RIA AMBARWATI
Latar belakang Diklat
Dictionary of Education :
1. Proses mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk – bentuk tingkah laku
lainnya dalam masyarakat
2. Proses social dimana seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang
terpilih dan terkontrol, khususnya yang dating dari sekolah, sehingga memperoleh
dan mengembangkan kemampuan social dan individu yang optimum
Pengertian Pelatihan
Salah satu bentuk proses pendidikan melalui training sasaran belajar atau pendidikan
yang akan memperoleh pengalaman belajar dan menimbulkan perubahan perilaku
Proses membantu sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi untuk
memperoleh efektifitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan
datang melalui pengembangan skills, knowledge dan attitude (Sherwood dan Best,
1958)
Bagian dari Pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan
meningkatkan ketrampilan di luar system Pendidikan yang berlaku , dalam waktu
singkat dan metode yang mengutamakan praktek daripada teori
Ciri khas pelatihan
Menitikberatkan pada ketrampilan (pengembangan psikomotor)
Peserta dapat meningkatkan ketrampilan melalui suatu proses
belajar yang didasari pengetahuan dan sikap
Praktek sangat dipentingkan, karena peserta akan menerapkan
pengetahuan yang diperoleh
Waktu relatif pendek
Kerangka piker sistematis proses pelatihan
Pengelola Upaya
Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat
Pembangunan kesehatan :
Program kesehatan
menurunkan AKI, AKB,
Gizi Buruk, Stunting
Peningkatan kapasitas
kader
Masyarakat ???
Ekonomi
Pemberdayaan masyarakat
a. Prinsip Partisipasi
Pembelajaran biasanya akan lebih cepat dan bertahan lama apabila peserta
belajar terlibat secara aktif. Partisipasi akan meningkatkan motivasi dan
empati terhadap proses belajar. Dengan keterlibatan secara langsung,
peserta dapat belajar lebih cepat dan memahaminya lebih lama
b. Prinsip Repetisi
Repetisi akan memperkuat suatu pola ke dalam memori seseorang. Belajar
dengan pengulangan kunci-kunci pokok dari ide-ide akan dengan mudah
dapat diingat kembali bila diperlukan
c. Prinsip Relevansi
Belajar akan lebih efektif apabila materi yang dipelajari bermakna atau
mempunyai relevansi dengan kebutuhan seseorang
d. Prinsip Pengalihan Pengetahuan dan Keterampilan
Pengalihan pengetahuan dan keterampilan bisa terjadi karena
penerapan teori dalam situasi yang nyata atau karena praktek
yang bersifat simulasi
e. Prinsip Umpan Balik
Peserta pelatihan dapat mengetahui tercapai tidaknya tujuan
pelatihan. Peserta termotivasi untuk mengetahui perubahan yang
terjadi di dalam dirinya, baik kemampuan, keterampilan, maupun
kepribadian dan termotivasi untuk menyesuaikan tingkah laku
mereka untuk secepat mungkin meningkatkan kemajuan
belajarnya.
KOMPONEN DIKLAT
Masukan sarana (instrument input)
meliputi keseluruhan sumber dan fasilitas yang menunjang kegiatan
belajar. Masukan sarana dalam pelatihan ini mencakup kurikulum,
tujuan pelatihan, sumber belajar, fasilitas belajar, biaya yang
dibutuhkan dan pengelola pelatihan
4. Proses (process)
Yaitu kegiatan interaksi edukatif yang terjadi dalam pelaksanaan
kegiatan pelatihan antara sumber belajar dengan warga belajar
