Anda di halaman 1dari 7

Pengantar Bisnis

BAB 9
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
9. Konsep Sistem Informasi Manajemen
Pada umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang tergambar adalah
suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh
suatu organisasi. Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi
terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut. Kini kalau
orang mendengar istilah sistem informasi manajemen, biasanya mereka juga membayangkan suatu
sistem komputer. Sesungguhnya, pengertian tentang sistem informasi manajemen di dalam
organisasi telah ada sebelum perangkat komputer diciptakan. Inti pengertian sistem informasi
manajemen konvensional tentu saja terkandung dalam pekerjaan-pekerjaan sistematis seperti
pencatatan agenda, kearsipan, komunikasi di antara manajer- manajer organisasi, penyajian
informasi untuk pengambilan keputusan. dan lain sebagainya. Akan tetapi, tersedianya teknologi
pengolahan data dengan komputer yang relatif murah sekarang dan di masa depan penggunaan
komputer untuk menunjang sistem informasi manajemen tidak dapat dihindari lagi.
9.1. Pengertian dan Karakteristik SIM
9.1.1. Pengertian SIM
Pada dasarnya orang dapat membahas sistem informasi manajemen tanpa komputer, tetapi
kemampuan komputer membuat SIM terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya
komputer dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi sejauh mana berbagai proses akan
dikomputerisasikan. Gagasan suatu sistem informasi atau keputusan berdasarkan komputer tidak
berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas
sebaiknya dikerjakan oleh manusia dan yang lain dilakukan oleh mesin.
Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul "Management Information System; Conceptual
Foundation, Strukcture and Development" mendefinisikan SIM sebagai berikut:
"SIM" adalah sistem manusia/mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk
mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan didalam suatu organisasi.

9.1.2. Karakteristik SIM


Berikut dijelaskan karakteristik SIM guna mendapatkan sinyal yang lebih dini tentang keberadaan
dan kondisi SIM di organisasi.
1. SIM membantu manajer secara terstruktur pada tingkat operasional dan tingkat kontrol saja.
Meskipun demikian, SIM dapat digunakan pula sebagai alat untuk perencanaan bagi staf yang
sudah senior.
2. SIM didesain untuk memberikan laporan operational sehari-hari sehingga dapat memberi
informasi untuk mengontrol operasi tersebul dengan lebih baik.
3. SIM sangat bergantung pada keberadaan data organisasi secara keseluruhan, serta bergantung
pada alur informasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
4. SIM biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah. Kemampuan untuk
menganalisis masalah terletak pada Decision Support Systems.
5. SIM biasanya berorentasi pada data-data yang sudah terjadi atau data-data yang sedang terjadi,
bukan data-data yang akan terjadi seperti forecasting.
6. SIM juga berorentasi pada data-data di dalam organisasi dibanding data-data dari luar
organisasi. Oleh karena itu, informasi yang dibutuhkan oleh SIM adalah informasi yang sudah
diketahui formatnya serta relatif stabil.
7. SIM biasanya tidak fleksibel karena bentuk laporan-laporan yang dihasilkan banyak sudah
dipersiapkan sebelumnya. Beberapa SIM memiliki kemampuan agar manajer dapat membuat
53

