusan adalah pimpinan, dan penanggungjawab yang tertinggi
adalah pimpinan yang tertinggi, dan seterusnya, Kondisi organisasi seperti ini
dianggap sangat simpel dan mudah dalam memahaminya, terutama jika ingin
mengecek kesalahan atau beberapa hambatan yang terjadi dan siapa yang
bertanggungjawab. Menurut Faisal Affif, dkk7) ciri-ciri utama organisasi garis adalah:
• Adanya kesatuan pimpinan, yang berarti setiap partisipan dalam organisasi
dipimpin oleh seorang pemimpin yang berada langsung di atasnya;
• Adanya hierarki kekuasaan yang jelas, yang berarti setiap individu dalam
organisasi adalah pemimpin dari tenaga kerja yang berada di bawahnya, dan
menjadi pelaksana terhadap atasannya.
b. Organisasi fungsional
Organisasi ini memiliki konsep yang menempatkan pelaks pekerjaan secara
terpisah dan setiap bagian memiliki tanggungjawaei masing-masing, namun tetap
melakukan koordinasi secara continue den tujuan agar pelaksanaan pekerjaan dapat
terselesaikan secara sempu Konsep organisasi ini dikembangkan oleh F.W. Taylor,
dimana mengembang-kan konsep ini sebagai bentuk penyempurnaan dari kon
organisasi garis.8) Frederick Winslow Taylor (1856-1915) bagi banyak disebut juga
dengan bapak Manajemen Modern. Ilmuwan Amerika, peletak dasar dari apa yang
disebut orang Management" (cara memimpin perusahaan secara ilmiah).

c. Organisasi garis dan staf


2
Organisasi garis dan staf merupakan organisasi yang dibentuk dari
penggabungan model garis dan staf dengan mempelajari beberapa kelemahan yang
timbul pada kedua organisasi sebelumnya. Ini sebagaimana dikatakan oleh Faisal
Affif, dkk12) "Agar kesatuan perintah dapat dipertahankan, serta daya penanganan
pimpinan dapat diperluas, H, Emerson telah menyusun stelsel organisasi garis dan
staf, yakni suatu organisasi garis yang dilengkapi dengan staf ahli, yang disusun
sebagai fungsionaris stal”
Dari tiga bentuk organisasi tersebut jika ingin diterapkan maka sebaiknya
melihat pada sisi yang paling representative dan sesuai format dari orang-orang yang
mengisi di manajemen tersebut. Karena jika itu bersifat tidak sesuai maka nantinya
akan menimbulkan dampak tidak baik berupa tidak berjalan dengan baik mekanisme
kerja di organisasi tersebut.

3. Organisasi Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka


Dalam konsep organisasi dikenal dengan istilah organisasi dengan sistem tertutup
dan sistem terbuka. Kedua sistem tersebut dipakai dan diterapkan berdasarkan pada
kondisi yang disesuaikan. Dalam artian ada organisasi yang menerapkan sistem tertutup
dengan alasannya masing. masing serta ada pula organisasi yang menerapkan sistem
terbuka dengan alasannya masing-masing, Untuk memahami secara lebih dalam
perbedaan kedua sistem tersebut dapat kita lihat pada penjelasan di bawah ini.
a. Organisasi Sistem Tertutup
Organisasi vang menganut konsep sistem tertutup adalah organisasi tersebut tidak
memiliki tingkat interaksi yang tinggi dengan lingkungan luat. Bahkan organisasi dengan
sistem seperti ini cenderung mengambil peran yang menjauh dari lingkungan luar. Akibat
yang diperoleh organisasi seperti ini cenderung lebih kaku, dan itu terakumulasi dalam
bentuk kebijakan Yang dihasilkan. Dampak lebih jauh akan terasa pada saat organisasi
mengalami berbagai bentuk masalah, seperti demonstrasi karyawan, pemogokan kerja,
kecelakaan kerja dan sebagainya.
Pimpinan perusahaan dalam menyelesaikan masalah sangat terlihat kekakuannya,
sehingga keputusan yang dihasilkan tidak memiliki format win-win solution, namun
malah bisa jadi bersifat win-lose solution. Win-win solution artinya baik pihak
manajemen perusahaan dan para karyawan dianggap sama-sama saling menguntungkan,
namun pada kondisi keputusan bersifat win-lose solution artinya keputusan yang

