Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERIODONSIA

PERIODONTAL THERAPY

Oleh:

Ristamaya Endar Pratiwi (190160100111029)

Syafrizal Aji Pamungkas (190160100111005)

PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
FASE TERAPI PERIODONTAL

Gambar 2.UrutanTerapi Periodontal

1. Fase perawatan periodontal


a. Preliminary Phase
Preliminiray Phase merupakan perawatan emergensi. Fase ini mengarah pada
perawatan yang dibutuhkan secepatnya, dengan memeriksa :
 Dental atau periapikal
 Periodontal
 Lain-lain
Pencabutan gigi dengan prognosis tidak ada harapan dan pemasangan gigi tiruan
sementara jika dibutuhkan karena alasan tertentu (kemungkinan dapat ditunda
pada waktu yang lebih tepat)
b. Nonsurgical Phase (Phase I Therapy)
Fase I merupakan fase non bedah yang diarahkan pada mengeliminasi faktor
etiologi penyakit gingiva dan periodontal. Apabila perawatan berhasil dilakukan,
maka fase ini akan menghentikan penyakit dental maupun periodontal tersebut.
Fase ini meliputi kontrol plak dan edukasi pasien:
 Kontrol diet (pada pasien dengan rampan karies)
 Penghilangan kalkulus dan root planing (SRP)
 Koreksi faktor-faktor yang dapat mengiritasi baik dari restorasi maupun
protesa
 Ekskavasi karies dan restorasi (sementara atau permanen, tergantung pada
prognosis dari gigi tersebut dan lokasi dari karies)
 Terapi antimikrobial (lokal atau sistemik)
 Terapi oklusal (penyelarasan oklusal)
 Pergerakan minor dari piranti orthodontic
 Splinting dan protesa sementara
Setelah terapi fase I, pasien segera ditempatkan pada fase IV (maintenance phase)
untuk mempertahankan hasil yang diperoleh dan mencegah kerusakan dan
kekambuhan lebih lanjut.
c. Evaluation of Response to Nonsurgical Phase
Pengecekan kembali:
 Kedalaman poket dan inflamasi gingiva
 Plak dan kalkulus, karies
Dalam periode evaluasi, pasien masuk dalam perawatan fase II (surgical
phase) dan fase III (restorative phase). Fase ini termasuk bedah periodontal
untuk pengobatan dan meningkatkan kondisi jaringan periodontal dan
sekitarnya, termasuk regenerasi gingiva dan tulang sebagai fungsi dan estetika,
pemasangan implant, dan terapi restorasi.
d. Surgical Phase (Phase II Therapy)
 Perawatan periodontal, termasuk penempatan implan
 Perawatan endodontik (perawatan saluran akar)
e. Restorative Phase (Phase III Therapy)
 Restorasi permanen/akhir
 Gigi tiruan cekat dan lepasan
f. Maintenance Phase (Phase IV Therapy)
Fase IV merupakan fase paling akhir dalam perawatan periodontal. Bagian ini
mengarah pada rencana perawatan dengan mengevaluasi ulang status periodontal
pada setiap fase, sehingga data status periodontal pasien dapat diperbarui untuk
memvalidasi atau memodifikasi rencana perawatan yang sesungguhnya.
Pengecekan rutin:
 Plak dan kalkulus
 Kondisi gingiva (poket, inflamasi)
 Oklusi, kegoyangan gigi
 Perubahan patologi yang lain

2. Fase 1 terapi nonsurgical


Mikrobial plak biofilm merupakan penyebab utama dari inflamasi gingiva, salah satu tujuan
utama dari terapi fase I kepada semua pasien adalah penghilangan plak biofilm secara efektif.
Perawatan pada semua faktor lokal dibutuhkan pada terapi fase I. Daftar perawatan yang
dapat dilakukan pada terapi fase I:
a. Penghilangan kalkulus
b. Koreksi atau penggantian restorasi yang kurang baik dan alat prostetik
c. Restorasi sementara atau permanen pada lesi karies
d. Orthodontic untuk pergerakan gigi
e. Perawatan pada area yang terjadi impaksi makanan
f. Perawatan untuk trauma oklusal
g. Ekstraksi gigi
h. Penggunaan agen atimikrobial termasuk pengambilan sampel plak dan uji sensitivitas
Tahapan prosedur
a. Instruksi kontrol plak
Kontral plak sangat penting dalam terapi periodontal, dan instruksi harus diberikan
saat perawatan pertama kali. Pasien harus belajar cara menyikat gigi yang benar, dan
memfokuskan mengaplikasikan bulu sikat gigi pada sepertiga gingiva dari mahkota
gigi, dan mulai menggunakan dental floss untuk membersihkan bagian interdental.
b. Penghilangan plak dan kalkulus supragingiva dan subgingiva
Penghilangan kalkulus menggunakan scaler, kuret, instrumen ultrasonik, atau
kombinasi dari alat tersebut saat perawatan lebih dari 1 kali pertemuan.
c. Rekonturing restorasi dan mahkota yang kurang baik
Koreksi restorasi yang kurang baik, yang dapat menyebabkan plak terjebak, dengan
membuat permukaan menjadi lebih halus dan menghilangkan restorasi yang
overhanging dengan bur atau hand instrumen atau dapat dengan mengganti restorasi
yang baru. Prosedur ini dapat dilakukan dan diselesaikan dengan perawatan lainnya
pada prosedur fase I.
d. Perawatan pada lesi karies
Penghilangan jaringan karies dan restorasi menggunakan restorasi sementara atau
permanen diindikasikan pada terapi fase I karena sifat infeksius dari proses karies.
Penyembuhan dari jaringan periodontal akan lebih maksimal dengan menghilangkan
bakteri penyebab pada lesi sehingga bakteri tersebut tidak dapat menstimulasi kembali
pembentukan plak.
e. Reevaluasi jaringan
Setelah scalling, root planning, dan prosedur lain pada fase I, jaringan periodontal
membutuhkan waktu sekitar 4 minggu unuk sembuh sehingga jaringan ikat memiliki
waktu untuk penyembuhan dan pengukuran kedalaman poket dapat diukur secara
akurat. Pasien juga membutuhkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilannya
dalam memelihara rongga mulut untuk mengurangi efek inflamasi dan beradaptasi
untuk menjamin keberhasilan dari perawatan. Pada saat kunjungan reevaluasi,
dilakukan probing jaringan periodontal, dan semua kondisi anatomi juga dilakukan
pemeriksaan untuk menentukan perawatan selanjutnya, termasuk perawatan bedah
periodontal juga diindikasikan.

Anda mungkin juga menyukai