MODUL 4.3
MASALAH KESEHATAN
GIGI DAN MULUT LANSIA
PELATIHAN
APPLIED APPROACH
TAHUN 2020
SEMESTER : 4
PELATIHAN
APPLIED APPROACH
TAHUN 2020
Paraf
No Tugas Pembimbing
6
LEMBAR KONSULTASI
PELATIHAN
APPLIED APPROACH
TAHUN 2020
Paraf
No. Tanggal Materi Konsultasi & Catatan Pembimbing
Pembimbing
1.
2.
3.
4.
5.
F8
Mata Kuliah : Modul 4.3 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Lansia
Dosen : drg. Avina Anin Nasia, MSc.
PRODI : Kedokteran Gigi (S1)
SEMESTER: 4
M1. M1.
L1. Mampu L1. Mampu mengidentifikasikan
mengidentifikasikan epidemiologi penyakit gigi dan
2. SUB CPMK
epidemiologi penyakit gigi dan mulut lansia
mulut lansia L2. Mampu mendaftar jenis gigi
L2. Mampu mendaftar jenis gigi tiruan lepasan
tiruan lepasan L3. Mampu mengindikasi jenis gigi
L3. Mampu mengindikasi jenis tiruan lengkap
gigi tiruan lengkap L4. Mampu membedakan portable
dentistry dan mobile dentistry bagi
M2. lansia.
L4. Mampu menjelaskan
kualitas hidup lansia lansia M2.
L5. Mampu menjelaskan L4. Mampu menjelaskan kualitas
tentang oral health related hidup lansia lansia
quality of life lansia L5. Mampu menjelaskan tentang
oral health related quality of life
M3. lansia
L6. Mampu mengaplikasikan L6. Mampu menjelaskan alat ukur
pengelolaan secara oral health related quality of life
interprofesional, masalah lansia
kesehatan gigi & mulut pada
pasien lansia dengan penyakit M3.
sistemik L6. Mampu mengaplikasikan
L7. Mampu mendemonstrasikan pengelolaan secara interprofesional,
pemeriksaan lengkap untuk masalah kesehatan gigi & mulut
perawatan gigi tiruan lengkap pada pasien lansia dengan penyakit
sistemik
M4. L7. Mampu mendemonstrasikan
L8. Mampu menganalisis pemeriksaan lengkap untuk
karakteristik psikologis dan perawatan gigi tiruan lengkap
perubahan fisiologis lansia L8. Mampu mendemonstrasikan
L9. Mampu menginventarisasi promosi kesehatan gigi dan mulut
problem penyakit sistemik pada pada panti jompo
pasien lansia
L10. Mampu menganalisis M4.
perubahan fisiologis oral pada L9. Mampu menganalisis
usia lanjut karakteristik psikologis dan
L11. Mampu memecahkan perubahan fisiologis lansia
problem jaringan periodontal L10. Mampu menginventarisasi
pada lansia problem penyakit sistemik pada
L12. Mampu menginventarisasi pasien lansia
penyakit mulut pada geriatri L11. Mampu menganalisis
L13. Mampu menganalisis perubahan fisiologis oral pada usia
gerodontologi lanjut
L14. Mampu membuat diagram L12. Mampu memecahkan problem
tentang tahapan pembuatan gigi jaringan periodontal pada lansia
tiruan lengkap L13. Mampu menginventarisasi
penyakit mulut pada geriatri
L14. Mampu menganalisis tata
laksana penyakit mulut pada pasien
geriatri
L15. Mampu menganalisis
gerodontologi
L16. Mampu membuat diagram
tentang tahapan pembuatan gigi
tiruan lengkap
L17. Mampu menganalisis konsep
kesehatan gigi masyarakat
3. SUB-SUB
CPMK
1. Epidemiologi lansia
1. Epidemiologi lansia 2. Kualitas hidup lansia
2. Kualitas hidup lansia 3. Portable dentistry
3. Oral health related quality of 4. Oral health related quality of
life life
4. Karakteristik psikologis lansia 5. Alat ukur OHRQoL
5. Perubahan fisiologi lansia 6. Karakteristik psikologis lansia
