Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia

Indonesian Health Scientifie Journal

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN


PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR

Haslinah ahmad1,Adi Antoni 2, Mastiur Napitupulu3,Nayodi Permayasa4

Dosen Program Studi kesehatan Masyarakat Program Magister Universitas Aufa Royhan
Dosen Program Studi keperawatan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan Dosen
Dosen Program Studi keperawatan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan
Mahasiswa Program Studi kesehatan Masyarakat Program Magister Universitas Aufa Royhan
Haslinahahmad75@gmail.com

ABSTRAK

Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan faktor yang penting dalam mencapai
kepuasaan pasien. Kepuasaan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya
dengan apa yang diharapkannya (Pohan, 2017).Diketahuinya hubungan Mutu pelayanan
kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien rawat jalan di puskesmas Mangasa Kota Makassar.
Jenis penelitan ini adalahDeskriptif Analisis dengan menggunakan Desain penelitian cross
sectional untuk melihat Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan
Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Penelitian telah dilaksanakan Di
Puskesmas Mangasa Kota Makassar pada tanggal 27 mei sampai dengan tanggal 27 Juli. . Hasil
penilitian ini dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan Uji Chi-square
diperoleh nilai p=0,00. Karena nilai p < α=0,05 maka hipotesis alternatif diterima. Hal ini
menandakan ada hubungan antara keberwujudan, kehandalan, ketanggapan Jaminan dan empati
terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Pelayanan
kesehatan yang bermutu merupakan faktor yang penting dalam mencapai kepuasaan pasien.
Kepuasaan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja
layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang
diharapkannya (Pohan, 2017).Diketahuinya hubungan Mutu pelayanan kesehatan terhadap
tingkat kepuasan pasien rawat jalan di puskesmas Mangasa Kota Makassar. Jenis penelitan ini
adalahDeskriptif Analisis dengan menggunakan Desain penelitian cross sectional untuk melihat
Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di
Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Penelitian telah dilaksanakan Di Puskesmas Mangasa Kota
Makassar pada tanggal 27 mei sampai dengan tanggal 27 Juli. . Hasil penilitian ini dengan
menggunakan analisis statistik dengan menggunakan Uji Chi-square diperoleh nilai p=0,00.
Karena nilai p < α=0,05 maka hipotesis alternatif diterima. Hal ini menandakan ada hubungan
antara keberwujudan, kehandalan, ketanggapan Jaminan dan empati terhadap kepuasan pasien
rawat jalan di Puskesmas Mangasa Kota Makassar.

Vol. 6 No. 2 Desember 2021


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

ABSTRACT

Quality health services are an important factor in achieving patient satisfaction. Patient satisfaction is a
level of patient's feelings that arises as a result of the performance of health services obtained after the
patient compares it with what he expected (Pohan, 2017). Knowing the relationship between the quality
of health services to the level of satisfaction of outpatients at the Health Center Mangasa, Makassar City.
This type of research is Descriptive Analysis using a cross sectional study design to see the relationship
between the quality of health services to the level of outpatient satisfaction at the Public Health Center
Mangasa, Makassar. Research has been carried out at the Health Center Mangasa, Makassar on May 27
to July 27. . The results of this study using statistical analysis using the Chi-square test obtained a value
of p = 0.00. Because the value of p <α = 0.05, the alternative hypothesis is accepted. This indicates there
is a relationship between reality, reliability, assurance of responsiveness and empathy for outpatient
satisfaction at the Health Center Mangasa, Makassar

Keywords : Manifestation, Reliability, Stamina, Guarantee, Empathy

Vol. 6 No. 2 Desember 2021


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

Tingkat Pertama (FKTP) berdasarkan Perpes No.


