Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keanekaragaman masyarakat dan social budaya Indonesia merupakan sebuah
potensi kekayaan yang harus di optimalkan sehingga terasa manfaatnya. Oleh karena itu,
potensi tersebut perlu di wujudkan menjadi kekuatan rill sehingga mampu menjawab
berbagai tantangan kekinian yang ditunjukan dengan melemahnya ketahanan budaya
yang belimplikasi pada menurunnya kebanggaan nasional. Untuk itu, sinergi segenap
komponen bangsa dalam melanjutkan pembangunan karakter bangsa ( national and
character building ) yang sudah dimulai sejak awal kemerdekaan perlu terus di perkuat
sehingga memperkuat jati diri bangsa dan mampu membentuk bangsa yang berkarakter,
maju, dan berdaya saing. Seiring dengan menguatnya persaingan arus local dan global
dalam internalisasi nilai –nilai baru, ketahanan budaya juga perlu semakin diperkuat
sehingga memliki kemampuan untuk menumbuh suburkan internalisasi berbagai nilai
local dan global yng positif dan produktif. Oleh sebab itu, upaya pengembangan
kebudayaan diarahkan pada tujuan universal peradaban.
Bahasa merupakan salah satu cirri yang paling khas manusiawi yang
membedakannya dari makhuk-makhluk yang lain. Dari dulu di sadari bahwa bahasa
adalah kunci utama pengetahuan, memegang kunci utama berarti memegang kunci
jendela dunia, sebab sejuta pengetahuan, seribu peradaban semuannya tercipta dan
terbahasakan, bahkan sejarah tidak akan terwujud jika tidak ada bahasa di dunia, begitu
juga dengan sosiologistik yang merupakan studi atau pembahasan dari bahasa
sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat, maka kami merasa
sangat penting membahas bahasa dalam konteks social. Karena kita ketahui bahwa ada
dua aspek yang mendasar dalam pengertian masyarakat. Yang pertama ialah anggota-
anggota suatu mmasyarakat hidup dan berusaha bersama secara berkelompok. Aspek
kedua ialah anggota-anggota dan kelompok-kelompok masyarakat dapat hidup bersama
karena ada suatu perangkat hukum dan adat kebiasaan yang mengatur kegiatan dan
tingkah laku mereka, termasuk tingkah laku berbahasa.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian komunikasi menurut para pakar ahli ?
2. Apa pengetian komunikasi dalam konteks social ?
3. Apa fungsi komunikasi dalam konteks social ?
4. Apa pengertian komunikasi budaya ?
5. Apa fungsi komunikasi budaya ?
6. Apa pengertian komunikasi dalam keyakinan ?
7. Apa fungsi komunikasi dalam keyakinan ?

1.3. TUJUAN
Agar mengetahui pengertian komunikasi menurut para pakar ahli, pengertian komunikasi
dalam koteks social, budaya, serta keyakinan. Dan juga mengetahui fungsi-fungsinya
beserta contoh dari masing-masing komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI


Harold Koont dan Cyril O’Donell mengemukakan pengertian komunikasi adalah
pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain terlepas percaya atau tidak. Tetapi
informasi yang di transfer tentulah harus di mengerti oleh penerima.
William Ablig memberikan definisi komunikasi adalah proses pengoperan lambang-
lambang yang mengandung pengertian antara individu-individu. menurut Dale Yodar
dkk kata communications berasal dari sumber yang sama seperti kata common yang
berarti bersama, bersama-sama.
McCubbin dan Dahl (1985) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses tukar
menukar perasaan, keinginan, kebutuhan, dan pendapat.
Johnson (1981) mendefinisikan konumikasi didasarkan atas pengertian secara sempit dan
pengertian secara luas. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang
dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk
mempengaruhi tingkah laku penerima
Billie J. W. mengungkapkan komunikasi adalah :
1. pernyataan diri yang efektif.
2. pertukaran pesan-pesan yang tertulis dalam percakapan, bahkan melalui imajinasi.
3. pertukaran infomasi atau hiburan dengan kata-kata melalui percakapan atau dengan
metode lain.
4. pengalihan informasi dari seseorang kepada orang lain.
5. pertukaran makna antar pribadi dengan sistem simbol.
6. proses pengalihan pesan melalui saluran tertentu keepada orang lain dengan efek
tertentu.
2.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI DALAM KONTEKS SOSIAL
Komunikasi sosial merupakan bagian dari ilmu komunikasi yang meneliti bagaimana
proses pertukaran informasi terjadi serta apa saja dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat. Uraian berikut akan membahas mengenai contoh komunikasi sosial dalam
kehidupan manusia sehari-hari

2.2.1 CONTOH-CONTOH KOMUNIKASI DALAM KONTEKS SOSIAL

1. Komunikasi langsung dan tidak langsung

Contoh dari komunikasi langsung yaitu dua orang atau lebih yang bertemu secara
langsung kemudian berbicara dan bertukar informasi mengenai suatu topik. Contoh
komunikasi tidak langsung yaitu komunikasi yang menggunakan perantara berupa telefon
genggam atau surat. Saat dua orang berbicara dan bertukar informasi melalui telefon
genggam maka dua orang tersebut sedang melakukan komunikasi secara tidak langsung.

2. Komunikasi satu arah dan komunikasi timbal balik

Contoh komunikasi satu arah yaitu saat seorang kepala sekolah sedang memberikan
sambutan pada acara perpisahan siswa. Kepala sekolah akan berbicara sementara semua
peserta seperti siswa dan guru akan mendengarkan pidato dari kepala sekolah. Contoh
dari komunikasi timbal balik yaitu musyawarah antar siswa untuk mempersiapkan
perlombaan antar kelas. Dalam musyawarah ini, setiap pihak yang terlibat dalam
komunikasi dapat memiliki kesempatan untuk berbicara dan mendengar yang sama.

3. Komunikasi bebas dan komunikasi fungsional

Contoh dari komunikasi bebas yaitu pembicaraan antara dua orang yang terjadi secara
natural dan mengalir bebas. Contoh dari komunikasi fungsional yaitu saat seorang guru
menyampaikan materi di depan kelas. Saat guru berbicara, topiknya sudah ditentukan
yaitu mengenai materi pelajaran sesuai dengan kurikulum, dan tentunya dengan aturan
tata bahasa dan kesopanan yang umum.

4. Komunikasi individual dan komunikasi massal

Contoh dari komunikasi individual yaitu percakapan antara dua belah pihak yang sudah
saling mengenal, sehingga topik yang dibicarakan juga bersifat langsung dan personal.
Contoh dari komunikasi massal yaitu seorang penyanyi yang berkomunikasi dengan
penonton konsernya dari atas panggung.

Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas komunikasi. Manusia


mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan sama sekali sehingga
ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu
komunikasi merupakan tindakan manusia yang lahir dengan penuh kesadaran, bahkan
secara aktif manusia sengaja melahirkannya karena ada maksud atau tujuan tertentu.

Memang apabila manusia dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya seperti


hewan, ia tidak akan hidup sendiri. Seekor anak ayam, walaupun tanpa induk, mampu
mencari makan sendiri. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Manusia tidak
dikaruniai Tuhan dengan alat-alat fisik yang cukup untuk hidup sendiri.
Dapat dikatakan bahwa didalam kehidupan komunikasi adalah persyaratan yang
utama dalam kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang melepaskan hidupnya untuk
berkomuikasi antar sesama. Dengan seperti itu, komunikasi sosial sangat penting dalam
kehidupan manusia pada umumnya untuk membantunya berinteraksi dengan sesama,
karena manusia tercipta sebagai mahluk sosial.
Karena sifat manusia yang selalu berubah-ubah hingga kini belum dapat diselidiki
dan dianalisis secara tuntas hubungan antara unsur-unsur didalam masyarakat secara
lebih mendalam dan terorganisir
2.2.2 FUNGSI KOMUNIKASI DALAM KONTEKS SOSIAL
Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan
tersesat, karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial.
Komunikasi yang memungkin individu membangun suatu kerangka rujukan dan
menggunakannya sebagai pantuan untuk menafsirkan, situasi apapun yang ia hadapi.
Komunikasi pula yang memungkinkannya mempelajari dan menerapkan strategi-strategi
adaptif untuk mengatasi situasi-situasi problematik yang ia masuki. Tanpa melibatkan
diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicar
sebagai manusia dan memperlakukan manusi lain secara beradap, karena cara-cara
berprilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan kluarga dan pergaulan dengan
orang lain yang intinya adalah komunikasi. Implasif adalah fungsi komunikasi sosial ini
adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuan sosial mengakui bahwa budaya dan
komunikasi itu mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang.
Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun
turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya.

