Kompetensi Dasar
Indikator:
sistemik,
dan efektif.
P-2. DIKLAT DAN PENGELOLAAN DIKLAT
A. PENGERTIAN
Prinsip Diklat :
a. Perbedaan individu,
b. Hubungannya dengan Analisis jabatan,
c. Motivasi peserta,
d. Partisipasi aktif peserta,
e. Seleksi peserta
f. Seleksi dan persiapan pelatih
g. Pelatihan untuk Pelatih,
h. Prinsip belajar orang dewasa, dan
i. Metode pelatihan
NON-PIMPINAN PIMPINAN
(Pelatihan) (Pengembangan)
KEBUTUHAN SKILLS BAGI
TIGA TINGKAT MANAJEMEN
Conceptual
Skills
60% 45% 30%
a. LENTUR (Flexibility),
b. MELAKSANAKAN PERUBAHAN (Change
implementation)
c. EMPATI/TEPA SELIRA (Interpersonal
understanding),
d. MEMBERDAYAKAN (Empowering),
e. MEMPERMUDAH URUSAN (Team facilitation)
f. TIDAK KAKU THD LINGKUNGAN (Portabiity)
3. STAF/KARYAWAN, HENDAKNYA:
c. Menggunakan kuesioner
d. Observasi
f. Diskusi formal/informal
= KINERJA TERTINGGI
KINERJA RATAAN
Contoh:
Dari 10 lokasi produksi diperoleh data:
Produksi tertinggi = 192
Produksi Rataan X1 X10 = 127
10
Contoh :
B. Tujuan Diklat
Penyelenggaraan Diklat, bertujuan:
1. Pelatihan rutin / teatur pada lembaga diklat ybs, yang dapat berupa:
a. Pelatihan keterampilan teknis tertentu,
b. Pelatihan Prajabatan,
c. Pelatihan dalam Jabatan,
2. Pelatihan untuk Pelatih,
3. Diklat Aparatur,
4. Pelatihan lain yang dibutuhkan oleh para pihak dan pelanggan.
Seperti telah diuraikan pada P-2, Diklat dilaksanakan oleh lembaga Diklat
yang ada pada Kementrian/ Lembaga Pemerintah, Perguruan Tinggi, Orga-
nisasi Non-Pemerintah, dan/atau Masyarakat.
Di dalam pelaksanaan Diklat, diantara lembaga-lembaga yang ada pada
berbagai Instansi / Organisasi tersebut di atas dapat dibangun jejaring dik-
lat (training net-working) yaitu kerjasama antar lembaga diklat dalam upa-
ya mencapat hasil diklat yang lebih optimal.
Tugas: Coba Anda buat jejaring Diklat dalam pelaksanaan Diklat yang ada
di lingkungan Kemdikbud. .
P-5. TEORI BELAJAR ORANG DEWASA
1. SIAPA ORANG DEWASA ITU?
EXPERIENCING
(1)
APPLYING PROCESSING
(4) (2)
GENERALIZING
(3)
1. Climate Setting
Fasilitator menstimulasi keinginan untuk belajar
dengan mengaitkan pentingnya topik kegiatan
belajar dengan diri peserta
Kegiatan tersebut dalam bentuk obrolan, cerita,
permainan yang dikaitkan dengan topik/materi
pembelajaran
Tujuan : kesiapan belajar peserta
2. Goal Clarification
Menjelaskan tujuan (kompetensi) yang akan dicapai
dan disepakati oleh peserta serta menjadi tanggung
jawab bersama fasilitator dan peserta
3. Experiencing
Suatu aktivitas di mana peserta diberi kesempatan
memperoleh pengalaman yang berhubungan dengan
tujuan belajar.
4. Processing
5. Generalizing
7. Closure
Desire to learn
(dorongan untuk belajar)
Means to
learn
(Sarana/prasarana belajar)
1. Disiplin akade-
mik (Pengetahu
an/Cognitive) . Memahami Sifat
Kemandirian
.Melakukan
2. Dasar-dasar
Prosedur- pro-
keterampilan . Berkomitmen thd
sedur Keteram-
(Motor skills) kemandirian
pilan.
