Maintenance Phase
Pemeliharaan kesehatan periodontal pasien yang dirawat membutuhkan suatu program yang
sama positifnya dengan yang diperlukan untuk menghilangkan penyakit periodontal. Setelah
dilakukannya perawatan fase satu, pasien berada dalam jadwal kunjungan berkala untuk
perawatan pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah kambuhan penyakit.
Pemindahan pasien dari status perawatan aktif ke program perawatan adalah langkah pasti
dalam total perawatan pasien yang membutuhkan waktu dan upaya dari pihak dokter gigi dan
staf. Pasien harus memahami tujuan dari program perawatan, dan dokter gigi harus
menekankan bahwa pemeliharaan gigi tergantung pada terapi perawatan. Pasien yang tidak
dirawat dalam program recall yang ditentukan setelah perawatan aktif menunjukkan tanda-
tanda periodontitis berulang atau kambuhan (misalnya, peningkatan kedalaman poket,
kehilangan tulang, atau kehilangan gigi). Semakin sering pasien hadir dalam supportive
periodontal treatment (SPT) yang direkomendasikan, maka semakin kecil kemungkinan untuk
terjadinya kehilangan gigi. Satu studi menemukan bahwa pasien yang sedang dalam tahap
perawatan tidak kembali untuk perawatan rutin memiliki risiko 5,6 kali lebih besar untuk
kehilangan gigi dibandingkan pasien yang patuh pada prosedur perawatan rutin. Studi lain
menunjukkan bahwa pasien dengan SPT yang tidak adekuat setelah terapi regeneratif yang
berhasil memiliki peningkatan risiko probing attachment loss yang meningkat 50 kali
dibandingkan dengan mereka yang memiliki kunjungan secara teratur (Carranza, 2015).
Program Pemeliharaan
Fase IV (maintenance phase) dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada penyakit
periodontal sehingga perlu dilakukan kontrol periodik. Kunjuangan recall berkala membentuk
fondasi dari program pencegahan jangka panjang yang bermakna. Interval antara kunjungan
awalnya ditetapkan pada 3 bulan tetapi dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan pasien.
Perawatan periodontal pada setiap kunjungan terdiri dari 3 tahap atau bagian. Tahap pertama
yaitu melibatkan pemeriksaan dan evaluasi kesehatan mulut pasien. Tahap kedua merupakan
perawatan, pemeliharaan yang diperlukan dan penguatan atau peningkatan kesehatan rongga
mulut. Pada tahap ketiga ini dilakukan penjadwalan pasien untuk melakukan recall lanjutan,
perawatan periodontal tambahan atau prosedur restoratif gigi.
Treatment
Scaling dan root planing yang diperlukan dilakukan, mengikuti profilaksis oral. Perawatan
harus diambil untuk tidak menginstruksikan normal sites dengan sulkus yang dangkal
(kedalaman 1 sampai 3 mm) karena penelitian telah menunjukkan bahwa scaling subgingiva
berulang dan root planing pada periodontal sites yang awalnya normal mengakibatkan kehilang
perlekatan yang cukup signifikan. Irigasi dengan agen antimikroba atau penempatan perangkat
antimikroba yang spesifik dilakukan pada pasien pemeliharaan dengan poket yang tersisa
(remaining pockets).