Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul “transfer aktiva tidak lancar antarperusahaan”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas kami pada mata kuliah Akuntansi keuangan lanjutan 2.
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua khususnya dalam haltransfer aktiva tidak lancar antarperusahaan. Kami menyadari bahwa
tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila di dalam tugas ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, kami mohon maaf. Kritik yang terbuka dan membangun sangat kami nantikan demi
kesempurnaan tugas kami ini. Demikian kata pengantar yang kami sampaikan. Semoga tugas
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami khususnya. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.
Tim Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ I
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... II
BAB I........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN................................................................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang......................................................................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................... 2
BAB II....................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 3
II.1 Transfer Jasa Antarperusahaan........................................................................................................... 3
II.2 Transfer Aset Berupa Tanah................................................................................................................ 3
II.2.1 Gambaran Umum Proses Eliminasi Laba.................................................................................. 3
II.2.2 Alokasi Eliminasi Laba BelumTerealisasi................................................................................ 5
II.2.3 Pendapatan Kepentingan Nonpengendali.................................................................................. 6
II.3 Penjualan Downstream.......................................................................................................................... 7
BAB III................................................................................................................................................... 12
PENUTUP............................................................................................................................................. 12
III.1 Kesimpulan............................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 13
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Induk perusahaan Anak perusahaan
Kas 10.000.000 Kas 10.000.000
Tanah 10.000.000 Tanah 10.000.000
Karena penjual tidak mencatat keuntungan atau kerugian, maka dari sudut pandang
konsolidasi, laba maupun aset dinyatakan secara tepat.Transfer tanah yang lebih tinggi
atau lebih rendah dari nilai bukunya memerlukan perlakuan khusus dalam proses
konsolidasi. Keuntungan atau kerugian entitas penjual harus dieliminasi karena tanah
tersebut masih dimiliki oleh entitas konsolidasi, dan tidak ada keuntungan atau kerugian
yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi sampai tanah tersebut dijual ke
pihak di luar entitas konsolidasi. Tanah juga harus dilaporkan sebesar biaya perolehan
awalnya dalam laporan keuangan konsolidasi selama tanah tersebut masih dimiliki di
dalam entitas konsolidasi, siapa pun pihak afiliasi yang memiliki tanah tersebut.
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa PT Induk mengakuisisi tanah senilai Rp20.000.000
pada tanggal 1 Januari 20X1, dan menjual tanah tersebut ke anak perusahaannya, PT
Anak, pada tanggal I Juli 20X1, sebesar Rp35.000.000.
PT Induk mencatat pembelian tanah dan penjualan ke PT Anak dengan ayat jurnal
berikut.
1 Januari 20X1
(1) Tanah 20.000.000
Kas. 20.000.000
Mencatat pembelian tanah.
1 Juli 20X1
(2) Kas 35.000.000
Tanah 20.000.000
Keuntungan 15.000.000
Penjualan Tanah
Mencatal penjualan tanah ke
PT Anak.
4
angka tersebut tidak dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi karena keuntungan
antarperusahaan sebesar Rp15.000.000 belum terealisasi dari sudut pandang entitas
konsolidasi. Tanah belum dijual ke pihak di luar entitas konsolidasi, tetapi hanya
ditransfer di dalam, sehingga tanah harus tetap dilaporkan sebesar biaya perolehan
awalnya dari entitas konsolidasi. Keuntungan harus dieliminasi dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasi dan tanah harus dinyatakan kembali dari Rp35.000.000
yang dicatat oleh PT Anak ke biaya perolehan awalnya sebesar Rp20.000.000. Hal ini
dilakukan dengan ayat jurnal eliminasi berikut dalam kertas kerja yang dibuat pada
akhir tahun 20X1.
(4) Keuntungan 15.000.000
Penjualan Tanah
Tanah 15.000.000
Mengeliminasi keuntungan yang belum terealisasi
dan penjualan tanah.
5
-Anak perusahaan dimiliki penuh entitas induk dan kepentingan
-anak perusahaan dimiliki pengendali nonpangendali
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa PT Ideal memiliki 75% saham biasa dari PT Akasia.
PT Ideal melaporkan laba operasi dari aktivitasnya sendiri, tidak termasuk pendapatan
investasi dari PT Akasia sebesar Rp100.000.000; PT Akasia melaporkan laba bersih
sebesar Rp60.000.000. Termasuk di dalam laba afiliasi penjual adalah keuntungan
belum terealisasi sebesar Rp10.000.000 dari transfer aset antarperusahaan. Jika
penjualan tersebut merupakan transfer downstream, laba belum terealisas? dieliminasi
seluruhnya dari bagian laba pemilik entitas induk pada saat penyusunan laporan
keuangan konsolidasian. Oleh karena itu, penghitungan laba bersih adalah sebagai
berikut.
laba terpisah pt ideal Rp. 100.000.000
dikurangi : laba antar perusahaan yang belum terealisasi
penjualan downstream atas aset (10.000.000)
Laba terealisasi terpisah PT Ideal Rp 90.000.000
Laba bersin PT Akasia Rp 60.000.000
Laba bersih konsolidasi Rp150.000.000
Laba untuk kepentingan nonpengendali (15.000.000)
Laba untuk kepentingan pengendali Rp135.000.000
6
Laba bersih PT Akasia Rp60.000.000
Bagian proporsional kepentingan nonpengendali X 0,25
Laba dialokasikan ke kepentingan nonpengendali Rp15.000.000
7
Selama tahun 20XI, PT Induk mencatat bagiannya atas laba dan dividen dari PT Anak dengan
ayat jurnal yang umum menggunakan metode ekuitas dasar.
