Anda di halaman 1dari 62

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DARI


RADIASI MAUPUN DARI PASIEN YANG TERPAPAR VIRUS COVID 19
MELALUI STANDAR EVALUASI KERJA DI RUANG RADIOLOGI
RSUD LUBUK SIKAPING

DISUSUN OLEH :

AYU ROSMAYANTI, A.Md. Rad

A35.2.26

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XXXV
TAHUN ANGGARAN 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA REGIONAL
BUKITTINGGI
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXXV


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN
DALAM NEGERI REGIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2021

NAMA : AYU ROSMAYANTI, A.Md. Rad


NIP : 19880515 202012 2 011
INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN
JABATAN : RADIOGRAFER PELAKSANA
NDH : A35.2.26

JUDUL AKTUALISASI
“OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DARI
RADIASI MAUPUN DARI PASIEN YANG TERPAPAR VIRUS COVID 19
MELALUI STANDAR EVALUASI KERJA DI RUANG RADIOLOGI
RSUD LUBUK SIKAPING”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXV
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittiggi tahun 2021

Pasaman, September 2021


Menyetujui,
Coach Mentor

ANGGY REONAL, S.STP SRI PUJI RAHAYU, A.Md. Rad


NIP. 19901010 201406 1 001 NIP. 19740826 199903 2 004
Mengetahui,
Koordinator Pelatihan

DEFRIMEN, S.Pd, M.Si


NIP.19740902 200801 1 001
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXXV


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN
DALAM NEGERI REGIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2021

NAMA : AYU ROSMAYANTI, A.Md. Rad


NIP : 19880515 202012 2 011
INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN
JABATAN : RADIOGRAFER PELAKSANA
NDH :A35.2.26

JUDUL AKTUALISASI
“OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DARI
RADIASI MAUPUN DARI PASIEN YANG TERPAPAR VIRUS COVID 19
MELALUI STANDAR EVALUASI KERJA DI RUANG RADIOLOGI
RSUD LUBUK SIKAPING”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari


Evaluator, Coach dan Mentor pada tanggal September 2021
Pasaman, September 2021
Menyetujui,
Coach Evaluator

ANGGY REONAL, S.STP AFRI YENDRA,S.H., M.H


NIP. 19901010 201406 1 001 NIP.19680421 199401 1 001
Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi

H. SARJAYADI, SS
NIP.19700304 199603 1 001
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Sub’hana Wata’ala

atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulisan laporan aktualisasi

yang berjudul “OPTIMALISASI PENGGUNAAAN ALAT PELINDUNG

DIRI (APD) DARI RADIASI MAUPUN DARI PASIEN YANG TERPAPAR

VIRUS COVID 19 MELALUI STANDAR EVALUASI KERJA DI RUANG

RADIOLOGI RSUD LUBUK SIKAPING” ini dapat di selesaikan. Shalawat

teriring salam semoga senantiasa tercurah di limpahkan kepada nabi besar

Muhamad shallallahu 'alaihi wasallam, kepada keluarga dan para sahabatnya

semoga rahmat-Nya sampai kepada kita semua yang senantiasa berjuang demi

melanjutkan perjuangan-Nya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga melalui kesempatan ini penulis

bermaksud untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada :

1. Bapak Defrimen, S.Pd., M.Si. selaku Koordinator Pelatihan PPSDM

Kemendagri Regional Bukittinggi.

2. Bapak Afri Yendra, S.H., M. H selaku penguji yang telah banyak

memberikan saran, masukan dan support mengenai kegiatan dalam

pelaksanaan aktualisasi ini.

3. Bapak Anggy Reonal, S.STP selaku Coach yang senantiasa dengan sabar,

cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun laporan

iv
aktualisasi ini.

4. Ibu Sri Puji Rahayu, A.Md. Rad selaku mentor dan Kepala Ruangan

Radiologi RSUD Lubuk Sikaping yang telah banyak membantu memberikan

saran dan masukan mengenai kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi serta

mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

5. Bapak/ Ibuk Widyaiswara PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi yang

telah banyak memberikan ilmu dan inspirasi kepada penulis selama mengikuti

Latsar CPNS.

6. Bapak/Ibu Panitia Pelaksana Latsar CPNS Angkatan XXXV di PPSDM

Kemendagri Regional Bukittinggi Tahun 2021.

7. Orang tua, Suami dan Keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, doa

dan semangat selama proses pelaksanaan aktualisasi ini.

8. Teman-Teman Latsar Angkatan XXXV terutama Kelompok 2 yang telah

banyak memberikan saran dan semangat kepada penulis.

Semoga laporan aktualisasi ini dapat menjadi panduan dalam implementasi

aktualisasi di instansi penulis. Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih

memiliki banyak kekurangan dan juga jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis

mohon masukan dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang.

Pasaman, September 2021

Penulis,

Ayu Rosmayanti, A.Md. Rad

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..........................................................................iv

DAFTAR ISI ........................................................................................vi

DAFTAR TABEL ............................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .......................................................................1

B. PROFIL INSTANSI

1. GAMBARAN UMUM ....................................................................5

2. VISI DAN MISI ..............................................................................6

3. NILAI-NILAI ORGANISASI.......................................................... 8

4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ..................................................... 8

C. ROLE MODEL ............................................................................... 10

BAB II PERUMUSAN GAGASAN

A. IDENTIFIKASI ISU ............................................................... 13

B. DESKRIPSI ISU ..................................................................... 13

C. PENETAPAN CORE ISU ....................................................... 27

D. RUMUSAN ISU ..................................................................... 28

E. PENYEBAB ISU ..................................................................... 28

F. GAGASAN AKTUALISASI ................................................... 30

vi
BAB III MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI

A. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI .............................. 31

B. MATRIK REKAPITULASI RENCANA HABITUASI ............ 43

NILAI-NILAI DASAR PNS

C. MATRIK VISI DAN MISI DAN TATA NILAI ...................... 44

ORGANISASI

D. MATRIK KETERKAITAN DENGAN KEDUDUKAN ........... 45

DAN PERAN PNS

BAB IV PENUTUP.................................................................................... 46

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ....................... 48

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 49

vii
DAFTAR TABEL

1. Tabel Standar Pelayanan Minimal RSUD Lubuk Sikaping ..................... 14

2. Tabel Jumlah Pasien Covid RSUD Lubuk Sikaping ................................ 19

3. Tabel Analisis APKL ............................................................................. 28

4. Tabel Analisis USG ................................................................................ 29

5. Tabel Matrik Habituasi ........................................................................... 43

6. Tabel Keterkaitan Visi Misi Tata NIlai Organisasi .................................. 44

7. Tabel Matrik Kedudukan dan Peran ASN ............................................... 45

8. Tabel Jadwal Aktualisasi ........................................................................ 54

viii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar RSUD Lubuk Sikaping .................................................... 9

2. Gambar Apron ............................................................................ 20

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 1,

Aparatur Sipil Negara disingkat menjadi ASN adalah profesi bagi pegawai negeri

sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi

pemerintah. Pegawai ASN juga melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh

pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkaulitas dan

mempererat persatuan NKRI. Pemerintah Republik Indonesia melalui undang-

undang ini mewajibkan memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan untuk

mewujudkaan ASN profesional yang bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

berdasarkan undang-undang.

Selain itu secara implisit juga menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut

sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk

kepada sebuah profesi pelayanan publik maka dari itu sebagai ASN perlu

membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang di

laksanakan di RSUD Lubuk Sikaping. Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) merupakan nilai-nilai

dasar profesi PNS yang perlu diterapkan dan dimaknai dalam setiap kegiatan yang

dilakukan PNS sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) nya. Oleh

1
karena itu dalam Diklat Pelatihan Dasar yang wajib diikuti setiap CPNS

diberikan materi yang berkaitan dengan ANEKA untuk selanjutnya dilakukan dan

dimaknai dalam kegiatan aktualisasi yang dilakukan pada tahap kedua di instansi

masing-masing. Diharapkan setelah selesai rangkaian Diklat Pelatihan Dasar,

setiap ASN dapat melaksanakan tugas dengan dilandasi nilai-nilai ANEKA.

