Anda di halaman 1dari 22

“PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam


Mata kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Drs. Pulung Sumantri, S.Pd.,M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 2


Dwi Sartika (3192431002)
Risma G. Simorangkir (3191131018)
Susi Lamria (3191131017)
Tika Fridawati S (3191131021)

Kelas : Geografi C 2019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan pada
kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, dan
dapat bermanfaat bagi pembacanya. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan kami juga berterima kasih kepada dosen
pengampu yang memberikan kami kepercayaan dalam membuat makalah ini.

Makalah ini telah kami susun degan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Dan dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa, oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat
dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Medan, Februari 2021

Penulis,

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan..................................................................................................2

E. Sistematika Penulisan.............................................................................................2

BAB II Pembahasan..........................................................................................................4

I. Pengertian Dan Pentingnya Pancasila....................................................................4

II. Sejarah Pancasila Pra-Kemerdekaan..................................................................4

III. Sejarah Pancasila Pasca-Kemerdekaan.............................................................10

IV. Konsep Dan Urgensi Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia..........11

V. Alasan Diperlukannya Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia........13

VI. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis Tentang Pancasila ..................15

BAB III Penutup..............................................................................................................17

A. Kesimpulan...........................................................................................................17

B. Saran.....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

ii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pengertian pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa
pancasila merupakan produk otentik pendiri Negara Indonesia (The Founding
Fathers), nilai-nilai Pancasila bersumberdan digali dari nilai agama, kebudayaan,
dan adat istiadat dan Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar
filsafat kenegaraan.

Pentingnya Pancasila dala sejarah bangsa Indonesia menunjukkah hal-hal


seperti betapun lemahnya pemerintah suatu rezim, tetapi pancasila tetap bertahan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, betapun ada upaya untuk mengganti
Pancasila sebagai ideology bangsa, Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi
bangsa Indonesia karena bersumber dan digali dari nilai-nilai agama,
kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia.

Dalam konsep Pancasila menjadi dasar negara republik Indonesia sendiri


dapat membantu menguraikan konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah
bangsa indonesia, Pancasila dalam kajian sejarah. Pancasila dalam arus sejarah
bangsa Indonesia sangat berarti dalam kehidupan bermasyarakat terutama
pelajar untuk meningkatkan sikap yang baik sesuai dengan yang ada dalam lima
dasar negara pancasila. Pancasila dirumuskan mulai dari pembentukan BPUPKI
sampai dengan pengesahan pancasila, dari situlah terdapat banyak sekali
manfaat. Dalam urgensi pancasila pelajar juga diharapkan dapat mengatur dan
menjalankan  perundang-undangan yang sudah dikonsep.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam makalah ini ialah sebagai berikut:

1) Pengertian dan pentingnya pancasila dalam kajian sejarah bangsa


indonesia.
2) Sejarah pancasila pra-kemerdekaan dan pasca-kemerdekaan

1
3) Menelusuri konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa
indonesia
4) Alasan diperlukannya pancasila dalam kajian sejarah bangsa
indonesia
5) Menggali sumber historis, sosiologis, politis tentang pancasila dalam
sejarah kajian bangsa indonesia

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjai tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya pancasila dalam kajian
sejarah bangsa indonesia
2) Mengetahui sejarah pancasila pada pra-kemerdekaan dan pasca-
kemerdekaan bangsa indonesia
3) Untuk mengetahui konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah
bangsa indonesia
4) Mengetahui alasan diperlukannya pancasila dalam kajian sejarah
bangsa indonesia
5) Untuk mengetahui sumber historis, sosiologis, dan politis tentang
pancasila dalam sejarah kajian bangsa indonesia

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui mengenai pancasila dalam arus sejarah bangsa
indonesia
2. Menambah wawasan dan pengetahuan
3. Sebagai pedoman yang dapat mengasah bakat penulis dan pembaca
dalam menyusun makalah berikutnya.

E. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 bab dimana setiap bab memiliki sub bab :
BAB I : Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat
BAB II : Bab ini terdiri atas pengertian dan pentingnya pancasila dalam
kajian sejarah bangsa indonesia, sejarah pancasila pra-

2
kemerdekaan dan pasca-kemerdekaan, menelusuri konsep dan
urgensi pancasila, alasan diperlukannya pancasila dalam kajian
sejarah bangsa indonesia, dan menggali sumber historis,
sosiologis, dan politis tentang pancasila dalam sejarah bangsa
indonesia.
BAB III : Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran

3
BAB II
Pembahasan

I. Pengertian Dan Pentingnya Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa


Indonesia
Pengertian pancasila dalam sejarah bangsa indonesia menunjukkan hal-hal
sebagai berikut :

a) Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (The


Founding fathers).
b) Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan,
dan adat istiadat.
c) Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat
kenegaraan.

Pentingnya pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal


berikut :

a) Betapa pun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap


bertahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
b) Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi
bangsa, tetapi terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi
bangsa Indonesia. 
c) Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena
bersumber dan digali dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat
yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia. 
d) Kemukakan argumen Anda tentang Pancasila sebagai pilihan terbaik
bangsa Indonesia. (Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
2016 :69).

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa Indonesia, secara garis


besarnya dapat dibagi dua masa yaitu, sejarah Pancasila Prakemerdekaan dan
sejarah Pancasila Pascakemerdekaan.

II. Sejarah Pancasila Pra-Kemerdekaan

Filsuf Yunani bemama Cicero (106-43 SM) mengungkapkan “Historia


Vitae Magistra", yang bermakna “sejarah memberikan kearifan”. Lebih umum
yaitu “sejarah merupakan guru kehidupan”. Sejarah memperlihatkan dengan

4
nyata bahwa semua bangsa memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita. Cita-cita
ideal sebagai landasan moralitas bagi kebesaran bangsa tidak ada bangsa yang
dapat mencapai kebesaran kecuali jika bangsa itu mempercayai sesuatu, dan
sesuatu yang dipercayainya itu memiliki dimensi-dimensi moral guna menopang
peradaban besar. (Madjid dalam Latif, 2011:42). 

Kuat dan mengakarnya Pancasila dalam jiwa bangsa menjadikan Pancasila


terus berjaya sepanjang masa karena ideologi Pancasila tidak hanya sekedar
“confirm and deepen” identitas bngsa Indoesia sepanjang masa. Sejak Pancasila
digali dan dilahirkan kembali menjadi dasar dan ideologi negara, maka ia
kmengbngunkan dan membangkitkan dua identitas “tertidu” dan “terbius:
selama kolonialisme” (Abdulgani, 1979: 22).

1. Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa


 Masa kerajaan sriwijaya

Pada zaman sriwijaya telah dibuat universitas agama Budha yang


sudah dikenal di Asia. Pelajar dari universitas ini bias melanjutkan
studinya ke negara India, seperti Dharmakitri. Cita-cita kesejahteraan
Bersama dalam suatu negara telah tercermin pada kerajaan Snwijaya,
sebagaimana tersebut dalam perkataan "marvuat vannua Criwyaya
Siddhayatra Subhiksa" (suatu cita-cita negara yang adil dan makmur). 

Unsur-unsur yang terdapat di dalam Pancasila, yaitu ketuhanan,


kemanusiaan, persatuan, tata pemerintahan atas dasar musyawarah dan
keadilan sosial telah telah terdapat sebagai asas-asas yang menjiwai
bangsa Indonesia, yang dihayati serta dilaksanakan pada waktu itu,
hanya saja belum dirumuskan secara konkret. Dokumen tertulis yang
membuktikan terdapatnya unsur-unsur tersebut adalah prasasti-prasasti
di Talang Batu, Kedukan Bukit, Karang Brahi, Talang Tuo, dan Kota
Kapur. Pada hakikatnya nilai-nilai budaya bangsa semasa kejayaan
Sriwijaya telah menunjukkan nilai-nilai Pancasila, yaitu sebagai
berikut:

5
1. Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya umat agama Budha dan
Hindu hidup berdampingan secara damai. Pada kerajaan Sriwijaya
terdapat pusat kegiatan pembinaan dan pengembangan agama
Budha. 
2. Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dan India
(Dinasti Harsha). Pengiriman para pelajar untuk belajar di India.
Telah tumbuh nilai-nilai politik luar negeri yang bebas dan aktif. 
3. Nilai sila ketiga, sebagai negara maritim, Sriwijaya telah
menerapkan konsep negara kepulauan sesuai dengan konsepsi
wawasan nusantara 
4. Nilai sila keempat, Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang
sangat !uas, meliputi (Indonesia sekarang) Siam, dan Semenanjung
Melayu. 
5. Nilai sila kelima, Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan
perdagangan, sehingga kehidupan rakyatnya sangan makmur.