12 tahun 2013 pasal 21 menyebutkan, pelayanan
1. PENDAHULUAN penanganan kesehatan tahap awal berada
World Health Organization (WHO) dipuskesmas sebagai tingkat primer dalam
memberikan dukungan kepada negara-negara pemberian pelayanan kesehatan (Kemenkes,
untuk mengembangkan sistem pembayaran 2015).
kesehatan dengan tujuan untuk menyediakan Secara umum puskesmas merupakan
Universal Health Coverage. Universal Health tempat berobat jalan yang paling banyak
Coverage memastikan bahwa semua orang dapat dikunjungi oleh masyarakat indonesia dalam
menerima pelayanan kesehatan tanpa adanya memperoleh layanan kesehatan dasar yaitu sebesar
kesulitan keuangan (WHO, 2015). 37,29% (Kemankes, 2015). Puskesmas dalam
Kesehatan merupakan hal yang sangat JKN/BPJS memiliki peran yang besar kepada
penting bagi semua manusia karena tanpa peserta BPJS kesehatan apabila pelayanan
kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan kesehata yang diberikan baik maka akan semakin
sulit dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. banyak peserta BPJS yang memanfaatkan
Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak pelayanan kesehatan, namun dapat terjadi
semua pihak, baik itu perorangan, keluarga atau sebaliknya jika pelayanan dirasakan kurang
kelompok, pemerintah juga masyarakat secara memadai (Hasbi, 2016).
keseluruhan (UU RI NO. 36 tahun 2015). Pelayanan kesehatan yang bermutu
UUD 1945 No. pasal 28 H Ayat 1 Setiap merupakan faktor yang penting dalam mencapai
orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, kepuasaan pasien. Kepuasaan pasien adalah suatu
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat
hidup yang baik dan sehat serta berhak dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya
memperoleh pelayanan kesehatan. pasal 34 Ayat setelah pasien membandingkannya dengan apa
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan yang diharapkannya (Pohan, 2017). Kepuasaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pasien tergantung dengan kualitas pelayanan yang
pelayanan umum yang layak. Berdasarkan pasal berlaku.
tersebut dapat di ketahui bahwa negara memiliki Dalam mengukur kualitas jasa pelayanan
tanggung jawab terhadap kesehatan warganya (service Quality) digunakan dimensi kuallitas jasa
(UUD 1945). yang dikemukakan oleh Zeithmal, Berry,
Indonesia merupakan salah satu negara Parasuraman (2018). Kelima karateristik tersebut
yang sedang dalam masa transisi mewujudkan adalah: pertama, tangibles (bukti fisik), reliability
Universal Health Coverage/Jaminan Kesehatan (kehandalan), responsiveness (daya tanggap),
Nasional (JKN). Pelaksanaan JKN merupakan assurance (jaminan) dan empty (empati).
amanat dari UU No. 40 Tahun 2014 tentang Puskesmas sebagai ujung tombak dalam
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bahwa upaya kesehatan dituntut untuk memberi
jaminan kesehatan diselenggarakan secara pelayanan kesehatan yang memenuhi standar
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan pelayanan yang optimal puskesmas merupakan
prinsip ekuitas sebagai mana diatur dalam Pasal 19 unit pelaksana teknis dinas kesehatan
ayat 1 UU SJSN (UU No. 40 Tahun 2014). kabupaten/kota yang bertanggung jawab
Pada tanggal 1 januari 2014 di indonesia menyelenggarakan pembangunan kesehatan
telah didirikan suatu Badan Penyelenggara disuatu wilayah kerja (Kemenkes, 2015).
Jaminan Sosial Kesehatan yang selaras dengan Puskesmas tidak hanya memberikan pelayanan
tujuan Organisasi Kesehatan Dunia dalam saja, tetapi juga melaksanakan berbagai program
mengembangkan jaminan kesehatan untuk semua kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif
penduduk. Keberadaan BPJS Kesehatan dan rehabilitatif. Puskesmas di indonesia sampai
diharapkan mampu mempunyai target universal tahun 2015 tercatat 9.740 untuk puskesmas. Pada
coverage pada tahun 2019. provinsi Banten sebanyak 231 unit, untuk kota
Menurut hasil rilis resmi badan Tangerang Selatan sendiri terdiri dari 25 unit.
penyelenggara jaminan sosial pertanggal 18 (Kemenkes 2016). Oleh karena itu peneliti ingin
November 2016 terdapat 170.954 jiwa yang sudah melakukan penelitian di puskesmas.
menjadi peserta BPJS dengan menggunakan Berdasarkan penelitian yang sudah
fasilitas terbanyak terdapat pada puskesmas dilakukan oleh Prasojo (2016) menyatakan
dengan jumlah 9.814 jiwa per-tanggal 21 kepuasaan pasien rawat jalan ditentukan dari
November 2016, sebagai Fasilitas Kesehatan tingkat kesesuaian. Hasil penelitian Prasojo yaitu

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 195


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

kesesuaian dimensi daya tanggap belum Puskesmas Mangasa Kota Makassar.


memuaskan baik pasien BPJS dan pasien umum. b. Diketahuinya hubungan Kehandalan terhadap
Penelitian yang dilakukan Prakoso Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
(2015) menyatakan bahwa mutu yang diberikan Mangasa Kota Makassar.
sudah baik, diamna hasil yang didapat dari c. Diketahuinya hubungan Ketanggapan terhadap
responden sebesar 82% masuk dalam kriteria Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
efektif, hal ini menunjukan bahwa mutu yang Mangasa Kota Makassar.
diberikan tehadap BPJS Kesehatan kecamatan d. Diketahuinya hubungan Jaminan terhadap
batang sudah sesuai dengan yang diharapkan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
masyarakat dan sesuai dengan standar pelayanan Mangasa Kota Makassar.
yang ditetapkan dalam peraturan yang berlakukan. e. Diketahuinya hubungan Empati terhadap
Penelitian yang sudah dilakukan oleh Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
Satrio (2016) menunjukan pasien yang puas Mangasa Kota Makassar.
terhadap pelayanan rawat jalan Puskesmas Bantar
Gerbang Bekasi sebesar 53% dan adanya Manfaat Penelitian
hubungan yang bermakna secara statistik antara Bagi Masyarakat
jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jenis Menambah wawasan dan pengetahuan
pekerjaan dengan kepuasaan. sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam
Penelitian terkait kepuasaan pasien meningkat kualitas pelayanan menjadi lebih baik,
memang sudah banyak, yang membedakan sehingga pelayanan yang diberikan sesuai dengan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya harapan pengguna jasa pelayanan kesehatan.
adalah tempat dan waktu penelitian yaitu 1. Bagi Rumah Sakit
dilakukan di rawat jalan Puskesmas Mangasa pada Penelitian ini diharapkan dapat
tahun 2017. menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk
Yang sebelumnya belum pernah evaluasi dan pengambil kebijaksanaan dalam
dilakukan. Peneliti menambahkan variabel status meningkatkan kualitas pelayanan di instalasi
kepesertaan karena penelitian terkait BPJS rawat jalan, sehingga dapat terwujudnya derajat
sebelumnya belum ada yang melihat dari status kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
kepesertaan Non PBI atau PBI melainkan 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
dihomogenkan. Peneliti ini juga menambahkan Diharapkan penelitian ini bisa
variabel lama keanggotaan. dijadikan bahan pembelajaran melakukan
Berdasarkan studi literatur dan studi penelitian dan sebagai referensi penelitian
pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan
ingin mengetahui lebih jelas hubungan mutu maternitas (khususnya mutu pelayanan).
pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepuasan
pasien rawat jalan di Puskesmas Mangasa dengan 2 METODE PENELITIAN
melakukan survei menggunakakn kuesioner dan Jenis Penelitian
sampel lebih besar untuk mengetahui secara Jenis penelitan ini adalah Deskriptif
keseluruhan. Analisis dengan menggunakan Desain penelitian
Rumusan Masalah cross sectional untuk melihat Hubungan Mutu
Berdasarkan uraian latar belakang di atas Pelayanan Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan
maka peneliti merumuskan masalah sebagai Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Mangasa Kota
berikut : “Apakah Ada Hubungan Mutu Pelayanan Makassar
Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Waktu dan Tempat
Rawat Jalan Di Puskesmas Mangasa Kota 1. waktu
Makassar”? Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 27
Mei sampai tanggal 27 Juni 2019.
Tujuan Penelitian 2. Tempat
Tujuan Umum Penelitian telah dilaksanakan Di Puskesmas
Diketahuinya hubungan Mutu pelayanan Mangasa Kota Makassar
kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien rawat
jalan di puskesmas Mangasa Kota Makassar.
Tujuan Khusus
a. Diketahuinya hubungan Keberwujudan
terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Populasi Dan Sampel

