Anda di halaman 1dari 141

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DARI


RADIASI MAUPUN DARI PASIEN YANG TERPAPAR VIRUS COVID 19
MELALUI STANDAR EVALUASI KERJA DI RUANG RADIOLOGI
RSUD LUBUK SIKAPING

DISUSUN OLEH :

AYU ROSMAYANTI, A.Md. Rad

A35.2.26

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XXXV
TAHUN ANGGARAN 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA REGIONAL
BUKITTINGGI
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXXV


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN
DALAM NEGERI REGIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2021

NAMA : AYU ROSMAYANTI, A.Md. Rad


NIP : 19880515 202012 2 011
INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN
JABATAN : RADIOGRAFER PELAKSANA
NDH : A35.2.26

JUDUL AKTUALISASI
“OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DARI
RADIASI MAUPUN DARI PASIEN YANG TERPAPAR VIRUS COVID 19
MELALUI STANDAR EVALUASI KERJA DI RUANG RADIOLOGI
RSUD LUBUK SIKAPING”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXV
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittiggi tahun 2021

Pasaman, September 2021


Menyetujui,
Coach Mentor

ANGGY REONAL, S.STP SRI PUJI RAHAYU, A.Md. Rad


NIP. 19901010 201406 1 001 NIP. 19740826 199903 2 004
Mengetahui,
Koordinator Pelatihan

DEFRIMEN, S.Pd, M.Si


NIP.19740902 200801 1 001
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXXV


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN
DALAM NEGERI REGIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2021

NAMA : AYU ROSMAYANTI, A.Md. Rad


NIP : 19880515 202012 2 011
INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN
JABATAN : RADIOGRAFER PELAKSANA
NDH : A35.2.26

JUDUL AKTUALISASI
“OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DARI
RADIASI MAUPUN DARI PASIEN YANG TERPAPAR VIRUS COVID 19
MELALUI STANDAR EVALUASI KERJA DI RUANG RADIOLOGI
RSUD LUBUK SIKAPING”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari


Evaluator, Coach dan Mentor pada tanggal September 2021
Bukittinggi, November 2021
Menyetujui,
Coach Evaluator

ANGGY REONAL, S.STP AFRI YENDRA,S.H., M.H


NIP. 19901010 201406 1 001 NIP.19680421 199401 1 001
Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi

H. SARJAYADI, SS
NIP.19700304 199603 1 001
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhana Wata’ala

atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulisan laporan aktualisasi

yang berjudul “OPTIMALISASI PENGGUNAAAN ALAT PELINDUNG

DIRI (APD) DARI RADIASI MAUPUN DARI PASIEN YANG TERPAPAR

VIRUS COVID 19 MELALUI STANDAR EVALUASI KERJA DI RUANG

RADIOLOGI RSUD LUBUK SIKAPING”ini dapat di selesaikan. Shalawat

teriring salam semoga senantiasa tercurah di limpahkan kepada nabi besar

Muhamad shallallahu 'alaihi wasallam, kepada keluarga dan para sahabatnya

semoga rahmat-Nya sampai kepada kita semua yang senantiasa berjuang demi

melanjutkan perjuangan-Nya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga melalui kesempatan ini penulis

bermaksud untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada :

1. Bapak Defrimen, S.Pd., M.Si. selaku Koordinator Pelatihan PPSDM

Kemendagri Regional Bukittinggi.

2. Bapak Afri Yendra, S.H., M. H selaku penguji yang telah banyak

memberikan saran, masukan dan support mengenai kegiatan dalam

pelaksanaan aktualisasi ini.

3. Bapak Anggy Reonal, S.STP selaku Coach yang senantiasa dengan sabar,

cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun laporan

iv
aktualisasi ini.

4. Ibu Sri Puji Rahayu, A.Md. Rad selaku mentor dan Kepala Ruangan

Radiologi RSUD Lubuk Sikaping yang telah banyak membantu memberikan

saran dan masukan mengenai kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi serta

mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

5. Bapak/ Ibuk Widyaiswara PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi yang

telah banyak memberikan ilmu dan inspirasi kepada penulis selama mengikuti

Latsar CPNS.

6. Bapak/Ibu Panitia Pelaksana Latsar CPNS Angkatan XXXV di PPSDM

Kemendagri Regional Bukittinggi Tahun 2021.

7. Orang tua, Suami dan Keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, doa

dan semangat selama proses pelaksanaan aktualisasi ini.

8. Teman-Teman Latsar Angkatan XXXV terutama Kelompok 2 yang telah

banyak memberikan saran dan semangat kepada penulis.

Semoga laporan aktualisasi ini dapat menjadi panduan dalam implementasi

aktualisasi di instansi penulis. Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih

memiliki banyak kekurangan dan juga jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis

mohon masukan dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang.

Pasaman, September 2021

Penulis,

Ayu Rosmayanti, A.Md. Rad


\ Nip. 19880515 202012 2 011

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..........................................................................iv

DAFTAR ISI ........................................................................................vi

DAFTAR TABEL ............................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR............................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................ 1

B. PROFIL INSTANSI

1. GAMBARAN UMUM ......................................................... 5

2. VISI DAN MISI ...................................................................6

3. NILAI-NILAI ORGANISASI............................................... 8

4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ..........................................8

C. ROLE MODEL ........................................................................ 10

BAB II PERUMUSAN GAGASAN

A. IDENTIFIKASI ISU ................................................................. 13

B. DESKRIPSI ISU ....................................................................... 13

C. PENETAPAN CORE ISU ......................................................... 26

D. RUMUSAN ISU ....................................................................... 28

vi
E. PENYEBAB ISU ...................................................................... 28

F. GAGASAN AKTUALISASI ..................................................... 30

BAB III MATRIK RANCANGANAKTUALISASI

A. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI ............................. 31

B. MATRIK REKAPITULASI RENCANA HABITUASI .......... 49

NILAI-NILAI DASAR PNS

C. MATRIK VISI DAN MISI DAN TATA NILAI ...................... 50

ORGANISASI

D. MATRIK KETERKAITAN DENGAN KEDUDUKAN ........... 51

DAN PERAN PNS

BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI

A. REALISASI KEGIATAN, AKTUALISASI NILAI-NILAI MATA

PELATIHAN ........................................................................... 52

B. RENCANA TINDAK LANJUT................................................ 97

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN......................................................................... 98

B. SARAN .................................................................................... 98

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI ........... 100

BIODATA PESERTA ...................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 102

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... 103

vii
DAFTAR TABEL

1. Tabel Standar Pelayanan Minimal RSUD Lubuk Sikaping....................14

2. Tabel Jumlah pasien Covid RSUD Lubuk Sikaping Tahun 2020..........19

2. Tabel Analisis APKL...............................................................................27

3. Tabel Analisis USG..................................................................................29

4. Tabel Matrik Habituasi.............................................................................49

5. Tabel Keterkaitan Visi Misi Tata Nilai Organisasi.................................50

6. Tabel Matrik Kedudukan Dan Peran ASN.............................................51

7. Tabel Jadwal Aktualisasi.........................................................................103

viii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 RSUD Lubuk Sikaping .................................................................. 5

2. Gambar Role Mode ...................................................................................... 10

3. Gambar 2 Apron .......................................................................................... 20

4. Gambar 3 Histori percakapan WA................................................................ 53

5. Gambar 4 Konsultasi dengan mentor ............................................................ 55

6. Gambar 5 Notula diskusi .............................................................................. 55

7. Gambar 6 Draft surat izin ............................................................................. 57

8. Gambar 7 Surat izin yang telah di tandatangani pimpinan ............................ 58

9. Gambar 8 Surat izin yang telah di tandatangani kepala ruangan ................... 58

10. Gambar 9 Diskusi dengan mentor .............................................................. 61

11. Gambar 10 Notula diskusi .......................................................................... 61

12. Gambar 11 Diskusi dengan radiografer ...................................................... 62

13. Gambar 12 Notula diskusi .......................................................................... 63

14. Gambar 13 Histori pencarian laptop / PC ................................................... 64

15. Gambar 14 Kegiatan mencari referensi ....................................................... 64

16. Gambar 15 Histori laptop / PC ................................................................... 66

17. Gambar 16 Diskusi dengan mentor............................................................. 66

18. Gambar 17 Print aturan BAPETEN ............................................................ 68

19. Gambar 18 Print aturan BAPETEN ............................................................ 69

20. Gambar 19 Konsultasi dengan mentor ....................................................... 71

21. Gambar 20 Tabel standar pemakaian APD ................................................. 72

ix
22. Gambar 21 Foto diskusi dan notula diskusi ................................................ 74

23. Gambar 22 Form standar evaluasi APD ...................................................... 76

24. Gambar 23 Poster....................................................................................... 78

25. Gambar 24 Standar evaluasi APD .............................................................. 84

26. Gambar 25 Kegiatan mencetak standar evaluasi APD ................................ 84

27. Gambar 26 Percakapan WA dan draft undangan ........................................ 85

28. Gambar 27 Kegiatan membuat undangan dan draft undangan..................... 87

29. Gambar 28 kegiatan sosialisasi ................................................................... 89

30. Gambar 29 Daftar hadir.............................................................................. 89

31. Gambar 30 Kuisioner ................................................................................. 91

32. Gambar 31 Hasil kuisioner ......................................................................... 94

33. Gambar 32 Penyerahan laporan .................................................................. 96

x
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Scan Lembaran Bimbingan Mentor ......................................... 103

2. Lampiran Permohonan Izin ........................................................................ 109

3. Lampiran Izin Surat Izin Direktur .............................................................. 110

4. Lampiran Izin Kepala Ruangan Radiologi .................................................. 111

5. Lampiran Peraturan BAPETEN ................................................................. 112

6. Lampiran SK Direktur Pedoman Pelayanan Radiologi ............................... 120

7. Lampiran SK Direktur Prosedur Alat Proteksi Radiasi ............................... 122

8. Lampiran SK Direktur Prosedur Keselamatan Radiasi................................ 124

9. Lampiran Kebijakan Pengawasan New Normal BAPETEN ....................... 126

10. Lampiran Prosedur Pemeriksaan Radiologi Pasien Covid 19 .................... 141

11. Lampiran Draft Yang Telah di Setujui Mentor ......................................... 154

12. Lampiran Contoh Form Monitoring APD ................................................. 157

13. Lampiran Histori Laptop/PC .................................................................... 158

14. Lampiran Undangan Sosialisasi Standar Evaluasi..................................... 160

15. Lampiran Daftar Hadir Sosialisasi ............................................................ 161

16. Lampiran Lembar Kuisioner .................................................................... 162

17. Lampiran Standar Evaluasi Kerja ............................................................. 166

18. Lampiran Notula Diskusi ......................................................................... 170

19. Lampiran Poster Penggunaan APD .......................................................... 171

20. Lampiran Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ............................................. 175

21. Lampiran Kartu Bimbingan Mentor ......................................................... 176

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 1,

Aparatur Sipil Negara disingkat menjadi ASN adalah profesi bagi pegawai negeri

sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi

pemerintah. Pegawai ASN juga melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh

pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkaulitas dan

mempererat persatuan NKRI. Pemerintah Republik Indonesia melalui undang-

undang ini mewajibkan memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan untuk

mewujudkaan ASN profesional yang bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

berdasarkan undang-undang.

Selain itu secara implisit juga menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut

sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk

kepada sebuah profesi pelayanan publik maka dari itu sebagai ASN perlu

membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang di

laksanakan di RSUD Lubuk Sikaping. Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) merupakan nilai-nilai

dasar profesi PNS yang perlu diterapkan dan dimaknai dalam setiap kegiatan yang

dilakukan PNS sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) nya. Oleh

karena itu dalam Diklat Pelatihan Dasar yang wajib diikuti setiap CPNS diberikan

1
materi yang berkaitan dengan ANEKA untuk selanjutnya dilakukan dan dimaknai

dalam kegiatan aktualisasi yang dilakukan pada tahap kedua di instansi masing-

masing. Diharapkan setelah selesai rangkaian Diklat Pelatihan Dasar, setiap ASN

dapat melaksanakan tugas dengan dilandasi nilai-nilai ANEKA. Perkembangan

Teknologi Informasi pada zaman sekarang mengharuskan seorang ASN untuk

memiliki keinginan untuk belajar Permenkes nomor 4 tahun 2018 pasal 1 ayat 5,

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di

bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan.

Radiografer adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada

masyarakat, bukanlah profesi yang semata- mata pekerjaan untuk mencari nafkah

akan tetapi merupakan pekerjaan kepercayaan. Surat Keputusan Bersama Men.

