Anda di halaman 1dari 11

Komunikasi merupakan nafas dari keberlangsungan sebuah organisasi.

Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi. Hal


tersebut yang melatarbelakangi studi mengenai komunikasi organisasi.
Dimana komunikasi organisasi sendiri merupakan suatu jaringan
komunikasi antar manusia yang saling bergantung satu sama lainya
dalam konteks organisasi.
Dalam sebuah organisasi didalamnya terdiri atas orang-orang (organ)
yang memiliki tugas masing-masing serta saling berkaitan satu sama lain
sebagai suatu sistem tentu memerlukan komunikasi yang baik agar
kinerja oraganisasi berjalan dengan baik pula. Sehingga  apa yang
menjadi tujuanya dapat tercapai.

Pengertian Organisasi

Organisasi sendiri merupakan suatu unit sosial yang terdiri atas organ-
organ yang  memiliki tugas dan pembagian kerja masing-masing namun
saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain guna mencapi suatu
tujuan tertentu. Organisasi merupakan bagian penting dalam kehidupan
manusia dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bersama.

Berbagai macam organisasi baik formal maupun non formal hadir


ditengah tengah kehidupan manusia dan menjadi bagian penting
didalamnya. Misalnya saja yang paling dekat dengan kehidupan kita,
organisasi pengurus RT di lingkungan tempat tinggal, atau organisasi
pekerjaan dan perusahaan tempat kita bekerja bahkan instansi
pemerintah juga termasuk dalam organisasi yang sering kita jumpai.
(Baca juga: Komunikasi Islam)

Suatu satuan sosial dapat dikatakan sebagai organisasi  apabila


didalamnya terdapat organ-organ atau elemen-elemen yang menjalankan
tugasnya masing-masing. Menurut Henry Mintzbergz secara umum
sebuah  oranisasi setidaknya memiliki 5 elemen berikut.
1. The operating core, yaitu para pegawai yang melaksanakan
pekerjaan dasar yang berkaitan dengan produksi, baik barang maupun
jasa.
2. The strategic apex, yaitu seorang pemimpin atau Manajer teratas
yang bertanggungjawab penuh atas organisasi tersebut.
3. The middle line, yaitu para manager yang menjadi penghubung
antara operating core dengan strategic apex
4. The technostructure, yaitu mereka yang ditugaskan melaksanakan
suatu bentuk standarisasi secara khusus dalam organisasi.
5. The staff support, yaitu orang-orang yang mengisi unit staf yang
memberikan jasa guna mendukung jalanya organisasi.

Pengertian Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli

Menurut Arnold dan Feldman (1986) komunikasi organisasi adalah


suatu proses pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu
organisasi. Dimana didalamnya terdapat empat tahapan komunikasi
yang meliputi.

1. attention (Atensi/Perhatian)
2. comprehension (Komprehensi)
3. acceptance as true (Kebenaran/Fakta)
4. retention (Retensi) (Baca juga: Komunikasi Pemerintahan)

Pendapat lain dikemukakan oleh Pace dan Faules (2001), mereka


berpendapat bahwa komunikasi organisasi merupakan perilaku pengatur
organisasi yang terjadi diantara orang-orang dalam organisasi. Dan juga
bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan
memberi makna atas apa yang terjadi. Sementara itu,
menurut Wiryanto (2005) komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan organisasi didalam suatu kelompok. Baik itu formal
maupun informal dari suatu organisasi.
Teori
Berikut beberapa Teori terkait dengan komunikasi organisasi,
diantaranya:
 Teori Sistem Sosial

Teori ini menyatakan bahwa hubungan-hubungan antara orang-orang,


memungkinkan suatu organisasi bertahan jauh lebih lama dari pada
orang-orang biologis yang menduduki jabatan-jabatan tertentu dalam
organisasi. Sedangkan, Kats dan Khan lebih lanjut menyatakan bahwa
beberapa hubungan yang terjalin antara orang-orang dalam  organisasi
lebih penting ketimbang hubungan atar jabatan formal tertentu

 Teori Public Relations

Teori ini menyatakan bahwa Public relation adalah keseluruhan upaya


yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Upaya ini
dilakukan dalam rangka menciptakan dan dan memelihara niat baik serta
saling pengertian diantara organisasi dan khalayaknya. Salah satu ahli
yang mengemukakan teori ini adalah Jefkins.

