Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Manajemen Aktiva Lancar dan Keuangan

Dosen Pengampu :
Adriyana Adevia Nuryadin, SE., M. AK

OLEH :
KELOMPOK 12
1. MUTIANUGRAH L. (202103072)
2. NUR FADILLAH (202103078)
3. NURUL RESKI AULIA (202103088)
4. NUR SYAMSI (202103086)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
KESDAM XIV/HASANUDDIN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidahya-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Manajemen Aktiva Lancar dan Keuangan. Kemudian shalawat serta salam kita
sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni al-qur’an dan sunnah-nya untuk keselamatan dunia akhirat.
Penyusunan makalah ini merupakan suatu bentuk tugas kepada para mahasiswa
dengan mata kuliah Akuntansi Biaya. Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas
dari Ibu Adriyana Adevia Nuryadin, SE., M. AK selaku dosen pembimbing mata kuliah dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang
membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan pembuatan makalah-makalah yang
akan datang.
Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan, dan doa yang diberikan kepada
peneliti mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Penyusun

Kelompok 12

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3. Tujuan..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pandangan Terhadap Manajemen Keuangan Jangka Pendek.............................5
2.2. Investasi Aktiva Lancar dan Kebijakan Keuangan.............................................6
2.2.1 Kebijakan Investasi Aktiva lancar..............................................................6
2.2.2 Kebijakan Keuangan Aktiva Lancar .........................................................7
2.3. Managemen Kas..................................................................................................8
2.3.1 Siklus Arus Kas .........................................................................................8
2.3.2 Laba dan Anggaran Kas Biaya ..................................................................9
2.3.3 Transaksi Lain Yang Mempengaruhi Anggaran Kas: Bagian Keuangan..........10
2.3.4 Konversi Kas dan Manajemen Modal Kerja ...........................................10
2.3.5 Kas Di Tangan .........................................................................................10
2.3.6 Kas Di Bank ............................................................................................11
2.3.7 Menggunakan Floats ...............................................................................11
2.4. Manajemen Surat-Surat Berharga Jangka Panjang...........................................12
2.5. Manajemen Piutang...........................................................................................12
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management), merupakan
pengelolaan aset lancar (kas,dan setara kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan aset
lancar perusahaan (hutang dagang, hutang jangka panjang yang pelunasannya sisa satu
tahun, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan
antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan.
Misalnya hutang lancar dalam jumlah besar berakibat pada saat jatuh tempo perusahaan
tidak dapat membayar.
Manajemen keuangan jangka pendek melibatkan semua aktiva lancar dan kewajiban
lancar. Tujuan utama dari manajemen keuangan jangka pendek adalah untuk mendukung
operasi bisnis pada kemungkinan biaya yang paling rendah. Manajemen kas adalah
manajemen uang sehingga bills dan hutang di bayar ketika ada. Uang tidak selalu masuk
ke dalam bisnis pada tingkat tarif yang sama.
Umumnya, bisnis akan menjual secara kas dibandingkan secara kredit, tetapi tekanan
persaingan memaksa banyak perusahaan untuk menawarkan kredit. Masalahnya adalah
bahwa banyak yang akut dalam industri jasa rumah sakit, di mana sistem pembayaran
pihak ketiga mendorng penyedia untuk memperluas kredit bagi kebanyakan pasien.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan terhadap manajemen keuangan jangka pendek?
2. Bagaimana investasi aktiva lancar dan kebijakan keuangan?
3. Apa yang dimaksud dengan managemen kas?
4. Bagaimana manajemen surat-surat berharga jangka panjang?
5. Apa yang dimaksud manajemen piutang
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan pandangan terhadap manajemen keuangan jangka pendek
2. Menjelaskan investasi aktiva lancar dan kebijakan keuangan
3. Menjelaskan managemen kas
4. Menjelaskan manajemen surat-surat berharga jangka panjang
5. Menjelaskan manajemen piutang

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pandangan Terhadap Manajemen Keuangan Jangka Pendek