3. Hubungan . Berkemauan utk
. Bergaul dengan
antar Pribadi Melakukan
Orang lain
(Attitude) sesuatu secara
mandiri
4. Tata Nilai
(Motivation)
Bebarapa komponen prinsip yang harus diperha-
tikan dalam melakukan penyusunan program
Pendidikan yang berorientasi Andragogi (POD).
APPROPRIATE
RESOURCES
LEARNING LEARNING
PROCESS PRODUCT
STUDENT/
PARTICIPANT
ACTIVITIES
TRAINING OBJECTIVE
TRAINING METHODOLOGY
TRAINING STRATEGY
2. METODE DIKLAT
b. PRESENTASI
- Ceramah
- Simposium
- Diskusi Panel
- Colloquy
c. TRAINING (Menerapkan Model ELC, QL, QT)
d. DEMONSTRASI
e. FIELDTRIP
3. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
(AUDIO VISUAL AIDS/AVA)
Jenis-jenis AVA:
Slide
Overhead Projector
LCD
Laptop bersama Powerpoint
TV dan Video Tape
Film Strip
Motion Picture
Internet dan ICT lainnya.
D. Teori Belajar Tuntas
1. Pengertian
Belajar Tuntas (Mastery Learning) adalah pembelajaran yang dilak-
sanakan dengan harapan peserta didik dapat menguasai 75-90% bahan
pembelajaran, dengan menempuh proses pembelajaran yang dapat me-
ningkatkan minat belajar, efisiensi belajar, sikap positif terhadap bahan
pembelajaran, dengan menggunakan metode pembelajaran yang variatif.
berlatih.
5. Cobalah untuk :
. Pendengar yang baik
. Konsisten dalam berdisiplin, dan
. Tumbuhkan empati.
2. DESAIN PELATIHAN
Desain Pelatihan dapat mengacu kepada berbagai
desain yang dianggap cocok bagi jenis pelatihan yang
akan dilaksanakan, misalnya Desain Pembelajaran Dick
and Carrey.
Komponen Desain Pelatihan dengan mengacu pada
Model D & C, akan terdiri dari:
a. Identifikasi Tujuan Diklat
b. Analisis Kebutuhan Diklat
c. Identifikasi Entry Behavior Pesera Pelatihan
d. Tujuan Khusus Diklat
e. Pengembangan Strategi dan Metode Diklat
f. Penentuan Materi Diklat
g. Implementasi Diklat, dan
h. Evaluasi Diklat
ACUAN:
c. Memotivasi (Motivating)
3. MEMBERIKAN PERTANYAAN
4. DISKUSI KELOMPOK
5. STUDI KASUS
6. SIMULASI, d.l.l.
6. MENCIPTAKAN SITUASI YANG KONDUSIF
2. Produktivitas kerja
4. Semangat/moral kerja
6. Pembaharuan iptek
7. Pengembangan diri
B. Secara umum
A. TRAINING OF TRAINERS
1. PENGERTIAN
Contoh:
1. Input
Dari Sub-sistem Input, perlu dievaluasi tentang:
1). Tingkat pendidikan staf/karyawan,
2). Sikap karyawan terhadap pencapaian mutu,
3). Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,
4). Pengalaman kerja,
5). Kesehatan fisik yang harus dimiliki,
6). Sarana-prasarana yang dimiliki, dan
7). Akses terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.
b. Proses
Dari Sub-sistem Proses perlu diketahui tentang:
1). Jumlah kesalahan : sebaiknya rendah sampai nol.