 Teori Kepemimpinan

Dalam terori ini, dikatakan bahwa pemimpin adalah sosok yang


membantu anggota untuk memenuhi kebutuhannya serta tujuan
kelompok secara bersama-sama. Hersey memformulasikan empat tugas
seorang pemimpin, antara lain”

1. Telling, Pemimpin harus mampu memberi informasi secara lugas.


2. Selling, pemimpin harus mampu memberikan petunjuk.
3. Participating, pemimpin harus mampu menjalin kerjasama yang
baik.
4. Delegating, pemimpin harus mampu mengambil keputusan.

 Teori Kontinum

Teori ini menjelaskan tujuh hal sebagai berikut :

1. Manajer membuat keputusan lalu mengumumkan secara tegas.


2. Manajer membuat keputusan dan memberi pilihan.
3. Manajer mengemukakan keputusan dan memberi kesempatan
untuk mempertanyakannya
4. manajer mengumumkan keputusan sementara yang masih dapat
diubah
5. Manajer menentukan batasan dan bawahan diminta memutuskan
6. Manajer mempersilahkan bawahan mengambil keputusan

 Teori Empat Sistem

Linker menjelaskan bahwa terdapat empat gaya kepemimpinan dalam


organisasi yaitu :

1. penguasa mutlak
2. penguasa semi mutlak
3. penasihat
4. Pengajak serta

 Teori Kepribadian Perilaku

Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat menentukan


keefektifan dari sebuah kepemimpinan. Dimana hal tersebut juga
berpengaruh pada sifat-sitat dan prestasi dari pengikutnya.
Fungsi Komunikasi Organisasi
Menurut Sendjaja (1994),  fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu ;

1. Fungsi Informatif – Organisasi diartikan sebagai suatu sistem


pemrosesan informasi, dimana setiap anggota organisasi diharapkan
mampu memberi dan menerima informasi dengan baik guna kelancaran
dalam menjalankan apa yang menjadi tugasnya.
2. Fungsi regulatif – Berkaitan dengan peraturan-peraturan dan
pedoman yang berlaku dalam suatu organisasi. (Baca juga: Komunikasi
Sosial)
3. Fungsi persuasif – Merupakan cara lain dari perintah. Dimana
kebanyakan pemimpin organisasi lebih memilih menggunakan cara
persuasif dari pada perintah kepada bawahannya. Hal ini
dikarenakanasumsi terkait penggunaan cara yang lebih halus akan
menyebabkan seseorang lebih menghargai suatu tugas yang dibebankan
kepadanya.
4. Fungsi Integratif – Berkaitan dengan penyediaan saluran yang
memungkinkan setiap anggota organisasi untuk dapat melaksanakan
tugas dan pegerjaanya dengan baik.
Pendekatan Komunikasi Organisasi
Terdapat beberapa pendekatan komunikasi terhadap organisasi,
diantaranya :

 Pendekatan Sistem

Karl Weick merupakan salah satu ahli yang mempelopori pendekatan


sistem dalam studi komunikasi organisasi. Ia menganggap bahwa  sistem
hierarki, garis komunikasi, dan prosedur operasi standar merupakan
musuh dari sebuah organisasi. Selain itu, Weick berpandangan bahwa
organisasi sebagai suatu kehidupan organis. Organisasi harus mampu
beradaptasi dalam berbagai kondisi dan perubahan.
Menurutnya, organisasi akan berkembang ketika para anggota memiliki
kebebasan dan komunikasi interaktif. Weick juga melihat bahwa
organisasi sebagai suatu proses evolusioner yang bersandar pada tiga
rangkaian proses yaitu penentuan, seleksi dan penyimpanan.