Kes. & Ka. BKN No.049/Menkes/SKB/I/2003, Radiografer adalah PNS yang

diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang

berwenang untuk melakukan kegiatan radiografi pada unit pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Peraturan Bersama Men. Kes & Ka. BKN nomor 29 tahun 2013

disebutkan bahwa radiografer adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,

tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan

pelayanan radiologi pada sarana kesehatan. Radiografer merupakan salah satu

SDM pelayanan penunjang medis di Rumah Sakit RSUD Lubuk Sikaping.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona covid19

sebagai pandemi global. Alasannya, karena virus tersebut telah menyebar semakin

2
luas meningkat pesat jumlah korban positif corona di seluruh dunia Covid 19

telah dinyatakan sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan

kesehatan masyarakat dan menetapkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat di

Indonesia. (Keppres, 2019) Pneumonia covid-19 adalah suatu penyakit

peradangan pada paru-paru yang timbul karena adanya patogen virus corona

sehingga bisa menyebabkan gangguan fungsi organ pernapasan seperti

kesulitan untuk bernapas karena kekurangan oksigen (Perhimpunan Dokter

Paru Indonesia, 2020). Untuk mendiagnosa penyakit ini, ada beberapa

hal yang harus dilakukan salah satunya ialah pemeriksaan radiografi

thorax. Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan

semua modalitas yang menggunakan radiasi pengion sinar-X untuk keperluan

diagnosis dan prosedur terapi (BAPETEN, 2011) Teknik pemeriksaan radiografi

thorax merupakan salah satu teknik foto radiologi diagnostik untuk

mengetahui kondisi organ di dalam rongga dada. Pemeriksaan ini bertujuan

untuk mengidentifikasi ganguan yang terjadi pada paru-paru pasien dengan

pemeriksaan radiografi thorax dilakukan pada posisi PA (Posterior Anterior)

maupun AP (antero posterior tergantung kondisi pasien) (John P. Lampignano &

Leslie E. Kendrik, 2018) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan

kegiatan dalam upaya memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan

masyarakat sekitar dari bahaya kecelakaan kerja. Perusahaan wajib melakukan

kegiatan perlindungan tersebut karena hal tersebut merupakan hak asasi yang

wajib dipenuhi. Tujuan dari adanya K3 adalah untuk mencegah, mengurangi,

bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (Zero Accident) (Yuliani, 2012).

3
Rumah Sakit RSUD Lubuk Sikaping merupakan salah satu Rumah sakit

rujukan Covid 19 di Kabupaten Pasaman. Prosedur K3 dalam pemeriksaan

pasien covid 19 di radiologi perlu diperhatikan baik demi keselamatan pasien

maupun radiographer. Pemanfaatan radiasi pada berbagai bidang terutama dalam

bidang kesehatan harus selalu memperhatikan prosedur standar proteksi dan

keselamatan radiasi. Berdasarkan peraturan yang ditentukan oleh Badan

Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) nomor 8 tahun 2011 tentang keselamatan

radiasi untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari ancaman

bahaya radiasi. Terdapat beberapa permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan

pelayanan penunjang medis di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Rumah Sakit

RSUD Lubuk Sikaping, salah satunya yaitu di instalasi radiologi belum

optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) baik dari radiasi maupun dari

pasien yang terpapar virus covid 19. Untuk menghindari terjadinya paparan

radiasi yang tidak diinginkan serta terhindar dari wabah virus covid 19 maka

harus dibuatnya prosedur bertujuan untuk mencegah terpapar nya radiografer dari

virus covid 19 dan dari terjadinya efek radiasi deterministik dan efek stokastik

diwaktu yang akan datang, standar keselamatan kerja ini akan memudahkan

radiographer terhindar dari paparan radiasi dan penyakit yang tidak di inginkan.

4
PROFIL INSTANSI

1. GAMBARAN UMUM

Gambar 1. RSUD Lubuk Sikaping

RSUD Lubuk Sikaping beralamat diJln. Jendral sudirman No

40 Lubuk Sikaping, Sumatera Barat.SecarahistoriesRumah Sakit

Umum Daerah Lubuk Sikaping pada mulanya merupakan sebuah

balai pengobatan pada zaman awal kemerdekaan. Balai pengobatan

tersebut semakin lama semakin berkembang pada tahun 1953

menjadi rumah sakit pembantu. Selanjutnya pada tahun 1956 menjadi

rumah sakit umum dengan 5 (lima) tempat tidur. Padatahun1966

berkembang menjadi rumah sakit umum dengan 20 (dua puluh)

tempat tidur. Selanjutnya pada tahun 1980 menjadi rumah sakit

umum daerah dengan 50 (lima puluh) tempat tidur. Pada tahun

1997 menjadi Rumah Sakit Umum Daerah tipe C dengan 75 tempat

tidur (Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 480/Menkes/V/1997). Di Tahun 2003 meningkat

5
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah tipe C dengan 85 tempat tidur,

97 tempat tidur (2005), 125 tempat tidur (2009), 128 tempat tidur

(2010), 139 tempat tidur (2012), 144 tempat tidur (2013), 175 tempat

tidur (2015), 177 tempat tidur (2016),177 tempat tidur di tahun 2018

dan 2019 dan 178 tempat tidur di tahun 2020. Berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

480/MenKes/V/1997 ditetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping menjadi Rumah SakitUmum Daerah Tipe C sampai

saatini.Berdasarkan Surat Izin BUPATI PASAMAN Nomor:447/2058/

PSDK/DINKES/2016 tanggal 15 Juni 2016tentangIzin Operasional

Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping Kelas

C. Berdasarkan Peraturan Bupati Pasaman Nomor : 188.45/71/BUP-

PAS/2015 tentang Penetapan S t at u s P o la P e ng e lo la a n

Ke u a ng a n BadanLayanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum

Daerah Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, maka sejak bulan

Januari tahun 2015 Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping

menjadi BLUD Penuh.

2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping

Visi dan Misi SKPD

1. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping adalah

“ Menjadikan Rumah Sakit yang dipercaya dan bermutu dengan

mengutamakan kepuasan pasien “

6
2. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan misi yang

harusdilaksanakan adalah

a. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, profesional dengan

mengutamakan keselamatan pasien.

b. Menjadikan rumah sakit yang bersih, nyaman dan berwawasan

lingkungan .

c. Menciptakan budaya petugas yang ramah dan murah senyum

serta dapat memberikan informasi yang sesuai kebutuhan pasien.

d. Meningkatkan dan memelihara sarana, prasarana dan peralatan

disertai ketersediaan petugas yang kompeten dibidangnya.

e. Mengoptimalkan managemen rumah sakit dengan pengelolaan

administrasi yang cepat, akurat, dan sesuai standar.

f. Mengembangkan potensi, kompetensi, etos dan budaya kerja

SDM rumah sakit yang selalu siap menghadapi perubahan.

g. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga

staf puas.

3. Motto dan Janji Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping. Adapun Motto Rumah Sakit Umum Daerah adalah

“ Karena anda kami ada, dengan ikhlas kami bekerja, satu senyum

untuk semua “

Sedangkan untuk janji pelayanan adalah

“ Kepuasan anda adalah kebahagiaan kami “

4. Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping

7
Tujuan Umum adalah mewujudkan pelaksanaan kegiatan pelayanan

yang memenuhi standar

Tujuan Khusus adalah

a. Tersedianya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikapingyang sesuai dengan standar pelayanan medis,

keperawatan dan penunjang medis.

b. Tersedianya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping yang memperhatikan mutu dan keselamatan pasien

yang dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan

pasien.

c. Tersedianya sumber daya manusia Rumah Sakit Umum Daerah

Lubuk Sikaping yang ramah dan mudah senyum yang

mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan

mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

d. Bertahanya akreditasi Rumah Sakit dengan predikat Paripurna.

2. NILAI-NILAI ORGANISASI

Nilai organisasi yang diterapkan di RSUD Lubuk Sikaping adalah

“SICANTIK”singkatan dari Situasi, Cepat, Aman, Nyaman, Tepat

waktu, Inovatif, dan Kekeluargaan. Hal ini bertujuaan untuk

meningkatkan pelayanan dirumah sakit dengan cara

mengoptimpalisasikan waktu tunggu pasien rawat jalan di RSUD Lubuk

Sikaping.

3.TUGAS POKOK DAN FUNGSI

8
Adapun pekerjaan atau uraian tugas dan fungsi Radiographer

Terampil di Instalasi Radiologi RSUD Lubuk Sikaping sesuai dengan

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang telah ditentukan adalah:

1. UraianTugas

1) Melaksanakan kegiatan radiologi secara umum.

2) Merencanakan pelaksanaan pelayanan Instalasi Radiologi kepada

pasien Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, dan Instalasi

Rawat Inap.

3) Melakukan perjanjian dengan perawat atau pasien dan keluarganya

dalam program pemeriksaan radiologi dengan kontras.

4) Akurasi dalam memberikan tarif pelayanan Instalasi Radiologi.

5) Melakukan perawatan semua peralatan radiologi dan aksesorisnya

sehingga selalu siap pakai.

6) Bertugas dalam proses pencetakan gambaran radiografi.

2. Bertanggungjawab

1) Bertanggungjawab terhadap proses pembuatan radiografi secara

keseluruhan.

2) Bertanggungjawab terhadap pemakaian, pemeliharaan dan

kerusakan yang terjadi pada film rontgen.

3) Bertanggungjawab untuk menghubungi dokter spesialis radiologi

pada pemeriksaan tertentu maupun untuk pembacaan foto rontgen.

4) Bertanggungjawab terhadap stok BAHP di Instalasi Radiologi.

5) Menjelaskan tentang persiapan pemeriksaan radiologi tertentu(USG

9
dan pemeriksaan radiologi dengan kontras) kepada pasien dan atau

keluarganya.

6) Bertanggungjawab untuk perawatan dan pemeliharaan pesawat

rontgen dan aksesorisnya.

7) Bertanggungjawab dalam administrasi radiologi.

8) Melapor kepada Kepala Instalasi Radiologi bila terjadi kerusakan

pesawat rontgen danaksesorisnya.

9) Membantu mengumpulkan data jumlah pemeriksaan radiologi

secara berkala.

3. Wewenang

1) Membantu dokter spesialis radiologi dalam pemeriksaan radiologi.

2) Mengusulkan servis alat dan pesawat rontgen.

3) Melakukan pemeriksaan radiologi tanpa media kontras maupun

dengan mediakontras.

4) Bersama dokter spesialis radiologi melakukan pemeriksaan

radiologi dengan mediakontras.

5) Memberikan proteksi radiasi terhadap pasien, dan atau petugas

yang mengantar pasien.

B. ROLE MODEL

10
Model peranan (role mode) adalah seseorang yang tingkah lakunya kita

contoh tiru dan ikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini yang menjadi role model

adalah Ibuk Sri Puji Rahayu, A.Md. Rad. Alasan menjadikan beliau sebagai role

model dalam pelaksanaan aktualisasi ini yaitu karena beliau salah satu

Radiografer paling senior di Kabupaten Pasaman yang bertanggung jawab dan

berintregritas (Akuntabilitas), kreatif dan inovatif (Komitmen Mutu), beliau tidak

enggan untuk bekerjasama dengan bawahan nya mampu bermusyawarah dengan

baik kepada bawahan serta tidak diskriminatif (Nasionalisme). Seperti yang di

ketahui penulis, bahwa dalam keseharian beliau layak di jadikan contoh dan

panutan. Sebagai sosok Radiografer yang sopan santun, cermat dan ramah (Etika

Publik), Selalu datang tepat waktu jujur dan terbuka ketika ada permasalahan

yang menyangkut unit Radiologi RSUD Lubuk Sikaping (Anti Korupsi). Beliau

bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyesuaikan diri dengan

baik. Beliau berhasil membawa suasana yang nyaman, menyenangkan dan

kondusif di unit radiologi RSUD Lubuk Sikaping. Di sela sela kesibukan beliau

sebagai Kepala ruangan radiologi, pemangku jabatan Petugas Proteksi Radiasi

(PPR) unit radiologi RSUD Lubuk Sikaping, serta Ketua Perhimpunan

Radiografer Cabang Pasaman (Pasaman, Pasaman Barat, Lubuk Basung) beliau

selalu menyempatkan untuk berkomunikasi dengan seluruh staf radiologi tentang

apapun yang menjadi kendala dan hambatan dalam pelaksanaan pelayanan

radiologi.

Nilai aneka dalam sosok beliau adalah :

Akuntabilitas : Selalu bertanggung jawab mencakup seluruh

11
kegiatan di unit radiologi RSUD Lubuk

Sikaping.

Nasionalisme : Selalu bermusyawarah dengan bawahan

tentang apapun keputusan yang akan diambil

demi kepentingan ruang radiologi RSUD

Lubuk Sikaping, tidak diskriminatif dan selalu

mau bekerjasama dengan bawahan nya.

Etika Publik : Memiliki jiwa toleransi yang tinggi serta

cermat dalam bekerja, selalu bersikap sopan

dan santun apabila menegur bawahan nya.

Komitmen mutu : Senantiasa mengikuti seluruh kegiatan seminar

dan pelatihan selalu memberikan ide yang

inovatif dan efektif untuk dipahami oleh staf

radiologi RSUD lubuk Sikaping demi

kemajuan unit radiologi RSUD Lubuk

Sikaping.

Anti Korupsi : Selalu datang bekerja dengan tepat waktu, jujur

dan terbuka apabila ada masalah yang harus

di selesaikan oleh unit radiologi RSUD Lubuk

Sikaping.

