DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Ir. Anis Tatik Maryani, M.P.
Disusun Oleh :
Itchi Oktavia Silalahi (D1A022037)
Diki Hendra (D1A022042)
Andreano Satya Pradana (D1A022045)
Jessica Jocelyn Siahaan (D1A022053)
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung merupakan komoditas pertanian yang mendapat perhatian khusus di
Indonesia karena menjadi bahan makanan pokok kedua setelah beras, dan dalam
pertumbuhannya jagung membutuhkan unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro
yang essential untuk jagung antara lain nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Selain
itu, jagung juga sampai saat ini masih merupkan komoditi strategis kedua setelah padi
karena dibeberapa daerah, jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah
beras (Nurdin, dkk.,2009). Oleh sebab itu, Pemerintah berusaha keras untuk
meningkatkan produksinya melalui program gemapalagung dengan target dalam kurun
waktu 2005–2015 akan terjadi tambahan areal panen seluas 456.810 ha (Suryana, 2006).
Menurtu Prihatman (2000), bahwa jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang
khusus agar dapat tumbuh optimal, tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis
tanah yang dapat ditanami jagung antara lain andosol (berasal dari gunung berapi),
latosol, grumosol dan tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol)
masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara
baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang
terbaik untuk pertumbuhannya.
2.2.4 Pemeliharaan
1. Penyiraman dilakukan setiap hari(pagi dan sore) dari penanaman pertama pada
polybag sesuai kebutuhan tanaman.
2. pemupukan dilakukan dalam tiga kali dalam satu kali tahun panen.
1.Pada saat menanam benih NPK mutiara diberikan dengan dosis 5 gram/lobang
tanam
2.Pada umur 21 hari setelah hari tanam NPK Mutiara diberikan 3 gram/lobang
tanam.
3.Pada umur 42 hari setelah hari tanam NPK Mutiara diberikan 2 gram/lobang
tanam.
3. pemupukan dilakukan dalam tiga kali dalam satu kali tahun panen.
1. Pada saat menanam benih Pupuk Organik diberikan dengan dosis 5
gram/lobang tanam
2.Pada umur 21 hari setelah hari tanam Pupuk Organik diberikan 3 gram/lobang
tanam.
3.Pada umur 42 hari setelah hari tanam Pupuk Organik diberikan 2 gram/lobang
tanam
4.Lakukan pemeliharaan dan pengamatan sampai masa panen, sehingga diperoleh
pertumbuhan dan hasil panen tanaman jagung tersebut.
2.2.5 Panen
Tanaman jagung dapat dipanen jika sudah mencapai umur 75-80 hari mulai masa
panen. Waktu pemanenan dilakukan pagi hari karena udara yang baik sehingga kandungan
jagung baik.
Tanda jagung siap panen klobotnya telah bewarna kuning, bijinya keras dan warna biji
mengkilap serta kadar air yang terkandung mencapai sekitar 35%.
Cara pemanenan :
a. Pangkas bagian atas atau pucuk batang, biarkan menjadi lebih keringselama 2-3 hari.
b. Memetik buah jagung dalam bentuk jagung berklobot.
c. Memisahkan jagung yang sehat dan jagung yang terinfeksi agar lebih muda untuk
kemudian menjualnya.
d. Mengumpulkan dan memasukkan jagung yang sudah dipetik dan dipisah ke dalam
wadah.