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 196


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

1. Populasi variabel dependen dan variabel independen


Populasi dalam penelitian ini adalah maka dilakukan uji statistik “Chi-Square”
semua Pasien yang berada Puskesmas Mangasa dengan batas kemaknaan p<0,05.
kota Makassar pada bulan Juni – juli 2019.
2. Sampel Etika Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah Pada saat melakukan penelitian ini,
sebagian pasien Di Puskesmas Mangasa kota sebelumnya peneliti menentukan etika penelitian
Makassar. pada bulanJuni – juli 2019. Sampel terhadap calon responden antara lain sebagai
dipilih dengan metode Accidentalsampling, berikut:
yaitu pengambilan sampel berdasarkan kejadian 1. Lembar Persetujuan ( Informed Consent )
kebetulan, yaitu siapa saja yang dianggap tapat Lembar persetujuan disampaikan
dan secara kebetulan ketemu pada saat kepada calon responden, peneliti menjelaskan
penelitan. (Nursalam 2017). maksud dan tujuan peneliti, apabiila bersedia
Sumber Data menjadi responden, maka peneliti memohon
1. Data Primer kesediaan untuk menandatangani lembar
Data primer diperoleh dari hasil persetujuan. Bila calon responden tidak
survei wawancara dan observasi terhadap bersedia, peneliti tidak boleh memaksakan dan
responden dengan menggunakan kuesioner harus menghormati pada calon responden.
yang telah disiapkan, diobservasi dengan ceck 2. Anonimity
list (√). Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti
2. Data Sekunder tidak akan mencantumkan nama responden
Data sekunder yang diperoleh dari tetapi lembaran tersebut diberi kode
dokumentasi Di Wilayah Kerja Puskesmas 3. Konfidentiality
Mangasa, dan instasi terkait yang berhubungan Kerahasiaan informasi responden
dengan penelitian dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data
Pengelolahan dan Analisis Data tertentu akan dilporkan sebagai hasil penelitian
1. Pengolahan Data 3 HASIL PENELITIAN
a. Editing Berdasarkan hasil pengolahan dan
Setelah lembar koensioner diisi analisa data dari responden disajikan dalam tabel
kemudian dikumpulkan dalam bentuk data, sebagai berikut :
data tersebut dilakukan pengecekan dengan Karakteristik Responden
maksud memeriksa kelengkapan data, a. Umur Responden
kesinambungan data dalam usaha Hasil penelitian didapatkan bahwa
melengkapi data yang masih kurang. distribusi responden berdasarkan tabel 4.1
b. Koding sebagai berikut :
Akan melakukan pengkodean Tabel 4.1
dengan maksud agar data-data mudah diolah Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
yaitu dengan cara semua jawaban atau data Di Puskesmas Mangasa Kota Makassar
disederhanakan dengan memberikan simbol- Umur Responden Frekuensi Persentase
simbol/kode. (n) (%)
c. Tabulating >25 tahun 35 53,0
Untuk menyusun data-data kedalam <25 tahun 31 47,0
tabel yang sesuai dengan analisis dan Total 66 100
selanjutnya data tersebut dianalisis. Sumber : Data Primer, Juni 2019
2. Analisis Data Pada tabel 4.1 menunjukan bahwa
Selanjutnya dilakukan editing, karakteristik responden berdasarkan umur yang
koding, tabulating maka tahap selanjutnya tertinggi adalah rsponden yang berumur > 25
dilakukan analisis dengan beberapa cara yaitu : tahun yaitu sebanyak 35(53,0%) responden
a. Analisis univariat dan yang terendah adalah responden yang
Dilakukan pada setiap variabel berumur <25 tahun yaitu sebanyak 31 (47,0%)
untuk melihat tampilan distribusi frekuensi responden.
dan presentase dari tiap variabel independen b. Tingkat Pendidikan
dan Dependen. Hasil penelitian didapatkan bahwa
b. Analisis bivariat distribusi responden berdasarkan tabel 4.2
Untuk melihat pengaruh antara sebagai berikut :