3
dihasilkan hanya menguntungkan pihak pimpinan saja tanpa memperdulikan nasib para
karyawan.
b. Organisasi Sistem Terbuka
Organisasi dengan sistem terbuka adalah organisasi yang memiliki tingkat
interaksi tinggi dengan lingkungan luar. Dan organisasi dengan sistem terbuka seperti ini
cenderung interaktif dan dinamis dalam menanggapi setiap bentuk perubahan yang
terjadi, Konsep yang dianut oleh sistem organisasi seperti ini cenderung mengedepankan
kebersamaan dan memiliki kepedulian tinggi pada lingkungan bisnis, baik lingkungan
internal dan eksternal.
Fremont E. Kast dan James E. Rosenzweig14) mengatakan, "0rganisaSi adalah
suatu sistem terbuka yang saling mempertukarkan (Exchange) informasi, energi, dan
material dengan lingkungannya.” Lebih jauh Wahyudi menegaskan bahwa 'Sistem terbuka
pada hakikatnya merupakan proses transformmasi danri masukan yang menghasilkan
keluaran, transformasi merupakan proses pendayagunaan input yang berupa sumber daya
fisik, informasi, kebutuhan, pelanggan, tekhnologi, dan manjemen. Sedangkan keluaran
dari organisasi merupakan masukan dari lingkungannya.
Dalam realita sekarang ini suatu organisasi lebih cenderung menerapkan sistem
terbuka dengan alasan utama bahwa untuk mewujudkan visi dan misi dibutuhkan konsep
"high adaptation'î pada perubahan lingkungan secara berkesinambungan. Sebuah
organisasi hanya akan bertahan jika mampu mengapresiasi setiap keinginan konsumen
dengan hasil produksi yang diciptakan. Dan kegagalan berbagai organisasi bisnis dewasa
ini karena kekakuannya dalam memahami setiap perubahan tersebut.
Sebagai contoh nyata tentang keberhasilan berbagai organisasi bisnis yang
menganut sistem terbuka seperti General Electric (GE) yang didirikan Oleh Thomas Alfa
Edison, perusahaan yang didirikan oleh John D. Rockefeller, Exxon), Conoco Philips,
Chevron, dan lain-lain), Henry Ford dengan industri mobil Ford, Sam Walton dengan
bisnis ritelnya Wal-Mart, Walt Disney yang memiliki bisnis hiburan Disney, dan lainnya.

