Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Keragaman dan Komunikasi antar Sosial Budaya

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang


diampuh oleh Bapak Ronal Fransyaigu S.Pd,M.Pd

Dibuat Oleh:

1.Nurul Latifa Hasibuan (220410009)

2.Melva rosi (

3.Sundari (

4.Rizka Zahra (

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

TA:2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,atas rahmatnya-Nya dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada
waktunya.Adapun judul makalah singkat ini adalah “Keragaman dan Komunikasi
Sosial Budaya”

Pada kesempatan kali ini,kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Bapak Ronal Fransyaigu S.Pd.M.Pd
yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah singkat ini.selain
itu,kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah singkat ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat
membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.

Langsa,26 Februari 2023

Kelompok 8

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................2

DAFTAR ISI ..................................................................................................3

BAB I................................................................................................................4

PENDAHULUAN............................................................................................4

LATAR BELAKANG .....................................................................................4

1.1 RUMUSAN MASALAH ...........................................................................5

1.2 TUJUAN PENULISAN..............................................................................5

BAB II..............................................................................................................6

PEMBAHASAN...............................................................................................6

2.1 HAKIKAT KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA......................................6

2.2 KARAKTER WARGA INDONESIA........................................................8

2.3 PEMBELAJARAN KOMUNIKASI ANATAR SOSIALBUDAYA........11

BAB III............................................................................................................13

3.1 KESIMPULAN ..........................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di Indonesia, Komunikasi antara budaya belum secara serius mendapatkan tempat
sebagai suatu kajian penting, sehingga sampai saat ini masih sulit ditemui buku
yang menjelaskan secara lengkap tentang definisi dari komunikasi antar budaya
itu sendiri. Padahal komunikasi antar budaya di Indonesia sangatlah penting
karena pada kenyataannya kehidupan masyarakat dan budaya Indonesia sangatlah
heterogen yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, agama, ras, budaya, dan
istiadat. Sebagaimana dituangkan dalam semboyang Bhineka Tunggal Ika yang
artinya berbeda tetapi tetap satu. Lebih dari 350 bahasa daerah berkembang di
Indonesia dan ratusan etnis tersebar diberbagai wilayah. Kehidupan majemuk
bangsa Indonesia yang kompleks ditandai dengan kenyataan latar belakang social
budaya etnis yang berbeda-beda.

Saat ini dunia sudah memasuki era digitalisasi yang didukung oleh kemajuan
IPTEK serta Globalisasi,saat ini mendapatkan atau menyebarkan informasi
menjadi sesuatu yang mudah bagi semua orang.

Tentunya Budaya juga menjadi salah satu aspek yang penting saat ini,kemajuan
IPTEK serta globalisasi secara langsung maupun tidak langsung dapat
memberikan dampak positif maupun negative bagi masyarakat.Komunikasi antar
Budaya hadir dari keberagaman budaya yang ada selama ini,menjadi alat untuk
dapat berkomunikasi dan memahami kebudayaan-kebudayaan yang ada.

Tujuan dari mempelajari komunikasi antar budaya ini seperti dapat menghargai
dan menghormati perbedaan yang ada,belajar cara untuk kerja sama dalam
keberagaman yang ada

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apa pengertian daei hakikat komunikasi social antar budaya?
2. Bagaimana seharusnya karakter warga negara indonesia yang ditandai dengan
keragaman sosial budaya ?

3.Bagaimana cara pembelajaran komunikasi antar social budaya?

1.2 TUJUAN PENULISAN


1.Dapat mengetahui pengertian dari hakikat komunikasi social budaya
2.Dapat mengetahui bagaimana seharusnya karakter warga negara Indonesia yang
ditandai dengan keberagaman social budaya
3.Dapat mengetahui cara pembelajaran komunikasi antar social budaya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN HAKIKAT KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
1.Pentingnya komunikasi antar social budaya

Budaya dari masing-masing etnik menempati wilayah atau area tertentu. Namun
dengan adanya perkembangan masyarakat dan pembangunan di bidang
transportasi dan pemukiman (transmigrasi) menjadikan tak ada satu propinsi pun
yang dapat mengklaim bahwa di propinsinya hanya ada satu etnik. Dengan adanya
pembauran budaya ini menjadikan komunikasi antar budaya menjadi sangat
penting sekali. Adapun faktor-faktor yang menunjang pembauran budaya adalah :
1.                  ketergantungan ekonomi dan perdagangan.
2.                  transmigrasi
3.                  teknologi transportasi
Bukan hal yang mudah untuk mempersatukan bangsa yang mempunyai ragam
budaya, adat istiadat, kebiasaan, dan agama ini hidup rukun dan damai.Untuk itu
perlu dibangun komunikasi antar sosial budaya di seluruh negeri ini, termasuk
antar kelompok yang selama ini berbeda satu sama lain.