 Masa kerjaan majapahit

Pewujudan nilai-nilai Persatuan Indonesia telah terwujud dengan


keutuhan kerajaan, khususnya Sumpah Palapa yang diucapkan Gajah
Mada yang diucapkannya pada siding Ratu dan Menteri-menteri pada
tahun 1331, yang berisi tentang Cita-cita mempersatukan nusantara raya
yang berbunya "Saya baru akaf berhenti puasa makan palapa, jika
seluruh nusantara bertakluk dibawah kekuasaan negara, jika gurun,
Seram, Tanjung, Haru, Pahang, Dhampo, Bali, Sunda Palembang, dan
Tumasik telah dikalahkan. 

Sila kerakyatan (keempat) sebagai nilai-nilai musyawarah dan


mufakat juga telah dilakukan oleh sistem pemerintahan Kerajaan
Majapalut. Menurut Pasasti Brungbung (1329) dalam tata pemerintahan
Majapahit terdapat semacam penasehat kepada kerajaan, seperti
Rakyaan I Hino, I Shirikau dan I Halu yang berarti memberi nasehat
kepada raja. Kerukunan gotong royong dalam kehidupan masyarakat
telah menumbuhkan adat bermusyawarah untuk mufakat dalam
memutuskan masalah bersama. 

6
Sedangkan perwujudan sila keadilan social adalah sebagai wujud
dan berdirinya kerajaan beberapa abad yang tentunya ditopang dengan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Berdasarkan uraiain di atas
dapat kita pahami bahwa zaman Sriwijaya dan Majapahit adalah
sebagai tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam menggapai
cita-citanya. 

2. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah

Kekayaan alam Indonesia dibuktikan dengan hasil buminya yang


melimpah-terutama rempah-rempah menyebabkan keinginan bangsa asing
untuk - masuk ke Indonesia. Bangsa-bangsa Barat seperti Portugis, Spanyol,
Inggris dan Belanda yang membutuhkan rempah-rempah itu mulai
berdatangan. Masuknya bangsa asing ini dipengaruhi oleh keruntuhan
Majapahit sebagai akibat dari “ perselisihan dan perang saudara yang berarti
nila-nilai nasionalisme sudah ditinggalkan. 

Bangsa-bangsa barat memperebutkan kemakmuran bumi Indonesia ini.


Masa penjajahan Belanda itu dijadikan tonggak sejarah perjuangan bangsa
Indonesia dalam mencapai cita-citanya. Penjajah Barat yang memusnahkan
kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak dibubarkan begitu saja oleh segenap
bangsa Indonesia melawan dengan semangat patriotic melalui perlawanan
secara fisik. 

Pada hakikatnya perlawanan terhadap Belanda itu terjadi hampir setiap


daerah di Indonesia. akan tetapi perlawanan perlawanan secara fisik terjadi
secara sendiri-sendiri di setiap daerah. berhasilnya bangsa Indonesia
mengusir penjajah, bahkan malah semakin memperkukuh kedudukan
penjajah. hal ini membuktikan pentingnya rasa persatuan (nasionalisme)
dalam melawan penjajah.