peserta pelatihan
5. Keluaran (output)
Yaitu lulusan yang telah mengalami proses pembelajaran pelatihan
6. Masukan lain (other input)
Yaitu daya dukung pelaksanaan pelatihan, seperti pemasaran,
lapangan kerja, informasi dan situasi sosial-budaya yang
berkembang
7. Pengaruh (impact)
Yaitu yang berhubungan dengan hasil belajar yang dicapai oleh
peserta pelatihan, yang meliputi peningkatan taraf hidup,
kegiatan membelajarkan orang lain lebih lanjut, dan
peningkatan partisipasi dalam kegiatan sosial dan
pembangunan masyarakat
Model Siklus Diklat
Strategi
Evaluasi
Pendekatan
Penyusunan
Pelaksanaan
Bahan
Pusdiklat Depdiknas
Melaksanakan
Penilaian Kebutuahn
Mengembangkan
Tujuan Diklat
Mengukur Hasil
Desain Kurikulum
Diklat
Desain
Pendekatan
Evaluasi
Parker
1. Terjadi perubahan perilaku peserta :
- tidak tahu menjadi tahu
- tidak trampil menjadi trampil
- sikap keliru ............... Lebih baik dan benar
KURIKULUM DIKLAT:
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PELATIHAN UMUM
ANALISIS INSTRUKSIONAL DAN KHUSUS
+ -
Penghargaan
+ Tidak perlu
pelatihan
Supervisi
Bimbingan
PENGETAHUAN
dan
KETERAMPILAN
Pelatihan
- Penghargaan
Supervisi
Pelatihan
Bimbingan
PROSES PENGKAJIAN DIKLAT
Langkah-langkah proses pengkajian kebutuhan diklat :
1. Mengidentifikasi masalah organisasi
2. Merumuskan masalah yang dihadapi organisasi
3. Menentukan penyebab timbulnya masalah :
a. Faktor penyebab lain (lingkungan, sarana dll)
- menentukan cara pemecahan masalah
- non pelatihan
b. Faktor kemampuan (pengetahuan, sikap dan
ketrampilan)
4. Mementukan standart kemampuan
5. Menentukan cara pengukuran kemampuan
6. Mengukur tingkat kemampuan yang ada
7. Menentukan cara meningkatkn kemampuan :
a. pelatihan
b. Supervisi / bimbingan
c. Pedoman kerja
d. penugasan
Pimpinan organisasi harus mengenali atau menyadari adanya
masalah pada unit kerjanya
Tugas pimpinan mengidentifikasiadanya masalah dengan
melihat kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan hasil
kerja
Masalah tersebut dapat dipecahkan secara simultan atau
sendiri-sendiri.
MERUMUSKAN MASALAH YANG DIHADAPI
Tujuan diklat :
adalah tujuan yang harus dicapai setelah
peserta selesai mengikuti Diklat & harus
menampung kompetensi yang diharapkan.
Tujuan diklat terdiri dari :
•Rincian
kompetensi
untuk mencapai
Khusus kompetensi akhir
Tujuan Umum
(Tujuan Pembelajaran Umum = TPU)
Dalam merumuskan tujuan umum tidak
disertakan uraian tentang tolok ukurnya.
Contoh :
Setelah mengikuti mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan memahami
penyusunan kerangka acuan pelatihan
Pada akhir mata kuliah diklat , diharapkan
mahasiswa mampu menyususn proposal
pelatihan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
TPK adalah penjabaran dari tujuan
pembelajaran umum
Mahasiswa/dosen/guru
A
mampu meneliti dengan terampil
B
dalam bidang diklat
C
Sesuai dengan pedoman yang diberikan
D
Contoh 2 :
KONSEP KURIKULUM
Pengertian
Dimensi Kurikulum
Fungsi
Prinsip
ETIMOLOGIS
❖Currerre
to run = berlari
❖Curriculum:
Jarak yang harus ditempuh dari start hingga finish
❖Kamus Webster’s:
Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh siswa
untuk dapat dinyatakan lulus atau mendapatkan ijazah.
