Anda di halaman 1dari 38

ANTIBIOTIK

A. PENISILINUM DERIVAT
Generasi pertama : Penisilin G, diberikan per oral, dan injeksi.
Generasi kedua : sedikit kurang kuat melawan dari pada generasi pertama.
Generasi ketiga : spektrum luas,untuk mengatasi infeksi yang resisten terhadap Penisilin G
dan V.
Spektrum luas baik untuk mengobati bakteria gram positif maupun gram negatif,tetapi
tidak secara luas melawan mikroorganisme. Lebih mahal dari pada penisilin biasa
1) - Nama Dagang : UNASYN ORAL
- Nama Generik : Sulbaktam 147 mg; ampisilin 220 mg.
- Indikasi :
Infeksi saluran nafas atas dan bawah, pielonefritis, infeksi kulit pada jaringan
lunak,gonokokus.
- KontraIndikasi : Hipersensitif terhadap penisilin.
- Efek samping Obat : Diare, mual, muntah, sakit pada punggung.
- Peringatan :
Perlu dipertimbangkan jika diberikan pada wanita menyusui dan bayi baru lahir.Sama
seperti ampisilin. Sulbaktam menghambat laktamase beta,sehingga memperluas spektrum.
- Dosis :
Dewasa 2x sehari 37-750 mg, anak<30 kg:25-50 mg/kg perhari dalam 2 Dosis. Dos
terbagi,gonore:Dosis tunggal 2,25 mg dapat diberikan bersamaan dengan probenesid 1
gram.
- Cara Pemberian : oral
- Kemasan : 3x10 tablet.

2) - Nama Dagang : AMOXIL


- Nama Generik : Amoksisilina trihidrat 250 mg.
- Indikasi :
Infeksi saluran nafas, saluran kemih, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak dan gonore.
Disebabkan oleh bakteri gram negatif dan gram positif, bronkitis, pneumonia, titis media.
- Dosis :
D : PO:250-500 mg setiap 8 jam
A : PO:20-40 mg/kg/hari,dalam Dosis terbagi 3.
Dewasa :500mg tiap 8 jam
Anak :50-100 mg/kg/hari
- Peringatan :
80% diabsorpsi per oral. Makanan tidak mencegah absorpsi. Berikatan dengan protein
sebanyak 20%. Masa kerja lebih panjang.
- Cara Pemberian Obat : oral, injeksi IM

3) - Nama Dagang : Ampi


- Nama Generik : Ampisilin trihidrat
- Indikasi :
Infeksi gram positif dan gram negatif pada saluran nafas,saluran cerna,saluran kemih.
- Kontra Indikasi : Hipersensivitas
- Dosis :
Dewasa 4x sehari 250 mg atau 2x sehari 500 mg
Anak : 5-10 thn 125-250 mg, 2-5 thn:125 mg, anak,<2 thn :6,2- 6mg;diberikan 4x sehari,di
minum ½ -1 jam sebelum makan.
- Peringatan :
Hati-hati pada penderita hipersensitif terhadap sefalosporina atau
penisilina,kehamilan,menyusui,pemakaian jangka lama harus dilakukan pemeriksaan
fungsi hati,ginjal,darah.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Gangguan pencernaan,utikaria, eritema multiform,blak hair tongue.

4) - Nama Dagang : AMBRIPEN


- Nama Generik : Ampisilina trihidarat
- Indikasi :
Antibiotik sepektrum luas, infeksi saluran kemih, saluran pernafasan, saluran pencernaan
dan gonnorrhoea.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
- Dosis :
Dewasa 3-4x sehari 500mg ,sesudah makan, gonorrhoea sekaligus3 g sehari 1 kali.
Anak;3-4x sehari 125-250 mg sesudah makan.
- Peringatan :
Penggunaan Dosis besar atau lama dapat menimbulkan superinfeksi terutama pada saluran
pencernaan.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat : Mual, muntah , diare, hipersensitif

5) - Nama Dagang : BANNOXILIN


- Nama Generik : Amoksisilina trihidrat
- Indikasi :
Faringitis, laringitis, bronkitis, pneumonia, otitismedia, sinusitis, tonsilitis, mastoiditis,
pielonefritis, pielitis, sistitis gonore, uretritis non-gonokokus, demam tiroid, infeksi kulit
dan jaringan lunak.
- Kontra Indikasi : Hipersensivitas.
- Dosis :
3xsehari anak dibawah 20 kg:2,5ml; anak 20 kg atau lebih:5-10 ml; dewasa 10 ml.
- Cara Pemberian Obat : injeksi
- Efek Samping Obat : Mual, muntah, diare, ruam kulit.

B. SEFALOSPORINUM DERIVAT
Pada awal 1960 zat ini dimanfaatkan manfaatnya dalam klinis, mempunyai struktur laktam
betadan bekerja dengan menghambat enzim bakteri.
Generasi pertama;efektif melawan gram + dan -,seperti streptokokus dan kebanyakan dari
stafilokokus.Efektif melawan kebanyakan dari bakteri gram negatif,seperti E. Coli dan
spesies dari Klebsiella,Proteus,Salmonela dan Shigella.
Generasi kedua : sama efektifnya dengan generasi pertama,spektrum luas dalam melawan
gram negatif dan antibiotik ini memiliki spektrum yang lebih luas dalam melawan bakteri
gram negatif. Dan beberapa organisme aerobik.
Generasi ketiga;Sama efektif nya dengan generasi pertama dan kedua,efektif melawan
gram negatif dan kurang efektif melawan gram positif.
1) - Nama Dagang : MADLEXIN
- Nama Generik : Sefaleksina
- Indikasi :
Infeksi staphylococcus aureus, epidemidis, streptococcus hemolyticus, streptococcus,
viridans, pneumeokoki, neissiriagonorhea. E.Coli, klebsiella, pneumonia, Proteus mirabilis,
H.Influenzae.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas.
- Dosis :
Dewasa dan anak diatas 30 kg;250 mg tiap 6 jam, kasus gawat 500 mg tiap 6 jam
- Peringatan : Dosis harus dikurangi untuk rusak ginjal.
- Cara Pemberian Obat : kapsul (oral)
- Efek Samping Obat :
Gangguan GI, reaksi alergi, eosinofilia, angiodema, anafilaksis, neutropenia, superinfeksi,
kolitis pseudomembran.

2) - Nama Dagang : FOXIM


- Nama Generik : Sefotaksim
- Indikasi :
Infeksi saluran nafas, telinga, kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi, genital, abdominal,
septis, endocarditis, meningitis.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, penderita ginjal parah.
- Dosis :
Dewasa dan anak-anak>12 th;1 g setiap 12jam, infeksi berat;2xsehari 2g, bayi dan anak;50-
100mg/kg bb/hari dalam 2-4 Dosis bagi;infeksi yang mengancam jiwa:200 mg/kg
bb/hari;bayi prematur; Dosis perhari tidak boleh lebih dari 50 mg/kg bb/hari.
- Cara Pemberian Obat : Injeksi
- Efek Samping Obat :
Trombositopenia, esinofilia, dan leukopenia; reaksi hipersennsitivitas, fungsi hati dan
ginjal, saluran cerna, efek lokal.