3. Kebangkitan Nasional 1908

Pada permulaan abad XX bangsa Indonesia mengubah cara-caranya


dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Usaha-usaha

7
yang dilakukan adalah mendirikan berbagai macam organisasi politik
disamping organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial.
Organisasi pelopor utama adalah Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Tokoh yang terkenal adalah dr. Wahidin Sudirohusodo. Kemudian
bermunculan organisasi pergerakan lain, yaitu Sarekat Dagang Islam (1909)
kemudian berubah menjadi Sarekat Islam (1911) dipimpin oleh H.O.S.
Tjokroaminoto. Kemudian ada lagi Indische Partij (1913) dipimpin oleh
Douwes Dekker, Cipto mangun kusumo dan Ki Hajar Dewantara.
Kemudian berdiri Partai Nasional Indonesia (1927) dipelopori oleh Sukarno
dan kawan-kawan.

4. Sumpah Pemuda 1928

Pada tanggal 28 Oktober 1928 pemuda-pemuda Indonesia yang


dipelopori oleh Muh. Yamin. Kuncoro purbapronoto dan lain-lain
mengumandangkan Sumpah Pemuda yang berisi pengakuan akan adanya
Bangsa, Tanah air dan bahasa satu, yaitu Indonesia. 

Melalui sumpah pemuda ini makin tegaslah apa yang diinginkan bangsa
Indonesia, yaitu Kemerdekaan tanah air dan bangsa itu diperlukan adanya
persatuan sebagai suatu bangsa yang merupakan syarat mutlak. Sebagai tali
pengikat persatuan itu adalah bahasa Indonesia. 

Realisasi perjuangan bangsa pada tahun 193O yakni dengan berdirinya


Partai Indonesia (Partindo) 1931 sebagai pengganti PNI yang dibubarkan.
Golongan democrat yang terdiri dari Moh. Hatta dan Sutan Syahrir
mendirikan PNI baru dengan semboyan kemerdekaan Indonesia harus
dicapai dengan kekuatan sendiri. 

5. Perjuangan Bangsa Indonesia Zaman Penjajah Jepang

Kemudian pada tanggal 8 Maret 1942 Jepang masuk ke Indonesia


menghalau Penjajah Belanda. Pada saat itu Jepang mengetahui keinginan
bangsa Indonesia yaitu Kemerdekaan bangsa dan tanah air Indonesia.

8
Penyerahan Indonesia dari Belanda kepada Jepang terjadi di Kalijati Jawa
Tengah tanggal 9 Maret 1942. 

Jepang mempropagandakan kehadirannya di Indonesia untuk


membebaskan Indonesia dari cengkraman Belanda. Oleh sebab itu Jepang
membolehkan Indonesia mengibarkan Bendera Merah Putih serta
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hal itu hanya siasat Jepang untuk
membantu menghancurkan Belanda. Kenyataan yang dihadapi bangsa
Indonesia bahwa Jepang tidak kalah kejam dengan penjajahan Belanda
dengan semakin mengganasnya bala tentara Jepang. Kekecewaan bangsa
Indonesia akibat perlakuan Jepang itu menimbulkan perlawanan terhadap
Jepang baik secara ilegal maupun legal, seperti pemberontakan PETA di
Blitar. 

Jepang berjanji untuk memberikan Indonesia untuk merdeka setelah


perang selesai. Jepang bahkan menganjurkan bangsa Indonesia agar berani
untuk mendirikan suatu negara merdeka di hadapan musuh-musuh Jepang.

6. Pancasila Prakemerdekaan

Dr. Radjiman Wedyodiningrat selaku Ketua Badar. dan Penyelidik


Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) meminta kepada
sidang untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka pada tanggal
29 Mei 1945. Pada sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada tanggal
29 Mei - 1 Juni 1945, ditampilkan pidato-pidato yang menyampaikan
berbagai usulan tentang dasar negara. 

Pada tanggal 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI. Ir. Soekarno


menyebutkan lima dasar bagi Indonesia merdeka. setelah sidang pertama
BPUPKI dilaksanakan, terjadi perdebatan sengit yang disebabkan perbedaan
pendapat. 