 Pendekatan Budaya

Clifort Greetz berpendapat bahwa organisasi merupakan bagian dari


suatu budaya. Organisasi adalah cara hidup bagi para anggota. Cara
tersebut digunakan untuk membentuk sebuah realita bersama
serta menjadi pembeda dengan budaya lainya.
Kemudian, budaya dalam organisasi diciptakan oleh interaksi-interaksi
para anggotanya. Interaksi yang sudah bagian dari aktifitas sehari-hari
dalam organisasi ini kemudian membentuk suatu budaya dalam
organisasi tersebut, Aktifitas-aktifitas dari para anggota diantaranya
meliputi cerita, simbol-simbol serta aktifitas lainya. Sehingga, dari
aktivitas tersebut, muncullah seperangkat pemahaman dalam organisasi
yang kemudian menjadi budaya organisasi.

 Pendekatan Kritik

Pandangan ini menganggap bahwa kepentingan organisasi sudah


mendominasi hampir disemua segi kehidupan dalam masyarakat. Pada
hakikatnya, kehidupan kita banyak ditentukan oleh keputusan yang
menyangkut kepentingan-kepentingan organisasi seperti perusahaan.
Dimana komunikasi menjadi medium utama didalamnya.
Konsep Komunikasi Organisasi
Goldhaber menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses
menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan
yang saling tergantung satu sama lain.

Kemudian, Ia juga menjelaskan bahwa komunikasi organisasi bertujuan


untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti dan selalu berubah ubah.
Lebih lanjut ia menjelaskan tujuh konsep dalam komunikasi organisasi

 Proses: Organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang dinamis.


Oleh karena itu, proses dibutuhkan agar dapat menciptakan serta saling
menukar pesan diantara anggotanya. Dimana gejala ini terjadi secara
terus menerus sehingga dikatakan sebagai suatu proses. 

 Pesan: Dalam komunikasi organisasi pesan menjadi suatu hal


yang sangat penting. Seseorang dalam organisasi harus mampu
menciptakan dan menerima pesan dengan baik dan pesan yang baika
adalah pesan yang mampu diterima sama seperti apa yang disampaikan

 Jaringan: Organisasi ibarat sebuah jaringan yang terdiri atas
serangkaian seri. Seri ini terdiri atas sekumpulan orang yang menduduki
posisi atau jabatan tertentu. Sekumpulan orang tersebut kemudian
menjalankan tugas, fungsi, dan perannya masing-masing dalam sebuah
organisasi.
 Keadaan Saling Tergantung: Hal ini sudah menjadi sifat
organisasi sebagi suatu sistem terbuka. Ketergantungan dibutuhkan
bilamana suatu bagian tidak berfungsi sebagaimana mestinya akan
mengganggu kinerja dari bagian lain juga. 

 Hubungan: Organisasi sebagai suatu sistem sosial. Fungsi dari


beberapa bagiannya dijalankan oleh manusia bergantung kepada
hubungan diantara manusia-manusia itu sebagai anggotanya.

 Lingkungan: Lingkungan adalah semua totalitas baik fisik


maupun sosial yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan
mengenai individu dalam suatu sistem yang disebut organisasi.
lingkungan ini dapat dibedakan atas lingkungan internal dan eksternal
organisasi. 
 Ketidakpastian: Dalam komunikasi organisasi, posisi
ketidakpastian disini adalah untuk memenuhi kesediaan informasi yang
tersedia juga informasi yang diharapkan.

Makna Komunikasi Organisasi

 Perspektif Subjektif

Dalam perspektif ini pemaknaan komunikasi organisasi sebagai proses


penciptaan makna atas interaksi diantara unit-unit organisasi yang
menciptakan mengelola, bahkan mengubah organisasi. Fokus dalam
pemaknaan yaitu sebuah cara yang dilakukan individu sebagai anggota
organisasi berinteraksi dan menciptakan makna atas peristiwa
komunikasi yang terjadi.

Perspektif Objektif

Dalam perspektif ini ditekankan tentang pemaknaan komunikasi


organisasi.  Penekanan dapat dilihat dari perannya sebagai pertunjukan
dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi dalam suatu
organisasi.
Selain itu, fokus dalam pemaknaan ini adalah penanganan pesan yang
meliputi, menerima, menafsirkan dan bertindak berdasar informasi yang
diperoleh dalam suatu organisasi. Komunikasi disini dipandang sebagai
alat untuk merekayasa organisasi yang memungkinkan individu mampu
beradaptasi dalam lingkungan organisasi.

