Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dinda lestari

Nim : 1902110114
Matakul : perekonomian Indonesia

Business circle

Proses manajemen portofolio

Manajemen portofolio adalah suatu proses yang di lakukan oleh investor mengatur uangnya
yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang di buatnya. Manajemen portofolio yang
dipandang sebagai suatu proses sostematik yang dinamis. Karena manajemen portofolio
dipandang sebagai suatu proses, maka dapat diaplikasikan kepada setiap investor atau manajer
investasi.

Proses manajemen portofolio yang diusulkan oleh CFA dapat dibagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu perencanaan(planning), eksekusi (execution), dan umpan balik (feedback). Ketiga tahapan
ini dapatndi ringkas sebagai berikut ini.

1. Perencanaan (planning)
a. Melihat sasaran-saran, batasan-batasan dan prefensi-prefensi yang ditentukan oleh
investor.
b. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi pembentukan portofolio.
c. Mempertimbangkan kondisi-kondisi eksternal seperti ekonomik, sosial, politikal,dan
sektor atau industri.
d. Menetapkan ekspekrasi pasar modal.

2. Eksekusi (execution)

a. Mengimplementasikan strategi kedalam pelaksanaan taktis dalam bentuk alokasi aktiva


taktis dan optimalisasi portofolio dalam wujud kombinasi return dan resiko terbaik yang
memenuhi sasaran-sasaran investor.
b. Pemilihan sekuritas.
c. Mengimplementasikan dan mengeksekusi portofolio.

3. Umpan balik (feedback)

a. Memonitoring portofolio dan merespon terhadap perubahan -perubahan input-input


investor dan pasar.
b. Menyeimbangkan ( rebalancing) portofolio
c. Mengevaluasi kinerja portofolio untuk menyakinkan sasaran-sasaran masih terpenuhi.

PERENCANAAN PORTOFOLIO

tahapan awal dari proses manajemen portofolio adalah perencanaan (planning). Tahap
perencanaan ini memfokuskan pada penentuan input-input yang diperlukan untuk membentuk
portofolio.

Ada tiga input yang digunakan untuk membentuk portofolio, yaitu adalah 1) return ekspetasian
individual sekuritas, 2) varian return individual sekuritas, dan 3) kovarian return individual
sekuritas.

Sasaran-sasaran investasi investor

Proses manajemen portofolio dimulai dengan menentukan sasaran-sasaran investasi investor.


Sasaran-sasaran investasi lebih di fokuskan pada pencapaian kombinasi return dan resiko yang
baik dari sudut pandang investor. Kombinasi ini menunjukkan tukaran (trade off) antara return
yang dituntut ynag dapat di terima oleh investor dengan tingkat toleransi resiko yang harus
dihadapi( risk tolerance).

Berbicara mengenai tukaran (trade off) antara return tuntutan dan toleransi resiko, tukaran
(trade off) ini akan berbeda untuk investor individual dengan investor institusional. Prefensi
return dan resiko investasi individual lebih ditentukan oleh tujuan dan batasan-batasan dari
masing-masing pribadi investor,sedang untuk investor-investor institusi, kebijakan portofolio
mereka di tentukan dengan memperhitungkan tujuan yang hendak dicapai,toleransin resiko
umum dari investor investor yang diwakilinya,,batasan dan aturan yang berlaku umum, dan
bersifat lebih jangka panjang.

Preferensi resiko investor

Secara umum, tukaran (trade off) return yang dituntut dan resiko yang harus dihadapi oleh
investor adalah berhubungan positif,yaitu higher return-higher risk dan lower return-lower
risk(lebih tinggi return-lebih tinggi resiko dan lebihrendah return-lebih rendah resiko).

Berdasarkan siklus hidup investor,tukaran return-resiko umumnyaengalami perubahan sebagai


berikut.

1. Accumulated phase(fasa akumulasi)

Fase ini merupakan fasa awal karir investor individual. Pada awal-awal karirnya,investor
individual umumnya masih sedikit memiliki kekayaan,namun masih mempunyai jangka
waktunya yang panjang untuk mengumpulkannya.

2. Consolidation phase( fasa konsolidasi)

Fasa ini merupakan fasa pertengahan sampai akhir karir dari investor individual. Pada fasa ini,
ketika pendapatan yang diperoleh investor sudah melebihi pengeluaran-pengeluaran yang
harus di keluarkan untuk menanggung hidupnya , mereka mulai mengakumulasi (membuat dan
mengumpulkan) portofolio investasinya.