5.. The Power Organization


Istilah the power organization saat ini begitu mengemuka. Ini teriihat dari
pembicaraan dan diSkusi di berbagai tempat yang begitu serine menyirwgung tentang
bagaimana mengembangkan suatu organisasi yare memiliki kekuatan dan daya saing
di pasar yang serba kompetitif saat ir.i. Artinya pembentukan organisasi bukan hanya
sekedar keinginan yang bersifatjangka pendek (short term) namun lebih dari pada itu.
4
Sebuah organisasi ibaratnya adalah mother of children. Dengan be. gitu alasan
dan tujuan pembentukan sebuah organisasi harus jelas semen. jak awal. Karena
dampaknya pada orang-orang yang terlibat di organisasi tersebut nantinya, yaitu jika
organisasi tersebut berhenti di tengah jalan maka tentunya para pegawai akan
kehilangan pekerjaan termasuk kehilangan pendapatan.
Oleh karena itu sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang di isi oleh
orang-orang yang memiliki visi dan misi yang jelas serta dalam diri mereka
terkandung nilai-nilai kompetensi serta idealisme yang kuat. Tanpa itu semua maka
memungkinkan organisasi tersebut hanya menjadi sebuah lembaga yang bersifat
sementara saja. Ini jelas merugikan waktu dan biaya• Ada beberapa alasan umum
mengapa sebuah organisasi memiliki the power organization dan mengapa ada
beberapa organisasi lain yang tidak memiliki itu. Ketika seluruh orang yang
berkumpul di organisasi tersebut adalah mereka-mereka yang memiliki spirit dan
motivasi tinggi untuk bekerja serta mewujudkan visi dan misi organisasi maka
memungkinkan visi dan misi itu akan terwujud. Karena mereka semua memiliki
mentalitas seperti yang diinginkan oleh organisasi.
Namun ketika sebuah organisasi hanya di isi 30% oleh orang-orang yang
memiliki spirit mewujudkan visi dan misi organisasi namun 70% tidak memiliki spirit
itu. Maka memungkinkan organisasi tersebut tidak totalitas dalam bekerja. Karena
hanya 30% saja yang bekerja sungguh-sungguh sementara 70% lagi hanya
mengharapkan hasil kerja keras dan perlindungan dari yang 30%. Dengan kata
tegasnya dapat kita sebut 30% memiliki leadership character dan 70% lagi Cenderung
menjadi worker saja. Namun ketika kondisi ini berbalik dimana 70% dianggap
memiliki leadership character dan 30% hanya memiliki worker character maka
pembentukan the power organization akan terwujud.
Dalam konteks ini pengaruh recruitment and positioning memiliki dampak besar
dalam mendorong pembentukan the power organization. Bagaimanapun semuanya
dimulai dari awal, seperti kata pepatah langkah ribuan mil dimulai dari satu langkah.
Sehingga wajar jika sebuah perusahaan besar begitu selektif dalam memilih setiap
calon mereka yang layak untuk diterima bekerja disana.
Contohnya ketika sebuah perusahaan multinasional yang berkedudukan di
suatu negara membutuhkan 4 (empat) orang sarjana teknik kimia untuk diperkerjakan
di perusahaannya di luar negeri. Maka manajemen perusahaan mendatangi sebuah
universitas ternama di kota A dengan tujuan mengadakan langsung proses recruitment
5
pada para alumni sarjana teknik kimia dari universitas tersebut. Dimana jumlah peserta
yang melamar mencapai 400 (empat ratus) orang lebih. Dan ketika hasil seleksi
ternyata hanya I (satu) orang saja yang layak untuk diterima sebagai karyawan disana,
maka bagi manajemen perusahaan mereka telah memiliki penilaian khusus tentang
kompetisi dari alumni disana. Dan jika pada saat itu ternyata hasilnya tidak ada satupun
yang layak diterima sebagai calon karyawan maka tentunya di tahun depan mereka
tidak akan lagi datang ke universitas tersebut karena kompetensi yang dimiliki oleh
para alumni disana dianggap di bawah level yang targetkan atau tidak sesuai seperti
yang diperkirakan. Karena untuk mendatangi dan membuat open recruitment ke
universitas tersebut berapa banyak waktu dan biaya telah dikeluarkan Jika ternyata
hasil tidak seperti yang mereka harapkan.
Dalam kasus ketika perusahaan berkeinginan melakukan diversifikasi bisnis.
Salah satu tujuan untuk melakukan diversifikasi bisnis adalah keinginan untuk
memperbesar keuntungan dan juga bentuk dari ekspansi perusahaan. Maka disini
kualitas dan kompetensi para manajer menjadi sangat teruji terutama ketika bisnis
tersebut berkembang atau ketika bisnis tersebut mengalami penurunan. Jika
berkembang maka tentunya kesuksesan tersebut dapat dilihat sebagai bentuk
keberhasilan SDM perusahaan itu sendiri, namun begitu pula sebaliknya.

6. Profit dan Kontunitas dalam Organisasi Bisnis


Dalam menjalankan aktivitas organisasi bisnis secara umum ada (dua) tujuan
yang diinginkan, yaitu:
• profit, dan
• Kontinuitas
Bagi suatu organisasi yang berorientasi profit artinya organisasi tersebut
mengejar penjualan yang tinggi dengan tujuan memaksimalkan perolehan laba.
Dengan perolehan laba yang tinggi maka perusahaan akan mengalami
kemakmuran keuangan atau kesejahteraan yang layak Kemakmuran tersebut
nantinya akan tergambarkan dalam bentuk naiknya perolehan deviden bagi
pemegang saham dan besarnya perolehan bonus bagi pihak manajemen
perusahaan.
Pada Sisi kontinuitas dituntut untuk mampu menjalankan organisasi secara
jangka panjang. Kontinuitas ini dapat dilihat dari segi pertumbuhan badan usaha
(seperti pertumbuhan omzet, laba bersih, pendapatan kotor) dan faktor-faktor yang
6
menunjang pertumbuhan tersebut (seperti prestise badan usaha; hubungan yang
baik dengan buruh, pelanggan dan masyarakat; selalu mengikuti kemajuan
teknologi; tanggungjawab sosial).

7. Lingkungan Organisasi dan Globalisasi


Dalam era globalisasi yang penuh dengan persaingan suatu perusahaan dituntut
untuk mampu beradaptasi dan bersaing di pasar global. Dan pada saat ini tidak ada
satu perusahaan pun yang bisa mengesampingkan diri atau menutup diri dari pengaruh
bisnis internasional. Ini terlihat dari banyaknya produk p- produk dari berbagai
perusahaan internasional yang masuk ke suatu negara, mulai dari produk skala kecil
hingga produk dalam skala besar.