Perkembangan Teknologi Informasi pada zaman sekarang mengharuskan seorang

ASN untuk memiliki keinginan untuk belajar Permenkes nomor 4 tahun 2018

pasal 1 ayat 5, Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui

pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan

kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Radiografer adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada

masyarakat, bukanlah profesi yang semata- mata pekerjaan untuk mencari nafkah

akan tetapi merupakan pekerjaan kepercayaan. Surat Keputusan Bersama Men.

Kes. & Ka. BKN No.049/Menkes/SKB/I/2003, Radiografer adalah PNS yang

diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang

berwenang untuk melakukan kegiatan radiografi pada unit pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Peraturan Bersama Men. Kes & Ka. BKN nomor 29 tahun 2013

disebutkan bahwa radiografer adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,

tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan

pelayanan radiologi pada sarana kesehatan. Radiografer merupakan salah satu

SDM pelayanan penunjang medis di Rumah Sakit RSUD Lubuk Sikaping.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona covid19

sebagai pandemi global. Alasannya, karena virus tersebut telah menyebar semakin

luas meningkat pesat jumlah korban positif corona di seluruh dunia Covid 19

telah dinyatakan sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan

2
kesehatan masyarakat dan menetapkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat di

Indonesia. (Keppres, 2019) Pneumonia covid-19 adalah suatu penyakit

peradangan pada paru-paru yang timbul karena adanya patogen virus corona

sehingga bisa menyebabkan gangguan fungsi organ pernapasan seperti

kesulitan untuk bernapas karena kekurangan oksigen (Perhimpunan Dokter

Paru Indonesia, 2020). Untuk mendiagnosa penyakit ini, ada beberapa

hal yang harus dilakukan salah satunya ialah pemeriksaan radiografi

thorax. Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan

semua modalitas yang menggunakan radiasi pengion sinar-X untuk keperluan

diagnosis dan prosedur terapi (BAPETEN, 2011) Teknik pemeriksaan radiografi

thorax merupakan salah satu teknik foto radiologi diagnostik untuk

mengetahui kondisi organ di dalam rongga dada. Pemeriksaan ini bertujuan

untuk mengidentifikasi ganguan yang terjadi pada paru-paru pasien dengan

pemeriksaan radiografi thorax dilakukan pada posisi PA (Posterior Anterior)

maupun AP (antero posterior tergantung kondisi pasien) (John P. Lampignano &

Leslie E. Kendrik, 2018) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan

kegiatan dalam upaya memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan

masyarakat sekitar dari bahaya kecelakaan kerja. Perusahaan wajib melakukan

kegiatan perlindungan tersebut karena hal tersebut merupakan hak asasi yang

wajib dipenuhi. Tujuan dari adanya K3 adalah untuk mencegah, mengurangi,

bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (Zero Accident) (Yuliani, 2012).

Rumah Sakit RSUD Lubuk Sikaping merupakan salah satu Rumah sakit

rujukan Covid 19 di Kabupaten Pasaman. Prosedur K3 dalam pemeriksaan

pasien covid 19 di radiologi perlu diperhatikan baik demi keselamatan pasien

maupun radiographer. Pemanfaatan radiasi pada berbagai bidang terutama dalam

bidang kesehatan harus selalu memperhatikan prosedur standar proteksi dan

3
keselamatan radiasi. Berdasarkan peraturan yang ditentukan oleh Badan

Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) nomor 8 tahun 2011 tentang keselamatan

radiasi untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari ancaman

bahaya radiasi. Terdapat beberapa permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan

pelayanan penunjang medis di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Rumah Sakit

RSUD Lubuk Sikaping, salah satunya yaitu di instalasi radiologi belum

optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) baik dari radiasi maupun dari

pasien yang terpapar virus covid 19. Untuk menghindari terjadinya paparan

radiasi yang tidak diinginkan serta terhindar dari wabah virus covid 19 maka

harus dibuatnya prosedur bertujuan untuk mencegah terpapar nya radiografer dari

virus covid 19 dan dari terjadinya efek radiasi deterministik dan efek stokastik

diwaktu yang akan datang, standar keselamatan kerja ini akan memudahkan

radiographer terhindar dari paparan radiasi dan penyakit yang tidak di inginkan.

PROFIL INSTANSI

1. GAMBARAN UMUM

4
Gambar 1. RSUD Lubuk Sikaping

RSUD Lubuk Sikaping beralamat diJln. Jendral sudirman No

40 Lubuk Sikaping, Sumatera Barat.SecarahistoriesRumah Sakit

Umum Daerah Lubuk Sikaping pada mulanya merupakan sebuah

balai pengobatan pada zaman awal kemerdekaan. Balai pengobatan

tersebut semakin lama semakin berkembang pada tahun 1953

menjadi rumah sakit pembantu. Selanjutnya pada tahun 1956 menjadi

rumah sakit umum dengan 5 (lima) tempat tidur. Padatahun1966

berkembang menjadi rumah sakit umum dengan 20 (dua puluh)

tempat tidur. Selanjutnya pada tahun 1980 menjadi rumah sakit

umum daerah dengan 50 (lima puluh) tempat tidur. Pada tahun

1997 menjadi Rumah Sakit Umum Daerah tipe C dengan 75 tempat

tidur (Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 480/Menkes/V/1997). Di Tahun 2003 meningkat

menjadi Rumah Sakit Umum Daerah tipe C dengan 85 tempat tidur,

97 tempat tidur (2005), 125 tempat tidur (2009), 128 tempat tidur

(2010), 139 tempat tidur (2012), 144 tempat tidur (2013), 175 tempat

tidur (2015), 177 tempat tidur (2016),177 tempat tidur di tahun 2018

dan 2019 dan 178 tempat tidur di tahun 2020. Berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

480/MenKes/V/1997 ditetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C sampai saat ini.

Berdasarkan Surat Izin BUPATI PASAMAN Nomor:447/2058/PSDK/

DINKES/2016 tanggal 15 Juni 2016 tentang Izin Operasional

Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping Kelas

C. Berdasarkan Peraturan Bupati Pasaman Nomor : 188.45/71/BUP-

5
PAS/2015 tentang Penetapan S t at u s P o la P e ng e lo la a n

Ke u a ng a n Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum

Daerah Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, maka sejak bulan

Januari tahun 2015 Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping

menjadi BLUD Penuh.

2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping

Visi dan Misi SKPD

1. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping adalah

“ Menjadikan Rumah Sakit yang dipercaya dan bermutu dengan

mengutamakan kepuasan pasien “

2. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan misi yang

harusdilaksanakan adalah

a. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, profesional dengan

mengutamakan keselamatan pasien.

b. Menjadikan rumah sakit yang bersih, nyaman dan berwawasan

lingkungan .

c. Menciptakan budaya petugas yang ramah dan murah senyum

serta dapat memberikan informasi yang sesuai kebutuhan pasien.

d. Meningkatkan dan memelihara sarana, prasarana dan peralatan

disertai ketersediaan petugas yang kompeten dibidangnya.

e. Mengoptimalkan managemen rumah sakit dengan pengelolaan

administrasi yang cepat, akurat, dan sesuai standar.

f. Mengembangkan potensi, kompetensi, etos dan budaya kerja

SDM rumah sakit yang selalu siap menghadapi perubahan.

6
g. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga

staf puas.

3. Motto dan Janji Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping. Adapun Motto Rumah Sakit Umum Daerah adalah

“ Karena anda kami ada, dengan ikhlas kami bekerja, satu senyum

untuk semua “

Sedangkan untuk janji pelayanan adalah

“ Kepuasan anda adalah kebahagiaan kami “

4. Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping

Tujuan Umum adalah mewujudkan pelaksanaan kegiatan pelayanan

yang memenuhi standar

Tujuan Khusus adalah

a. Tersedianya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikapingyang sesuai dengan standar pelayanan medis,

keperawatan dan penunjang medis.

b. Tersedianya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping yang memperhatikan mutu dan keselamatan pasien

yang dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan

pasien.

c. Tersedianya sumber daya manusia Rumah Sakit Umum Daerah

Lubuk Sikaping yang ramah dan mudah senyum yang

mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan

mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

d. Bertahanya akreditasi Rumah Sakit dengan predikat Paripurna.

