Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KOMUNIKASI DASAR KEPERAWATAN

“ KOMUNIKASI DALAM KONTEKS SOSIAL”

DISUSUN OLEH :

1. RISKI PARAMITA SARI


2. SAUSAN ZAHRA
3. RAFINDAH
4. SUCI YATI
5. EZUWAN HADIANATA

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2022/2026


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita semua sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komunikasi Dalam Konteks Sosial”. Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada
Nabi kita Muhammad SAW, Beserta keluarga-Nya, sahabat-sahabat-Nya dan kita selaku
umatnya hingga akhir zaman.

Saya menyadari bahwa makalah laporan ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini
karena kemampuan dan pengalaman saya yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu, saya
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam makalah
laporan yang akan datang.
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Definisi Komunikasi Sosial


2. Komunikasi Dalam Konteks Sosial
3. Fungsi Komunikasi Sosial
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Komunikasi sosial terjadi antar individu dalam kehidupannya di masyarakat
yang memiliki konteks dalam segala dimensi kehidupan manusia. Seluruh dimensi
kehidupan manusia dipenuhi dengan komunikasi. Komunikasi sosial mengisyaratkan
bahwa berkomunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri,
untuk kepentingan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan. Melalui komunikasi sosial kita dapat memenuhi kebutuhan emosional
dan meningkatkan kesehatan mental, kita belajar tentang makna cinta, kasih sayang,
simpati, keintiman, rasa hormat, rasa bangga, irihati, bahkan kebencian.
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia
dan meliputi pertukaran informasi, perasaan, pikiran dan perilaku antara dua orang
atau lebih. Komunikasi mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pertukaran informasi
dan mempengaruhi orang lain. Komunikasi sosial adalah kegiatan komunikasi
yang diarahkan pada pencapaian suatu situasi integrasi sosial. Komunikasi sosial
juga merupakan suatu proses pengaruh-mempengaruhi mencapai keterkaitan
sosial yang dicita-citakan antar individu yang ada di masyarakat. Interaksi perawat
dan pasien akan menghasilkan informasi untuk perawat tentang keadaan pasien
dan pada waktu yang bersamaan perawat dapat memberikan informasi tentang
cara-cara menyelesaikan masalah dengan strategi tertentu sehingga pasien
terpengaru dan mau melakukannya untuk menyelesaikan masalahnya. Jika pasien
menerima dan menerapkan informasi yang diberikan oleh perawat maka perilaku
pasien berubah menjadi adaptif yang merupakan tujuan utama dari tindakan
komunikasi keperawatan (Keliat, 2011).
Komunikasi antarbudaya adalah seni untuk memahami dan dipahami
oleh khalayak yang memiliki kebudayaan lain. Pendapat yang hampir
samadikemukakan Rich (1974), komunikasi bersifat sebagai komunikasi sosial
apabila terjadi diantara orang-orang yang berbeda latar belakang sosial seperti
strata sosial, pelapisan sosial, pranata sosial, dan sebagainya. Berdasarkan
beberapa definisi tersebut, dapat dibuat simpulan pengertian komunikasi sosial
budaya, ialah proses komunikasi yang melibatkan orang-orang yang berasal dari
lingkungan sosial budaya yang berbeda. Komunikasi sosial budaya terjadi ketika
dua atau lebih orang dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda
berinteraksi. (T, B, K, & M, 1989).

2. Komunikasi Dalam Konteks Sosial


Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas
komunikasi. Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala
dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan
dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu komunikasi merupakan tindakan manusia
yang lahir dengan penuh kesadaran, bahkan secara aktif manusia sengaja
melahirkannya karena ada maksud atau tujuan tertentu. Apabila manusia
dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya seperti hewan, ia tidakakan hidup
sendiri. Seekor anak ayam, walaupun tanpa induk, mampu mencari makan sendiri.
Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Manusia tidak dikaruniai Tuhan
dengan alat- alat fisik yang cukup untuk hidup sendiri (Liliweri, 2009).
Dapat dikatakan bahwa di dalam kehidupan komunikasi adalah
persyaratan yang utama dalam kehidupan manusia. Tanpa melibatkan diri dalam
komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicara
sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain secara beradap, karena cara-
cara berperilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan
pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah komunikasi (Akemat, 2011),
3. Fungsi Komunikasi Sosial
a. Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa
kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Manusia
yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak mungkin
mempunyai kesadaran bahwa dirinya adalah manusia. kita sadar bahwa kita
adalah manusia karena orang-orang disekeliling kita menunjukkan kepada kita
lewat perilaku verban dan nonverbal mereka bahwa kita manusia. Konsep diri
kita yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga, dan orang dekat
lainnya di sekitar kita, termasuk kerabat.
b. Pernyataan Eksistensi Diri
Orang berkomunikasi untuk menunjukan dirinya eksis. Inilah yang disebut
aktualisasidiri atau lebih tepatnya eksistensi diri. Kita dapat memodifikasi
frasa filosof Prancis ReneDescartes (1596-1650) yang terkenal itu Cogito Ergo
Sum ("saya berpikir, maka saya ada") menjadi "Saya berbicara, maka saya
ada". Bila kita berdiam diri, orang lain akan memperlakukan kita seolah-olah
kita tidak eksis. Namun kita berbicara, kita menyatakan bahwa sebenarnya kita
ada. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri sering terlihat pada uraian
penanya seminar (Mundakir, 2006).
c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh
kebahagiaan
Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita
perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan
biologis kita sepertimakan dan minum, dan memenuhi kebutuhan psikologis
kita seperti sukses dan kebahagiaan. Komunikasi, dalam konteks apa pun,
adalah bentuk dasar adaptasiterhadap lingkungan. Menurut Rene Spitz,
komunikasi (ujaran) adalah jembatan antara bagian luar dan bagian dalam
kepribadian: "mulut sebagai rongga utama adalah jembatan antara persepsi
dalam dan persepsi luar, ia adalah tempat lahir semua persepsi luar dan model
dasarnya, ia adalah tempat transisi bagi perkembangan aktivitas internasional,
bagi munculnya kemauan dari kepasifan (Mulyana, 2009).

Melalui komunikasi kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan


meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta, kasih sayang,
keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan iri hati, dan kebencian.
Melalui komunikasi sosial, kita dapat mengalami berbagai kualitas perasaan
dan membandingkannya antara perasaan yang satu dengan perasaan yang
lainnya. Melalui komunikasi dengan orang lain, kita dapat memenuhi
kebutuhan emosional dan intelektual kita, dengan memupuk hubungan yang
hangat dengan orang-orang disekitar kita. Tanpa pengasuhan dan pendidikan
yang wajar, manusia akan mengalami kemerosotan emosional dan intelektual.
Kebutuhan emosional dan intelektual itu kita peroleh petama-tama dari
keluarga kita, lalu dari orang-orang dekat disekeliling kita seperti kerabat dan
teman sebaya dan barulah dari masyarakat umumnya.

Anda mungkin juga menyukai