9
Pada awal kelahirannya, menurut onghokham dan Andi Achdian,
Pancasila tidak lebih sebagai kontrak sosial. hal tersebut ditunjukkan oleh
sengitnya perdebatan dan negosiasi di sidang BPUPKI dan PPKI ketika
menyepakati dasar negara yang digunakan Indonesia merdeka (Ali,
2009:17)

III. Sejarah Pancasila Pasca-Kemerdekaan


Dinamika Pancasila diawal kemerdekaan, pada awal-awal masa
kemerdekaan, tidak banyak lagi pembicaraan mengenai Pancasila. Pancasila
mulai dikenal kembali ketika diterbitkannya buku bertajuk Lahirnya "Pancasila
Bung Karno Menggembleng Dasar Negara" tahun 1947. Pada tahun 1949 terjadi
perubahan konstitusi yakni UUD negara Republik Indonesia yang diterapkan
PPKI berubah menjadi Konstitusi RIS. Terjadinya perubahan perundang-
undangan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan rumus dasar negara
meskipun tidak mengubah secara mendasar.  (Winarno, 2016:35).

1. Pancasila Era Orde Lama

Dinamika Pancasila pada era orde lama, periode orde lama


berlangsung antara tahun 1959-1960, pada masa ini, Ir. Soekarno berhasil
membawa Pancasila di ke dunia melalui pidatonya dihadapan sidang
Umum PBB tahun 1960, yang berjudul "Membangun Dunia Kembali (To
Build The World A New). Pancasila ditampilkan sebagai Dasar Piagam
yang Universal untuk Kesejahteraan Umat Manusia (Winarmo, 2016:37).

2. Pancasila Era Orde Baru

Dinamika Pancasila pada era Orde Baru adalah masa pemerintahan


Presiden Soeharto antara tahun 1966-1998. Orde Baru lahir dari konteks
penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.
Pemerintahan sebelumnya dianggap telah mempraktekkan kehidupan
bernegara yang tidak berdasar pada Pancasila dan UUD 1945.  Seruan
presiden Soekarno yang secara terus-menerus untuk memahami tentang
pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Tahun 1998, pemerintah Orde baru mengalami krisis legitimasi.

10
Krisis ini bermula dari krisis moneter dan ekonomi tahun 1997. Orde baru
dianggap gagal dalam mengelola pemerintah yang semakin sentralistik dan
dihinggapi penyakit kolusi, korupsi dan nepotisme (Winarno, 2016:39)

3. Pancasila Era Reformasi

Pancasila yang seharusnya sebagai nilai, dasar moral etika bagi negara
dan aparat pelaksanaan negara dalam kenyataannya digunakan sebagai alat
legitimasi politik. hal inilah yang menimbulkan berbagai gerakan
masyarakat yang dipelopori oleh mahasiswa cendekiawan dan masyarakat
sebagai gerakan moral politik yang menuntut adanya "reformasi" di segala
bidang politik, ekonomi dan hukum.

Akibat gerakan masyarakat inilah timbul pokok-pokok informasi yaitu


menjaga serta memelihara segala sesuatu yang memang telah baik dari
cara kerja bangsa dan negara di masa lalu dan memperbaiki segala sesuatu
yang masih kurang serta terus berusaha melakukan pembaharuan guna
menjawab tantangan di era globalisasi.

Dinamika Pancasila pada era reformasi, lahir dengan semangat


menghapuskan pengalaman pengalaman buruk penyelenggaraan
pemerintah sebelumnya. Di awal reformasi, Pancasila telah dilupakan
banyak orang. Keluarnya ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998 tentang
pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia No.II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan
Pengamatan Pancasila dan Penetapan tentang penegasan kembali Pancasila
sebagai dasar negara, dapat dikatakan sebagai momen penting dan
bersejarah bangsa ini, Era Reformasi ternyata tidak "alergi" dengan
Pancasila (Winarmo, 2016:43).

IV. Konsep Dan Urgensi Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia
1. Periode Pengusulan Pancasila

Munculnya ideologi bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa


nasionalisme, yang membuka pintu gerbang kemerdekaan bangsa indonesia.

11
Perumusan pancasila itu pada awalnya dilakukan sidang BPUPKI, yang
pertama kali dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. BPUPKI
dibentuk pada tanggal 29 April 1945, yang beranggotakan 60 orang.
BPUPKI diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat. Tokoh yang berbicara
pada sidang BPUPKI ialah Mr. Muh Yamin, Ir. Seokarno, Ki bagus. Pidato
pada sidang BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 1945 yang
dibawakan oleh Ir. Seokarno yang isinya mengenai 5 butir gagasan dasar
negara.