Arah Komunikasi Organisasi

1.Komunikasi kebawah

Komunikasi kebawah merupakan alur komunikasi yang mengalir dari


individu pada tingkat hierarki atas kepada individu yang berada pada
tingkat hierarki bawah. Dapat diartikan pula sebagai alur komunikasi
antara atasan dan bawahan. bentuk komunikasi kebawah yang paling
umum adalah instruksi kerja.

2.Komunikasi keatas

Komunikasi keatas merupakan arah dan alur komunikasi yang


membawa informasi dari tingkat bawah ke tingkat atas dalam suatu
organisasi, yang artinya komunikator berada pada tingkat bawah dan
komunikan merupakan tingkat atas.

Dapat diartikan pula sebagai suatu alur komunikasi dari bawahan ke


atasan. komunikasi keatas ini mencakup saran, keluhan dan hal hal lain
yang mana  dalam sebuah organisasi yang besar komunikasi keatas sulit
mencapai taraf efektif

3.Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang memiliki


banyak fungsi dalam organisasi.  Bentuk komunikasi ini diperlukan
untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai fungsi dalam
organisasi sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Komunikasi horizontal umumnya sering diabaikan padahal penting
dalam penggunaanya sebagai contoh agar tidak terjadi tumpang tindih
tugas wewenang dalam organisasi maka diperlukan komunikasi
horizontal atar pihak terkait.

Bentuk Komunikasi Organisasi

A. Komunikasi Internal

Komunikasi internal merupakan komunikasi yang berlangsu dalam unit-


unit, indiviu-individu (anggota) didalam internal suatu organisasi.
komunikasi internal dibagi menjadi dua yaitu :

1. Komunikasi Personal

komunikasi personal merupakan komunikasi yang terjadi diantara


individu dengan individu anggota orgabisasi. Dalam komunikasi
personal ini terdapat dua macam yaitu komunikasi tatap muka dan
komunikasi bermedia

2. Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang dengan


suatu kelompok (bidang) tertentu, atau antar kelompok secara tatap
muka dalam suatu organisasi.

B. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara organisasi


dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi eklsternal ini dibagi
menjadi dua yaitu :

1. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak.


2. komunikasi dari khalayak kepada organisasi.

Dimensi Komunikasi Organisasi


 Dimensi Internal

Dimensi internal ini meliputi diri organisasi secara keseluruhan yaitu ;

1. komunikasi antara individu anggota organisasi.


2. komunikasi antara individu dengan bagian (berdasar Fungsi) dalam
organisasi.
3. komunikasi antara beberapa bagian (berdasar fungsi) dalam
organisasi.
4. komunikasi antara pemimpin dengan bawahannya.

 Dimensi Eksternal

Dimensi eksternal komunikasi orgabisasi meliputi komunikasi


organisasi dengan khalayak dan sebaliknya khalayak dengan organisasi.
yang menjadi khalayak disini adalah ;

1. Pers Relation (Relasi publik).


2. Goverment Relation (Relasi pemerintahan).
3. Comunity Relation (Relasi komunitas).
4. Supplier Relation (Relasi pengirim pesan).
5. Customer Relation (Relasi penerima pesan).
Manfaat Mempelajari Komunikasi Organisasi
Sebagaimana dijelskan diawal kehidupan kita tak dapat dipisahkan dari
sebuah organisasi. oleh karenanya penting bagi kita untuk mempelajari
komunikasi organisasi. Dengan mempelajari studi ini, kita menjadi
paham posisi kita dalam sebuah organisasi baik formal dalam pekerjaan
maupun dilingkungan masyarakat.

Dengan pemahaman yang kita miliki, harapannya kita mampu


menyesuaikan diri dan menempatkan diri dengan baik dalam organisasi
tersebut. Bagaimana kita bertindak dan bersikap dengan atasan maupun
dengan bawahan juga dengan anggota organisasi yang lain akan menjadi
lebih baik saat kita mengetahui teorinya.
Terlebih bilamana kita menjadi seorang pemimpin dalam organisasi,
dengan mempelajari studi komunikasi organisasi, kita menjadi paham
bagaimana menjalankan kepemimpinan yang baik guna mencapai tujuan
organisasi yang kita pimpin.

Anda mungkin juga menyukai