Fungsi komunikasi sosial bisa terbentuk dengan adanya pembentukan dari dalam:
pembentukan konsep diri, pernyataan eksistenssi diri dan untuk kelangsungan hidup,
memupuk hubungan & memperoleh kebahagiaan.

2.3 PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA


Menurut Stewart L. Tubbs komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-
orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio-
ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok
orang serta berlangsung dari generasi ke generasi. Hamid Mowlana menyebutkan
komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national boundaries. Misalnya;
dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai
negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred E. Jandt
mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang
yang berbeda budayanya.
Intercultural communication generally refers to face-to-face interaction among people of
diverse culture.
Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya
adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku
manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.
Selanjutnya komunikasi antarbudaya itu dilakukan:

1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya


yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang
dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat
berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau
diperjuangkan;
2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek
yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi
dalam proses pemberian makna yang sama;
3. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat
karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita;
4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari
kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan berbagai cara.

Hakikat Komunikasi Antarbudaya

Enkulturasi

Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan


dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya.
Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok,
teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru
utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.
Akulturasi
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui
kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran
kemudian berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan
dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku,
serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok
imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut.

2.3.1 CONTOH-CONTOH KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Adapun contoh komunikasi antarbudaya dalam keluarga adalah sebagai berikut :

1. Membangun identitas

Identitas sangat penting dalam komunikasi antarbudaya. Membangun dan menyatakan


identitas diri merupakan salah satu fungsi pribadi dalam komunikasi antarbudaya.

Keluarga berperan besar dalam menyampaikan pesan-pesan dan pengetahuan tentang


sejarah latar belakang keluarga, informasi tentang sifat budaya yang dianut, perilaku
khusus, kebiasaan, tradisi, dan bahasa yang berkaitan dengan kelompok etnis atau budaya
sendiri. Ketidakmampuan memahami budaya sendiri dapat menjadi penyebab kegagalan
dalam komunikasi antarbudaya.

2. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga menggambarkan kecenderungan keluarga untuk


mengembangkan cara-cara berkomunikasi antar anggota keluarga yang stabil dan dapat
diprediksi.

Prinsip dasarnya adalah hubungan keluarga dibangun berdasarkan coorientation di antara


anggota keluarga. Pola komunikasi keluarga mengarah pada perbedaan jenis keluarga dan
memprediksi jumlah proses keluarga dan hasil psikososial bagi keluarga dan individu
anggota keluarga

3. Komunikasi pernikahan antarbudaya

Kehadiran konflik dalam suatu keluarga antarbudaya adalah hal yang wajar. Hal ini
dikarenakan masing-masing pasangan membawa budaya mereka masing-masing ketika
melakukan pernikahan antarbudaya. Namun, konflik yang dihadapi pernikahan
antarbudaya begitu kompleks.

Selain karena hambatan bahasa sebagai alat komunikasi, permasalahan lain yang
dihadapi pernikahan antarbudaya adalah perbedaan dalam peran gender, pengasuhan
anak, manajemen konflik, ekspresi emosi, nilai-nilai, perilaku sosial, dan lain sebagainya.
Komunikasi merupakan kunci untuk mengatasi pemasalahan yang ada.

Cara mengatasinya adalah dengan membuat keputusan terkait dengan bahasa yang akan
digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan berkomunikasi dengan anak-anak.
Dalam keluarga antarbudaya, strategi satu orang tua dan satu bahasa merupakan cara
untuk mengatasi kendala bahasa.

2.3.2 FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA


a.          Fungsi Pribadi

Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku


komunikasi yang bersumber dari seorang individu.

Pendeta Budha Jepang menyatakan identitas melalui baju yang dikenakan

 Menyatakan Identitas Sosial

Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu


yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui
tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah
dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku
bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.

 Menyatakan Integrasi Sosial

Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi,
antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap
unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna
yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus
komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan
komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip
utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya
memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan
sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat
meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.

 Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan
bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.

 Melepaskan Diri atau Jalan Keluar


Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencri
jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita
namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan
hubungan yang simetris.
Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang
berbeda.

Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain.
Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan.
Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada
perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya.

b.     Fungsi Sosial

 Pengawasan
Funsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara
komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi.
Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk
menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak
dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa
yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks
kebudayaan yang berbeda.

 Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara
dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka.
Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan,
keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan
makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk
komunikasi massa.

 Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai
kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.

 Menghibur

Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya
menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu
Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
Indonesia dikenal dengan bahasa yang begitu beragam.Contoh komunikasi budaya yaitu,
terjadi komunikasi antar dua orang dari daerah yang berbeda menggunakan bahasanya
masing-masing yang menimbulkan salah faham karena tidak saling mengerti.

2.4 PENGERTIAN KOMUNIKASI KEYAKINAN

Keyakinan agama dan Keyakinan Spiritual adalah bagian integral dari keyakinan budaya
seseorang dan dapat memperngaruhi keyakinan klien mengenai penyebab penyakit,
praktek penyembuhan, dan pilihan tabib atau pemberi perawatan kesehatan.

Keyakian spiritual dan agama dapat menjadi sumber kekuatan dan kenyamanan bagi
klien.

Perawat yang memiliki keyakinan yang sama dengan kliennya cenderung lebih mudah
memahami dan mengambil tindakan untuk menangani kliennya.

Perawat professional harus bisa memahami,mengantisipasi dan mengambil tindakan


yangtepat terhadap klien yang berbeda keyakinanterhadap perawat tersebut.

2.4.1 CONTOH KOMUNIKASI DALAM KEYAKINAN

Contoh : Klien yang menolak memakan daging dikarenakan oleh keyakinan yang
dimiliki olehagamanya.Perawat harus mengambil tindakan yang tepatbagaimana cara
membujuk pasien tersebut untukmemakan daging tersebut.Misalnya diberikan penjelasan
yang kuatmengenai alasan kenapa pasien tersebut harusmakan daging.

2.4.2 FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI DALAM KEYAKINAN

Sebagai gambaran umum, berikut adalah beberapa macam fungsi komunikasi tersebut
jika dikaitkan dengan keyakinan:
1. Media Refleksi Diri

Komunikasi bisa membantu dalam melakukan refleksi diri. Seseorang akan melakukan
komunikasi intrapersonal dan bisa mengevaluasi apa saja yang telah ia lakukan atau
hadapi selama ini. Hal ini tentu saja menjadi bermanfaat terutama untuk meningkatkan
daya tilik diri. Dengan kemampuan daya tilik diri yang cukup baik, maka keyakinan yang
ada pada seseorang juga bisa lebih meningkat. (Baca juga: Contoh komunikasi afektif)

2. Penguatan Batin

Komunikasi di dalam keyakinan juga bisa menjadi sumber dalam penguatan batin.
Seseorang mungkin akan merasa terhubung oleh suatu energi lain dimana ia bisa merasa
nyaman dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan sehari-hari. Penguatan batin ini
tentu saja juga mendukung bagaimana seseorang akan melalui hari-harinya disertai
dengan keyakinan yang kuat. Istilahnya, ia bisa membangun hal-hal baik yang ada di
dalam dirinya.

3. Memperkuat Keimanan

Selain sebagai media untuk refleksi diri, komunikasi juga mampu memperkuat keimanan
seseorang. Ketika seseorang membutuhkan informasi lebih tentang hal-hal yang berkaitan
dengan keyakinannya, maka komunikasi bisa menjadi jawaban akan hal tersebut.
Komunikasi memudahkan akses informasi untuk masuk. Meski demikian, perlu
diperhatikan pula bahwa melalui komunikasi pula seseorang harus menyadari bahwa ada
hal yang bisa dipilah-pilah. Tidak semua hal mentah kemudian mesti dicerna begitu saja.