6. Problem neurologi pada usia 7. Perubahan fisiologi lansia
lanjut 8. Problem neurologi pada usia
7. Masalah psikiatri pada usai lanjut
lanjut 9. Masalah psikiatri pada usai
8. Penyakit jantung pada lansia lanjut
9. Masalah mata pada usia lanjut 10. Penyakit jantung pada lansia
10. Parkinson dan Stroke 11. Masalah mata pada usia lanjut
11. Masalah polifarmasi pada usia 12. Parkinson dan Stroke
lanjut 13. Masalah polifarmasi pada usia
12. Gerodontologi lanjut
13. Implikasi penyakit geriartri 14. Gerodontologi
pada kedokteran gigi 15. Implikasi penyakit geriartri pada
14. Keterkaitan masalah mata kedokteran gigi
4. MATERI dengan penyakit rongga mulut
AJAR 16. Keterkaitan masalah mata
15. Implikasi masalah psikiatri dengan penyakit rongga mulut
terhadap kesehatan gigi dan 17. Implikasi masalah psikiatri
mulut terhadap kesehatan gigi dan
16. Masalah kesehatan umum mulut
pada usia lanjut 18. Masalah kesehatan umum pada
17. Teknik handling usia lanjut usia lanjut
18. Penyakit otot dan sendi 19. Teknik handling usia lanjut
19. Perubahan fisiologis oral pada 20. Penyakit otot dan sendi
usia lanjut 21. Perubahan fisiologis oral pada
20. Perawatan saluran akar usia lanjut
21. Gigi tiruan lengkap 22. Perawatan saluran akar
22. Problem jaringan periodontal 23. Gigi tiruan lengkap
pada lansia 24. Problem jaringan periodontal
23. Kebutuhan hidup dasar pada lansia
asuhan keperawatan untuk 25. Kebutuhan hidup dasar asuhan
usia lanjut keperawatan untuk usia lanjut
24. Perawatan gigi tiruan lengkap 26. Perawatan gigi tiruan lengkap
25. Penyakit mulut pada geriatri 27. Penyakit mulut pada geriatric
28. Tata laksana penyakit mulut
pada geriatri
29. Promosi kesehatan gigi dan
mulut di panti jompo.
30. Konsep kesehatan gigi
masyarakat
Ceramah daring
Focus grup discussion
5. STRATEGI
Ceramah daring Kuis
PEMBEAJAR
Focus grup discussion Tugas mandiri
AN
1. Mata Kuliah : Modul 4.3 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Lansia
2. Bobot Mata Kuliah : 6 sks
3. Semester :4
4. Prodi : Kedokteran Gigi (S1)
5. Dosen Pengampu : drg. Avina Anin Nasia, M.Sc.
TAHAP EVALUASI
Bila ada PTK hasil PTK sebagai dasar yang akan digunakan.
4. Pengumpulan Data :
Informasi mengenai data diambil dari evaluator di tiap akhir modul dengan observasi dan
dokumen.
5. Analisis dan Interpretasi data :
Analisis menggunakan pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif..
Interpretasi data melalui kuantitatif menggunakan data statistik mencari mean (nilai rata--rata),
sedangkan kualitatif menggunakan metode naratif.
6. Tindak lanjut :
Analisis informasi tahap evaluasi ini menghasilkan usulan sebagai berikut :
a) Pemahaman mahasiswa terhadap mata ajar penyakit mulut pada lansia masih harus
ditingkatkan melalui pengadaan media dan bahan ajar yang dapat membantu proses
penyampaian informasi kepada mahasiswa.
b) Menambah kasus penyakit mulut pada metode belajar focus grup discussion
c) Menggunakan metode kuis di tiap akhir sesi kuliah dengan kahoot agar mahasiswa
semangat.
d) Sesekali menanyakan secara random untuk mengecek fokus mahasiswa pada mata kuliah
yang sedang berlangsung.