Pengantar Bisnis
laporannya sendiri, tetapi sebenarnya data-data yang dibutuhkan manajer tersebut sudah ada dan
sudah disiapkan lebih dulu.
8. Sebagaimana problematika yang telah di sebutkan di atas, SIM membutuhkan perencanaan
yang sangat matang dan panjang, sambi! memperhitungkan perkembangan organisasi di masa
mendatang. Sebuah literatur menyebutkan bahwa analisis dan desain SIM biasanya
membutuhkan waktu antara satu sampai dua tahun.
9.2. Perkembangan Konsep SIM
Pada pertengahan 1960-an, sebagian besar perusahaan besar akhirnya mengatasi kesulitan
penerapan komputer mereka. Hal itu merupakan tugas yang sangat sulit karena organisasiorganisasi tersebut telah mengumpulkan volume data yang sangat banyak selama bertahun-tahun
dan diperlukan banyak usaha untuk menempatkan data dalam bentuk yang dapat diterima oleh
komputer. Pengetahuan tentang komputer di perusahaan pada waktu itu terbatas pada sejumlah
kecil specialis informasi dan para spesicialis itu tidak memiliki pengalaman nyata dalam
mengarahkan melalui langkah-langkah dari siklus hidup sistem. Pencapaian berlangsung lambat
dengan menggunakan metode "trial and error".
Bangkitnya perusahaan-perusahaan besar pada akhir abad ke-18 menciptakan kebutuhan sebuah
sistem informasi yang lebih besar dan rumit dari pada sistem yang dirancang untuk perusahaan
yang agak kecil yang ada sebelum masa itu. Pada mulanya, upaya pengendalian manajerial berpusat
pada akuntansi biaya dan penganggaran sederhana. Akan tetapi, pergeseran menuju penganggaran
dan pengendalian biaya bisnis berkembang pesat dalam dasawarsa 1920-an dan 1930-an.
Perhitungan biaya sederhana dalam awal 1900-an sering lemah dalam membantu mengambil
keputusan manajemen. Dasawarsa 1930-an dan 1940-an meliputi karya teoritis sehubungan dengan
biaya bagi pengambilan keputusan dan penerapan model pengambilan keputusan. Kebanyakan
karya ini berasal dari bidang ekonomi mikro (ekonomi perusahaan atau ekonomi manajerial). Akan
tetapi, akuntansi manajerial perkembangan konsepsi ini dapat diterapkan ke dalam organisasi.
Hasilnya menimbulkan perubahan dalam bentuk analisis biaya dan metode pelaporan yang lebih
baik. Apabila organisasi berkembang, manajer mempekerjakan staf bawahannya untuk mengisi
bermacam- macam bagian atau departemen di dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan
timbulnya kebutuhan koordinasi dan komunikasi, bahan-bahan yang semula dipesan hanya oleh
pengusaha atau manajer, sekarang mungkin dilakukan oleh seorang bawahan. Salah seorang
manajer atau supervisor dapat membuat perjanjian dengan langganannya dan lalai atau lupa
memberitahukan hal tersebut kepada bagian lain atau pengusaha sendiri. Jelaslah kiranya bahwa
organisasi membutuhkan sistem informasi yang cermat dan tepat waktu. Sistem informasi
manajemen hendaknya terus-menerus diperiksa untuk menjamin sistem tersebut terorientasi kepada
pemakai. Hal ini berarti bahwa informasi yang memadai harus diberikan kepada semua tingkatan
manajemen, informasi yang berlebihan harus dihindari, dan pemakai tidak dipaksa untuk
memelihara sistem paralelnya sendiri guna memahami informasi yang diberikan kepadanya. Selama
penggunaan sistem baru, pegawai harus mengetahui bahwa beban yang besar diberikan kepada
manajer operasi yang harus memelihara sistem lama untuk memproses pekerjaan sehari-hari guna
membantu peralihan sistem yang lama ke sistem yang baru, serta untuk mengetahui bagaimana cara
menggunakan sistem yang baru tersebut.
SIM harus terus-menerus dipelihara dan dijaga untuk menjamin sistem tersebut dapat menyediakan
informasi yang penting bagi pemakainya atau user itu sendiri. Gagasan sebuah sistem informasi
untuk mendukung manajemen dan pengambilan keputusan telah ada sebelum dipakainya komputer,
yang memperluas kemampuan organisasi untuk menerapkan sistem semacam itu. Perluasan
kemampuan tersebut sedemikian menyolok sehingga SIM menjadi sesuatu yang baru. Banyak
gagasan yang merupakan bagian SIM, yang berkembang dan berevolusi dari bagian ilmu
pengetahuan lain. Ada empat bidang pokok konsep dan pengembangan sistem yang sangat penting
dalam melacak asal mula konsep SIM:
54

Pengantar Bisnis

Akuntansi manajerial
Ilmu pengetahuan manajemen
Teori manajemen
Pengolahan komputer

Konsep SIM dapat dipandang sebagai suatu perluasan secara mendasar dari akuntansi manajerial
dengan mengikutsertakan gagasan dan teknik ilmu manajemen serta teori perilaku tentang
manajemen dan pengambilan keputusan. Kemampuan komputer telah membantu perkembangan
konsep SIM karena perangkat keras dan perangkat lunak telah membuka dimensi baru yang
digunakan dalam konseptualisasi sistem informasi bagi sebuah organisasi. Sistem informasi
organisasi yang dimaksud untuk digunakan oleh eksekutif perusahaan baru berkembang. Sebagai
permulaan memang terlambat, hal ini disebabkan oleh kegiatan eksekutif yang tidak terstruktur
dengan baik sehingga para spesialis informasi lebih sukar memahami pemecahan keputusan di
tingkat eksekutif daripada di tingkat manajemen yang lebih bawah. Lambat laun penggunaan
komputer bergerak merambat naik dan sekarang mendapat perhatian dari para eksekutif. Sistem
informasi eksekutif sekarang merupakan salah satu area komputasi bisnis yang sedang marak
dibicarakan. Sistem informasi eksekutif (EIS) merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi
manajer pada tingkat perencanaan strategis.
9.3. Komponen fisik SIM
Kalau orang ingin melihat sistem informasi suatu organisasi, maka akan ditunjukkan komponen
fisiknya. Suatu pertanyaan mengenai apa saja yang dikerjakan komponen fisik bisa dijawab dengan
fungsi pengolahan atau bisa juga dengan keluaran sistem. Unsur ini adalah penting dalam
memahami suatu sistem pengolahan dan karenanya akan diselidiki sebelum kerangka atau
strukturnya diuraikan. Kalau pembelian suatu sistem informasi manajemen dilakukan seperti
lazimnya suatu mobil atau peralatan, maka komponen yang diserahkan untuk melengkapi suatu
sistem pengoperasiannya akan terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, personalia
pengoperasian, dan database. Berikut ini dijelaskan komponen fisik SIM, yaitu:
Tabel. 1 Komponen Fisik SIM
Komponen Sistem
Perangkat Keras

Perangkat Lunak

Database

Catatan
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer
(pusat pengolah, unit masukan/keluaran, unit penyimpanan file, dan
lain sebagainya), peralatan penyiapan data, dan terminal
masukan/keluaran.
Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama:
1. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan
sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian
sistem komputer.
2. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan
keputusan.
3. Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara
spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media
penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape,
dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan
lain di atas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.

55

Pengantar Bisnis
Prosedur

Personil

Prosedur merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan


dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3
(Tiga) jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu
1. Instruksi untuk pemakai
2. Instruksi untuk penyiapan masukan
3. Instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer
Operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry,
dan manajer sistem informasi/EDP.