2.Masyarakat Indonesia saat ini cenderung untuk sulit menerima perbedaan


budaya yang ada dalam negeri tetapi mudah menerima budaya dari bangsa-bangsa
asing yang mungkin kurang cocok dengan kepribadian bangsa kita sendiri.
Strategi untuk menanggulangi masalah yang ditimbulkan oleh kesalahpahaman
antar budaya yaitu dengan menerapkan komunikasi antar budaya.Komunikasi
antar budaya adalah “komunikasi antara orang-orang yang memiliki kepercayaan,
nilai, atau cara berprilaku kultural yang berbeda.” (De Vito,1997:479).

Adapun bentuk-bentuk komunikasi budaya di Indonesia antara lain adalah


sebagai berikut:
a.      Komunikasi antar budaya, misalnya antara orang berbudaya Jawa, Tionghoa,
Sunda, Batak, dan Papua.
b.      Komunikasi antar ras yang berbeda, biasanya juga disebut komunikasi antar ras,
misalnya antara orang ras melayu, mongolia, dan negro.
c.       Komunikasi antar kelompok etnis yang bebeda, dan biasa disebut komunikasi
antar etnis misalnya etnik sunda, batak, jawa, sasak, bugis dan dayak.
d.      Komunikasi antara kelompok agama yang berbeda, misalnya Islam, Kristen,
Budha, dan Hindu.
e.      Komunikasi antar bangsa yang berbeda, misalnya orang Indonesia dengan orang
Amerika, Inggris, Belanda, Jerman, Cina dan lain sebagainya.
f.         Komunikasi antara subkultur yang berbeda, misalnya dokter, pengacara, guru,
tukang becak dan lain sebagainya.
g.       Komunikasi antara subkultur yang eksklusif, misalnya kaum golongan
homoseksual dengan kaum manula.
h.       Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda, misalnya antara laki-laki dengan
perempuan.
Cara komunikasi antar budaya dipengaruhi oleh budayanya masing-masing.
Oleh karena itu harus dapat dimanfaatkan untuk memperkaya diri dalam rangka
mengenali budaya

3.Hambatan-hambatan dalam melakukan komunikasi antar social budaya


a. Etnosentrisme
Yaitu prilaku kesukuan yang sempit akan menjadi kendala dalam memahami dan
melakukan komunikasi antar budaya.
b.      Kedaerahan
Rasa kedaerahan yang berlebihan juga akan menghambat komunikasi antar
budaya, dimana orang “mencintai” daerahnya secara berlebihan.
c.       Persepsi yang keliru tentang otonomi daerah
Berlakunya otonomi daerah ditafsirkan oleh penguasa daerah hanya untuk
memakmurkan daerahnya dan rakyat yang berada dan berasal dari daerah itu
sendiri.
d.      Fanatisme sempit
Fanatisme sempit yaitu menganggap agama di luar yang “saya ” anut tidak baik
dan kedudukannya lebih rendah.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi hambatan tersebut adalah :
a.   Menanamkan kesadaran bahwa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai
golongan sosial budaya yang beraneka ragam. Dan ini adalah kekayaan bangsa
Indonesia yang tak ternilai.
b.    Meningkatkan kesadaran, walaupun kita hidup dalam keberbedaan namun kita
memilki persamaan yaitu sebagai warga negara Indonesia yang memiliki
kewajiban dan hak yang sama, memiliki kesamaan dalam hukum, memiliki
derajat yang sama sebagai makhluk Tuhan.

2.2 KARAKTER WARGA INDONESIA YANG DITANDAI DENGAN


KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA
Secara sederhana yang dimaksud dengan manusia antar budaya adalah manusia
yang berfikir, bersikap dan berprilaku sebagai manusia yang menghargai,
menghormati dan mampu berkomunikasi dengan sesamanya dan hidup damai
dalam masyarakat majemuk, masyarakat yang Bhinneka, yaitu masyarakat multi
budaya.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia antarbudaya memiliki
ciri-ciri yaitu hidup dalam suatu masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai
ragam latar belakang sosial budaya, dia menyadari bahwa dia bukan saja sebagai
warga suatu negara, tetapi juga sebagai warga dunia (warga dari suatu masyarakat
global), serta menghargai dan menghormati warga yang berbeda latar belakang
sosial budayanya dengan mengembangkan sikap dan kesadaran empat

