EMILIA ASMAWATI 202103059 KARMILA HANY 202103067 MUTIANUGRAH L 202103072 NUR AZIZAH RAHMAN 202103077 NURFADILLA 202103082 NURUL PADILLA DEWI 202103087 RESKY WAHUNI MA’RUF 202103092 NURUL RESKI AULIA 202103088
S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA MAKASSAR 2023/2024 1. Pengertian Gugus Kendali Mutu Gugus Kendali Mutu (Quality Control Circle) adalah “sekelompok kecil petugas, yang secara sukarela melakukan kegiatan-kegiatan pengendalian mutu di dalam tempat kerjanya sendiri”. Anggota kelompok ini berpartisipasi sepenuhnya secara terus menerus dalam program kendali mutu, mengembangkan diri, belajar dan mengajar bersama, dengan teknik-teknik kendali mutu. (Q.C.Circle Headquaters, JUSE) Gugas Kendali Mutu merupakan mekanisme formal fungsional yang dilembagakan yang bertujuan untuk mencari pemecahan permasalahan (problems solving) terhadap persoalan-persoalan yang menonjol yang ada di tempat kerjanya, dengan memberikan penekanan pada kreativitas dan partisipasi petugas. Anggota gugus mengkaji bersama salah satu persoalan, mengungkapkan dan memecahkan bersama. Gagus tersebut juga bertindak sebagai salah satu mekanisme pemantauan yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memperhatikan adanya peluang-peluang, tanpa perlu menghentikan kegiatan- pan bila persoalan telah ditemukan dan dipecahkan
2. Tujuan dan Fungsi Gugus Kendali Mutu
Adanya Gugus Kendali Mutu disuatu organisasi kesehatan, terutama rumah sakit, Puskesmas atau perusahaan kesehatan, akan banyak membantu direktur atau pimpinan puncak dalam mengendalikan mutu pelayanan kesehatan secara keseluruhan, terutama ditempat kerja pelayanan medis bersama metode-metode kendali control yang lain. Hal tersebut diketahui dari maksud dan tujuan Gugus Kendali Mutu, yaitu : a. Menyumbangkan perbaikan mutu efisiensi, efektivitas, produktivitas organisasi dan penghematan pembiyaan serta pencegahan pemborosan b. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dna manajemen para manajer, dan pengawas (supervisor) dan mendorong perbaikan terus menerus dengan cara pengembangan diri c. Menciptakan suatu lingkungan kerja yang lebih sadar mutu, memberikan kepuasan kerja, paham tentang persoalan-persoalan kerja yang terjadi dan berupaya memperbaikinya. Sekaligus meningkatkan mutu produk dan pelayanan. d. Berfungsi sebagai kekuatan inti pengendalian mutu di organisasi. Karena apabila seluruh petugas pada lapis ini bekerja secara efektif dan bermutu akan meningkatkan penampilan kerja organisasi secara keseluruhan. 3. Program Perencanaan GKM Menurut Robson (1993) pada dasarnya Gugus Kendali Mutu memiliki suatu dasar- dasar pokok program, yaitu: a. Program Gugus Kendali Mutu merupakan filsafat pembangunan manusia. Program ini hanya akan terlaksana apabila ada keinginan yang sungguh-sungguh dari pihak manajemen untuk membantu karyawannya agar dapat tumbuh dan berkembang melalui program ini. b. Gugus Kendali Mutu merupakan program sukarela. Ini merupakan unsur yang nampaknya sulit diterima oleh pihak manajemen atau setidak-tidaknya untuk berurusan dengannya. c. Partisipasi dari setiap orang. Gugus Kendali Mutu merupakan program yang menghendaki adanya partisipasi antara anggota gugus tersebut. d. Para anggota saling menolong untuk dapat berkembang. Setiap anggota tidak sama kemampuannya dalam memahami dan menggunakan teknik Gugus Kendali Mutu, oleh karena itu merupakan hal yang penting bahwa semua anggota saling menolong agar setiap anggota dapat maju dan berkembang. e. Latihan diberikan kepada para karyawan dan manajemen. Para karyawan dan manajemen perlu mengetahui bagaimana teknik yang efektif untuk memecahkan masalah mereka. oleh karena itu mereka perlu latihan-latihan khusus. f. Kreativitas harus didorong. Suasana yang bebas dari ketakutan untuk mengeluarkan ide haruslah diciptakan. Adanya hal tersebut maka diharapkan secara otomatis kreativitas akan bisa nampak. g. Proyek hendaknya berhubungan dengan pekerjaan para anggota. Proyek yang ditangani oleh gugus ini harus ada hubungannya dengan bidang pekerjaan mereka, bukan bidang pekerjaan orang lain atau yang tidak memiliki hubungan dengan bidang pekerjaan mereka. h. Pihak manajemen harus memberikan dukungan. Gugus Kendali Mutu tidak akan mempunyai dorongan yang diperlukan pada permulaannya untuk berkembang dan menjadi dewasa, kecuali kalau salah seorang dari manajemen bersedia memberikan sedikit waktu, saran dan terlibat dalam Gugus Kendali Mutu. i. Perkembangan kesadaran akan peningkatan kualitas. Semua hal diatas tidak akan berguna kecuali jika langkah-langkah tersebut menimbulkan kesadaran di pihak para anggota agar selalu berpikir mengenai prosedur untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi kesalahan. j. Penurunan mentalitas "kami" dan "mereka". Program gugus yang dilaksanakan secara benar, akan membantu menurunkan mentalitas "kami" dan "mereka", sehingga diharapkan dapat menghasilkan produk kualitas yang paling baik.