3. Spending phase (fasa belanja)


Fasa ini merupakan fasa akhir karir dan pensiun dari investor individual. Pada fasa ini biaya
hidup investor sudah dapat di tutup dari investasi portofolio-fortofolio yang telah di akumulasi
sebrlumnya bukannyandari pendapatan yang diterima yang sudah mulai menurun.

4. Gifting phase (fasa memberi)

Fasa ini merupakan fasa akhir dari umur hidup investor. Pada fasa ini, tukaran return resiko
investor berada di tingkat yang sama dengan tukaran return resiko di fasa belanja.

Batasan-batasan inveatasi investor

Dalam pembentukan portofolio investor pasti hadapkan pada beberapa batasan. Batasan-
batasan yang dapat terkadi adalah sebagai berikut ini.

a. Likuiditas= likuiditas berhubungan dengan kecepatan suatu aktiva yang dijual dengam
harga yang wajar. Aktiva yang tidak likuid akan dijual dengan nilai diskon jika harus
dijual dengan segera untuk menarik minat pembeli.
b. Ketersedian aktiva= ketersedian aktiva berlawanan dengan likuiditas. Jika likuiditas
adalah kemudahaan dan kecepatan menjual, maka ketersediaan aktiva lebih ke
kemudahaan dan kecepatan membeli suatu aktiva.
c. Horison investasi = horison investasi berhubungan dengan lama waktu investasi karwna
dana yang diinveatasikan belum di gunakan untuk keperluan lain oleh investor.
d. Peraturan-peraturan = investor institusional umumnya terikat dengan berbagai
peraturan dalam pembentukan portofolionya. Dana pensiun, misalnya dilarang
menginvestasikan seluruh dana nasabahnya pada saham, melainkan dibatasi oleh
proporsi tertentu.
e. Pajak= investor adalah subjek pajak, dan kebijakan investasi dapat diarahkan untuk
menciptakan return yang baik dengan pajak minimal. Reksadana diindonesia, masih
bebas pajak dan dapat menjadinpertimbangan untuk portofolio investasi.
f. Kebutuhan- kebutuhan unik = ivestor individual adlah individu yang unik yang dapat
mempunyai kebutuhan-kebutuhan unik yang berbeda satu investor dengam investor
yang lainnya.

kebijakan-kebihakan dan strategi-strategi investasi

Untuk investor institusi yang di atur oleh peraturan-peraturan, biasanya di wajibkan untuk
membuat pernyataan kebijakan investasi. Pertanyaan kebijak investasi merupakan pertanyaan
yang mendeskripsikan kebijak investasi yang diambil termasuk didalamnya informasi mengenai
sasaran-sasaran,batasan-batasan dan prefensi-prefensi dari dana yang diinvestasikan. Beriku ini
adalah contoh suatu pernyataan kebijakan inveatasi suatu raksadana.

Tujuan utama dari raksadana ini adalah untuk menyediakan return optimal dari investasi-
investasi jangka panjang melalui investasi-investasi utama di saham-saham yang
penjualanbproduknya di pasar lokal. Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi efek globalisasi
yang merupakan resiko yang todak mudah diantisipasi tetapi harus ditangani dengan baik.

Pertimbangan-pertimbangan faktor makro yang relavan

Dalam mengembangkan strategi dan kebijakan investasi adalah penting untuk


mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang terkait dengan investasi portofolio yang
hendak dibentuk. Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor ekspektasi makro yang dapat
mempengaruhi pasar modal. Faktor-faktor makro yang harus yang harus dikembangkan adalah
faktor-faktor ekonomik, sosial, politikal, dan sektor industri. Faktor ekonomik yang penting
dipertimbangkan adalah tingkat suku bunga pasar yang akan terjadi karena suku bunga
mempunyai hubungan terbaik signifikan dengan kinerja pasar modal.

Menentukan ekspektasi pasar modal


Hasil pertimbangan fakto-faktor makro yaitu faktor ekonomik,sosial,politikal dan sektor industri
dapat dilanjutkan untuk menentukan ekspektasi pasar modal. Pentuan ekspektasi pasar modal
adalah mengeksekusikan kondisi pasar modal .