Tentu masih banyak karakteristik warga negara Indonesia yang kita kehendaki.
Menurut DeVito, ( Modul Materi dan Pembelajaran PKn SD, 2016 :
9.9 ) mengemukakan ciri-ciri dari manusia antar budaya, seperti berikut
(disesuaikan dengan kondisi di Inonesia oleh penulis), bahwa seorang manusia
antarbudaya memiliki ciri-ciri berikut,

1. Keterbukaan. Seorang warga negara (manusia antarbudaya) bersikap


terbuka terhadap perbedaan yang ada di antara orang, perbedaan
nilai,kepercayaan, sikap dan prilaku,yang harus disadari bahwa orang itu
berbeda.
2. Empati. Kita harus menempatkan diri pada posisi lawan bicara, yang
berasal dari kultur yang berbeda, cara ini akan memungkinkan kita untuk
lebih cepat memahami lawan bicara kita.

3. Sikap Mendukung. Seorang warga negara yang bercirikan manusia


antarbudaya harus memiliki sikap mendukung, terhadap lawan bicara yang
berbeda budaya.

4. Sikap Positif. Sikap positif di perlukan untuk membuat orang lain nyaman
dan simpatik terhadap kita.

5. Kesetiaan. Sikap ini diperlukan untuk meyakinkan setiap lawan bicara


agar merasa dihargai dan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah.

6. Percaya Diri. Percaya diri merupakan keterampilan dalam berkomunikasi


antarbudaya yang sangat penting, keyakinan diri, senang dalam
menghadapi sesuatu yang belum terjadi sebelumnya.

7. Kedekatan (Immediacy). Kedekatan membantu mengatasi perbedaan. Ini


penting dalam komunikasi antarbudaya, oleh karena hurus lebih
ditonjolkan rasa kebersamaan untuk mengatasi perbedaan.

8. Manajemen Interaksi. Kita harus berhati-hati dalam memotong


pembicaraan karena beberapa kelompok orang atau kultur tertentu
menganggap tidak sopan bila memotong pembicaraan.

9. Reorientasi pada pihak lain. Dalam berkomunikasi kita angan


memonopoli pembicaraan. Berikan kesempatan pada orang lain untuk
mengemukakan pendapat, jangan hanya pendapat sendiri.

Karakter warga negara seperti disebutkan di atas tadi tidak terlepas dan karakter
bangsa yang kita idam-idamkan, yaitu karakter bangsa yang ber-Binetika Tunggal
Ika.
Menurut Margaret S. Branson, dkk ; 1999:180 (Modul Materi dan Pembelajaran
PKn SD, 2016 :9.10) mengemukakan tentang karakter warga negara (civic
diposition), karakter adalah sikap atau kebiasaan pikiran warga negara yang
kondusip bagi berfungsinya dan kelangsungan sistem demokrasi.
Menurutnya karakter warga negara adalah :

1. Kedaban (civility).

2. Tanggung jawab individu dan kecendrungan untuk memnerima tanggung


jawab pribadi dan konsekuensi tindakan pribadi.

3. Disiplin diri dan penghormatan peraturan-peraturan untuk pemerintahan


konstitusional tampa perlu paksaan dari otoritas eksternal.

4. Rasa kewargaan (civic mindedness) dan kehendak untuk mendahulukan


kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

5. Kemampuan untuk kompromi, menyadari bahwa nilai dan prinsip kadang-


kadang saling bertentangan karena pengakun bahwa tidak semua nilai dan
prinsip bisa dikompromikan karena kadang-kadang kompromi bisa
mengancam kelangsungan demokrasi.

6. Toleransi terhadap keagamaan.

Dari beberapa pendapat yang sudah disebutkan, dapat kita simpulkan bahwa
karakter warga negara Indonesia dapat mengakomodasi sebagai manusia
antarbudaya. Karakter warga negara Indonesia memiliki ciri-ciri berikut :

1. Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mencintai sesama manusia, keluarga, masyarakat, bangsa dan tanah


airnya.

3. Menghormati sesama warga negara tanpa membedakan latar belakang


sosial dan budaya.

4. Dapat hidup bersama dalam masyarakat majemuk yang terdiri dari


perbedaan budaya, etnik, agama, istiadat dan sebagainya.