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 197


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

Tabel 4.2 Kota Makassar


Karakteristik Responden Berdasarkan Kehandalan Frekuensi Persentase
Tingkat Pendidikan Di Puskesmas Mangasa (n) (%)
Kota Makassar Ya 50 75,8
Tingkat Frekuensi Persentase Tidak 16 24,2
Pendidikan (n) (%) Jumlah 66 100
SD 3 4,5 Sumber : Data Primer,Juni 2019
SMP 32 48,5 Padatabel
SMA 28 34,8 4.4menunjukanbahwadari66responden yang
SARJANA 8 12,1 menyatakan Ya sebanyak 50 (75,8%)
DIPLOMA Responden sedangkan responden yang
Jumlah 66 100 menyatakan tidak sebanyak16 (24,2%)
Sumber : Data Primer, Juni 2019 Res[ondenataspertanyaandarikuesioner.
Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa 3) Ketangggapan
Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Berdasarkan hasil penelitian
Pendidikan, yang tertinggi adalah Responden terhadap karakteristik variabel, maka
yang berpendidikan sampai SMA yaitu dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut
sebanyak 32(48,5%) responden dan yang :
terendah adalah responden yang tingkat Tabel 4.5
pendidikannya sampai SD yaitu sebanyak 3 Distribusi Responden Berdasarkan
(4,5%) responden. Ketanggapan Terhadap Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Variabel Yang Diteliti Di Puskesmas Mangasa
a. Analisa Univariat Kota Makassar
1) Keberwujudan Ketanggapan Frekuensi Persentase
Berdasarkan hasil penelitian (n) (%)
terhadap karakteristik variabel, maka dapat Ya 52 78,8
dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut : Tidak 14 21,2
Tabel 4.3 Jumlah 66 100,0
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber : Data Primer,Juni 2019
Keberwujudan Terhadap Tingkat Padatabel
Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas 4.5menunjukanbahwadari66responden yang
Mangasa menyatakan Ya yaitu sebanyak 52 (78.8%)
Kota Makassar Responden sedangkan responden yang
Keberwujudan Frekuensi Persentase menyatakan tidak sebanyak14 (21,2%)
(n) (%) Respondenataspertanyaandarikuesioner.
Ya 51 77,3 4) Jaminan
Tidak 15 22,7 Berdasarkan hasil penelitian
Jumlah 66 100 terhadap karakteristik variabel, maka dapat
Sumber : Data Primer,Juni 2019 dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :
Padatabel Tabel 4.6
4.3menunjukanbahwadari66responden yang Distribusi Responden BerdasarkanJaminan
menyatakan Ya sebanyak 51 (77,3%) Terhadap Tingkat
Responden sedangkan responden yang Kepuasan Pasien Rawat Jalan
menyatakan tidak sebanyak15 (22,7%) Di Puskesmas Mangasa
respondenataspertanyaandarikuesioner. Kota Makassar
2) Kehandalan Jaminan Frekuensi Persentase
Berdasarkan hasil penelitian terhadap (n) (%)
karakteristik variabel, maka dapat dilihat Ya 55 83,3
pada tabel 4.4 sebagai berikut : Tidak 11 16,7
Tabel 4.4 Jumlah 66 100,0
Distribusi Responden Berdasarkan Kehandalan Sumber : Data Primer,Juni 2019
Terhadap Tingkat Padatabel
Kepuasan Pasien Rawat Jalan 4.6menunjukanbahwadari66responden yang
Di Puskesmas Mangasa menyatakan Ya yaitu sebanyak 55 (83.3%)

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 198


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

Responden sedangkan responden yang Puskesmas Mangasa Kota Makassar


menyatakan tidak sebanyak11 (16.7%) Kepuasan Pasien Total P
Respondenataspertanyaandarikuesioner.
Keber Va
5) Empati wujuda lue
Berdasarkan hasil
n n % n % n %
penelitian terhadap karakteristik
variabel, maka dapat dilihat pada Tidak 9 13, 6 9,1 15 2 0,0
tabel 4.7 sebagai berikut :
Tabel 4.7 6 2, 0
Distribusi Responden Berdasarkan Empati 7
Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat
Jalan Di Puskesmas Mangasa Ya 5 7,6 46 69,7 51 7
Kota Makassar 7,
Empati Frekuensi(n) Persentase(%)
3
Ya 52 78,8
Tidak 14 21,2 Total 1 21, 52 78,8 66 1
Jumlah 66 100,0
4 2 0
Sumber : Data Primer,Juni 2019
Padatabel 0
4.7menunjukanbahwadari66responden yang
Sumber : Data Primer, Juni 2019
menyatakan Ya sebanyak 52 (78.8%)
Tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa dari 15
Responden sedangkan responden yang
respondenyang menyatakan tidak dan tidak puas
menyatakan tidak sebanyak14 (21,2%)
sebanyak 9 orang (13.6%), sedangkan responden
Respondenataspertanyaandarikuesioner.
menyatakan Tidak dan puas sebanyak 6 (9,1%).
6) Kepuasan Pasien
Sedangkan dari 51 responden yang menyatakan ya
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
dan tidak puas sebanyak 5 (7,6%). Dan responden
karakteristik variabel, maka dapat dilihat pada
menyatakan ya dan puas sebanyak 46 (69,7%)
tabel 4.8 sebagai berikut :
responden. Hasil analisis statistik dengan Uji Chi-
Tabel 4.8
square diperoleh nilai p=0,00. Karena nilai p <
Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan
α=0,05 maka hipotesis alternatif diterima.Hal ini
Pasien Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien
berarti terdapat hubungan yang signifikan antara
Rawat Jalan Di Puskesmas Mangasa
keberwujudan dengan kepuasan pasien rawat jalan.
Kota Makassar
Tabel 4.10
KepuasanFrekuensi(n) Persentase
Analisis Hubungan Kehandalan Terhadap
Pasien (%)
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di
Puas 52 78,8
Puskesmas Mangasa Kota Makassar
Tidak Puas 14 21,2
Kepuasan Pasien Total P
Jumlah 66 100,0
Sumber : Data Primer,Juni 2019 Kehan Va
Padatabel dalan lue
4.8menunjukanbahwadari66responden yang
menyatakan Ya sebanyak 52 (78.8%) n % n % n %
Responden sedangkan responden yang 0,0
Tidak 9 13, 7 10, 16 24,
menyatakan tidak sebanyak14 (21,2%)
Respondenataspertanyaandarikuesioner. 6 6 2 0
Ya 5 7,6 45 68, 50 75,
AnalisisBivariat 2 8
Padatahapinidilakukantabulasisilangantar
Total 1 21, 52 78, 66 100
avariabel dependent danvariabel independent
denganhasilsebagaiberikut : 4 2 8
Tabel 4.9
Sumber : Data Primer, Juni 2019
Analisis Hubungan Keberwujudan Terhadap
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa dari

