Kelompok 5:
1. Rini Antika 20812141020
2. Adha Tsani Failasuffa 20812141026
3. Bintoro Dwi Prabowo 20812141032
4. Zulfa Dina Syintawati 20812141038
B. Perencanaan Portofolio
Terdapat 3 input yang digunakan untuk membentuk portofolio yaitu
a. Retun ekspektasian individual sekuritas
b. Varian return individual sekuritas
c. Kovarian return individual sekuritas.
ekonomik, sosial, politikal, dan sektor yang relevan). Hasil dari perencanaan
ini adalah kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi portofolio serta ekspektasi-
ekspektasi pasar yang nantinya dibutuhkan dalam pembentukan portofolionya.
dan strategi-strategi investasi. Untuk investor institusi yang diatur oleh peraturan-
peraturan, biasanya diwajibkan untuk membuat pernyataan kebijakan investasi.
Pernyataan kebijakan investasi merupakan pernyataan yang mendeskiripsikan
kebijakan invetasi yang diambil termasuk didalamnya informasi mengenai
sasaran-sasaran, batasan-batasan dan preferensi-preferensi dari dana yang
diinvestasikan.
5. Pertimbangan-pertimbangan faktor makro yang relevan
Faktor-faktor makro yang harus dipertimbangkankan adalah faktor-faktor
ekonomik, sosial, politikal, dan sektor industri.
6. Menentukan Ekspektasi Pasar Modal
Hasil pertimbangan faktor-faktor makro dapat dilanjutkan untuk menentukan
eskpektasi pasar modal. Penentuan ekspektasi pasar modal adalah mengekspektasi
kondisi pasar modal dimasa depan yang harus dipersiapkan sedini mungin.
Menentukan ekspektasi pasar modal ini merupakan hal yang penting, akrena jika
salah akan berakibat fatal di kinerja portofolionya. Menentukan ekspektasi pasar
modal ini juga akan menetukan pilihan sekuritas yang akan dimasukan ke
portofolionya.
C. EKSEKUSI PORTOFOLIO
Mengeksekusi portofolio berarti membuat portofolionya jika portofolio masih
belum dibuat dan merevisinya dikemudian hari berdasarkan umpan balik yang
diterima. Beberapa tahapan dalam mengeksekusi portofolio adalah sebagai berikut ini:
a. Alokasi aktiva (asset allocation)
Alokasi aktiva terkait dengan keputusan untuk membagi dana yang ada ke
beberapa jenis investasi yang dapat dimasukkan ke dalam portofolio. Alokasi
aktiva merupakan keputusan investasi yang sangat penting, mengingat kombinasi
aktiva inilah yang akan menghasilkan return dan risiko dari portofolio.
b. Optimisasi portofolio (portfolio optimization)
Optimisasi portofolio terkait dengan pemilihan portofolio yang dapat meberikan
hasil portofolio yang terbaik.
c. Pemilihan sekuritas (security selection)
d. Implementasi dan eksekusi
e. Hasil dari optimisasi portofolio akan didapatkan kombinasi yang optimal dari
sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio. Kombinasi optimal ini
menunjukkan macam-macam sekuritas yang harus dibeli atau dijual pendek
berserta proporsinya masing-masing.
Proses ini yang membedakan antara manajemen portofolio dengan hanya sekedar
membuat portofolio. Portofolio yang sudah dibuat tidak dapat hanya dibiarkan saja,
karena kinerjanya dapat menurun setiap saat dimasa depan. Kondisi pasar yang jelek
misalnya akan dapat menurunkan kinerja portofolio. Oleh karena itu kondisi pasar
harus selalu dipantau untuk menjaga kinerja portofolio akan tetap optimal. Jika
kinerja portofolio menjadi tidak optimal karena kondisi pasar yang berubah, maka
portofolio ini perlu diseimbangkan kembali (rebalancing).
1. Return Portofolio
Perhitungan return portofolio dapat dihitung dengan cara yang sama dengan yang
dilakukan untuk menghitung return aktiva tunggal. Kinerja portofolio yang hanya
didasarkan pada returnnya saja dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Rp =
Notasi :
Rp : Return portofolio
NABt-1 : Nilai Aktiva Bersih yang merupakan nilai portofolio periode lalu (t-1)
Perhitungan return di atas hanya melibatkan satu periode saja, yaitu antara
waktu membeli portofolionya sampai waktu menjual portofolionya. Jika
investasiportofolio melibatkan beberapa periode, maka perhitungan return rata-rata
dapat dilakukan dengan cara rata-rata geometric dan rata-rata timbangan-rupiah
(rupiah-weighted)
Notasi :
RG = rata-rata geometric,
2. Return-sesuai Risiko
Return yang tinggi saja belum tentu merupakan hasil investasi yang baik.
Return yang rendah juga dapat merupakan hasil investasi yang baik jika return
yang rendah ini disebabkan oleh risiko yang rendah pula. Oleh karena itu return
yang dihitung perlu disesuaikan dengan risiko yang harus ditanggungnya.
Beberapa model perhitungan return sesuaian-risiko (risk-adjusted return)
adalah:
Pengukur kinerja portofolio ini disebut dengan Sharpe measure atau disebut
juga dengan nama return to variability (RVAL) yang dikenalkan oleh Wilian F.
Pengukuran kinerja ini di kenalkan oleh Jacl L.Treynor pada taqhun 1996:
e. Reward to Diνersiνication
f. Jensen’s Alpha
g. Pengukur M2
M2=(TRp*) - RM
h. Rasio Informasi
Pengukuran ini merupakan rasio antara alpha (σP) dengan risiko unil
portofolio atau risiko nonsistematik portofolio yang disebut dengan
tracking error dari industry (σep).
Nilai return informasi ini mengukur return tidak normal perunit risiko
yang dapat didivertiivikasi dengan memegang portofolio indeks pasar.
Referensi:
Hartono, Jogiyanto M. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE, Edisi 10, Yogyakarta.