2.3 PEMBELAJARAN KOMUNIKASI ANTAR SOSIAL BUDAYA

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk warga


negara dan bangsa Indonesia. Negeri kita ini terdiri dari berbagi etnik, budaya,
adat istiadat, agama dan sebagainya. Oleh karena itu salah satu keberhasilan dari
pendidikan ditentukan dari kepedulian kita terhadap maslah keragaman sosial
budaya ini. Karena pendidikan merupakan proses pembudayaan atau
enkulturisasi, yaitu “proses untuk mentasbihkan seseorang mampu hidup dalam
suatu budaya tertentu” (Dr. Zamroni, MA, 2001). Di sisi lain pendidikan juga
memiliki peran sebagi pewaris kebudayaan (culture heritage).
Pada saat ini keberagaman menjadi sebuah ketakutan, yaitu terganggunya
stabilitas nasional dan disintregasi bangsa. Hal ini bisa dikurangi dengan
mengetahui prinsip-prinsip komunikasi antar budaya. Di dalam pendidikan ini
sudah ditunjukkan oleh pemerintah dengan usaha untuk merespon berbagi
permasalahn yang disebabkan oleh perbedaan. Dalam hal ini anak didik diberi
bekal untuk hidup dalam masyarakat majemuk yang memiliki budaya yang sangat
beragam.
Di dalam pendidikan dikenal istilah “pendidikan pluralistik”, yaitu suatu
pendekatan yang digunakan dalam pendidikan yang siswa terdiri dari beragam
sosial budaya, dan hidup pada lingkungan yang terdiri dari kehidupan yang
beragam pula. Pendidika pluralistik dalam pendidikan tidak bermaksud untuk
menyamakan budaya yang sangat beaneka ragam melainkan untuk memberi bekal
pengetahuan dan pengalaman pada siswa bahwa kita berbeda sosial dan
budayanya.
Pendidikan pluralistik memiliki 2 makna. Pertama sebagai sebagai sumber
yang bahan belajar di sekolah, yaitu memberikan pengetahuan tentang
keaneragaman budaya Indonesia. Kedua menerapkan pendekatan pluralistik
dalam proses embelajara, yaitu pendekatan yang digunakan dalam
memperlakukan siswa yang terdiri atas golongan sosial budaya.
Pendidikan pluralistik dilakukan dengan 3 jalur yaitu pendidika dalam
keluarga, di masyarakat dan di sekolah. Dengan kaitannya dengan ini Yose Ortega
mengatakan bahwa sekolah merupakan cermin masyarakatnya, apabila rusak
masyarakatnya maka rusak pulalah sekolah (Zamroni, 2001). Oleh karena itu
perbaikan atau pembentukan karakter warga negara melalui pendidikan di sekolah
harus diimbangi dengan pendidika di masyarakat.Materi komunikasi antar budaya
ini di integrasikan dalam pelajaran PKn adapun pokok bahasannya adalah sebagai
berikut  persatuan dan kesatuan

1.                  Cinta tanah air


2.                  Persamaan derajat
3.                  Persamaan hak dan kewajiban
4.                  Kerukunan
5.                  Keadilan
6.                  Gotong royong
Dalam pembelajaran PKn ada dua strategi, yaitu pertama komunikasi sosial
budaya sebagai substansi dan sumber belajar, dan kedua menggunakan
pendekatan pluralistik dalam proses pembelajaran, yaitu dengan memperlakukan
siswa yang berbeda latar belakang sosial budayanya dalam proses pembelajaran.

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
 Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-
orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau
sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini.Menurut Stewart
L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang
yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-
perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang
berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari
generasi ke generasi.
 Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia
antarbudaya memiliki ciri-ciri yaitu hidup dalam suatu masyarakat
majemuk yang terdiri dari berbagai ragam latar belakang sosial budaya,
dia menyadari bahwa dia bukan saja sebagai warga suatu negara, tetapi
juga sebagai warga dunia (warga dari suatu masyarakat global), serta
menghargai dan menghormati warga yang berbeda latar belakang sosial
budayanya dengan mengembangkan sikap dan kesadaran empati.
 Langkah yang tepat untuk pembelajaran komunikasi sosial budaya yaitu
melalui pendidikan dengan memberikan pengetahuan dan wawasan serta
pengalaman tentang komunikasi sosial antar budaya melalui pelajaran Pkn
di sekolah. Jadi materi ini bukan mata pelajaran baru, tetapi merupakan
bagian dari Pkn. Oleh karena itu guru harus pandai-pandai memilih pokok
bahasan atau sub pokok bahasan yang sesuai .dalam proses pembelajaran
guru harus kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan berbagai metode dan pendekatan dan salah satunya adalah
pendekatan pluralisme , yang memperhatikan kemajemukan sosial budaya
masyarakat kita.selain itu studi kasus cerita daerah dan cerita para
pahlawan akan melatih siswa berpikir kritik dan evaluatik, memberikan
pengalaman dalam kaitannya dengan komunikasi sosial budaya.

Anda mungkin juga menyukai