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 199


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

16 respondenyang menyatakan tidak tapi tidak n % n % n %


puas sebanyak 9 orang (13.6%), sedangkan
Tidak 9 13, 2 3,0 1 16, 0,0
responden menyatakan Tidak tapi puas sebanyak 7
(10,6%). Sedangkan dari 50 responden yang 6 1 7 0
menyatakan ya tapi tidak puas sebanyak 5 (7,6%).
Dan responden menyatakan ya tapi puas sebanyak Ya 5 7,6 5 75, 5 83,
45 (68,2%) responden. Hasil analisis statistik 0 8 5 3
dengan Uji Chi-square diperoleh nilai p=0,00.
Karena nilai p < α=0,05 maka hipotesis alternatif Total 1 21, 5 78, 6 10
diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang 4 2 2 8 6 0
signifikan antara kehandalan dengan kepuasan
pasien rawat jalan. Sumber : Data Primer, Juni 2019
Tabel 4.11 Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa dari
Analisis Hubungan Ketanggapan Terhadap 11 respondenyang menyatakan tidak tapi tidak
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di puas sebanyak 9 orang (13.6%), sedangkan
Puskesmas Mangasa Kota Makassar responden menyatakan Tidak tapi puas sebanyak 2
Kepuasan Pasien Total P (3,0%). Sedangkan dari 55 responden yang
menyatakan ya tapi tidak puas sebanyak 5 (7,6%).
Ketangga Va Dan responden menyatakan ya tapi puas sebanyak
pan lue 50 (75,8%) responden. Hasil analisis statistik
dengan Uji Chi-square diperoleh nilai p=0,00.
n % n % n % Karena nilai p < α=0,05 maka hipotesis alternatif
Tidak 9 13, 5 7,6 1 21, 0,0 diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara jaminan dengan kepuasan pasien
6 4 2 0 rawat jalan.
Ya 5 7,6 4 71, 5 78,
Tabel 4.13
7 2 2 8 Analisis Hubungan Empati Terhadap Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas
Total 1 21, 5 78, 6 10
Mangasa Kota Makassar
4 2 2 8 6 0 Kepuasan Pasien Total P
Sumber : Data Primer, Juni 2019 Empati Va
Tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa dari
lue
14 respondenyang menyatakan tidak tapi tidak
puas sebanyak 9 orang (13.6%), sedangkan n % n % n %
responden menyatakan Tidak tapi puas sebanyak 5
Tidak 9 13, 5 7,6 1 21, 0,0
(7,6%). Sedangkan dari 52 responden yang
menyatakan ya tapi tidak puas sebanyak 5 (7,6%). 6 4 2 0
Dan responden menyatakan ya tapi puas sebanyak
Ya 5 7,6 4 71, 5 78,
47 (71,2%) responden. Hasil analisis statistik
dengan Uji Chi-square diperoleh nilai p=0,00. 7 2 2 8
Karena nilai p < α=0,05 maka hipotesis alternatif
diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang Total 1 21, 5 78, 6 10
signifikan antara ketanggapan dengan kepuasan 4 2 2 8 6 0
pasien rawat jalan
Sumber : Data Primer, Juni 2019
Tabel 4.12 Tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa dari
Analisis Hubungan Jaminan Terhadap Tingkat 14 respondenyang menyatakan tidak tapi tidak
Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas puas sebanyak 9 orang (13.6%), sedangkan
Mangasa Kota Makassar responden menyatakan Tidak tapi puas sebanyak 5
Kepuasan Pasien Total P (7,6%). Sedangkan dari 52 responden yang
menyatakan ya tapi tidak puas sebanyak 5 (7,6%).
Jaminan Va Dan responden menyatakan ya tapi puas sebanyak
lue 47 (71,2%) responden. Hasil analisis statistik
dengan Uji Chi-square diperoleh nilai p=0,00.