Manajemen keuangan jangka pendek melibatkan semua aktiva lancar dan kewajiban
lancar. Tujuan utama dari manajemen keuangan jangka pendek adalah untuk mendukung
operasi bisnis pada kemungkinan biaya yang paling rendah. Lebih jelasnya, bisnis harus
memiliki aktiva lancar yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan operasional. Untuk
mengilustrasikan keuangan jangka pendek dan untuk menelaah aktiva lancar dan
kewajiban lancar, sebuah klinik ambulatory care. tabel 11.1 menyajikan neraca
perusahaan per Desember 2009 dan April 2010.
Tabel 11.1. Rumah Sakit Assalam. Neraca Bulanan akhir tahun (dalam ribuan)
2009 Desember 2010 April
Kas dan surat-surat berharga 30.000 20.000
Piutang dagang 155.000 210.000
Persediaan 15.000 10.000
Total aktiva lancar 200.000 240.000
Aktiva tetap bersih 500.000 500.000
Total Aktiva 700.000 740.000
Hutang dagang 30.000 40.000
Akrual 15.000 25.000
Wesel Bayar 85.000 105.000
Hutang jangka panjang lancar 20.000 20.000
Total kewajiban lancar 150.000 190.000
Hutang Dagang 150.000 140.000
Ekuitas Umum 400.000 410.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 700.000 740.000

Peningkatan aktiva lancar dari Rp. 200.000 ke Rp. 240.000, sehingga perusahaan
harus meningkatkan modal sebanyak Rp. 40.000, kenaikan terhadap sisi aktiva dari
neraca harus dibiayai dengan kenaikan pada sisi kewajiban dan modal sendiri.
Bagaimanapun, volume yang lebih tinggi dari pembelian dan tenaga kerja terkait dengan
kenaikan jasa disebaban hutang dagang dan pos akrual meningkat secara spontan sebesar
Rp. 20.000, dari Rp. 30.000 +Rp. 15.000 = Rp. 45.000 dalam bulan Desember sampai ke

5
Rp. 40.000 + Rp. 25.000 = Rp. 65.000 dalam bulan April. Hasil bersih adalah
penambahan sebesar Rp. 40.000 - Rp. 20.000 = Rp. 20.000 manajemen keuangan aktiva
lancar dalam bulan April, yang diperoleh dari bank sebagai satu pinjaman jangka pendek
(wesel bayar). Oleh karena itu, pada akhir April, Assalam menunjukkan wasel bayar
sebesar R. 105.000, naik Rp. 85.000 di bulan Desember.
Fluktuasi ini bagi Assalam dihasilkan dari faktor musiman. Fluktuasi serupa
dalam kebutuhan aktiva lancar dan selanjutnya dalam kebutuhan keuangan dapat terjadi
akibat siklus bisnis, khususnya kebutuhan aktiva lancar dan kebutuhan kontrak kuangan
selama resesi dan diperluas sepanjang waktu.