4. Memberikan Pengalaman Spiritual

Salah satu fungsi komunikasi dalam keyakinan yang cukup menarik juga yaitu
pengalaman spiritual yang bisa didapatkan oleh seseorang. Kita mungkin sering
melakukan komunikasi dengan cara berdoa. Komunikasi semacam ini akan memberikan
manfaat spiritual, dimana keyakinan yang kita miliki juga akan semakin terpupuk dengan
baik. Tentu saja, pengalaman spiritual bisa menjadi hal yang baik terutama dalam
membangun kepribadian yang lebih santun. (Baca juga: Teori komunikasi intrapersonal)

5. Pembentukan Koping Positif

Terakhir, komunikasi mampu membangun koping positif oleh seseorang. Koping adalah
sebuah mekanisme bertahan yang dilakukan seseorang ketika ia menghadapi stresor.
Melalui komunikasi, seseorang bisa mengungkapkan hal-hal yang ia rasa mengganggu
dan menjadi stresor. Ia bisa meyakinkan dirinya bahwa ia tetap baik-baik saja dengan
menjaga pemikiran positif terhadap situasi yang tengah dihadapi.
Komunikasi dalam konteks sosial,
latar belakang budaya, serta keyakinan

Disusun oleh :
Chalista D. F. I. Rante Tadung
Desiana Kalakmabin
Devi Indah Arum Sari
Hesti Elvina
Maikel Tatago
Mawar melania Umrah
Paulina Selina Rumainum
Pitaria Bawi
Rosaliyan F. Maitimu

Universitas Cenderawasih
Fakultas Kedokteran
Jurusan Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan
2018/2019
DAFTAR PUSTAKA

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. Human Communication :Konteks-konteks


Komunikasi. 1996. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal. 236-238

Andrik Purwasito. Komunikasi Multikultural. 2003. Surakarta. Universitas


Muhammadiyah Surakarta. Hal. 123

Fred E. Jandt. Intercultural Communication, An Introduction. 1998. London. Sage


Publication. Hal. 36

Alo Liliweri. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. 2003. Yogyakarta. Pustaka


Pelajar. Hal. 11-12,36-42

Joseph A. Devito. Komunikasi Antarmanusia. Kuliah Dasar. Jakarta. Professional Books.


Hal. 479-488

Mulyana Deddy, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:Remaja


Rosdakarya.2009
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………….
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………....
2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI……………………………..

2.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI DALAM KONTEKS SOSIAL………………………..

2.2.1 CONTOH-CONTOH KOMUNIKASI DALAM KONTEKS SOSIAL………..

2.2.2 FUNGSI KOMUNIKASI DALAM KONTEKS SOSIAL …………………….

2.3 PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA……………………………………..

2.3.1 CONTOH-CONTOH KOMUNIKASI ANTARBUDAYA……………………

2.3.2 FUNGSI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA…………………………………

2.4 PENGERTIAN KOMUNIKASI DALAM KEYAKINAN……………………………….

2.4.1 CONTOH-CONTOH KOMUNIKASI DALAM KEYAKINAN………………..

2.4.2 FUNGSI KOMUNIKASI DALAM KEYAKINAN…………………………..

BAB III PENUTUP……………………………………………………….


KESIMPULAN………………………………………………………………………..

SARAN……………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Komunikasi dalam konteks social, antar
budaya,serta keyakinan” ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Yunita Kristina, S. Kep., M. Kes
yang telah membimbing dan memberikan tanggung jawab ini kepada kami .

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan edukasi kepada kita semua. Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari
kata sempurna maka dari itu kami masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca,
untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.

Jayapura, 6 Maret 2019

Penyusun
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktifitas komunikasi, manusia
mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan sama sekali sehingga
ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan lingkungan sekelilingnya. Oleh sebab itu
komunikasi merupakan tindakan manusia yang lahir dengan penuh kesadaran, bahkan
secara aktif manusia sengaja melahirkanya karena ada maksud atau tujuan tertentu.

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri melainkan selalu
berinteraksi dengan sesamnya. Untuk keperluan tersebut, manusia menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai identitas kelompok. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan terbentuknya bagian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik
yang menyebabkan berbeda dengan bahasa lainnya.

SARAN
Komunikasi sangatlah penting dalam setiap konteks kehidupan manusia. Sebagai perawat
kita sudah semestinya mempelajari dan memahami berbagai macam komunikasi dalam
konteks-konteks yang berbeda sehingga memudahkan kita dalam melakukan tindakan
keperawatan yang benar dan tepat terhadap pasien.

Anda mungkin juga menyukai