Suatu sistem informasi dapat diuraikan menjadi komponen fisik. Akan tetapi, komponen fisik ini
tidak menjelaskan sistem seperti halnya suatu pembahasan mengenai konfigurasi perangkat lunak
tidak menjelaskan mengapa disusun sedemikian rupanya.
9.4. Sintesis Struktur SIM
Struktur SIM diuraikan dengan dua cara, yaitu atas dasar kegiatan manajemen dan fungsi
organisatoris. Kedua rancangan ditambah konsep struktural kini akan disintesiskan ke dalam suatu
struktur SIM. Pada hakekatnya hal ini merupakan suatu kerangka konseptual yang memungkinkan
pembahasan dan perencanaan sistem informasi. Ada pula suatu struktur fisik yang mendefinisikan
cara pelaksanaan SIM. Struktur konseptual suatu SIM merupakan suatu sintesis gagasan yang telah
disajikan. SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing
dibagi dalam empat seksi pengolahan informasi:
A. Pengolahan transaksi
B. Dukungan operasi sistem informasi
C. Dukungan pengendalian manajerial sistem informasi
D. Dukungan perencanaan strategis sistem informasi
Setiap subsistem fungsional mempunyai file data unik yang hanya dipakai oleh subsistem itu.
Sesungguhnya beberapa aplikasi di dalam subsistem mempunyai file data unik yang tidak
diperlukan oleh aplikasi lain. Ada pula file yang perlu dijangkau oleh lebih dari satu aplikasi dan
perlu tersedia untuk pencarian kembali. File diorganisasikan ke dalam suatu pangkalan data yang
memerlukan perangkat lunak khusus (sistem basis data). Suatu perluasan lebih lanjut dari struktur
adalah introduksi perangkat lunak umum. yakni subsistem berisi program aplikasi yang khusus
ditulis untuk subsistem itu. Akan tetapi, terdapat juga aplikasi umum yang melayani banyak fungsi.
Setiap subsistem bersambungan dengan aplikasi umum. Ada juga model analitik dan keputusan
(program regresi, program linier, model anggaran permodalan, dan model perencanaan) yang bisa
dipakai banyak aplikasi. Hal ini merupakan dasar model bagi sistem informasi. Subsistem ini
mempunyai program unik tiap kegiatan dan file yang unik. Subsistem ini menikmati pemakaian
aplikasi perangkat lunak, suatu bentuk model, sistem database, dan sistem manajemen database.
Sistem ini mengendalikan semua file di dalam database, tetapi bisa juga dipakai untuk
penyimpanan dan pencarian kembali dari file unik. Bila semua subsistem digabung, maka mereka
membentuk sistem informasi berbasis komputer bagi organisasi.
Kegiatan yang berbeda untuk fungsi tidak memerlukan dukungan pengolahan informasi yang
serupa, misalnya pengolahan transaksi lebih penting dipandang dari segi waktu pengolahan yang
dipakai dan file yang digunakan dibandingkan perencanaan strategis. Sistem pengolahan transaksi
memberi dasar bagi semua dukungan informasi. Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk
subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu sistem database, yakni beberapa aplikasi umum
dan model dasar analisis umum serta model keputusan. Sedangkan struktur fisik adalah serupa
kalau semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah. Akan tetapi, tidaklah selalu
demikian adanya. Ada penghematan yang cukup besar dari pengolahan terpadu dan pemakaian
modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai aplikasi yang paling
berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan penghubung sistem (interface)
56

Pengantar Bisnis
dan mengurangi duplikasi masukan (input). Suatu contoh yang baik adalah suatu sistem pesanan.
Pencatatan suatu pesanan mengawali suatu urutan pengolahan. Tiap langkah memakai data baru,
tetapi banyak data dari pengolahan sebelumnya. Struktur fisik juga dipengaruhi oleh pemakaian
modul umum untuk operasi pengolahan yang cukup besar. Misalnya, suatu rutin edit masukan dapat
dipakai untuk semua aplikasi. Kalau suatu aplikasi terdiri atas masukan, edit masukan, kontrol
kesalahan, pengolahan, dan keluaran, maka pemakaian modul umum untuk edit masukan dan
kontrol kesalahan berarti tiada aplikasi yang lengkap tanpa pemakaian modul ini.
9.5. SIM Berbasis Komputer
Sistem informasi manajemen yang berbasis komputer (computer-based management information
system) terdiri dari manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, dan
prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang
tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten.
Ada pula dikatakan bahwa SIM berbasis komputer adalah suatu SIM yang menempatkan perkakas
pengolah data komputer dalam kedudukan yang penting. Sekarang ini, kalau orang
menggambarkan SIM yang modem yang dimaksud adalah SIM yang terkomputerisasi sehingga
gagasan-gagasan tentang komputerisasi di dalam organisasi swasta maupun publik sesungguhnya
berkenaan dengan tujuan penyempurnaan sistem informasi itu sendiri. Ada beberapa alasan
mengapa komputer merupakan perkakas yang sangat penting di dalam SIM modern. Alasan yang
pertama berkenaan dengan kemampuan komputer mengolah data. Perangkat otomatis ini dalam
beberapa hal ternyata lebih unggul sebagai penyerap atau pencatat data jika dibandingkan dengan
daya ingat manusia, sekalipun pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manusia. Ciri-ciri
kemampuan komputer dan kemampuan otak manusia dapat diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 2. Ciri-Ciri Kemampuan Komputer dan Otak Manusia
Kemampuan Komputer
Kemampuan Manusia
Pengolahan cepat
Intuisi dan penilaian
Akurasi