2.2. Investasi Aktiva Lancar dan Kebijakan Keuangan


2.2.1 Kebijakan Investasi Aktiva lancar
Di bawah kondisi dari kepastian (yaitu, ketika utilisasi, biaya operasi, waktu
koleksi, dan seterusnya telah diketahui) semua penedia rumah sakit akan
menggenggam hanya tingkat minimal dari aktiva lancar dan mengikuti kebijakan
investasi ativa lancar yang rendah. Setiap jumlah yang lebih besar akan
meningkatkan kebutuhan untuk keuangan aktiva lancar, dan meningkatan biaya,
tapa satu peningkatan yang sesuai dengan laba.
Setiap memegang yang lebih kecil akan melibatkan pembayaran terhadap tenaga
kerja dan penyalur, operasi lebih efisien akibat kekurangan persediaan, dan
menurunkan utilisasi akibat kebijakan kredit yang bersifat membatasi.
Bagaimanapun, terjadi perubahan gambar ketika ketidakpastian ditampilkan. Saat
ini, penyedia harus membawa total minimum dari kas dan inventaris sesuai
kebutuhan yang diharapkan, ditambah jumlah tambahan, atau persediaan yang
aman, di mana bisnis mampu sesai dengan realisasi yang berbeda dari harapan.
Dengan cara yang sama, tingkat piutang dagang ditentukan oleh kondisi kredit
(yaitu, pembayaran beragam dan kumpulan kebijakan), dan semakin bertambah
kredit, semakin rendah piutang untuk setiap tingkat tertentu dari penjualan. Dengan
kebijakan investasi aktiva lancar yang rendah, bisnis akan memegang tingkat
minimal dari keamanan saham bagi kas dan persediaan barang, dan in akan
memiliki satu kebijakan kredit yang ketat. Kebijakan rendah umumnya
menyediakan ekspektasi return yang semakin tinggi atas investasi bisnis dalam
aktiva lancar, tetapi ini memerlukan risiko yang besar, sementara berbicara adalah
benar di bawahkebijakan investasi aktiva lancar yang tinggi. Kebijakan moderat
6
jatuh diantara dua ekstrim yang dalam istilah disebut risiko dan return yang
diharapkan.
Laba difinalty bagi pemegang lebih aktiva lancar yang sangat banyak
bergantung pada biaya keuangan.Oleh karena itu, kebijakan perusahan
memengaruhi tingkat aktiva lancar yang tidak pernah disusun dalam pengasingan.
Di mana hal ini selalu ditetapkan atas dasar biaya keuangan lancar dan kebijakan
keuangan aktiva lancar perusahaan. Sebagai tambahan, Pemegangan aktiva lancar
dipengaruhi oleh sejumlah risiko bisnis (terutama terkait ketidakpastian volume).
Yang lebih sulit adalah untuk meramalkan utilisasi, semakin besar jumlah dari
keamanan pemegang saham.
2.2.2 Kebijakan Keuangan Aktiva Lancar
Aktiva digolongkan kedalam permanen atau sementara. Tabel 11.1
menyarankan bahwa, arus musiman menyebabkan total aktiva perusahaan
berfluktuasi di antara Rp. 700.000 dan R. 740.000. Dengan demikian, Assalam
memiliki Rp. 700.000 aktiva secara permanen, didefinisikan sebagai penjumlahan
dari total aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi selama musiman (atau
siklus) rendah. Aktiva permanen Assalam disus un dari jumlah Rp. 500.000 atas
aktiva tetap permanen dan Rp. 200.000 dalam akiiva lancar permanen. Sebagai
tambahan, Asalam membawa secara musiman, atau sementara, aktiva lancar
yangberfluktuasi dari nol mencapai maksimum Rp. 40.000 sepanjang musim yang
tinggi. Tidak ada aktiva tetap tambahan yang diperlukan selama musim tinggi
karena bisnis memiliki aktiva tetap yang cukup untuk mengakomodasi volume
puncak. Fungsi dalam aktiva lancar permanen dan aktiva lancar sementara dibiayai
kebijakan kuangan aktiva lancar perusahaan.
Untuk mengevaluasi kebijakan keuangan aktiva lancar yang diperlukan
menggunakan konsep aktiva permanen dan aktiva sementara. Dengan demikian,
untuk tujuan keuangan, aktiva tidak digolongkan dengan definisi akuntansi mereka
dari lancar dan jangka panjang tetapi seperti permanen atau sementara. Aktiva
permanen harus dibiayai dengan modal permanen (yaitu, modal sendiri dan hutang
jangka panjang), dan aktiva sementara dibiayai dengan modal sementara (yaitu,
hutang jangka pendek).

