Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PORTOFOLIO

Dosen pengampu Siti Ma’sumah, S.E.,M.Si.

Disusun oleh :

Nurinawati Kurnianingsih (1717202037)

Nurul Pangesti (1717202038)

Nurul Sagita (1717202039)

KELAS 5 PS A

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai


kombinasi atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat diartikan sebagai
investasi surat berharga finansial seperti deposito, properti atau real aset, obligasi,
saham, dan bentuk penyertaan lainnya.1 Portofolio merupakan kumpulan dari
instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum
investasi.Sasaran dari suatu portofolio investasi tentunya sangat tergantung pada
individu masing-masing investor.2

Portofolio menggambarkan kepemilikan dari pada instrumen investasi


yang disusun dengan perencanaan yang matang untuk pencapaian hasil yang
optimal melalui penyebaran risiko.Portofolio mempunyai beberapa alternatif
variasi dengan pertimbangan investor harus melihat risiko dan tingkat keuntungan
yang bergerak positif didalam portofolio. Portofolio merupakan sekumpulan
investasi yang menyangkut identifikasi saham-saham yang mana akan dipilih dan
menentukan proporsi dana yang ditanamkan pada masing-masing saham tersebut.3

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa portofolio


merupakan kombinasi kepemilikan dari dua saham perusahaan yang berbeda agar
investor bisa meraih return optimal sekaligus dapat memperkecil risiko melalui
diversifikasi

1 Pariang Siagian, Model Manajemen Portofolio, Laporan Teknis Berkala Komputerisasi


Akuntansi, Vol. 11 No. 3, Sept. 2003, h.166
2 Suhartono,dkk. Portofolio investasi dan Bursa Efek, (Yogyakarta: Unit Penerbit Dan
Pencetak, 2009), h. 119

3 Selly Uli Siregar, Analisa Pembentukan Portofolio Pada Perusahaan Real Estate dan
Property DI BEI, Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No.5 tahun 2014,  h. 3.
PEMBAHASAN

A. Proses Manajemen Portofolio

Manajemen portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor untuk
mengatur uangnya yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang sudah
dibuatnya. Manajemen portofolio dianggap sebagai suatu proses sistematik yang
dinamis karena manajemen portofolio dipandang sebagai suatu proses maka dapat
diaplikasikan pada setiap investor atau manajemen investasi. Proses manajemen
portofolio yang diusulkan oleh Ceva dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Perencanaan atau planning

a. Melihat sasaran batasan contoh referensi yang ditentukan oleh investor

b. Sebutkan kebijakan dan strategi pembentukan portofolio

c. Mempertimbangkan kondisi eksternal seperti ekonomi sosial politik dan


sektor industry

d. Menetapkan ekspektasi pasar modal

2. Eksekusi

a. Mengimplementasikan strategi dalam pelaksanaan taktis dalam bentuk


alokasi aktiva taktis dan optimalisasi portofolio dalam wujud kombinasi
return dan risiko terbaik yang memenuhi sasaran investor

b. Pemilihan sekuritas

c. Menerapkan dan mengeksekusi portofolio4

3. Umpan balik atau feedback


4 Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, (BPFE: Yogyakarta), 2014, halaman 687-
689
a. Memonitoring portofolio dan merespon terhadap perubahan input
investor dan pasar

b. Menyeimbangkan portofolio

c. Mengevaluasi kinerja portofolio untuk meyakinkan sasaran investor


masih terpenuhi.

B. PERENCANAAN PORTOFOLIO

Dalam perencanaan portofolio pada 3 input yang digunakan untuk membentuk


portofolio yaitu

1. Return ekspektasian individual sekuritas atau input ini digunakan untuk


membentuk return ekspektasian portofolio

2. Varian return Individual sekuritas

3. Varian return Individual sekuritas

Varian dan kovarian return individual sekuritas digunakan untuk membentuk


varian return atau risiko portofolio. Faktor yang menentukan input input ini berasal
dari diri investor sendiri dan dari pasar modal. Hasil dari perencanaan ini adalah
berupa suatu kebijakan dan strategi portofolio serta ekspektasi pasar yang nantinya
dibutuhkan dalam pembentukan portofolionya.5