2. NILAI-NILAI ORGANISASI

Nilai organisasi yang diterapkan di RSUD Lubuk Sikaping adalah

7
“SICANTIK”singkatan dari Situasi, Cepat, Aman, Nyaman, Tepat

waktu, Inovatif, dan Kekeluargaan. Hal ini bertujuaan untuk

meningkatkan pelayanan dirumah sakit dengan cara mengoptimalisasikan

waktu tunggu pasien rawat jalan di RSUD Lubuk Sikaping.

3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Adapun pekerjaan atau uraian tugas dan fungsi Radiographer

Terampil di Instalasi Radiologi RSUD Lubuk Sikaping sesuai dengan

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang telah ditentukan adalah:

1. UraianTugas

1) Melaksanakan kegiatan radiologi secara umum.

2) Merencanakan pelaksanaan pelayanan Instalasi Radiologi kepada

pasien Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, dan Instalasi

Rawat Inap.

3) Melakukan perjanjian dengan perawat atau pasien dan keluarganya

dalam program pemeriksaan radiologi dengan kontras.

4) Akurasi dalam memberikan tarif pelayanan Instalasi Radiologi.

5) Melakukan perawatan semua peralatan radiologi dan aksesorisnya

sehingga selalu siap pakai.

6) Bertugas dalam proses pencetakan gambaran radiografi.

2. Bertanggungjawab

1) Bertanggungjawab terhadap proses pembuatan radiografi secara

keseluruhan.

2) Bertanggungjawab terhadap pemakaian, pemeliharaan dan

kerusakan yang terjadi pada film rontgen.

3) Bertanggungjawab untuk menghubungi dokter spesialis radiologi

pada pemeriksaan tertentu maupun untuk pembacaan foto rontgen.

8
4) Bertanggungjawab terhadap stok BAHP di Instalasi Radiologi.

5) Menjelaskan tentang persiapan pemeriksaan radiologi tertentu(USG

dan pemeriksaan radiologi dengan kontras) kepada pasien dan atau

keluarganya.

6) Bertanggungjawab untuk perawatan dan pemeliharaan pesawat

rontgen dan aksesorisnya.

7) Bertanggungjawab dalam administrasi radiologi.

8) Melapor kepada Kepala Instalasi Radiologi bila terjadi kerusakan

pesawat rontgen danaksesorisnya.

9) Membantu mengumpulkan data jumlah pemeriksaan radiologi

secara berkala.

3. Wewenang

1) Membantu dokter spesialis radiologi dalam pemeriksaan radiologi.

2) Mengusulkan servis alat dan pesawat rontgen.

3) Melakukan pemeriksaan radiologi tanpa media kontras maupun

dengan mediakontras.

4) Bersama dokter spesialis radiologi melakukan pemeriksaan

radiologi dengan mediakontras.

5) Memberikan proteksi radiasi terhadap pasien, dan atau petugas

yang mengantar pasien.

B. ROLE MODEL

Model peranan (role mode) adalah seseorang yang tingkah lakunya kita

contoh tiru dan ikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini yang menjadi role model

adalah Ibuk Sri Puji Rahayu, A.Md. Rad. Alasan menjadikan beliau sebagai role

model dalam pelaksanaan aktualisasi ini yaitu karena beliau salah satu

Radiografer paling senior di Kabupaten Pasaman yang bertanggung jawab dan

9
berintregritas (Akuntabilitas), kreatif dan inovatif (Komitmen Mutu), beliau tidak

enggan untuk bekerjasama dengan bawahan nya mampu bermusyawarah dengan

baik kepada bawahan serta tidak diskriminatif (Nasionalisme). Seperti yang di

ketahui penulis, bahwa dalam keseharian beliau layak di jadikan contoh dan

panutan. Sebagai sosok Radiografer yang sopan santun, cermat dan ramah (Etika

Publik),Selalu datang tepat waktu jujur dan terbuka ketika ada permasalahan yang

menyangkut unit Radiologi RSUD Lubuk Sikaping (Anti Korupsi). Beliau

bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyesuaikan diri dengan

baik. Beliau berhasil membawa suasana yang nyaman, menyenangkan dan

kondusif di unit radiologi RSUD Lubuk Sikaping. Di sela sela kesibukan beliau

sebagai Kepala ruangan radiologi, pemangku jabatan Petugas Proteksi Radiasi

(PPR) unit radiologi RSUD Lubuk Sikaping, serta Ketua Perhimpunan

Radiografer Cabang Pasaman (Pasaman, Pasaman Barat, Lubuk Basung) beliau

selalu menyempatkan untuk berkomunikasi dengan seluruh staf radiologi tentang

apapun yang menjadi kendala dan hambatan dalam pelaksanaan pelayanan

radiologi.

Nilai aneka dalam sosok beliau adalah :

Akuntabilitas : Selalu bertanggung jawab mencakup seluruh

kegiatan di unit radiologi RSUD Lubuk

Sikaping

Nasionalisme : Selalu bermusyawarah dengan bawahan

tentang apapun keputusan yang akan diambil

demi kepentingan ruang radiologi RSUD

Lubuk Sikaping, tidak diskriminatif dan selalu

mau bekerjasama dengan bawahan nya.

Etika Publik : Memiliki jiwa toleransi yang tinggi serta

10
cermat dalam bekerja, selalu bersikap

sopan dan santun apabila menegur bawahan

nya.

Komitmen mutu : Senantiasa mengikuti seluruh kegiatan seminar

dan pelatihan selalu memberikan ide yang

inovatif dan efektif untuk dipahami oleh staf

radiologi RSUD lubuk Sikaping demi

kemajuan unit radiologi RSUD Lubuk

Sikaping.

Anti Korupsi : Selalu datang bekerja dengan tepat waktu, jujur

dan terbuka apabila ada masalah yang harus

di selesaikan oleh unit radiologi RSUD Lubuk

Sikaping.

BAB II

PERUMUSAN GAGASAN

A. IDENTIFIKASI ISU

Adapun isu di ruang Radiologi RSUD Lubuk Sikaping yang penulis

temui adalah :

1. Belum optimalnya waktu pembacaan hasil rontgen.

11
2. Kurangnya informasi pada pasien tentang alur pemeriksaan khusus

radiologi.

3. Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari radiasi

maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19.

B. DESKRIPSI ISU

1. Belum optimalnya waktu pembacaan hasil rontgen

Pelayanan pembacaan foto rontgen di radiologi RSUD Lubuk

Sikaping untuk mendapatkan hasil ekspertisi (hasil bacaan film rontgen

oleh dokter spesialis radiologi) biasanya memerlukan waktu lebih lama

dikarenakan RSUD Lubuk Sikaping tidak memiliki dokter spesialis

radiologi. Berdasarkan Standar Minimal Rumah Sakit menurut keputusan

Menteri Kesehatan Adapun standar pelayanan radiologi yang tertuang

dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/ Menkes/SK/II/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit meliputi hal-hal

berikut ini :

1. Waktu tunggu hasil pelayanan atau pemeriksaan foto thorax adalah 80%

2. Pelaksana ekspertisi adalah dokter spesialis radiologi.

3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen berupa kerusakan foto 80%.

Waktu tunggu hasil pelayanan foto rontgen semisalnya foto toraks

adalah tenggang waktu mulai pasien di foto sampai menerima hasil yang

sudah diekspertise oleh dokter spesialis radiologi. Penanggung jawab hasil

pembacaan dan atau pemeriksaan radiologi adalah dokter spesialis

radiologi atau dokter yang memiliki kompetensi terbatas yang ditetapkan

oleh Kolegium Dokter Spesialis Radiologi disertai rekomendasi dari

Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI).