Pada tanggal 31 Desember 20X1, akun investasi pada pembukuan PT Induk tampak sebagai
berikut.
Investasi pada Saham PT Anak
Biaya perolehan 240.000.000
(6)Akrual ekultas (5) Dividen
(Rp50.000.000 x 0,80) 40.000.000 (Rp30.000.000 x0,80) 24.000.000
Saldo, 31/12/X1. 256.000.000
8
Kepentingan Nonpengendali 4.000.000
Mengalokasikan laba ke kepentingan
nonpengendali
Rp10.000.000 = Rp50.000.000 x 0,20
Rp6.000.000 = Rp30.000.000 x 0,20
Ayat jurnal E(7) mengeliminasi perubahan dalam akun investasi PT Induk selama tahun berjalan,
laba dari PT Anak yang diakui PT Induk di ayat jurnal (6), dan bagian PT Induk atas dividen PT
Anak yang diakui di ayat jurnal (5). Ayat jurnal E(8) mengalokasi bagian laba PT Anak ke
pemegang saham nonpengendali (Rp50.000.000 x 0,20) dan mengeliminasi bagian mereka atas
dividen PT Anak. Laba yang dialokasikan ke kepentingan nonpengendali tidak terpengaruh oleh
keuntungan antarperusahaan belum terealisasi karena transfer tersebut merupakan penjualan
downstream. Ayat jurnal E(9) mengeliminasi saldo investasi awal PT Induk dan jumlah ekuitas
pemegang saham PT Anak awal periode dan memunculkan kepentingan nonpengendal? pada
awal periode.
Satu ayat jurnal tambahan diperlukan untuk mengeliminasi keuntungan belum terealisasi dari
penjualan tanah antarperusahaan.
E(10) Keuntungan Penjualan 15.000.000
Tanah
Tanah 15.000.000
Mengeliminasi keuntungan belum terealisasi dari
penjualan downstream alas lanah.
Figur 6.3
31 desember 20X1, kertas kerja konsolidasi, periode penjualan atas perusahaan,penjualan
downstream atas tanah
9
Laba bersih konsolidasi
Laba terpisah PT Induk Rp155.000.000
Dikurangi: Laba antarperusahaan belum terealisasi dari
penjualan downstream atas tanah. (15.000.000)
Laba terealisasi terpisah PT Induk Rp140.000.000
Laba bersih PT Anak Rp50.000.000
Laba bersih konsolidasi Rp190.000.000
Laba kepentingan nonpengendali (10.000.000)
Laba untuk kepentingan pengendali Rp180.000.000
10
Kepentingan Nonpengendali
Bagian pemegang saham nonpengendali dari laba entitas konsolidasi terbatas sebesar bagian
proporsionalnya atas laba anak perusahaan. Laba bersih PT Anak untuk tahun 20X1 sebesar
Rp50.000.000 dan kepemilikan pemegang saham nonpengendal? sebesar 20%. Oleh karenanya,
laba sebesar Rp10.000.000 (Rp50.000.000 x 0,20) dialokasikan ke kepentingan nonpengendali.
Sebagaimana ditunjukkan di Figur 6-3, total kepentingan nonpengendali pada akhir tahun 20X1.
sebesar Rp64.000.000 yang mencerminkan bagian proporsional pemegang saham nonpengendali
atas total nilai buku anak perusahaan.
Nilai buku PT Anak, 31 Desember 20X1
Saham biasa Rp200.000.000
Saldo laba Rp120.000.000
Total nilai buku Rp320.000.000
Bagian proporsional pemegang saham nonpengendali x 0,20
Kepentingan nonpengendali, 31 Desember 20X1 Rp 64.000.000
kepentingan non pengendali tidak terpengaruh oleh keuntungan belum terealisasi dari penjual
downstream.
11
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Transaksi antarperusahaan yang berhubungan istimewa ini disebut transfer
antarperusahaan (intercorporate transfers). Laporan keuangan yang disusun oleh masing-masing
afiliasi dikonsolidasi menjadi satu laporan keuangan yang mnyajikan posisi keuangan dan hasil
operasi dari seluruh entitas ekonomi seakan-akan merupakan perusahaan tunggal. Eliminasi
Transfer Perusahaan Semua aspek transfer antarperusahaan harus dieliminasi dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasi, sehingga laporan keuagan tersebut terlihat seakan-akan
merupakan laporan keuamgan dari suatu perusahaan tunggal. PSAK 4, Laporan Keuangan
Konsolidasi, menyebutkan saldo antarperusahaan, pembelian dan penjualan, serta
pengeluaan/beban sebagai contoh dari saldo antarperusahaan dan transaksi yang harus
dieliminasi. Tidak ada perbedaan antara anak perusahaan yang dimiliki penuh dan anak
perusahaan yang tidak dimiliki penih sehubungan dengan eliminasi transfer antarperusahaan.
Konsolidasi berfokus pada konsep entitas tunggal, bukan persentase kepemilikan. Jika
konsolidasi terpenuhi, maka perusahaan menjadi bagian dari entitas ekonomi tunggal, dan semua
transaksi dengan perusahaan lain yang berhubungan istimewa menjadi transfer interal yang harus
dieliminasi penuh, tidak bergantung pada persentase kepemilikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Baker, Richard E. dkk. 2006. Akuntansi Keuangan Lanjutan Jilid I Ed. 2. Salemba Empat :
Jakarta.
13