Anda di halaman 1dari 19

Requirement :

1. Scalling kalkulus supra dan subgingiva ( s.d nilai max = 30 )


2. Perawatan gingivitis/periodontitis kompleks ( s.d nilai max = 20 )
3. Bedah ( kuretase/gingivektomi/gingivoplast/osteoplast/frenektomy)
( s.d nilai max = 40 )
4. Kasus pilihan (wajib) selective grinding/splinting interdental ( s.d nilai
max = 10 )

Nama Mahasiswa : Katherine Efrinda, S.KG


NIM : 04074881719031

FAKULTAS KEDOKTERAN – PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2018
PENGELOLAAN PASIEN

SCALLING KALKULUS SUPRA DAN SUBGINGIVA

Mahasiswa wajib melakukan kontrol plak sebelum melakukan tindakan


apapun terhadap pasien, dengan melakukan motivasi, edukasi dan instruksi
mengenai kontrol plak pada pasien saat kunjungan pertama. Pasien diajarkan cara
menyikat gigi yang baik dan benar sesuai metode yang sudah pernah diajarkan.
Setelah itu diwajibkan mengisi skor kalkulus indeks pada tiap pasien dan ditulis di
status kepaniteraan.
Selanjutnya pembimbing akan memeriksa status tersebut untuk kemudian
dilanjutkan tindakan scalling dan root planning (bila perlu) dengan menggunakan
jet scaller bilamana sudah pernah melakukan scalling dengan metode manual.
Setelah bersih dilanjutkan dengan penyelesain dan penyelesaian.
Mahasiswa dapat mengumpulkan jumlah nilai max 30 untuk scalling dan
root planning, dengan mengumpulkan setiap tindakan masing – masing pasien
tergantung skor kalkulus indeksnya (nilai 0,5 untuk IK = 0 – 1,00 , nilai 1 untuk
IK = 1,01 – 2,00 dan nilai 2 untuk IK = 2,01 – 3,00)

PERAWATAN GINGIVITIS / PERIODONTITIS KOMPLEKS

Semua kegiatan yang dilakukan pada scalling termasuk pada perawatan ini
ditambah pengisian kartu status periodonsi dan tindakan root planning pada kasus
yang melibatkanlebih dari 2 ( dua ) regio dengan diagnosis yang sama atau lebih
dari 2 (dua) diangnosis dalam satu pasien.
Mahasiswa wajib mengerjakan satu kasus dengan tindakan perawatan
gingivitis/periodontitis kompleks.
Penatalaksanaan serta komponen penilaian pada kasus perawtan
gingivitis/periodontitis kompleks adalah sebagai berikut :
Indikasi kasus

Indikasi kasus untuk perawatan/tindakan dapat dilakukan oleh semua


pembimbing klinik, sejak awal kunjungan pertama pasien atau saat pasien sudah
memperoleh perawatan/tindakan dari mahasiswa yang akan merawat atau
mahasiswa lain yang akan melakukan perawatan gingivitis/periodontitisnya.
Namun bila saat diskusi ternyata kasus yang diajukan tidak memenuhi persyaratan
dan kriteria yang ditemtukan, mahasiswa wajib mengganti pasien untuk kasus
perawatan gingivitis/periodontitis.

Pengisian Kartu Status

Menetapkan diagnosa dan pengisian status periodonsi. Untuk menetapkan


diagnosis, pasien perlu dilakukan anamnesis pemeriksaan klinis, pemeriksaan
radiologis, foto klinis serta casting model melalui pencetakan rahang untuk model
studi pada pengisian status. Lalu pasien diperiksa kebersihan mulutnya dengan
pemeriksaan HYG, tingkat peradanggan gingivanya dengan PBI dan OHIS nya
juga. Bila pasien menderita kelainan sistemik dilakukan rujukan ke dokter
spesialis bila perlu.

Evaluasi

Setelah dilakukan perawatan fase I, seminggu kemudian pasien datang


untuk dilakukan evaluasi. Pasien dinyatakan telah selesai perawatan kasus
gingvitis/periodontitisnya bilamana pasien telah mampu menunjukkan motivasi
dengan meningkatnya presentase HYG dan menurunnya skor PBI. Evaluasi
indeks dilakukan minimal sebanyak 3x kunjungan setiap minggunya. Pasien
dianggap masih harus melanjutkan perawatan kasus gingivitis/periodontitisnya,
dan atau bahkan melanjutkan perawatannya ke fase berikutnya bilamana keadaan
klinis gingival secara estetik tidak menunjukkan perbaikan yang bermakna atau
kondisi pocket belum tereleminer dengan baik meskipun sudah dilakukan
perawatan yang baik dan benar. Mahasiswa harus meminta persetujuan
Pembimbing untuk melanjutkan ke fase II, dengan catatan pasien harus
menunjukkan peningkatan presentase HYG dan menurunnya skor PBI yang
bermakna, sebab tindakan bedah yang dilakukan terhadap pasien akan sis-sia dan
berakibat terjadinya rekurensi penyakitnya bilamana syarat tersebut tidak
terpenuhi.