4. Prinsip Dasar Gugus Kendali Mutu
Prinsip-prinsip yang seharusnya di pedomani dalam pelaksanaan Gugus Kendali Mutu yang menjadi ciri khas Gugus Kendali Mutu adalah sebagai berikut: a. Gugus Kendali Mutu merupakan kegiatan kelompok, bukan individu. Diikuti secara sukarela, bukan karena paksaan. b. Kegiatan Gugus Kendali Mutu dilaksanakan pada saat sedang bekerja. Bukan kegiatan yang dilaksanakan di luar kerja. c. Masalah yang dibahas adalah persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan yang nyata. Dimulai dengan persoalan-persoalan kecil, yang menonjol atau mendesak dan selanjutnya setelah terlatih mencoba menyelesaikan persoalan yang lebih sulit, sehingga petugas kesehatan senang dengan kegiatan-kegiatan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dan suda berpengalaman. d. Terkendali, artinya jangan sampai menyelesaikan atau membahas persoalan yang sama dan terulang terjadi. e. Perbaikan kerja. Dengan adanya kemampuan menyelesaikan persoalan, selanjutnya mampu memperbaiki cara kerja dan hasil kerja. f. Kegiatan Gugus Kendali Mutu banyak melibatkan petugas pelaksana, bukan hanya pengawas atau supervisor maupun kepala. g. Partisipasi aktif semua pihak, bukan hanya untuk orang-orang tertentu yang vokal, pintar, ahli-ahli, namun semua petugas kesehatan yang terlbat secara sukarela, tenaga medis, paramedis, non medis, dan yang berkaitan. h. Diskusi bebas, terbuka dan terus terang bagi semua anggota. Dalam menyelesaikan persoalan bersama, berkedudukan sama dan adil. i. Diperlukan teknik-teknik memecahkan persoalan, teknologi dan metode statistik yang diperlukan dalam pekerjaan untuk perbaikan-perbaikan. j. Berpikir, inovatif, berkreatif dan menggunakan kebijakan dalam melaksanakan pekerjaan bukan rutinitas. k. Para manajer puncak, menengah, dan supervisor serta petugas pelaksana, saling menghargai, berpartisipasi, memberi dukungan, bimbingan dan pelatihan, saling membantu, membangun kepribadian dan kepercayaan. l. Kerja sama antar Gugus Kendali Mutu, di dalam organisasi dan di luar organisasi pertukaran pengalaman dan saling membantu, dan mengembangkan persaingan yang bersahabat dan bermanfaat.
5. Sasaran-sasaran Yang Dapat Dicapai Gugus Kendali Mutu
Ide dasar yang telah dikemukakan tersebut dapat dirinci menjadi sasaran- sasaran yang lebih operasional : 1. Membangun tempat kerja yang kuat Tempat kerja bagi petugas kesehatan adalah tempat pengabdiannya sehari-hari dimana mereka mencurahkan segala ilmu dan keterampilan untuk menghasilkan pelayanan yang memuaskan baik bagi dirinya, pasien maupun orang lain. Tempat kerja yang kuat, ini berarti suatu tempat kerja yang dapat mewujudkan tiga ide pokok yang dimaksud. “Kekuatan” Gugus Kendali Mutu. Kriterianya adalah “Kepemimpinan Gugus” sejauh mana dapat mengormati teman kerja, kerja sama dan kemampuan para petugas pelayanan kesehatan, semangat, dan disiplin pengkondisian untuk senantiasa mengadakan perbaikan terus menerus, sadar mutu, pembiayaan yang efisien kenyamanan dan keamanan tempat kerja. 2. Membangun kondisi yang terkendali Tempat kerja yang terkendali perlu dibangun, yaitu tempat kerja yang mematuhi standar-standar yang telah ditetapkan, mengambil langkah-langka koreksi terhadap penyimpangan dan pencegahan terhadap adanya penyimpangan dengan meniadakan persoalan-persoalan, dan bila perlu menyesuaikan standar-standar yang diperlukan. 3. Meningkatkan semangat kerja petugas Semangat kerja ini berkaitan dengan lingkungan dan hubungan antar manusia, dan perasaan memiliki serta tanggung jawab terhadap suksesnya pelayanan kesehatan. 4. Hubungan manusiawi (human relations) Hubungan manusiawi di tempat kerja, membuat petugas pelayanan kesehatan akan merasa bahagia dan puas ditempat kerjanya. Keadaan ini tidak dapat dipaksakan seketika, namun secara spontan diupayakan hubungan yang harmonis (tidak dipaksakan) antara atasan, bawahan dan teman sejawat. 