12
BAB II

PERUMUSAN GAGASAN

A. IDENTIFIKASI ISU

Adapun isu di ruang Radiologi RSUD Lubuk Sikaping yang penulis

temui adalah :

1. Belum optimalnya waktu pembacaan hasil rontgen.

2. Kurangnya informasi pada pasien tentang alur pemeriksaan khusus

radiologi.

3. Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari radiasi

maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19.

B. DESKRIPSI ISU

1. Belum optimalnya waktu pembacaan hasil rontgen

Pelayanan pembacaan foto rontgen di radiologi RSUD Lubuk

Sikaping untuk mendapatkan hasil ekspertisi (hasil bacaan film rontgen

oleh dokter spesialis radiologi) biasanya memerlukan waktu lebih lama

dikarenakan RSUD Lubuk Sikaping tidak memiliki dokter spesialis

radiologi. Berdasarkan Standar Minimal Rumah Sakit menurut keputusan

Menteri Kesehatan Adapun standar pelayanan radiologi yang tertuang

dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/ Menkes/SK/II/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit meliputi hal-hal

berikut ini :

1. Waktu tunggu hasil pelayanan atau pemeriksaan foto thorax adalah 80%

2. Pelaksana ekspertisi adalah dokter spesialis radiologi.

13
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen berupa kerusakan foto 80%.

Waktu tunggu hasil pelayanan foto rontgen semisalnya foto toraks

adalah tenggang waktu mulai pasien di foto sampai menerima hasil yang

sudah diekspertise oleh dokter spesialis radiologi. Penanggung jawab hasil

pembacaan dan atau pemeriksaan radiologi adalah dokter spesialis

radiologi atau dokter yang memiliki kompetensi terbatas yang ditetapkan

oleh Kolegium Dokter Spesialis Radiologi disertai rekomendasi dari

Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI).

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk

Sikaping Tahun 2020 :

JENIS INDIKATOR STANDAR CAPAIAN KET

PELAYANAN SPM

Radiologi 1. Waktu tunggu hasil pelayanan thoraks foto Tanpa ≤ 3 jam < 3 Jam

Ekspertisi

2. Pelaksana Ekspertisi Dokter Spesialis Radiologi 100 % 100 %

3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen (kerusakan ≤2% < 2%

foto)

4. Kepuasan pelanggan ≥ 80 % 82,08%

Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menurut

keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, Waktu

tunggu hasil pelayanan foto thorax adalah < 3jam dengan pelaksanaan

Ekspertisi oleh dokter spesialis radiologi namun nyatanya berdasarkan

tabel standar pelayanan minimal RSUD Lubuk Sikaping pada tahun 2020

14
hasil rontgen thorax dengan Expertisi tidak bisa mengikuti keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, minimnya tenaga

dokter spesialis radiologi berdasarkan http://bppsdmk.kemkes.go.id/

jumlah dokter radiologi di sumatera barat hanya 32 orang untuk

Kabupaten Pasaman dokter spesialis radiologi Tetap penempatan RSUD

Lubuk Sikaping tidak dimiliki, sehingga dokter spesialis radiologi untuk

unit radiologi RSUD Lubuk Sikaping merupakan dokter spesialis radiologi

tetap dari RSUD Lubuk Basung yang di dayagunakan 2 kali seminggu di

RSUD Lubuk Sikaping yang menjadi terkendalanya pembacaan / expertise

rontgen yang harusnya kurang dari < 3 jam namun menjadi lebih, karena

harus di sesuaikan dengan jadwal kunjung dokter spesialis radiologi

tersebut.

2. Kurangnya informasi pada pasien tentang alur pemeriksaan khusus

radiologi

Radiologi adalah cabang keilmuan dari kedokteran yang

menggunakan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis atau

menyembuhkan suatu penyakit.Ada bebebrapa pemeriksaan khusus di

Radiologi RSUD Lubuk Sikaping, seperti HSG, Fistulografi, BNO IVP

dimana pemeriksaan tersebut memerlukan persiapan khusus sebelum

pelaksanaannya, tidak bisa dilaksanakan jika pasien belum melakukan

persiapan khusus tersebut. Sangat di sayangkan ketika pasien yang datang

bertempat tinggal jauh dari RSUD Lubuk Sikaping terkadang harus

menunda pemeriksaan radiologinya sampai beberapa hari akibat tidak

15
pahamnya akan alur persiapan pemeriksaan khusus tersebut. Pemeriksaan

radiologi khusus biasanya dilakukan oleh dokter spesialis

radiologi (Sp.Rad), namun untuk persiapan alat, bahan kontras dan

prosedur pemeriksaan pasien adalah salah satu tugas dan tanggung jawab

radiografer. Dengan adanya radiologi, maka dokter bisa memeriksa

kondisi di dalam tubuh tanpa harus membukanya secara langsung melalui

operasi. Dokter juga bisa menggunakan teknologi ini untuk

menyembuhkan penyakit seperti penyumbatan pembuluh darah hingga

kanker.

Persiapan untuk menjalani pemeriksaan radiologi sebenarnya

berbeda pada tiap metode. Namun secara umum, berikut ini beberapa

persiapan yang mungkin perlu Anda lakukan.

1. Beritahukan kepada petugas apabila Anda sedang hamil atau

menyusui. Sebab ibu hamil akan mendapat alat pelindung diri

tambahan. Bahkan, tim medis mungkin saja membatalkan prosedur

setelah mengetahui Anda sedang hamil maupun menyusui.

2. Ceritakan juga pada dokter soal riwayat kesehatan dan obat-

obatan yang sedang dikonsumsi, Sebab beberapa obat bisa

memengaruhi hasil pemeriksaan.

3. Apabila Anda menggunakan implan di jantung maupun bagian

tubuh lain, beritahukan pada dokter dan petugas agar metode

pemeriksaan bisa disesuaikan.

16
4. Sebelum menjalani pemeriksaan, lepas semua perhiasan yang

digunakan.

5. Petugas medis juga mungkin meminta Anda melepas beberapa

alat medis.

6. Beberapa metode mengharuskan Anda untuk puasa selama

beberapa jam sebelum pemeriksaan radiologi dilakukan, sehingga

tanyakan lagi kepada dokter mengenai syarat pemeriksaan yang

akan dijalani.

7. Sementara itu untuk metode yang lain, seperti ultrasound, Anda

akan disarankan untuk minum air sebelum pemeriksaan dan tidak

diperkenankan untuk buang air kecil hingga prosedur selesai.

8. Persiapan yang telah disebutkan di atas bisa berbeda, tergantung

dari kebijakan fasilitas kesehatan maupun metode yang digunakan.

Pastikan Anda mengonfirmasi kembali dengan dokter atau petugas

mengenai hal yang perlu dibawa, dihindari, atau malah digunakan.

Tidak adanya poster atau informasi dan brosur yang tertulis tentang

prosedur pemeriksaan khusus radiologi yang memuat informasi tentang

prosedur pemeriksaan khusus radiologi di ruangan radiologi RSUD Lubuk

Sikaping, seringkali membingungkan pasien kalau hanya sekedar

mendengar arahan dari petugas, dikarenakan perbedaan daya tangkap

pasien berbeda beda berdasarakan perbedaan latar belakang budaya dan

tingkat pendidikan pasien yang berkunjung ke unit radiologi. Kurangnya

17
informasi pada pasien tentang alur pemeriksaan khusus radiologi terkait

dalam tugas dan peran ASN sebagai Pelayan Publik.

3. Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari

radiasi maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19

Penggunaan APD di unit instalasi radiologi RSUD Lubuk Sikaping

sangatlah penting terutama untuk terhindar dari Paparan Radiasi, paparan

radiasi adalah penyinaran Radiasi yang diterima oleh manusia atau materi,

baik disengaja atau tidak, yang berasal dari Radiasi interna maupun

eksterna, bahaya paparan radiasi pada dosis yang tinggi dalam satu waktu

atau jangka pendek juga akan menimbulkan beberapa gejala (yang disebut

sindrom radiasi akut) pada tubuh seperti mual, muntah, diare, demam,

lemas hingga pingsan, kerontokan rambut, kulit memerah, gatal, bengkak

hingga terasa terbakar, nyeri hingga kejang. Begitupun dengan APD pada

pemeriksaan pasien covid 19 Salah satu faktor yang mempengaruhi tenaga

kesehatan tidak patuh dalam penggunaan APD ialah kurangnya sikap

tenaga kesehatan tersebut, ketersedian APD di rumah sakit, dan

pengawasan penggunaan APD. Penggunaan APD dianggap menyulitkan

memakai APD membuat susah bergerak, mudah berkeringat dan

terlalu ribet persiapannya merupakan sekian dari banyak alasan petugas

untuk tidak patuh menggunakan APD. Diantara alasan tenaga kesehatan

terkena Covid-19 ialah kurangnya kesadaran perlindungan pribadi

18
DATA JUMLAH PASIEN COVID -19

RSUD LUBUK SIKAPING TAHUN 2020

Jumlah Pasien COVID -19 Status Rawatan Meninggal

Konfirmasi
Rawat Positif (+)
Suspek Konfir
No. Bulan Notif Kontak
Total Rawat
ODP PDP OTG PPT COVI masi Inap Rujuk
ikasi Erat
COVID
Jalan
D-19 (+)
(Isolasi) -19

1 Maret 5 26 3 0 0 0 0 0 34 32 0 2 0

2 April 8 19 9 0 0 0 0 0 36 25 10 1 0

3 Mei 7 4 7 0 0 0 0 0 18 18 10 8 0

4 Juni 0 2 5 3 0 0 0 0 10 10 5 4 0

5 Juli 0 0 2 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0

6 Agustus 0 0 0 0 0 2 7 0 9 2 7 0 0

7 September 0 0 0 0 1 1 10 18 30 16 14 0 1

8 Oktober 0 0 0 0 1 0 47 72 120 90 30 0 3

9 November 0 0 0 0 1 0 30 58 89 55 33 1 1

10 Desember 0 0 0 0 0 0 31 22 53 26 26 1 1

Total 20 51 26 3 3 3 125 170 401 276 135 19 6

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa total pasien covid 19 yang kontak

dengan rumah sakit RSUD Lubuk Sikaping tahun 2020 sejumlah 401

orang.

1. Pasien dengan konfirmasi positif 42,3%

2. Pasien covid 19 yang rawat jalan 68,8%

3. Pasien covid 19 yang dirawat di ruang isolasi 33,6%

19
4. Pasien covid 19 yang dirujuk 4,7 %

5. Pasien covid 19 yang meninggal 1,4 %

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib

digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga

keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Penggunaan

alat pelindung diri dari radiasi dan dari pasien yang terkonfirmasi covid 19

sangat lah penting, APD radiasi di gunakan di dadalam APD covid 19

(asmat).

Alat Pelindung Diri atau Perlengkapan proteksi yang biasa digunakan oleh

pekerja radiasi adalah :

1. Apron

Gambar 2. Apron

Apron proteksi tubuh yang digunakan untuk pemeriksaan

radiografi atau fluoroskopi dengan tabung puncak sinar x hingga

150 kVp harus menyediakan sekurang – kurangnya setara 0,5 mm

lempengan Pb.Tebal kesetaraan timah hitam harus diberi tanda

20
secara permanen dan jelas pada apron tersebut.

Saat ini sudah ada alat proteksi baru yaitu apron dengan desain

yang lebih ringan tetapi memenuhi persyaratan proteksi, biaya dan

dapat mengurangi rasa sakit pada pinggang karena beratnya lebih

ringan dibandingkan dengan apron yang sebelumnya ada.

2. Penahan Radiasi Gonad

3. Sarung Tangan Proteksi

4. Penahan Radiasi / Shilding

5. Masker

Pemilihan APD untuk mencegah infeksi virus Corona tidak bisa

dilakukan sembarangan. APD yang ideal untuk mencegah dan melindungi

tubuh dari paparan virus Corona memiliki kriteria tertentu, yakni:

1. Mampu melindungi tubuh dari percikan dahak yang

mengandung virus Corona

2. Tidak mudah rusak

3. Ringan dan tidak membatasi gerak atau menimbulkan rasa tidak

nyaman

4. Mudah dibersihkan

Berikut ini adalah beberapa jenis APD yang umumnya digunakan

para tenaga medis dalam menangani ODP (orang dalam pemantauan),

PDP (pasien dalam pengawasan), pasien suspect (terduga positif), maupun

sudah terbukti positif COVID-19.

21
1. Masker

Ada 2 jenis masker yang umumnya digunakan sebagai APD dalam

penanganan pasien COVID-19 atau orang yang dicurigai terinfeksi

virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95. Masker bedah

merupakan masker penutup wajah yang terdiri dari 3 lapisan bahan

yang digunakan sekali pakai. Masker ini dinilai efektif untuk

mencegah masuknya virus Corona melalui mulut atau hidung,

ketika ada percikan ludah penderita COVID-19 saat ia batuk,

bersin, atau bicara. Masker yang lebih efektif untuk mencegah

virus Corona adalah maskerN95.