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

12
Sikaping Tahun 2020 :

JENIS INDIKATOR STANDAR CAPAIAN KET

PELAYANAN SPM

Radiologi 1. Waktu tunggu hasil pelayanan thoraks foto Tanpa ≤ 3 jam < 3 Jam

Ekspertisi

2. Pelaksana Ekspertisi Dokter Spesialis Radiologi 100 % 100 %

3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen (kerusakan ≤2% < 2%

foto)

4. Kepuasan pelanggan ≥ 80 % 82,08%

Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menurut

keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, Waktu

tunggu hasil pelayanan foto thorax adalah < 3jam dengan pelaksanaan

Ekspertisi oleh dokter spesialis radiologi namun nyatanya berdasarkan

tabel standar pelayanan minimal RSUD Lubuk Sikaping pada tahun 2020

hasil rontgen thorax dengan Expertisi tidak bisa mengikuti keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, minimnya tenaga

dokter spesialis radiologi berdasarkan http://bppsdmk.kemkes.go.id/

jumlah dokter radiologi di sumatera barat hanya 32 orang untuk

Kabupaten Pasaman dokter spesialis radiologi Tetap penempatan RSUD

Lubuk Sikaping tidak dimiliki, sehingga dokter spesialis radiologi untuk

unit radiologi RSUD Lubuk Sikaping merupakan dokter spesialis radiologi

tetap dari RSUD Lubuk Basung yang di dayagunakan 2 kali seminggu di

RSUD Lubuk Sikaping yang menjadi terkendalanya pembacaan / expertise

rontgen yang harusnya kurang dari < 3 jam namun menjadi lebih, karena

harus di sesuaikan dengan jadwal kunjung dokter spesialis radiologi

tersebut.

13
2. Kurangnya informasi pada pasien tentang alur pemeriksaan khusus

radiologi

Radiologi adalah cabang keilmuan dari kedokteran yang

menggunakan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis atau

menyembuhkan suatu penyakit. Ada bebebrapa pemeriksaan khusus di

Radiologi RSUD Lubuk Sikaping, seperti HSG, Fistulografi, BNO IVP

dimana pemeriksaan tersebut memerlukan persiapan khusus sebelum

pelaksanaannya, tidak bisa dilaksanakan jika pasien belum melakukan

persiapan khusus tersebut. Sangat di sayangkan ketika pasien yang datang

bertempat tinggal jauh dari RSUD Lubuk Sikaping terkadang harus

menunda pemeriksaan radiologinya sampai beberapa hari akibat tidak

pahamnya akan alur persiapan pemeriksaan khusus tersebut. Pemeriksaan

radiologi khusus biasanya dilakukan oleh dokter spesialis

radiologi (Sp.Rad), namun untuk persiapan alat, bahan kontras dan

prosedur pemeriksaan pasien adalah salah satu tugas dan tanggung jawab

radiografer. Dengan adanya radiologi, maka dokter bisa memeriksa

kondisi di dalam tubuh tanpa harus membukanya secara langsung melalui

operasi. Dokter juga bisa menggunakan teknologi ini untuk

menyembuhkan penyakit seperti penyumbatan pembuluh darah hingga

kanker.

Persiapan untuk menjalani pemeriksaan radiologi sebenarnya

berbeda pada tiap metode. Namun secara umum, berikut ini beberapa

persiapan yang mungkin perlu Anda lakukan.

1. Beritahukan kepada petugas apabila Anda sedang hamil atau

menyusui. Sebab ibu hamil akan mendapat alat pelindung diri

14
tambahan. Bahkan, tim medis mungkin saja membatalkan prosedur

setelah mengetahui Anda sedang hamil maupun menyusui.

2. Ceritakan juga pada dokter soal riwayat kesehatan dan obat-obatan

yang sedang dikonsumsi, Sebab beberapa obat bisa memengaruhi

hasil pemeriksaan.

3. Apabila Anda menggunakan implan di jantung maupun bagian

tubuh lain, beritahukan pada dokter dan petugas agar metode

pemeriksaan bisa disesuaikan.

4. Sebelum menjalani pemeriksaan, lepas semua perhiasan yang

digunakan.

5. Petugas medis juga mungkin meminta Anda melepas beberapa alat

medis.

6. Beberapa metode mengharuskan Anda untuk puasa selama

beberapa jam sebelum pemeriksaan radiologi dilakukan, sehingga

tanyakan lagi kepada dokter mengenai syarat pemeriksaan yang

akan dijalani.

7. Sementara itu untuk metode yang lain, seperti ultrasound, Anda

akan disarankan untuk minum air sebelum pemeriksaan dan tidak

diperkenankan untuk buang air kecil hingga prosedur selesai.

8. Persiapan yang telah disebutkan di atas bisa berbeda, tergantung

dari kebijakan fasilitas kesehatan maupun metode yang digunakan.

Pastikan Anda mengonfirmasi kembali dengan dokter atau petugas

mengenai hal yang perlu dibawa, dihindari, atau malah digunakan.

Tidak adanya poster atau informasi dan brosur yang tertulis tentang

prosedur pemeriksaan khusus radiologi yang memuat informasi tentang

prosedur pemeriksaan khusus radiologi di ruangan radiologi RSUD Lubuk

15
Sikaping, seringkali membingungkan pasien kalau hanya sekedar

mendengar arahan dari petugas, dikarenakan perbedaan daya tangkap

pasien berbeda beda berdasarakan perbedaan latar belakang budaya dan

tingkat pendidikan pasien yang berkunjung ke unit radiologi. Kurangnya

informasi pada pasien tentang alur pemeriksaan khusus radiologi terkait

dalam tugas dan peran ASN sebagai Pelayan Publik.

3. Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari

radiasi maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19

Penggunaan APD di unit instalasi radiologi RSUD Lubuk Sikaping

sangatlah penting terutama untuk terhindar dari Paparan Radiasi, paparan

radiasi adalah penyinaran Radiasi yang diterima oleh manusia atau materi,

baik disengaja atau tidak, yang berasal dari Radiasi interna maupun

eksterna, bahaya paparan radiasi pada dosis yang tinggi dalam satu waktu

atau jangka pendek juga akan menimbulkan beberapa gejala (yang disebut

sindrom radiasi akut) pada tubuh Anda seperti mual, muntah, diare,

demam, lemas hingga pingsan, kerontokan rambut, kulit memerah, gatal,

bengkak hingga terasa terbakar, nyeri hingga kejang. Begitupun dengan

APD pada pemeriksaan pasien covid 19 Salah satu faktor yang

mempengaruhi tenaga kesehatan tidak patuh dalam penggunaan APD ialah

kurangnya sikap tenaga kesehatan tersebut, ketersedian APD di rumah

sakit, dan pengawasan penggunaan APD. Penggunaan APD dianggap

menyulitkan memakai APD membuat susah bergerak, mudah berkeringat

dan terlalu ribet persiapannya merupakan sekian dari banyak alasan

petugas untuk tidak patuh menggunakan APD. Diantara alasan tenaga

kesehatan terkena Covid-19 ialah kurangnya kesadaran perlindungan

pribadi

16
DATA JUMLAH PASIEN COVID -19

RSUD LUBUK SIKAPING TAHUN 2020

Jumlah Pasien COVID -19 Status Rawatan Meninggal

Konfirmasi
Rawat Positif (+)
Suspek Konfir
No. Bulan Notif Kontak
Total Rawat
ODP PDP OTG PPT COVI masi Inap Rujuk
COVID-
ikasi Erat Jalan
D-19 (+)
(Isolasi) 19

1 Maret 5 26 3 0 0 0 0 0 34 32 0 2 0

2 April 8 19 9 0 0 0 0 0 36 25 10 1 0

3 Mei 7 4 7 0 0 0 0 0 18 18 10 8 0

4 Juni 0 2 5 3 0 0 0 0 10 10 5 4 0

5 Juli 0 0 2 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0

6 Agustus 0 0 0 0 0 2 7 0 9 2 7 0 0

7 September 0 0 0 0 1 1 10 18 30 16 14 0 1

8 Oktober 0 0 0 0 1 0 47 72 120 90 30 0 3

9 November 0 0 0 0 1 0 30 58 89 55 33 1 1

10 Desember 0 0 0 0 0 0 31 22 53 26 26 1 1

Total 20 51 26 3 3 3 125 170 401 276 135 19 6

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa total pasien covid 19 yang kontak

dengan rumah sakit RSUD Lubuk Sikaping tahun 2020 sejumlah 401

orang.

1. Pasien dengan konfirmasi positif 42,3%

2. Pasien covid 19 yang rawat jalan 68,8%

3. Pasien covid 19 yang dirawat di ruang isolasi 33,6%

17
4. Pasien covid 19 yang dirujuk 4,7 %

5. Pasien covid 19 yang meninggal 1,4 %

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib

digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga

keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Penggunaan

alat pelindung diri dari radiasi dan dari pasien yang terkonfirmasi covid 19

sangat lah penting, APD radiasi di gunakan di dadalam APD covid 19

(asmat).