DEFINISI KURIKULUM-1-
65
PENDAPAT AHLI
• Sejumlah mata pelajaran atau ilmu pengetahuan yang
harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai suatu
tingkat tertentu atau ijazah
Robert Zais (1976)
KURIKULUM
1.Dimensi IDE
bersifat dinamis, dalam arti akan
selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman,
dijadikan langkah awal minat
dalam pengembangan dan
kurikulum,
yaitu ketika melakukan studi pendapat. Dari sekian
kebutuhan program,
banyak ide-ide yang berkembang tuntutan
dalam studi pendapat
masyarakat, ilmu
tersebut, maka akan dipilihpengetahuan
dan ditentukan ide-idedan
mana
yang dianggap paling kreatif, inovatif, dan konstruktif
teknologi
2. Dimensi Rencana Tertulis
Dimensi kurikulum sebagai
rencana tertulis biasanya
tertuang dalam suatu dokumen
tertulis
3. Dimensi Realita
merupakan kurikulum yang
sesungguhnya terjadi di lapangan
(existing)
4. Dimensi Hasil
Untuk menjamin hasil belajar
dapat dicapai
2.Fungsi korektif
• rambu-rambu untuk memperbaiki kesalahan,
menyempurnakan atau mengganti kurikulum dalam
dimensi sebagai rencana
3.Fungsi konstruktif
• arah yang jelas bagi pelaksanaan, pengembangan dan
pembinaan kurikulum
FUNGSI KURIKULUM
TUJUAN
KURIKULUM
KOMPONEN KURIKULUM
PELATIHAN
KOMPONEN KURIKULUM
1. Pendahuluan
2. Peran, Fungsi
3. Kompetensi
4. Tujuan Pelatihan
5. Struktur Program
6. GBPP
7. Diagram Proses Pembelajaran
8. Peserta, Pelatih, Penyelenggara
9. Tempat Penyelenggara
10.Evaluasi
11.Sertifikat
Langkah 3
PENYUSUNAN KURIKULUM
PELATIHAN
I. Komponen Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Filosofi Pelatihan
78
I. Komponen Pendahuluan
Diisi dengan:
Hal-hal yang melatarbelakangi pelatihan yang
akan disusun kurikulumnya tersebut---
diperlukan
79
I. Komponen Pendahuluan
81
II. Peran dan Fungsi
Diisi dengan:
Peran yang akan diberikan kepada peserta setelah
mengikuti pelatihan tersebut
82
Contoh
Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta
berperan sebagai dokter yang dapat
memberikan pelayanan spesialisasi
kesehatan anak, khususnya pada bayi di
tempat tugasnya sesuai dengan kewenangan
dan prosedur yang telah ditentukan
I. Komponen Pendahuluan
Diisi dengan:
Fungsi yang harus dilakukan oleh orang yang
memiliki peran sesuai rumusan peran
Fungsi
Dalam melaksanakan perannya peserta
berfungsi dalam:
1. Melakukan penatalaksanaan penanganan
kegawatdaruratan pada neonatus
2. Melakukan pemberian ASI pada neonatus
3. Melakukan pemeriksaan fisik
4. Melakukan penatalaksanaan sepsis pada
neonatus
5. Melakukan beberapa prosedur penting pada
neonatus
6. Melakukan perawatan dengan metoda kanguru
III. Kompetensi
Diisi dengan:
Kemampuan yang harus dimiliki oleh orang yang
dilatih agar dapat menjalankan tugas yang
ditetapkan sesuai dengan perannya
86
RUMUSAN
Kompetensi
Kognitif
Afektif Domain
Psikomotorik
87
Patokan Rumusan Kompetensi
Benjamin Bloom Robert Gagne
• mendefinisikan
Knowing • menami • mendefinisikan
• menyebutkan Discrimination • mengingat
• menamai
• menjelaskan
Compre- • mendiskusikan
hending • mengidentifikasi
• menerapkan
Defined • mendiskusikan
Applying • Melakukan/memprakekkan Concept • mengidentifikasi
• demonstrate
• mengaktegorikan • menerapkan
Analyzing • membandingkan Rule or
• omengorganisasikan
Principle
• mendiskusikan
• mengkritisi
Evaluating • mengevaluasi
• memilih
• menganalisis
Problem
• Menyusun/membuat • mensintesis
Creating • merancang Solving
• mengevaluasi
• merencanakan
Patokan Rumusan Kompetensi
Type of Task Examples Type of Task Examples
Assimilative mendengar Communicative mendiskusikan
menulis menyajikan
membaca mendebatkan
Information mengumpulkan Productive menciptakan
Handling mengurutkan memproduksi
mengkalisifikasi menulis
menganalisis menggambar
menyusun
Adaptif Memodelkan/ memadukan
mencontohkan
mensimulasikan Experiential Mengeksperimen
menyelidiki
menerapkan
menampilkan
Contoh
Kompetensi Untuk melaksanakan peran dan fungsinya
tersebut, diperlukan kompetensi:
1.Melakukan resusitasi pada neonatus
2.Melakukan stabilisasi pada neonatus
3.Melakukan terapi oksigen
4.Melakukan penatalaksanaan transportasi neonatus
5.Melakukan inisiasi menyusui dini
6.Menerapkan pemberian ASI pada neonatus
7.Melakukan penatalaksanaan nutrisi pada neonatus
8.Melakukan pemeriksaan fisik pada neonatus
9.Melakukan penatalaksanaan sepsis pada neonatus
10.Melakukan beberapa prosedur penting pada neonatus
11.Melakukan perawatan dengan metode kanguru
V. Sruktur Program
Materi Dasar
1. Merupakan materi yang menjadi dasar dalam pencapaian
kompetensi yang akan dicapai
2. Presentase: maksimal 15 atau 20% dari total jam
pelatihan kesesluruhan
3. Untuk pelatihan teknis profesi atau upaya kesehatan
(keterampilan psikomotorik) maka semakin kecil proporsi
materi dasar akan semakin bagus
4. Disebut juga sebagai materi yang Should(sebaiknya) know
Tujuan Khusus
V. Struktur Program
Materi Inti
1. Merupakan materi yang harus dikuasai dalam
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan pada
tujuan khusus pelatihan
2. Persentase materi ini merupakan presentase
terbesar minimal 60% atau 70% dari total jam
pelatihan. Semakin besar proporsi materi inti
maka semakin bagus
3. Disebut juga sebagai materi yang Must(harus)
Know
Tujuan Khusus
V. Struktur Program
Materi Penunjang
1. Merupakan materi yang menunjang keberlangsungan proses pembelajaran
dan mendukung pencapaian kompetensi
2. Prosentase untuk materi ini sama dengan materi dasar 15-20%,
makin sedikit makin bagus
3. Disebut juga sebagai materi yang Nice(baik) to know
No Materi Waktu
Struktur Program
T P PL/OL Total
A Materi Dasar
1. Kebijakan
2. dst
Sub Total
B Materi Inti
1.