7
2.3. Managemen Kas
Manajemen kas adalah manajemen uang sehingga bills dan hutang di bayar ketika
ada. Uang tidak selalu masuk ke dalam bisnis pada tingkat tarif yang sama. Kadang-
kadang akan ada kelebihan kas di tangan, pada waktu yang lain akan ada kekurangan
kas. Kedua peristiwa ini harus di antisipasi sedemikian rupa sehingga surplus dapat
digunakan untuk keuntungan dan kekurangan. Dengan cara in, saldo kas akan di jaga
pada tingkat optimum.
2.3.1 Siklus Arus Kas
Siklus arus kas pada sebuah perusahaan menunjukkan bahwa manajemen kas
bukan hanya merupakan masalah dalam meyakinkan keseimbangan kas di dalam
bank adalah benar dan bahwa kasir memiliki jumlah uang yang tepat dalam
persediaan. Melainkan, manajemen dari semua modal keria akun kas, persediaan,
piutang dagang, di tambah hutang manajemen dan pembayaran pinjaman dan item-
item tertentu yang dibelanjakan, seperti pembelian modal aktiva baru dan
pembayaran dividen jika kas tersedia. Berbagai item-item pengendalian in dari
penerimaan kas dan pembayaran kas dapat di atur dengan mengungkapkan
anggaran kas. Pentingnya perencanaan kas, atau anggaran kas, dapat dengan baik
dijelaskan dengan menunjukkan bahwa laba bersih perusahaan memiliki dampak
pada ikhtisar laba rugi (kelebihan hasil penjualan atas pembelanjaan) tidaklah
bersifat menandakan dari jumlah kas perusahaan di tangan.

Untuk menyiapkan anggaran kas, kita memerlukan informasi tambahan berikut:


1. Catatan akuntansi menunjukkan masing-masing bulan, kira-kira 60 persen
pendapatan penjualan adalah kas, 35 persen dengan kartu kredit, dan 5 persen
8
sebagai piutang dagang. Piutang kartu kredit yang dikumpulkan dalam sebulan
dari pendapatan penjualan rata-rata 86 persen dan sisanya 41 persen dari
piutang kartu kredit yang dikumpulkan dalam bulan berikutnya. Akun piutang
penjualan telah dikumpulkan dalam penjualan bulan berikutnya. Jika rumah
makan in merupakan bisnis baru, gangguan di antara kas dan pendapatan
penjualan kredit akan diestimasi.
2. Pendapatan penjualan bulan Agustus sebesar Rp. 280.000 Informasi ini
diperlukan untuk menghitung jumlah kas yang akan dikumpulkan dalam bulan
September dari penjualan yang di buat dalam bulan Agustus.
3. Pembelian dari persediaan makanan di bayar 52 persen dengan kas dan 57
persen berdasarkanhutang dagang. 57 persen dari pembelian atas hutang
dagang adalah dibayarkan bulanan mengikuti pembelian.
4. Pembelian bulan Agustus sebesar 110.000. Selanjutnya kita butuh informasi
agar kita dapat menghitung jumlah yang dibayarkan dalam kas sepanjang bulan
April.
5. Daftar gaji, peralatan, utilitas, dan pembayaran sewa 10 persen secara
kas setiap bulan.
6. Iklan sebesar Rp. 60.000 telah di bayar di muka pada bulan Januari untuk
keseluruhan tahun. Untuk menunjukkan konsumsi yang di bayar di muka, iklan
di bayar di muka akan menjadi beban sebesar Rp. 5.000 per bulan secara penuh
tahunan.
7. Saldo kas pada pada 1April adalah Rp.102.000.
8. Pemilik membayar kembali sebesar Rp. 25.000 dari pinjaman bank selama
bulan Agustus.

Penutupan saldo kas masing-masing bulan di hitung sebagai berikut:

Saldo awal - Uang masuk - Kas keluar - Penutupan saldo kas

Setiap bulan, saldo kas penutupan menjadi saldo awal kas dari bulan
berikutnya.
2.3.2 Laba dan Anggaran Kas Biaya
Titik awal dalam anggaran kas adalah ramalan laporan pendapatan usaha yang
menunjukkan pembelanjaan pendapatan penjualan yang dianggarkan bulanan
9
sepanjang periode yang diperlukan. Di dalam kasus di atas, periode tiga bulan
nantinya yang digunakan, dan ikhtisar laba rugi dianggarkan untuk rumah makan
akan diselesaikan untuk bulan April, Mei, dan Juni, sebagaimana ditunjukkan
dalam tabel 1.3.
2.3.3 Transaksi Lain Yang Mempengaruhi Anggaran Kas: Bagian Keuangan
Bagian keuangan dari anggaran kas digunakan untuk mencatat semua penerima
kas dan pengeluaran yang bukan bagian dari aktivitas bisnis sehari-hari. Sama
halnya dengan investasi kas (oleh karena kenaikan kas) harus di catat pada
anggaran kas, maka harus meminjam kas (dari bank alau pemegang saham, sebagai
contoh, untuk menutupi kebutuhan jangka pendek) yang ditunjukkan sebagai
pembayaran kembali. Pembayaran kembali seperti pinjaman yang di catat sebagai
pengeluaran. Transaksi ini di catat dalam bagian keuangan anggaran kas.
Sejumlah transaksi lain mungkin bisa terjadi bahwa harus di catat pada
anggaran kas. Sebagai contoh, bila ada kredit jangka panjang baru telah
dirundingkan, penerimaan kas sepanjang periode anggaran kas harus dinyatakan
sebagai tanda terima dalam bagian keuangan, seperti akan menerima kas dari setiap
isu saham baru. Jika ada aktiva-aktiva tetap telah di jual untuk kas, in juga akan
memengaruhi bagian kuangan dari anggaran kas. Pada sisi lain, setiap pembayaran
kembali dari jumlah pinjaman utama, penebusan tentang saham untuk kas, atau
pembelian kembali aktiva tetap baru akan mengharuskan pengeluaran dalam
kuangan bagian anggaran kas. Akhirnya, setiap deviden dalam bentuk kas yang di
bayar lebih lanjut akan mengurangi kas di tangan, dan oleh karena itu, memerlukan
masukan dalam bagian keuangan.
2.3.4 Konversi Kas dan Manajemen Modal Kerja
Persiapan dari anggaran kas adalah suatu ramuan penting dari istilah singkat
yang survival dan keberhasilan terakhir dari bisnis. Bagaimanapun, ada praktik
tertentu bahwa setiap operator perusahaan jasa perlu didirikan sebagai perihal dari
perasaan bisnis yang baik untuk memelihara kas, mendapat bunga (satu
kemungkinan), dan dengan begitu memaksimalkan laba bersih.
2.3.5 Kas Di Tangan
Kas di tangan, sebagai pembedadari kas di bank, adalah jumlah uang dalam
peredaran operasi. Pemegang kas menggunakan kas ini untuk membuat perubahan
tujuan, kas kecil, atau hanya kas umum di dalam organisasi yang aman.Jumlah kas

10
di tangan harus cukup untuk operasi normal sehari-hari. Setiap kenaikan, kas
kosong harus di simpan dalam rekening tabungan di bank yang memperoleh bunga.
2.3.6 Kas Di Bank
Kas di bank dalam akun operasi lancar harus cukup untuk membayar gaji
karyawan dan akun hutang lancar sampai dapat di bayar. Setiap ekses kelebihan
dana harus dinvestasikan dalam surat-surat berharga jangka pendek (meyakinkan
ada saldo di antara memaksimalkan tingkat bunga, keamanan, dan likwiditas
investasi) atau dalam tabungan atau akun khusus tingkat laba lainnya. Khusus
industri perusahaan jasa mungkin akan menentukan tingkatan yang sesuai terhadap
kas untuk di pegang setelah mempertimbangkan hal-hal berikut:
 Arus kas yang di antisipasi ditandai oleh angaran kas.
 Peristiwa yang tidak di antisipasi menyebabkan penyimpangan dari anggaran
kas.
 Kemampuan untuk meminjam uang untuk ke adaan darurat di atas kebutuhan
kas minimal, di tambah sejumlah pencegahan.
 Keinginan manajemen untuk selalu mempunyai lebih kas di tangan di banding
memperoleh kas tingkat minimum. Tingkat minimum kas dapat membantu
meningkatkan laba bersih, tetapi pada waktu yang sama akan meningkatkan
risiko.
 Efisiensi dari sistem manajemen kas. Semakin efisien suatu sistem bisnis,
semakin surplus kas yang akan tersedia untuk investasi dan meningkatkan laba.
 Pengalaman masa lalu dan bukti historis, yang bisa memandu untuk
menetapkan tingkat kepuasan dari kas.
2.3.7 Menggunakan Floats
Bank dalam hal in floats bank adalah perbedaan antara saldo bank yang
menunjukkan suatu catatan perusahaan dan saldo aktual kas dalam bank. Ada
perbedaan karena memeriksatulisan perusahaan di kurangi dari Calatan saldo bank
pada waktu itu. Bagaimanapun, ada suatu penundaan antara waktu (dalam kaitan
densan pengeposan dan penanganan cek oleh penerima dan kemudian oleh bank)
dan waktunya bahwa cek di terima oleh bank dan di kurangi dari catatannya. jika
perusahaan dapat menaksir jumlah floats ini dan waktunya yang
dilibatkan ,kemudian dapat menginvestikan jumlah untum periode dan
meningkatkan laba bersih.