3) - Nama Dagang : AVELOX


- Nama Generik : Moksifloksasina HCL
- Indikasi :
Eksaserbasi akut bronkitis kronik,pneumonia di masyarakat, sinusitis bakterial akut.
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, kehamilan dan menyusui, anak dan remaja, pasien dengan riwayat
kelainan tendo akibat terapi kuinolo; penderita dengan perpanjangan IT Kongenital
lmaupun dapatan,gangguan elektrolit (khususnya hipokalemia), bradikardia, gagal jantung
dengan pengurangann fraksi ejeksi ventrikel kiri, riwayat aritmia, asimtomatik.
- Dosis : Diberi Dosis tunggal selama 5-10 hari.
- Peringatan : Penderita dengan kelainan SSP,defisiensiG6DP.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Intoksikasi saluran cerna, perpanjangan QT, gangguan pengecapan
4) - Nama Dagang : SEDROFEN
- Nama Generik : Sefadroksil monohidrat
- Indikasi :
Infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih, faringitis, tonsilitis, infeksi berat
karena gram negatif.
- Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap sefalosporin, porfiria.
- Dosis : Dewasa >40 kg 0.5-1 gr/hr terbagi dalam dua Dosis.ISK 1-2 gr
- Peringatan :
Penderita alergi penisilinnya, gangguan fungsi ginjal, hamil, menyusui.
- Efek Samping Obat :
Reaksi alergi, reaksi hipersensitivitas, mual, muntah, diare.
5) - Nama Dagang : GRAFACEF
- Nama Generik : Sefadroksil monohidrat
- Indikasi :
Infeksi sluran kemih, saluran pernafasan bagian atas, kulit dan jaringan lunak.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap derivat seflosporin
- Dosis :
Dewasa;infeksi saluran kemih dan saluran pernafasan;2xsehari 500-1000 mg; infeksi kulit
dan jaringan lunak 2xsehari 500mg ; anak 30 mg/kg bb/hari dalam Dosis terbagi tiap 12
jam.
- Cara Pemberian Obat : kapsul
- Efek Samping Obat :
Intoksifikasi kulit, saluran cerna dan fungsi syaraf.

C. TETRASIKLINUM
Spektrum luas yang pertama melawan gram positif dan negatif. Dan organisme lainnya.
Menghambat sintesis protein bakteri. Pemberian melalui IM menimbulkan nyeri, IV untuk
infeksi yang berat. Tidak boleh diminum bersama preparat magnesium dan alumunium.
Disarankan diminum dalam lambung kosong.

1) - Nama Dagang : Dumocycline,


- Nama Generik : Tetrasiklina-HCL
- Indikasi :
Rickettsiase,clhamydia trachomatis, Lymphogranuloma, venereum, Psittacosis,
Mycoplasma pneumonia, Hemophilus, ducreyei, pasteurella pestis, pasteurella tularensis,
bartomoniae staphylocous, treponemapalidum, treponema pertenuc, gonore sipilis tahap
tertentu yang tidak tahan terhadap penisilin..
- Kontra Indikasi : Hipersesnsitivitas
- Efek Samping Obat :
Mual, muntah, diare, enterokolitis stafilokokan disebabkan mikroorganisme yang resisten,
reaksi hipersensitif.
- Cara Pemberian Obat : Oral
- Dosis :
1-2 g dibagi dalam 2-4 Dosis,anak ; 25-50 mg/kg bb/hari di bagi dalam 2-4 Dosis.
- Peringatan :
Hati-hati pada gangguan fungsi hati ginjal; tidak dianjurkan pada wanita hamil, menyusui
dan anak kurang dari 8 th.

2) - Nama Dagang : Dumoxin,Dotur


- Nama Generik : Doksisiklina-HCL
- Indikasi :
Antibiotik, Infeksi, riketsia, kalmidia, leptospiral, literia, mioplasma, pasteurela, brusela,
demam, berulang dan kolera, sinusitis, titis media bernanah, pneumonia,
bronkopneumonia, bronkitis kronik parah, penderita alergi terhadap penisilin.
- Kontra Indikasi :
Hiperrsensitivitas, 3 bulan terakhir, bayi prematur dan muda, hati-hati pada anak bawah
8thn
- Dosis :
Dewasa; awal : 2xsehari 100 mg pada hari pertama,pemeliharaan: 1xsehari 100mg:anak
awal: 2x sehari 2mg/kg bb pada hari pertam; pemeliharaan :sekali sehari 2mg/kg
bbdiminum pada waktu makan.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat : Malaise, muntah diare, dermatitis.

3) - Nama Dagang : Oxybiotic, Oxydecacycline


- Nama Generik : Oksitetrasiklina
- Indikasi :
Infeksi saluran cerna,saluran nafas, telinga, hidung, tenggorokan, mata, alat urigenital, tifus
dan para tifus, pencegahan infeksi sesudah dan sebelum operasi
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
- Dosis :
2-3x/hari 100-250 mg, dapat diperbesar sesuai dengan petunjuk dokter.
- Cara Pemberian Obat : injeksi
- Efek Samping Obat : mual, stomatitis diare, dan fotofobi.

4) - Nama Dagang : Soltralin


- Nama Generik : Tetrasiklina
- Indikasi :
Terapi abses, jerawat, amubiasis, anthrax disentri basiler, bartonelosis, bronkitis, Infeksi
bronkopulmonari, brucellosis, chancroit, difteri, gonorhoea, granuloma inguinale
listeriosis, limpogranuloma venerum, infeksi bakteri campuran, osteomielitis, titis,
pertusis, faringitis, pneumonia, psitakosis, pielonefritis, dan infeksi lain disebabkan oleh
mikroorganisme lain yang peka.
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, ibu hamil, bayi dan anak<8 thn , insufisiensi ginjal parah.
- Dosis :
Dewasa;1-2 g /hari,anak 8-12 th;10-15mg/kg bb/hari,maksimum1 g, dalanm 2-4 Dosis
bagi.
- Cara Pemberian Obat: oral
- Efek Samping Obat : Superinfeksi, intoksifikasi saluran cerna dan gigi
- Peringatan :
Hati-hati pada ibu menyusui, kerusakan hati dan miastenia gravis.

5) - Nama Dagang : Super tetra


- Nama Generik : Tetrasiklina fosfat
- Indikasi :
infeksi saluran pernafasan, pneumonia, faringitis, laringitis, Infeksi THT, titis media
sinusitis, tonsililitis, dan mastoditas; saluran cerna; gastrocateritis, disentri amoeba dan
basiler, diare disebabkan oleh bakteri, demam tifoid, infeksi saluran kemih dan kelamin.
- Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap tetrasiklina
- Dosis : 3-4x sehari.
- Cara Pemberian Obat : oral

6) - Nama Dagang : Zenicyclin


- Nama Generik : Tetrasiklina-HCL
- Indikasi :
Infeksi pembedahan, bronkitis, faringitis, ppertusis, disentri amuba dan basiler,
enterokolitis, pielonefritis, uretritis, prostatitis, riketsiosis, bruselosis, psitako-sis, titis
media.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
- Dosis : 4xsehari 1-2 kapsul.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Vomiting, anoreksia, nausea, diare, glostis, enterokolitis, dermatitis, utikaria, reaksi
anafilaksis, super infeksi.