2. Periode Perumusan Pancasila

Dalam perumusan pancasila ini, sidang BPUPKI dilaksanakan pada 10-


16 Juli 1945, yang naskahnya bernama “Pembukaan Hukum Dasar”
atau sering disebut piagam jakarta. Dan ternyata piagam jakartamerupakan
naskah awal pernyataan Kemerdekaan Indonesia. Isi piagam jakarta tersebut
adalah: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia
kedepan pintu gerbang negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaula,
adil dan makmur. Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
didorongnya oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara


Indonesia merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan berkebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan
negara republik Indonesia yang berkedaulatan dengan berdasarkan kepada
keTuhanan dengan kewajiban menjalakan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

12
Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaaan dalam
permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

3. Periode Pengesahan Pancasila

Dan pada tanggal 18 Agustus 1945, perumusan pancasila disahkan yang


isinya dalam pembukaan UUD 1945, yaitu :

a) Ketuhanan Yang Maha Esa


b) Kemanusiaan yang adil dan beradab
c) Persatuan Indonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

V. Alasan Diperlukannya Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia


1. Pengertian Pancasila Sebagai Identitas Nasional

Sebagai identitas nasional, pancasila sebagai kepribadian bangsa harus


mampu mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan
dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi
lebih cermat dan bijaksana dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan
peluang yang tercipta. Bila hubungan kebudayaan sebagai karakteristik
bangsa dengan pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini
merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam pancasila yang
mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan indonesia dengan
negara lain. Identitas merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah
ada padanan sebelumnya. Istilah identitas nasional secara terminologi adalah
suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan
bangsa tersebut dengan bangsa lain.

2. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap


mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan
tingkah laku mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan bangsa

13
lain. Ciri inila yang dimaksud kepribadian. Pancasila sebagai jiwa bangsa
lahir bersamaan adanya bangsa Indonesia. Jadi pancasila lahir dari jiwa
kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi nilai-nilai yang
dimilikinya. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia atau way
of life mengandung makna bahwa semua aktifitas kehidupan bangsa
Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila daripada pancasila, karena
pancasila juga merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan
bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri.

3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Yang dimaksud pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan


kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Sebagai
pandangan hidup bangsa, pancasila selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga
masyarakat Indonesia. Pandangan hidup yang ada dalam masyarakat
indonesia menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang dirintis sejak
zaman sriwijaya hingga sumpah pemuda 1928. Kemudian diangkat dan
dirumuskan oleh para petinggi negara ini serta disepakati dan ditentukan
sebagai dasar negara republik indonesia. Dalam pengertian demikian, maka
pancasila selain sebagai pandangan hidup negara, sekaligus juga sebagai
ideologi negara.

4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

Bagi bangsa Indonesia hakikat sesungguhnya dari pancasila adalah


sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Dalam konteks
secara luas pancasila mempunyai pandangan masa depan yang cerah bagi
Indonesia. secara kontinu hal ini memberikan energi dalam semesta untuk
menghadirkan nilai-nilai kebenaran hakiki.

5. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur

Pancasila sebagai perjanjian luhur adalah di dalam fungsinya sebagai


pengatur hidup kemasyarakatan pada umunya, sedangkan pengertian yang
bersifat etnis dan filosofi adalah di dalam fungsinya sebagai pengatur
tingkah laku pribadi dan cita-cita dalam mencari kebenaran.

14
VI. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis Tentang Pancasila Dalam
Sejarah Kajian Bangsa Indonesia
1. Sumber Historis Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut Philosophische


Grondslag dari negara, ideologi negara. Dalam hal tersebut, pancasila
digunakan sebagai dasar mengatur pemeritah negara atau dengan kata lain,
pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara
(Darmodiharjo, 1991:19)

Dengan demikian, jelas kedudukan pancasila itu sebagai dasar negara,


pancasila sebagai dasar negara dibentuk setelah menyerap berbagai
pandangan yang berkembang secara demokratis dari para anggota BPUPKI
dan PPKI sebagai representasi bangsa Indonesia. Pancasila dijadika sebagai
dasar negara, yaitu sewaktu ditetapkannya pembukaan UUD 1945 pada 18
Agustus 1945.