Diskusi Kasus

Pasien dengan indikasi tindakan perawatan gingivitis/periodontitis harus


didiskusikan terlebih dahulu dengan pembimbing bagian periodonsi. Mahasiswa
harus menyiapkan : kartu status periodontal yang sudah terisi lengkap, foto klinis
pasien, foto rontgen, model studi, alat dan bahan, prosedur s/d rencana perawatan
sampai prosedur kontrol plak kepada pasien. Ketika kasus yang dikerjakan harus
dilanjutkan ke fase selanjutnya, mahasiswa juga harus menjalankan diskusi
keduanya.

PERAWATAN BEDAH

Setiap mahasiswa wajib melakukan perawatan pasien penyakit periodontal


secara lengkap yang memiliki indikasi bedah sebanyak satu kasus. Satu pasien
dapat dikerjakan lebih dari satu mahasiswa bilamana kasus yang terdapat pada
pasien tersebut melibatkan lebih dari satu regio. Pasien yang diperkirakan dapat
dijadikan kasus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pembimbing.

Penatalaksanaan serta komponen penilaian pada kasus bedah periodontal


adalah sebagai berikut :

Indikasi Kasus

Indikasi kasus untuk perawatan/tindakan dapat dilakukan oleh semua


pembimbing klinik, sejak awal kunjungan pertama pasien atau saat pasien sudah
memperoleh perawatan/tindakan dari mahasiswa yang akan merawat atau
mahasiswa lain yang akan melakukan perawatan bedahnya. Namun bila saat
diskusi ternyata kasus yang diajukan tidak memenuhi persyaratan dan kriteria
yang ditentukan, mahasiswa wajib mengganti pasien untuk kasus perawatan
bedahnya.

Pengisian Kartu Status


Menetapkan diagnosa dan pengisian status periodonsia. Untuk menetapkan
diagnosa, pasien perlu dilakukan anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan
radiologis, foto klinis serta casting model melalui pencetakan rahang untuk model
studi pada pengisian status. Lalu pasien diperiksa kebersihan mulutnya dengan
pemeriksaan HYG, tingkat peradangan gingivanya dengan PBI dan OHIS nya
juga. Bila pasien menderita kelainan sistemik dilakukan rujukan ke dokter
spesialis bila perlu.

Evaluasi

Setelah dilakukan perawatan fase I, seminggu kemudian pasien datang


untuk dilakukan evaluasi. Pasien dinyatakan telah siap untuk dilakukan bedah
bilamana pasien telah mampu menunjukkan motivasi dengan meningkatnya
presentase HYG dan menurunnya skor PBI. Evaluasi indeks dilakukan sebanyak
3x dengan kunjungan berkala 5-7 hari. Pasien dianggap tidak layak untuk
dilakukan prosedur bilamana pasien tidak menunjukkan peningkatan presentase
HYG dan menurunnya presentase PBI yang bermakna, sebab tindakan bedah yang
dilakukan terhadap pasien akan sis-sia dan berakibat terjadinya rekurensi
penyakitnya.

Diskusi Kasus

Pasien dengan indikasi tindakan bedah didiskusikan terlebih dahulu


dengan pembimbing bagian periodonsi. Mahasiswa harus menyiapkan : kartu
status periodontal yang sudah terisi lengkap, foto klinis pasien, foto rontgen,
model studi, alat dan bahan, prosedur tindakan, tekhnik bedah, cara penjahitan,
pemasangan pek periodontal sampai instruksi kepada pasien.

Pelaksanaan Bedah

Kasus pasien yang sudah didiskusikan dengan pembimbing, dibuatkan


perjanjian untuk dilakukan tindakan bedah. Tindakan sebaiknya dilakukan di pagi
hari. Sebelum tindakan dilakukan lakukan pengukuran tekanan darah terlebih
dahulu. Jangan lupa lakukan pengisian “INFORM CONCENT”. Pemberian
segalaobat-obatan premedikasi maupun postmedikasi harus dikonsultasikan dan
disetujui oleh pembimbing.