2.
3. dst
Sub Total
C Materi Penunjang
1.
2.
Sub Total
Jumlah . jpl . jpl ..jpl .. jpl
Jam Pelatihan (JPL)
Pada pembuatan struktur program ini juga ditentukan
alokasi waktu yang diperlukan untuk tiap materi
Terdiri dari:
1. T: Teori,
2. P: Penugasan,
3. PL:Praktik lapangan
Analisis Materi
Merupakan langkah untuk menentukan pokok bahasan pada setiap materi,
jika memungkinkan hingga sub pokok bahasan
Setiap satu materi sekurang-kurangnya memiliki 2 pokok bahasan (jika
hanya ada satu pokok bahasan dijadikan satu materi)
Kegunaan analisis materi: memudahkan bagi kita dalam menyusun GBPP
VI. GBPP
Analisis Materi
Merupakan langkah untuk menentukan pokok bahasan pada setiap
materi, jika memungkinkan hingga sub pokok bahasan
sekurang-kurangnya memiliki 2
Setiap satu materi
Format GBPP
Tujuan Pokok Bahasan/ Metoda Media dan Alat Referensi
Pembelajaran Sub Pokok Bantu
Khusus (TPK) Bahasan Pembelajaran
VI. GBPP
Diisi dengan:
Susunan atau urutan kegiatan yang dilakukan mulai
dari pelatihan dibuka hingga pelatihan berakhir
atau ditutup
contoh
Pengertian
C. POKOK BAHASAN :
1. SAP
a. latar belakang
b. Pengetian kurikulum-GBPP-SAP
c. hubungan kurikulum-GBPP-SAP
d. Kedudukan penyusunan SAP
e. Komponen SAP
f. Tujuan Penyusunan SAP
g. Manfaat Penyusunan SAP
2. Penyusunan SAP
a. Penulisan tujuan Pembelajaran
b. Penulisan kegiatan Pembelajaran
c. Penulisan metoda Pembelajaran
d. Penulisan alat bantu Pembelajaran
e. Evaluasi Pembelajaran
f. Penulisan materi Pembelajaran
Persiapan
Pelaksanaan / langkah –langkah
Evaluasi
PROSES PELATIHAN
INPUT OUTPUT
PROSES (Tujuan Diklat)
CTJ Peserta
1. Materi Dasar DISKUSI mampu
2. Materi Inti
SIMULASI memahami
3. Materi Penunjang
4. Lain-lain PKL ……………
dll
SEMINAR
A. MATERI DASAR/MD : (15 -20%)
Dasar pembekalan kepada pegawai
Dasar ilmu yg menjadi fondasi MI
3. Untuk memperluas wawasan peserta
4. Sasaran K & A
5. Memuat hal-hal yang mendasari
latihan tersebut.
B. MATERI INTI / MI : (60 -70%)
2.
3.
4.
METODE DIKLAT
• Suatu pembicaraan oleh satu orang tanpa ada orang lain atau
sedikit sekali orang yang terlibat. Metode pelatihan jenis ini
merupakan metode pelatihan yang dilakukan di dalam ruang kelas.
