JENIS-JENIS PERUBAHAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
JUMIATI 210101050301
FAJAR FIRDAUS 210101050087
RINI AMILIA 210101050155
A. PENDAHULUAN
dalam perubahan juga sangat relevan karena perubahan sering kali dihadapi dengan
kunci bagi para pemimpin dan manajer organisasi. Memahami berbagai jenis
mengatasi masalah potensial yang mungkin timbul selama proses perubahan. Oleh
karena itu, dalam karya ini dihapkan dapat memberikan wawasan berharga bagi
B. PEMBAHASAN
1. Jenis-Jenis Perubahan
Wibowo, mengatakan para pakar memberikan terminologi yang berbeda-
beda tentang jenis- jenis perubahan. Robbins, Greenberg dan Baron membedakan
jenis perubahan menjadi perubahan terencana dan tidak terencana. Goett, Pamela
1
membagi menjadi adaptive change, innovative change, dan radically innovative
change. Sementara itu, Hussey menggunakan istilah incremental dan fundalmental
change. Adapun Mayerson memperkenalkan dengan tempered change.
Di antara pendapat yang diatas menunjukkan bahwa disamping ditemukan
adanya kesamaan, didapat pula adanya perbedaan Dalam cara mengungkapkan.
Namun, semuanya mengandung pengertian bersifat saling melengkapi. Untuk
aplikasinya, dapat dipilih salah satu pendapat sesuai dengan kondisi lingkungan
yang dihadapi, namun tidak tertutup kemungkinan untuk. Mengkombinasikan
berbagai pendapat tersebut sesuai kebutuhan. Dari pendapat para pakar diatas maka
jenis-jenis perubahan dapat di bagi menjadi:
a. Perubahan Terencana dan Tidak Terencana
1
Cameron, E., & Green, M. (2015). Making Sense of Change Management: A Complete
Guide to the Models, Tools and Techniques of Organizational Change. Kogan Page.
2
Sementara itu, unplanned change atau perubahan tidak terencana
merupakan perubahan yang terjadi tanpa perencanaan atau persiapan sebelumnya.
Mereka bisa muncul karena situasi tak terduga atau tanpa ada persiapan khusus.
Dimana Faktor penyebabnya bisa berasal dari krisis ekonomi, bencana alam, atau
pergantian kepemimpinan yang tiba-tiba dapat menjadi pemicu perubahan tidak
terencana.2
b. Tipologi Perubahan
Coghlan, David mengelompokkan berbagai macam perubahan ke dalam
tiga macam tipologi, yaitu adaptive change, inovative change, dan radically
innovative change.
Adaptive change merupakan perubahan yang paling rendah tingkat
kompleksitasnya, biaya, dan ketidakpastiannya. Adaptive change menyangkut
pelaksanaan perubahan yang berulang di unit organisasi yang sama, atau menirukan
perubahan sama oleh unit kerja yang berbeda. Di sini diperkenalkan kembali
praktik kerja yang sudah terbiasa dilakukan.
Di dalam innovative change diperkenalkan praktik baru pada organisasi.
Inovative change berada di tengah kontinum dalam kompleksitas, biaya dan ketidak
pastiannya. Ketidak biasaan, dan ketidakpastian yang lebih besar membuat
ketakutan terhadap innovative change.
Radically innovative change merupakan jenis perubahan yang paling sulit
dilaksanakan dan cenderung paling menakutkan kepercayan manajerial dan
keamanan kerja pekerja. Resistensi terhadap perubahan cenderung meningkat
begitu perubahan bergerak dari adaptive ke innovative dan selanjutnya dari
innovative ke radically innovative change.3
c. Perubahan Inkremental dan Fundamental
Perubahan dapat bersifat inkremental atau fundamental . Menurut Hussey,
perubahan inkremental hampir terjadi dengan sendirinya, dan mencakup ratusan
situasi yang dihadapi manajer; termasuk di dalamnya perubahan metode dan proses
2
Cummings, T. G., & Worley, C. G. (2014). Organization Development and Change. Cengage
Learning.
3
Hammer, M., & Champy, J. (1993). Reengineering the Corporation: A Manifesto for
Business Revolution. HarperCollins.
3
kerja, tata letak, peluncuran produk baru, dan situasi lain di mana orang melihat
kelanjutan dari keadaan lama ke baru.
Dimana dpat dipahami bahwa Perubahan inkremental adalah perubahan
yang terjadi secara bertahap dan evolusioner dari situasi yang sudah ada.4 Adapun
dalam Perkembangannya yaitu melalui evolusi, setelah melalui waktu panjang
maka akan dapat terlihat perbedaan besar antara keadaan organisasi pada masa lalu
dan sekarang, walaupun perubahan tersebut tidak mudah untuk dilaksanakan.
Sebaliknya, perubahan fundamental sesuai dengan namanya, merupakan
perubahan yang strategis, dan transformasional. Perubahan fundamental
memberikan dampak yang patut diperhatikan pada organisasi atau bagian
organisasi yang sedang menjalankan perubahan. Jika berhasil, perbedaanya dapat
diperhatikan di dalam dan diluar organisasi, perubahan semacam ini biasanya besar,
dan secara dramatis mempengaruhi operasi masa depan organisasi dan sering kali
menyangkut pergolakan penting.