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 200


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

Karena nilai p < α=0,05 maka hipotesis alternatif keindahan dan kerapian, sebagian besar merasa
diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup puas (78,7%), indikator kenyamanan
signifikan antara empati dengan kepuasan pasien tempat pemeriksaan, sebagian besar merasa
rawat jalan. tidak puas (35,1%), indikator kenyamanan WC
ruangan, sebagian besar merasa cukup puas
4 Pembahasan (79,9%), indikator kerapian tenaga medis,
Berdasarkanhasilpenelitian yang sebagian besar merasa cukup puas (80,5%),
telahdiuraikandiatasmakadapat kami dan indikator kelengkapan alat medis, sebagian
jelaskanpembahasansebagaiberikut : besar merasa cukup puas (81,6%). Hampir
1. Keberwujudan semua indikator pada dimensi Tangibles (Bukti
Menurut Iqbal Muhammad Tangibles fisik), responden merasa cukup puas. Namun
adalah wujud yang dapat dilihat langsung pada indikator kenyamanan tempat tidur
pelayanan yang meliputi penampilan fisik, ruangan, sebagian besar merasa tidak puas. Hal
fasilitas, peralatan, sarana, informasi, petugas. ini menjelaskan terdapat masalah pada
menyebutkan beberapa poin penting dari kepuasan pasien tepatnya pada indikator
dimensi tangibles yaitu: peralatan dan fasiltas kenyamanan ruang tunggu.
terlihat menarik, pekerja berpenampilan rapi 2. Kehandalan
dan profesional, unsur pendukung Hasil analisis statistik dengan Uji
pelayanan terlihat baik, keberwujudan ini Chi-square diperoleh nilai p=0,00. Karena nilai
sangat berhubungan dengan kepuasan para p < α=0,05 maka hipotesis alternatif diterima.
pasien baik di rumah sakit maupun di Hal ini menandakan adanya hubungan yang
puskesmas karena keberwujudan ini meliputi signifikan antara kehandalan dengan kepuasan
semua harapan pasien kepada petugas pasien rawat jalan.
kesehatan. Hasil analisis statistik dengan Uji Ika Cahyaningrum dalam
Chi-square diperoleh nilai p=0,00. Karena nilai penelitiannya terdapat 30 (33%) responden
p < α=0,05 maka hipotesis alternatif diterima. menganggap kualitas pelayanan di RSUD Kota
Hal ini menandakan adanya hubungan yang Surakarta pada dimensi kehandalan cukup baik,
signifikan antara keberwujudan dengan dan sebanyak 13 (14%) responden menganggap
kepuasan pasien rawat jalan. tidak baik dibuktikan dengan hasil analisis
Hal inisama seperti penelitian yang statistik dengan hasil p=0,003
dilakukan oleh Ika Cahyaningrum 2012 yang Hal ini Sejalan dengan Hasil
dalam penelitiannya terdapat 32 (35%) penelitian Kepuasan pasien oleh Ais Nazmatul
responden menganggap kualitas pelayanan di (2016) di instansi rawat jalan RSUD Bantul
RSUD Kota Surakarta pada dimensi dilihat berdasarkan Dimensi Reliability
keberwujudan baik, dan sebanyak 15 (17%) (Kehandalan) dari 174 responden, sebagian
responden menganggap tidak baik. Hasil besar menyatakan cukup puas yaitu sebesar
analisis statistik dengan Uji Chi-square 71,8% (125 Orang). Hasil ini menunjukkan
diperoleh nilai p=0,04. Karena nilai p < α=0,05 sebagian besar responden cukup puas terhadap
maka hipotesis alternatif diterima. Hal ini kehandalan tenaga medis. Dilihat berdasarkan
menandakan adanya hubungan yang signifikan indikatornya; indikator prosedur penerimaan
antara keberwujudan dengan kepuasan pasien pasien yang cepat dan tepat sebagian besar
rawat jalan Di RSUD Surakarta. merasa puas (84,5%), indikator pelayanan,
Sejalan Hasil penelitian Kepuasan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan yang
pasien di instansi rawat jalan dilihat yang di cepat dan tepat sebagian besar merasa cukup
lakukan oleh Syaiful Al Basaly (2017) puas (77,6%), indikator ketepatan waktu jadwal
berdasarkan Dimensi Tangibles (Bukti Fisik) pelayanan, pemeriksaan, pengobatan dan
dari 174 responden, sebagian besar menyatakan perawatan sebagian besar merasa cukup puas
Cukup Puas yaitu sebesar 76,4% (133 Orang). (81,0%), dan indikator kehandalan tenaga
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien medis dalam tanggung jawab terhadap semua
merasa cukup puas terhadap fasilitas fisik, yang dijanjikan sebagian besar merasa puas
peralatan, dan penampilan kerja tenaga medis (72,4 %). Sehingga dapat diringkas pada
di instansi rawat jalan. Dilihat berdasarkan dimensi Reliability (Kehandalan), pasien
indikatornya, pada indikator kelengkapan merasa cukup puas pada 2 (dua) indkator, yaitu
papan petunjuk ruangan, sebagian besar merasa pada pelayanan, pemeriksaan, pengobatan dan
cukup puas (73,6%), indikator kebersihan, perawatan yang cepat dan tepat dan ketapatan