7) - Nama Dagang : Arsilin


- Nama Generik : meprofarm
- Indikasi :
Infeksi disebabkan mikroorganisme gram +,dan gram- yang sensitif terhadap tetrasiklin.
- Kontra Indikasi :
Hipersensitif gangguan ginjal berat, hamil, anak<12 th
- Dosis :
Dewasa; 1-2 kapsul, anak 20-40 mg/kg bb diberiakan 4x sehari
- Cara Pemberian : oral
- Efek Samping Obat :
GI distress superinfeksi, toksisitas hati dan ginjal. Jarang peninggian tekanan intrakranial,
eksasserbasiSLE, kelainan warna gigi dan dental hipoplasia pada anak pada pertumbuhan.
- Peringatan : laktasi gangguan liver, miastenia gravis.

8) - Nama Dagang :Cetacycline-P


- Nama Generik : Tetrasicline phospahate
- Indikasi : Infeksi gram +/-, protozoa, virus, riketsia
- Kontra Indikasi : Hipersensitif, hamil, anak<12 th
- Dosis :
Dewasa:1-2 kapsul 4x/hr, anak;25-50 mg/kg bb/hr di bagi 4 Dosis.
- Cara Pemberian Obat : Oral
- Efek Samping Obat :
Gangguan GI, fototoksisitas, nefrotoksik, jarang suspensi sumsum tulang, peningkatan TIK,
penonjolan fontanel pada bayi.
- Peringatan :
Disfungsi hati dan ginjal, miastenia gravis, laktasi, sifilis

D. ANTELMINTH
1) - Nama Dagang : Embracitrine
- Nama Generik : Piperazin sitrat
- Indikasi : Tergantung Dosis
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, gangguan fungsi hati, ginjal epilepsi
- Dosis :
Cacing gelang sehari sekali diminum sekaligus, dewasa dan anak lebih besar >12 th 15 ml.
Sirup 7-12 thn 10ml sirup, 4-6thn 7.5ml sirup, 1-3thn 5ml sirup, 2-3thn 3,5 ml sirup
- Cara Pemberian Obat : oral
- Peringatan :
Tidak dianjurkan dipakai terus-menerus pada anak karena bahaya neurotoksik, hati-hati
pada anak dengan tendensi kejang , gangguan fungsi hati dan ginjal, wanita hamil dan
menyusui.

2) - Nama Dagang : Helmitrrin


- Nama Generik : Pirantel
- Indikasi : cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang.
- Dosis :
anak 1-5 thn1 tablet, 5-9thn 2 tablet, 10-15thn 3 tablet, >15th 4 tablet diberikan dalam
Dosis tunggal.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat : abdominal pain, vomiting, diare

3) - Nama Dagang : Bizome


- Nama Generik : Levamisol-HCL
- Indikasi :
Memberantas cacing gelang pada anak dan dewasa
- Dosis :
Dewasa : 5 -6 tablet (120-150mg) sekali minum, anak : 1-2 tablet (3mg/kg bb) sekali
minum
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Umumnya ringan dan bersifat sementara misalnya mual, muntah, pusing, dan sakit kepala
dan akan hilang segera setelah pengobatan dihentikan.
- Peringatan :
Hati – hati pemakaian pada penderita penyakit hati dan ginjal

4) - Nama Dagang : Wormetrin


- Nama Generik : Pirantel Pamoat
- Indikasi :
Mengobati dan membasmi cacing gelang, cacing kremi dan cacing tambang
- Kontra Indikasi : Jangan digunakan pada wanita hamil
- Dosis : 10mg/kg bb sebagai Dosis tunggal
- Cara Pemberian Obat : oral

5) - Nama Dagang : Quantrel


- Nama Generik : Pirantel Pamoat
- Indikasi :
Trichuris trichiura, enterobius vermikularis, ascraris lumbricoides, ancylostoma
duodenale, necator americanus, trchostrongylus orientalis, dan colubriformis
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Saluran cerna : anoreksia, kram perut, mual, muntah, dan diare ; sakit kepala, pusing, rasa
mengantuk, susah tidur dan “rash” mungkin terjadi

6) - Nama Dagang : Combantrin


- Nama Generik : Pirantel Pamoat
- Indikasi :
Enterobius vermikularis, ascraris lumbricoides, ancylostoma duodenale, necator
americanus, trchostrongylus orientalis & colubriformis sebagai infeksi tunggal atau ganda
- Dosis : 10mg/kg bb sebagai Dosis tunggal
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping :
Tidak ada nafsu makan, kejang perut, mual muntah dan diare, sakit kepala, pusing, rasa
mengantuk
- Dosis :
Dosis tunggal : 10 mg/kg bb atau 250 mg/25 kg bb

E. FUNGISIDIUM

1) - Nama Dagang : Formyko


- Nama Generik : Ketokonazol
- Indikasi :
Kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsif, blastomikosis, histoplasmosis,
koksidioidomikosis, para koksisdioidomikosis; kromomikosis, kandidiasis mukokutan
kroinik tidak responsif terhadap nistatin dan obat lain.
- Kontra Indikasi :
Hipersensitifitas; penyakit hati akut dan meningitis kriptokokus.
- Dosis :
Dewasa:sekali sehari 1 tablet, infeksi berat atau bila respons klinis kurang memadai dalam
waktu yang diharapkan, Dosis dapat ditingkatkan sampai sekali 2 tablet; Anak 2tahun ke
atas;2mg/kg BB/hari.
- Cara Pemberian : ksaserbasi

2) - Nama Dagang : Intezol


- Nama Generik : Ketokonazol
- Indikasi :
Infeksi mikosis sistemik, Kandidiasis mokokutan kronis yang tidak responsif terhadap
nistatin dan obat lain.
- Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap ketokonazol, penyakit akut.
- Efek Samping Obat :
Urtikarya, pruritus, pusing, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, ginekomastia,
hepatotoksik.
- Peringatan :
Hati – hati pemakaian pada kehamilan, menyusui, anak kurang dari 2 tahun.

3) - Nama Dagang : Mycostop


- Nama Generik : Griseofulvina micrinized
- Indikasi : Infeksi jamur pada rambut , kuku dan kulit
- Kontra Indikasi : Kehamilan, gangguan fungsi hati, porfiria
- Dosis :
Dewasa : 2 kali sehari 1 tablet, anak : 10mg/kg BB/hari dalam Dosis terbagi
- Efek Samping Obat :
Gangguan pencernaa, sakit kepala, fotosensitivitas; angioderma, SLE, reaksi kulit
- Peringatan :
Dianjurkan melakukan pemeriksaan fungsi hati dan ginjal pada pemakaian jangka lama

4) - Nama Dagang : Omegzole


- Nama Generik : Ketokonazol 2oomg/tablet
- Indikasi :
Kandidiasis, blastomikosis, histoplasmosis, koksidiomikosis kandidiasis, mukus kutan
kronik tidak responsif terhadap nistatin dan obat lain
- Kontra Indikasi :
Hippersesitivitas, gangguan fungsi hati parah, wanita hamil dan menyusui
- Dosis :
Sekali sehari 1 tablet, dapat ditingkatkan menjadi 2 tablet, bila belum terlihat reaksi, Dosis
maksimum 1 gram sehari; anak>2 tahun: 3,3-6,6 mg/kg bb satu kali
sehari;dermatomikosis:selama 1-8 minggu;kandidiasis mukuskutan kronik memerlukan
masa pemeliharaan jangka lama untuk mencegah terjadinya sekambuhan pentakit.

