(Grant, 2005)
3.) Apakah kegiatan CPD dapat dilakukan secara self directed learning?
-pengembangan profesional di berbagai negara dan sistem perawatan kesehatan, ada beberapa fitur
umum: sebagian besar didasarkan pada sistem kredit terkait jam, di mana satu jam kegiatan
pendidikan sama dengan satu kredit; Kegiatan pendidikan cenderung dibagi menjadi tiga kategori:
(a) kegiatan “langsung” atau eksternal (kursus, seminar, rapat, konferensi, presentasi audio dan
video)
(b) kegiatan internal (kegiatan berbasis praktik, konferensi kasus, putaran besar, klub jurnal,
pengajaran, konsultasi dengan rekan sejawat dan kolega)
(c) materi “tahan lama” (cetak, CD Rom, atau materi berbasis web, mungkin berdasarkan kurikulum,
dengan pengujian atau penilaian); dan jika ada sertifikasi ulang atau validasi ulang wajib,
menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk melanjutkan pengembangan profesional merupakan
komponen utama dari proses tersebut
BMJ 2000; 320 doi: https://doi.org/10.1136/bmj.320.7232.432Cite this as: BMJ 2000;320:432
https://www.bmj.com/content/320/7232/432.full
4.) Bagaimana cara memilih kegiatan CPD dalam dunia Kedokteran agar memberikan dampak
positif?
CPD(Continuous Professional Development) merupakan suatu proses yang dilakukan oleh para
dokter setelah melakukan Pendidikan kedokteran maupun spesialis , dengan harapan mendapatkan
ilmu yang baru tentang dunia hingga dapat mengerti persoalan tentang virus baru atau wabah baru
yang belum ada obatnya.CDP memiliki beberapa metode akan tetapi salah satu diantaranya
merupakan cara yang fleksibel, mudah, murah, dan efektif yaitu metode informal. Pada metode
informal mereka melakukan belajar secara mandiri dan sesuka mereka.
ARISTAYUDHA, A A Ngurah Bagus; RICHADINATA, Kadek Riyan Putra; RETTOBJAAN, Vitalia Fina Carla.
CONTINUOUS PROFESSIONAL DEVELOPMENT IN HEALTHCARE.
9.) Apa yang harus dilakukan agar sistem pembelajaran student centered learning dapat
berjalan dengan lancar?
Agar system pembelajaran SCL (Student Centered Learning) berjalan secara lancar maka kita harus
melakukan beberapa hal berikut dalam aktivitas diskusi kelompok kecil dapat berupa: (a)
Membangkitkan ide; (b) Menyimpulkan poin penting; (c) Mengases tingkat skill dan pengetahuan; (d)
Mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya; (e) Menelaah latihan, quiz, tugas menulis; (f)
Memproses outcome pembelajaran pada akhir kelas; (g) Memberi komentar tentang jalannya kelas;
(h) Membandingkan teori, isu, dan interpretasi; (i) Menyelesaikan masalah; dan (j) Brainstroming.
Kunaefi, T. D.,& Tim Penyusun. (2008). Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Tinggi. Jakarta: Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Wulandari, N., Umu, L., Dian, Adiprana., & Novantoni. (2011). Peran Penghargaan Dalam Rangka
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Bandung: Universitas Pendi-dikan Bandung
12.) Apa definisi dan karakteristik dari student centered learning, adult learning, self
regulation? Dan kaitannya dari ketiga hubungan tersebut.
Student Centered Learning merupakan suatu metode belajar yang berpusat pada mahasiswa.
Pendekatan ini cukup efektif karena memberikan ruang kebebasan dan kesempatan kepada peserta
didik untuk menggali sendiri ilmu karakteristiknya kemandirian selaras dengan konsep adult-learner.
Adult Learning, tipe pembelajaran orang dewasa. Fasilitas belajar, Signifikan hanya pada self nya,
tidak mau belajar dibawah tekanan.
Karakteristik adult-learner meliputi self-directed, life experience & knowledge, praktis dan mampu
menghargai pendapat orang lain.
Self regulation atau regulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk melakukan “kontrol” terhadap
dirinya karakteristiknya adalah dapat
bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, aktif dalam belajar, dalam upaya meningkatkan
prestasi belajarnya
Harsono. Student-Centered Learning di perguruan tinggi. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi
Kesehatan Indonesia. 2008;3:1-7.
Howse, Lange, Farran, & Boyles. (2010). Motivation and Self-Regulation as Predictors of
Achievement in Economically Disadvantaged Young Children. Journal of Experimental.
Andragogi
Suatu metode pembelajaran orang dewasa
yang dilakukan secara mandiri
1. Pembelajar disebut “peserta didik” atau
“warga belajar”
2. Gaya belajar independent
3. Tujuan fleksibel
4. Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki
pengalaman untuk berkontribusi
5. Peserta didik dituntut aktif berpartisipasi
dalam pembelajaran
Pendagogy
Suatu metode pembelajaran anak-anak secara
paksa
1. Pembelajar disebut “siswa” atau “anak
didik”
2. Gaya belajar dependen
3. Tujuan ditentukan sebelumnya
4. Diasumsikan bahwa tidak berpengalaman
dan kurangInformasi
5. Anak didik lebih banyak menerima dari
guru
https://www.silabus.web.id/perbedaan-pendidikan-orang-dewasa-dengan-pendidikan-anak-
anak/
Power Point Bu Endang Lestari
https://ejournal.borobudur.ac.id/index.php/psikologi/article/download/589/564
15.)Analisislah suatu contoh kasus pembelajaran berdasarkan adult learning, student centered
learning, dan self regulation!
Menurut analisis yang saya peroleh setelah literasi, contoh kasusnya sendiri merupakan SGD yang
sedang kita hadapi saat ini , SGD pada step 1 dan 2 merupakan perwujudan dari system Pembelajaran
adult learning dan student centered learning, dimana Adult learning adalah suatu pembelajaran yang
berkarakteristik Berkelompok dan para mahasiswa yang sedang bertukar pikiran satu sama lain
berupa saling melengkapi.Setelah Step 2 Terlampaui maka yang dilakukan selanjutnya adalah step 6
berupa belajar secara mandiri melalui sumber sumber yang valid , hal ini bisa dikatakan self
regulation dan self directed learning yaitu suatu proses dimana suatu stimulus keinginan dan suatu
Teknik belajar mandiri dilakukan.
https://ejournal.borobudur.ac.id/index.php/psikologi/article/download/589/564
Shitarukmi, S., Projosasmito, S. R., & Roebertsen, H. (2017). Effectiveness of PBL
Problems from Students and Tutors Perspectives THE EFFECTIVENESS OF PBL
PROBLEMS FROM STUDENTS AND TUTORS PERSPECTIVES. The, 6(1), 31–
43.