Alat Pelindung Diri atau Perlengkapan proteksi yang biasa digunakan oleh

pekerja radiasi adalah :

1. Apron

Gambar 2. Apron

Apron proteksi tubuh yang digunakan untuk pemeriksaan

radiografi atau fluoroskopi dengan tabung puncak sinar x hingga

150 kVp harus menyediakan sekurang – kurangnya setara 0,5 mm

lempengan Pb.Tebal kesetaraan timah hitam harus diberi tanda

secara permanen dan jelas pada apron tersebut.

Saat ini sudah ada alat proteksi baru yaitu apron dengan desain

yang lebih ringan tetapi memenuhi persyaratan proteksi, biaya dan

18
dapat mengurangi rasa sakit pada pinggang karena beratnya lebih

ringan dibandingkan dengan apron yang sebelumnya ada.

2. Penahan Radiasi Gonad

3. Sarung Tangan Proteksi

4. Penahan Radiasi / Shilding

5. Masker

Pemilihan APD untuk mencegah infeksi virus Corona tidak bisa

dilakukan sembarangan. APD yang ideal untuk mencegah dan melindungi

tubuh dari paparan virus Corona memiliki kriteria tertentu, yakni:

1. Mampu melindungi tubuh dari percikan dahak yang mengandung

virus Corona

2. Tidak mudah rusak

3. Ringan dan tidak membatasi gerak atau menimbulkan rasa tidak

nyaman

4. Mudah dibersihkan

Berikut ini adalah beberapa jenis APD yang umumnya digunakan

para tenaga medis dalam menangani ODP (orang dalam pemantauan),

PDP (pasien dalam pengawasan), pasien suspect (terduga positif), maupun

sudah terbukti positif COVID-19.

1. Masker

Ada 2 jenis masker yang umumnya digunakan sebagai APD dalam

penanganan pasien COVID-19 atau orang yang dicurigai terinfeksi

virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95. Masker bedah

merupakan masker penutup wajah yang terdiri dari 3 lapisan bahan

19
yang digunakan sekali pakai. Masker ini dinilai efektif untuk

mencegah masuknya virus Corona melalui mulut atau hidung,

ketika ada percikan ludah penderita COVID-19 saat ia batuk,

bersin, atau bicara. Masker yang lebih efektif untuk mencegah

virus Corona adalah maskerN95.

Masker ini terbuat dari bahan polyurethane dan polypropylene yang

mampu menyaring hampir 95% partikel berukuran kecil. Masker

N95 memiliki bentuk yang dapat menutup area mulut dan hidung

dengan lebih rapat, bila ukurannya sesuai.

2. Pelindung mata

Pelindung mata atau google terbuat dari bahan plastik transparan

yang berfungsi untuk melindungi mata dari paparan virus yang

dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata. Alat pelindung ini harus

pas menutupi area mata, serta tidak mudah berkabut atau

mengganggu penglihatan.

3. Pelindung wajah

Sama halnya dengan pelindung mata, pelindung wajah juga terbuat

dari bahan plastik jernih dan transparan. Jenis APD ini dapat

menutupi seluruh area wajah, mulai dari dahi hingga dagu.

4.Gaun medis

Gaun medis digunakan untuk melindungi lengan dan area tubuh

dari paparan virus selama tenaga medis melakukan prosedur

penanganan dan perawatan pasien.

20
Berdasarkan penggunaannya, terdapat dua jenis gaun medis, yaitu

gaun sekali pakai dan gaun yang bisa dipakai ulang. Gaun sekali

pakai adalah gaun yang dirancang untuk dibuang setelah satu kali

pakai. Jenis gaun ini terbuat dari bahan serat sintetis, seperti

poliester, dan polyethylene, yang dikombinasikan dengan plastik.

Sedangkan gaun yang bisa dipakai ulang adalah gaun yang dapat

digunakan lagi setelah dicuci atau dibersihkan. Pemakaiannya bisa

hingga maksimal 50 kali, selama gaun tidak robek atau rusak. Gaun

ini terbuat dari bahan katun atau poliester, atau kombinasi

keduanya. Gaun medis juga perlu dilengkapi dengan celemek atau

apron untuk melapisi bagian luar gaun. Apron tersebut umumnya

terbuat dari plastik yang tahan terhadap disinfektan.

5. Sarung tangan medis

Sarung tangan medis digunakan untuk melindungi tangan para

petugas medis dari cairan tubuh pasien selama merawat pasien

COVID-19. Sarung tangan ini idealnya tidak mudah sobek, aman

digunakan, dan ukurannya pas di tangan.

Sarung tangan yang sesuai standar penanganan COVID-19 harus

terbuat bahan lateks atau karet, polyvynil chloride (PVC), nitrile,

dan polyurethane.

6. Penutup kepala

Penutup kepala berfungsi untuk melindungi kepala dan rambut para

petugas medis dari percikan air liur atau dahak pasien selama

mereka merawat atau memeriksa pasien. Penutup kepala harus

terbuat dari bahan yang dapat menahan cairan, tidak mudah robek,

21
dan ukurannya pas di kepala. Jenis APD ini umumnya bersifat

sekali pakai.

7. Sepatu pelindung

Sepatu pelindung digunakan untuk melindungi bagian kaki petugas

medis dari paparan cairan tubuh pasien COVID-19. Sepatu

pelindung umumnya terbuat dari karet atau kain yang tahan air dan

harus menutup seluruh kaki hingga betis.

Kesiapan radiografer terhadap pasien covid 19

1. Transmisi tanpa disertai gejala, umum terjadi pada covid19

Radiografer harus menggunakan masker bedah 3 lapis untuk semua

pemeriksaan.

2. Radiografer harus memakai masker N95 dan APD level 2 saat

menangani pasien positif covid 19.

3. Pasien suspect covid 19 wajib memakai masker N95.

4. Lepas jam tangan, cincin, gelang atau pernak pernik selama

prosedur.

5. Simpan ponsel dalam plastik Zip atau kantong plastik transparan

dan buang saat meninggalkan rumah sakit.

Penanganan ruangan setelah pemeriksaan :

1. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan metode dekontaminasi dan

desinfeksi yang di berikann PPI setempat untuk peralatan, lantai,

pegangan pintu, rel tangan dan aliran udara di dalam ruang

pemeriksaan.

2. Pastikan ventilasi yang baik di ruang pemeriksaan.

22
3. Pastikan ada jeda waktu yang tepat antar pemeriksaan untuk

desinfeksi dan ventilasi udara yang memadai.

4. Rutin membersihkan dan desinfeksi permukaan benda ygang sering

digunakan untuk penanganan pasien covid 19.

Yang harus dilakukan saat pemeriksaan radiologi pasien covid 19

1. Desinfeksi tangan sebelum melakukan pemeriksaan.

2. Pasien harus diberikan masker sesuai dengan kebutuhan klinis.

3. Desinfeksi kaset harus dilakukan setelah pemeriksaan pada setiap

radiografi.

Pemakaian APD

1. Untuk pasien konfirmasi covid19 memakai APD Selama

pemeriksaan.

2. Radiografer harus paham dan terlatih pada protokol penggunaan

pelepasan dan dekontaminasi APD sesuai daerah kerja.

3. Lakukan cuci tangan dan latihan penggunaan APD sebelum

pemeriksaan pasien covid19.

4. Setelah penggunaan APD jangan keluar dari area yang telah

ditentukan sampai pemeriksaan berakhir.

5. Saat menggunakan APD hindari makan, minum atau menggunakan

kamar kecil.

Namun rendahnya kesadaran petugas dan tidak adanya standar

evaluasi pemakaian APD di ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping

membuat petugas enggan menggunakan APD dengan berbagai alasan,

mengingat RSUD Lubuk Sikaping merupakan rumah sakit rujukan covid

untuk daerah kabupaten pasaman akibat dari kurangnya kesadaran dan

kepatuhan dalam penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sehingga

23
beberapa petugas di instalasi radiologi RSUD Lubuk Sikaping sempat

terpapar virus covid 19 dan harus menjalani perawatan medis.