11
2.4. Manajemen Surat-Surat Berharga Jangka Panjang
Penyedia nirlaba, dan rumah sakit, sering memiliki portofolio yang besar dari jaminan
sekuritas jangka panjang, yaitu sesuatu yang umum dalam bisnis. Pemegang ini telah
didaftarkan sebagai investasi jangka panjang. Alasan-alasan bahwa rumah sakit nirlaba
secara khas membawa jumlah besar dari jaminan sekuritas jangka panjang sebagai
berikut:
 Rumah sakit nirlaba sering menyimpan dana untuk pergantian aktiva tetap masa
depan dibandingkan dengan memperoleh dana pada saat aktiva diperoleh. Karena
dana untuk tujuan umum ini bersumber dari penyusutan menghasilkan arus kas,
sebagaimana ditentangkan terhadap pendapatan bersin, seperti portfolio biasanya
disebut funded depreciation portofolio.
 Banyak rumah sakit menjamin setidaknya bagian dari kewajiban profesional
eksposure mereka dan maka didirikan satu kolam investasi untuk menjumpai
kebutuhan aktuarial.
 Banyak rumah sakit telah mendefinisikan kentungan rencana pensiun, yang
mengharuskan perusahaan yang mensponsori dana pensiun.
 Rumah sakit nirlaba menerima pemberkatan hadiah yang harus diatur sepanjang
waktu. Jika fondasi terpisah tidak didirikar, seperti dana harus ditangani pada neraca
rumah sakit.

2.5. Manajemen Piutang


Umumnya, bisnis akan menjual secara kas dibandingkan secara kredit, tetapi tekanan
persaingan memaksa banyak perusahaan untuk menawarkan kredit. Masalahnya adalah
bahwa banyak yang akut dalam industri jasa rumah sakit, di mana sistem pembayaran
pihak ketiga mendorng penyedia untuk memperluas kredit bagi kebanyakan pasien.
Dalam penjualan kredit, barang-barang telah ditukarkan atau jasa disediakan, persediaan
telah dikurangi, dan akun piutang adalah diciptakan. Padahal, pelanggan atau pihak
ketiga akan membayar rekening, pada waktu bisnis akan menerima kas dan piutang akan
menurun.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen keuangan jangka pendek melibatkan semua aktiva lancar dan kewajiban
lancar. Tujuan utama dari manajemen keuangan jangka pendek adalah untuk mendukung
operasi bisnis pada kemungkinan biaya yang paling rendah. Untuk mengevaluasi
kebijakan keuangan aktiva lancar yang diperlukan menggunakan konsep aktiva
permanen dan aktiva sementara. Dengan demikian, untuk tujuan keuangan, aktiva tidak
digolongkan dengan definisi akuntansi mereka dari lancar dan jangka panjang tetapi
seperti permanen atau sementara. Aktiva permanen harus dibiayai dengan modal
permanen (yaitu, modal sendiri dan hutang jangka panjang), dan aktiva sementara
dibiayai dengan modal sementara (yaitu, hutang jangka pendek).

13
DAFTAR PUSTAKA

Arfan Ikhsan, I.B (2014). Akuntansi dan Manajemen Keuangan Rumah Sakit. Yogyakarta:
Graha Ilmu

https://www.academia.edu/9276126/MAKALAH_MANAJEMEN_KEUANGAN_ke_2
diakses tanggal 7 desember 2022 jam 18.00

https://www.academia.edu/9276126/MAKALAH_MANAJEMEN_KEUANGAN_ke_2

14

Anda mungkin juga menyukai