2). Jumlah karyawan yang (seharusnya) optimal,
3). Ketidak hadiran yang minimal,
4). Kerusakan atau kesalahan (selama proses) rendah,
5). Biaya produksi per unit produk rendah,
6). Kecermatan yang (harus) semakin tinggi,
7). Kelengkapan dalam proses semakin baik, dan
8). Tercapainya biaya produksi yang optimal.
c. Output:
Dari sisi hasil pelatihan, tercapai hal-hal sebagai berikut:
1). Tercapainya kepuasan konsumen yang semakin tinggi,
(Lembaga Diklat: Permintaan untuk berlatih merningkat),
2). Peningkatan penjualan barang,
(Lembaga Diklat: Lulusan diklat makin meningkat)
3). Output per karyawan semakin tinggi,
(Lembaga Diklat: Kinerja Instruktur makin baik),
4). Nilai penjualan semakin meningkat,
(Kerjasama antara Diklat dan pelanggan meluas),
5). Keuntungan semakin besar,
(Kepercayaan para pelanggan semakin bertambah),
d. Outcome:
Dari sisi kinerja lulusan, muncul dampak sebagai berikut:
1). Pangsa pasar (permintaan untuk berlatih) semakin besar,
2). Keluhan pelanggan semakin kecil,
3). Semakin besarnya peluang karier SDM Diklat,
4). Semakin besarnya peluang lembaga Diklat untuk berkem-
bang.
Contoh :
Prov
P4TK (dulu PPPG) LPMP (dulu BPG) Dinas/
Kanwil
Sekolah LPTK
On the job Pre Service
Tr Tr
Keterangan:
Ditjen PMPTK : Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pependidikan.
P4TK: Pusat Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (dulu PPPG)
LPMP : Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (dulu BPG)
LPTK : Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
MGMP : Musyawarah Guru Mata Pelajaran
LKKS : Latihan Kerja Kepala Sekolah
UPPS : Unit Kerja Pengawas Sekolah
P- . PELATIHAN
BERBASIS KOMPETENSI
1. MUTU SDM
Mutu SDM (Karyawan, Staf dan Pimpinan)
ditentukan oleh tingkat pendidikan yang di-
miliki oleh SDM di mana pendidikan mem-
berikan gambaran tentang tingkat pengeta-
huan, keterampilan, sikap dan motivasi yang
merupakan komponen dari kompetensi sese-
orang.
a. Elemen Esensial :
:
b. Karakteristik Tersirat
5. Pelaksanaan PBK
A. Langkah-langkah Persiapan
1. Pembukaan
4. Kegiatan Akademik
. Proses Berlatih,
. Penugasan,
. Praktikum lab / lapangan
. Praktek Kerja Lapang
5. Kegiatan Penunjang
6. Evaluasi Diklat
. Hasil Proses Belajar Peserta,
. Evaluasi Penyelenggaraan,
. Evaluasi terhadap Fasilitator
C. Pengawasan dan Pengendalian
1. Secara Internal:
2. Secara Eksternal:
. Administrasi Umum,
. Kepesertaan / Lulusan
1. Peserta Diklat,
2. Program Pelatihan,
3. SDM : Pelatih dan non- pelatih yang terlibat,
4. Organisasi penyelenggara,
5. Sarana / prasarana,
6. Pembiayaan, dan
7. Hasil pelatihan : Lulusan dan prestasinya.
1. Pengertian
a. Akuntabilitas
a. Organisasi (Organization),
b. Sumber daya manusia (People),
c. Pengetahuan (Knowledge),
d. Teknologi (Technology), dan
e. Proses berlatih (learning prosess).
a.
P-15. PENGENDALIAN DIKLAT
A. Tujuan
B. Cara Pelaksanaan
1. Secara Internal
Pengawasan dan pengendalian internal dilaksanakan oleh Kepala
Balai Diklat, terutama yang menyangkut teknis administratif dan
akademik.
2. Secara Eksternal
Pengawasan dan pengendalian eksternal dilaksanakan oleh pihak-
pihak di luar Balai Diklat, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
pelaksanaan pelatihan yang tidak sesuai dengan hal-hal bersifat
umum baik yang menyangkut pelaksanaan diklat.