C. EKSEKUSI PORTOFOLIO

5Ibid hal. 689-690


Eksekusi portofolio berarti membuat portofolio nya jika portofolio masih
belum dibuat dan revisinya di kemudian hari berdasarkan umpan balik yang diterima.
Beberapa tahapan dalam eksekusi portofolio adalah sebagai berikut:

1. Alokasi aktiva

Alokasi aktiva terkait dengan keputusan untuk membagi jaringan yang ada
beberapa jenis investasi. Kolonial untuk investasi keuangan dana dialokasikan pada
tipe-tipe aktiva yakni saham obligasi dan instrumen pasar uang. Bentuk investasi riil
dapat juga diinvestasikan ke tanah, bangunan, logam mulia, dan lainnya. Alokasi
aktiva merupakan keputusan investasi yang penting. Dikelompokkan umumnya
strategi alokasi aktiva didasari pada preferensi dan karakteristik investor.6

Keputusan kebijakan alokasi aktiva dapat dikelompokkan sebagai keputusan


jangka panjang yang sesuai yang menunjukkan campuran ideal dari risiko dan
pengembalian. Strategi yang menawarkan potensial pengembalian yang besar di masa
depan umumnya merupakan strategi dengan risiko yang melekat sedangkan an-nasr
ategi yang menawarkan tingkat keamanan yang besar umumnya memberikan
pengembalian yang tidak besar. Penyeimbang dari kedua tujuan inilah yang disebut
dengan kebijakan alokasi aktiva. Kebijakan alokasi aktiva memerlukan banyak
pertimbangan. Untuk investor dengan periode investasi jangka pendek dan
memerlukan cadangan modal seperti institusi penyimpanan memiliki definisi risiko
yang sangat berbeda dengan investor jangka panjang seperti dana pensiun atau dana
hibah. Sedangkan strategi dengan risiko terendah bagi investor jangka pendek dapat
menjadi strategi risiko tinggi bagi investor jangka panjang.7

2. Optimisasi portofolio

6 Ibid hal. 701-702


7 Frank Fabozzi, Manajemen Investasi, (Salemba Empat: Jakarta), 2000 halaman 756
Optimasi portofolio terkait dengan pemilihan portofolio yang dapat
memberikan hasil portofolio yang baik.

3. Pemilihan sekuritas

4. Implementasi dan eksekusi

Hasil dari optimisasi portofolio akan didapatkan Kombinasi yang optimal dari
sekuritas yang membentuk portofolio. Kombinasi optimal ini menunjukkan macam-
macam sekuritas yang harus dibeli atau dijual beserta profesinya masing-masing.
Setelah diketahui macam sekuritas yang profesinya masing-masing, maka portofolio
ini perlu diimplementasikan dan dieksekusi, yaitu membeli atau menjual pendek
masing-masing sekuritas tersebut.

D. UMPAN BALIK KINERJA PORTOFOLIO

Proses umpan balik kinerja portofolio ini yang membedakan antara


manajemen portofolio dengan hanya sekedar membuat portofolio. Portofolio yang
sudah dibuat tidak dapat hanya diberikan saja, karena kinerjanya nya dapat menurun
setiap saat di masa depan. Kondisi pasar yang jelek misalnya akan dapat menurunkan
kinerja portofolio. Oleh karena itu kondisi pasar harus selalu dipantau untuk menjaga
kinerja portofolio agar tetap optimal.

Dalam memantau kondisi pasar perlu memperhitungkan kondisi pasar yang


terjadi, sehingga keputusan investasi dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar.
Kondisi pasar sekarang yang perlu dipantau adalah kondisi makro ekonomi, inflasi,
tingkat suku bunga, politik, sosial, dan keamanan Selain itu perubahan keadaan dan
preferensi investor juga perlu dilihat.