F9
METODE
VARIABEL INDIKATOR RESPONDEN WAKTU
Teknik Instrument
Kualitas Materi Kemutakhiran bahan Wawancara Kuisioner Sejawat dosen Awal
Perkuliahan bacaan Terstruktur semester
2. Apakah rencana pembelajaran (1) Sangat sedikit yang terlaksana dengan baik
tersebut terlaksana dengan (2) Sedikit yang terlaksana dengan baik
baik? (3) Banyak yang terlaksana dengan baik
(4) Hampir semua terlaksana dengan baik
3 Rata-rata berapa lama (1) diskusi /tanya jawab berlangsung rata- rata
diskusi/tanya jawab berlangsung (2) (15”- 30”) ( masih jarang dan kurang intensif)
pada setiap tatap muka ? (3) ( >30”- 1 jam) (banyak diskusi dan cukup intensif)
(4) ( >1 jam) ( banyak diskusi dan sangat intensif)
F10
Bahan ajar yang dimaksud adalah dapat berupa buku atau modul yang digunakan
untuk kegiatan belajar mata kuliah yang disusun oleh dosen atau tim dosen pengampu
matakuliah tersebut sesuai dengan bidang ilmunya, bahan ajar yang dimaksud dapat yang
sudah diterbitkan secara resmi atau ber-ISBN atau yang belum memiliki ISBN. Bahan
ajar disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Format sesuai dengan format UNESCO, dengan ukuran lebar 15,5 cm , tinggi 23 cm;
2. Disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS);
3. Ketebalan minimal 200 halaman, sesuai kebutuhan belajar yang tercantum dalam
Rencana Pembelajaran Semester (RPS);
4. Memiliki International Series Book Number (ISBN) dari penerbit anggota IKAPI atau
asosiasi penerbit perguruan tinggi;
5. Dalam penyajian buku ajar gunakan prinsip-prinsip Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPACK);
6. Ditulis dengan gaya bahasa semi-formal yang melibatkan dan memotivasi pembaca
(mahasiswa);
7. Menyediakan ilustrasi, studi kasus, atau soal-soal latihan, serta soal-soal untuk umpan
balik bagi mahasiswa;
8. Diketik dengan spasi 1,15, dengan huruf serif, semisal times new roman/cambria
dengan ukuran 11pt atau 12 pt.;
9. Penyajian gambar atau grafik dapat dibaca dengan jelas, gambar disarankan
berukuran resolusi lebih besar dari 300 dpi.;
10. Struktur kalimat mengikuti kaidah Bahasa Indonesia sesuai Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI);
11. Penulisan atau penyajian daftar pustaka/rujukan, sitasi, tabel, gambar, grafik, dll.
menggunakan sebuah standar yang konsisten, misalnya menggunakan APA, IEEE,
Harvard, ISO, atau lainnya;
12. Menyertakan beberapa pendapat atau mengutip hasil penelitian sesuai dengan
bidangnya;
13. Mangakomodasi hal-hal/ide-ide baru;
14. Buku ajar menyantumkan hasil review, ulasan, ataudukungan (endorsement) dari
pakar atau rekan sejawat sesuai bidang ilmunya;
15. Bukan karya plagiarisme;
16. Mengandung konten yang terkait dengan isu-isu revolusi industri 4.0; dan
17. Tidak menyimpang dari falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
PENELITIAN F11
TINDAKAN KELAS
Laporan Untuk Proses belajar Pemberian Kuesioner 12 item Sebanyak 60 responden (dari
Program Studi
Penelitian memantau Kegiatan mengajar kuesioner dengan 1. - Penilaian
total 60 mahasiswa)
Tindakan Kelas Kedokteran Gigi efektivitas Belajar berjalan 12 item kepada
Modul 4.3 pada pelaksanaan dengan lebih tiap mahasiswa responden memberikan umpan balik
Fakultas Mengajar
Mahasiswa pembelajaran baik pada selepas modul terhadap
PSKG Undip Kedokteran modul 4.3
Modul 4.3 modul 4.3 berakhir.