5) - Nama Dagang : Profuungal


- Nama Generik : ketokonazol
- Indikasi :
Infeksi jamur sistemik,kandidiasis mukokutan kronik tidak responsif terhadap nistatin dan
obat yang lain
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas,
- Dosis :
dewasa:200 mg/hari;infeksi berat/ila respons kurang Dosis dapat ditingkatkan 400
mg/hari;anak>2th:3,3-6,6 mg/kg bb/hari sebagai Dosis tunggal
- Efek Samping Obat :
Mual dan atau muntah,nyeri abdominal dan pruritus; sakit kepala, pusing, konstipasi, diare

6) - Nama Dagang : Tokasid


- Nama Generik : ketokonazol
- Indikasi :
Pengobatan infeksi jamur sistemik, kandidiasis mukokutan kronik yang tidak responsive
terhadap nistatin dan obat lain
- Kontra Indikasi : Hipersensitifitas
- Dosis :
200 mg (1 tablet) sekali sehari; infeksi berat atau bila respon klinis kuran memadai dalam
waktu yang diharapkan dapat ditingkatkan sampai 400 mg ( 2 tablet ) sekali sehari; anak
>2tahun:Dosis dikurangi sampai 50 mg atau 100mg tergantung berat badan (5mg/kg
bb/hari)
- Cara Pemberian : oral

F. AMUBISIDUM
1) - Nama Dagang : Fladex
- Nama Generik : Metronidazol
- Indikasi : Lihat Dosis
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, kehamilan trimester pertama, diskresi darah
- Dosis :
Trikomoniasis : Dewasa laki – laki : 2xsehari 1 tablet, lama pengobatan 10 hari. Dewasa
wanita : 3xsehari 1 tablet, lama pengobatan 10 hari. Amubiasis : Dewasa : 3x sehari 2-3
tablet, lama pengobatan 5-10 hari;anak 35-50 mg/kg bb/hari dalm 3 hari sekali, lama
pengobatan 5-10 hari. Infeksi anaerob : Dewasa 3x sehari 2 tablet, lama pengobatan 5-
7hari; anak ¼ tablet /10kg, 3x sehari, lama pengobatan 5-7 hari
- Efek Samping Obat : Mual, anorexia, muntah, diare dan sakit kepala
- Cara Pemberian : oral

2) - Nama Dagang : Elyzol


- Nama Generik : Metronidazol
- Indikasi : Infeksi anaerob, trikomoniasis, amubiasis
- Kontra Indikasi : Kehamilan 3 bulan pertama
- Dosis :
Trikomoniasis : 2xsehari 1 tablet selam 6 hari. Penderita dan partnernya diobati sekaligus
secara simulan. Pengobatan dapat diulangi setelah 4-6 minggu. Ambusiasis : 3x sehari 2-3
tablet selama 5 hari
- Efek Samping Obat :
- Gangguan pencernaan makanan yang bersifat difus dan temporer, leucopenia ringan
- Cara Pemberian : oral

3) - Nama Dagang : Metrol


- Nama Generik : metronidazol
- Indikasi :
Trikomoniasis, genitor urinary tract, amubiasis, giardiasis, lambliasis
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, diskrasia darah, trimester pertama hamil dan menyusui
- Dosis :
dewasa: 2x sehari 2 tablet selama 3-5 hari. Anak : 50 mg/kg bb selam 3-5 hari
- Efek Samping Obat :
Gastrointestinal discomfort, anorexia, nausea, coated tongue, mulut kering dan rasa yang
tidak enak, perifeal neuropati
- Cara Pemberian : oral
- Peringatan :
Tidak diberikan pada penderita dengan diskrasia darah; atau adanya keaktifan system
saraf pusat, dihindari pemakaian selama mengandung atau menyusui, hati – hati pada
penderita dengan kerusakan hati parah, harap dilakukan pemeriksaan jumlah leukosit

4) - Nama Dagang : Trogiar


- Nama Generik : Metronidazol
- Indikasi :
Amubiasis, trikomoniasis dan infeksi bakteri anaerob, giardiasis, profilaksis pasca bedah
daerah perut, infeksi pelvic dan pengobatan endokarditis disebabkan oleh Bacteroides
fragilis
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, diskrasia darah, penyakit susunan saraf pusat, depresi sum sum tulang,
wanita trimester 1 kehamilan
- Dosis :
Trikomoniasis : Dosis tergantung individu, sehari 2 gram dalam Dosis tunggal sesudah
makan malam atau 2-3xsehari 250mg selama 7 hari; mencegah kambuh kembali pada
waktu yang bersamaan pasangan yang bersangkutan harus diobati pula. Amubiasis :
Dewasa 3x sehari 750mg selama 5-10 hari, anak 35-55 mg/kg bb/hari dalam 3 Dosis
selama 10 hari. Giardiasis : Dewasa 3x sehari 205-500 mg selama 5-7 hari atau 2 g sehari
dalam Dosis terbagi selama 3 hari, anak : 3x sehari 5mg/kg bb selama 5-7 hari
- Efek Samping Obat : Intoksikasi saluran cerna, gangguan fungsi saraf
- Cara Pemberian : Oral

5) - Nama Dagang : Metrozine


- Nama Generik : Metronidazol
- Indikasi :
Trikomoniasis, amubiasis usus dan hati, infeksi bakteri anaerob, ginekologik, endometritis,
tuba ovarian abscess, intra abdominal, abses intra abdominal dan hati
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas terhadap metronidazol dan derivatnya, kehamilan trimester partama
- Dosis :
Trikomoniasis : 2 g sebagai Dosis tunggal 2x1 gram atau 3xsehari 1 tablet selama 7 hari.
Amubiasis : Dewasa 3 x sehari 2-3 tablet selam 5-10 hari, anak 3x sehari 35-50mg/kg bb
selama 10 hari. Infeksi bakteri anaerobic : 7,5 mg/kg bb , tiap 6 jam sehari max 4 gram
diberikan selama 7-10 hari
- Efek Samping Obat : Mual dan atau muntah, dan diare
- Cara Pemberian : oral

Berikut beberapa contoh obat Antibiotik :


1. Amoxicillin

Actimoxi®, Amoxibiotic®, Amoxicilina®, Pamoxicillin®, Lamoxy®, Polymox®, Trimox® dan Zimox®.


- Indikasi:
Amoksisilin efektif terhadap penyakit:
Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk faringitis gonore),
bronkitis, langritis.
Infeksi sluran cerna: disentri basiler.
Infeksi saluran kemih: gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis.
Infeksi lain: septikemia, endokarditis.

- Kontra Indikasi:
Pasien dengan reaksi alergi terhadap penisilina.

- Komposisi:
Tiap sendok teh (5 ml) suspensi mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat
125 mg.
Tiap kapsul mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 250 mg.
Tiap kaptab mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 500 mg.

- Cara Kerja Obat:


Amoksisilina merupakan senyawa penisilina semi sintetik dengan aktivitas anti bakteri spektrum luas
yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan ampisilina, efektif terhadap sebagian bakteri gram-
positif dan beberapa gram-negatif yang patogen.
Bakteri patogen yang sensitif terhadap amoksisilina adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S.
pneumoniae, N. gonorrhoeae, H. influenzae, E. coli dan P. mirabilis.
Amoksisilina kurang efektif terhadap spesias Shigella dan bakteri penghasil beta-laktamase.