Masker ini terbuat dari bahan polyurethane dan polypropylene yang

mampu menyaring hampir 95% partikel berukuran kecil. Masker

N95 memiliki bentuk yang dapat menutup area mulut dan hidung

dengan lebih rapat, bila ukurannya sesuai.

2. Pelindung mata

Pelindung mata atau google terbuat dari bahan plastik transparan

yang berfungsi untuk melindungi mata dari paparan virus yang

dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata. Alat pelindung ini harus

pas menutupi area mata, serta tidak mudah berkabut atau

mengganggu penglihatan.

3. Pelindung wajah

22
Sama halnya dengan pelindung mata, pelindung wajah juga terbuat

dari bahan plastik jernih dan transparan. Jenis APD ini dapat

menutupi seluruh area wajah, mulai dari dahi hingga dagu.

4.Gaun medis

Gaun medis digunakan untuk melindungi lengan dan area tubuh

dari paparan virus selama tenaga medis melakukan prosedur

penanganan dan perawatan pasien.

Berdasarkan penggunaannya, terdapat dua jenis gaun medis, yaitu

gaun sekali pakai dan gaun yang bisa dipakai ulang. Gaun sekali

pakai adalah gaun yang dirancang untuk dibuang setelah satu kali

pakai. Jenis gaun ini terbuat dari bahan serat sintetis, seperti

poliester, dan polyethylene, yang dikombinasikan dengan plastik.

Sedangkan gaun yang bisa dipakai ulang adalah gaun yang dapat

digunakan lagi setelah dicuci atau dibersihkan. Pemakaiannya bisa

hingga maksimal 50 kali, selama gaun tidak robek atau rusak. Gaun

ini terbuat dari bahan katun atau poliester, atau kombinasi

keduanya. Gaun medis juga perlu dilengkapi dengan celemek atau

apron untuk melapisi bagian luar gaun. Apron tersebut umumnya

terbuat dari plastik yang tahan terhadap disinfektan.

5. Sarung tangan medis

Sarung tangan medis digunakan untuk melindungi tangan para

petugas medis dari cairan tubuh pasien selama merawat pasien

23
COVID-19. Sarung tangan ini idealnya tidak mudah sobek, aman

digunakan, dan ukurannya pas di tangan.

Sarung tangan yang sesuai standar penanganan COVID-19 harus

terbuat bahan lateks atau karet, polyvynil chloride (PVC), nitrile,

dan polyurethane.

6. Penutup kepala

Penutup kepala berfungsi untuk melindungi kepala dan rambut para

petugas medis dari percikan air liur atau dahak pasien selama

mereka merawat atau memeriksa pasien. Penutup kepala harus

terbuat dari bahan yang dapat menahan cairan, tidak mudah robek,

dan ukurannya pas di kepala. Jenis APD ini umumnya bersifat

sekali pakai.

7. Sepatu pelindung

Sepatu pelindung digunakan untuk melindungi bagian kaki petugas

medis dari paparan cairan tubuh pasien COVID-19. Sepatu

pelindung umumnya terbuat dari karet atau kain yang tahan air dan

harus menutup seluruh kaki hingga betis.

Kesiapan radiografer terhadap pasien covid 19

1. Transmisi tanpa disertai gejala, umum terjadi pada covid19

Radiografer harus menggunakan masker bedah 3 lapis untuk semua

pemeriksaan.

24
2. Radiografer harus memakai masker N95 dan APD level 2 saat

menangani pasien positif covid 19.

3. Pasien suspect covid 19 wajib memakai masker N95.

4. Lepas jam tangan, cincin, gelang atau pernak pernik selama

prosedur.

5. Simpan ponsel dalam plastik Zip atau kantong plastik transparan

dan buang saat meninggalkan rumah sakit.

Penanganan ruangan setelah pemeriksaan :

1. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan metode dekontaminasi dan

desinfeksi yang di berikann PPI setempat untuk peralatan, lantai,

pegangan pintu, rel tangan dan aliran udara di dalam ruang

pemeriksaan.

2. Pastikan ventilasi yang baik di ruang pemeriksaan.

3. Pastikan ada jeda waktu yang tepat antar pemeriksaan untuk

desinfeksi dan ventilasi udara yang memadai.

4. Rutin membersihkan dan desinfeksi permukaan benda ygang sering

digunakan untuk penanganan pasien covid 19.

Yang harus dilakukan saat pemeriksaan radiologi pasien covid 19

1. Desinfeksi tangan sebelum melakukan pemeriksaan.

2. Pasien harus diberikan masker sesuai dengan kebutuhan klinis.

3. Desinfeksi kaset harus dilakukan setelah pemeriksaan pada setiap

radiografi.

Pemakaian APD

25
1. Untuk pasien konfirmasi covid19 memakai APD Selama

pemeriksaan.

2. Radiografer harus paham dan terlatih pada protokol penggunaan

pelepasan dan dekontaminasi APD sesuai daerah kerja.

3. Lakukan cuci tangan dan latihan penggunaan APD sebelum

pemeriksaan pasien covid19.

4. Setelah penggunaan APD jangan keluar dari area yang telah

ditentukan sampai pemeriksaan berakhir.

5. Saat menggunakan APD hindari makan, minum atau menggunakan

kamar kecil.

Namun rendahnya kesadaran petugas dan tidak adanya standar

evaluasi pemakaian APD di ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping

membuat petugas enggan menggunakan APD dengan berbagai alasan,

mengingat RSUD Lubuk Sikaping merupakan rumah sakit rujukan covid

untuk daerah kabupaten pasaman akibat dari kurangnya kesadaran dan

kepatuhan dalam penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sehingga

beberapa petugas di instalasi radiologi RSUD Lubuk Sikaping sempat

terpapar virus covid 19 dan harus menjalani perawatan medis.

C. PENETAPAN CORE ISU

Dari beberapa isu di atas, langkah selanjutnya adalah

mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat

penulis cari solusinya berdasarkan peran dan wewenang jabatan penulis di

instansi radiologi RSUD Lubuk Sikaping. Selanjutnya penulis menganalisis

26
isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P

(Problematik), L (Layak) untuk mengetahui isu mana yang dominan. Nilai

AKPL ini didapat dari hasil diskusi dengan mentor dan coach :

1. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat.

2. Problematik artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks.

3. Kekhalayakan artinya menyangkut hajat hidup orang banyak.

4. Layak artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan

solusinya.

Analisis APKL mengunakan rentang nilai berupa matrik skor yaitu 1-5

yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat

mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya. Berikut akan ditampilkan

tabel Analisis Core Isu melalui teknik APKL berdasarkan tiga isu utama

yang penulis ajukan sebelumnya.

Tabel 1. Analisis isu dengan metode APKL

No Isu Aktual A P K L Jumlah Prioritas

1. Belum optimalnya waktu

pembacaan hasil rontgen 4 4 2 3 13 III

2. Kurangnya informasi pada


pasien tentang alur
4 3 3 4 14 II
pemeriksaan khusus radiologi
3. Belum optimalnya penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) dari
5 5 5 4 19 I
radiasi maupun dari pasien
yang terpapar virus covid 19

Berdasarkan analisis APKL yang telah dilaksanakan, isu “Belum

27
optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari radiasi maupun

dari pasien yang terpapar virus covid 19”memiliki peringkat poin tertinggi

dan ditetapkan sebagai core isu.

D. RUMUSAN ISU

Berdasarkan analisis AKPL di atas maka rumusan isu yang paling

tepat dan penting diangkat adalah OPTIMALISASI PENGGUNAAAN

ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DARI RADIASI MAUPUN DARI

PASIEN YANG TERPAPAR VIRUS COVID 19 MELALUI STANDAR

EVALUASI KERJA DI RUANG RADIOLOGI RSUD LUBUK

SIKAPING

E. PENYEBAB ISU

Dari hasil pengamatan penulis ditemukan bahwa penyebab dari isu

Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari radiasi

maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19 adalah sebagai berkut:

1. Belum adanya standar evaluasi kerja penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) dalam mengatasi bahaya radiasi dan wabah covid 19.

2. Kurangnya kepatuhan dan kesadaran Radiografer tentang bahaya

radiasi dan bahaya wabah covid 19.

3. Tidak adanya sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan terhadap

ruangan yang telah dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan

radiologi pasien yang terkonfirmasi covid 19.

Berdasarkan tiga penyebab isu yang telah diidentifikasi di atas, perlu

dilakukan analisis menggunakan metode USG. Metode USG adalah salah

28
satu metode yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas isu yang akan

di selesaikan. Metode ini dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi,

keseriusan dan perkembangan isu menggunakan skala likert dengan bobot

pernyataan 1 sampai 5. Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu

utama atau isu pokok yang akan segera di selesaikan.

Tabel 2 Analisa Penyebab Isu dengan Metode Analisis USG

No Penyebab Isu U S G Jumlah Prioritas


1. Belum adanya standar evaluasi
kerja penggunaan Alat pelindung
4 5 5 14 I
Diri dalam mengatasi bahaya
radiasi dan wabah covid 19
2. Kurangnya kepatuhan dan
kesadaran radiografer tentang
3 3 4 10 II
bahaya radiasi dan wabah virus
covid 19
3. Tidak adanya sterilisasi dengan
penyemprotan desinfektan terhadap
ruangan yang telah dipergunakan
2 3 3 8 III
untuk melakukan pemeriksaan
radiologi terhadap pasien yang
terkonfirmasi covid 19
Keterangan :

Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat

Angka 4 : gawat/mendesak/cepat

Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat

Angka 2 : kurang gawat/mendesak/cepat

Angka 1 : tidak gawat/mendesak/cepat

29
Berdasarkan hasil analisis USG di atas, maka penyebab isu yang

menjadi prioritas adalah Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) Dari Radiasi Maupun Dari Pasien Yang Terpapar Virus Covid 19

Melalui Standar Evaluasi Kerja Di Ruang Radiologi RSUD Lubuk

Sikaping.

F. GAGASAN AKTUALISASI

Berdasarkan hasil analisis core isu dan penyebabnya maka penulis

merumuskan gagasan aktualisasi yang di tetapkan adalah Penggunaan

Standar Evaluasi Kerja Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam

mengatasi bahaya radiasi dan wabah covid 19.

Dari gagasan aktualisasi tersebut, maka didapatkatkan judul

aktualisasi Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dari

Radiasi Maupun Dari Pasien Yang Terpapar Virus Covid 19 Melalui

Standar Evaluasi Kerja Di Ruang Radiologi RSUD Lubuk Sikaping.

30
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : RSUD Lubuk Sikaping

Isu yang diangkat : Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) Dari Radiasi Maupun Dari Pasien Yang

Terpapar Virus Covid 19 Melalui Standar Evaluasi

Kerja Di Ruang Radiologi RSUD Lubuk Sikaping

Gagasan Pemecahan : Penggunaan Standar Evaluasi Kerja Penggunaan

Alat Pelindung Diri (APD) dalam mengatasi

bahaya radiasi dan wabah covid 19

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan


Hasil Mata Pelatihan terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 Permohon 1.1 Menghubungi Histori Saya akan Misi : Konsultasi

an izin mentor dan membuat percakap menghubungi mentor Mengembangk dengan

pelaksanaa janji untuk an WA bersikap sopan dan an potensi, mentor

n kegiatan melakukan santun membaca salam kompetensi meningkat

konsultasi terkait (EtikaPublik) dengan etos dan kan nilai

kegiatan aktualisasi rasa cinta tanah air budaya kerja SItuasi,

yang akan menggunakan bahasa SDM rumah Cepat,

dilaksanakan indonesia yang baik dan sakit yang siap Aman,

benar (Nasionalisme) menghadapi Nyaman,

31
1.2 Menemui Foto, Notula Saat menemui mentor perubahan Inovatif

mentor untuk diskusi saya akan bersikap

melaksanakan sopan dengan

diskusi terkait mengucapkan salam

kegiatan yang serta bejabat tangan

akan di (Etika Publik) dan

laksanakan saya akan menemui

mentor dengan disiplin

dan bertanggung jawab

sesuai dengan jadwal

yang telah disepakati

(Akuntabilitas) saat

berdiskusi dengan

mentor saya akan

bermusyawarah

dengan menggunakan

bahasa indonesia yang

baik dan benar

(Nasionalisme)

1.3 Meminta Draft Surat Saat meminta

persetujuan izin persetujuan kepada

32
kepada mentor mentor saya akan

sekaligus kepala menggunakan kata-

ruangan kata Yang sopan dan

santun (Etika Publik)

membuat surat izin

dengan penuh

tanggung jawab dan

kejelasan

(Akuntabilitas)

Bekerjasama dan

bermusyawarah

dengan mentor

mengenai pemohonan

izin yang akan di buat

(Nasionalisme)

1.4 Meminta Surat izin Saya akan bersikap

persetujuan yang telah sopan dan santun

pimpinan rumah ditandatangani meminta persetujuan

sakit untuk oleh pimpinan kepada pimpinan

melakukan rumah sakit (Etika

kegiatan Publik) saya akan

aktualisasi bertanggung jawab dan

penuh

33
kejelasan dalam

meminta persetujuan

Tentang kegiatan

Aktualisasi yang akan

saya laksanakan

(Akuntabilitas)