8. Daur Hidup Organisasi


Daur hidup organisasi pada dasarnya merupakan suatu gambaran perjalanan
orgaisasi dari setiap tahap yang dilalui. Daur hidup organisasi tidak harus berlangsung
dalam ukuran waktu yang lama, namun dapat saja perjalanan organisasi pada tahap –
tahap tersebut berlangsung lebih cepat dari segi konsep. Ini sebagaimana dikatakan
oleh Stephen P. Robbins,4S) "...hasil pengamatan menunjukkan bahwa beberapa
organisasi telah mencapai tahap tiga dan empat dalam waktu kurang dari lima tahun
setelah didirikan, sedangkan yang Iain berumur empat puluh tahun dan masih saja
berada pada tahap kebersamaan."
Bank Mandiri saat ini termasuk salah satu bank terkuat di Indonesia baik secara
finansial dan manajemen namun bisa saja jika tidak bisa dipertahankan maka
peringkatnya akan turun, apalagi jika dilihat dar' segi perspektif life cycle product.
Lebih jauh kita harus melihat jika jasa dianggap sebagai bisnis yang memiliki tingkat
persaingan yang sangat tinggi.

9. Memahami Daur Hidup Produk sebagai Pembanding Daur Hidup Organisasi


Life cycle product adalah kondisi dimana suatu produk memiliki empat tahap
proses secara umum, dimulai dari masa perkenalan, pertumbuhan, kematangan hingga
penurunan.
Suatu produk yang diciptakan ada masa keemasan dan juga ada masa
kemunduran. Kondisi seperti ini bisa terjadi dengan asumsi setiap produk pasti memiliki
pesaing, dan pesaing itu selalu berusaha untuk mengambil dan menguasai segmentasi
7
pasar yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Sebagai contoh kasus
handphone merek Nokia pada saat ini sudah mutai mengalami penurunan penjualan
dibandingkan waktu-waktu sebelumnya, ini terjadi disebabkan munculnya banyak
perusahaan handphone Iain yang sejenis dengan harga dan kualitas yang sanggup
bersaing dengan Nokia. Di Sisi Iain konsumen juga sudah mulai jenuh dengan produk
handphone merek Nokia, apalagi jika kita melihat tingkat inovasi produk handphone
Nokia begitu cepat sehingga kondisi ini membuat konsumen tidak sempat berfikir dan
menikmati satu jenis atau tipe tertentu namun sudah muncul tipe yang berbeda lagi.

10. Teori organisasi


Teori organisasi dikembangkan untuk memahami dan menyelesaikan berbagai
bentuk permasalahan dalam organisasi, baik bersifat pendek maupun jangka panjang.
para manajer sering melihat sebagai tempat untuk memaksirnalkan profit dan
memberikan keuntunw kepada para pemegang saham namun sering mengesampingkan
mengindahkan permasalahan-permasalahan yang serine timbul di organp sasi tersebut.
Sehingga beberapa permasalahan yang sering timbul terselesaikan, atau permasalahan
tersebut selesai namun tidak perni menyentuh akar permasalahan. Padahal dari segi
konsep dasar permasalahan (base problema concept) adalah jika permasalahan tidak
diselesaikan pada akar permasalahan maka cenderung masalah tersebut akan timbul
kembali, bahkan lebih jauh memiliki potensi menjadi bom waktu yang siap meledak
pada saat seluruh masalah menyatu dan mengumpul sebagai satu masalah besar (big
problem).
Menurut Stephen P. Robbins") bahwa, "Hampir semua masalah bidang Teori
Organisasi dapat disusun sebagai jawaban terhadap salah satu dari Mma pertanyaan:
1. Bagaimana kita mengetahui bahwa sebuah organisasi itu berhasil?
2. Apa komponen-komponen sebuah organisasi?
3. Apa yang menentukan struktur sebuah organisasi?
4. Pilihan-pilihan apa yang dipunyai para manajer untuk merancang organisasi mereka dan
bilamana masing-rnasing harus digunakan?
5. Bagaimana anda mengaplikasikan suatu pengetahuan tentang untuk memecahkan
masalah manajemen yang anda hadapi
Ruang lingkup pemahaman teori organisasi menekankan pada struktur dan desain
organisasi.•n Pembentukan struktur dan desain yang representatif akan melahirkan organisasi
yang merniliki daya tahan dan adaptasi tinggi pada perubahan. Secara lebih tegas Stephen P.
8
Robbins•" Mengatakan, "Teori organisasi menunjuk aspek•aspek deskriptif maupun
preskriptif dari disiplin ilmu tersebut." Secara lebih dalam Stephen P. Robbins menegaskan,
"Teori itu menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang
bagaimana organisasi dapat dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan mereka."