- Posologi:
Dosis amoksisilina disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi.
Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg: 20 - 40 mm/kg berat badan sehari, terbagi dalam 3 dosis.
Dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 20 kg: 250 - 500 mg sehari, sebelum makan.
Gonore yang tidak terkompilasi: amoksisilina 3 gram dengan probenesid 1 gram sebagai dosis tunggal.

- Efek Samping:
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urtikaria, ruam kulit, pruritus,
angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.

- Interkasi Obat:
Probenesid memperlambat ekskresi amoksisilina.

2. Cefixime Kapsul
- Indikasi:
Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang
rentan antara lain:
Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis.

Otitis media disebabkan oleh Haemophilus influenzae (strain ?-laktamase positif) dan Streptococcus
pyogenes.
Faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.

Bronkitis akut dan bronkitis kronik dengan eksaserbasi akut yang disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae dan Haemophilus influenzae (strain beta-laktamase positif dan negatif).

- Kontra Indikasi:
Penderita dengan riwayat shock atau hipersensitif akibat beberapa bahan dari sediaan ini.

- Komposisi:
Tiap kapsul CEFIXIME 50 mengandung:
Cefixime 50 mg

Tiap kapsul CEFIXIME 100 mengandung:


Cefixime 100 mg

- Farmakologi:
Aktivitas antibakteri

Cefixime bersifat bakterisid dan berspektrum luas terhadap mikroorganisme gram positif dan gram
negatif, seperti sefalosporin oral yang lain, cefixime mempunyai aktivitas yang poten terhadap
mikroorganisme gram positif seperti streptococcus sp., Streptococcus pneumoniae, dan gram negatif
seperti Branhamella catarrhalis, Escherichia coli, Proteus sp., Haemophilus influenzae.

Mekanisme kerjanya yaitu menghambat sintesis dinding sel. Cefixime memiliki afinitas tinggi terhadap
“penicillin-binding-protein” (PBP) 1 (1a, 1b, dan 1c) dan 3, dengan tempat aktivitas yang bervariasi
tergantung jenis organismenya.

Cefixime stabil terhadap ?-laktamase yang dihasilkan oleh beberapa organisme, dan mempunyai
aktivitas yang baik terhadap organisme penghasil ?-laktamase.

- Farmakokinetika:
Konsentrasi dalam serum.
Pemberian per oral dosis tunggal 50,100 atau 200 mg (potensi) cefixime pada orang dewasa sehat dalam
keadaan puasa, kadar puncak serum dicapai setelah 4 jam pemberian yaitu masing-masing 0,69; 1,13;
dan 1,95 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 2,3-2,5 jam. Pemberian per oral dosis tunggal 1,5; 3,0; atau
6,0 mg (potensi)/kg cefixime pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal normal, kadar puncak serum
dicapai setelah 3-4 jam pemberian yaitu masing-masing 1,14; 2,01; dan 3,97 ?g/ml. Waktu paruh serum
adalah 3,2-3,7 jam.
Distribusi (penetrasi ke dalam jaringan)
Penetrasi ke dalam sputum, tonsil, jaringan maxillary sinus mucosal, otorrhea, cairan empedu dan
jaringan kandung empedu adalah baik.

Metabolisme
Tidak ditemukan adanya metabolit yang aktif sebagai antibakteri di dalam serum atau urin.

Eliminasi
Cefixime terutama diekskresikan melalui ginjal. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian
oral 50,100 atau 200 mg (potensi) pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa kurang lebih 20-25%
dari dosis yang diberikan. Kadar puncak urin masing-masing 42,9; 62,2 dan 82,7 ?g/ml dicapai dalam 4-6
jam setelah pemberian. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 1,5; 3,0; atau 6,0
mg (potensi)/kgBB pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal yang normal kurang lebih 13-20%.

- Dosis:

Dewasa dan anak-anak dengan berat badan ?30 kg, dosis harian yang direkomendasikan adalah 50-100
mg (potensi) cefixime diberikan per oral dua kali sehari.

Dosis sebaiknya disesuaikan dengan usia penderita, berat badan dan keadaan penderita. Untuk infeksi
yang berat dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg (potensi) diberikan dua kali sehari.

Pada kasus overdosis:

Lavage lambung bisa dilakukan bila tidak ada antidot yang spesifik. Cefixime tidak dikeluarkan dalam
jumlah yang spesifik. Cefixime tidak dikeluarkan dalam jumlah yang signifikan dari sirkulasi dengan
hemodialisis atau dialisis peritoneal.

- Efek samping:
Shock
Perhatian yang cukup sebaiknya dilakukan karena gejala-gejala shock kadang-kadang bisa terjadi. Jika
beberapa tanda atau gejala seperti perasaan tidak enak, rasa tidak enak pada rongga mulut, stridor,
dizziness, defekasi yang tidak normal, tinnitus atau diaphoresis; maka pemakaian sediaan ini harus
dihentikan.

Hipersensitivitas
Jika tanda-tanda reaksi hipersensitivitas seperti rash, urtikaria, eritema, pruritus atau demam maka
pemakaian sediaan ini harus dihentikan dan sebaiknya dilakukan penanganan lain yang lebih tepat.

Hematologik
Granulositopenia atau eosinophilia jarang terjadi. Kadang-kadang thrombocytopenia dapat terjadi.
Pemakaian sediaan ini sebaiknya dihentikan bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini.

Dilaporkan bahwa terjadi anemia hemolitik pada penggunaan preparat cefixime lainnya.

Hepatik
Jarang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase.

Renal
Pemantauan fungsi ginjal secara periodik dianjurkan karena gangguan fungsi ginjal seperti insufisiensi
ginjal kadang-kadang dapat terjadi. Bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini, hentikan pemakaian
obat ini dan lakukan penanganan lain yang lebih tepat.

Saluran Cerna
Kadang-kadang terjadi kolitis seperti kolitis pseudomembranosa, yang ditunjukkan dengan adanya darah
di dalam tinja. Nyeri lambung atau diare terus menerus memerlukan penanganan yang tepat, jarang
terjadi muntah, diare, nyeri lambung, rasa tidak enak dalam lambung, heartburn atau anoreksia, nausea,
rasa penuh dalam lambung atau konstipasi.

Pernafasan
Kadang-kadang terjadi pneumonia interstitial atau sindroma PIE, yang ditunjukkan dengan adanya
gejala-gejala demam, batuk, dyspnea, foto rontgen thorax yang tidak normal dan eosinophilia, ini
sebaiknya hentikan pengobatan dengan obat ini dan lakukan penanganan lain yang tepat seperti
pemberian hormon adrenokortikal.

Perubahan flora bakterial


Jarang terjadi stomatitis atau kandidiasis.

Defisiensi vitamin
Jarang terjadi defisiensi vitamin K (seperti hipoprotrombinemia atau kecenderungan pendarahan) atau
defisiensi grup vitamin B (seperti glositis, stomatitis, anoreksia atau neuritis).

Lain-lain
Jarang terjadi sakit kepala atau dizziness.