terhadap Modul 4.3
Angkatan 2018 berikutnya Kemudian semua kejelasan rencana 1. Penilaian responden
Universitas
respon kuesioner belajar terhadap kejelasan rencana
Diponegoro dianalisis secara
kuantitatif untuk (Mencakup belajar (Mencakup
memasuki usia
mengetahui poin- pemberian pemberian pengarahan
kelima sejak poin apa yang
Melalui perlu diperbaiki pengarahan modul, ketersediaan buku
didirikan pada metode dan sudah modul, panduan modul, buku
tahun 2016. Pada kuesioner baik/perlu
diteruskan pada ketersediaan buku panduan praktikum, buku
pelaksanaannya,
pelaksanaan panduan modul, panduan KKD)
PSKG FK Undip modul 4.3
berikutnya buku panduan a. Sebanyak 5 responden (9%)
masih mengalami
praktikum, buku menjawab, cukup
banyak kendala
Peningkatan panduan KKD) jelas/diterangkan, ditulis di
dan kekurangan hasil belajar 2. Penilaian papan atau transparansi
baik dari sistem, mahasiswa
responden b. Sebanyak 55 responden
SDM, maupun
terhadap (91%) menjawab, sangat
sarana dan
pelaksanaan jelas/diterangkan, dicetak
prasarana. Demi
rencana dan dibagikan
perbaikan pada
pembelajaran 2. Penilaian responden
aspek tsb, perlu
3. Penilaian terhadap pelaksanaan
adanya proses
timbal balik dari responden rencana pembelajaran
mahasiswa, terhadap a. Sebanyak 4 responden (7%)
dosen, dan relevansi materi menjawab, kurang tertib,
stakeholder yang kuliah dengan banyak jadwal yang kosong/
terkait. Penelitian topik modul berubah
tindakan kelas ini 4. Penilaian b. Sebanyak 20 responden
merupakan salah responden (33%) menjawab, cukup,
satu upaya terhadap jadwal kuliah/praktikum
evaluasi yang kemampuan kadang berubah mendadak
melibatkan dosen dalam c. Sebanyak 36 responden
mahasiswa dan memberikan (60%) menjawab, baik,
dilakukan pada materi dan hal sudah sesuai rencana
setiap akhir yang terkait 3. Penilaian responden
pelaksanaan dengan referensi terhadap relevansi materi
modul. Evaluasi kuliah yang kuliah dengan topik modul
terhadap proses diajarkan Sebanyak 60 responden (100%)
pembelajaran 5. Penilaian menganggap relevan
mahasiswa responden 4. Penilaian responden
angkatan 2018 di terhadap durasi terhadap kemampuan dosen
tahun ajar 2019- sesi pemberian dalam memberikan materi
2020 dilakukan umpan balik, sesi dan hal yang terkait dengan
untuk memantau tanya jawab referensi kuliah yang
efektivitas 6. Penilaian diajarkan
pelaksanaannya. responden a. Sebanyak 20 responden
Evaluasi ini terhadap daya (33%) menjawab, cukup
menggunakan serap individu b. Sebanyak 40 responden
kuesioner evaluasi terhadap materi (67%) menjawab, sudah
pembelajaran dari kuliah baik
Universitas 7. Penilaian 5. Penilaian responden
Diponegoro responden terhadap durasi sesi
dengan modifikasi terhadap tugas pemberian umpan balik,
seperlunya. yang diberikan sesi tanya jawab
Laporan ini dosen a. S
merupakan berisi 8. Penilaian ebanyak 27 responden
hasil analisis responden (47%) menjawab sesi
evaluasi terhadap evaluasi berlangsung kurang dari 15
pembelajaran terhadap menit
yang dilaksanakan tugas/ujian b. Sebanyak 33 responden
dan disusun 9. Penilaian (53%) menjawab sesi
bersama oleh responden berlangsung antara 15-30
PSKG bersama terhadap menit
dengan Gugus keterbaruan
Pengendali Mutu materi yang 6. Penilaian responden
(GPM) PSKG, diberikan dosen terhadap daya serap
sebagai bagian 10. Penilaian individu terhadap materi
dari upaya responden kuliah
pernjaminan mutu terhadap a. Sebanyak 54 responden
pendidikan dan ketepatan waktu (93%) menjawab sekitar
pembelajaran. dosen dalam 60%-80%
Diharapkan mengajar b. Sebanyak 6 responden (7%)
laporan ini 11. Penilaian menjawab di atas 80%
membantu responden
menggambarkan terhadap metode 7. Penilaian responden
permasalahan- pembelajaran terhadap tugas yang
permasalahan dan 12. Penilaian diberikan dosen