Portofolio perlu diseimbangkan agar menyesuaikan diri dengan kondisi


kondisi pasar dalam lingkungan investor yang berubah-ubah. Penyeimbangan
portofolio yaitu kegiatan untuk merubah alokasi jenis aset portofolio atau komposisi
sekuritas-sekuritas yang ada di portofolio Untuk tetap menjaga kinerja portofolio
tetap optimal. Portofolio akan diseimbangkan jika sasaran-sasaran portofolio sudah
tidak tercapai lagi dan biaya yang dikeluarkan untuk menyeimbangkan nya lebih kecil
dari peningkatan kinerja lainnya akibat penyimpangan ini.

E. MENGUKUR KINERJA PORTOFOLIO


1. Return Portofolio
Kinerja portofolio yang hanya didasarkan pada returnya saja dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut :

Notasi :
Rp = Return Portofolio
NABt =Nilai aktiva bersih merupakan nilai portofolio periode sekarang (t)
NABt-1 =Nilai aktiva bersih yang merupakan nilai portofolio periode lalu (t-1)

Perhitungan return diatas hanya melibatkan satu periode saja yaitu antara
waktu membeli portofolionya sampai waktu menjual portofolio. Jika investasi
portofolio melibatkan beberapa periode, maka perhitungan return rata-rata dapat
dilakukan dengan cara rata-rata geometrik dan rata-rata timbang rupiah (rupiah-
weighted)
Rata-rata geometrik digunakan untuk menghitung rata-rata yang
memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Disebut juga
dengan istilah return timbangan waktu yang dapat dihitung dengan rumus : 8
RG=[( 1+R1) (1+R2)…. (1+Rn)]1/n – 1

Notasi :
RG = Rata-rata Geometrik
8 Ibid hal. 703-706
Ri = Return untuk periode ke-i
N = jumlah dari return
Contoh Soal :
a. Seorang Investor membeli reksadana 3 tahun yang lalu. Return 3 tahun yang
lalu sebesar 40%, dua tahun lalu sebesar 25% dan setahun yang lalu sebesar
-15%. Rata-rata return setahunya dihitung menggunkan rata-rata geometrik
adalah sebesar :
RG = [(1+0,4) (1+0.25) (1-0,15)]1/3 – 1
=[1,4875]1/3-1
=1,1415-1
=0,1415
=14,15%

Jika aliran kas (kas masuk dan kas keluar) dipertimbangkan selama
periodeinvestasi portofolio , maka perhitungan rata-rata return yang lebih tepat
digunakan akan menggukan rata-rata timbangan rupiah. Tingkat return timbangan
rupiah sebenarnya adalah sama dengan internal rate of return (IRR) yang diperoleh
dari nilai sekarang semua aliran kas.

b. Pada tahun pertama seorang investor membeli sebuah reksadana A sebesar


Rp.100.000.000 . Pada tahun kedua dia menerima dividen dari reksadana A
sebesar Rp. 5.000.000 dan pada tahun kedua ini dia juga membeli reksadana B
seniaiRp.50.000.000. Pada tahun ketiga investor ini membeli lagi Reksadana
C sebesar Rp.100.000.000 . Padatahun keempat investor ini menjual ketiga
reksadana tersebut dengan harga Rp. 275.000.000. Aliran-aliran kas investasi
ini dapat digambarkan sebagai berikut : 9

Aliran Kas Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

9 Ibid hal. 706-707


Kas Keluar -Rp100 juta -Rp50juta -Rp100juta -
Kas Masuk - Rp5juta - Rp275Juta
Aliran Kas -Rp100 juta -Rp45juta -Rp100juta Rp275juta
Bersih

Tingkat return timbangan rupiah dapat dihitung sebagai berikut :

Dengan menggunakan cara trial and error atau dengan menggunakan excell dapat
diperoleh TRTR (tingkat return timbangan-rupiah ) sebesar 5,876%

2. Return Sesuaian Risiko


Return yang tinggi belum tentu merupakan hasil investasi yang baik. Return
yang rendah juga dapat merupakan hasil investasi yang baik jika return yang rendah
karena risiko yang rendah pula. Oleh karena itu return yang dihitung perlu
disesuaikan dengan risiko yang harus ditanggungnya.

a. Reward to Variability (Sharpe Mensure)