11. Alasan suatu Organisasi Bisnis Harus


Ada beberapa alasan suatu organisasi bisnis harus menerapkan manajemen kinerja
global di perusahaannya, yaitu:
a. Pembentukan komunitas ekonomi dunia semakin lama semakin memberikan pengaruh di
dunia bisnis. Suatu komunitas ekonomi (economic community) internasional adalah
sejumlah negara yaru setuju untuk mengurangi atau menghilangkan hambatan perdagangan
di antara negara anggotanya.51) Contohnya pembentukan European Economic
Community, North American Free Trade Area (NAFTA), Asean Free Trade Area (AFTA),
America Latin Integration Association (Bolivia, Brasil, Kolornbia, Chili, Argentina dan
negara-negara Amerika Latin lainnya), Carlbbean Common Market (Bahama, Belize,
Jamaika, Antigua, Barbados, dan dua belas negara lainnya), dan berbagai kerjasama
ekonomi regional lainnya.
b. setiap organisasi bisnis tidak mungkin Iagi menerapkan dan mempertahankan konsep
manajemen yang dianggap tidak Iagi represtatif (mewakili) secara konsep internasional.
Pada saat suatu perusahaan memasuki bisnis internasional maka berbagai format budava
internasional.
c. Kondisi dunia saat ini sudah bersifat bondho/ders atau tanpa batas. kemajuan teknologi
informasi Yang begitu pesat telah mengubah berbagai pandangan dan pemikiran banyak
pihak yang dahulunya negatif menjadi positif.
d. Perubahan peta politik internasional yang ditandai dengan berbagai kebijakan reformasi
diberbagai negara ternyata telah membuka peluang pasar baru untuk segera dimasuki.
Contohnya runtuhnya tembok Berlin yang menghalangi Jerman Timur dan Jerman Barat,
kebijakan Glasnost dan Perestroika di Uni Soviet pada masa Mikhail Gorbachev,S2)
Reformasi ekonomi di Cina, dan berbagai perubahan Iainnya di berbagai negara
berkembang.
e. Peraturan dan ketentuan dari organisasi dagang internasional seperti WTO (World Trade
Organization) dan peraturan ISO (International Standar Organization), serta berbagai
peraturan internasional Iainnya. Perlu kita pahami bersama bahwa kebijakan dan tujuan
dari WTO dan ISO adalah memiliki pandangan yang positif yaitu berupaya para
9
pebisnis internasional memahami dengan jelas bagaimana tata pembentukan bisnis
internasional. Menurut RusdinS3) "Tujuan dari ISO adalah mengembangkan dan
mempromosikan standar-standar umum yang berlaku secara internasional untuk sistem
kualitas, Yang menspesifikasikan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain
dan penilaian dari suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk menjamin bahwa
perusahaan akan menyerahkan barang dan atau jasa yang memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan itu".

12. Solusi dalam Menghadapi berbagai Masalah di Bidang Organisasi


Ada beberapa solusi secara umum dalam menyeJesaikan berbagpi di bidang
organisasi, yaitu:
a. Sebuah organisasi yang baik aan selalu mealkukan evaluais terhadap keberadaan
organisasi tersebut. Pengevaluasian dapat dilakukan secara rutin, dan itu harus dilakukan
Oleh mereka-mereka yang berkompeten dalam bidangnya dengan tujuan agar organjsasi
dapat terus berjalan pada relnya.
b. Manajemen organisasi adalah mengedepankan konsep buton up jika ingin mengubah
konsep organisasi dari model domestik ke internasional. Konsep buton up dilakukan
dengan maksud agar organisasi tersebut siap dalam melakukan perubahan mulai dari
tingkat bawah hingga atas. Karena perubahan konsep dari domestik ke internasional yang
paling utama adalah kesiapan dari pihak karyawan.
c. Manajemen organisasi dalam mengubah bentuk organisasi dari model garis ke fungsional
hingga ke model garis dan staf harus bercermin pada konsep representatif, sehingga sesuai
dengan kondisi di organisasi tersebut. Karena jika itu bersifat tidak sesuai maka nantinya
akan menimbulkan dampak tidak baik berupa tidak berjalan dengan baik mekanisme kerja
di organisasi tersebut.
d. Dalam era globalisasi saat ini akan lebih baik jika suatu organisasi menerapkan konsep
sistem terbuka. Dengan alasan utama bahwa untuk mewujudkan visi dan misi dibutuhkan
konsep "high adaptation" pada perubahan lingkungan secara berkesinambungan. Sebuah
organisasi hanya akan bertahan jika mampu mengapresiasi setiap keinginan konsumen
dengan hasil produksi yang diciptakan. Dan kegagalan berbagai organisasi bisnis dewasa
ini karena kekakuannya dalam memahami setiap perubahan tersebut.
e. Menyelesaikan masalah yang dianggap serius dengan berkonsultasi pada para ahli
manajemen. Karena dengan masukan (advise) dari para ahli manajemen memungkinkan
penyelesaian berbagai masalah sesuai dengan koridor konsep manajemen organisasi. Dan
10
carilah konsultan yang memiliki kompetensi profesional kerja yang teruji dalam
menyelesaikan setiap kasus di berbagai organisasi
PERILAKU INDIVIDU