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 201


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

waktu jadwal pelayanan, pemeriksaan, Dengan demikian dapat disimpulkan


pengobatan dan perawatan. Pasien merasa Puas bahwa dimensi Assurance (Jaminan)
pada 2 (dua) indikator lainnya, yaitu pada merupakan jaminan tenaga medis terhadap
prosedur penerimaan pasien dan kehandalan pasien yang meliputi jaminan pengetahuan,
tenaga medis dalam tanggung jawab terhadap keterampilan, kesopana dan keramahan serta
semua yang dijanjikan. Hasil analisis statistik jaminan keamanan yang dimiliki oleh tenaga
dengan Uji Chi-square diperoleh nilai p=0,02. medis. Baik buruknya dimensi Assurance
(Jaminan) mempengaruhi tinggi rendahnya
kepuasan pasien
3. Ketanggapan Menurut Munijaya (2014), kepuasan
Hasil analisis statistik dengan Uji pengguna jasa pelayanan kesehatan
Chi-square diperoleh nilai p=0,00. Karena nilai dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
p < α=0,05 maka hipotesis alternatif diterima. adalah jaminan keamanan yang ditujukan oleh
Hal ini menandakan adanya hubungan yang petugas kesehatan. Hasil penelitian yang
signifikan antara ketanggapan dengan kepuasan dilakukan oleh Gunawan (2015) tentang
pasien rawat jalan Kepuasan Pasien di RSU Kota Singaraja, yang
Hal ini sejalan dengan penelitian menjelaskan bahwa Assurance yang termasuk
yang dilakukan Hidiati dalam Fitriayani (2014) kedalam dimensi service quality mempunyai
dan Baros (2016), menyatakan terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan
hubungan bermakna antara ketanggapan dengan variabel loyalitas. Hal ini menunjukkan
petugas kesehatan dengan tingkat kepuasaan. bahwa RSU di kota Singaraja belum mampu
Hasil analisis statistik dengan Uji Chi-square memberikan jaminan yang memuaskan,
diperoleh nilai p=0,02. Karena nilai p < sehingga responden memberikan persepsi
α=0,05. Hal ini menunjukan adanya hubungan kurang terhadap alat ukur yang ditetapkan
antara ketanggapandengan Kepuasan pasien peneliti. Deskripsi tanggapan responden
Puskesmas Pertiwi Kota Mataram terhadap dimensi jaminan (assurance)
Hasil penelitian Khairani (2015) menunjukkan nilai rata-rata 3,60 dari interval
bahwa dari penilaian 92 responden secara 1–5. Hasil wawancaranya dengan responden
umum akan mutu pelayanan variabel yang menjawab kurang terhadap dimensi
ketanggapan (58,7%) responden menyatakan jaminan (assurance) menyatakan bahwa
persepsi ketanggapan petugas kesehatan baik jaminan keamanan masih kurang.
dan (41,3%) responden menyatakan persepsi 5. Empati
ketanggapan petugas tidak baik. Kemampuan Dengan demikian dapat disimpulkan
mutu pelayanan yang disampaikan pada bahwa dimensi Emphaty (Perhatian) yang
variabel ini merupakan interpertasi kemampuan meliputi perhatian secara khusus, perhatian
manajemen rumah sakit dalam terhadap keluhan pasein, pemahaman tenaga
meninformasikan dan mengkomunikasikan medis terhadap kebutuhan pasien dan
dengan baik pelayanan yang diberikan. Disisi komunikasi tenaga medis terhadap pasien dapat
lain komitmen rumah sakit dalam memberikan mempengaruhi kepuasan pasien. Baik
kecepatan dan ketanggapan atas informasi dan buruknya dimensi Emphaty (Perhatian) dapat
keluhan yang dirasakan pasien menjadi hal mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat
penting bagi rumah sakit dalam membangun kepuasan pasien.
persepsi positif dibenak pasien. Hal ini Hasil analisis statistik dengan Uji
tentunya memberikan kontribusi positif Chi-square diperoleh nilai p=0,00. Karena nilai
terhadap perkembangan citra rumah sakit p < α=0,05 maka hipotesis alternatif diterima.
menjadi lebih baik di mata masyarakat. Hasil Hal ini menandakan adanya hubungan yang
analisis statistik dengan Uji Chi-square signifikan antara empati dengan kepuasan
diperoleh nilai p=0,00. pasien rawat jalan
4. Jaminan Hasil penelitian Irwana (2015)
Hasil analisis statistik dengan Uji kepuasan pasien di instansi rawat jalan dilihat
Chi-square diperoleh nilai p=0,00. Karena nilai berdasarkan dimensi Emphaty
p < α=0,05 maka hipotesis alternatif diterima. (Empati/Perhatian) dari 248 responden,
Hal ini menandakan adanya hubungan yang sebagian besar menyatakan Cukup Puas yaitu
signifikan antara Jaminan dengan kepuasan sebesar 80,5%. Hal ini menujukkan tenaga
pasien rawat jalan. medis cukup memberikan perhatian terhadap