Laporan Rekam Medik Kasus

Mahasiswa diwajibkan membuat laporan rekam medik kasus selambat-


lambatnya satu bulan setelah kontrol terakhir pasien. Laporan ini dibuat dengan
ketentuan :

a. Pada judul laporan memuat jenis dan bagian regio tindakan bedah.
b. Bab I memuat informasi kasus disertai foto klinis dan radiologisnya.
c. Bab II memuat prosedur tindakan bedah dari awal kontrol plak s/d kontrol
akhir dari foto klinis dan radiologis dari masing-masing tahhapan.
d. Bab III memuat kesimpulan dan saran.
e. Lampirkan semua fotokopi status pasien dan pemeriksaan-pemeriksaan
penunjang lainnya.

Kasus-kasus yang diindikasikan untuk bedah periodonsia :

*dengan ketentuan-ketentuan lain sesuai kebijakan masing-masing pembimbing


bedah periodonsia.

 Kuretase → poket dengan konsistensi dinding udematus, dimana kedalaman


poket < 4 mm (poket gingival) dan < 6 mm (poket periodontal). Minimal pada
satu regio untuk satu mahasiswa.
 Gingivektomi → poket dengan konsistensi fibrotik, dengan jenis poket
supraboni, dengan atau tanpa abses periodontal/overgrowth gingival tidak
melewati batas attached gingiva. Minimal pada satu regio untuk satu
mahasiswa.
 Gingivoplasti → overgrowth gingival yang disebabkan faktor etiologi lokal
saja, dengan atau tanpa adanya hyperplasia gingival pada pasien perokok dan
atau yang mengalami gangguan estetik, yang tidak melewati batas attached
gingival (minimal 3-5 x perawatan dengan tingkatan perbaikan 90%). Minimal
satu kasus untuk satu mahasiswa.
 Osteoplasti → poket supraboni dengan atau tanpa kerusakan tulang secara
horizontal yang tidak lebih dari sepertiga apikal, dengan atau tanpa keterlibatan
furkasi derajat 2 (dua), dan atau kondisi resesi gingival sampai klasifikasi kelas
III Miller, dan atau dengan kehilangan tulang pada tidak lebih dari 1 (satu)
dinding (bukal saja/palatal, lingual saja). Minimal satu regio untuk satu
mahasiswa.
 Frenektomy → frenulum labialis yang tinggi, dengan atau tanpa adanya
diastema sentral, dengan atau tanpa adanya indikasi/rujukan untuk perawatan
orthodontik. Satu kasus untuk satu mahasiswa.
 Perawatan kasus khusus → kasus TMJ disorder, dengan satu atau lebih
etiologi, dimana salah satunya berkaitan dengan kebiasaan bruxism,
bruxomania, trauma oklusi atau faulty dentistry. Satu kasus untuk satu
mahasiswa.

KASUS PILIHAN

Mahasiswa dapat memilih salah satu dari kasus pilihan (wajib), baik itu
selective grinding atau splinting interdental dengan menggunakan ligature wire
tekhnik Continuous Wire Splint atau Uncontinuous Wire Splint. Minimal pada
satu regio untuk satu mahasiswa.

PEMBOBOTAN NILAI AKHIR BAGIAN PERIODONSIA

Masing-masing pekerjaan memiliki bobot sebagai berikut :

1. Scalling kalkulus supra dan subgingiva serta root planning = 30%


2. Perawatan gingivitis/periodontitis kompleks = 20%
3. Bedah (gingivektomi/gingivoplasti/osteoplasti/frenektomy) = 40%
4. Kasus pilihan (wajib) selective grinding/splinting interdental = 10%
PENILAIAN

a. SCALLING KALKULUS SUPRA DAN SUBGINGIVA + ROOT


PLANNING (MAX = 30)

Nama Pasien Skor kalkulus Nilai Tindakan Nama


♀/♂, usia Indeks (0,5-1,0-2,0) Paraf Asisten

Nilai akhir = ∑ nilai tindakan =

Diskusi Scalling
Tanggal :

Diskusi Root planning


Tanggal:

b. Perawatan KASUS KOMPLEKS


Nama Pasien Status s.d Tindakan Nama Paraf Asisten
Diskusi
♀/♂ , usia R/ terapi Initial Treatment c. (tanggal kontrol akhir
b. Max = 35
(tanggal mulai) a. Max = 15 Max = 50 selesai perawatan)