C. PENETAPAN CORE ISU

Dari beberapa isu di atas, langkah selanjutnya adalah

mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat

penulis cari solusinya berdasarkan peran dan wewenang jabatan penulis di

instansi radiologi RSUD Lubuk Sikaping. Selanjutnya penulis menganalisis

isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P

(Problematik), L (Layak) untuk mengetahui isu mana yang dominan. Nilai

AKPL ini didapat dari hasil diskusi dengan mentor dan coach :

1. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat.

2. Problematik artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks.

3. Kekhalayakan artinya menyangkut hajat hidup orang banyak.

4. Layak artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan

solusinya.

Analisis APKL mengunakan rentang nilai berupa matrik skor yaitu 1-5

yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat

mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya. Berikut akan ditampilkan

tabel Analisis Core Isu melalui teknik APKL berdasarkan tiga isu utama

yang penulis ajukan sebelumnya.

Tabel 1. Analisis isu dengan metode APKL

No Isu Aktual A P K L Jumlah Prioritas

1. Belum optimalnya waktu

pembacaan hasil rontgen 4 4 2 3 13 III

2. Kurangnya informasi pada


pasien tentang alur

24
pemeriksaan khusus radiologi 4 3 3 4 14 II

3. Belum optimalnya penggunaan


Alat Pelindung Diri (APD) dari
5 5 5 4 19 I
radiasi maupun dari pasien
yang terpapar virus covid 19

Berdasarkan analisis APKL yang telah dilaksanakan, isu “Belum

optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari radiasi maupun

dari pasien yang terpapar virus covid 19”memiliki peringkat poin tertinggi

dan ditetapkan sebagai core isu.

D. RUMUSAN ISU

Berdasarkan analisis AKPL di atas maka rumusan isu yang paling

tepat dan penting diangkat adalah OPTIMALISASI PENGGUNAAAN

ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DARI RADIASI MAUPUN DARI

PASIEN YANG TERPAPAR VIRUS COVID 19 MELALUI STANDAR

EVALUASI KERJA DI RUANG RADIOLOGI RSUD LUBUK

SIKAPING

E. PENYEBAB ISU

Dari hasil pengamatan penulis ditemukan bahwa penyebab dari

isuBelum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari

radiasi maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19 adalah sebagai

berkut:

1. Belum adanya standar evaluasi kerja penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) dalam mengatasi bahaya radiasi dan wabah covid 19.

2. Kurangnya kepatuhan dan kesadaran Radiografer tentang bahaya

radiasi dan bahaya wabah covid 19.

25
3. Tidak adanya sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan terhadap

ruangan yang telah dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan

radiologi pasien yang terkonfirmasi covid 19.

Berdasarkan tiga penyebab isu yang telah diidentifikasi di atas, perlu

dilakukan analisis menggunakan metode USG. Metode USG adalah salah

satu metode yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas isu yang akan

ddi selesaikan. Metode ini dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi,

keseriusan dan perkembangan isu menggunakan skala likert dengan bobot

pernyataan 1 sampai 5. Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu

utama atau isu pokok yang akan segera di selesaikan.

Tabel 2 AnalisaPenyebabIsudenganMetodeAnalisisUSG

No Penyebab Isu U S G Jumlah Prioritas


1. Belum adanya standar evaluasi
kerja penggunaan Alat pelindung
4 5 5 14 I
Diri dalam mengatasi bahaya
radiasi dan wabah covid 19
2. Kurangnya kepatuhan dan
kesadaran radiografer tentang
3 3 4 10 II
bahaya radiasi dan wabah virus
covid 19
3. Tidak adanya sterilisasi dengan
penyemprotan desinfektan terhadap
ruangan yang telah dipergunakan
2 3 3 8 III
untuk melakukan pemeriksaan
radiologi terhadap pasien yang
terkonfirmasi covid 19
Keterangan :

Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat

Angka 4 : gawat/mendesak/cepat

Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat

26
Angka 2 : kurang gawat/mendesak/cepat

Angka 1 : tidak gawat/mendesak/cepat

Berdasarkan hasil analisis USG di atas, maka penyebab isu yang

menjadi prioritas adalah Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Dari Radiasi Maupun Dari Pasien Yang Terpapar Virus Covid 19 Melalui

Standar Evaluasi Kerja Di Ruang Radiologi RSUD Lubuk Sikaping .

F. GAGASAN AKTUALISASI

Berdasarkan hasil analisis core isu dan penyebabnya maka penulis

merumuskan gagasan aktualisasi yang di tetapkan adalah Penggunaan

Standar Evaluasi Kerja Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam

mengatasi bahaya radiasi dan wabah covid 19.

Dari gagasan aktualisasi tersebut, maka didapatkatkan judul

aktualisasi Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dari Radiasi

Maupun Dari Pasien Yang Terpapar Virus Covid 19 Melalui Standar Evaluasi

Kerja Di Ruang Radiologi RSUD Lubuk Sikaping.

27
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : RSUD Lubuk Sikaping

Isu yang diangkat : Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) Dari Radiasi Maupun Dari Pasien Yang

Terpapar Virus Covid 19 Melalui Standar Evaluasi

Kerja Di Ruang Radiologi RSUD Lubuk Sikaping

Gagasan Pemecahan : Penggunaan Standar Evaluasi Kerja Penggunaan

Alat Pelindung Diri (APD) dalam mengatasi

bahaya radiasi dan wabah covid 19

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan


Hasil Mata Pelatihan terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 Permohon 1.1 Menghubungi Histori Saya akan Misi : Konsultasi

an izin mentor dan membuat percakap menghubungi mentor Mengembangk dengan

pelaksanaa janji untuk an WA bersikap sopan dan an potensi, mentor

n kegiatan melakukan santun membaca salam kompetensi meningkat

konsultasi terkait (EtikaPublik) dengan etos dan kan nilai

kegiatan aktualisasi rasa cinta tanah air budaya kerja SItuasi,

yang akan menggunakan bahasa SDM rumah Cepat,

dilaksanakan indonesia yang baik dan sakit yang siap Aman,

benar (Nasionalisme) menghadapi Nyaman,

28
1.2 Menemui Foto, Notula Saat menemui mentor perubahan Inovatif

mentor untuk diskusi saya akan bersikap

melaksanakan sopan dengan

diskusi terkait mengucapkan salam

kegiatan yang serta bejabat tangan

akan di (Etika Publik) dan

laksanakan saya akan menemui

mentor dengan disiplin

dan bertanggung jawab

sesuai dengan jadwal

yang telah disepakati

(Akuntabilitas) saat

berdiskusi dengan

mentor saya akan

bermusyawarah

dengan menggunakan

bahasa indonesia yang

baik dan benar

(Nasionalisme)

1.3 Meminta Draft Surat Saat meminta

persetujuan izin persetujuan kepada

29
kepada mentor mentor saya akan

sekaligus kepala menggunakan kata-

ruangan kata Yang sopan dan

santun (Etika Publik)

membuat surat izin

dengan penuh

tanggung jawab dan

kejelasan

(Akuntabilitas)

Bekerjasama dan

bermusyawarah

dengan mentor

mengenai pemohonan

izin yang akan di buat

(Nasionalisme)

1.4 Meminta Surat izin Saya akan bersikap

persetujuan yang telah sopan dan santun

pimpinan rumah ditandatangani meminta persetujuan

sakit untuk oleh pimpinan kepada pimpinan

melakukan rumah sakit (Etika

kegiatan Publik) saya akan

aktualisasi bertanggung jawab dan

penuh

30
kejelasan dalam

meminta persetujuan

Tentang kegiatan

Aktualisasi yang akan

saya laksanakan

(Akuntabilitas)

2 Mencari 2.1 Melakukan Foto kegiatan, Saya akan Visi : Mencari

Referensi diskusi dengan Notula diskusi bermusyawarah dan Meningkatkan referensi

mentor terkait bekerjasama dengan sarana, sejalan

penggunaan Alat mentor menggunakan prasarana dan dengan

Pelindung Diri di bahasa indonesia yang peralatan di nilai

ruang radiologi baik dan benar sertai organisasi

RSUD Lubuk (Nasionalisme) dalam ketersedian Inovatif

Sikaping berkomunikasi dengan petugas yang

mentor saya akan kompeten di

bersikap sopan santun dalamnya

dan cermat

mendengarkan arahan

mentor (Etika Publik)