Untuk perubaan inkremental dan fundamental Memiliki dua faktor penting
yang harus dipertimbangkan, dan akan mempengaruhi pendekatan yang digunakan
untuk mengimplementasikan perubahan, yaitu urgency dan resistance. Yang mana
Semua perubahan fundamental merupakan hal yang penting, sedangkan pentingnya
perubahan inkremental tercermin pada tingkat urgensi dengan mana hal tersebut
harus dilakukan. Jika kepentingannya nol, urgensinya juga nol, maka kecil alasan
untuk melakukan perubahan.
d. Tempered Radical Change
Tempered Radical Change adalah jenis perubahan yang mengacu pada
upaya perubahan yang dilakukan oleh individu atau kelompok di dalam organisasi
yang masih terhubung dengan nilai dan norma-norma yang ada di dalamnya.
Mereka mencoba untuk memperbaiki atau mengubah hal-hal yang dianggap tidak
efektif atau tidak adil, tetapi tetap mempertahankan hubungan mereka dengan
organisasi. 5
Debra E. Meyerson, “Tempered Radicals: How People Use Difference to Inspire Change at
5
6
2. Karakteristik Perubahan
6
Yusup Suwandono dan Vivic Vijaya Laksmi, Manajemen Perubahan Menuju Organisasi
Berkinerja Tinggi (Yokyakarta: Deepublish Publisher, 2019).
8
contoh, saat terjadi perubahan struktur organisasi dari struktur datar di mana semua
karyawan didorong untuk memberikan umpan balik dan membantu membuat
keputusan menjadi struktur top-down di mana semua kekuasaan dan pengambilan
keputusan ada di tangan pemimpin. Pemimpin akan dapat membuat karyawan
terpukul karena anggota staf Anda menyadari bahwa mereka kehilangan kekuatan
untuk memiliki suara dalam menentukan bagaimana segala sesuatunya dilakukan.
Semangat kerja yang rendah menjadi penghalang bagi perubahan organisasi
karena staf akan cenderung menolak perubahan tersebut. Penolakan tersebut akan
menyulitkan pemimpin untuk memfasilitasi transisi yang lancar dan dapat
berdampak pada produktivitas dan efisiensi. Ketika karyawan tidak senang dengan
keputusan seorang pemimpin, mereka akan cenderung tidak menerapkan keputusan
tersebut dengan cara yang dapat membantu perusahaan mencapai kesuksesan.
c. Kurangnya Konsensus
9
Namun pada saat ini Teknologi telah menjadi penopang utama bagi banyak
organisasi untuk tumbuh dan berkembang, tetapi dengan adanya teknologi maka
hal ini juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangannya adalah
mengintegrasikan teknologi baru dengan platform yang sudah ada dengan cara yang
tidak menimbulkan masalah logistik yang besar. Tantangan lainnya adalah
membuat staf yang dipimpin mendapatkan informasi terbaru tentang cara
menggunakan teknologi baru. Karyawan adalah “pengguna akhir” dalam hal
penerapan sistem baru di tempat kerja.
Jika mereka tidak percaya bahwa teknologi baru akan membuat pekerjaan
mereka lebih mudah, mereka akan mempertanyakan mengapa pemimpin mereka
melakukan perubahan. Mengkomunikasikan cara-cara spesifik di mana teknologi
akan merampingkan proses kerja adalah cara yang efektif untuk mengatasi
hambatan ini.
e. Gagal Berkomunikasi
Karyawan ingin tahu apa yang sedang terjadi, apakah itu berita positif atau
negatif. Perasaan ketidak pastian saat manajemen(organisasi) tidak berkomunikasi
akan mengganggu pekerjaan dan membuat karyawan merasa seolah-olah mereka
bukan bagian dari keputusan. Maka dari itu seorang pemimpin alangkah baiknya
selalu berikan informasi terbaru kepada karyawan secara berkala mengenai rencana
dan kemajuan implementasi perubahan. Libatkan semua karyawan sebanyak
mungkin melalui rapat atau sesi curah pendapat untuk membantu selama fase
perencanaan.7
C. KESIMPULAN
Materi membahas beragam jenis perubahan organisasi, dari terencana
hingga tidak terencana, adaptif hingga inovatif. Perubahan inkremental bertahap,
sementara perubahan fundamental strategis dan transformasional. Tempered
Radical Change menekankan upaya individu atau kelompok dalam organisasi
7
Sampson Quain, “Barriers & Challenges to Change Implementation,” 2019,
https://smallbusiness-chron-com.translate.goog/barriers-challenges-change-implementation-
30842.html?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc&_x_tr_hist=true.
10
untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap tidak efektif, sambil tetap terkait dengan
nilai dan norma organisasi.
Namun, mengelola perubahan tidak selalu mulus. Tantangan meliputi
perencanaan yang tepat, semangat kerja karyawan yang rendah, kurangnya
konsensus, pengadopsian teknologi baru, dan kegagalan dalam berkomunikasi.
Penting bagi pemimpin untuk memahami karakteristik perubahan dan mengatasi
hambatan yang mungkin timbul. Dengan pemahaman mendalam tentang dinamika
perubahan organisasi, pemimpin dapat membimbing organisasi menuju kesuksesan
dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12