1. Definisi Perilaku Individual


Perilaku individual adalah suatu reaksi yang dimiliki oleh seorang individual
terhadap segala sesuatu yang dilihat, dirasa dan dipahami untuk selanjutnya terbentuk
dalam perbuatan dan sikap. Dalam konteks ilmu perilaku dijelaskan bahwa setiap orang
memiliki pandangan yang berbeda• beda dalam menilai dan memahami setiap keadaan
apalagi jika itil dituangkan dengan latar belakang (background) yang pernah dijalaninya•
Aplikasinya tergambarkan pada setiap keputusan yang dibuat, termasuk keputusan itu bisa
memberi pengaruh pada organisasi tempat ia bernaung•
2. Analisis Demografi
Donald J. Bogue di dalam bukunya yang berjudul *Principles of Demography"
memberikan definisi Demografi sebagai berikut.
'Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang
besar, komposisí dan distribusi penduduk dan perubahanperubahannya sepanjang
masa melalui bekerjanya S komponen demografi yaitu Kelahiran (Fertiiitas),
Kematian (Mortalitas), Perkawinan, MigraSi dan Mobilitas Sosial."

Saat ini jumlah penduduk dunia berjumlah 7,2 miliar jiwa dan jumlah ini akan terus
mengalami pertambahan pada masa-masa selanjutnya, dan diperkirakan pada tahun 2025
jumlahnya akan menjadi 8,1 miliar jiwa. Bahkan untuk tahun 2050 jumlahnya nanti akan
menjadi 9,3 miliar jiwa.2) Prediksi Pertumbuhan penduduk yang makin cepat ini dapat
dimengerti apabila kita melihat adanya penemuan Penicillin pada tahun 1930 dan program
kesehatan masyarakat yang makin meningkat sejak tahun 1960-an.3)
Dalam kajian ilmu organisasi dapat dipahami bahwa setiap pertambahan penduduk
selalu saja menimbulkan berbagai dampak dan setiap dampak tersebut harus dicarikan solusi
untuk diatur agar berlangsung secara teratur dalam satu tata organisasi yang terkontrol dan
tersistematis. Kepadatan penduduk bisa terjadi disamping Oleh faktor kelahiran juga
disebabkan Oleh faktor migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke
wilayah Iain yang disebabkan Oleh berbagai alasan tertentu, salah satu alasan yang dominan
adalah perubahan.
Setiap mereka yang ingin perubahan menginginkan untuk pindah ke tempat Iain yang
jauh lebih baik, dan migrasi dianggap sebagai salah satu Solusi untuk menyelesaikan masalah

11
tersebut, termasuk perubahan ke arah kesejahteraan yang lebih baik. Ketertarikan pada faktor
migrasi menyebabkan angka perpindahan terjadi kenaikan setiap waktunya. Untuk lebih
dalam dapat kita lihat pada faktor-faktor di bawah ini Faktor-faktor penarik antara Iain:
 Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki
lapangan pekerjaan yang cocok.
 Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
 Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
 Keadaan lingkungan dan keadaan hidup vang menyenangk.n iklim, perumahan,
sekolah dan fasilitas.fasilitas Iainnya.
 Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai ternpat berlindung.
 Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan. kebudayaan
sebagai daya tarik bagi orang-orang dan desa atau kecil.