• Kelebihan : jumlah pesertanya besar, materi yang disampaikan
berdasarkan konsep/teori, dan tujuannya memberikan
pengetahuan pada tingkat tertentu.
• kelemahan : peserta menjadi bosan, kuliah/materi dapat hilang
bila tidak dimengerti, dan pengajar harus memberikan contoh yang
relevan.
Pertukaran pengetahuan,
• Ide dan pendapat mengenai suatu pokok tertentu dengan
bebas di antara peserta dan pengajar.
• Kelebihan : peserta mudah berubah pendirian, ingin
memperkaya ide/wawasan, ingin memanfaatkan pengetahuan
dan pengalaman orang lain, pengajar ingin mendapat umpan
balik, dan jumlah peserta tidak banyak.
• kelemahan : pembicaraan dapat menyimpang, perdebatan
peserta, peserta pasif/dominan, sehingga pengajar harus
bertindak sebagai penengah.
Peragaan/ Demonstrasi
by Ria Ambarwati
Pengertian
Dasar penyusunan anggaran rencana
Anggaran merupakan kebutuhan dana/uang untuk suatu kegiatan atau program yang telah
kegiatan atau program dalam suatu organisasi disusun dan kemudian diperhitungkan
berapa biaya yang diperlukan untuk
Budget atau penyusunan anggaran merupakan rencana melaksanakan kegiatan tersebut,
operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bukan dari jumlah dana yang tersedia
bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dan bagaimana dana tersebut
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam dihabiskan
kurun waktu tertentu
Tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) dibagi menjadi 6 tingkatan dari
jenjang terendah sampai tertinggi yang dilambangkan dengan C (Cognitive), yaitu :
C1 (Pengetahuan/Knowledge), C2 (Pemahaman/Comprehension),
C3 (Penerapan/Application), C4 (Analisis/Analysis), C5 (Sintesis/Synthesis), serta
C6 (Evaluasi/Evaluation).
MENGINGAT (C1)
• Mengetahui…. Misalnya : istilah, fakta, aturan, urutan, metoda
• Menemukenali (identifikasi)
• Mengingat kembali
• Membaca
• Menyebutkan
• Melafalkan/melafazkan
• Menuliskan
• Menghafal
• Menyusun daftar
• Menggarisbawahi
• Menjodohkan
• Memilih
• Menyatakan
MEMAHAMI (C2)
• Menjelaskan * menguraikan
• Mengartikan * membedakan/menyadur
• Menginterpretasikan * meramaikan
• Menceritakan * memperkirakan
• Menampilkan * menerangkan
• Memberi contoh * menggantikan
• Merangkum * menarik kesimpulan
• Menyimpulkan * meringkas
• Membandingkan * mengembangkan
• Mengklarifikasikan * membuktikan
• Menunjukkan
MENERAPKAN (C3)
• Melaksanakan * melakukan
• Mengimplementasikan * membuktikan
• Menggunakan * menghasilkan
• Mengonsepkan * memperagakan
• Menentukan * melengkapi
• Memproseskan * menyesuaikan
• Mendemonstrasikan * menemukan
• Menghitung
• Menghubungkan
MENGANALISIS (C4)
• Mendiferensiasikan * Menyeleksi
• Mengorganisasikan * Memilih
• Mengatribusikan * Membandingkan
• Mendiagnosis * Mempertentangkan
• Memerinci * Menguraikan
• Menelaah * Membagi
• Mendeteksi * Membuat diagram
• Mengaitkan * Mendistribusikan
• Memecahkan * Menganalisis
• Menguraikan * Memilah-milah
• Memisahkan * Menerima pendapat
• Menyeleksi
MENGEVALUASI (C5)
• Menilai berdasarkan norma internal. misalnya : hasil karya, mutu karangan, dll.
