PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
Agar mengetahui pengertian komunikasi menurut para pakar ahli, pengertian komunikasi
dalam koteks social, budaya, serta keyakinan. Dan juga mengetahui fungsi-fungsinya
beserta contoh dari masing-masing komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh dari komunikasi langsung yaitu dua orang atau lebih yang bertemu secara
langsung kemudian berbicara dan bertukar informasi mengenai suatu topik. Contoh
komunikasi tidak langsung yaitu komunikasi yang menggunakan perantara berupa telefon
genggam atau surat. Saat dua orang berbicara dan bertukar informasi melalui telefon
genggam maka dua orang tersebut sedang melakukan komunikasi secara tidak langsung.
Contoh komunikasi satu arah yaitu saat seorang kepala sekolah sedang memberikan
sambutan pada acara perpisahan siswa. Kepala sekolah akan berbicara sementara semua
peserta seperti siswa dan guru akan mendengarkan pidato dari kepala sekolah. Contoh
dari komunikasi timbal balik yaitu musyawarah antar siswa untuk mempersiapkan
perlombaan antar kelas. Dalam musyawarah ini, setiap pihak yang terlibat dalam
komunikasi dapat memiliki kesempatan untuk berbicara dan mendengar yang sama.
Contoh dari komunikasi bebas yaitu pembicaraan antara dua orang yang terjadi secara
natural dan mengalir bebas. Contoh dari komunikasi fungsional yaitu saat seorang guru
menyampaikan materi di depan kelas. Saat guru berbicara, topiknya sudah ditentukan
yaitu mengenai materi pelajaran sesuai dengan kurikulum, dan tentunya dengan aturan
tata bahasa dan kesopanan yang umum.
Contoh dari komunikasi individual yaitu percakapan antara dua belah pihak yang sudah
saling mengenal, sehingga topik yang dibicarakan juga bersifat langsung dan personal.
Contoh dari komunikasi massal yaitu seorang penyanyi yang berkomunikasi dengan
penonton konsernya dari atas panggung.
Fungsi komunikasi sosial bisa terbentuk dengan adanya pembentukan dari dalam:
pembentukan konsep diri, pernyataan eksistenssi diri dan untuk kelangsungan hidup,
memupuk hubungan & memperoleh kebahagiaan.
Enkulturasi
1. Membangun identitas
Kehadiran konflik dalam suatu keluarga antarbudaya adalah hal yang wajar. Hal ini
dikarenakan masing-masing pasangan membawa budaya mereka masing-masing ketika
melakukan pernikahan antarbudaya. Namun, konflik yang dihadapi pernikahan
antarbudaya begitu kompleks.
Selain karena hambatan bahasa sebagai alat komunikasi, permasalahan lain yang
dihadapi pernikahan antarbudaya adalah perbedaan dalam peran gender, pengasuhan
anak, manajemen konflik, ekspresi emosi, nilai-nilai, perilaku sosial, dan lain sebagainya.
Komunikasi merupakan kunci untuk mengatasi pemasalahan yang ada.
Cara mengatasinya adalah dengan membuat keputusan terkait dengan bahasa yang akan
digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan berkomunikasi dengan anak-anak.
Dalam keluarga antarbudaya, strategi satu orang tua dan satu bahasa merupakan cara
untuk mengatasi kendala bahasa.
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi,
antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap
unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna
yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus
komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan
komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip
utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya
memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan
sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat
meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.
Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan
bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain.
Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan.
Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada
perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya.
Pengawasan
Funsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara
komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi.
Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk
menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak
dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa
yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks
kebudayaan yang berbeda.
Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara
dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka.
Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan,
keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan
makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk
komunikasi massa.
Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai
kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya
menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu
Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
Indonesia dikenal dengan bahasa yang begitu beragam.Contoh komunikasi budaya yaitu,
terjadi komunikasi antar dua orang dari daerah yang berbeda menggunakan bahasanya
masing-masing yang menimbulkan salah faham karena tidak saling mengerti.
Keyakinan agama dan Keyakinan Spiritual adalah bagian integral dari keyakinan budaya
seseorang dan dapat memperngaruhi keyakinan klien mengenai penyebab penyakit,
praktek penyembuhan, dan pilihan tabib atau pemberi perawatan kesehatan.
Keyakian spiritual dan agama dapat menjadi sumber kekuatan dan kenyamanan bagi
klien.
Perawat yang memiliki keyakinan yang sama dengan kliennya cenderung lebih mudah
memahami dan mengambil tindakan untuk menangani kliennya.
Contoh : Klien yang menolak memakan daging dikarenakan oleh keyakinan yang
dimiliki olehagamanya.Perawat harus mengambil tindakan yang tepatbagaimana cara
membujuk pasien tersebut untukmemakan daging tersebut.Misalnya diberikan penjelasan
yang kuatmengenai alasan kenapa pasien tersebut harusmakan daging.