2 Mencari 2.1 Melakukan Foto kegiatan, Saya akan Visi : Mencari

Referensi diskusi dengan Notula diskusi bermusyawarah dan Meningkatkan referensi

mentor terkait bekerjasama dengan sarana, sejalan

penggunaan Alat mentor menggunakan prasarana dan dengan

Pelindung Diri di bahasa indonesia yang peralatan di nilai

ruang radiologi baik dan benar sertai organisasi

RSUD Lubuk (Nasionalisme) dalam ketersedian Inovatif

Sikaping berkomunikasi dengan petugas yang

mentor saya akan kompeten di

bersikap sopan santun dalamnya

dan cermat

mendengarkan arahan

mentor (Etika Publik)

Mengikuti arahan

mentor dengan penuh

tanggung

jawab(Akuntabilitas)

34
2.2 Melakukan Dokumentasi Saya akan

diskusi dengan (Foto), Notula bermusawarah dan

Radiografer diskusi bekerjasama dan tidak

RSUD Lubuk diskriminatif dalam

Sikaping terkait berdiskusi dengan

penggunaan Alat radiografer

Pelindung Diri (Nasionalisme)

berkomunikasi dengan

sopan dan santun serta

cermat dalam

mendengarkan

pendapat dari

radiografer (Etika

Publik) jujur dan

terbuka mengenai

permasalahan dalam

penggunaan Alat

Pelindung Diri (Anti

Korupsi)

2.3 Mencari Histori Laptop Saat mencari referensi

referensi dari / PC / Foto saya akan mencatat /

regulasi dan kegiatan menulis

35
petunjuk Sesuai referensi

pelaksanaan yang saya temukan

secara jujur dan

terbuka (Anti

Korupsi) saya

mencatat hasil

referensi secara

efektif dan inovatif

agar lebih mudah

dipahami

(Komitmen Mutu)

3 Membuat 3.1 Melakukan Histori Saya akan Visi : Membuat

draft kajian dan mencari pencarian melakukan Mengoptimalkan draft

evaluasi referensi Laptop / PC pencarian referensi menajemen evaluasi

kerja Alat perancangan daftar untuk perancangan rumah sakit kerja

Pelindung topik dan draft evaluasi Alat dengan penggunaan

Diri evaluasi pelindung diri pengelolaan Alat

penggunaan Alat dengan penuh administrasicepat, Pelindung

Pelindung Diri tanggung jawab tepat, akurat Diri sejalan

dan kejelasan sesuai standar dengan tata

(Akuntabilitas) nilai

selalu organisasi

bermusyawarah Cepat,

36
Dan bekerjasama Aman,

(Nasionalisme) Nyaman

dengan mentor dan Inovatif

mengirim setiap

referensi yang saya

temukan secara

jujjur dan terbuka

(Anti Korupsi)

3.2 melaksanakan Print Aturan Saya akan melakukan

Perancangan daftar BAPETEN musyawarah dan

draft standar evaluasi kerjasama

kerja Alat Pelindung (Nasionalisme) dengan

Diri mentor baik melalui

alat komunikasi

maupun dengan

bertemu langsung

berkomunikasi secara

sopan dan santun

(Etika Publik)

3.3 Melakukan Saya akan menuliskan

konsultasi dengan standar evaluasi Alat

mentor tentang Pelindung Diri yang

perencanaan Draft

37
Standar evaluasi Telah di setujui

Alat Pelindung oleh mentor secara

Diri jujur dan terbuka

(Akuntabilitas)

menyesuaikan

dengan draft yang

telah di

konsultasikan

dengan mentor

menuliskan dengan

baik dan benar

mengugunakan

bahasa Indonesia

(Nasionalisme)

4 Penyusuna 4.1 Menyusun Draft Saya akan Visi : Penyusunan

n standar standar evaluasi evaluasi kerja melakukan Menyediakan standar

evaluasi kerja Alat APD yang musyawarah dan lingkungan evaluasi

kerja Alat pelindung Diri telah di paraf kerjasama dengan kerja yang kerja Alat

Pelindung radiologi RSUD mentor mentor aman dan Pelindung

Diri Lubuk Sikaping (Nasionalisme) nyaman Diri sejalan

mengenai standar sehingga staf dengan nilai

evaluasi kerja yang puas organisasi

Inovatif,

38
Tanggung jawab dan

telah di susun

menyelesaikan draft

dengan penuh kejelasan

(Akuntabilitas) apabila

ada yang perlu

ditanyakan kepada

mentor saya akan

konfirmasi dengan

sopan dan santun (Etika

Publik)

4.2 Mendiskusikan Dokumentasi, Saya akan berdiskusi

dengan mentor notula dengan mentor

tentang standar diskusi menggunakan bahasa

evaluasi kerja yang Indonesia yang baik

telah dibuat dan benar

(Nasionalisme)

bersikap sopan dan

santun (Etika Publik)

bertanggung jawab

39
dalam menjelaskan

kepada mentor

mengenai standar

evaluasi Alat

Pelindung Diri

yang dirancang

jujur dan terbuka

(Anti korupsi)

mengenai apapun

Yang menjadi

kendala maupun

hambatan

mengenai standar

evaluasi kerja Alat

Pelindung Diri

4.3 Membuat form Form Saya akan

monitoring evaluasi monitoring Memberikan

kerja pemakaian Alat kejelasan informasi

Pelindung diri di isian ceklis

radiologi RSUD pemakaian APD

Lubuk Sikaping serta bertanggung

jawab

(Akuntabilitas)

40
Terhadap

keakuratan

informasi demi

meningkatkan

kepatuhan serta

inovatif dan efektif

(Komitmen Mutu)

demi keselamatan

dan kesehatan

radiografer dalam

bekerja

4.4 Membuat Poster Poster Saya akan mencari

Ajakan menggunakan poster secara

Alat Pelindung diri efektif dan inovatif

beserta cara (Komitmen Mutu)

penggunaan dan melalui media

poster dampak dari internet Poster

radiasi berkelanjutan yang akan

menumbuhkan rasa

tanggung jawab

(Akuntabilitas)

akan keselamatan

41
Dan kesehatan diri

dalam bekerja bagi

radiographer saya

akan membuat

poster

menggunakan

kertas HVS yang

delaminating

secara jujur dan

terbuka (Anti

Korupsi)

5 Sosialisai 5.1 Mencetak standar Dokumen, Saya akan


foto
standar evaluasi penggunaan kegiatan mencetak standar

evaluasi Alat Pelindung Diri evaluasi

Alat penggunaan alat

Pelindung pelindung diri

Diri secara mandiri

jujur dan terbuka

(Anti Korupsi)

mencetak secara

efektif dan

inovatif

(KomitmenMutu)

42
5.2 Menentukan Histori Saya akan bertanya

jadwal untuk percakan kepada staf

sosialisasi kepada staf WA/Draft radiologi RSUD

radiologi RSUD undangan Lubuk Sikaping

Lubuk Sikaping sosialisasi secara soapn dan

santun (Etika

Publik) mengenai

waktu yang

memungkinkan

untuk staf radiologi

berkumpul untuk

bermusyawarah

berdiskusi dan

bekerjasama

(Nasionalisme)

demi membahas

penggunaan Alat

Pelindung Diri

secara jujur dan

terbuka (Anti

Korupsi)

43
5.3 Membuat Undangan Saya akan

undangan sosialisasi sosialisasi / membuat undangan

foto sosialisasi secara

kegiatan jelas dan

bertanggung jawab

(Akuntabilitas)

menggunakan

bahasa indonesia

yang baik dan

benar

(Nasionalisme)

membuat surat

undangan dengan

cermat (Etika

Publik) sesuai

waktu yang telah di

sepakati dengan

radiografer RSUD

Lubuk Sikaping

melaksanakan

kegiatan sosialisasi

dengan inovatif

(Komitmen Mutu)

44
5.4 Sosialisasi Foto Saya akan

evaluasi penggunaan kegiatan melakukan

Alat Pelindung Diri Daftar sosialisasi dengan

terhadap staf radiologi Hadir penuh kejelasan

demi meningkatkan dan rasa tanggung

pemahaman serta jawab

kepatuhan dalam (Akuntabilitas)

penggunaan Alat datang ke lokasi

pelindung Diri sosialisasi dengan

tepat waktu (Anti

Korupsi) sesuai

waktu yang telah di

jadwalkan bersikap

sopan dan santun

(Etika Publik)

dalam

melaksanakan

sosialisasi

menggunakan

bahasa indonesia

yang baik dan

benar serta

bermusyawarah

45
dan tidak

diskriminatif

(Nasionalisme)

menerima setiap

kritik dan saran

6 Evaluasi 6.1 Membagikan Kuisioner Kuisioner Saya akan

pemahaman kepada staf radiologi menjabarkan

radiografer RSUD Lubuk Sikaping petunjuk pengisian

mengenai kuisioner secara

standar jelas dan

evaluasi bertanggung jawab

kerja (Akuntabilitas)

penggunaan membagikan

Alat kuisioner secara

pelindung sopan dan santun

Diri (Etika Publik)

jujur dan terbuka

(Anti Korupsi)

dalam menjelaskan

kegiatan sosialisasi

demi

meningkatkan

pemahaman dan

46
Kepatuhan

radiografer dalam

penggunaan Alat

Pelindung Diri

memberikan

penjelasan

pengisian kuisioner

menggunakan

bahasa indonesia

yang baik dan

benar

(Nasionalisme)

6.2 Melakukan Hasil Saya akan

Evaluasi mengenai Kuisioner melakukan evaluasi

kuisioner yang telah di mengenai

isi oleh radiografer pengisian kuisioner

demi mengetahui secara bertanggung

pemahaman jawab

radiografer RSUD (Akuntabilitas)

Lubuk Sikaping saya akan

mengenai Alat bekerjasama

Pelindung Diri (Nasionalisme)

47
dengan mentor

menilai kembali

hasil kuisioner

yang telah

diberikan secara

jujur dan terbuka

(Anti Korupsi)

untuk mengetahui

seberapa

pemahaman

radiografer

mengenai Alat

pelindung Diri

6.3 Menyampaikan Dokumentasi Saya akan

hasil kegiatan (Foto) bertanggung jawab

aktualisasi kepada (Akuntabilitas)

mentor dan coach terhadap laporan

yang saya buat

mengutamakan

pencapaian hasil

yang efektif

(Komitmen Mutu)

48
B. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN

TOT
KEGIATAN VI AL
KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V
NILAI INDIKATOR
DASAR NILAI
I II III IV I II III I II III I II III IV I II III IV I II III

Tanggung 14
Akuntabilitas
Jawab

Kejelasan 8

Musyawarah 9

Cinta Bahasa 7
Indonesia
Nasionalisme 7
Kerjasama

Tidak 2
diskriminatif
Sopan Santun 12
Etika Publik 5
Cermat
Inovatif 4
Komitmen
5
Mutu Efektif

Tepat waktu 2

9
Anti Korupsi Jujur
9
Terbuka

49
C. Matrik Visi Dan Misi Dan Tata Nilai Organisasi

Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TOT
I II III IV V VI AL
Organisasi

“Menjadikan Rumah sakit yang Dipercaya dan


VISI Bermutu dengan Mengutamakan Kepuasan
Pasien’’

Menyelenggarakan pelayanan yang


bermutu, profesional dengan
mengutamakan keselamatan pasien
Menjadikan rumah sakit yang bersih,
nyaman dan berwawasan lingkungan 1

Menciptakan budaya petugas yang ramah


dan murah senyum serta dapat
memberikan informasi yang sesuai
kebutuhan pasien

Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya


Manusia) kesehatan yang amanah dan 1
profesional.