3. Kedisiplinan
Ada banyak definisi kedisiplinan Yang bisa ditemukan. n.mun hubungan
kedisiplinan dengan kinerja dapat Kita lihat pendapat dikemukakan Oleh Robert Bacall"
yaitu, "Disiplin adalah sebuah Yang digunakan untuk menghadapi permasalahan kinerja;
proses melibatkan manajer dalam mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan
masalah-masalah kinerja kepada para karyawan".
Seorang manajer berkewajiban untuk mempertahankan kedisiplinan dalam
organisasi Yang dipimpinnya. Sanksi dan ketegasan Iainnya menjadi bagian Yang harus
dilihat sebagai konsekuensi menjadi seorang pegawai di suatu perusahaan. Dan
konsekuensi selalu diperoleh sebagai akibat dari perbuatan yang telah dilakukannya.
Bagi pihak perusahaan perlu menegakkan kebijakan peraturan dengan konsisten. karena
seperti dikatakan Oleh Robert L. Mathis dan John H. Jacksonm bahwa, "Peraturan
haruslah konsisten dengan kebijakan perusahaan, dan kebijakan haruslah konsisten
dengan tujuan perusahaan".
Sebenarnya semua itu dilakukan dengan tujuan agar kualitas kinerja SDM
perusahaan mengalami peningkatan. dan setiap pembuatan itu semua sudah melihat
dari berbagai segi dan sudut pandang. Ini sebagaimana ditegaskan lebih jauh Oleh
Robert L Mathis dan John H. Jackson2t' bahwa. "Kebijakan dan peraturan Sumber
Daya Manusia yang dirancang dengan baik haruslah bersifat konsisten, bisa
diaplikasikan, bisa dipahami, beralasan, dan disebarkan serta diinformasikan".

12
Penglihatan dari berbagai sudut pandang itu bertujuan agar maksimalitas pengambilan
keputusan menjadi lebih bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.

1. Reward and Punishment

Reward and punlshment dianggap dua kata yang paling melekat dalam membangun
suatu organisasi baik dilihat dari segi perspektif manajemen sumber daya manusia maupun
berbagai disiplin ilmu lainnya. Setiap karyawan Yang bekerja rata-rata tujuan utamanya
adalah memperoleh penghasilan. Sehingga keinglnan untuk mencari tempat bekerja dengan
Untuk memperkuat pemahaman kita ada baiknya kita lihat pendapat dari Anthony et al.
di bawah ini- Anthony et al. (1996:442-443) menyatakan Organisasi yang memiliki kualitas
manajemen yang baik juga mempunyai: (1) kebijakan SDM yang kuat bagi kompensasi,
promosi, pengembangan dan pelatihan; (2) komunikasi yang jelas tentang peluang pekerjaan
dalam perusahaan; (3) perencanaan karier berkualitas tinggi; dan (4) keseluruhan kualitas
lingkungan kerja.zo
Biasanya organisasi yang menerapkan konsep seperti ini umumnya mereka yang telah
matang. Namun bagi organisasi yang masih baru memungkinkan juga jika pendiri dan para
CEO-nya adalah mereka yang sebelumnya telah teriibat diberbagai perusahaan besar, seperti
perusahaan multinasional dan sejenisnya.
Untuk rnemberi kepuasan kepada para karyawan yang marnpu bekerja Secara
maksimal maka pertu diberi penghargaan. Gibson, Ivancevich & Donne-ly (1991) membagi
penghargaan menjadi dua, yaitu penghargaan intrinsik (intrinsic rewards) yang meliputi
penyelesaian tugas (task completion), pencapaian prestasi (achievement), otonomi (autonomy)
serta pengembangan pribadi (personal growth).29) Sedangkan penghargaan ekstrinsik
(extrinsic rewards) meliputi gaji dan upah (salary and wage), jaminan social, penghargaan
antar pribadi, serta promosi.

13
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
1. Definisi Motivasi
Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang diinginkan. Untuk memahami lebih dalam definisi motivasi ada baiknya kita
melihat beberapa pendapat para ahli berikut ini. Chung & Meggison menyatakan bahwa
"Motivation is defined as/ goal-directed behaviour. It concerns the level of effort one exerts in
pursuing a goal ... it's closely performancel) (motivasi dirumuskan sebagai perilaku yang
ditujukan pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat dilakukan oleh seseorang dalam
mengejar suatu tujuan berkaitan erat dengan kepuasan dan performansi pekerjaan).2)
Di Sisi lain menurut Santoso Soros03) "Motivasi adalah suatu kumpulan perilaku yang
memberikan landasan bagi seseorang bertindak dalam suatu cara yang diarahkan kepada
tujuan spesifik (specific goal directed way)."