Fleksibilitas dan adaptivitas

Kapasistas penyimpan (storage) yang besar

Responsif terhadap kejadian yang tidak


terduga
Pemikiran abstrak

Efektif untuk tugas yang berulang-ulang


(repetitif)
Otomatis

Perencanaan dan penetapan tujuan (goalsetting)


Mampu mengenali pola tindakan

Dapat berfungsi hampir secara terusmenerus


Teliti dalam mendeteksi situasi menyimpang Mampu menetapkan prosedur dan kontrol
Dapat diperbaiki dan ditingkatkan (upgrade)
Bekerja hanya kalau diperintah

Dapat mengemukakan argumentasi


Dapat membaca majalah "Newsweek"

Dari ciri-ciri kemampuan manusia dan kemampuan komputer tersebut, dapat dilihat bahwa apabila
keunggulan manusia dan komputer digabungkan akan kita peroleh kinerja yang sangat baik bagi
SIM. Sebagian pakar bahkan mengatakan bahwa persoalan pokok di dalam SIM modern adalah
bagaimana mengkombinasikan kemampuan manusia dan kemampuan komputer untuk
menghasilkan keputusan manajerial yang baik. Alasan yang kedua tentang pentingnya pemakaian
komputer dalam SIM adalah bahwa teknologi otomasi melalui komputerisasi sudah tersedia di
mana-mana dan dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Sangat disayangkan bila kemampuan
finansial suatu organisasi dan kemampuan aparatnya sudah memungkinkan untuk mengadakan
57

Pengantar Bisnis
SIM berbasis komputer tidak mau menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan yang
mengharuskan pengolahan data yang cepat dan efisien. Sudah tentu, komputerisasi tidak dapat
dilakukan serta-merta tanpa mempertimbangkan kemampuan staf, keuangan, dan kebutuhan
pengolah dala. Akan tetapi, bila kemampuan itu memang sudah ada, hendaknya organisasi segera
menyesuaikan diri.
Harus diingat bahwa meskipun komputer mampu melakukan hal-hal yang fantastis di dalam
mengolah informasi, penggunaan informasi itu tetap tergantung pada manusianya. Secanggih
apapun sistem komputer yang dipakai, bila manusia tidak dapat memanfaatkan informasi yang
dihasilkan atau kurang mampu memanfaatkan komputer itu secara optimal, maka sistem komputer
itu tidak akan banyak manfaatnya. Bagaimanapun juga komputer adalah alat. Keberhasilan
penggunaannya tergantung pada manusia. Ini perlu ditegaskan berulang kali karena berdasarkan
pengalaman banyak manajer yang memiliki ekspektasi (harapan) terlalu tinggi dari adanya
komputerisasi. Kegagalan yang dialami oleh suatu SIM banyak disebabkan oleh anggapan bahwa
komputerisasi akan dapat memecahkan setiap persoalan dalam organisasi atau karena too high
expectation tersebut. Banyak manajer yang mengharapkan peningkatan besar dalam produktivitas
dan pelaksanaan di dalam organisasi setelah sebuah sistem komputer baru terpasang. Harapan itu
terkadang terlalu besar dan tidak realistis.
Kembali kepada pembahasan pokok, pengadaan data dan informasi di dalam organisasi merupakan
suatu sistem. Secara garis besar SIM berbasis komputer mengandung unsur-unsur berikut:
1. Manusia. Setiap SIM yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur manusia supaya
sistem yang diciptakan bermanfaat. Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan penentu
keberhasilan suatu SIM dan manusialah yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan
oleh SIM. Unsur manusia dalam hal ini adalah para staf komputer profesional dan para pemakai
(computer users).
2. Perangkat keras (hardware). Istilah perangkat keras merujuk pada perkakas mesin. Karena itu,
perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang terkadang disebut sebagai central
processing unit (CPU) beserta semua perangkat pendukungnya. Perangkat pendukung yang
dimaksud adalah perkakas keluaran (output devices), perkakas penyimpanan (memory), dan
perkakas komunikasi.
3. Perangkat lunak (software). Istilah perangkat lunak merujuk pada program-program komputer
beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya. Yang disebut program komputer adalah
instruksi-instruksi yang dapat dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagian- bagian perangkat
keras SIM berbasis komputer untuk berfungsi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan
informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia.
4. DATA. Seperti telah diuraikan sebelumnya, data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi
informasi yang bermanfaat. Data inilah yang akan diklasifikasikan, dimodifikasi atau diolah oleh
program-program supaya dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, dan akurat.
5. PROSEDUR. Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi sistem komputer.
Misalnya, peraturan bahwa setiap permintaan belanja barang di suatu instansi harus tercatat di
dalam database komputer atau peraturan bahwa setiap akses operator komputer kepada pengolah
induk harus dilaporkan waktu dan otoritasnya.
Secara teknik, pelaksanaan SIM berbasis komputer meliputi bagian input, pengolahan,
penyimpanan (di dalam storage devices maupun didalam memory), dan output. Perkakas input
berfungsi menyediakan data mentah ke sistem komputer. Data itu kemudian diolah/diproses oleh
CPU sesuai instruksi yang diberikan oleh perangkat lunaknya. Setelah informasi dihasilkan dan
diberikan kepada perangkat output, saat komputer menjalankan fungsinya ia mengalirkan,
memakai, dan menyimpan data dalam ruang elektronik yang disebut memory. Ada dua jenis
memory komputer, yaitu memory yang diakses oleh komputer secara langsung pada saat ia
berfungsi (primary memory atau main memory) dan memory yang seluruhnya memuat sumber data
58

Pengantar Bisnis
yang terbaca mesin sebagai cadangan (secondary memory, eksternal memory atau auxeliary
memory). Sistem operasi komputer modern dapat membarui/meremajakan (mengupdate) data dari
sumber data dengan cara yang begitu kompleks. Akan tetapi, pada dasarnya ada dua macam cara
peremajaan data:
A. Sistem pengolahan dalam gugus/tumpukan (bacth processing)
Sistem ini merupakan sistem pengolahan atau pembaruan data yang lama, tetapi relatif murah.
Transaksi, kegiatan operasional, atau catatan penting dalam organisasi dikumpulkan dalam
gugus dan secara periodik diolah untuk digabung dengan file induknya. Sebagai contoh, banyak
bank yang mengumpulkan catatan tentang deposit nasabahnya selama 1 hari dan membuatnya
di dalam sebuah gugus data deposit di dalam file induk neraca. Sistem pengolahan yang sama
dapat pula dilakukan untuk menyusun faktur dan daftar gaji.
B. Sistem pengolah waktu-nyata (real-timeprocessing).
Dengan sistem pengolahan ini pembaruan data dilakukan langsung pada file maupun database.
Contoh sistem pembaruan data adalah sistem pemesanan karcis pesawat udara. Segera setelah
satu tempat duduk terjual, jumlah tempat duduk yang masih tersedia disesuaikan sehingga
semua agen yang terhubung dengan sistem itu akan tahu secara tepat berapa tempat duduk yang
masih tersisa di penerbangan tertentu.
Masing-masing sistem pengolahan di atas memiliki keunggulan dan kelemahan. Pengolahan bacth
yang dilakukan secara periodik jelas tidak sesuai untuk sistem pemesanan karcis karena pembuatan
keputusan operasionalnya memang menghendaki penyesuaian data secara cepat. Beberapa transaksi
perbankan juga tidak dapat dilakukan secara bacth, misalnya penarikan deposit atau pengambilan
tunai melalui ATM (Automated Teller Machine). Sedangkan transaksi real-time diperlukan bila
menyangkut transaksi bisnis yang perputarannya cepat. Akan tetapi, banyak sistem administrasi
yang masih tetap menggunakan sistem batch karena lebih mudah pelaksanaannya. Perubahan status
pegawai di dalam daftar gaji akan lebih tepat jika dilakukan secara batch. Pertimbangan biaya
merupakan faktor penting bahwa sistem batch masih banyak digunakan.

59

Anda mungkin juga menyukai