Mengikuti arahan

mentor dengan penuh

tanggung

jawab(Akuntabilitas)

31
2.2 Melakukan Dokumentasi Saya akan

diskusi dengan (Foto), Notula bermusawarah dan

Radiografer diskusi bekerjasama dan tidak

RSUD Lubuk diskriminatif dalam

Sikaping terkait berdiskusi dengan

penggunaan Alat radiografer

Pelindung Diri (Nasionalisme)

berkomunikasi dengan

sopan dan santun serta

cermat dalam

mendengarkan

pendapat dari

radiografer (Etika

Publik) jujur dan

terbuka mengenai

permasalahan dalam

penggunaan Alat

Pelindung Diri (Anti

Korupsi)

2.3 Mencari Histori Laptop Saat mencari referensi

referensi dari / PC Foto saya akan mencatat /

regulasi dan kegiatan menulis

petunjuk Sesuai referensi

32
pelaksanaan yang saya temukan

secara jujur dan

terbuka (Anti

Korupsi) saya

mencatat hasil

referensi secara

efektif dan inovatif

agar lebih mudah

dipahami

(Komitmen Mutu)

3 Membuat 3.1 Melakukan Histori Saya akan Visi : Membuat

draft kajian dan mencari pencarian melakukan Mengoptimalkan draft

evaluasi referensi Laptop / PC pencarian referensi menajemen evaluasi

kerja Alat perancangan daftar untuk perancangan rumah sakit kerja

Pelindung topik dan draft evaluasi Alat dengan penggunaan

Diri evaluasi pelindung diri pengelolaan Alat

penggunaan Alat dengan penuh administrasicepat, Pelindung

Pelindung Diri tanggung jawab tepat, akurat Diri sejalan

dan kejelasan sesuai standar dengan tata

(Akuntabilitas) nilai

selalu organisasi

bermusyawarah Cepat,

33
Dan bekerjasama Aman,

(Nasionalisme) dengan Nyaman,

mentor Mengirim setiap dan

referensi yang saya Inovatif

temukan dengan jujur

dan terbuka (Anti

Korupsi)

3.2 Melaksanakan Print aturan Saya akan melakukan

perancangan daftar BAPETEN musyawarah dan

draft standar kerjasama

evaluasi kerja alat (Nasionalisme) dengan

Pelindung Diri mentor baik melalui alat

komunikasi maupun

dengan bertemu langsung

berkomunikasi dengan

sopan dan santun serta

cermat (Etika Publik)

3.3 Melakukan Draft standar Saya akan menuliskan

Konsultasi dengan evaluasi Alat standar evaluasi

mentor tentang Pelindung pemakaian Alat

perencanaan draft Diri yang Pelindung Diri yang

34
Standar evaluasi Telah disetujui oleh

Alat Pelindung Diri mentor secara jujur dan

terbuka (Akuntabilitas)

menyesuaikan dengan

draft yang telah di

konsultasikan dengan

mentor menuliskan

dengan baik dan benar

menggunakan bahasa

indonesia

(Nasionalisme)

4 Penyusunan 4.1 Menyusun Draft evaluasi Saya akan melakukan

standar standar evaluasi alat pelindung musyawarah dan

evaluasi kerja Alat Pelindung dri yang di kerjasama dengan

kerja Alat Diri radiologi paraf mentor mentor (Nasionalisme)

Pelindung RSUD Lubuk mengenai standar

Diri Sikaping evaluasi kerja yang

telah disusun

menyelesaikan draft

dengan penuh

35
Tanggung jawab dan

telah di susun

menyelesaikan draft

dengan penuh kejelasan

(Akuntabilitas) apabila

ada yang perlu

ditanyakan kepada

mentor saya akan

konfirmasi dengan

sopan dan santun (Etika

Publik)

4.2 Mendiskusikan Dokumentasi, Saya akan berdiskusi

dengan mentor notula dengan mentor

tentang standar diskusi menggunakan bahasa

evaluasi kerja yang Indonesia yang baik

telah dibuat dan benar

(Nasionalisme)

bersikap sopan dan

santun (Etika Publik)

bertanggung jawab

36
dalam menjelaskan

kepada mentor

mengenai standar

evaluasi Alat

Pelindung Diri

yang dirancang

jujur dan terbuka

(Anti korupsi)

mengenai apapun

Yang menjadi

kendala maupun

hambatan

mengenai standar

evaluasi kerja Alat

Pelindung Diri

4.3 Membuat form Form Saya akan

monitoring evaluasi monitoring Memberikan

kerja pemakaian Alat kejelasan informasi

Pelindung diri di isian ceklis

radiologi RSUD pemakaian APD

Lubuk Sikaping serta bertanggung

jawab

(Akuntabilitas)

37
Terhadap

keakuratan

informasi demi

meningkatkan

kepatuhan serta

inovatif dan efektif

(Komitmen Mutu)

demi keselamatan

dan kesehatan

radiografer dalam

bekerja

4.4 Membuat Poster Poster Saya akan mencari

Ajakan menggunakan poster secara

Alat Pelindung diri efektif dan inovatif

beserta cara (Komitmen Mutu)

penggunaan dan melalui media

poster dampak dari internet Poster

radiasi berkelanjutan yang akan

menumbuhkan rasa

tanggung jawab

(Akuntabilitas)

akan keselamatan

38
Dan kesehatan diri

dalam bekerja bagi

radiographer saya

akan membuat

poster

menggunakan

kertas HVS yang

delaminating

secara jujur dan

terbuka (Anti

Korupsi)

5 Sosialisai 5.1 Mencetak standar Dokumen, Saya akan


foto
standar evaluasi penggunaan kegiatan mencetak standar

evaluasi Alat Pelindung Diri evaluasi

Alat penggunaan alat

Pelindung pelindung diri

Diri secara mandiri

jujur dan terbuka

(Anti Korupsi)

mencetak secara

efektif dan

inovatif

(KomitmenMutu)

39
5.2 Menentukan Histori Saya akan bertanya

jadwal untuk percakan kepada staf

sosialisasi kepada staf WA/Draft radiologi RSUD

radiologi RSUD undangan Lubuk Sikaping

Lubuk Sikaping sosialisasi secara soapn dan

santun (Etika

Publik) mengenai

waktu yang

memungkinkan

untuk staf radiologi

berkumpul untuk

bermusyawarah

berdiskusi dan

bekerjasama

(Nasionalisme)

demi membahas

penggunaan Alat

Pelindung Diri

secara jujur dan

terbuka (Anti

Korupsi)

40
5.3 Membuat Undangan Saya akan membuat

undangan sosialisasi sosialisasi / undangan

foto sosialisasi secara

kegiatan jelas dan

bertanggung jawab

(Akuntabilitas)

menggunakan

bahasa indonesia

yang baik dan

benar

(Nasionalisme)

membuat surat

undangan dengan

cermat (Etika

Publik) sesuai

waktu yang telah di

sepakati dengan

radiografer RSUD

Lubuk Sikaping

melaksanakan

kegiatan sosialisasi

dengan inovatif

(Komitmen Mutu)

41
5.4 Sosialisasi evaluasi Foto Saya akan

penggunaan Alat kegiatan melakukan

Pelindung Diri Daftar sosialisasi dengan

terhadap staf radiologi Hadir penuh kejelasan

demi meningkatkan dan rasa tanggung

pemahaman serta jawab

kepatuhan dalam (Akuntabilitas)

penggunaan Alat datang ke lokasi

pelindung Diri sosialisasi dengan

tepat waktu (Anti

Korupsi) sesuai

waktu yang telah di

jadwalkan bersikap

sopan dan santun

(Etika Publik)

dalam

melaksanakan

sosialisasi

menggunakan

bahasa indonesia

yang baik dan

benar serta

bermusyawarah

42
dan tidak

diskriminatif

(Nasionalisme)

menerima setiap

kritik dan saran

6 Evaluasi 6.1 Membagikan Kuisioner Kuisioner Saya akan

pemahaman kepada staf radiologi menjabarkan

radiografer RSUD Lubuk Sikaping petunjuk pengisian

mengenai kuisioner secara

standar jelas dan

evaluasi bertanggung jawab

kerja (Akuntabilitas)

penggunaan membagikan

Alat kuisioner secara

pelindung sopan dan santun

Diri (Etika Publik)

jujur dan terbuka

(Anti Korupsi)

dalam menjelaskan

kegiatan sosialisasi

demi

meningkatkan

pemahaman dan

43
Kepatuhan

radiografer dalam

penggunaan Alat

Pelindung Diri

memberikan

penjelasan

pengisian kuisioner

menggunakan

bahasa indonesia

yang baik dan

benar

(Nasionalisme)