2. Motivasi dan Kepemimpinan


Pemimpin di suatu organisasi memiliki peran kuat dalam membangun dan
menumbuhkan semangat motivasi di kalangan karyawan. Pemberian semangat motivasi
setiap individu berbeda-beda, dan semua itu bisa disesuaikan dengan keadaan dan kondisi
dimana individu yang bersang. kutan berada, Di Eropa Timur, uang merupakan motivator
yang paling efektif untuk para pekerja muda dibandingkan di Amerika.29) Tenaga kerja
Amerika mencerminkan tren sosial yang lebih menghargai penghargaan non-ekonomis.
Seorang pemimpin yang bijaksana tidak akan melakukan pernaksaan konsep
motivasi kepada para karyawannya di Iuar batas kemampuan para kary•awan yang
bersangkutan. Karena dasar dari pemahaman motivasi adalah menghargai proses
tercapainya tujuan-tujuan yang diharapkan. Pada kata proses tersebut pemimpin dituntut
untuk dapat melihat bahwa goal yang diperoleh dengan proses. Ini sebagaimana dikatakan
oleh Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah'l' bahwa, "...yaitu proses dimana para
pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para
pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan
tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi."
Seorang pemimpin yang tidak menghargai proses artinya pemimpin tersebut belum
layak untuk disebut sebagai seorang pemimpin atau pemimpin tersebut tidak
menempatkan dirinya sebagai pemimpin aspiratif. Namun lebih sebagai pemimpin yang

14
menerapkan konsep kekuasaan paksaan (coercive power) dalam memerintah para
karyawannya.
Pemimpin menyadari dengan memiliki karyawan yang berkualitas serta
bermotivasi tinggi dalam bekerja adalah sebuah asset yang bernilai tinggi. Namun
permasalahan Iain akan timbul jika seandainya karyawan yang berkualitas tersebut
sering meninggalkan tempat kerja. Dan ini dilakukan salah satu alasan yang paling utama
adalah disebabkan karena gaji di perusahaan tidak mencukupi dan ia berusaha mencari
pendapatan tambahan di luar. Maka persoalan akan timbul bagi pimpinan adalah jika ia
mengeluarkan karyawan tersebut, maka artinya jika itu dilakukan dibutuhkan biaya
(cost) dan waktu (time) untuk merekrut kembali karyawan baru yang memiliki kualitas
kerja seperti karyawan tersebut, plus ditambah biaya pelatihan (training) yang harus
diberikan kepada karyawan baru tersebut sebelum ia mulai bertugas.

3. Motivasi dan Produktivitas


Motivasi dan produktivitas adalah suatu bagian yang saling terkait satu sama lainnya.
Peningkatan motivasi kerja akan mempengaruhi peningkatan produktivitas, dan begitu
pula sebaliknya.
produktivitas dalam • Kohler's Dictionary for Accountant 1983 (dikutip Mulyono,
1993)38) didefinisikan sebagai hasil yang didapat dari proses produksi dengan
menggunakan satu atau lebih faktor produksi. Secara umum, pengertian produktivitas
dikemukakan orang dengan menunjukkan kepada rasio output terhadap input.39)
Sedangkan outputs bisa terdiri dari penjualan (safes), earnings (pendapatan), marketshare,
dan kerusakan (defects).

4. Motivasi dan Utang


Ada banyak penelitian dan analisis yang dikemukakan oleh banyak pihak bahwa
utang bisa memengaruhi seseorang untuk memiliki motivasi tinggi dalam bekerja. Dan
begitu pula sebaliknya. Kondisi ini timbulnya disebabkan oleh tekanan. Ketika orang
bekerja di bawah tekanan (underpresure) maka ia harus berjuang dengan kuat untuk
melunaskan pinjaman tersebut, termasuk tentunya membayar angsuran utang tersebut
setiap bulannya, dan jika ia tidak bisa membayarnya maka akan ada sangsi yang akan
diterima, termasuk reputasinya sebagai pebisnis akan turun karena bermasalah dengan
utang.

15
Beberapa pebisnis menganggap salah satu cara untuk menambah modal adalah
dengan mencari dari sumber luar (eksternal). Sumber eksternal tersebut meliputi:
 pinjaman dari perbankan,
 penerbitan obligasi,
 pinjaman dari leasing,
 pinjaman dari para mitra bisnis,
 dan sumber lainnya.

16

Anda mungkin juga menyukai