antisipasi yang responden a. Sebanyak 48 responden
perlu terus terhadap proses (80%) menjawab tugas yang
dilaksanakan penilaian diberikan cukup menambah
secara kemampuan
berkelanjutan. b. Sebanyak 12 responden
(20%) menjawab tugas yang
diberikan sangat menambah
kemampuan
8. Penilaian responden
terhadap evaluasi terhadap
tugas/ujian
a. Sebanyak 9 responden
(15%) menjawab tugas dan
ujian diberikan umpan balik
secara mendetil per individu
b. Sebanyak 21 responden
(35%) menjawab tugas dan
ujian diberikan umpan balik
secara umum
c. Sebanyak 30 responden
(50%) menjawab tugas dan
ujian tidak diberikan umpan
balik
9. Penilaian responden
terhadap keterbaruan materi
yang diberikan dosen
a. Sebanyak 27 responden
(45%) menjawab banyak
b. Sebanyak 33 responden
(55%) menjawab kurang
Nama Peneliti :
1. TUJUAN PRAKTIKUM :
Mahasiswa dapat mempraktekkan pembuatan gigi tiruan sebagian lepas
a. Obyek praktikum:
mencakup materi tentang gigi tiruan sebagian lepas
c. Metode/cara/prosedur praktikum :
Pertemuaan pertama :
a. Persiapan model mencetak model dari model gigi
- Lakukan pencetakan model rahang atas dan bawah pada model gigi.
- Prosedur pencetakan rahang dari mencetak dengan alginate, mengisi cetakan dengan
gypsum stone, melepas gypsum dari cetakan dapat dilihat pada petunjuk praktikum
ketrampilan laboratorium di modul 3.1
- Melukan tahap – tahap desain GTS dengan menggambar desain pada model yang
talah di dapatkan
- Garis median garis vertical imajiner yang membagi model kerja menjadi dua sisi yang
sama besar, caranya : pada RA dimulai dari frenulum labialis, melewati midpalatal
suturesampai ditengah-tengah fovea palatine. Untuk RB dimulai dari frenulumlaialis
dan melintas ke frenulumlingualis kemudian di proyeksikan pada basis model
- Melakukan penandaan pada gigi yang akan di radir atau di simulasikan sebagai daerah
tak bergigi menggunakan pensil ( menyesuaikan dengan pembagian klas yang di
dapat)
- Melakukan peradiran pada gigi yang telah di tandai sesuai dengan desain
- Merepro model gigi yang telah diradir menggunakan aginat lalu di cor menggunakan
gips stone
- Setelah mendapatkan model RA & RB, oklusikan dan lakukan mounting ke
artikulator
Pertemuan kedua
a. Mounting artikulator
- Ambil malam merah, lunakkan dengan memanggang di atas api, aplikasikan ke model
sesuai batas desain basis plat
- Rapikan sesuai desain, potong kelebihannya dengan pisau Le crown
- Pilih anasir gigi tiruan, sesuaikan posisi dan ukurannya. Jika perlu lakukan grinding
dengan mesin sampai diperoleh ukuran yang harmoni
- Jika sudah sesuai, fiksasikan pada model dengan malam merah, agar tidak berubah
posisi
Pertemuan ketiga
Pembuatan klamer (cengkeraman)
- Tentukan jenis dan posisi klamer, posisi basis, pundak dan lengannya
- Gambarkan dengan pensil, pada model sebagai panduan
- Kerjakan pembuatan klamer sesuai desain.
- Teknik pembuatan klamer, bahan kawat dan tang, bisa dilihat pada panduan
ketrampilan preklinik sebelumnya, klamer yang di pakai berdiameter 0,7 mm
- Jika sudah disetujui, klamer difiksasi dengan malam merah pada model.
Pertemuan keempat
Penyusunan gigi
Suatu proses pemilihan dan penyusunan anasir gigi untuk ditempatkan di atas
galengan gigit sehingga menyerupai susunan normal gigi manusia Pemilihan anasir gigi
ini disesuaikan berdasarkan bentuk,ukuran, warna, bahan dan posisi. Untuk prosedur
pemilihan disesuaikan dengan kondisi pasien
Pertemuan kelima
Pemeriksaan oklusi
- Setelah gigi terpasang, periksa posisi dengan orientasi dataran oklusal, lengkung
harmoni rahang dan oklusi dengan gigi antagonisnya
- Perhatikan blancing oklusi, working oklusi
- Periksa juga posisi pundak klamer, sewaktu rahang beroklusi. Pundak harus bebas,
tidak mengganggu oklusi.