Pada penelitian terhadap anak tikus yang diberi 1.000 mg/kgBB.hari secara oral, dilaporkan adanya
penurunan spermatogenesis.

Pengaruh terhadap tes laboratorium


Dapat terjadi hasil false positive pada penentuan kadar gula urin dengan menggunakan larutan
Benedict, larutan Fehling dan Clinitest. Tetapi dengan tes-tape tidak terjadi false positive.

Dapat terjadi positive direct Coombs test.

3.Cefadroxil 500 mg
- Indikasi:
Cefadroxil diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif
seperti:
- Infeksi saluran pernafasan : tonsillitis, faringitis, pneumonia, otitis media.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak.
- Infeksi saluran kemih dan kelamin.
- Infeksi lain: osteomielitis dan septisemia.

- Kontra Indikasi:
Penderita yang hipersensitif terhadap sefalosporin.

- Komposisi:
Cefadroxil 500, tiap kapsul mengandung cefadroxil monohydrate setara dengan cefadroxil 500 mg.

- Cara Kerja:
Cefadroxil adalah antibiotika semisintetik golongan sefalosforin untuk pemakaian oral.
Cefadroxil bersifat bakterisid dengan jalan menghambat sintesa dinding sel bakteri. Cefadroxil aktif
terhadap Streptococcus beta-hemolytic, Staphylococcus aureus (termasuk penghasil enzim penisilinase),
Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella catarrhalis.

- Dosis:
Dewasa:
Infeksi saluran kemih:
Infeksi saluran kemih bagian bawah, seperti sistitis : 1 – 2 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis
terbagi, infeksi saluran kemih lainnya 2 g sehari dalam dosis terbagi.

Infeksi kulit dan jaringan lunak: 1 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi.

Infeksi saluran pernafasan:


Infeksi ringan, dosis lazim 1 gram sehari dalam dua dosis terbagi.

Infeksi sedang sampai berat, 1 – 2 gram sehari dalam dua dosis terbagi. Untuk faringitis dan tonsilitis
yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolytic : 1 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis
terbagi, pengobatan diberikan minimal selama 10 hari.
Anak-anak:
Infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak : 25 – 50 mg/kg BB sehari dalam dua dosis terbagi.
Faringitis, tonsilitis, impetigo : 25 – 50 mg/kg BB dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi. Untuk
infeksi yang disebabkan Streptococcus beta-hemolytic, pengobatan diberikan minimal selama 10 hari.

- Efek Samping:
Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, diare, dan gejala kolitis pseudomembran.
Reaksi hipersensitif, seperti ruam kulit, gatal-gatal dan reaksi anafilaksis.
Efek samping lain seperti vaginitis, neutropenia dan peningkatan transaminase.

- Interaksi Obat:
Obat-obat yang bersifat nefrotoksik dapat meningkatkan toksisitas sefalosporin terhadap ginjal.
Probenesid menghambat sekresi sefalosporin sehingga memperpanjang dan meningkatkan konsentrasi
obat dalam tubuh.
Alkohol dapat mengakibatkan Disulfiram-like reactions, jika diberikan 48 – 72 jam setelah pemberian
sefalosporin.

- Cara Rekonstitusi Suspensi:


Tambahkan 45 ml air minum, kocok sampai suspensi homogen.
Setelah 7 hari suspensi yang sudah direkonstitusi tidak boleh digunakan lagi.

- Cara Penyimpanan:
Simpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu kamar (15 - 30ºC).

4. KALMICETINE Kloramfenikol Kapsul


- Indikasi:
Sebagai terapi pilihan utama untuk pengobatan tifus dan paratifus.
Untuk infeksi-infeksi berat yang disebabkan oleh:
- Salmonella sp.
- H. influenzae (terutama infeksi meningeal)
- Rickettsa
- Limphogranuloma
- Psittachosis
- Gram-negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis.

- Kontra Indikasi:
- Penderita yang hipersensitif terhadap kloramfenikol
- Penderita gangguan fungsi hati yang berat
- Penderita gangguan fungsi ginjal yang berat

- Komposisi:
Tiap kapsul mengandung:
Kloramfenikol................................................250 mg
Tiap 5 ml suspensi mengandung:
Kloramfenikol Palmitat yang setara dengan Kloramfenikol..............125 mg
Etanol..................................................................0.78% v/v

- Farmakologi:
Kloramfenikol merupakan antimikroba berspektrum luas yang efektif terhadap bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif. Mekanisme kerjanya adalah menghambat sintesa protein sel mikroba.

- Dosis dan Cara Pemberian:


- Dewasa, anak-anak dan bayi berumur di atas 2 minggu: 50 mg/kg BB sehari dibagi menjadi 3-4 dosis.
- Bayi berumur di bawah 2 minggu: 25 mg/kg BB sehari dibagi menjadi 4 dosis.

- Peringatan dan Perhatian:


- Tidak dianjurkan penggunaan untuk wanita hamil dan menyusui karena keamanannya belum dapat
dipastikan.
- Pada pemakaian jangka panjang perlu dilakukan pemeriksaan hematologisecara berkala.
- Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebabnya, kecuali bila ada kemungkinan infeksi
berat.
- Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya superinfeksi oleh bakteri dan jamur.
- Hati-hati bila dipergunakan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, bayi yang lahir
prematur dan bayi baru lahir (2 minggu pertama).
- Tidak untuk pencegahan infeksi, pengobatan influenza, batuk dan pilek.

- Efek Samping:
- Diskrasia darah terutama anemia aplastik yang dapat menjadi serius dan fatal.
- Gangguan gastrointestinal misalnya: mual, muntah, diare.
- Reaksi hipersensitif, misalnya: anafilaktik dan urtikaria.
- Sindroma Grey pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur.

- Interaksi Obat:
Kloramfenikol menghambat biotransformasi senyawa lain yang dimetabolisme oleh enzim mikrosoma
hati seperti dikumarol, fenitoin, tolbutamida dan turunan sulfonylurea lainnya.

5. Clindamycin Capsul
- Indikasi:
Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkanoleh bakteri anaerob, streptokokus,
pneumokokus dan stafilokokus, seperti :
Infeksi saluran pernafasan yang serius.
Infeksi tulang dan jaringan lunak yang serius.
Septikemia.
Abses intra-abdominal.
Infeksi pada panggul wanita dan saluran kelamin.

- Kontra Indikasi:
Hipersensitif terhadap klindamisin dan linkomisin.

- Komposisi :
Tiap kapsul mengandung 169,5 mg klindamisin hidroklorida setara dengan150 mg klindamissin.
Tiap kapsul mengandung 339 mg klindamisin hidroklorida setara dengan 300 mg klindamisin.

-Cara Kerja Obat :


Klindamisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada
tempat infeksi dan organisme penyebab infeksi.
klindamisin menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang
mengakibatkan terjhambatnya pembentukan ikatan peptida.
Klindamisin diabsorbsi dengan cepat oleh saluran pencernaan.

- Dosis
Dewasa : Infeksi serius 150-300 mg tiap 6 jam
Infeksi yang lebih berat 300-450 mg tiap 6 jam
Anak-anak : Infeksi serius 8-16 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4
Infeksi yang lebih berat 16-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4
Untuk menghindari kemungkinan timbulnya iritasi esofageal, maka obat harus ditelan dengan segelas air
penuh.
Pada infeksi streptokokus beta hemolitik,pengobatan harus dilanjutkan paling sedikit 10 hari.

