Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dian Maifara Putri

NIP : 198304202022032001
Unit Kerja : RSUD Bayu Asih Purwakarta
Jabatan : Dokter Spesialis Bedah Mulut
Minggu : 1 (8 Agustus 2022 - 15 Agustus 2022)
ke

Kegiatan :

A. Melaksanakan koordinasi dengan dokter gigi, dokter IGD dan dokter klinik lainnya mengenai alur
perujukan pasien ke spesialis bedah mulut
Hari, tanggal kegiatan aktualisasi : Senin, 8 Agustus 2022

Tahapan Kegiatan :
Menginformasikan alur perujukan pasien dari dokter gigi, dokter IGD dan dokter-dokter
klinik lainnya ke spesialis bedah mulut melalui daring.
1. Menginformasikan kepada dokter gigi, dokter IGD dan dokter- dokter klinik lainnya
modalitas pasien untuk dirujuk ke spesialis bedah mulut berupa rontgen panoramik
2. Menginformasikan kepada dokter gigi di klinik Bedah Mulut; modalitas pasien-pasien
rencana operasi dalam pembiusan umum berupa:
 Lab darah rutin
 BT/CT
 Gula darah sewaktu
 Ronsen Thorax
 Rapid Antigen COVID-19
 EKG (untuk pasien usia >30 thn)
 Pemeriksaan pra anestesi H-7

3. Koordinasi dengan dokter gigi poli Bedah Mulut untuk melakukan kontrol
pembukaan jahitan pasien-pasien paska bedah dari dokter Spesialis Bedah Mulut.
4. Mengalokasikan hari pelayanan 2 hari pelayanan kamar operasi, 3 hari pelayanan
klinik rawat jalan.
 Menginformasikan kepada dokter gigi dan dokter-dokter klinik lainnya untuk
merujuk pasien dengan kompetensi bedah mulut pada hari Senin, Selasa dan Rabu
pagi.
 Menginformasikan kepada dokter IGD untuk merujuk langsung dengan daring
untuk kasus pasien gawat darurat, dan tindakan pada pasien gawat darurat
langsung dikerjakan di IGD atau kamar operasi.

Bukti tangkapan layar pemaparan materi :

Bukti tangkapan layar absensi kegiatan :

B. Menganalisa pola antrian pasien


C. Melakukan telaahan efektivitas pelayanan dengan membandingkan pada sistem kerja
yang selama ini berjalan.
D. Menganalisa masalah-masalah yang muncul dengan pola pelayanan yang baru

Pola antrian pasien mengalami perubahan. Bila dilihat dari contoh pasien rawat inap
berikut:

(foto status pasien lama)

Seperti contoh kasus pasien X, sebelum sosialisasi ini dilaksanakan, pasien perlu melakukan
3 kali kunjungan sebeslum dilakukan penjadwalan, dimana kunjungan pertama untuk foto
rontgen gigi/panoramik (tgl...). Kunjungan kedua, apabila kasus merupakan kasus spesialis
bedah mulut maka pasien akan dikondul ke spesialis bedah mulut tgl.... Kunjungan ketiga
untuk penjadwalan operasi odontektomi dalam bius umum tgl...

(foto status pasien tsb di tgl op)

Pasien dilakukan tindakan operasi odontektomi pada tanggal ...


Kasus pasien X ini merupakan salah satu dari contoh pasien-pasien yang banyak terjadi bila
pasien mau melakukan operasi odontektomi dalam anestesi umum.
Setelah sosialisasi dilakukan, kunjungan pasein ke klinik Bedah Mulut akan berkurang satu
kali seperti contoh pasien berikut:

(foto status pola baru)

Pada pasien Y, pasien datang pertama kali tanggal.... ke kliinik gigi dengan keluhan gigi
terpendam, oleh dokter gigi di klinik gigi pasien diberikan rujukan untuk foto rontgen
gigi/panoramik dan dirujuk ke klinik Bedah Mulut. Pada tanggal.... pasien datanag ke klinik
bedah mulut dan langsung direncanakan untuk odontektomi dalam anestesi umum.

(foto status pasien Y tgl op)

Tanggal ..., pasien dilakukan operasi odontektomi dalam anestesi umum. Saat pasien masuk
rawat inap, DPJP harus bertemu dengan pasien untuk pertama kalinya guna menyampaikan
inform consent tindakan.
Bila dibandingkan antara kasus pasien X dan Y, tentunya akan jauh lebih efektif dan efisien
pada pasien Y. Total waktu yang dibutuhkan pasien X dari pertama kali datang dengan
keluhan gigi bungsu hingga dilakukan pembedahan adalah dari tanggal... hingga ... ,
sedangkan pasien Y, datang pertama kali dengan keluhan gigi bungsu pada tanggal ... dan
selesai dioprasi pada tanggal ...

Pola kedatangan pasien juga berubah pada pelayanan poli rawat jalan. Tampak beberapa
contoh dari rekam medis pasien:

(status pasien Z)

Pasien Z datang pertama kali tanggal .., dari dokter gigi di Klinik Gigi, pasien dijadwalkan
untuk konsultasi dengan dokter spesialis bedah mulut tanggal.... Pasien datang tanggal ...,
setelah dilakukan pemeriksaan, disetujui untuk dilakukan bedah odontektomi dalam
anestesi lokal pada tanggal ....

Pasien S datang ke poli bedah mulut tanggal 4 agustus 2021, dan oleh dokter gigi di poli
bedah mulut, dijadwalkan untuk langsung tindakan bedah odontektomi dalam anestesi lokal
oleh spesialis bedah mulut tanggal 31 agustus 2021. Pasien datang untuk melakukan bedah
odontektomi pada tanggal 31 agustus 2021.

Pasien HR datang dengan keluhan banyak gigi yang harus dicabut. Mulai dari tanggal 27
februari 2021, pasien datang beberapa kali untuk dilakukan pencabutan oleh dokter gigi di
poli bedah mulut. Ketika tiba gigi yang merupakan indikasi dokter spesialis bedah mulut,
pasien langsung dijadwalkan tanggal 31 agustus 2021 untuk dilakukan pembedahan gigi
graham bungsunya dalam anestesi lokal.
Sebelum dilakukan sosialisasi, seperti pada kasus pasien AZ, pasien memerlukan waktu
minimal tiga kali untuk dapat melakukan pembedahan gigi yang merupakan indikasi dokter
spesialis bedah mulut. Kunjungan pertama untuk diperiksa oleh dokter gigi, kunjungan
kedua untuk penjadwalan pembedahan, dan kunjungan ketiga untuk dilakukan
pembedahan. Setelah sosialisasi dilakukan, kunjungan pasien ke poli bedah mulut akan
berkurang satu kali. Seperti contoh pasien S, HR, dan WS.

Selain itu, kami juga melakukan diskusi bersama setiap minggunya bila ada masalah yang
timbul dengan alur pelayanan yang baru ini. Seluruh masalah dapat diselesaikan dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai