Anda di halaman 1dari 7

RESPONDEN/NARASUMBER

Untuk menganalisis data yang berkaitan dengan aspek lingkungan dapat


dilakukan pengumpulan data terhadap :

a. Masyarakat sekitar lokasi, untuk memperoleh data tentang aktivitas


ekonomi, kondisi lingkungan ekologi,budaya masyarakat setempat,
termasuk didalamanya adat istiadat, kebiasaan, pantangan-pantangan
yanag ada diwiyah tersebut.
b. Tokoh masyarakat, untuk mengetahui pandangan tokoh masyarakat
tentang kondisi sosial masyarakat setempat serta pergeseran sosial yanag
dapat ditimbulkan dari adat bisnis tersebut.
c. Para pelaku ekonomi (penguaha) yang memiliki kaitan dengan bisnis yabg
akan dijalankan, untuk mengetahui kondisi ekonomi masyarakat setempat
serta tanggapan tentang dampak bisnis bagi kelangsungan usaha bisnis
yang telah ada.
d. Para pelaku ekonomi (pengusaha) sejenis yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan tentang kondisi lingkungan yang cocok bagi ide bisnis yang
akan dijalankan serta dampak-dampak dari bisnis yanag akan dijalankan
bagi lingkungan.
e. Para calon pemasok, untuk mengetahui kemampuan pemasok dalam
memasok bahan keperusahaan erta mengetahui kekuatan dan kelemahan
pemasok.
f. Ahli sanitasi lingkungan, untuk megetahui kondisi lingkungan ekologi yang
ada disekitar lokasi ide bisnis serta dampak bisnis yang akan dijalankan
terhadap lingkungan ekologi serta usaha-usaha yang dapat dilakukan
untuk meminimalkan dampak negatif.
g. Ahli tekologi, untuk mengetahui kondisi teknologi serta kemungkinan
adanya pergeseran teknologi yang berkaitan dengan bisnis yang akan
dijalankan.
h. Ahli ekonomi, untuk mengetahui kondisi perrkonomian dan kondisi
lingkungan global serta pengaruh terhadap bisnis yang akan dijalankan.

METODE PENGUNMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang dapat digunakan untuk menggali data pada
aspek lingkungan adalah sebagai berikut :

a. Studi dokumentasi, yang dapat dilakukan dengan menelaah literatur yang


berkaitan dengan lingkungan operasional, lingkungan industri, dan
lingkungan jauh dari berbagai sumber, seperti Badan Pusat Statistik (BPS),
Bank Indonesia (BI), Kementrian dan dinas yang terkait, media cetak
maupun elektronik, sreta internet.
b. Survei, yaitu dilakukan dengan melakukan wawancara maupun
membagikan kuesioner berkaitan dengan lingkungan operasional,
lingkungan industri, dan lingkungan jauh dari berbagai sumber, seperti
asosiasi bisnis sejenis, calon pesaing, pelaku bisnis, calon pelanggan,
masyarakat,tokoh masyarakat, dan ahli sanitasi lingkungan.
c. Studi observasi, yaitu dilakukan dengan melakukan observasi yang
berkaitan dengan lingkungan operasional, lingkungan industri, dan
lingkungan jauh dengan mengamati kondisi masyarakat, kondisi
lingkungan ekologi, dan kondisi aktivitas perekonomian secara umum.

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


Beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk menggali data pada
aspek lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Pedoman studi dokumentasi
Pedoman studi dokumentasi terutama dilakukan untuk mengumpulkan
data skunder yang berkaitan dengan aspek lingkungan yang digunakan
sebagai acuan untuk menentukan dokumen-dokumen apasaja yang
diperlukan sebagi dasar utuk melakukan analisis aspek lingkungan.

NO DATA SUMBER HASIL STUDI


. DOKUMENTASI

1. Calon pesaing dan a. Asosiasi


persaingan antarperusahaan bisnis sejenis
b. Dinas
perindustrian
dan
perdagangan
c. Badan Pusat
Statistik
(BPS).

2. Calon pemasok dan kekutan a. Asosiasi


pemasok bisnis
pemasok
b. Dinas
perindustrian
dan
perdagangan
c. Badan Pusat
Statistik
(BPS).

3. Calon pelanggan dan a. Badan Pusat


kekuatan pembeli Statistik
(BPS)
b. Asosiasi
bisnis
pelanggan
(terutama
jika barang
industri).
4. Barang substitusi a. Asosiasi
bisnis (pada
produk
substitusi)
b. Dinas
perindustrian
dan
perdagangan
c. Badan pusat
statistik.

5. Calon kreditor a. Bnak


Indonesia
(BI).
b. Perbanas.

6. Calon pegawai a. Departemen


tenega kerja.
b. Badan pusat
statistik.

Tabel. Pedoman studi dokumentasi lingkungan operasional dan lingkungan


industri.

2. Pedoman wawanacara/kuesioner
Selain menggunakan studi dokumentasi, pengumpulan data pada aspek
lingkungan juga memerlukan metode wawancara atau dengan
menggunakan kuesioner. Namun, karena pengumpulan data pada aspek
lingkungan dapat berkembang luas maka sebaiknya metode yang dipilih
adalah wawancara agar informasi yang diperoleh menjadi lebih dalam.

3. Pedoman Observasi
Untuk membantu melakukan observasi tentang kondisi lingkungan
operasional dan lingkungan industri dapat digunakan pedoman
observasi sebagi berikut.

ANALISIS DATA
Alat analisis data yang digunakan untuk melakukan analisis pada
aspek lingkungan adalalah sebagai berikut :
a. Analisis Kualitatif
Dilakukan dengan memberikan uraian temuan dilapangan,baik
berdasarkan studi dokumentasi, observasi, maupun wawancara
tentang kondisi lingkungan dan dampak positif serta dampak
negatif, juga usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi dampak negatif yang akan muncul dari ide bisnis
tersebut.

b. Analisis Kuantitatif
Analisa Matriks Profil Persaingan (Competitive Profile
Matriks/CPM)
Digunakan untuk mengetahui posisi relatif perusahaan yang
dianalisis dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya. Analisis
ini dapat digunakan untuk menganalisis lingkungan operasional
pesaing, pemasok, maupun kreditor.

Contoh 1 :
Air minum dalam kemasan Qua-Qua yang akan dihadirkan saat
ini memiliki dua perusahaanpesaing utama. Matriks tersebut
menggunakan faktor sukses kritis yang terdiri dari promosi,
kualiatas produk, daya saing harga, kemudahan didapat, posisi
keuangan, dan brand image. Perusahaan yang akan dianalisis
diberi rating yang berbeda, tergantung pada kondisi relatif
perusahaan pesaing. Nilai 4 diberikan jika perusahaan
mempunyai kondisi yang paling kuat dibandingkan dengan
perusahaan lainnya, Nilai 3 diberikan kepada perusahaan yang
memiliki kondisi sedikit lebih kuat dibandingkan dengan
pesaingnya, Nilai 2 diberikan kepada perusahaan yang
kondisinya sedikit lebih lemah dibandingkan dengan pesaing,
Nilai 1 diberikan kepada perusahaan yang kondisinya sangat
lemah dibandingkan dengan pesaing.

Contoh 2:
Analisis pemasok dalam lingkungan operasional dapat dilakukan
dengan profil persaingan (comprtitive profile matriks/cpm)
anatar pemasok sehingga mempermudah dalam memilih
pemasok. Penentuan bobot dan rating sama seperti dalam
penetuan bobot dan rating profile persaingan anatar
perusahaan.

Contoh 3:
Analisis kreditor dalam lingkungan operasional juga dapat
dilakukan dengan profil persaingan (Competitive profile
matriks/CPM) antar kreditor sehingga akan mempermudah
dalam memilih kreditor. Penetuan bobot dan rating sama seperti
dalam penentuan bobot dan rating profil persaingan anatar
perusahaan.

b.ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, DAN ANCAMAN


(STRENGTH,WEAKNESSES,OPPORTUNITY, AND TREATHS/SWOT)

Analisis SWOT digunakan menggambarkan secara jelas bagaimana


peluang dan anacaman eksternal yang dihadapi perusahaan,
disesuaikan dengan kekutan dan kelemahan yang dimiliki.

Langkah-langkah analisis SWOT adalah sebagai berikut :


1. Buatlah 5 sampai dengan 10 peluang eksternal yang dihadapi
perusahaan dan masukkan pada sel opportunity
2. Buatlah 5 sampai 10 ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan dan masukkan pada sel Threats.
3. Buatlah 5 sampai dengan 10 kekuatan yang dimiliki perusahaan
dan masukan pada pada sel strengths.
4. Buatlah 5 sampai dengan 10 kelemahan yang dimiliki
perusahaan dan masukan pada sel weaknesses.
5. Buatlah kemungkinan strategis dari perusahaan yang akan
didirikan berdasarkan kombinasi empat set faktor strategis.