Pengandalian eksternal dilakukan oleh instansi terkait yang relevan
dengan dilaksanakannya diklat yang bersangkutan.
Pengandalian eksternal dapat dilakukan oleh:
A. QUANTUM LEARNING
3. Manfaat QL
a. Membina sikap positf,
b. Menumbuhkan motivasi,
c. Membina keterampilan belajar,
d. Menumbuhkan dan memilik kepercayaan,
e. Jalan untuk memperoleh sukses, dan
f. Merupakan salah satu model lifelong learning
a. Segalanya berbicara
Segalanya, dari mulai lingkungan kelas hingga
bahasa tubuh Anda, dari kertas yang Anda ba-
gikan hingga rancangan pembelajaran Anda,
semuanya mengirimkan pesan ttg belajar,
b. Segalanya bertujuan
Semua yang terjadi dalam pengubahan Anda,
mempunyai tujuan,
c. Pengalaman sebelum pemberian nama
Otak berkembang karena adanya rangsangan
Oleh karena itu, proses belajar yang paling
baik akan terjadi ketika siswa telah memper-
oleh informasi sebelum mereka memperoleh
nama untuk apa mereka pelajari.
d. Akui setiap usaha
Belajar mengandung resiko. Belajar berarti
melangkah ke luar dari kenyamanan. Pada
saat pebelajar mengambil langkah itu, mere-
ka patut mendapat pengakuan atas keperca-
yaan diri mereka, dan
e. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan.
Perayaan memberikan umpan balik ttg kema-
juan dan meningkatkan asosiasi emosi positif
dengan belajar/berlatih.
3. Kerangka Perancangan QT
1. Konsep SDM
SDM mengacu pada seluruh aspek yang
berhubungan dengan penggunaan tenaga
manusia di dalam organisasi.
2. Manajemen SDM
Ilmu dan seni mengatur hubungan dan
peran tenaga kerja secara efektif dan efi-
sien dalam membantu terwujudnya tujuan
organisasi di mana SDM itu berada.
3. Pengembangan SDM
Upaya peningkatan kemampuan SDM me-
lalui pendidikan, pelatihan dan pengembang-
an agar memiliki kompetensi yang sesuai
dengan kebutuhan masa kini dan masa yad.
7. Faktor Pendukung
Menjawab tantangan masa kini proses diklat
dapat menerapkan model-model baru paradigma
pembelajaran inovatif, misal QL, QT, Megabrain,
Multiple Intelligence dan Quality Control, serta
CTL , IBL dan PBL.
PENUTUP
RENUNGAN
(Mahatma Gandi)
MEGABRAIN
(Belajar Lebih Optimal)
Tujuan:
Tips Megabrain
Agar kita dapat memanfaatkan belajar dengan teknik
megabrain, lakukanlah kegiatan belajar dengan:
A. Arti Diklat
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) adalah proses pem-
belajaran yang bersifat non-formal, yang dilaksanakan
dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yg
lebih mengutamakan praktek daripada teori.
B. Tujuan Diklat
Contoh:
Contoh:
1). Kementan : Pendidikan Guru Pertanian
2). Kemdikbud : Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
3). Pendidikan dan Pelatihan Manajemen atau Kepemimpinan
Pertanian (PPMKP Ciawi, Kementan).
DISKUSIKAN:
3. Kelompok III: Sebagai praktisi pendidikan, coba Anda Analisis apa keunggulan dan
kekurangan dari K-13 dan KTSP ! Gunakan SWOT Analysis! Bagai-
mana kesimpulan Anda?
1. Pengertian
Belajar Tuntas (Mastery Learning) adalah pembelajaran yang
dilaksanakan dengan harapan peserta didik dapat menguasai
75-90 % bahan pembelajaran, dengan menempuh proses pem-
belajaran yang dapat meningkatkan minat belajar, efisiensi bela-
jar, sikap positif terhadap bahan pembelajaran, dengan menggu-
nakan metode pembelajatan secara variatif,