Sebagai gambaran umum, berikut adalah beberapa macam fungsi komunikasi tersebut
jika dikaitkan dengan keyakinan:
1. Media Refleksi Diri
Komunikasi bisa membantu dalam melakukan refleksi diri. Seseorang akan melakukan
komunikasi intrapersonal dan bisa mengevaluasi apa saja yang telah ia lakukan atau
hadapi selama ini. Hal ini tentu saja menjadi bermanfaat terutama untuk meningkatkan
daya tilik diri. Dengan kemampuan daya tilik diri yang cukup baik, maka keyakinan yang
ada pada seseorang juga bisa lebih meningkat. (Baca juga: Contoh komunikasi afektif)
2. Penguatan Batin
Komunikasi di dalam keyakinan juga bisa menjadi sumber dalam penguatan batin.
Seseorang mungkin akan merasa terhubung oleh suatu energi lain dimana ia bisa merasa
nyaman dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan sehari-hari. Penguatan batin ini
tentu saja juga mendukung bagaimana seseorang akan melalui hari-harinya disertai
dengan keyakinan yang kuat. Istilahnya, ia bisa membangun hal-hal baik yang ada di
dalam dirinya.
3. Memperkuat Keimanan
Selain sebagai media untuk refleksi diri, komunikasi juga mampu memperkuat keimanan
seseorang. Ketika seseorang membutuhkan informasi lebih tentang hal-hal yang berkaitan
dengan keyakinannya, maka komunikasi bisa menjadi jawaban akan hal tersebut.
Komunikasi memudahkan akses informasi untuk masuk. Meski demikian, perlu
diperhatikan pula bahwa melalui komunikasi pula seseorang harus menyadari bahwa ada
hal yang bisa dipilah-pilah. Tidak semua hal mentah kemudian mesti dicerna begitu saja.
Salah satu fungsi komunikasi dalam keyakinan yang cukup menarik juga yaitu
pengalaman spiritual yang bisa didapatkan oleh seseorang. Kita mungkin sering
melakukan komunikasi dengan cara berdoa. Komunikasi semacam ini akan memberikan
manfaat spiritual, dimana keyakinan yang kita miliki juga akan semakin terpupuk dengan
baik. Tentu saja, pengalaman spiritual bisa menjadi hal yang baik terutama dalam
membangun kepribadian yang lebih santun. (Baca juga: Teori komunikasi intrapersonal)
Terakhir, komunikasi mampu membangun koping positif oleh seseorang. Koping adalah
sebuah mekanisme bertahan yang dilakukan seseorang ketika ia menghadapi stresor.
Melalui komunikasi, seseorang bisa mengungkapkan hal-hal yang ia rasa mengganggu
dan menjadi stresor. Ia bisa meyakinkan dirinya bahwa ia tetap baik-baik saja dengan
menjaga pemikiran positif terhadap situasi yang tengah dihadapi.
Komunikasi dalam konteks sosial,
latar belakang budaya, serta keyakinan
Disusun oleh :
Chalista D. F. I. Rante Tadung
Desiana Kalakmabin
Devi Indah Arum Sari
Hesti Elvina
Maikel Tatago
Mawar melania Umrah
Paulina Selina Rumainum
Pitaria Bawi
Rosaliyan F. Maitimu
Universitas Cenderawasih
Fakultas Kedokteran
Jurusan Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan
2018/2019
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………….
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………....
2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI……………………………..
SARAN……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Komunikasi dalam konteks social, antar
budaya,serta keyakinan” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Yunita Kristina, S. Kep., M. Kes
yang telah membimbing dan memberikan tanggung jawab ini kepada kami .
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan edukasi kepada kita semua. Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari
kata sempurna maka dari itu kami masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca,
untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.
Penyusun
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktifitas komunikasi, manusia
mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan sama sekali sehingga
ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan lingkungan sekelilingnya. Oleh sebab itu
komunikasi merupakan tindakan manusia yang lahir dengan penuh kesadaran, bahkan
secara aktif manusia sengaja melahirkanya karena ada maksud atau tujuan tertentu.
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri melainkan selalu
berinteraksi dengan sesamnya. Untuk keperluan tersebut, manusia menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai identitas kelompok. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan terbentuknya bagian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik
yang menyebabkan berbeda dengan bahasa lainnya.
SARAN
Komunikasi sangatlah penting dalam setiap konteks kehidupan manusia. Sebagai perawat
kita sudah semestinya mempelajari dan memahami berbagai macam komunikasi dalam
konteks-konteks yang berbeda sehingga memudahkan kita dalam melakukan tindakan
keperawatan yang benar dan tepat terhadap pasien.