Nilai akhir = ∑ (a + b + c ) x 20

100

Diskusi Kasus Kompleks


Tanggal :

c. Perawatan KASUS simple


Nama Pasien Status s.d Tindakan Nama Paraf Asisten
Diskusi
♀/♂ , usia R/ terapi Initial Treatment c. (tanggal kontrol akhir
d. Max = 35
(tanggal mulai) c. Max = 15 Max = 50 selesai perawatan)

Nilai akhir = ∑ (a + b + c ) x 20

100

Diskusi Kasus Kompleks


Tanggal :

d. Kasus bedah
Status s.d Tindakan Laporan Presentasi
Nama Pasien Diskusi Nama Paraf
R/ terapi PreOp,Op,PostOp Kasus Kasus
♀/♂ , usia b. Max = 20 Asisten
a. Max = 10 c. Max = 30 d. Max = 25 e. Mak = 15

Nilai akhir =
Tanggal:
Mengetahui ,

( )

F. Kasus Selective grinding (max = 10 )


Nama Pasien Status s.d R/ terapi Diskusi Tindakan Nama Paraf Asisten
♀/♂ , usia a. Max = 15 b. Max = 35 c. Max = 50 (tgl Pelaksanaan)

Nilai akhir = ∑ (a + b + c ) x 10

100

Diskusi Selective Grinding


Tanggal :

drg.Asti Rosmala Dewi, M.Kes, MARS, Sp.Perio


Diskusi Splinting
Tanggal:

drg.Asti Rosmala Dewi, M.Kes, MARS, Sp.Perio

e. Kasus splinting interdental (max = 10 )


Nama Pasien Status s.d R/ terapi Diskusi Tindakan Nama Paraf Asisten
♀/♂ , usia d. Max = 15 e. Max = 35 f. Max = 50 (tgl Pelaksanaan)

Nilai akhir = ∑ (a + b + c ) x 10

100

Diskusi Selective Grinding


Tanggal :

drg.Asti Rosmala Dewi, M.Kes, MARS, Sp.Perio


Diskusi Splinting
Tanggal:

drg.Asti Rosmala Dewi, M.Kes, MARS, Sp.Perio

e. asisten bedah periodontal

Nama Pasien ♀/♂, Usia :


Kasus Bedah (d/) dan Perawatan (th/) :

Nama Operator dan Tanggal Pelaksanaan :

Sebagai Asisten Bedah I/II/III :

Nilai asistensi bedah :

Mengetahui ,

Asisten Bedah Dosen pembimbing

() ( )

Nilai kegiatan kepaniteraan klinik


Bagian periodonsia (skill)
Nilai a + B + C + D =

Semua berkas untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan klinik bagian


periodonsiatelah selesai dikerjaan oleh mahasiswa yang bersangkutan.

Nama Mahasiswa : ......................................................................


NIM : ......................................................................
Tanggal Penyelesaian : ......................................................................

Menyetujui,

Departemen Periodonsia

( drg. )

NIP :

Penilaian pada tahap pelaksanaan kasus bedah


Kuretase
1. Pre – Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asistensi Operasi
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent
2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik Kuretase
e. Penyelesaian
3. Post – Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi

Gingivektomi
1. Pre – Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asisten Operator
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent

2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik Penentuan Proyeksi Dasar Poket
e. Tehnik Insisi
f. Tehnik Diseksi
g. Reshaping Jaringan
h. Aplikasi Periodontal Plak
i. Penyelesaian
3. Post – Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi

Osteoplasti
1. Pre – Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asisten Operator
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent
2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal + Derajat Kerusakan Tulang Alveolar
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik RefleksiFlap
e. Tehnik Osteoplasty (Reduksi tulang, reshaping, rekonturing) → no.
Ø8
f. Tehnik Penjahitan → no. 5,0 / 4,0
g. Penyelesaian
3. Post – Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi
gingivoplasti
1. Pre – Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asisten Operator
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent
2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik Penentuan Proyeksi Batas Deepitelisasi
e. Tehnik Pengasahan Gingiva
f. Aplikasi Periodontal Pek
g. Penyelesaian
3. Post – Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi

frenotomy
1. Pre – Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asisten Operator
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent
2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik Penentuan Proyeksi Batas Pemotongan Frenulum
e. Tehnik Insisi
f. Tehnik Suturing
g. Aplikasi Periodontal Pek
h. Penyelesaian
3. Post – Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi

Anda mungkin juga menyukai