Pertemuan keenam
Melakukan finishing model malam
- Periksa posisi basis klamer harus berada di dalam malam basis plat
- Periksa posisi elemen gigi tiruan. Elemen gigi tertanam dalam basis plat pada posisi
servikal, baik permukaan labial/bukal maupun lingual/palatal
- Periksa ketebalan base plate dan malam, usahakan lebih tebal dari tebal base plate
normal kira-kira2-4 mm agar tidak menipis saat finising dan poleshing
- Lakukan penghalusan permukaan malam basis plat, agar nantinya mudah dipoles.
- Jangan lupa untuk conturing bentuk ngingiva dan margin gingiva
- Haluskan permukaan wax agar mempermudah pemolesan
Pertemuan ketujuh
Melakukan prosedur investing di kuvet, persiapan pengisian, penggantian akrilik
Pertemuan ke-8
Eliminasi malam merah/boiling out
- Setelah kuvet bagian atas dilepas, selanjutnya akan dilakukan prosedur eliminasi
malam.
- Eliminasi dilakukan dengan menuang air panas secara terus menerus di atas malam
merah dalam kuvet, sampai malam meleleh dan keluar seluruhnya dari kuvet,
sehingga tersisa anasir gigi di dalam kuvet bagian bawah.
- Eliminasi malam juga bisa dilakukan dengan merebus kuvet bagian bawah dalam air
panas, sampai seluruh malam leleh dan terbuang kurang lebih 10 mnt, tinggal elemen
gigi dan rongga yang terbentuk pada gypsum di kuvet.
Pertemuan ke-9
Pengolesan CMS
- CMS adalah material yang cair yang dioleskan di seluruh permukaan ruang dalam
kuvet, yang dibatasi oleh gypsum.
- Gunakan kuas untuk mengoleskan CMS
- Tujuan pengolesan CMS adalah sebagai separator tipis agar plat akrilik tidak terkotori
oleh gypsum selama perebusan.
- Permukaan elemen gigi tidak boleh terolesi CMS, jika terolesi elemen gigi tidak akan
melekat ke basis plat akrilik
Pertemuan ke-10
Pengisian rongga cetakan basis plat dengan akrilik resin heat curing
-
- Akrilik diaduk dalam gelas porcelain yang tidak tembus cahaya, kemudian bubuk
akrilik dituang perlahan sampai seluruh cairan terserap, diaduk hingga homogen dan
dibiarkan sampai mencapai dough stage (tidak lengket pada instrumen).
- Adonan akrilik diambil dengan spatula dan ditekankan diatas cellopahan.
- Diberi selapis plastic dan kuvet lawan dipasang kemudian press percobaan perlahan-
lahan. Buka kembali kuvet dan dipotong kelebihan akrilik.
- Lakukan press percobaan 2-3 kali.
- Lakukan press terakhir tanpa plastic dan kuvet dipindahkan ke press begel.
- Model siap dilakukan pemanasan rebus dalam air mendidih selama 3 jam
Pertemuan ke-11
Pembongkaran protesa
- Setelah direbus selama 3 jam, kuvet diangkat dari air, diamkan sampai suhu sesuai
dengan suhu ruangan
- Kuvet bagian atas dilepas sehingga plat protesa nampak masih tertanam di kuvet
bagian bawah
- Dengan tang besar atau pisau, lepaskan protesa keseluruhan dibongkar dari model
rahang dan gypsum yang menutupinya
- Bersihkan protesa dari sisa gypsum
- Selanjutnya bisa dilakukan polishing
Pertemuan ke-12
Finising dan polesing
Penyelesaian geligi tiruan terdiri dari penyempurnaan bentuk akhir geligi tiruan
dengan membuang sisa-sisa resin akrilik pada batas geligi tiruan, sisa-sisa resin akrilik
yang bukan bagian gtsl termasuk sisa gips dan tin foil yang melekat.