5. Perbaikan atau peningkatan mutu di (level) tempat kerja Perlu diingat, bahwa para petugas pelayanan kesehatan pada umumnya adalah berpendidikan tinggi atau menengah dan cukup berpengalaman sehingga pemberian kesempatan pada mereka untuk berinovasi dan berkreasi dalam upaya perbaikan pelayanan kesehatan adalah bermanfaat, meskipun kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan harus dijaga. Karena pada dasarnya merekalah yang tahu persis apa yang seharusnya dikerjakan ditempat kerjanya, apa persoalannya, apa yang perlu diperbaiki dan upaya solusinya. 6. Kegiatan sukarela Kesukarelaan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan gugus, seharusnya benar-benar timbul dari diri masing-masing anggota gugus tanpa pengarahan, permintaan, anjuran atau paksaan dari orang lain baik pimpinan atau teman sejawat yang sadar akan kesukarelaan itu. Pimpinan dan staf yang lain benar-benar, menghargai dan menghormati arti kesukarelaan ini dan mendukungnya untuk kelancaran kegiatan gugus. 7. Berpikir benar dan menggunakan kerjasama serta komunikasi Kelebihan manusia adalah kemampuan berpikir. Suatu tempat kerja seharusnya menjadi tempat di mana seseorang dapat menggunakan pikiran dan kebijakannya. Agar petugas mau berpikir, perlu dikondisikan, antara lain : a. Diberi kesempatan dan motivasi untuk berpikir dan diberi kesempatan untuk menggunakan kebijakannya. b. Diajarkan teknologi yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya. c. Didorong untuk membantu menyelesaikan persoalan ditempat kerjanya. d. Didorong untuk dapat mengeluarkan kemampuannya yang terpendam dan dapat menikmati hasil pikirannya sendiri. e. Membiasakan mampu bekerjasama serta berkomunikasi dengan baik dengan teman sejawat dalam menyelesaikan persoalan atau pekerjaan. 8. Memperluas wawasan berpikir Agar diperoleh tambahan ilmu, keterampilan dan wawasan berpikir, kegiatan gugus perlu dikomunikasikan, diinformasikan dan diedukasi (KIE) kepada Gugus Kendali Mutu di organisasi-organisasi pelayanan kesehatan yang lain. Jadi, tidak terbatas kegiatan-kegiatan di dalam tempat kerja sendiri. Peluang-peluang tersebut dapat diperoleh pada konferensi-konferensi, pertemuan- pertemuan teknis, atau konsultasi-konsultasi Gugus Kendali Mutu bersama organisasi Gugus Kendali Mutu Nasional, regional, atau local. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi upaya perbaikan mutu pelayanan kesehatan. 9. Penghasilan yang lebih baik dan kepuasan kerja Meskipun bukan satu-satunya pendorong semangat kerja, adanya peghasilan tambahan yang lebih baik adalah tetap penting. Dengan adanya Gugus kendali Mutu, yang senantiasa meningkatkan mutu pelayanan kesehatan diharapkan akan memberikan kepuasan kepada konsumen yang akhirnya akan menjadi pelanggan yang baik dan menambah pemasukan pada organisasi. Dan seharusnya kembali pada kesejahteraan petugas kesehatan. 10. Menjaga mutu (quality assurance) dan meningkatkan produktivitas Kegiatan menjaga mutu merupakan kunci pengendalian mutu. Para manajer, dalam proses produksi atau pelayanan harus senantiasa menjaga mutunya, supaya memenuhi kepuasan kebutuhan pelanggan. Banyak terjadi cacad (kekurangan) produksi dikarenakan pada waktu proses pelayanan kurang memenuhi standar. Kegiatan menjaga mutu pada level tempat kerja adalah memberikan kontribusi besar pada upaya perbaikan mutu secara keseluruhan, 11. Para petugas medis akan lebih mencurahkan waktu dan pikiran untuk pekerjaan yang tepat Adanya kegiatan semua petugas pelayanan kesehatan dalam Gugus kendali Mutu dalam memecahkan persoalan dan upaya peningkatannya, secara bersama, tugas tenaga medis yang lain dapat lebih meluangkan waktunya untuk menangani pelayanan medis yang lebih spesialistik dan lebih tepat. Sumber :
Buku : manajemen mutu pelayanan kesehatan
Penulis : djoko wijono Tahun : 2000 Diterbitkan oleh airlangga university press Jl.Mulyorejo, Surabaya, East Java 60115 Telp (031) 5992246 Web : uap.unair.ac.id
Buku : Gugus Kendali Mutu Dalam Kaitannya Dengan Kinerja Pegawai
Penulis : Aditya Nanda Priyatama Tahun : 2021
Diterbitkan CV.Penerbit Qiara Media
Pasuruan, jawa timur Web : qiaramedia.worldpress.com