Nim : 18.05.51.2092
Tugas 1
Manajemen Perubahan
Identifikasikanlah satu perubahan yang terjadi akhir akhir ini. Berdasarkan pada perubahan yang
dimaksud, jelaskan :
d. Berdasarkan besarnya perubahan apakah perubahan pada tingkat pertama atau pada tingkat
kedua.
Jawab :
Bukan yang terkuat yang mampu bertahan, melainkan yang paling adaptif dalam merespon
perubahan” (Charles Darwin). Perubahan adalah transformasi dari keadaan sekarang menuju
yang diharapkan di masa yang akan datang, suatu keadaan yang lebih baik. Dalam pengertian
tersebut jelas bahwa perubahan merupakan transformasi keadaan menuju kearah yang lebih
baik, walaupun perubahan tidak selamanya berdampak baik atau perubahan adalah
transformasi dari keadaan yang sekarang menuju keadaan yang diharapkan di masa yang akan
datang menjadi lebih baik. Memang perubahan belum tentu menghasilkan pembaruan, tetapi
tanpa perubahan tak akan pernah ada pembaruan (Rhenald Kasali). Menurut Kurt Lewin,
perubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap organisasi, individu, atau
kelompok dan perubahan besar memerlukan tahap pencarian karena “orang-orang yang
berpikiran lama” ingin mempertahankan kekuasaan, wewenang dan rasa nyamannya.
Kebutuhan akan perubahan lebih bersifat faktor internal organisasi sedangkan kekuatan untuk
perubahan dapat bersumber dari faktor internal dan eksternal (Wibowo,2012:82). Kemudian
dijelaskan bahwa tekanan lingkungan lebih merupakan faktor eksternal, sedangkan tekanan
organisasional lebih merupakan faktor internal. Sehingga yang akan dijelaskan disini yaitu
bagaimana implementasi dari tekanan organisasional yang dapat disebut sebagai tekanan
internal pendorong adanya perubahan.
Robbins (2001:540) mengungkapkan adanya 6 faktor yang merupakan kekuatan untuk
melakukan perubahan yaitu:
a. Sifat tenaga kerja
b. Teknologi
c. Kejutan ekonomi
d. Persaingan
e. Kecenderungan sosial
f. Politik dunia
Dinamika eksternal dan internal menuntut perubahan. Ada suatu adagium yang mengatakan,
tidak ada pertumbuhan dalam zona nyaman dan tidak ada kenyamanan dalam pertumbuhan
(there is no growth in comfort zone, and there is no comfort in growth).
Perubahan selalu datang bersama sahabat-sahabatnya, yaitu resistensi, penyangkalan, dan
kemarahan. Tak dapat dipungkiri, perubahan selalu menimbulkan kegaduhan dan kritik.
Manusia ingin berubah, tetapi tidak mau diubah. Ada yang bisa “melihat”, ada yang “tak mau”
melihatnya. Ada yang mengkritik untuk memperbaiki, tetapi banyak yang langsung menolak dan
menyatakan tak bernalar, pasti gagal, dan seterusnya (Rhenald Kasali).
Stephen P Robbins dan Timothy A Judge dalam bukunya yang berjudul Organizational Behavior
Global Edition Sixteenth Edition mengatakan bahwa penolakan perubahan dalam organisasi
bukan hanya terjadi pada tingkatan karyawan semata. Penolakan perubahan juga bisa terjadi
pada tingkatan organisasi, atau dengan kata lain, meskipun sudah mengetahui faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan sebuah organisasi untuk berubah, sebuah organisasi bisa jadi akan tetap
menolak perubahan.
Resistensi atau penolakan pada perubahan pada umumnya akan terjadi ketika ada sesuatu yang
mengancam “nilai seseorang”. Ancaman tersebut bisa jadi nyata atau sebenarnya hanya suatu
persepsi saja. Dengan kata lain, ancaman ini bisa saja muncul dari pemahaman yang memang
benar atas perubahan yang terjadi atau sebaliknya karena ketidakpahaman atas perubahan yang
terjadi.
Kritner dan Kinicki (2001) mengelompokkan perubahan ke dalam tiga tipologi, yaitu:
1) Adaptive change merupakan perubahan yang paling rendah tingkat kompleksitasnya dan
ketidakpastiannya.
2) Innovative change memperkenalkan praktik baru dalam organisasi. Perubahan ini berada di
tengah kontinum diukur dari kompleksitas, biaya dan ketidakpastiannya.
3) Radically innovative change merupakan jenis perubahan yang paling sulit dilaksanakan,
cenderung paling menakutkan bagi manajer untuk melaksanakan, karena memberikan dampak
kuat pada keamanan kerja karyawan.
Dengan kondisi diatas jika memakai tipologi perubahan Kritner dan Kinicki maka tipe yang
terbaik untuk kita adalah innovative change. Alasannya adalah tipe perubahan ini bersifat
moderat yang artinya berada ditengah antara adaptive & radical. Jika menggunakan tipe yang
pertama yaitu adaptive maka perubahan yang diharapkan akan memakan waktu yang lama
sementara tuntutan eksternal bersifat masif. Sedangkan jika menggunakan tipe yang radikal
maka resistensi akan sangat tinggi karena jumlah karyawan yang loyal dan telah nyaman dengan
eksistensinya selama lebih dari 10 tahun dengan jumlah yang besar tadi akan terusik yang
dikhawatirkan akan tidak produktif bagi operasional pada unit kerja.