Kinerja portofolio yang dihitung dengan pengukuran ini dilakukan dengan
membagi return lebih dengan variabilitas return portofolio. Pengukuran kinerja
portofolio ini disebut dengan pengukuran Sharpe. Atau dapat disebut juga dengan
Reward to Variability (RVAR).10

Rumus Sharpe

10 Ibid hal. 708-709


Nilai RVAR menunjukan kinerja dari portofolio. Semakin besar nilai RVAR
semakin baik kinerja dari portofolionya.

b. Reward to Volality (Treynore Measure)


Kinerja portofolio yang dihitung dengan pengukur ini dilakukan dengan
membagi return lebih dengan volatilitas portofolio. Prngukur kinerja portofolio ini
disebut dengan reward to volatiliy (RVOL).
RUMUS:

Nilai RVOL menunjukan kinerja portofolio. Semakin besar nilai RVOL


semakin baik kinerja portofolionya. Treynor membagi return lebih portofolio dengan
beta portofolio. Treynor beragumentasi bahwa portofolio yang dibentuk harusnya
adalah portofolio optimal.

c. Perbandingan Pengukur Sharpe dan Pengukur Treynor


Pengukur Sharpe dan Treynor menggunakan pembagi yang berbeda. Pengukur
Sharpe menggunakan pembagi variabilitas yang diukur dengan deviasi standar return
portofolio , sedangkan pengukur treynor menggunakan pembagi volatilitas yang
diukur dengan pengukur risiko sistematik atau beta portofolio. Karena pembaginya
berbeda , hasil kedua pengukur ini dapat berbeda. Perbedaannya adalah sebagai
beikut:
1) Nilai yang lebih tepat mestinya adalah pengukur sharpe yang mengukur risiko
sebagai total risiko yang sebenarnya terjadi, sedangkan pengukur treynor
mengasumsikan portofolionya adalah optimal yang kenyataannya tidaklah
demikian.
2) Kedua pengukur tersebut dapat dibandingkan untuk mengetahui tingkat
optimalitas dari portofolio-portofolio yang akan dinilai kinerjanya. Jika
portofolio tersebut adalah portofolio optimal , maka kedua pengukur akan
memberikan urutan hasil kerja yang sama.11

PENUTUP
Kesimpulan

11 Ibid hal. 712- 716


Portofolio menggambarkan kepemilikan dari pada instrumen investasi
yang disusun dengan perencanaan yang matang untuk pencapaian hasil
yang optimal melalui penyebaran risiko.

Manajemen portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh


investor untuk mengatur uangnya yang diinvestasikan dalam bentuk
portofolio yang sudah dibuatnya.

Proses umpan balik kinerja portofolio ini yang membedakan antara


manajemen portofolio dengan hanya sekedar membuat portofolio.
Portofolio yang sudah dibuat tidak dapat hanya diberikan saja, karena
kinerjanya nya dapat menurun setiap saat di masa depan. Kondisi
pasar yang jelek misalnya akan dapat menurunkan kinerja portofolio.
Oleh karena itu kondisi pasar harus selalu dipantau untuk menjaga
kinerja portofolio agar tetap optimal

MENGUKUR KINERJA PORTOFOLIO


 Return Portofolio

 Return Sesuaian Risiko

Reward to Variability (Sharpe Mensure)


Kinerja portofolio yang dihitung dengan pengukuran ini dilakukan
dengan membagi return lebih dengan variabilitas return portofolio.
Pengukuran kinerja portofolio ini disebut dengan pengukuran Sharpe.
DAFTAR PUSTAKA
Pariang Siagian, Model Manajemen Portofolio, Laporan Teknis Berkala
Komputerisasi Akuntansi, Vol. 11 No. 3, Sept. 2003.

Suhartono,dkk. Portofolio investasi dan Bursa Efek, (Yogyakarta: Unit Penerbit


Dan Pencetak, 2009).

Selly Uli Siregar, Analisa Pembentukan Portofolio Pada Perusahaan Real


Estate dan Property DI BEI, Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No.5
tahun 2014.

Frank Fabozzi, Manajemen Investasi, (Salemba Empat: Jakarta), 2000 .

Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, (BPFE:


Yogyakarta), 2014.

Anda mungkin juga menyukai