MISI Meningkatkan dan memelihara sarana,


prasarana dan peralatan disertai
ketersediaan petugas yang kompeten 2
dibidangnya

Mengoptimalkan managemen rumah sakit


dengan pengelolaan administrasi yang 1
cepat, akurat, dan sesuai standar

Mengembangkan potensi, kompetensi,


etos dan budaya kerja SDM rumah sakit
yang selalu siap menghadapi perubahan 1

Menyediakan lingkungan kerja yang aman


dan efisien sehingga staf puas 1

TATA
Nilai Situasi, Cepat, Aman, Nyaman, Inovatif 1
NILAI

50
Nilai Inovatif (“SICANTIK”singkatan dari Situasi,
Cepat, Aman, Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan
1
Kekeluargaan)

Nilai Cepat, Aman, Nyaman, dan Inovatif


(“SICANTIK”singkatan dari Situasi, Cepat,
1
Aman, Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan
Kekeluargaan)
Nilai Inovatif, dan Tepat waktu
(“SICANTIK”singkatan dari Situasi, Cepat,
1
Aman, Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan
Kekeluargaan)
SItuasi, Cepat, Aman, Nyaman, Inovatif, dan
Tepat waktu (“SICANTIK”singkatan dari Situasi,
1
Cepat, Aman, Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan
Kekeluargaan)
Nilai Aman, Nyaman, Inovatif, dan Tepat waktu
(“SICANTIK”singkatan dari Situasi, Cepat,
1
Aman, Nyaman, Tepat waktu, Inovatif, dan
Kekeluargaan)

D. Matrik Keterkaitan Dengan KedudukanDan PeranASN

Keterkaitan
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
Dengan I II III IV V VI
TOTAL
Kedudukan
dan Peran
Manajemen
ASN 5
Pelayanan
1
Publik
Whole of
Government
(WOG)

51
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

A. REALISASI KEGIATAN, AKTUALISASI NILAI-NILAI MATA

PELATIHAN

Berdasarkan rancangan aktualisasi yang direncanakan sebagai

gagasan untuk memecahkan isu atau permasalahan yang ada di ruang

Radiologi RSUD Lubuk Sikaping, maka selanjutnya dilaksanakan kegiatan

aktualisasi. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 23

September 2021 hingga 05 November 2021. Selama pelaksanaan

aktualisasi, selalu disertai dengan koordinasi dan konsultasi kepada mentor

dan coach sebelum pelaksanaan kegiatan, serta membuat laporan hasil

kegiatan setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi. Adapun kegiatan yang

sudah dilaksanakan sebagai berikut:

1. Kegiatan 1:Permohonan izin untuk melakukan kegiatan aktualisasi

Sebelum memulai kegiatan aktualisasi di instansi tempat penulis

bekerja, hal pertama yang dilakukan penulis adalah meminta izin kepada

Direktur RSUD Lubuk Sikaping agar dapat melaksanakan kegiatan

aktualisasi. Kegiatan dilakukan pada tanggal 23 September 2021 hingga 05

November 2021 di Ruang Radiologi RSUD Lubuk Sikaping.

Adapun tahapan kegiatannya sebagai berikut:

1. Menghubungi mentor dan membuat janji untuk melakukan konsultasi

terkait aktualisasi yang akan di laksanakan

Tahapan ini penulis laksanakan pada hari Kamis, tanggal 23

52
September 2021 berkomunikasi melalui percakapan WA dengan mentor

sekaligus Kepala Ruangan Radiologi RSUD Lubuk Sikaping saya

membuat janji temu melalui percakapan WA agar bisa menghemat waktu

untuk membuat janji dengan mentor karna tidak harus menemui mentor

terlebih dahulu. Penulis menghubungi mentor dengan menggunakan

aplikasi percakapan WA bersikap sopan dan santun (Etika Publik)

menggunakan salam serta dengan rasa cinta tanah air menggunakan

bahasa indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi

(Nasionalisme) dengan mentor.

Output dari kegiatan ini adalah dokumentasi histori percakapan Wa

Gambar 3 Histori Percakapan WA

2. Menemui Mentor untuk melaksanakan diskusi terkait kegiatan yang

53
akan dilaksanakan

Pada tahapan ini Penulis membuat janji untuk konsultasi dengan

mentor pada hari Jumat, tanggal 24 September 2021. Penulis datang

tepat waktu (Anti Korupsi) sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh

mentor. Saat menemui mentor penulis datang keruangan beliau

dengan mengucapkan salam ketika akan masuk, jika sudah

dipersilahkan penulis akan masuk. Penulis mengenakan pakaian rapi

dan sopan dengan menutup aurat ketika menemui mentor untuk

berkonsultasi, penulis menyerahkan rancangan aktualisasi yang berisi

informasi yang lengkap dan jelas tentang kegiatan aktualisasi. Sebagai

seorang staf, penulis melaporkan rencana kegiatan kepada mentor

sebelum memulai pelaksanaan kegiatan sebagai wujud tanggung

jawab (Akuntabilitas) penulis.

Penulis menggunakan bahasa yang baik dan sopan (Etika Publik)

saat konsultasi dengan mentor agar terciptanya suasana kondusif.

Penulis melakukan diskusi dengan mentor sekaligus meminta

masukan untuk pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagai wujud

pelaksanaan musyawarah (Nasionalisme). Penulis memaparkan

alasan pemilihan isu dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu

Belum optimalnya penggunaan alat pelindung diri (APD) dari radiasi

maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19. Diharapkan kegiatan

aktualisasi ini tepat sasaran dan efektif (Komitmen Mutu) dengan

tingkat pencapaian yang baik.

54
Output dari kegiatan menemui mentor untuk melaksanakan

diskusi terkait kegiatan yang akan dilaksanakan adalah dokumentasi

foto berserta notula diskusi

Gambar 4 Konsultasi dengan mentor

Gambar 5 Notula diskusi

55
3. Meminta persetujuan kepada mentor sekaligus kepala Ruangan Radiologi

RSUD Lubuk Sikaping terkait pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi

penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari radiasi maupun dari pasien

yang terpapar virus covid 19 melalui standar evaluasi kerja di ruang

radiologi RSUD Lubuk Sikaping

Pada Tahapan ini penulis akan meminta persetujuan kepada mentor

sekaligus kepala ruangan Radiologi RSUD Lubuk Sikaping untuk dapat

melaksanakan aktualisasi di ruang radiologi dengan sasaran staf radiologi

RSUD Lubuk Sikaping. Dalam kegiatan ini penulis akan meminta

persetujuan mentor menggunakan kata kata yang sopan dan santun (Etika

Publik) serta membuat draft surat izin dengan baik dan benar secara

efektif dan inovatif (Komitmen Mutu) agar lebih mudah dipahami serta

bekerjasama dan bermusyawarah (Nasionalisme) dengan baik bersama

mentor demi kelancaran kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.

Penulis berkomunikasi dengan mentor mengenai izin pelaksaanan

akrtualisasi dengan menggunakan bahasa indonesia (Nasionalisme) yang

baik dan benar.

Output dari kegiatan Meminta persetujuan kepada mentor sekaligus

kepala Ruangan Radiologi RSUD Lubuk Sikaping terkait pelaksanaan

aktualisasi Optimalisasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari

radiasi maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19 melalui standar

evaluasi kerja di ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping adalah draft surat

izin yang telah penulis buat

56
Gambar 6 Draft surat izin aktualisasi

4. Meminta persetujuan pimpinan Rumah Sakit untuk melakukan kegiatan


aktualisasi

Tahapan ini penulis laksanakan pada hari Senen, tanggal 27

September 2021 bertempat di RSUD Lubuk Sikaping. Nilai ANEKA yang

telah penulis aktualisasikan adalah Etika Publik. Penulis berbicara dengan

menggunakan kalimat yang baik dan bersikap sopan saat meminta

persetujuan pelaksanaan kegiatan kepada pimpinan.

Penulis akan menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan

aktualisasi secara jelas dan bertanggung jawab (Akuntabilitas) terhadap

pimpinan.

Output dari tahapan kegiatan ini adalah surat izin yang sudah

57
ditandatangani oleh pimpinan.

Gambar 7 Surat Izin yang sudah ditandatangani pimpinan

58
Gambar 8 Surat Izin yang sudah ditandatangani kepala Ruangan radiologi

Pada kegiatan pertama ini penulis juga melaksanakan penerapan

Manajemen ASN dimana sebagai seorang ASN bertanggung jawab untuk

berkoordinasi dan melaporkan kegiatan kepada pimpinan. Dengan

mengaktualisasikan nilai ANEKA pada kegiatan ini, penulis juga

berkontribusi terhadap Misi Mengembangkan potensi, kompetensi etos

dan budaya kerja SDM rumah sakit yang siap menghadapi

perubahan serta menguatkan nilai organisasi yaitu meningkatkan nilai

SItuasi, Cepat, Aman, Nyaman, Inovatif.

2. Kegiatan 2: Mencari Referensi

Pelaksanaan kegiatan kedua dilakukan pada tanggal 04 Oktober

59
sampai 09 Oktober 2021 Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan diskusi dengan mentor terkait penggunaan alat pelindung

diri di ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping

Untuk meningkatkan penggunaan alat pelindung diri di ruang radiologi

menurut kepala ruangan radiologi RSUD Lubuk Sikaping Ibuk Sri Puji

Rahayu, A.Md. Rad diperlukan sebuah standar evaluasi kerja yang dapat di

pedomani oleh para staf radiologi dalam bekerja ketika melayani pasien

yang datang dengan berbagai diagnosa medis. Berdiskusi dengan Ibu Sri

Puji, adalah bentuk kerja sama (Nasionalisme) penulis dengan

penanggung jawab ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping sekaligus

sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap proteksi radiasi. Saat

berdiskusi dengan Ibu Sri Puji, penulis menerima masukan secara terbuka

(Anti Korupsi) agar kegiatan aktualisasi dapat berjalan lancar beliau juga

menyarankan untuk berdiskusi dengan radiografer RSUD Lubuk Sikaping.

Penulis akan mengikuti arahan mentor dengan cermat (Etika Publik)

bermusyawarah dengan sopan dan santun (Etika Publik) demi

terlaksananya kegiatan aktualisasi ini.

Output dari tahapan kegiatan ini adalah dokumentasi kegiatan saat

berdiskusi dengan penanggung jawab ruang radiologi beserta notula

diskusi.

60
Gambar 9 Diskusi dengan mentor

61
Gambar 10 Notula diskusi

2. Melaksanakan diskusi dengan Radiografer RSUD Lubuk Sikaping

terkait penggunaan alat pelindung diri.

Penulis akan melakukan diskusi terkait belum optimalnya

penggunaaan alat pelindung diri di ruang radiologi RSUD Lubuk

Sikaping yang mana telah menyebabkan beberapa oarang radiografer

mengalami penularan virus covid 19 yang di dapat melalui pasien yang

diperiksa / dilayani. Penulis akan bekerjasama, bermusyawarah

menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme)

dengan radiografer RSUD Lubuk Sikaping, bekomunikasi dengan

cermat menggunakan tutur kata yang sopan dan santun (Etika Publik)

berdiskusi dengan penuh kejelasan dan bertanggung jawab

62
(Akuntabilitas)

Output dari tahapan kegiatan ini adalah dokumentasi foto saat

diskusi dan notula diskusi

Gambar 11 Berdiskusi dengan radiografer RSUD Lubuk Sikaping

Gambar 12 Notula diskusi

63
3. Mencari referensi dari regulasi dan petunjuk pelaksanaan dari

perpustakaan dan website resmi kesehatan

Berdasarkan hasil diskusi yang telah penulis laksanakan dengan

mentor dan radiografer RSUD Lubuk sikaping maka penulis di sarankan

untuk mencari referensi dari berbagai sumber untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih mengenai optimalisasi penggunan alat pelindung

diri di ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping. pada saat mencari referensi

penulis akan mencatat setiap referensi yang penulis dapatkan dengan

kejelasan dan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) mencatat dengan

efektif dan efisien (Komitmen Mutu) agar lebih mudah untuk dipahami

kembali serta jujur dan terbuka (Anti Korupsi) dalam melakukan

penulisan untuk referensi tersebut.

Output dari tahapan kegiatan ini adalah histori Pencarian laptop/pc

beserta foto sedang mencari referensi

Gambar 13 Histori Pencarian Laptop/Pc

64
Gambar 14 Foto sedang mencari referensi

Melalui pelaksanaan kegiatan kedua ini mencari referensi

mengenai alat pelindung diri penulis juga berkontribusi Visi rumah sakit

Meningkatkan sarana, prasarana dan peralatan di sertai ketersedian

petugas yang kompeten di dalamnya serta menguatkan tata nilai

Inovatif. Pada kegiatan ini penulis menerapkan Manajemen ASN yang

mana sebagai seorang ASN mampu secara profesional mencari informasi

yang mendatangkan manfaat bagi kesejahtraan bersama.

3. Kegiatan 3: Membuat draft evaluasi kerja Alat Pelindung Diri

Pelaksanaan kegiatan membuat draft evaluasi kerja alat pelindung

Diri yang akan diterapkan di ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping akan

penulis laksanakan pada tanggal 11 sampai 16 Oktober tahun 2021 adapun

tahapan kegiatan yang akan penulis laksanakan adalah sebagai berikut

1. Melakukan kajian dan mencari referensi perancangan daftar topik dan

draft evaluasi penggunaan alat pelindung diri

65
Penulis akan melakukan kajian mengenai referensi untuk

pembuatan draft evaluasi kerja alat pelindung diri yang akan diterapkan di

ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping. penulis mencari referensi

perancangan draft topik dan standar evaluasi pemakaian alat pelindung diri

untuk radiografer memanfaatkan media internet karna lebih efektif

(komitmen Mutu) serta mudah di akses dimanapun dan kapanpun. Penulis

akan mencari informasi secara jujur dan terbuka (Anti Korupsi) serta

bertanggung jawab dan penuh kejelasan (Akuntabilitas) dalam mencari

informasi demi terlaksananya pembuatan standar evaluasi kerja alat

pelindung diri.

Output dari tahapan kegiatan melakukan kajian dan mencari

referensi perancangan daftar topik dan draft evaluasi penggunaan alat

pelindung diri adalah histori pencarian dari laptop ataupun PC yang penulis

gunakan dalam mencari informasi beserta foto mendiskusikan referensi

yang didapat.

66
Gambar 15 Histori Laptop/PC

Gambar 16 Mendiskusikan dengan mentor referensi yang di dapat

2. Melaksanakan perancangan daftar draft standar evaluasi kerja Alat

Pelindung Diri

Dalam melaksanakan perancangan daftar standar evaluasi kerja alat

pelindung diri penulis akan berkoordinasi dengan mentor dengan bertemu

langsung maupun menggunakan alat komunikasi. Penulis mendapat saran

dari mentor untuk tetap memperhatikan peraturan yang dibuat oleh

BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) mengenai aturan Alat

pelindung diri dengan tidak mengabaikan program proteksi radiasi yang

ada di rumah sakit. Penulis melakukan musyawarah, kerjasama dengan

mentor menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

(Nasionalisme) memperhatikan arahan dari mentor dengan cermat serta

bertutur kata dengan sopan dan santun (Etika Publik) ketika

bekomunikasi dengan mentor. Penulis akan bersikap jujur dan terbuka

67
(Anti Korupsi) dalam menerima masukan dari mentor serta bersikap tidak

diskriminatif. Penulis akan menyesuaikan dengan aturan Badan Pengawas

Tenaga Nuklir dengan penuh kejelasan dan tanggung jawab

(Akuntabilitas)

Out put dari tahapan kegiatan Melaksanakan perancangan daftar

draft standar evaluasi kerja Alat Pelindung Diri adalah print aturan resmi

BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir).

Gambar 17 Print Aturan BAPETEN

68
Gambar 18 Print Aturan BAPETEN

69
3. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang perencanaan draft

standar evaluasi kerja alat pelindung diri

Dalam melaksanakan perancangan standar evaluasi alat pelindung

diri penulis akan selalu berkoordinasi dengan mentor mengenai rancangan

tersebut apabila ada yang perlu diperbaiki ataupun ditambahkan dalam

setiap draft rancangan yang telah penulis buat. Dalam berkoordinasi

dengan mentor penulis akan bertanggung jawab dan penuh kejelasan

(Akuntabilitas) dalam melaksanakan instruksi dari mentor. Penulis akan

jujur dan tebuka (Anti Korupsi) dalam merancang draft evaluasi alat

pelindung diri, bermusyawarah dan bekerjasama (Nasionalisme) dengan

baik bersama mentor melakukan perancangan draft dengan efektif dan

inovatif sehingga mudah dipahami oleh mentor maupun staf radiologi

RSUD Lubuk Sikaping. Apabila ada perbaikan penulis akan bekerja keras

dan bertanggung jawab (Akuntabilitas) dan akan bersungguh sungguh

dalam melakukan perbaikan dengan memeriksa kembali berkas berkas

secara mendetail untuk diperbaiki

Output dari tahapan kegiatan Melakukan konsultasi dengan mentor

tentang perencanaan draft standar evaluasi kerja alat pelindung diri

adalah foto konsultasi dengan mentor mengenai susunan draft evaluasi

kerja Alat pelindung diri

70
Gambar 19 Foto konsultasi dengan mentor dan radiografer mengenai susunan Evaluasi kerja APD

Pada kegiatan membuat draft evaluasi kerja Alat pelindung Diri ini penulis

menerapkan Manajemen ASN yang mana sebagai seorang ASN penulis harus

bisa mengelola informasi yang penulis dapatkan. Kegiatan ini berkontribusi pada

Visi organisasi mengoptimalkan menajemen rumah sakit dengan pengelolaan

administrasi cepat, tepat, akurat sesuai dengan standar serta menguatkan tata

nilai organisasi Cepat, Aman, Nyaman dan Inovatif.

4. Kegiatan 4 : Penyusunan standar evaluasi kerja Alat Pelindung Diri.

Kegiatan Penyusunan standar evaluasi kerja Alat Pelindung Diri ini akan

penulis laksanakan pada tanggal 18 Oktober sampai dengan 23 Oktober tahun

2021 yang mana kegiatan ini adalah menyusun draft evaluasi kerja yang telah

dibuat, yang mana tahapan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut

1. Menyusun standar evaluasi kerja Alat Pelindung Diri berdasarkan draft yang

telah disepakati

Penulis akan berdiskusi dan berkoordinasi dengan mentor mengenai

penyusunan draft evaluasi Alat Pelindung Diri yang telah penulis buat. Dalam

71
melakukan diskusi dan koordinasi penulis akan bertanggung jawab dan penuh

kejelasan (Akuntabilitas) serta akan bermusyawarah dan bekerjasama dengan

mentor (Nasionalisme) memperhatikan dengan cermat serta bertutur kata yang

sopan dan santun ketika berkomunikasi (Etika Publik) dengan mentor,

memberikan penjelasan yang inovatif dan efektif (Komitmen Mutu) baik kepada

mentor maupun staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping mengenai draft yang telah

dibuat dan akan dilakukan penyusunan.

Output dari kegiatan Menyusun standar evaluasi kerja Alat Pelindung Diri

berdasarkan draft yang telah disepakati adalah berupa draft standar evaluasi yang

sudah di rancang dan telah di paraf oleh mentor sebagai bukti bahwa draft

tersebut sudah disetujui oleh mentor.

Gambar 20 Tabel Draft Evaluasi penggunaan Alat Pelindung Diri yang di setujui mentor

72
2. Mendiskusikan dengan mentor mengenai standar evaluasi kerja yang

telah di buat

Penyusunan Standar evaluasi kerja yang telah di buat telah

terlaksana sehingga telah menjadi sebuah bentuk standar evaluasi kerja

yang harus di terapkan di ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping yang

mana akan menjadi pedoman dan acuan bagi radiografer dalam melayani

pasien sesuai dengan diagnosa pasien yang datang ke ruang radiologi

RSUD lubuk sikaping. Dalam melaksanakan diskusi dengan mentor

penulis akan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar serta

bermusyawarah dan bekerjasama (Nasionalisme) dengan mentor

mengikuti setiap arahan mentor dengan seksama. Penulis akan

bertanggung jawab (Akuntabilitas) atas setiap penyusunan standar

evaluasi kerja yang dibuat serta cermat dalam mengikuti arahan dari

mentor. Penulis akan mendiskusikan dengan mentor mengenai standar

evaluasi kerja alat pelindung diri secara efektif dan inovatif (Komitmen

Mutu) sehingga akan lebih mudah dipahami bersama.

Output dari kegiatan mendiskusikan dengan mentor mengenai

standar evaluasi kerja yang telah di buat adalah dokumentasi berupa foto

saat berdiskusi di sertakan dengan notula diskusi yang penulis dapatkan

dari hasil berdiskusi dengan mentor.

73
Gambar 21 Foto diskusi dan notula diskusi

74
3. Membuat form monitoring evaluasi kerja pemakaian Alat Pelindung

Diri

Dalam pembuatan standar evaluasi kerja alat pelindung diri penulis

ingin memberi kejelasan informasi dalam penggunaan alat pelindung diri

sehingga setelah berdiskusi dengan mentor penulis di sarankan untuk

membuat form monitoring evaluasi kerja yang mana akan dapat

memantau kapatuhan radiografer dalam menggunakan alat pelindung

diri. Form monitoring akan memberi kejelasan serta menumbuhkan rasa

tanggung jawab radiografer dalam bekerja. Penulis akan melakukan

musyawarah dan kerjasama (Nasionalisme) dengan mentor dalam

pembuatan form evaluasi kerja alat pelindung diri, membuat form

penggunaan alat pelindung diri secara efektif dan inovatif (Komitmen

Mutu) agar lebih mudah dipahami dalam pengisian. Menjelaskan

dengan cermat serta bertutur kata sopan dan santun (Etika Publik)

mengenai pengisian form monitoring kepada seluruh staf radiologi

RSUD Lubuk Sikaping. Jujur dan terbuka (Anti Korupsi) dalam

menerima masukan maupun kritikan dari seluruh staf radiologi mengenai

form monitoring evaluasi kerja pemakaian alat pelindung diri di

lingkungan radiologi RSUD Lubuk sikaping.

Output dari kegiatan Membuat form monitoring evaluasi kerja

pemakaian Alat Pelindung Diri adalah berupa dokumen form pemakaian

Alat Pelindung Diri.

75
Gambar 22 Dokumen form pemakaian Alat Pelindung Diri

4. Membuat poster penggunaan Alat Pelindung Diri dan poster dampak

dari radiasi yang berkelanjutan

Dalam rangka lebih meningkatkan kesadaran staf radiologi RSUD

Lubuk Sikaping akan pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri baik

dari radiasi maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19 demi

menjaga kesehatan dan keselamatan dalam bekerja maka penulis

berinisiatif membuat poster yang merupakan ajakan untuk memakai Alat

Pelindung Diri, tata cara pemakaian dan pelepasan Alat Pelindung Diri

76
beserta dengan efek radiasi tingkat lanjut dengan harapan jika adanya

poster tersebut maka staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping lebih antusias

dalam menggunakan Alat Pelindung Diri. Dalam mencari referensi

poster melalui media internet, saya akan bekerjasama dan

bermusyawarah dengan mentor menggunakan bahasa indonesia yang

baik dan benar (Nasionalisme) membuat poster secara inovatif dan

efektif (Komitmen Mutu) sehingga dengan mudah dipahami oleh staf

radiologi RSUD Lubuk Sikaping. Mencari referensi poster secara jujur

dan terbuka (Anti Korupsi) mencari melalui media internet poster yang

menarik dan tidak diskriminatif. Menggunakan tutur kata yang sopan

dan santun (Etika Publik) dalam penulisan pada poster, membuat

poster semenarik mungkin menggunakan bahasa indonesia yang baik

dan benar (Nasionalisme) sehingga makin menumbuhkan kesadaran

para staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping akan pentingnya penggunaan

Alat Pelindung Diri demi kesehatan dan keselamatan diri dalam

melaksanakan pekerjaan di ruangh radiologi RSUD Lubuk Sikaping.

Output dari kegiatan Membuat poster penggunaan Alat Pelindung

Diri dan poster dampak dari radiasi yang berkelanjutan adalah berupa

poster penggunaan alat pelindung diri beserta poster dari dampak radiasi

berkelanjutan yang dapat mnenumbuhkan kepatuhan dan kesadaran diri

radiografer mengenai pentingnya Alat Pelindung Diri dalam bekerja

demi kesehatan dan keselamatan diri dalam bekerja.

77
78
79
80
Gambar 23 Poster Ajakan penggunaan Alat Pelindung Diri

Pada kegiatan ke empat ini penulis juga melakukan penerapan

81
Manajemen ASN dimana seorang ASN secara profesional mampu

mendatangkan manfaat dari kegiatan yang dilakukan. Dengan

mengaktualisasikan nilai ANEKA penulis juga berkontribusi pada Visi

Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga

staf puas serta menguatkan nilai organisasi Inovatif dan Tepat

waktu.

5. Kegiatan 5 : Sosialisasi Standar evaluasi penggunaan Alat

Pelindung Diri

Kegiatan sosialisasi standar evaluasi penggunaan Alat pelindung Diri

ini akan penulis laksanakan pada tanggal 25 Oktober Sampai dengan 30

Oktober tahun 2021 dimana uraian dari kegiatan sosialisasi standar

evaluasi penggunaan Alat pelindung Diri ini adalah sebagai berikut.

1. Mencetak standar evaluasi penggunaan Alat Pelindung Diri

Berdasarkan draft yang telah disusun oleh penulis bersama dengan

mentor maka penulis akan mencetak standar evaluasi kerja alat

pelindung diri yang telah di sepakati. Penulis akan mencetak standar

evaluasi kerja alat pelindung diri dengan penuh tanggung jawab dan

kejelasan (Akuntabilitas) mencetak standar evaluasi alat pelindung diri

secara inovatif dan efektif (Komitmen Mutu).

Output dari kegiatan Mencetak standar evaluasi penggunaan Alat

Pelindung Diri adalah berupa hasil print dari standar evaluasi

penggunaan Alat Pelindung Diri beserta foto saat mencetak standar

evaluasi Alat Pelindung Diri.

82
83
Gambar 24 Dokumen standar evaluasi Alat Pelindung Diri

Gambar 25 Foto mencetak dokumen standar evaluasi Alat Pelindung Diri

84
2. Menentukan jadwal untuk sosialisasi kepada staf radiologi RSUD

Lubuk sikaping.

Dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi penulis akan melakukan

musyawarah dan bekerjasama (Nasionalisme) dengan staf

radiologi RSUD Lubuk Sikaping dalam menentukan jadwal

pelaksanaan sosialisasi. Penulis akan betanya waktu terbaik staf

radiologi dengan cermat dan bertutur kata sopan dan santun (Etika

Publik) menentukan waktu untuk melaksanakan sosialisasi secara

bertanggung jawab dan penuh kejelasan (Akuntabilitas).

Ouput dari kegiatan Menentukan jadwal untuk sosialisasi kepada

staf radiologi RSUD Lubuk sikaping adalah foto percakapan grup

WA beserta draft undangan sosialisasi.

85
Gambar 26 Foto percakapan WA grup radiologi beserta draft undangan sosialisasi yang telah di

rancang

3. Membuat Undangan Sosialisasi

Penulis akan membuat undangan sosialisasi berdasarkan kesepakatan

penulis dengan staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping. penulis membuat

undangan sosialisasi dengan penuh tanggung jawab dan kejelasan

(Akuntabilitas) menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

(Nasionalisme) dalam penulisan surat undangan sosialisasi. Membuat surat

undangan dengan efektif (Komitmen Mutu) sehingga maksud dan tujuan

86
mudah dipahami.

Output dari kegiatan Membuat Undangan Sosialisasi adalah foto

membuat undangan sosialisasi beserta undangan sosialisasi yang telah

ditandatangani.

Gambar 27 Foto Membuat Undangan Sosialisasi

87
4. Sosialisasi evaluasi penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap staf radiologi

RSUD Lubuk Sikaping

Penulis akan melaksanakan kegiatan sosialisasi yang mana akan

dilaksanakan di ruangan kepala ruangan radiologi RSUD Lubuk Sikaping.

penulis akan datang tepat waktu (Anti Korupsi) sesuai jadwal yang telah

disepakati untuk melaksanakan aktualisasi. Penulis akan bermusyawarah

dan bekerjasama serta tidak diskriminatif (Nasionalisme) dalam

melakukan kegiatan sosialisasi penggunaan alat pelindung diri, Penulis juga

akan mendengarkan dengan cermat serta bertutur kata yang sopan dan

santun (Etika Publik) dalam menjawab maupun memberi keterangan dalam

melaksanakan kegiatan sosialisasi. Penulis akan memberikan keterangan

dengan kejelasan dan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) terhadap staf

radiologi RSUD Lubuk Sikaping mengenai standar evaluasi kerja Alat

Pelindung Diri yang telah penulis kerjakan, Penulis akan menyampaikan

setiap kegiatan yang penulis laksanakan secara efektif dan inovatif

(Komitmen Mutu) sehingga lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh staf

radiologi RSUD Lubuk Sikaping.

Output dari kegiatan Sosialisasi evaluasi penggunaan Alat Pelindung

Diri terhadap staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping adalah berupa daftar hadir

peserta sosialisasi.

88
Gambar 28 Foto kegiatan sosialisasi bersama staf radiologi

Gambar 29 Daftar hadir sosialisasi

89
Pada kegiatan ini penulis melaksanakan penerapan peran ASN

sebagai Pelayan Publik dimana penulis memberikan arahan pada

radiografer mengenai pentingnya penggunaan Alat Pelindung

Diri ketika sedang bekerja. Kegiatan ini berkontribusi

pada Visi Meningkatkan dan memelihara sarana dan

prasarana dan peralatan di sertai ketersediaan petugas yang

kompeten di bidangnya serta menguaatkan nilai organisasi

Cepat, Aman, Nyaman, Inovatif dan Tepat waktu.

6. Kegiatan 6: Evaluasi pembuatan standar evaluasi kerja

penggunaan Alat Pelindung Diri

Evalusi terhadap standar evaluasi kerja penggunaan Alat

Pelindung Diri akan penulis mulai pada tanggal 01 November

sampai dengan 06 November tahun 2021 yang mana evaluasi ini

terdiri dari beberapa kegiatan yang bertujuan untuk memberikan

masukan kepada penulias akan kegiatan yang telah penulis

laksanakan selama ini. Adapun kegiatan dari evaluasi pembuatan

standar evaluasi kerja Alat Pelindung Diri adalah sebagai berikut

1. Membagikan Kuisioner kepada staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping

Penulis akan melakukan evaluasi terhadap standar evaluasi

penggunaan alat pelindung diri yg telah penulis kerjakan dengan

menggunakan kuisioner agar penulis mengetahui pemahaman

radiografer mengenai Alat Pelindung Diri. Penulis akan bekerjasama

dan bermusyawarah (Nasionalisme) dengan staf radiologi RSUD

90
Lubuk Sikaping dalam pengisian kuisioner, Penulis akan bertanggung

jawab dan memberi kejelasan (Akuntabilitas) penuh mengenai

pengisian kuisioner. Memberikan penjelasan secara efektif dan inovatif

(Komitmen Mutu) agar lebih mudah dipahami.

Output dari kegiatan Membagikan Kuisioner kepada staf radiologi

RSUD Lubuk Sikaping adalah lembar Kuisioner

Gambar 30 Draft Kuisioner

91
2. Melakukan evaluasi terhadap kuisioner yang telah di berikan

Penulis akan mengumpulkan kuisioner yang telah di isi oleh staf

radiologi RSUD Lubuk Sikaping dan memeriksa jawaban dari kuisioner

yang telah penulis buat untuk mengetahui seberapa banyak pemahaman

staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping tentang penggunaan Alat

Pelindung Diri. Jika masih ada dari staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping

yang masih belum memahami tentang penggunaan Alat Pelindung Diri

maka penulis akan menjeleskan kembali dengan berbesar hati sampai

yang bersangkutan memahami. Penulis akan melakukan peninjauan

kembali akan hasil kuisioner bermusyawarah dan bekerjasama

(Nasionalisme) dengan staf radiologi RSUD lubuk Sikaping memberi

kejelasan serta bertanggung jawab (Akuntabilitas) akan pemahaman

staf radiologi mengenai Alat Pelindung Diri berdasarkan kuisioner yang

telah di isi. Bertutur kata sopan dan santun (Etika Publik) kepada staf

radiologi RSUD Lubuk Sikaping serta cermat dalam memperhatikan

kuisioner yang telah di isi.

Output dari kegiatan Melakukan evaluasi terhadap kuisioner yang

telah di berikan adalah berupa kuisioner yang dibagikan dan telah di isi

oleh staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping

92
93
Gambar 31 Hasil Kuisioner

94
Melalui kuisioner yang telah di isi oleh staf radiologi RSUD Lubuk

Sikaping maka penulis berkoordinasi dengan mentor mengenai isian

kuisioner yang sebagaimana memuat pengetahuan mengenai Alat

Pelindung Diri dan dapat disimpulkan seluruh staf radiologi RSUD Lubuk

Sikaping telah memahami dengan baik penggunaan Alat Pelindung Diri

yang kedepan nya dapat lebih menumbuhkan kesadaran staf radiologi

mengenai pentingnya keselamatan dan kesehatan dalam bekerja melayani

pasien di Radiologi RSUD Lubuk Sikaping

3. Menyampaikan hasil kegiatan aktualisasi kepada coach dan mentor

Penulis akan menyampaikan seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi yang

telah penulis laksanakan selama enam minggu kepada mentor dan coach.

Penulis akan bertanggung jawab (Akuntabilitas) akan laporan yang penulis

sampaikan, penulis menyampaikan laporan dengan bertutur kata sopan dan

santun (Etika Publik) menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

(Nasionalisme) menyampaikan laporan secara jujur dan terbuka serta tepat

waktu (Anti Korupsi) sesuai yang telah di jadwal kan.

Output dari kegiatan Menyampaikan hasil kegiatan aktualisasi kepada

coach dan mentor adalah berupa dokumentasi foto penyerahan laporan

rancangan aktualisasi.

95
Gambar 32 Penyerahan Laporan Aktualisasi

Pada kegiatan ini penulis menerapkan Manajemen ASN

sebagai pelayan publik meningkatkan efesiensi efektifitas dalam

penyelenggaraan tugas aktualisasi melaporkan pada mentor dan coach.

Kegiatan ini berkontribusi pada visi menjadikan rumah sakit

yang aman dan nyaman serta berwawasan lingkungan

serta menguatkan nilai organisasi Aman, Nyaman,

Inovatif dan Tepat waktu.

96
B. RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana tindak lanjut setelah pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini

adalah

1. Penulis akan melanjutkan kegiatan pemantauan pemakaian Alat

Pelindung Diri pada petugas Radiologi RSUD Lubuk Sikaping ketika

melayani pasien yang datang ke ruang Radiologi RSUD Lubuk

Sikaping.

2. Penulis akan selalu mengingatkan pada staf radiologi RSUD Lubuk

Sikaping akan pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri dalam

bekerja demi kesehatan dan keselamatan diri.

3. Bekerjasama dengan kepala ruangan radiologi untuk merencanakan

kegiatan penilaian pada staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping

mengenai kepatuhan dalam menggunakan Alat Pelindung Diri dalam

melayani setiap pasien yang datang ke ruang radiologi RSUD Lubuk

Sikaping.

97
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi di ruangan Radiologi

RSUD Lubuk Sikaping maka ada beberapa hal yang dapat penulis

simpulkan:

1. Terlaksananya penerapan nilai ANEKA yang telah penulis pelajari selama

menjalani Latsar CPNS.

2. Setiap kegiatan yang terdapat dalam rancangan kegiatan dapat penulis

laksanakan dengan baik dimulai dari koordinasi hingga evaluasi pemakaian

alat pelindung diri sehingga menghasilkan Standart Evaluasi pemakaian

alat pelindung diri dapat di pahami dengan baik oleh staf radiologi RSUD

lubuk Sikaping serta Siap di aplikasikan di ruangan Radiologi Lubuk

Sikaping.

3. Kegiatan aktualisasi ini turut mendukung Misi RSUD Lubuk sikaping

Yaitu menyelengarakan pelayanan yang bermutu Profesional dengan

mengutamakan Keselamatan.

4. Kegiatan aktualisasi ini akan meningkatkan optimalisasi penggunaan Alat

Pelindung Diri di ruang radiologi RSUD Lubuk Sikaping baik dari radiasi

maupun dari pasien yang terpapar virus covid 19.

B. Saran

Berdasarkan kegiatan Aktualisasi yang penulis laksanakan dapat

disarankan beberapa hal sebagai berikut yaitu :

98
1. Semua Aparatur Sipil Negara (ASN ) wajib menerapkan nilai nilai

ANEKA didalam setiap kegiatan terutama dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsi pekerjaan masing- masing ASN.

2. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN ) di harapkan selalu memahami

dan mampu bekerja sama dengan pimpinan ataupun rekan kerja dalam

melaksanakan tugas demi menciptakan pelayanan yang maksimal

terhadap masyarakat.

3. Diharapkan kepada staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping agar lebih

taat dalam mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) demi menjaga

kesehatan dan keselamatan kerja staf radiologi RSUD Lubuk sikaping.

4. Dengan adanya standar evaluasi kerja Alat Pelindung Diri penulis

berharap kedepan nya penggunaan Alat Pelindung Diri di ruang

Radiologi RSUD Lubuk Sikaping akan lebih optimal dan diterapkan

dengan baik oleh seluruh staf radiologi RSUD Lubuk Sikaping ketika

melayani pasien.

99
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Bulan/ Bulan/
Bulan/ Minggu
Minggu Minggu
No Kegiatan November
September Oktober
IV I II III IV I
Koordinasi dengan
1
mentor

2 Mencari referensi

Membuat Draft
evaluasi kerja
3
penggunaan alat
pelindung diri
Penyusunan standar

4 evaluasi kerja
Alat pelindung diri
5 Sosialisasi standar
evaluasi
penggunaan alat
pelindung diri
6 Evaluasi pembuatan
standar evaluasi
kerja penggunaan
alat pelindung diri

100
BIODATA PESERTA

PELATIHAN DASAR CPNS

KEMENDAGRI PPSDM REGIONAL

BUKITTINGGI TAHUN 2021

Nama Ayu Rosmayanti, A.Md. Rad

NIP 19880515 202012 2 011

Tempat, Tanggal Lahir Pasaman Barat,15 Mei 1988

Jabatan Radiografer Pelaksana

Unit Kerja RSUD Lubuk Sikaping

Instansi Pemerintah Kabupaten Pasaman

Pangkat, Golongan Pengatur, II / C

Pendidikan Terkahir DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi

Jenis Kelamin Perempuan

Agama Islam

Status Perkawinan Kawin

Jorong Tapalan Nagari Aua Kuniang Kecamatan


Alamat
Pasaman Sumatera Barat

No. HP/WA 081374130088

E-Mail ayurosmayanti15@gmail.com

101
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.1014/MENKES/SK/XI/2008. Standar Pelayanan Radiologi.Jakarta: keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.375/MENKES/SK/III/2007. Standar Profesi Radiografer

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.780/MENKES/SK/VIII/2008. Penyelengaraan pelayanan Radiologi .Jakarta:

Peraturan Menteri kesehatan Republik indonesia

Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 33/ 2008. Keselamatan

Radiasi Pengion dan keamanan sumber radioaktif

Surat Keputusan Bersama Men. Kes. & Ka. BKN

No.049/Menkes/SKB/I/2003

https://www.bapeten.go.id/

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara

Lembaga administrasi Negara

Undang Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/distribusi_sdmk_rs_per_prov

?prov=13

102
Lampiran 1

103
104
105
106
107
108
109
110
111
\

112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130

Anda mungkin juga menyukai