6.2 Melakukan Hasil Saya akan

Evaluasi mengenai Kuisioner melakukan evaluasi

kuisioner yang telah di mengenai pengisian

isi oleh radiografer kuisioner secara

demi mengetahui bertanggung jawab

pemahaman (Akuntabilitas)

radiografer RSUD saya akan

Lubuk Sikaping bekerjasama

mengenai Alat (Nasionalisme)

Pelindung Diri

44
dengan mentor

menilai kembali

hasil kuisioner

yang telah

diberikan secara

jujur dan terbuka

(Anti Korupsi)

untuk mengetahui

seberapa

pemahaman

radiografer

mengenai Alat

pelindung Diri

6.3 Menyampaikan Dokumentasi Saya akan

hasil kegiatan (Foto) bertanggung jawab

aktualisasi kepada (Akuntabilitas)

mentor dan coach terhadap laporan

yang saya buat

mengutamakan

pencapaian hasil

yang efektif

(Komitmen Mutu)

45
B. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN

KEGIATAN VI TOTAL
KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V
NILAI INDIKATOR
DASAR NILAI
I II III IV I II III I II III I II III IV I II III IV I II III

Tanggung 14
Akuntabilitas
Jawab

Kejelasan 8

Musyawarah 9

Cinta Bahasa 7
Indonesia
Nasionalisme 7
Kerjasama

Tidak 2
diskriminatif
Sopan Santun 12
Etika Publik 5
Cermat
Inovatif 4
Komitmen
5
Mutu Efektif

Tepat waktu 2

9
Anti Korupsi Jujur
9
Terbuka

46
C. Matrik Visi Dan Misi Dan Tata Nilai Organisasi

Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
TOTAL
I II III IV V VI
Organisasi

“Menjadikan Rumah sakit yang Dipercaya dan


VISI Bermutu dengan Mengutamakan Kepuasan
Pasien’’

Menyelenggarakan pelayanan yang


bermutu, profesional dengan
mengutamakan keselamatan pasien
Menjadikan rumah sakit yang bersih,
nyaman dan berwawasan lingkungan 1

Menciptakan budaya petugas yang ramah


dan murah senyum serta dapat memberikan
informasi yang sesuai kebutuhan pasien

Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya


Manusia) kesehatan yang amanah dan 1
profesional.
Meningkatkan dan memelihara sarana,
prasarana dan peralatan disertai
ketersediaan petugas yang kompeten 2
MISI dibidangnya

Mengoptimalkan managemen rumah sakit


dengan pengelolaan administrasi yang 1
cepat, akurat, dan sesuai standar

Mengembangkan potensi, kompetensi, etos


dan budaya kerja SDM rumah sakit yang
selalu siap menghadapi perubahan 1

Menyediakan lingkungan kerja yang aman


dan efisien sehingga staf puas

Nilai Situasi, Cepat, Aman, Nyaman, Inovatif 1


TATA Nilai Inovatif (“SICANTIK”singkatan dari Situasi,
NILAI Cepat, Aman, Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan
1
Kekeluargaan)

47
Nilai Cepat, Aman, Nyaman, dan Inovatif
(“SICANTIK”singkatan dari Situasi, Cepat, Aman, 1
Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan Kekeluargaan)

Nilai Inovatif, dan Tepat waktu


(“SICANTIK”singkatan dari Situasi, Cepat, Aman, 1
Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan Kekeluargaan)

SItuasi, Cepat, Aman, Nyaman, Inovatif, dan Tepat


waktu (“SICANTIK”singkatan dari Situasi, Cepat,
1
Aman, Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan
Kekeluargaan)
Nilai Aman, Nyaman, Inovatif, dan Tepat waktu
(“SICANTIK”singkatan dari Situasi, Cepat, Aman,
1
Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan Kekeluargaan)

D. Matrik Keterkaitan Dengan Kedudukan Dan Peran ASN

Keterkaitan
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
Dengan I II III IV V VI
TOTAL
Kedudukan
dan Peran
Manajemen
ASN 5
Pelayanan
1
Publik
Whole of
Government
(WOG)

48
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi di ruangan Radiologi

RSUD Lubuk Sikaping maka ada beberapa hal yang dapat penulis

simpulkan:

1. Terlaksananya penerapan nilai ANEKA yang telah penulis pelajari

selama menjalani Latsar CPNS.

2. Setiap kegiatan yang terdapat dalam rancangan kegiatan dapat

penulis laksanakan dengan baik dimulai dari koordinasi hingga

evaluasi pemakaian alat pelindung diri sehingga menghasilkan

Standart Evaluasi pemakaian alat pelindung diri dapat di pahami

dengan baik oleh staf radiologi RSUD lubuk Sikaping serta Siap di

aplikasikan di ruangan Radiologi Lubuk Sikaping.

3. Kegiatan aktualisasi ini turut mendukung Misi RSUD Lubuk

sikaping Yaitu menyelengarakan pelayanan yang bermutu

Profesional dengan mengutamakan Keselamatan.

4. Kegiatan aktualisasi ini akan meningkatkan optimalisasi

penggunaan Alat Pelindung Diri di ruang radiologi RSUD Lubuk

Sikaping baik dari radiasi maupun dari pasien yang terpapar virus

covid 19.

B. Saran

Berdasarkan kegiatan Aktualisasi yang penulis laksanakan dapat

disarankan beberapa hal sebagai berikut yaitu :

49
1. Semua Aparatur Sipil Negara (ASN ) wajib menerapkan nilai nilai

ANEKA didalam setiap kegiatan terutama dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsi pekerjaan masing- masing ASN.

2. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN ) di harapkan selalu memahami

dan mampu bekerja sama dengan pimpinan ataupun rekan kerja dalam

melaksanakan tugas demi menciptakan pelayanan yang maksimal

terhadap masyarakat.

3. Diharapkan kepada staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping agar lebih

taat dalam mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) demi menjaga

kesehatan dan keselamatan kerja staf radiologi RSUD Lubuk sikaping.

4. Dengan adanya standar evaluasi kerja Alat Pelindung Diri penulis

berharap kedepan nya penggunaan Alat Pelindung Diri di ruang

Radiologi RSUD Lubuk Sikaping akan lebih optimal dan diterapkan

dengan baik oleh seluruh staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping ketika

melayani pasien.

50
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Bulan/ Bulan/
Bulan/ Minggu
Minggu Minggu
No Kegiatan November
September Oktober
IV I II III IV I
Koordinasi dengan
1
mentor

2 Mencari referensi

Membuat Draft
evaluasi kerja
3
penggunaan alat
pelindung diri
Penyusunan standar

4 evaluasi kerja
Alat pelindung diri
5 Sosialisasi standar
evaluasi
penggunaan alat

51
pelindung diri

6 Evaluasi pembuatan
standar evaluasi
kerja penggunaan
alat pelindung diri

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.1014/MENKES/SK/XI/2008. Standar Pelayanan Radiologi.Jakarta: keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.375/MENKES/SK/III/2007. Standar Profesi Radiografer

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.780/MENKES/SK/VIII/2008. Penyelengaraan pelayanan Radiologi .Jakarta:

Peraturan Menteri kesehatan Republik indonesia

Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 33/ 2008. Keselamatan

Radiasi Pengion dan keamanan sumber radioaktif

52
Surat Keputusan Bersama Men. Kes. & Ka. BKN No.049/Menkes/SKB/I/2003

https://www.bapeten.go.id/

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara

Lembaga administrasi Negara

Undang Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/distribusi_sdmk_rs_per_prov

?prov=13

53

Anda mungkin juga menyukai