2. Sumber Sosiologis Pancasila

Pertama, nilai ketuhanan (religius) sebagai sumber etika dan spiritual


(yang bersifat vertikal transcendental) dianggap sebagai fundamental etika
kehiduan bernegara. Negara menurut pancasila diharapkan dapat melindungi
dan mengembangkan kehidupan beragama, semetara agama diharapkan
dapat memainkan peran publik yang berkaitan dengan penguatan etika
sosial.

Kedua, nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum Tuhan,


hukum alam, dan sifat-sifat sosial (bersifat horizontal) dianggap penting
sebagai fundamental etika-politik kehidupan bernegara dalam pergaulan
dunia. Prinsip kebangsaan yang luas mengarah pada persaudaraan dunia
yang dikembangkan melalui jalan eksteralisasi dan internalisasi.

Ketiga, nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan


pergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan

15
dunia yang lebih jauh. Indonesia memiliki prinsip dan visi kebangsaan yang
kuat, bukan saja dapat mempertemukan kemajemukan masyarakat dalam
kebaruan komunitas politik bersama, melainkan juga mampu memberi
kemungkinan bagi keragaman komunitas untuk tidak tercabut dari akar
tradisi dan kesejahteraan masing-masing.

Keempat, nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita


kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan
rakyat yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan. Dalam prinsip
musyawarah mufakat, tetapi dipimpin oleh hikmat dan kebijaksaaan yang
memuliakan daya-daya rasionalitas dan kearifan setiap warga tanpa pandang
bulu.

Kelima, dalam visi keadilan sosial menurut pancasila, yang dikehendaki


adalah keseimbangan antara peran manusia sebagai mahluk hidup dan peran
manusia sebagai mahluk sosial, juga antara pemenuhan hak sipil, politik,
ekonomi, sosial dan budaya.

3. Sumber Politis Pancasila

Pancasila sebagai kaidah penuntun dalam setiap aktivitas sosial politik.


Dengan demikian, sektor masyarakat akan berfungsi memberikan masukan
yang baik kepada sektor pemerintah dalam sistem politik. Pada gilirannya,
sektor pemerintah akan menghasilkan output politik berupa kebijkan yang
memihak kepentingan rakyat dan diimplementasikan secara tanggung jawab
di bawah kontrol infrastruktur politik.

16
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Pengertian pancasila dalam sejarah bangsa indonesia menunjukkan hal-hal
sebagai berikut :

a) Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (The


Founding fathers).
b) Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan,
dan adat istiadat.
c) Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat
kenegaraan.

Pentingnya pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal


berikut :

a) Betapa pun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap


bertahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
b) Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi
bangsa, tetapi terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi
bangsa Indonesia. 
c) Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena
bersumber dan digali dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat
yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia. 
d) Kemukakan argumen Anda tentang Pancasila sebagai pilihan terbaik
bangsa Indonesia. (Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
2016 :69).

Terdapat beberapa alasan mengapa diperlukannya pancasila dalam kajian


sejarah bangsa indonesia antara lain 1). Pengertian Pancasila Sebagai Identitas
Nasional, 2). Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia, 3). Pancasila
Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, 4). Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa,
5). Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur.

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan

17
nantinya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih banyak.

18
DAFTAR PUSTAKA
Halking dkk. 2020. Panduan Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Pancasila.
Universitas Negeri Medan: Sumatera Utara

Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2016 : 69

Madjid dalam Latif, 2011:42. Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter.

Abdulgani, 1979: 22. Pengembangan Pancasila Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Idayu

Winarno, 2016:35. Integrasi Nilai Karakter Dalam Buku Ajar PPKN SMP. Civics
Education: Universitas Sebelas Maret

Darmodiharjo, 1991:19. Santiaji Pancasila Suatu Tinjauan Filosofis, Historis, Dan


Yuridis.

Akbar Sukri. 2020. Makalah Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.
Academia.edu

19

Anda mungkin juga menyukai