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 202


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

pasien. Dilihat berdasarkan indikatornya, pada Harapan


indikator perhatian secara khusus sebagian Baros, Wan Aisyah. 2016. Kontribusi Pengetahuan
besar merasa tidak puas (59,2%), indkator Peserta Askes Sosial Terhadap
perhatian terhadap keluhan pasien sebagian Kepuasaan Layanan Rawat Jalan
besar merasa tidak puas (56,3%), indikator Tingkat Lnjut dan Rawat Inap PT.
pemahaman tenaga medis terhadap kebutuhan Askes Tahun 2011, Tesis FKM-UI.
pasien sebagian besar merasa cukup puas BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan
(82,8%), dan indikator komunikasi tenaga Sosial, 2016, Paduan Layanan bagi
medis terhadap pasien sebagian besar merasa Peserta BPJS Kesehatan (online),
cukup puas (43,1%). Hasil uji regresi linear (diunduh 4 Desember 2016), terdiri
berganda di dapatkan Nilai signifikan sebesar dari: http:// sappk.itb.ac.id/wp-
r=0,4. contet/uploads/2014/01/Buku-Panduan-
Hasil analisis Gunawan (2014) dalam Layanan-bagi-Peserta-BPJS-Kesehatan.
penelitiannya tentang kepuasan pasien, dimensi Bustami, 2017, Penjamin Mutu Pelayanan
Empati (Emphaty) didapatkan nilai r=0,283, Kesehatan dan Akseptabilitasnya,
p=0,010 Erlangga, Jakarta.
5 KESIMPULAN DAN SARAN Kementrian Kesehatan RI. 2016. Jumah
Kesimpulan Puskesmas Per Juni 2015 Menurut
1. Ada hubungan antara keberwujudan dengan Provinsi dan Kabuapaten/Kota depkes.
kepuasan pasien rawat jalan Jakarta : Kemenkes RI.
2. Ada hubungan antara kehandalan dengan Kementrian Kesehatan RI. 2015. Kebijakan Dasar
kepuasan pasien rawat jalan Pusat Kesehatan Masyarakat Tahun
3. Ada hubungan antara ketanggapan dengan 2004. Jakarta: Penerbit Depkes RI.
kepuasan pasien rawat jalan Gonzales, Lizarmi, F. 2017. Faktor-faktor yang
4. Ada hubungan antara jaminan dengan kepuasan Berhubungan Dengan Kepuasaan
pasien rawat jalan Pasienrawat Jalan di Puskesmas
5. Ada hubungan antara empati dengan kepuasan Kuta Alam Banda Aceh. Tesis.
pasien rawat jalan FKM-UI.
Saran Gary Lee Cloud 2015. Key Patients Characteristic
1. Diharapkan kepada instansi kesehatan agar Influencing Customer Statisfiction in
selalu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Community Health Centers.
agar kiranya pasien dapat merasakan kepuasan Dissertation Philosophy of Arizona
dalam pelayanan pihak puskesmas State University.
2. Diharapkan Hariyanto, D, dkk, 2017, Pengaruh Persepsi
kepadasikappetugaskesehatandapatmemberikan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan
peningkatanketerampilan untuk mewujudkan Dan Kunjungan Pasien Di
kepuasan pasien khususnya pasien rawat jalan Puskesmas Ngantru Kabupaten
3. Disaranakankepadapenelitiselanjutnyaagar Tulungagung, Jurnal Ilmu Manajeman,
dapatmelanjutkanpenelitianinidenganmenggun Volume.2, No.2, juni 2013.
akanrespondendi atas 66sampel. Hutabarat, Yulianti. 2015. Gambaran Kepuasaan
Pasien Pengguna Kartu Jakarta Sehat di
6 DAFTAR PUSTAKA Unit Rawat Jalan RSUD UKI Tahun
Aday, Lu Ann, et al. 2015. Health Care in The US. 2013. Tesis.FKM-UI
Equitable for whom. London sage Hasbi, H. 2016. Analisis Hubungan Persepsi
publication Pasien Tentang Mutu Pelayanan
Aditama, TY, 2017. Manajeman Administrasi Dengan Pemanfaatan Ulang Pelayanan
Rumah Sakit, Penerbit Universitas Rawat Jalan Puskesmas Poncol Kota
Indonesia (UI-Press), Edisi Ketiga. Semarang.
Jakarta. http://www.eprints.undip.ac.id/37026/
Azrul Azwar, 2017. Definisi Dan Macam diakses pada tanggal 03 Mei 2019.
Pelayanan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Kotjer, Phili. 2016. Manajemen Pemasaran E disi
Masyarakat Dikutip 27 April 2019 Kedua belas.ahli Bahasa oleh Hendra
Azwar. 2015. Manajemen Pelayanan Kesehatan teguh. Dkk.Jakarta PT. Prenhallindo.
Aplikasi Prinsip Lingkaran Pemecahan Lupiyoadi R dan Hamdani A, 2015.Manajeman
Masalah. Jakarta: Pustaka Sinar Pemasaran Jasa, Salemba Empat,

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 203


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

Jakarta UUD 1945 No. pasal 28 H Ayat 1. Hak Warga


Naidu, A. 2016. Factors Affecting statisfaction and Negara Hidup Sejahtera. Jakarta.
healthcare quality. international journal Undang – Undang Dasar Republik Indonesia NO.
of health care assurance, 22, 366-381. 36 tahun 2015. Kesehatan. Jakarta
Nurma, 2014. Kepuasaan Pasien Jaminan terhadap Walgito, 2016. Manajemen Pelayanan Kesehatan.
pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Jakarta.
Umum Daerah Bekasi Bulan Mei- Juni World Health Organiztion (WHO), 2015.
2000. Tesis. FKM-UI. Universal Health Coverage (Online).
Parasuraman, Dalam Iqbal, Muhammad.2018. http://www.who.int/features/universal_
SERVQUAL: A Multiple Item Scale health_coverage_/en/index.html
for Measuring Costumer Perseption Of Diakses 03 mei 2019
Service Quality. International Journal Yulianti. 2016. Analisis Kepuasaan Unit Rawat
for Quality in Health Care, Vol 25. No. Jalan Rumah Sakit Bhakti Yudha
6 h.696-703. Depok. Tesis. FKM-UI.
Prasetijo, R, 2015, Prilaku Konsumen, Andy
offset, Yogyakarta
Prasojo Utomo, Galih. 2016. Analisis Tingkat
Kepuasaan Pasien Pesera BPJS dan
Pasien Umum Pada Pelayanan Rawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Kota Semarang. Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Universitas
diponegoro.
Prakoso, Sigit, 2015. Efektivitas Pelayanan
Kesehatan BPJS di Puskesmas
Kecamatan Batang Vol 4 No. 1.
Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri
Semarang.
Pohan, Imbalo S. 2017. Jaminan Mutu Kesehatan
Nasioanal. Jakarta:EGC
Rama. 2018. A studi on the statisfaction of patients
with reference to Hospital service.
International journal of bussines
economic and Management Rsearch.
Samparan, Sinambela, 2016. Reformasi pelayanan
Publik (Teori, Kebijakan, dan
Implementasi). Jakarta : Bumi Aksara
Satrio, Bimo. 2016. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kepausaan pasien
rawat jalan puskesmas bantar gebang I
Bekasi Tahun 2003. Tesis. FKM-UI.
Sedarmayanti, Pengukuran Tingkat Kepuasan
Pelanggan, Rineka Cipta, Jakarta.
Sora N, 2017. Definisi Pekerjaan Dan Contoh
Disekitar Kita.
www.pengertianku.net/2017/02/pengert
ian-pekerjaan-dan-contohnya.html
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan
R&D. Bandung: Alfabet.
Sulistio, 2017. Perbedaan Pelayanan Institusi
Swasta Dan Pelayana Institusi Negri
(Birokrasi). Bandung
Supranto, J, 2011, Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta,
Jakarta.

Vol. 6 No, 2 Desember 2021 204

Anda mungkin juga menyukai