• Mengecek * Mengkritik
• Mengkritik * Menilai
• Membuktikan * Mengevaluasi
• Mempertahankan * Memberi saran
• Memvalidasi * Memberi argumentasi
• Mendukung * Menafsirkan
• Memproyeksikan * Merekomendasi
• Memperbandingkan * Memutuskan
• Menyimpulkan
MENCIPTAKAN (C6)
• Menghasilkan. Misalnya : klarifikasi, karangan, teori * Mengkombinasikan
• Menyususn. Misalnya : laporan, rencana, skema, program, proposal * Mengarang
• Membangun * Merancang
• Merencanakan * Menciptakan
• Memproduksi * Mendesain
• Mengkombinasikan * Menyusun kembali
• Merangsang * Merangkaian
• Merekonstruksi * Menyimpulkan
• Membuat * Membuat pola
• Menciptakan
• Mengabstraksi
• Mengkategorikan
RANAH AFEKTIF (A)
Pada ranah afektif meliputi ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi, serta
derajat penerimaan atau penolakan suatu obyek dalam kegiatan belajar mengajar. Ranah afektif
dibagi menjadi 5 kategori yaitu : Receiving/Attending/Penerimaan, Responding/Menanggapi,
Valuing/Penilaian, Organization/Organisasi/Mengelola, serta Characterization/Karakteristik
MENERIMA (A1)
• Menanyakan
• Memilih
• Mengikuti
• Menjawab
• Melanjutkan
• Memberi
• Menyatakan
• Menempatkan
MENANGGAPI (A2)
• Menjawab * Menyetujui
• Membantu * Menampilkan
• Mengajukan * Melaporkan
• Memgompromikan * Memilih
• Menyenangi * Mengatakan
• Menyambut * Memilah
• Mendukung * Menolak
MENILAI (A3)
• Menunjukkan * Mengusulkan
• Melaksanakan * Membedakan
• Menyatakan pendapat * Membimbing
• Mengambil Prakarsa * Membenarkan
• Mengikuti * Menolak
• Memilih * Mengajak
• Ikut serta
• Menggabungkan diri
• Mengundang
MENGELOLA (A4)
• Menganut * Pendapat
• Mengubah * Memadukan
• Menata * Mengelola
• Mengklarifikasikan * Menegosiasi
• Mengombinasikan * Merembuk
• Mempertahankan
• Membangun
• Membentuk
• Pendapat
MENGHAYATI (A5)
• Bertindak
• Menyatakan
• Memperhatikan
• Melayani
• Membuktikan
• Menunjukkan
• Bertahan
• Mempertimbangkan
• Mempersoalkan
RANAH PSIKOMOTOR (P)
Pada ranah psikomotor meliputi kompetensi dalam melakukan pekerjaan dengan melibatkan
anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik/motorik yang terdiri dari
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan
kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Kategori-kategorinya diantaranya : meniru,
memanipulasi, pengalamiahan, serta artikulasi.
MENIRU (P1)
• Menafsirkan rangsangan (stimulus). Kepekaan terhadap rangsangan.
• Menyalin * Membedakan
• Mengikuti * Mempersiapkan
• Mereplikasi * Menirukan
• Mengulangi * Menunjukkan
• Mematuhi
MEMANIPULASI (P2)
• Menyiapkan diri secara fisik * Memprakarsai
• Membuat Kembali * Menanggapi
• Membangun * Mempertunjukkan
• Melaksanakan * Menggunakan
• Menerapkan * Menerapkan
• Mengawali
• Bereaksi
• Mempersiapkan
PENGALAMIAHAN (P3)
• Menunjukkan * Mengalihkan
• Melengkapi * Menggantikan
• Menyempurnakan * Memutar
• Mengkalibrasi * Mengirim
• Mengendalikan * Memindahkan
• Mempraktekkan * Mendorong
• Memainkan * Menarik
• Mengerjakan * Memproduksi
• Membuat * Mencampur
• Mencoba * Mengoperasikan
• Memposisikan * Mengemas
* Membungkus
ARTIKULASI (P4)
• Kategori ini merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang
lebih kompleks terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif.
• Membangun
• Mengatasi
• Menggabungkan * Memodifikasi
• Koordinat * Memasang
• Mengintegrasikan * Membongkar
• Beradaptasi * Merangkaikan
• Mengembangkan * Menggabungkan
• Merumuskan * mempolakan
NATURALISASI (P5)
Dua atau lebih keterampilan digabungkan, diurutkan dan dilakukan secara konsisten dan mudah. kinerja
dilakukan secara otomatis dengan penggerakan energi mental dan fisik yang sedikit. memiliki tingkat
kinerja tinggi yang alami, tanpa harus berpikir banyak mengenai apa yang dilakukan.
• Menghasilkan karya cipta, Melakukan sesuatu dengan ketepatan tinggi
• Mendesain * Melakukan
• Menentukan * Melaksanakan
• Mengelola * Mengerjakan
• Menciptakan * Menggunakan
• Membangun * Memainkan
• Membuat * Mengatasi
• Menciptakan menghasilkan karya * Menyelesaikan
• Mengoperasikan