- Bersihkan sisa resin akrilik yang menonjol pada leher gigi menggunakan freezer
- Merekontour landasan gtsl dengan carbide bur kecil dengan handpice lurus.
- Penyelesaian akhir sebelum pemolesan pada bagian frenulum dan landasan gtsl.
- Amplas menggunakan amplas kasar lalu dilanjutkan dengan amplas halus
- Jangan pernah mengurangi daerah fitting surface
- Permukaan fasial dipoles dengan brush wheel (hitam) dan pumice basah.
• Geligi tiruan dipoles dengan brush wheel (putih) dan kryt
d. Deskripsi laporan praktikum: Laporan praktikum yang dibuat berupa tahapan pengerjaan
lembar, dengan format sebagai berikut:
Halaman Sampul
Tahapan pekerjaan
Lembar acc
2. KRITERIA PENILAIAN :
a. Mampu mengikuti proses dan prosedur praktikum sesuai dengan tahapan,
dibuktikan dengan lembar acc praktikum
b. Mampu menjelaskan teori pembuatan gigi tiruan lepas
c. Mampu melakukan pembuatan gigi tiruan lepas
KONTRAK MATA KULIAH
Semester 4
Kelompok Mata Kuliah Ilmu Kedokteran Gigi Klinik
3. ANALISIS PERKULIAHAN
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep
teoritis dan keterampilan pada masalah kesehatan gigi dan mulut pada lansia dari aspek
patologis, pemeriksaan, diagnosis, tatalaksana dan implikasi di bidang kedokteran gigi
Menguasai konsep teoritis dan keterampilan pada masalah kesehatan gigi dan mulut pada lansia dari aspek patologis,
pemeriksaan, diagnosis, tatalaksana dan implikasi di bidang kedokteran gigi (tercantum dalam SN- Dikti pasal 9, ayat (2)
(Standar Nasional Pendidikan Tinggi, 2015)
Peta Analisis Pembelajaran Modul 4.3 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Lansia
6. Evaluasi Pembelajaran
Jenis Evaluasi : Kinerja dan Esai
Prosedur Evaluasi : Proses – postes
Instrument : Observasi, soal pilihan ganda, dan uraian
8. Jadwal Kuliah
Pertemuan
Topik Bahasan Sub pokok bahasan
ke/Tanggal
1 Epidemiologi penyakit gigi dan mulut Konsep epidemiologi, definisi
lansia lansia, proporsi lansia
2 Gigi tiruan lepasan Definisi, jenis, indikasi,
kontraindikasi GTSL
3 Indikasi jenis gigi tiruan lengkap Jenis gigi tiruan lengkap:
indikasi, kontraindikasi
4 Kualitas hidup lansia lansia Konsep kualitas hidup lansia,
menjaga kualitas hidup lansia
5 Oral health related quality of life Konsep health need assessment,
lansia konsep ohrqol, contoh alat ukur
ohrqol
6 Pengelolaan secara interprofesional, Problem neurologi pada usia lanjut,
masalah kesehatan gigi & mulut pada penanganan problem
pasien lansia dengan penyakit sistemik
7 Pemeriksaan lengkap untuk perawatan Pemeriksaan lengkap, perawatan
gigi tiruan lengkap preprostodontik
8 Karakteristik psikologis dan perubahan Masalah psikiatri pada usai lanjut,
fisiologis lansia alat ukur psikiatri lansia
9 Problem penyakit sistemik pada pasien Masalah jantung, otot,
lansia polifarmasi lansia
10 Analisis perubahan fisiologis oral pada Perubahan fisiologis oral pada usia
usia lanjut lanjut
11 Problem jaringan periodontal pada Masalah periodontal pada lansia,
lansia tata laksana
12 Penyakit mulut pada geriatri Jenis, ciri klinis, tata laksana
13 Gerodontologi Gerodontologi, konsep dan
praktik geriatric dentistry
14 Tahapan pembuatan gigi tiruan Perawatan gigi tiruan lengkap :
Pertemuan
Topik Bahasan Sub pokok bahasan
ke/Tanggal
lengkap pemeriksaan lengkap, perawatan
preprostodonti, pembuatan GTL
Ujian Akhir Modul
Dosen Mahasiswa