Jenis-Jenis Antibiotik dan Manfaatnya


Advertisement

Antibiotik adalah salah satu jenis obat yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengobati
berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun mikroorganisme lainnya.

Namun yang perlu diingat adalah, antibiotik hanya mengobati jenis-jenis penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, namun tidak dapat digunakan ada penderita yang memiliki riwayat
penyakit yang disebabkan oleh virus maupun jamur.

Beberapa jenis penyakit yang mungkin tidak memerlukan / disembuhkan oleh antibiotik antara
lain :

 Pilek,
 penyakit kulit seperti panu, kudis, kurap,
 sakit tenggorokan,
 bronkhitis,
 sakit gondok, dan
 berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dan jamur.

Sejarah Obat Antibiotik

Antibiotik pertama kali ditemukan dari kultur jamur oleh seorang ilmuwan asal skotlandia pada
tahun 1929 bernama Alexander fleming. Antibiotik ini dinamakan penisilin.
Dizaman sekarang ini sudah terdapat lebih dari 100 jenis antibiotik yang sudah diciptakan oleh
manusia. Tujuannya adalah agar dapat membantu menyembuhkan berbagai macam jenis infeksi
mulai dari stadium rendah hingga stadium yang parah sekalipun.

Beberapa jenis antibiotik antara lain :

Penisilin (Penicillins)

Yaitu sejenis antibiotik yang digunakan untuk


mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi yang terjadi pada
telinga.

Jenis penisilin antara lain

 Penisilin G,
 penisilin V,
 ampisilin,
 tikarsilin,
 kloksasilin,
 oksasilin,
 amoksisilin,
 dan nafsilin.

Manfaat antibiotik ini digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi yang terjadi didaerah
gigi, telinga, kulit, mata, dan berbagai organ tubuh lainnya.

Adapun efek samping yang sering ditimbulkan oleh penicilin antara lain :

 Diare
 Urtikaria
 Nausea
 Superinfeksi dri Candidiasis
Selain itu bebrapa efek samping yang mungkin jarang ditemukan oleh pengguna antibiotik ini
adalah

 Demam
 Mual
 Muntah
 Dermatitis
 Angiodema
 Kolitis pseudomembarnosus.

Bagi seseorang yang alergi terhadap antibiotik ini bisa mengalami anafilaksis (kenaikan
kerentanan suatu organisme thd injeksi protein susulan).

Sefalosporin (Cephalosporins)

Yaitu antibiotika betalaktam yang efektif untuk


menghambat reaksi pada transpeptidase pada tahap ketiga dalam rangkaian reaksi proses
pembentukan didnding sel.

Sefalosporin digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi berat atau infeksi yang tidak
dapat disembuhkan oleh antimikroba yang lain seperti meningitis, gonorhea, dan beberapa jenis
infeksi lainnya.

Indikasi Sefalosporin antara lain :

1. Cefadroxil dan Cefalexin, digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri yang biasa terjadi pada kulit, tenggorokan, dan infeksi kandung kemih.
2. Cefazolin, digunakan untuk mengobati infeksi karena bakteri pada kandung kemih,
kandung empedu, organ pernafasan, saluran kencing, infeksi pada bekas operasi, serta
infeksi pada kulit.
3. Cephalotin, digunakan untuk mengobati infeksi karena bakteri pada kulit, jaringan lunak,
saluran pernafasan, genito urinaria, infeksi pasca operasi, otitis, septikemia.
4. Cefaktor dan cefixim, digunakan untuk menghilangkan bakteri pada jenis penyakit
pneunomia, serta berbagai jenis infeksi yang terjadi di telinga, paru-paru, tenggorokan,
saluran kemih, dan kulit.
5. Cefamandol, Ceftizoxim dan Ceftriaxon, digunakan untuk mengobati infeksi karena
bakteri pada paru-paru, kulit, tulang, sendi, perut, darah, dan saluran kencing.
6. Cefmetazol, merupakan jenis sefalosforin yang lebih aktif terhadap gram positif, proteus,
serritia, gram negatif, dan beberapa bakteri E coli.
7. Cefoperazon dan Ceftazidim, digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada
paru-paru, kulit, sendi, darah, rahim, dan saluran kemih.
8. Ceprozil, digunakan untuk pengobatan otitis, jaringan lunak, dan saluran pernafasan.
9. Cefuroxim, Untuk pengobatan bronkhitis, gonore, infeksi limfa, infeksi organ telinga,
tenggorokan, sinus, saluran kemih, dan kulit.
10. Cefotaxim, digunakan untuk pengobatan gonore, infeksi ginjal, infeksi saluran kemih,
infeksi saluran pernafasan, meningitis, infeksi pasca operasi, infeksi kulit, dan jaringan
lunak.
11. Cefotiam, jenis sefalosforin ini sangat aktif terhadap gram positif maupun negatif.
12. Cefpodoxim, untuk pengobatan berbagai macam infeksi seperti pneunomia, bronkhitis,
gonore, infeksi telinga, kulit, tenggorokan, dan saluran kemih.
13. Cefepim, digunakan untuk pengobatan infeksi kulit, saluran kemih, dan pneunomia.
14. Cefpirom, digunakan untuk pengobatan infeksi pada darah, paru, saluran nafas, saluran
kemih.

Berbeda dengan obat tramadol, adapun efek samping dari penggunaan sefalosforin antara lain :

 Ruam
 Diare
 Kram perut
 Demam

Aminoglikosida

Yaitu jenis antibiotik yang bekerja untuk


menghambat pertumbuhan protein bakteri yang menyerang. Adapun jenis penyakit yang bisa
ditangani oleh antibotik jenis ini antara lain tifus, dan pneumonia. Penggunaan antibiotik ini
sering dipadukan dengan penisilin atau sefalosforin.
Jenis antibiotik ini antara lain adalah streptomisin, gentamisin, kanamisin, amikasin, dibekasin
tobramisin, netilmisin, neomisin, paromomisin, framisetin.

Efek samping yang bisa ditemukan oleh penggunaan jenis antibiotik ini antara lain :

 Secara umum, penggunaan aminoglikosida dapat menyebabkan infeksi ringan, seperti


ruam, eosinofilia, demam, diskrasia darah, angioedema, dermatitis, stomatitis, dan syok.
 Penggunaan Aminoglikosida juga dapat menimbulkan reaksi iritasi dan tolcsik. Reaksi
ini ditandai dengan rasa nyeri pada bekas suntikan yang disertai dengan peningkatan suhu
badan. Reaksi lainnya terjadi pada saraf pusat berupa gangguan pendengaran dan
keseimbangan. Gangguan yang lainnya terjadi pada organ ginjal.

Makrolida

Yaitu jenis antibiotik yang bekerja untuk


mencegah biosintesis protein pada bakteri. Biasanya obat ini diberikan pada pasien yang sensitif
terhadap penisilin.

Aktivitas dari mikrolida disebabkan karena adanya cincin mikrolida dan cincin lakton besar yang
berikatan dengan satu atau lebih gula deoksi. Cincin lakton sendiri biasa tersusun dari 14, 15,
hingga 16 atom.

Antibiotika ini biasanya digunakan untuk pengobatan jenis infeksi yang disebabkan bakteri
seperti infeksi saluran pernafasan, infeksi lambung, dan lainnya.

Jenis antibiotika mikrolida antara lain :

sponsored links

1. Eritromisin, digunakan untuk pengobatan


o infeksi Mycloplasma pneumoniae,
o infeksi Klamidia,
o penyakit Legionnaire,
o Difter,
o Pertusis,
o Stafilokokus,
o infeksi Camylobacter,
o Infeksi Streptokokus,
o Sifilis,
o Tetanus,
o Gonore.
2. Spiramisin, digunakan untuk pengobatan terapi infeksi yang terjadi pada rongga mulut
dan saluran pernafasan.
3. Roksitromisin, digunakan untuk
o infeksi THT,
o bronkitis,
o pneumonia,
o uretritis,
o infeksi kulit seperti pioderma,
o impetigo,
o dermatitis dengan infeksi,
o ulkus pada kaki.
4. Klaritromisin, indikasi penggunaannya sama seperti eritromisin.
5. Azitromisin, digunakan untuk mengobati infekti yang disebabkan oleh bakteri seperti
bronkitis, pneumonia, penyakit seksual, infeksi telinga, paru-paru, kulit dan tenggorokan.

Adapun efek samping yang ditimbulkan adalah :

 Gangguan pada lambung


 Mual
 Diare

Sulfonamid

Yaitu kelompok zat antibakteri yang digunakan untuk


pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Sifat dari antibiotik ini adalah amfoter, artinya dapat membentuk garam baik dengan zat asam
maupun basa. Penggunaannya diantaranya adalah untuk mengobati penyakit ginjal, insufiensi
jantung, porfira akut, kerusakan parenkim hati, devisiensi bawaan dari glukosa, hipersensivitas,
perubahan komponen darah.

Jenis Sulfonamid

1. Cotrimoxazole
2. Abatrim
3. Bactoprim

Efek samping yang ditimbulkan antibiotik ini antara lain :

 Ruam
 Gagal ginjal
 Gangguan darah seperti depresi sumsum tulang dan agranulositosis
 Anemia hemolitis
 Reaksi alegi seperti urticaria
 Gangguan pencernakan seperti mual dan diare

Antibiotik ini sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil dan menyusui, serta pada bayi
dibawah usia 6 bulan.

Fluoroquinolones

Yaitu antibakteri yang digunakan untuk terapi


infeksi saluran pernapasan dan saluran kencing. Antibiotik ini bekerja secara langsung untuk
mematikan DNA pada bakteri.

Penggunaan antibiotik ini biasanya diberikan pada pasien secara oral.

Adapun jenisnya antara lain

1. Ciprofloxacin
2. Gemifloxacin
3. Levofloxacin
4. Moxifloxacin
5. Norfloxacin
6. Ofloxacin

Efek samping yang bisa ditimbulkan :

 Gangguan pencernakan seperti mual, muntah, diare


 Sakit kepala
 Ruam kulit
 Alergi
 Kejang
 Halusinasi
 Pecahnya tandon
 Angioedema
 Gangguan perkembangan tulang

Tetrasiklin

Yaitu sejenis antimikroba yang bersifat bakteriostatik dan


menghambat sintesis protein bakteri. Antibakteri ini pertama kali ditemukan oleh Lioyd Conover
pada tahun 1955.

Cara kerja antibiotik ini adalah menghalangi masuknya komplek tRNA asam amino pada tempat
asam amino, sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak.

Antibiotik ini digunakan untuk pengobatan infeksi yang terjadi pada teling bagian tengah,
saluran pernafasan, dan saluran kemih.

Adapun jenisnya antara lain

1. Tetrasikin, digunakan untuk pengobatan acne vulgaris dan rosacea, infeksi saluran
pernafasan, sinus, telinga bagian tengah, saluran kemih, usus dua belas jari, dan gonore.
Biasanya berbentuk tablet dan buffer.
2. Doksisiklin, digunakan untuk pencegahan infeksi antraks, malaria, serta infeksi kaki
gajah. tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul
3. Oksitetrasiklin, digunakan untuk pengobatan infeksi ricketsia klamidia, saluran
pernafasan, saluran pencernakan, kulit, jaringan lunak, dan infeksi sexual. Biasanya
tersedia dalam bentuk kapsul
4. Minosiklin, digunakan untuk pengobatan pneumonia, infeksi pada saluran pernafasan,
jerawat, infeksi kulit, meningitis, infeksi kelamin, dan saluran kemih. Tersedia dalam
bentuk kapsul.

Efek samping :

 Gangguan perut
 Sensitif terhadap cahaya
 Gangguan hati

Polipeptida

Yaitu penyatuan dua atau lebih asam amino ke


dalam satu rantai. Jenis antibiotiik ini hanya diperuntukkan untuk pemakaian luar saja, yaitu
pada permukaan kulit, karena polipeptida dianggap cukup beracun.

Jenisnya antara lain :

1. Bacitracin
2. Polimiksin B
3. Colistin

Efek samping :

 Saat antibiotik ini disuntikkan kedalam kulit, dapat mengakibatkan kerusakan ginjal dan
saraf.

Para dokter biasanya memberikan antibiotik berdasarkan pada jenis infeksi yang diderita pasien,
serta memperhitungkan tingkat sensivitas pasien pada antibiotik yang akan diberikan. Hal itu
tentu saja dimaksudkan untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi nantinya.

ANTIBIOTIK
1. Amoxicillin
 Amoxan
 Amoxil
 Amoxillin
 Dexymox forte
 Opimox
 Robamox
2. Ampicillin
 Sanpicillin
3. Co Amoxiclav (Amoxicillin + Asam klavulanat)
 Augmentin
 Clabat
 Claneksi
 Clavamox
 Lansiclav
4. Azithromycin
 Zistic
 Zythromax
5. Acyclovir
 Zovirax
6. Cefalexin
 Pralexin forte
 Tepaxin
7. Cefadroxil
 Cefat
 Kelfex
 Opicef
 Vocefa

8. Cefixime
 Cefspan
 Sporetik
 Starcef
9. Cephradine
 Velocef
10. Ciprofloxacin
 Baquinor
 Ciproxin
 Scanax
 Tequinol
 Wiaflox
11. Clindamycin
 Albiotin
 Dalacin
 Prolic
12. Cotrimoxazol (Sulfametoksazol + TMP)
 Bactrim
 Sanprima
 Septrim
 Wiatrin
13. Doxiciclin
 Interdoxin
 Siklidon
 Vibramycin
14. Erythromycin
 Erysanbe
15. Kloramfenikol
 Cholsancetin
 Kalmicetine
 Kloramex
16. Levofloxacin
 Cravit
 Levocin
 Tevox
17. Lincomycin
 Lincosin
 Biolinkom
18. Ofloxacin
 Akilen
 Tarivid
19. Spiramycin
 Osmycin
 Spirasin
 Spiradon
 Rovadin
 Rovamycin
20. Rifampisin
 Rifamtibi
 Rimactane
21. Roxithromycin
 Uplores
22. Tetrasiklin
 Supertetra
 Tetrin
23. Thiamphenikol
 Biothicol
 Thiamycin
 Urfamycin

Anda mungkin juga menyukai