Menentukan ekspetasian pasar kodal ini merupakan hal yang paling penting karena jika salah
akan berakibat fatal dikinerja portofolionya. Menentukan ekspektasi pasar modal ini juga akan
menetukan pilihan sekuritas yang akan dimasikan ke portofolio.

Eksekusi portofolio

Berdasarkwn kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi yang telahbdibuat dan ekspektasi pasar


modal tahap sselanjutnya adalah mengeksekusi portofolionya.Eksekusi Portofolio

Mengeksekusi portofolio berarti membuat portofolionya jika portofolio masih belum dibuat
dan merevisinya dikemudian hari berdasarkan umpan balik yang diterima. Beberapa tahapan
dalam mengeksekusi portofolio adalah sebagai berikut ini:

a. Alokasi aktiva (asset allocation)

b. Optimalisasi portofolio (portofolio optimization)

c. Pemilihan sekuritas (security selection)

d. Implementasi dan eksekusi

Umpan Balik Kinerja Portofolio

Proses ini yang membedakan antara manajemen portofolio dengan hanya sekedar membuat
portofolio. Portofolio yang sudah dibuat tidak dapat hanya dibiarkan saja, karena kinerjanya
dapat menurun setiap saat di masa depan. Kondisi pasar yang jelek misalnya akan dapat
menurunkan kinerja portofolio. Oleh karena itu kondisi pasar harus selalu dipantau untuk
menjaga kinerja portofolio akan tetap optimal. Jika kinerja portofolio menjadi tidak optimal
karena kondisi pasar yang berubah, maka portofolio ini perlu diseimbangkan kembali
(rebalancing).

Dalam memantau kondisi pasar, perlu memperhitungkan kondisi pasar yang terjadi, sehingga
keputusan investasi dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar. Kondisi pasar sekarang yang
perlu dipantau adalah kondisi makro ekonomi, inflasi, tingkat suku bunga, politik, social, dan
keamanan. Selain itu, perubahan keadaab dab prefernsi investor juga perlu dipantau.

Mengukur Kinerja Portofolio

Untuk mengetahui apakah sasaran investor masih tercapai, maka kinerja portofolio perlu
dihitung dan diukur setiap saat dan dibandingkan dengan benchmark sasaran investor. Kinerja
portofolio dapat dihitung berdasarkan return portofolionya saja. Karena tukaran (rade-off)
antara return dan resiko, pengukuran portofolio berdasarkan returnnya saja mungkin tidak
cukup, tetapi harus mempertimbangkan keduanya yaitu return dan resikonya. Pengukuran yang
melibatkan kedua faktor ini disebut dengan return sesuaian (risk-adjusted return).

Return Portofolio

Perhitungan return portofolio dapat dihitung dengan cara yang sama dengan yang dilakukan
untuk menghitung return aktiva tunggal. Kinerja portofolio yang hanya didasarkan pada
returnnya saja dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

NABt – NABt-1

Rp =

NABt-1
Notasi :

Rp = Return portofolio

NABt = Nilai Aktiva Bersih yang merupakan nilai portofolio periode sekarang (t)

NABt-1= Nilai Aktiva Bersih yang merupakan nilai

portofolio periode lalu (t-1)

Perhitungan return di atas hanya melibatkan satu periode saja, yaitu antara waktu
membeli portofolionya sampai waktu menjual portofolionya. Jika investasiportofolio
melibatkan beberapa periode, maka perhitungan return rata-rata dapat dilakukan dengan cara
rata-rata geometric dan rata-rata timbangan-rupiah (rupiah-weighted)

Rata-rata geometric (geometric mean) digunakan untuk menghitungan rata-rata yang


memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Return rata-rata
geometric disebut juga dengan istilah return timbangan-waktu (time-weigthed return) yang
dapat dihitungan dengan rumus:

RG =[(1+R1) (1+R2) … (1+Rn)]1/n – 1

Notasi :

RG = rata-rata geometric,

Ri = return untuk periode ke-I,

n = jumlah dari retun.


Contoh :

Seorang investor membeli reksadana 3 tahun yang lalu. Return tiga tahun yang lalu sebesar
40%, dua tahun yang lalu sebesar 25% dan setahun yang lalu sebesar -15%. Rata-rata return
setahunnya yang dihitung menggunakan rata-rata geometric adalah sebesar:

Anda mungkin juga menyukai