Strategi SO Strategi ST
Strategi ini dibuat berdasarkan Strategi ini dibuat berdasarkan
pemikiran peruahaan, yaitu dengan pemiikran perusahaan, yaitu dengan
menggunakan seluruh kekutan untuk menggunakan seluruh kekuatan untu
memanfaatkan peluang. menghindari ancaman.

Strategi WO Strategi WT
Startegi ini dibuat berdasarkan Strategi ini merupakan strategi
pemikiran perusahan, yaitu defensif yang dibuat berdasarkan
memaatkan peluang untukan pemikiran perusahaan, yaitu
mengatasi kelemahan. meminimalkan kelemahan dan
menghindari anacaman

C.ANALIS KESESUAIAN LINGKUNGAN BISNIS


Dilakukaan untuk menjawab pertanyaan Apakah Lingkungan
bisnis ssuai dengan kebudayaan masyarakat setempat atau
tidak? Jika lingkungan bisnis tidak sesuai dengan kondisi
linngkungan maka ide bisnis dinyatakan tidak layak untuk
dijalankan diwilayah tersebut.

D. ANALISIS PERBANDINGAN DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK


NEGATIF IDE BISNIS TERHADAP LINGKUNGAN.
Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan analisis
perbandingan dampak positif dan dampak negatif terhadap
semua subaspek lingkungan dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Menentukan dampak positif dari ide bisnis
Menentukan dampak positif dan negatif ide bisnis dapat
dilakukan dari pelaku usaha sejenis, tokoh masyarakat, para
ahli, dan melakukan observasi lapangan serta melakukan
studi dokumentasi tentang dampak jenis bisnis tersebut
terhadap lingkungan.

2. Menentukan bobot untuk setiap dampak positif dan


negatif dari ide bisnis

Dapat dilakukan secara subjektif berdasarkan pandangan


penyusun studi kelayakan bisnis atau berdasarkan pendapat
beberapa pihak yang dipandang memiliki pengetahuan. Nilai
bobot 0,0 sangat tidak penting sampai dengan 1,0 sangat
penting.

3. Menetukan skor penilaian untuk setiap dampak positif dan


negatif dari ide bisnis
Dapat dilakukan berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan beberapa pihak yang dipandang
memiliki pengetahuan tentang kondisi lingkungan budaya,
sosial, ekonomi maupun lingkungan ekologi. Dengan bobot
nilai 0,0 sangat rendah sampai dengan 10,0 sangat tinggi.

4. Kalikan bobot dengan skor (penilaian) untuk setiap


dampak positif maupun negatif dari ide bisniss.
Hasil dari langkah ini adalah skor pembobotan untuk
masing-masing dampak positif maupun dampak negatif
dari ide bisnis.

5. Jumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh skor


pembobotan setiap dampak positif maupun negatif dari
ide bisnis.
Nilai jumlah skor pembobotan ini menggambarkan
besarnya dampak positif dan dampak negatif dari ide
bisnis,

6. Bandingkan jumlah skor pembobotan dampak positif


maupun negatif dari ide bisnis.
Nilai perbandingan jumlah skor pembobotan dampak
positif maupun dampak negatif digunakan sebagi dasar
untuk menentukan apakah ide bisnis tersebut layak atau
tidak. Sebuah ide dinyatakan layak berdasarkan aspek
lingkungan jika skor pembobotan dampak positif lebih
besar dibandingkan dengan skor pembobotan dampak
negatif.

E. Analisis Biaya dan Manfaat Sosial (social cost and


benefit Analysis)
Analisis manfaat dan biaya merupakan alat analisis yang
digunakan untuk membuat keputusan publik dengan
membandingkan besarnya manfaatk dan biaya yang harus
dikeluarkan dengan mempertimbangkan kesejahteraan
masyarakat. Analisis ini biasanya terintegrasi dengan
analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Analisis
ini tidak hanya melihat biaya dan manfaat secara individu,
tetapi secara menyeluruh dengan mempertimbangkan
manfaat dan biaya sosial.

KESIMPULAN
Kesimpulan aspek lingkungan dilakukan dengan
menganalisis tingkat kesesuaian lingkungan dengan ide
binis serta menganalisis perbandingan dampak positif dan
dampak negatif bisnis bagi lingkungan. Sebuah ide bisnis
akan dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan jika
lingkungan ise bisnis minimal sesuai dengan kondisi
lingkungan dan memiliki dampak positif yang lebih besar
terhadap lingkungan dibandingkan dengan dampak
negatifnya. Untuk mempermudah dalam membuat
kesimpulan aspek lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai